Anda di halaman 1dari 9

Jurnal

Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Lay-Up Permainan Bola Basket


Melalui Alat Modifikasi Garis-Garis dan Bola Banyak

Andri Kurniawan*, Akor Sitepu, Lungit Wicaksono,


Fkip Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
Telp : 085766119866, Email : kurniawan68730@gmail.com

Abstrak : Efforts to Improve Basic Technique of Basketball Game Lay-Up Through


Line-Line Modification Tools and Big Balls. The purpose of the study was to describe
the results of the basic techniques of basketball lay-up learning through many balls and
lines on eighth grade students of SMP 19 Bandar Lampung. The method used in this study
is Classroom Action Research. Subjects in the study were eighth grade students totaling 30
students. This study uses a Class Action Research approach with research procedures
covering planning, acting, observation, and reflecting as much as 2 cycles. The results of
the study showed that the application of modification in learning could improve the
learning outcomes of basketball lay-up for students at SMP 19 Bandar Lampung. From the
results of the analysis obtained there is an increase in conditions from the beginning to
cycle 1, and cycle II. From the study of all aspects of learning obtained the percentage of
completeness of the results of learning the basketball lay-up in the initial conditions (0%).
Cycle I (50%) and cycle II (86.67%).

Keywords : stripes, lay-ups, tool modification

Abstrak : Upaya Meningkatkan Teknik Dasar Lay-Up Permainan Bola Basket


Melalui Alat Modifikasi Garis-Garis dan bola bnyak. Tujuan penelitian adalah untuk
medeskripsikan hasil pembelajaran teknik dasar lay-up bola basket melalui bola banyak
dan garis-garis pada siswa kelas VIII SMPN 19 Bandar Lampung. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian adalah
siswa kelas VIII yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas dengan prosedur penelitian meliputi planning, acting,
observation, dan reflecting sebanyak 2 siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penerapan modifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lay-up bola
basket pada siswa SMPN 19 Bandar Lampung. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat
peningkatan kondisi dari awal ke siklus 1, dan siklus II. Dari penelitian seluruh aspek
pembelajaran diperoleh prosentase ketuntasan hasil belajar lay-up bola basket pada kondisi
awal (0%). Siklus I (50%) dan siklus II (86,67%).

Kata kunci : garis-garis, lay-up, modifikasi alat

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 1


Jurnal
PENDAHULUAN serta perkembangan yang seimbang.
Pendidikan adalah usaha sadar dan Keterampilan motorik akan sangat
terencana untuk mewujudkan suasana ditentukan oleh kesempatan yang ada.
belajar dan proses pembelajaran agar Pengajaran yang sistematik dalam
peserta didik secara aktif mengembangkan keterampilan motorik pada usia ini akan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan lebih penting dari pada tingkat usia yang
spiritual keagamaan, pengendalian diri, lain. Susunan kegiatan secara luas akan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, meningkatkan keunikan keterampilan
serta keterampilan yang diperlukan dirinya secara mendasar dan progesif dalam
dan masyarakat. penyajian harus direncanakan, dan
keterampilan-keterampilan yang berkaitan
Pendidikan sangat berperan dalam dengan aspek-aspek kesegaran dan
membentuk baik atau buruknya pribadi keterampilan khusus harus dikembangkan.
manusia menurut ukuran normatif.
Menyadari akan hal tersebut, pemerintah Olahraga merupakan aktivitas untuk
sangat serius menangani bidang melatih tubuh seseorang, tidak hanya
pendidikan, sebab dengan sistem secara jasmani juga rohani, dan bertujuan
pendidikan yang baik diharapkan muncul untuk membina pertumbuhan fisik dan
generasi penerus bangsa yang berkualitas psikis yang lebih baik. Di dalam
dan mampu menyesuaikan diri untuk mempelajari gerakan olahraga siswa
hidup bermasyarakat, berbangsa dan berusaha untuk mengerti gerakan yang
bernegara. Reformasi pendidikan dipelajari, kemudian apa yang dimengerti
merupakan respon terhadap perkembangan itu
tuntutan global sebagai suatu upaya untuk dikomandokan kepada otot-otot tubuh
mengadaptasikan sistem pendidikan yang untuk diwujudkan dalam gerakan tubuh
mampu mengembangkan sumber daya secara keseluruhan atau hanya sebagian
manusia untuk memenuhi tuntutan zaman sesuai dengan pola gerakan yang
yang sedang berkembang. Melalui
dipelajari.
reformasi pendidikan, pendidikan harus
berwawasan masa depan yang memberikan
Sebagai anggota masyarakat yang
jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi
dilakukan secara sadar dan sistematik
manusia untuk mengembangkan seluruh
melalui berbagai kegiatan dalam rang ka
potensi dan prestasinya secara optimal
memperoleh peningkatan berbagai aspek
guna kesejahteraan hidup di masa
seperti kesehatan, kebugaran jasmani,
depan.Pendidikan Jasmani berperan untuk
keterampilan berfikir kritis, stabilitas
memberikan kesempatan kepada siswa
emosional, keterampilan sosial, penalaran
terlibat langsung dalam aneka pengalaman
dan tindakan moral melalui aktivitas
belajar melalui aktivitas jasmani yang
jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalaman belajar itu diarahkan untuk
Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam
membina, sekaligus membentuk gaya
Pendidikan Jasmani yang diharapkan
hidup sehat dan aktif sepanjang hayat
sarana dan prasarana yang memadai yang
sehingga pada akhirnya siswa meningkat
sesuai pertumbuhan dan perkembangan
dalam hal perkembangan keterampilan
siswa. Dengan demikian guru dapat
motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
memberikan materi pelajaran dengan baik
penalaran, penghayatan nilai (sikap-
dan siswa mampu menguasai tugas gerak
mental-emosional-spiritual-sosial), dan
pada berbagai cabang olahraga, serta
pembiasaan pola hidup sehat yang
tercapai tujuan yang meliputi pembentukan
bermuara untuk merangsang pertumbuhan
dan pembinaan bagi pertumbuhan dan
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 2
Jurnal
perkembangan jasmani dan rohani, terdiri Lay-Up adalah tembakan melayang,
atas pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu teknik memasukan bola
aspek jasmani, intelektual emosional, dalam permainan bola basket ke dalam
sosial dan moral spiritual. Dari beberapa jaring yang dilakukan dengan
cabang olahraga yang ada diantaranya menggunakan tangan kanan maupun
yaitu permainan bola basket. tangan kiri. Lay- Up Shoot umumnya
dilakukan dengan cara mendrible bola
Permainan bola basket adalah permainan basket dari garis tembakan bebas yang
beregu yang terdiri dari 2 tim dengan 5 dilanjutkan dengan melompat dengan satu
pemain per tim. Tujuannya adalah kaki bergantian, selanjutnya pada
mendapatkan nilai (skor) dengan lompatan ke dua dilakukan tembakan ke
memasukkan bola ke keranjang( ring ) dan ring secara bersamaan.
mencegah tim lain melakukan hal serupa.
Dalam permainan Bola Basket terdapat Garis-garis digunakan untuk membantu
beberapa teknik dasar diantaranya yaitu: langkah dalam melakukan gerakan lay-up.
1). Drible ( menggiring bola ); 2). Pasing ( Menurut Jon Oliver (2007: 14 ) metode
mengumpan ); 3). Shooting (tembakan garis-garis ( check mark ) dapat dilakukan
langsung ke dalam ring basket ); 4). dengan memposisikan tubuh agar jarak
Rebound ( pengambilan bola yang gagal beberapa langkah dari ring basket. Lakukan
memasukan bola ke ring basket); 5). Vivot gerakan melangkah ke arah ring basket,
( tipuan gerakan anggota badan dengan posisikan kaki kanan pada tanda pertama dan
tumpuan satu kaki ). Diantara 5 teknik kaki kiri pada tanda ke dua dilanjutkan
dasar bermain bola basket yang paling melompat ke atas sambil menjulurkan tangan
banyak menghasilkan poin yaitu shooting. ke arah papan pantul.
Dalam teknik dasar shooting ini ada
beberapa macam gerakan salah satunya Berdasarkan observasi di SMPN 19
yaitu Lay-Up. Bandar Lampung, penulis melihat siswa
sangat antusias ketika mengikuti olahraga
Modifikasi adalah model yang di desain permainan bola basket. Karena setiap guru
dan disesuaikan dengan kondisi kelas yang mengajarkan bola basket siswa sangat
menekankan pada kegembiraan dan semangat dan sangat senang dalam
pengayaan perbendaharaan gerak agar mengikuti materi bola basket yang di
sukses dalam mengembangkan berikan . Permainan bola basket yang
keterampilan, ( Herman Tarigan. 2010: kompleks dimana unsur-unsur teknik dasar
42). Penggunaan alat modifikasi bermain harus dapat dilakukan dengan
diaharapkan dapat memotivasi anak baik agar siswa dapat bekerja sama dengan
melakukan tugas gerak yang diberikan. timnya. Demikian halnya dengan
Sehingga pembelajaran Pendidikan penguasaan tembakan (lay-up) untuk
Jasmani yang diharapkan tercapai. menghasilkan angka siswa harus
melakukan penyelesaian dengan lay-up
Lutan ( 1998: 45) menyatakan : modifikasi pada ring yang merupkan keahlian dasar
dalam mata pelajaran pendidikan jasmani yang harus dimiliki oleh setiap pemain
diperlukan, dengan tujuan agar : basket.
1. Anak didik memperoleh kepuasan
dalam mengikuti pelajaran Lay-Up merupakan teknik dasar yang
2. Meningkatkan kemungkinan dipelajari pada permainan bola basket
keberhasilan dalam berpartisipasi siswa SMP yaitu kelas VIII. Keterampilan
3. Anak didik dapat melakukan pola gerak Lay-Up yang benarlah yang akan dinilai,
secara benar dengan gerakan yang benar maka hasil

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 3


Jurnal
lemparan ke ring akan sah dan siklus yang terdiri dari tahap perencanaan,
membuahkan angka. Pada hasil kegiatan tahap melakukan tindakan, pengamatan
belajar mengajar bola basket di SMPN 19 atau observasi dan tahap refleksi. Yang
Bandar Lampung, sebagian besar siswa dimaksud dengan penelitian yang
masih belum tuntas atau berhasil dilakukan melalui putaran spiral adalah :
melakukan gerak dasar tembakan Lay-Up.
Siswa masih banyak yang mengalami
kesulitan dalam melakukan langkah kaki
untuk gerakan Lay-Up. Arah dan hasil
tembakan juga masih belum terarah ke
ring. Berdasarkan uraian di atas maka
peneliti tertarik untuk meningkatkan hasil
belajar Lay-Up bola basket dengan
melakukan modifikasi pada bola dan garis-
garis. Diharapkan dengan modifikasi
tersebut anak akan termotivasi untuk
melakukan gerakan Lay-Up dengan benar
dan keberhasilan pembelajaran dicapai.

Atas latar belakang inilah, penulis tertarik


untuk mengadakan penelitian tindakan Gambar 3.1. Spiral Penelitian Tindakan
kelas (Classroom Action Research) dengan Kelas. ( Arikunto, 2008 : 16)
judul “ Upaya meningkatkan teknik dasar
Lay-Up dalam permainan bola basket Keterangan gambar di atas :
melalui bola divergen dan garis-garis pada 1. Perencanaan
siswa kelas VIII SMPN 19 Bandar Dalam tahap ini peneliti menjelaskan
Lampung ” tentang apa, mengapa, kapan,
dimana,oleh siapa dan bagaimana
METODE tindakan tersebut dilakukan.
Metode yang digunakan dalam penelitian 2. Pelaksanaan
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Pelaksanaan merupakan implementasi
Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas atau penerapan isi rancangan, yaitu
VIII yang berjumlah 30 siswa. Penelitian mengenakan tindakan di kelas.
ini menggunakan pendekatan Penelitian 3. Observasi
Tindakan Kelas dengan prosedur Observasi adalah kegiatan pengamatan
penelitian meliputi planning, acting, yang dilakukan oleh pengamat suatu
observation, dan reflecting sebanyak 2 tindakan.
siklus. Untuk peningkatan hasil 4. Refleksi
ketrampilan Lay-up bola basket Refleksi adalah kegiatan untuk
disesuaikan dengan waktu dalam setiap mengemukakan kembali apa yang sudah
materi pembelajaran yaitu 2 x 45 menit dilakukan. Tujuan dari refleksi adalah
dimana dalam penelitian ini dilakukan 2 memperbaiki suatu tindakan yang sudah
siklus untuk 4 kali pembelajaran. Dalam dilaksankan apabila tidak sesuai dengan
pelaksanaanya setiap siklus peroses tujuan yang diinginkan atau tindakan sesuai
penelitian merupakan tindak lanjut dari rencana guna menentukan rencana yang
siklus penelitian sebelumnya. akan dilaksanakan berikutnya.

Penelitian tindakan kelas dilakukan


melalui putaran atau spiral dengan bebrapa

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 4


Jurnal
variabel yang terdapat dalam penelitian ini observasi (temuan awal) ini sangat
sebagai berikut : berguna untuk menentukan tindakan yang
1. Variabel bebas adalah yang akan dilakukan pada siklus pertama. Selain
mempengaruhi, yaitu pembelajaran itu temuan awal berguna untuk melihat
dengan penggunaan alat modifikasi.. prosentase hasil belajar pada setiap siklus
2. Variabel terikat adalah variabel yang untuk menentukan apakah tindakan yang
dipengaruhi, yaitu peningkatan gerak dilakukan dapatmeningkatkan hasil
dasar lay up bola basket. belajar. Berikut adalah deskripsi hasil
penelitian tes awal hingga siklus akhir :
Akib Hamid (2003: 1.3) data dapat
diartikan sebagai keterangan yang 1. Deskripsi Data
diperlukan untuk memecahkan suatu a. Tabel 4.1 Deskripsi Hasil
masalah. Data penelitian ini berasal dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
data hasil tes kualitas teknik dasar lay- up Teknik Dasar Lay-up bola basket
bola basket siswa pada tes awal, tes siklus
pertama, tes siklus kedua dan tes siklus No Kriteria Tes Siklus I Siklus II
ketiga. Menurut sifatnya maka data Awal
penelitian ini termasuk sebagai data
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk 1. Tuntas 0 15 26 siswa
bilangan. Bilangan-bilangan tersebut siswa siswa
kemudian dideskripsikan dan dianalisis
2. Belum 30 15 4 siswa
untuk mengetahui prosentase keberhasilan
Tuntas siswa siswa
pembelajaran.
3. Persent 0% 50% 86,67%
Instrumen adalah alat yang digunakan ase
untuk mengukur pelaksanaan penelitian Ketunta
yang dilakukan pada tiap siklusnya. Alat san
ini berupa indikator dari penilaian
keterampilan gerak dasar lay up, yaitu: 1)
sikap awalan; 2) sikap pelaksanaan; 3) Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat
sikap follow through. Instrumen untuk diperoleh hasil seperti diatas dimana pada
menganalisis keterampilan gerak dasar lay tes wal dapat diperoleh data dengan tidak
up diadaptasi dari Hal Wissel (2000: 61) ada yang tuntas, kemudian dilakukan
dan di setiap indikator diberi bobot nilai 0 dengan siklus ke 1 diperoleh data dengan
jika tidak bisa dan 1 jika bisa melakukan 15 siswa yang lulus yaitu dengan
lay-up dengan benar prosentase 15%, karena belum mencapai
ketuntasan klasikal maka dilakukan siklus
HASIL DAN PEMBAHASAN ke 2 diperoleh data 26 siswa yang tuntas
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan presentase 86,67%.
(PTK) pada upaya meningkatkan teknik
dasar lay-up permainan bola basket b. Berat Badan
melalui bola banyak dan garis-garis Pada 20
siswa kelas VIII SMPN 19 Bandar
10 12
Lampung dilaksanakan tanggal 18 juli – 0 8
16 agustus 2018. Sebelum Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan
langkah pertama adalah melakukan
observasi proses mengajar oleh guru dan Gambar 4.1.Diagram batang Berat Badan
hasil belajar teknik dasar lay-up . Hasil siswa

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 5


Jurnal
Berdasarkan diagram diatas adalah hasil ketuntasan belajar atau dari hasil penelitian
penelitian berat badan pada siswa SMPN di setiap siklusnya
19 Bandar Lampung yang memilik berat
badan 35-40 Kg = 10 orang, kemudian 2. Hasil Analisis Data
berat badan 40-50 Kg = 12 orang, dan siklus kesatu, diberikan materi teknik
berat badan 50-55 Kg = 8 orang. dasar lay-up dengan menggunakan
garis-garis,dengan hasil sebagai berikut:
c. Tinggi Badan Tabel 4.2 Rekapitulasi Analisis Hasil
Pembelajaran Teknik Dasar Lay-up
Bola Basket siklus 1
15
No Hasil Jumlah Prosentase
10 (%)
5
1 Tuntas 15 50%
0 siswa
tinggi 140-145 145-150 150-160
badan 2 Belum 15 50%
Tuntas siswa

Gambar 4.2. Diagram Batang Tinggi


Keterangan Tabel 4.2 diatas
Badan Siswa
menunjukan bahwa rata – rata pada
siklus
Setelah melakukan penelitian maka Pada
pertama sebesar 50 dan siswa yang
gambar diagram diatas diperoleh data
mendapat nilai diatas KKM berjumlah
tinggi badan siswa SMPN 19 Bandar
15 siswa. Setelah melakukan tinjauan
Lampung yang mempunyai tinggi badan
pada putaran pertama pada siklus
140-145 Cm = 10 orang, kemudian tinggi
kedua dengan menggunakan alat bola
badan 145-150 Cm = 15 orang, dan tinggi
banyak(bola basket karet) , kemudian
badan 150-160 Cm = 5 orang.
siswa diberikan tes dengan hasil
d. Teknik Dasar Lay-up sebagai berikut:
Deskripsi hasil penelitian dimaksudkan Tabel 4.3 Rekapitulasi Analisis Hasil
untuk memperoleh gambaran tentang Pembelajaran Teknik Dasar Lay-up
penyebaran data yang meliputi nilai, Bola Basket SiklusII
tertinngi, terendah, Nilai rata-rata dan
prosentase dari hasil tes awal dan pada No Hasil Jumlah Prosentase
masing-masing siklus digambarkan
dalam bentuk tabel distribusi maupun 1. Tuntas 26siswa 86,67%
diagram batang. 2. Belum 4 siswa 13,33 %
Tuntas
Dalam Penelitian Tindakan Kelas(PTK)
langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan tes awal atau mengambil Keterangan tabel 4.3 di atas menunjukan
temuan. Hasil tes ini berguna untuk bahwa rata-rata pada siklus ke dua sebesar
menentukan tindakan siklus pertama dan 86,67 dan siswa yang mendapatkan nilai
siklus selanjutnya. Apakah tindakan dapat diatas KKM berjumlah 26 siswa. Setelah
meningkatkan hasil belajar, dapat dilihat diberi siklus ke 2 maka persentase
pada pencapaian nilai rerata kelas dan peningkatan belajar siswa meningkat.

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 6


Jurnal
0% hasil belajar keterampilan teknik dasar lay-
up dengan rincian sebagai berikut :
1. Pada siklus pertama dengan
tes awal
50% penggunaan garis-garis diperoleh
siklus 1 peningkatan dengan rata-rata nilai
87% siklus 2 sebesar 72 dengan perhitungan tingkat
efektivitas 30,91% dengan tingkat
efekivitas 50% itu berarti tindakan
belum efektif.
2. Pada siklus kedua dengan alat bola
Gambar 4.3 Diagram Batang Grafik banyak(bola basket karet) diperoleh
Ketuntasan Siswa dalam Teknik Dasar peningkatan rata-rata nilai sebesar 86
Lay-up Bola Basket SMPN 19 Bandar dengan perhitungan tingkat efekivitas
Lampung 56,36 %. Hasil perhitungan telah
meningkat lebih dari 50% itu artinya
Keterangan dari grafik diatas, didapatkan tindakan telah efektif.
hasil pada tes awal berjumlah 0 siswa atau
sebesar 0%, siklus I berjumlah 15 siswa Pembahasan
atau sebesar 50%, sikluas II berjumlah 26 Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa atau sebesar 86,67% dilakukan di SMPN 19 Bandar Lampung,
3. Analisi Efektivitas Pembelajaran di bahwa pembelajaran teknik dasar lay-up
Setiap Siklusnya bola basket menggnakan alat modifikasi
Untuk mengetahui efektif tidaknya ternyata dapat meningkatkan dengan baik
tindakan yang di berikan pada setiap untuk di terapkan. Dengan alat modifikasi
siklus, diperlukan nilai rata-rata kelas. pembelajaran yang digunakan dapat
Nilai rata-rata kelas pada tes awal akan memudahan siswa untuk belajar
di bandingkan dengan nilai rata-rata melakukan teknik dasar lay-up bola basket
pada setiap siklusnya. Berikut deskripsi dan mengulang gerakan yang telah
efektivitas pembelajaran pada setiap diajarkan kepada siswa sehingga hasil
siklus. pembelajaran yang diharapkan dapat
tercapai.
Tabel 4.4 Deskripsi efektivitas
pembelajaran pada setiap siklus. Berdasarkan hasil dari tes awal bahwa
siswa banyak yang gagal melakukan
X teknik dasar lay-up yaitu karena langkah
Tes X Efektivit Keterang yang tidak beraturan sehingga saat
Siklus Aw as an melakukan tolakan memasukan bola
al
kedalam ring basket bola tersebut tidak
Perta 7 Belum masuk kedalam ring basket, dari analisis
55 30,91
ma 2 efektif tes awal maka pada siklus pertama
menggunakan modifikasi yaitu berupa
8 garis-garis guna meningkatkan langkah
Kedua 55 56,36 Efektif
6 untuk lay-up.

Keterangan Tabel 4.4 Berdasarkan hasil Menurut Jhon Oliver(2007:14) metode


evaluasi yang dilakukan, ada peningkatan garis-garis dapat membantu langkah dalam
gerakan lay-up, dapat dilakukan dengan

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 7


Jurnal
memposisikan tubuh agar jarak beberapa Berdasarkan pembahasan diatas maka
langkah dari ring basket, pada siklus dengan alat modifikasi pembelajaran
pertama ini hanya melakukan langkah lay- teknik dasar lay-up siswa mengalami
up kemudian memasukan bola ke dalam peningkatan pembelajaran yaitu terlihat
ring basket . pada pembelajaran siklus satu dari setiap siklusnya siswa mengalami
ini terlaksana cukup baik karena siswa peningkatan gerakan dengan demikian
sudah banyak mengalami peningkatan garis-garis dan bola banyak sangat cocok
yaitu sudah mulai teraturnya langkah saat di terapkan untuk modifikasi pembelajaran
melakukan lay-up, tetapi masih ada teknik dasar lay-up bola basket
sebagian siswa yang belum tuntas dengan
siklus satu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
Berdasarkan dari analisis siklus satu maka
analisis data, Upaya Meningkatkan Teknik
peneliti melanjutkan dengan siklus ke dua Dasar Lay-Up Permainan Bola Basket
yaitu dengan menggunakan bola Melalui Bola Banyak Dan Garis-Garis
banyak(bola karet), dengan bola banyak Pada Siswa Kelas VIII SMPN 19 Bandar
maka semakin banyak siswa melakukan Lampung yang telah dilakukan dapat
lay-up maka semakin bagus juga gerakan disimpulkan bahwa:
yang mereka lakukan(Bahagia dan 1. Dengan menggunakan alat modifikasi
suherman,2008:48) pembelajaran berupa garis-garis untuk
megatur langkah melakukan lay-up
Pada pembelajaran siklus ke dua ini yaitu bola basket dapat meningkatkan hasil
dengan cara mendrible bola dari garis belajar teknik dasar lay-up bola basket
tengah kemudian melakukan langkah lay- pada siswa kelas VIII SMPN 19
up yaitu dua langkah kemudian Bandar Lampung
memasukan bola kedalam ring basket, 2. Dengan menggunakan alat modifikasi
pada siklus kedua ini siswa sudah mulai bola banyak(bola karet) dapat
lancar saat melakukan gerakan lay-up, meningkatkan teknik dasar lay-up bola
terlihat gerakan mendrible sudah bagus basket pada siswa SMPN 19 Bandar
Lampung.
kemudian saat melakukan langkah juga
sudah teratur dan ketika memasukan bola
Saran
kedalam ring basket sudah banyak bola Berdasarkan penelitian yang telah
yang bisa masuk kedalam ring basket. dilaksanakan, terdapat beberpa saran yang
Menurut Herman Tarigan(2010:31) ingin peneliti sampaikan, adapun saran
melakukan gerak secara berulang-ulang diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
akan 1. Guru hendaknya meningkatkan
semakin meningkat. Peningkatan kreativitas dalam memodifikasi alat
penguasaan atau keterampilan gerak akan pembelajaran bola basket
nampak dalam hal: gerak makin lancar, 2. Siswa dilatih dengan menggunakan
makin sesuai dengan kemauan atau makin berbagai macam alat bantu
sesuai dengan bayangan gerakan yang pembelajaran bola basket untuk lebih
ingin dilakukan, kesalahan gerak makin meningkatkan teknik dasar lay-up bola
berkurang dan makin konsisten, dan basket
pelaksanaanya makin halus. 3. Pada penelitian pembelajarn lay-up bola
basket masih belum mencapai
ketuntasan belajar sebesar 100% atau
belum semua siswa mencapai
Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 8
Jurnal
ketuntasan belajar, hal ini dapat di teliti Lutan. 1988. Belajar Keterampilan
kembali guna menentukan tindakan Motorik Pengantar Teori dan
yang lebih tepat dan menarik agar dapat Metode. Jakarta: Depdikbud.
meningkatkan penguasaan teknik dasar
lay-up bola basket Oliver, Jhon. 2007. Dasar-dasar Bola
4. Jika ada yang melakukan penelitian ini Basket. Bandung: Pakar Raya
berikutnya, maka perlu ditambahkan Pustaka
modifikasi ring basket disesuaikan oleh
Utami, Munandar. 1996. Cerdas dan
jumlah siswa dan bola modifikasi
Cemerlang. Jakarta: PT Gramedia
diperbanyak lagi
Pustaka Utama
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Resmi Bola Basket. 2010.
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur PeraturanPemain Bola Basket.
Penelitian Suatu Pendekatan Universitas Lampung. Lampung
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Santoso, Nurhadi. 2009. Pendidikan
Bahagia, Yoyo. 2000. Prinsip-prinsip Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pengembangandan Modifikasi
Cabang Olahraga. Jakarta: Sodikun, Imam. 1992 . Olaharag Pilihan
Depdiknas Dirjen Pendidikan. Bola Basket. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono.1999. Belajar dan Sitepu, Akor. 2016. Peraturan Permainan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Bola Basket. Universitas
Cipta Lampung.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain. Surisman. 2007. Penilaian Hasil


Jakarta: Prenada Media Group Pembelajaran. Universitas
Lampung.
Elliot. 1982. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kencana Prenada Media Tarigan, Herman. 2010. Sarana dan
Group. Prasarana Pendidikan Jasmani
Olahraga. Universitas Lampung.
Gagne dan Berli, 1984. Belajar dan Lampung
Pembelajaran. Jakarta:
Depdikbud Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
Hakim, Thursin.2005. Belajar Secara Tentang Sistem Pendidikan.
Efektif. Jakarta. Puspa Swara Jakarta: Sinar Grafika.

Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar Wissel, Hal. 2000. Bola Basket: Langkah
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Untuk Sukses Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Gaung Persada

Kemis dan Grundi. 1982. Penelitian


Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Media Group.

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi FKIP UNILA halaman 9

Anda mungkin juga menyukai