Anda di halaman 1dari 19

FILSAFAT MASA ABAD PERTENGAHAN

Filsafat barat Abad Pertengahan (479-1492 M) juga dapat dikatakan


sebagai “Abad Gelap”, karena pendapat ini didasarkan pada pendekatan
sejarah gereja. Memang saat itu, tindakan gereja sangat membelenggu
kehidupan manusia. Para ahli fikir saat itu tidak lagi memiliki kebebasan
untuk berfikir. Apabila terdapat pemikiran - pemikiran yang bertentangan
dengan ajaran gereja orang yang mengemukakannya akan mendapatkan
hukuman berat. Pihak gereja melarang diadakannya  penyelidikan
berdasarkan rasio terhadap agama. Karena itu, kajian terhadap agama atau
teologi yang tidak berdasarkan larangan yang ketat. Yang berhak
melaksanakan penyelidikan terhadap agama hanyalah pihak gereja.
Walaupun demikian, ada juga yang melanggar larangan tersebut dan mereka
dianggap orang murtad dan kemudian diadakan pengejaran (inkuisisi).
Pengejaran terhadap orang-orang murtad ini mencapai puncaknya pada saat
Paus Innocentius III di akhir XII, dan yang paling berhasil dalam pengajaran
orang-orang murtad ini di Spanyol.

Masa abad pertengahan in juga dapat dikatakan sebagai suatu masa


yang penuh dengan upaya menggiring manusia kedalam kehidupan atau
sistem kepercayaan yang fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara
membabi buta. Karena itu perkembangan ilmu pengatahuan terhambat.
Dalam sejarah filsafat ada saat-saat yang dianggap penting sebagai
patokan suatu era (zaman) ,karena selain memiliki zaman atau khas, yaitu
suatu aliran filsafat bisa meniggalkan pengaruh yang sangat bersejarah pada
peradaban manusia. Pada awal abad ke-6 filsafat berhenti untuk waktu yang
lama. Segala perkembangan ilmu pada waktu itu terhambat. Hal ini
disebabkan karena abad ke-6 dan ke-7 adalah abad-abad yang kacau. Karena
pada waktu itu adanya perpindahan bangsa-bangsa yang masih belum
beradab terhadap kerajaan romawi, sampai kerajaan tersebut runtuh.
Bersama kerajaan itu runtuh, runtuh pula lah peradaban romawi, baik itu
yang bukan umat kristiani maupun peradaban kristiani yang di bangun pada
abad ke-5terakhir. Pada perkembangan peradaban yang kacau ini, mungkin
ada yang berkembang pada peradaban yang baru di bawah pemerintahan
Karel Agung (742 — 814), yang memerintah pada awal abad pertengahan, di
Eropa mungkin ada ketenangan di bidang politik. Pada waktu itulah
kebudayaan mulai bangkit, dan bangkitlah ilmu pengetahuan dan kesenian.
Juga filsafat mulai di perhatikan. Filsafat abad pertengahan adalah suatu arah
pemikiran yang berbeda sekali dengan pemikiran dunia kuno. Filsafat abad
pertengahan menggambarkan suatu zaman yang baru di tengah-tengah suatu
perkumpulan bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa Barat. Filsafat yang baru
ini disebut skolastik.Abad pertengahan selalu dibahas sebagai zaman yang
khas akan pemikiran eropa yang berkembang pada abad tersebut, dan
menjadikan suatu kendala yang disesuaikan dengan ajaran agama.

Pendapatnya tentang Tuhan dan Manusia

Perubahan keyakinan pada Augustinus menghasilkan perubahan yang


menyeluruh dalam pandangan intelektualnya.Alih-alih akal dan pemikiran
kritis diambinya keimanan, alih-alih manusia dan kemampuannya
diambilnya kedaulatan Tuhan.1

Pandangan Augustinus tentang Tuhan bahwa terpisah dari Tuhan tidak


realitas, karena esensi hanyalah milik Tuhan.Jadi, hanya Tuhan yang
memilikinya.Hakikat yang sebenarnya adalah sebab awal;hanya Tuhanlah
yang merupakan sebab awal.Ia yakin bahwa pemikiran dapat mengenal
kebenaran, kerna itulah ia menolak skeptisme.Adapun adanya banyak
kebenaran tentang benar, banyaknya kebenaran tentang indah, banyaknya

1
Ahmad Tafsir, filsafat umum akal dan hati sejak Thales s sampai Capra, Bandung, Remaja
Rosdakaryahlm 85
kebenran tentang baik, akan mendesak manusia untuk memperoleh
kebenaran yang absolut dan abadi, itulah kebenaran Tuahan.

Ajaran Augustinus dapat dikatakan berpusat pada dua pool:Tuhan dan


Manusia.Akan tetapi, dapat juga dikatakan bahwa seluruh ajaran Augustinus
berpusat pada Tuhan.Kesimpulan terakhir ini diambil karena ia mengatakan
bahwa ia hanya ingin mengenal Tuhan dan Roh, tidak lebih dari itu.

Ia yakin bahwa pemikiran dapat mengenal kebenaran, karena itulah ia


menolak skeptisme.ia mengatakan bahwa setiap pengertian tentang
kemungkinan pasti mendukung kesungguhan.Bila orang menganggap suatu
doktrin adalah kemungkinan, ia harus menganggap bahwa didalam doktrin
itu ada kebenaran.Bila bahwa ia ragu ia hidup, tentu ia benar-benar hidup.Ini
dibuktikannya dalam ungkapannya:”If I err,Iia am.Ungkapan itu dimulai dari
keraguan tentang adanya dirinya, seperti pada metode Descartes.Akan tetapi,
di dalam keraguan itu ia merasakan bahwa ia bersalah.Dari sini ia
menemukan kesungguhan adanya dirinya, yang jadinya diragukan. 2

A. Zaman Ptristik

Istilah Patristik berasal dari kata latin patres yang berarti Bapak
dalam lingkungan gereja. Bapak yang mengacu pada pujangga Kristen,
mencari jalan menuju teologi Kristiani, melalui peletakan dasar intelektual
untuk agama kristen. Didunia Barat agama Khatolik mulai tersebar dengan
ajarannya tentang Tuhan, manusia dan dunia, dan etikanya. Untuk
mempertahankan dan menyebarkanya maka mereka menggukanakan
falsafat Yunani dan memperkembangkanya lebih lanjut, khususnya mengenai
soal-soal yang berhubungan dengan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat
Tuhan. Yang terkenal Tertulianus (160-222), Origenes (185-254), Agustinus
(354-430), yang sangat besar pengaruhnya (De Civitate Dei).. Berdasarkan
ajaran Neo-Plaonisi da Stoa, ajarannya meliputi pengetahuan, tata dalam

2
Atang abdul hakim,2008.filsafat umum.pustaka setia.bandung hlm 141
alam. Bukti adanya Tuhan, tentang manusia, jiwa, etika, masyarakat dan
sejarah. 3
Periode ini ditandai dengan oleh Bapak-bapak Gereja (patristik) yang
dimulai dengan tampilnya apologet dan para pengarang Gereja. Para
Apologet memiliki tugas utama menjawabi berbagai persoalan dan keberatan
mengenai ajaran-ajaran iman Gereja terhadap berbagai ajaran atau paham-
paham filosofis yang mengancam ajaran keimanan yang benar. Para
pengarang Gereja adalah orang-orang yang menulis buku dan karangan-
karangan tentang berbagai ajaran Gereja secara menyeluruh dan mendalam
dibandingkan dengan tulisan-tulisan sebelumnya. Mereka-mereka itu adalah
Clemens dari Alexandria (150-219 M) dan Origenes (185-254 M). Kemudian
tampil juga para pujangga Gereja (325-500 M) yang membaktikan jasa
mereka bagi Gereja dan ajaran Kristen. Satu Athanasius, Gregorius dan
Naziaza, Basilius, Gregorius dari Nyssa, dan Sirilus dari Alexandria adalah
para pujangga Gereja dari tradisi Yunani dan menggunakan Bahasa Yunani,
sedangkan Ambrosius dan Agustinus termasuk dalam tradisi Latin yang
menggunakan bahasa Latin. Ajaran-ajaran mereka, terutama ajaran
Agustinus, berkembang sangat luas dan sangat berpengaruh dalam diri para
filosuf abad pertengahan.4

Kedudukan Filsafat Pada Zaman Patristik


Filsafat pada zaman ini berlangsung pada abad pertengahan tepatnya
pada tahun 100-700[5]. Namun, pada sumber lain ada juga yang
menyebutkan bahwa Filsafat Abad Pertengahan dimulai sejak Plotinus. Pada
Plotinus (lahir 204 M). Karena filsafat ini berlangsung pada Abad
pertengahan maka sangat erat kaitannya dengan filsafat pada abad

3
Tafsir, Ahmad. 2007. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

4
Rustam. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Sejarah Filsafat
dan IPTEK. Jakarta: Rhineka Cipta.
pertengahan terutama terhadap tokoh-tokoh filsafat pada abad pertengahan
yakni Tertalius (160-222), Origenes (185-254), Agustinus (354-430).
Dunia Barat agama Khatolik mulai tersebar dengan ajarannya tentang Tuhan,
manusia dan dunia, beserta etikanya. Untuk mempertahankan dan
menyebarkannya maka mereka menggunakan Filsafat Yunani dan
memperkembangkannya lebih lanjut, khususnya mengenai soal-soal tentang
kebebasan manusia, kepribadian, kesusilaan, sifat tentang Tuhan. 5
Akal pada Abad Pertengahan ini benar-benar kalah. Hal itu kelihatan
jelas pada Filsafat Plotinus., Agustinus, Anselmus. Pada Aquinas penghargaan
terhadap akal muncul kembali, dan kerena itu filsafatnya mendapat kritikan.
Sebagaimana telah dikatakan, Abad Pertengahan merupakan dominasi akal
yang hamper seratus persen pada Zaman Yunani sebelumnya, terutama pada
Zaman Sofis.
Pemasungan akal dengan jelas terlihat pada pemikiran Plotinus. Ia
mengatakan bahwa Tuhan bukan untuk dipahami melainkan untuk
dirasakan. Oleh karena itu tujuan dari filsafat adalah bersatu dengan Tuhan.
Jadi dalam hidup ini rasa itulah satu-satunya yang dituntun oleh Kitab Suci,
pedoman hidup manusia. Filsafat rasional dan sains tidak penting;
mempelajarinya merupakan usaha mubadzir, menghabiskan waktu secara
sia-sia. Karena Simplicius salah seorang pemikir zaman Plotinus, telah
menutup sama sekaliruang gerak filsafat rasional, iman telah menang mutlak.
Karena iman harus menang mutlak orang-orang yang masiih menghidupkan
filsafat (akanl) harus dimusuhi. Maka pada Tahun 415 Hypatia, seorang yang
terpelajar ahli filsafat pada zaman Aristoteles, dibunuh. Tahun 529 Kaisar
Justianus mengeluarkan Undang-Undang yang melarang Filsafat.
Agustinus mengganti akal dengan iman; potensi manusia yang diakui
pada zaman Yunani diganti dengan kauasa Allah. Ia mengatakan bahwa kita

5
Bertens, K. 1998. Ringkasan Sejarah Filsafat. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.
tidak perlu dipimpin oleh pendapat bahwa kebenaran itu relatif. Kebenaran
itu mutlak yaitu ajaran agama. Moral berpuncak pada dosa Adam, kehidupan
pertapa adalah kehidupan terbaik. Hati memerlukan kehidupan demikian. Ia
juga mengatakan bahwa mempelajari hukum alam adalah mubadzir,
memboroskan waktu. Ia berkutat bahwa bumi adalah pusat jagat raya.
Intelektualisme tidak penting, yang penting adalah cintakepada Tuhan. Tidak
perlu dipikir, tanya dati Anda, siap pencipta alam ini. Untuk itu hati bersih,
harus hidup. Mka kehidupan berbujang adalah kehidupan terpuji. Manusia
dilarang mempelajari Astronomi. Mempelajari Anatomi memnjadikan
manusia materialistis. Filsafat dan Sains jangan disentuh. Akal mati, hati
menang.
Ciri khas Filsafat Abad pertengahan terletak pada rumusan terkenal
yang dikemukakan oleh Saint Anselmus, yaitu Credo Ut Intelligam, yang
berarti iman terlebih dfahulu setelah itu mengerti. Imanilah terlebih dahulu,
misalnya, bahwa dosa warisan itu ada, setelah itu susunlah argumen utnuk
memahaminya. Mungkin juga utnuk meneguhkan keimanan itu. Didalam
pengertian itu tersimpalah pengertian bahwa seseoang tidak boleh mengerti
atau paham terlebih dahulu, dan karena memahaminya lantas ia
mengimaninya. Ini iman secara rasional. Dalam undkapan ini orang beriman
bukan karena ia mengerti bahwa itu hahrus diimaninya, malainkan orang
mengerti kalau ia mengimaninya.
Sifat ini berlawanan dengan sifat Filsafat Rasional. Dalam Filsafat Rasioanl
pengertian itulah yang didahulukan; setelah dia mengerti barulah mungkin ia
diterima dan kalau mau diimani. Mengikuti inilah maka Filsafat Abad
Pertengahan terletak pada ungkapan itu. Apakah kaidah ini (iman agar
mengerti) dapat dianggap sebagai rumus filsafat yang dianggap umum?
Jawaban yang jelas atas pertanyaan ini sulit dikemukakan. Yang dapat
dikemukakan adalah bahwa kaidah ini kurang dianut, juga dalam Filsafat
Islam. Contoh yang menonjol dalam Filsafat Islam adalah Al-Ghazali. Didalam
perbandingan ini kita seakan menemukan keganjilan. Mengapa penerapak
kaidah itu dalam Kristen menimbulkan akibat Sains dan Filsafat terhadap
perkembangannya, tetapi penerapak rumus ini dalam perkembangan
pemikiran Islam tidak menyebabkan tersendatnya perkembangan filsafat
dan sains dalam Islam.
Kelihatannya Filsafat Credo Ut Intelligem itu tidak merugikan perkembangan
Filsafat dan Sains seandanya wahtu yang dijadikan andalan adalah wahyu
yang tidak berlawanan dengan akal logis. Hal iini kita temukan misalnya
dalam Islam. Filsafat didalam Islam berkembang amatpesat karena
keyakinan Islam tidak ada yang berlawanan dengan akal logis; yang ada
adalah bagian-bagaian yang berada didaerah Supralogis dan Suprarasional.
Sains, Filsafat dan iman (rasa) sebenarnya merupakan keseluruhan
pengetahuan manusia. Akan tetapi pembatasan daerah kerja (kapling)nya
masih harus jelas. Sains bekerja pada objek-objek sensasi, Filsafat pada
objek-objek abstrak logis, sedangkan hati (rasa) bekerja pada daerah-daerah
Supralogis. Yang ini sesugguhnya telah disebut oleh Bonaventura. Menurut
pendapatnya manusia memiliki tiga potensi (kmampuan): indera, akal dan
kontemplasi. Hasil kerja masing-masing potensi itu tidak boleh berlawanan,
tetapi boleh tidak sama. Tidak sama itu bukan berlawanan. Kekurang jelasan
perbatasan daerah inilah yang sering terjadinya bentrokan antara sains,
filsafat, dan iman.
Kelemahan lain dalam Filsafat Kristen pada Abad Pertengahan itu
adalah sifatnya yang terlaluyakin terhadap penafsiran teks kitab suci.
Penafsiran sebanarnya tidak lebihberarti daripada sekedar filsafat juga. Jadi
penafsiran pada dasarnya bersifat relatif kebenarannya, tidak absolut.
Karena filosof pada zaman itu rata-rata menjabat sebagai orang suci (Saint),
makafilsafat mereka menempati pengertian agama yang absolut dalam
dirinya. Iinilah barangkali yang menjadikan tekanan-tekanan psikoloogis
maupun fisis terhadap tokoh lain yang pemikirannya berbeda dengan
pemikiran Filosof Gereja. Pada Abad Pertengahan itu Agama Kristen boleh
dikatakan bukan lagi kitab suci, malainkan penafsiran kitab suci oleh para
Saint tersebut. Berbedanya pemikiran Copernicus dengan Galileo dengan
pemikira tokoh-tokoh Gerejatelah menyebabkan kedua tokoh tersebut
dihukum. Sebenarnya pendapat kedua ilmuwan tersebut tidak berlawanan
dengan kitab Suci, melainkan berbeda dengan pendapat Tokoh Gereja yang
mengatasnamakan Kitab Suci, berarti Kitab Suci itu salah karena bukti-bukti
menunjukkan bahwa kedua Ilmuwan itulah yang benar.
Uraian tadi manunjukka bahwa pada Abad Pertengahan ini, iman
(hati) benar-benar telah menang melawan akal dan berhasil mendominasi
jalan hidup Abad Pertengahan (diBarat). Akibat-akibatnya amat mudah
dipahami; filsafat dan sains berhenti; jangankan menemukan yang baru,
menjaga warisan Yunani ini saja tidak mampu.
Abad Pertengahan melahirkan juga filosof yang lumayan, yaitu
Thomas Aquinas. Ia lahir pada masa-masa menjelang habisnya kekuatan
agama Kristen mempengaruhi jalan pemikiran. Tekanan terhadap pemikiran
rasional pada waktu ia hidup telah berkurang. Oleh karena itu, ia berhasil
mengumumkan Filsafat Rasionalnya. Yang terkenal adalah beberapa
pembuktian adanya Tuhan yang masih dipelajari orang hinga saat ini. Tetapi
filsafatnya ini tetap saja tidak disenangi oleh banyak tokoh ketika itu. 6

Augustinus (354-430)

Augustinus (354-430) lahir di Tagasta, Numidia (Algeria) pada tanggal


13 November 354 M dan meninggal tanggal 28 Agustus tahun 430 M.
Ayahnya adalah seorang pejabat kekaisaran Romawi bernama Paticius dan
ibunya, Monica, seorang penganut agama Kristen yang taat.Augustinus juga
sering disebut Aurlius Augustinus.Pendidikan yang mula-mula diterimanya
ialah dalam bidang gramatika dan aritmatika.Ia sanagat benci kepada
gurunya yang menggunakan hukuman dalam metode mengajarnyan.Bahasa

6
Wiramihardja, Soetardjo. 2006. Pengantar Filsafat. Bandung: PT Refika
Aditama.
Yunani dibencinya sehingga ia tidak mempunyai pengetahuan yang
sempurna tentang bahasa itu.

Tatkala berumur sebelas tahun, ia dikirim ke sekolah Madaurus, suatu


orang kafir, atau sebutlah lingkungan kafir.Lingkungan itu telah
mempengaruhi perkembangan moral dan agamanya, sementara ibunya
selalu mendoakan agar anaknya menerima ajaran kristen.Keinginan ibunya
ditulis oleh Augustinus dalam bukuya Confessions, yang bila diterjemahkan
kira-kira berarti pengajuan atau syahadat.Tahun 368-370 M dihabiskannya
dirumah sebagai penganggur, tetapi suatu bacaan tentang Cicero pada
bukunya, Hortensius, telah membibingnya kepada filsafat.7

Sejak mudanya ia telah mempelajari bermacam-macam aliran filsafat,


antara lain Platonisme dan Skeptisisme.Ia telah diakui keberhasilannya
dalam membentuk filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat
abad pertengahan sehingga ia dijuluki sebagai guru skolastik yang sejati.Ia
seorang tokoh besar dibidang teologi dan filsafat.

Setelah mempelajari aliran Skeptisisme, ia kemudian tidak menyetujui


atau menyukainya, karena didalamnya terdapat pertentangan batiniah.Orang
dapat meragukan segalanya, tetapi orang tidak meragukan bahwa ia ragu-
ragu.Seorang yang ragu-ragu sebenarnya ia berpikir dan seorang yang
berpikir sesungguhnya ia berada (eksis).8

Menurut pendapatnya, daya pemikiran manusia ada batasnya, tetapi


pikiran manusia dapat mencapai kebenaran dan kepastian yang tidak ada
batasnya, yang bersifat kekal abadi.Artinya, akal pikir manusia dapat
berhubungan dengan sesuatu kenyataan yang lebih tinggi.

Akhirnya, ajaran Augustinus berhasil menguasai sepuluh abad dan


mempengaruhi pemikiran Eropa.Perlu diperhatikan bahwa pemikir Pratistik
itu sebagai pelopor pemikiran Skolatik.Menagapa ajaran Augustinus sebagai
7
Metodolgi,filsafat umum
8
Asmoro Achmadi, filsafat umum, jakarta, Raja Grafindo, 2012 hlm 71
akar dari skolastik dapat mendominasi hampir sepuluh abad, karena
ajarannya lebih bersifat sebagai metode daari pada suatu sistem sehingga
ajaran-ajarannya mampu meresap sampai masa skolastik. 9

A. Zaman Awal Skolastik

Istilah skolastik adalah kata sifat yang berasal dari kata school,
yang berarti sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran atau yang berkaitan
dengan sekolah. Perkataan skolastik merupakan corak khas dari sejarah
filsafat abad pertengahan.

Beberapa pengertian dari corak khas skolastik, yaitu:

a. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-


mata agama. Merupakan bagian dari kebudayaan abad
pertengahan yang religius.
b. Filsafat skolastik adalah filsafat yangmengabdi pada teologi atau
filsafat yang rasional yang memecahkan persoalan-persoalan
mengenai berfikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk.
Dari rumusan tersebut kemudian muncul istilah skolastik yahudi,
skolastik arab dan lainnya.
c. Filasafat skolastik adalah suatu system filsafat yang termasuk
jajaran pengetahuan alam kodrat,akan dimasukkan kedalam
bentuk sintetis yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal. 10

Sutardjo Wiramihardja mengatakan bahwa zaman ini


behubungan dengan terjadinya perpindahan peduduk, yaitu
perpindahan bangsa Hun dari Asia ke Eropa sehingga bangsa Jerman
pindah melewati perbatasan kekaisaran Romawi yang secara politik
sudah mengalami kemrosotan. Karena situasi yang ricuh, tidak banyak
pemikiran filsafat yang patut ditampilkan pada masa ini. Ada beberapa
9
Muzairi M.Ag, filsafat umum, Yogyakarta, teras 2009 hlm 91
10
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Jakarta:PT Raja Grafindo,2014),Cet;XV,hlm.72.
tokoh dan situasi penting yang harus diperhatikan dalam memahami
filsafat pada masa ini.

Pertama, ahli pikir Boethius, dianggap sebagai filosof akhir Romawi


dan pertama skolastik. Jasanya adalah menerjemahkan logika Aristoteles
kedalam bahasa Latin dan menulis beberapa traktat logika Aristoteles. 11
Boethius adalah seorang guru logika pada abad pertengahan dan
mengarang beberapa traktat teologi yang dipelajari sepanjang abad
pertengahan.12

Kedua,Kaisar Karel Agung yang memerintah pada awal abad ke-9


yang telah berhasil mencapai stabilitas politik yang besar. Hal ini
menyebabkan perkembangan pemikiran cultural berjalan pesat. 13
Pendidikan yang dibangunnya terdiri dari tiga jenis, yaitu pendidikan
yang digabungkan dengan biara, pendidikan yang ditanggung keuskupan,
dan pendidikan yang dibangun raja atau kerabat kerajaan. Meskipun
demkian, seluruh pemikiran abad pertengahan berada dalam naungan
teologi.

Ketiga,beberapa nama penting lainnya seperti Johnnes Scouts


Eriugena, Anselmus, dan Abelardus. Karel Agung berjasa dalam
menerjemahkan karya Pseudo Dyonisios kedalam bahsa latin sehingga
menjadi referensi bagi dunia pemikiran abad-abad selanjutnya. 14

Berdasarkan filsafat neoplatonisme, ia membangun sintesis teologi.


Akan tetapi, pemikirannya agak sulit dicerna sehingga pemikirannya
tidak dapat diteruskan orang lain. Anselmus meluruskan perkataan
Augustinus dengan mengatakan,”saya percaya supaya saya mengerti”. Ia
terkenal terutama karena argumentasinya, bahwa Allah itu benar-benar

11
Sutardjo A. wiramihardja, Pengantar Filsafat (Bandung:PT Rafika Aditama,2006),hlm.55.
12
Atang Abdul Hakim ,dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.73-
74.
13
Sutardjo A. wiramihardja, Pengantar Filsafat (Bandung: PT Rafika Aditama,2006),hlm.55.
14
Atang Abdul Hakim,dan Beni Ahmad Saebani, , Filsafat Umum (Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.74.
ada. Ada tiga langkah pembuktian filsafatnya. Pertama, Allah itu Maha
besar sehingga tidak terpikirkan sesuatu yang lebih besar. Kedua, hal
yang terbesar tentulah berada dalam kenyataan karena apa yang ada
dalam fikiran saja tidak mungkin lebih besar. Ketiga, bahwa Allah tidak
hanya berada dalam pemikiran, tetapi ada dalam kenyataan juga. Jadi,
Allah benar-benar ada.

Abelardus berjasa dalam bidang logika dan etika.dalam hal ini ada
dua pendirian,yaitu realisme bahkan sering disebut ultra-realisme
dengan tokohnya Gulielmus yang membicarakan masalah kemanusiaan.
Pendirian yang kedua adalah pendirian nominalisme dengan tokohnya
Roscelinus. Ia berpendapat bahwa selain individu-individu tidak ada
sesuatu yang nyata. Menurut mereka bahwa yang termasuk konsep-
konsep umum hanyalah bunyi.15

Keempat, cara mengajar yang terdiri dari dua jenis, pertama cara
kuliyah yang diberikan seorang mahaguru. Kedua, diskusi yang dipimpin
seorang mahaguru. Suatu topic dibahas secara sistematis dengan
menampung semua argumen pro dan kontra. Pelaksanaanya baik kuliyah
maupun diskusi dibuat buku pegangan yang disebut sententiae. Artinya
pendapat-pendapat, kemudian dibuat buku pegangan lain yang disebut
summo, artinya ikhtisar.16

Filsafat skolastik ini dapat berkembang dan tumbuh karena


beberapa factor berikut:

a. Factor Religius
Factor religius dapat mempengaruhi corak pemikiran
filsafatnya. Yang dimaksud dengan factor religious adalah
keadaan lingkungan saat itu yang berperikehidupan freligius.
b. Factor ilmu pengetahuan

15
. Sutardjo A. wiramihardja, Pengantar Filsafat, Op.Cit.,hlm.55.
16
Atang Abdul Hakim,dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum(Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.74.
Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran
yang diupayakan oleh biara-biara, gereja, ataupun dari keluarga
istana.17

B. Zaman Keemasan Skolastik


Zaman keemasan skolastik terjadi pada abad ke-13,pada zaman
ini filsafat dipelajari dalam hubungannya dengan teologi. Akan tetapi,
tidak berarti bahwa wacana filsafat hilang. Filsafat tetap dipelajari
meskipun tidak secara terbuka dan mandiri.18
Pada abad ini dibangun sintesis filosofis yang penting. Sintesisnya
berkaitan tiga hal. Pertama, universitas. Sekolah-sekolah di Paris secara
bersama-sama membangun universitas yang meliputi guru dan
mahasiswa. Sejak abad ke-9, disekolah Eropa Barat didirikan sekolah,
setelah akademi ditutup pada abad ke-2. Di Paris sekolah-sekolah itu
merupakan yang terbanyak. Sekolah-sekolah ini merupakan universitas
pertama yang bekerja sama antar sekolah di Paris, di sekolah tersebut
terdapat hak-hak khusus dari pihak gereja sehingga menjadi universitas
berkembang pesat. Kedua, ordo-ordo yang baru merupakan factor kedua
yang memengaruhi perkembangan hidup intelektual. Dua ordo yang
terkenal adalah ordo fransiskan yang didirikan fransiskus pada 1209, dan
ordo dominikan yang didirikan dominikus pada 1215. Ketiga,penemuan
filsafat yunani, terutam karya Aristoteles. Penemuan ini merupakan
factor terpenting dalam perkembangan intelektual. Mula-mula, dunia
barat hanya mengenal Aristoteles sebagai filosof bidang logika. Mereka
sadar bahwa pemikiran Aristoteles itu sangat luas. Ajaran Aristoteles
masuk keduania barat, baik secara lanagsung maupun tidak langsung.
Secara tidak langsung, ajaran ini masuk melalui Arab dengan tokoh-

17
Asmoro achmadi, Filsafat Umum (Jakarta:PT Raja Grafindo,2014),Cet;XV,hlm.72-73.
18
Atang Abdul Hakim,dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum(Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.75.
tokohnya Ibn Sina, Ibn Rushd, serta beberapa filosof yahudi, sedangkan
secara langsung ajaran ini masuk melalui sisilia.
Beberapa nama yang patut ditampilkan sebagai pengembangan
intelektual, ialah Bonaventura yang memberi komentar atas sententiae
sebanyak empat jilid hasil pemberian kuliyahnya antara 1250 dan 1253,
segera dari fakultas sastra, Albertus Agung, Thomas Aquinas, dan
J.D.Skotus.19
Sesudah Agustinus: keruntuhan. Satu-satunya pemikir yang
tampil ke muka ialah: Skotus Erigena (810-877). Kemudian: Skolastik,
disebut demikian karena filsafat diajarkan pada Universitas-universitas
(sekolah) pada waktu itu. Persoalan-persoalan: tentang pengertian-
pengertian umum (pengaruh Plato). Filsafat mengabdi kepada Theologi.
Yang terkenal: Anselmus (1033-1100), Abaelardus (1079-1142). Baru
sesudah tahun 1200 filsafat berkembang kembali berkat pengaruh
filsafat Arab yang di teruskan ke Eropa.20
Di awal abad ke 11 sebagian besar orang terpelajar mengenal
danmemahmi ilmu kunodalam cuplikan-cuplikan yang segelintir dan
tercabik-cabik, namun setelah itu terjadi kemajuan pesat. Pada abad ke-
12 dialami suatu renaisance yang sebagian disebabkan oleh pergaulan
dengan perdaban Islam yang lebih tinggi yang terdapat di Spanyol dan
Palestina dan sebagian lagi disebabkan perkembangan berbagai kota
dengan kelas atasnya yang melek huruf. Dari periode ini muncullah
karangan-karangan spekulatif perdana tentang filsafat alamiah. Abad ke-
13 menyaksikan berdirinya universitas-universitas dan zaman
kebesaran pengetahuan skolastik. Thomas Aquinas, seorang teolog
terkemuka dan Roger Bacon, penganjur metode eksperimental, termasuk
dalam zaman ini,. Akan tetapi dalam tahun 1350-an Eropa dilanda oleh
bencana ekonomi dan sosial dalam bentuk keruntuhan finansial dan
Maut Hitam (penyakit pes). Meskipun perdebadan filosofis, termasuk

19
Sutardjo A. wiramihardja, Pengantar Filsafat (Bandung:PT Rafika Aditama,2006),hlm.57.
20
Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat(Jakarta:Bumi Aksara,2005),hlm.125.
minat terhadap spekulasi matematis, masih terjadi namun secara ilmiah
pada periode belakangan telah steril.21

Masa skolastik dibagi menjadi 3 :

1. Skolastik awal

Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa. Hal ini ditandai
dengan skolastik yang didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu
pengetahuan disekolah-sekolah. Skolastik ini timbul pertama dibiaraitalia
selatan dan akhirnya sampai berpengaruh kebelanda dan jerman

Diantara tokoh-tokohnya yaitu : Aquinas (735-805), Johannes scoteseriugena


(815-870), peter Lombard (1100-1160), john Salisbury (1115-1180), peter
abaelardus (1079-1180)

Peter abaelardus (1079-1180)

Ia lahir di le pallet,prancis. Ia memberikan alasan bahwa berfikir itu


berada diluar iman .karena itu berfikir merupakan sesuatu yang berdiri
sendiri.

Boethius ( 480-524)

Jasanya adalah menerjemah logika aristoteles kedalam bahasa latin


dan menulis beberapa traktat logika aristoteles. Ia juga guru dan mengarang
beberapa traktat teologi yang dipelajari sepanjang abad pertengahan.

Karelagung

Memerintah pada awal abd ke-9 yang berhasil mencapai politik


besar.pendidikan yang dibangunnya ada3 :

 Pendidikan yang digabungkandalambiara


 Pendidikan yang ditanggungkeuskupan

21
Jerom R. Ravertz, Filsafat Ilmu(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2004),hlm. 17.
 Pendidikan yang ditanggung raja ataukerabatkerajaan

2. Skolastikpuncak (keemasan)

Masa ini merupakan kejayaan skolastik yang brlangsung dari


tahun 1200-1300 dan masa ini juga disebut dengan masa berbunga.
Pada abda dini dibangun sintesis filosofis yang penting.Sintesisnya
berkaitan dengan 3 hal :

 Adanya pengaruh dari aristoteles, ibnu rusyd, ibnu sina sejak


abad ke 12 sehingga sampai abad ke-13 tumbuh menjadi ilmu
pengetahuan yang luas.pada masa ini ditemukan karya karya
filsafat yunani, terutama karya aristoteles
 Tahun 1200 didirikan universitas almamater diprancis
 Berdirinya ordo-ordo. Dua ordo yang terkenal yaitu fransiska
yang di dirikan oleh fransiskus tahun 1209, dan ordo
dominikan yang didirikan oleh dominikus tahun 1215.

Diantara tokoh-tokoh nya yaitu :albertus de grote, Thomas Aquinas,


binaventura, J.D.scotus, William ocham.

Thomas Aquinas (1225-1274)

Nama sebenarnya adalah santo Thomas Aquinas.Ia lahir


diroccasecca,Napoli, italia. Menurut pendapatnya, semua kebenaran
asalnya dari Tuhan. Kebenaran diungkapkan dengan jalan yang
berbeda-beda. Sedangkan iman berjalan diluar jangkauan pemikiran.
Thomas telah menafsirkan pandangan bahwa Tuhan sebagai tukang
boyong yang tidak berubah dan tidak berhubungan dengan atau tidak
mempunyai pengetahuan tentang kejahatan-kejahatan didunia. Tuhan
tidak pernah mencipta dunia tetapi zat dan pemikirnya tetap abadi.
3. Skolastik akhir

Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala


macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga
memperlihatkan stagnasi (kemandegan ).dua pusat pada abd ke-14
yang berjasa dalam merpersiapkan ilmu alam modern ialah :Johannes
buridanus (1298-1359) di paris, dan thomas bradwardine (1300-1349)
di oxford. Dalam filsafat perkembangan tampil dalam bentuk “jalan
modern” (via moderna ) yang dipertentangkan dengan “jalankuno” (via
antiqua ).

Jalan kuno adalah madzhab-madzhab skolastik tradisional ,terutama


thomisme dan scotisme, serta neoplatonisme, aristotelis memoderat,
juga albertisme.

Jalan baru didasari oleh pemikiran gulielmus (1285-1349) dari inggris


yang menjadi anggota ordo fransiskan. Pendapat-pendapat nya sering
bertentangan dengan pemikiran gereja. Pemikiran gulielmuslebih
terkenal dengan nama ocham, nama kota kelahirannya.yang cenderung
pada empirisme. Iamenolak individuasi tetapi lebih cenderung pada
sifat individual.

Diantara tokoh-tokohnya : William ocham, Nicolas cusasus.

William ocham (1285-1349)

Menurut pendapatnya, pikiran mausia hanya dapat mengetahui


barang-barang atau kejadian-kejadian individual.Konsep-konsep atau
kesimpulan-kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan
abstraksi buatan tanpa kenyataan.

Ocham memiliki pendirian ekstrim mengenai halini yang biasanya


disebut terminisme dan nominalisme.Menurut pendapatnya, manusia
tidak mengenal kodrat, sementara konsep seperti kemanusiaan sama
sekali tidak dimiliki oleh siapapun. Ocham menekankan bahwa konsep
dalam bahasa bersifat konvensional sehingga dapat berlainan.

Dalam metafisika, ocham menggunakan dua prinsip yang berpengaruh


pada pemikiran filsafat pada waktu itu.Pertama, “ocham’s razor” bahwa
keberadaan tidak dapat dilipat gandakan, apabila tidak perlu (entia non
suntmultiplic and apraeterneces sitatem ). Artinya, suatu realitas
metafisika tidak dapat diterima jika dasarnya tidak kuat.Kedua, apa
yang dapat dibedakan dapat dipisahkan pula.

Nicolas cusasus(1401-1464)

Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu


lewat indra, akal dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan
pengetahuan tentang benda-benda berjasat yang sifatnya tidak
sempurna. Dengan akal kita akan mendapat kan bentuk-bentuk
pengertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan indra.
Dengan intuisi, kita akan mendapat kan pengetahuan yang lebih tinggi

Daftar Pustaka

Ahmad Tafsir, filsafat umum akal dan hati sejak Thales s sampai Capra, Bandung,
Remaja Rosdakaryahlm 85

Metologi

Tafsir, Ahmad. 2007. Filsafat Umum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Rustam. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah Teori Filsafat Sejarah Sejarah Filsafat
dan IPTEK. Jakarta: Rhineka Cipta.

Bertens, K. 1998. Ringkasan Sejarah Filsafat. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai