Anda di halaman 1dari 129

KEDISIPLINAN SISWA DALAM BELAJAR PENDIDIKANAGAMA

ISLAM PADA MASA NEW NORMAL DI SMK N 1 TILATANG

KAMANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Guna Mencapai Gelar Sarjana Pada
Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

OLEH

ZIKRA AZHURA AULIA

NIM : 2118090

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK

BUKITTINGGI

TA. 2022/1444
i
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan pena

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

(Qs, Al-Alaq: 1-5)

Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan )

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguhurusan Yang lain

(Q,s, Al-Insyirah :7)

Ya Allah

Tidak terasa waktu berjalan

Begitu Cepat

Sangat banyak sekali jalan yang harus kulalui

Kujalani, hingga bisa mencapai tahap ini,

Suka, duka, maupun canda dan tawa telah aku

Rasakan

Ya Allah

iv
Terimakasih atas rahmat dan kasih saying

Yang telah Engkau berikan kepadaku

Ya Allah

Semoga keberhasilan ini

Menjadi awal perjuangan

Untuk menata sebuah masa depan yang cerah,

Dan untuk menggapai cita-cita yang aku impikan

Untuk itu

KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYA KECILKU

Untuk Ayahanda (Erwin Rustam Alm) dan ibundaku (Anita Gusti. N) yang

Sangat kusayang dan kucintai. Yang telah membesarkanku dengan

Penuh kasih sayang dan cinta yang begitu besar. Dan juga yang

Memberikan segala apa yang aku inginkan selama ini, kemudian juga

Yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ku agar

Mencapai dan meraih cita-cita yang aku inginkan .

Untuk itulah karya kecil ini akan aku persembahakan kepada mu,

Semoga karya ini bisa menjadi hadiah untukmu dan bisa

membuatmu bangga kepada anak mu ini. Terutama buat ayah yang dulu
mensupport tetapi sekarang ayah hanya bisa

melihat dialamnya sana.Semoga ayah bahagia dengan sebuah hasil yang ku


perjuangkan selama ini dengan keluh kesah.dan begitu pula

untuk ibuku semoga karya kecil ku ini sebagai obat lelah bagimu

v
yang selalu berjuang demi anak-anak tercinta

Karya kecilku ini adalah sebagai salah satu bentuk baktiku atas

Pengorbanan yang telah ayah dan ibu

berikan kepadaku.

Dan semoga kelak hal kecil bisa menjadikan hal yang besar

Dan bermanfaat bagi orang di sekelilingku,, terutama untuk

Saudaraku satu-satunya (Muhammad Arsyad Fadli) yang selalu memberikan


dukungan kepada ku. Mudah-mudahan kita berdua bisa membuat bangga dan
membahagiakan orangtua kita

Aamiin Ya Rabbal „Alamiin

Untuk semua Bapak, ibu dosen juga guru-guruku yang telah

Memberikan ilmu kepadaku sehingga aku mengetahui apa yang sebelumnya

Tidak ku ketahui. Terimakasih atas ilmu yang bapak,ibu berikan. Semoga


dengan ilmu ini bisa bernafaat bagiku dan juga bagi orang lain

Aamiin

Untuk paman, bibi, kakak, abang, teman, senior, juga adik-adik junior yang
tidak bisa disebut satu persatu, semoga Allah membalas kebaikan kalian.

Aamin,,

Hanya sebuah karya kecil yang bisa aku persembahkan

Begitu juga untaian kata yang ku persembahkan untuk kalian semua

Terimakasih banyak ku ucapkan

vi
Atas segala khilaf dan salahku memohon maaf.

Skripsi ini Kupersembahakan

RESPECT YOUR PARENTS!

By Zikra Azhura Aulia

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamin , puji syukur penulis ucapkan kepada Allah

SWT yang telah memberikan limpahan rahmat , hidayat dan karunianya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Kedisiplinan

Siswa PAI dalam Belajar PAI Pada Masa New Normal di SMK N 1 Tilatang

Kamang” dengan lancar Shalawat dan salam senantiasa penulis kirimkan kepada

Baginda Nabi Muhammad SAW yang uswatun hasanah dalam segala aspek yang

telah membawa umatnya dari alam kebodohan hingga alam yang berilmu

pengetahuan seperti saat sekarang ini .

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar S1 pada Pogram Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Syech M. Djamil

Djambek (UIN)Bukittinggi.

Selanjutnya penulis menyadari banyak sekali mendapat bantuan dan

berbagai pihak untuk itu dengan segala kerendahan hati , penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah berkenan membantu kelancaran dalam pembuatan skripsi ini, baik berupa

dukungan moril dan materil . Karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan

tersebut , sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, untuk itu

izinkan penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya Kepada

viii
kedua orang tua penulis Ayahanda Alm .Erwin Rustam dan Ibunda Anita Gusti.

N dan Kakek penulis Nirzawan , atas untaian bait -bait doa yang tulus yang tak

terputus dari beliau setiap saat dan telah memberikan cinta kasih , mengasuh ,

mendidik , membimbing penulis serta penulis mengucapkan terimakasih kepada

Adik Muhammad Arsyad Fadli yang telah memberikan dukungan dan motivasi

untuk penulisan dalam pembuatan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih tak terhingga kepada :

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syech M Djamil Djambek Bukittinggi Ibu

Prof Dr. Ridha Ahida , M.Hum ,Wakil Rektor 1 Bapak Dr. Asyari, S.Ag

M.Si , Wakil Rektor II Bapak Dr.Novi Hendri, M.Ag dan Wakil Rektor III

Bapak Dr. Miswardi, M.Hum.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Ibu Dr.Zulfani

Sesmiarni,M.Pd, Wakil dekan I Bapak Dr.Iswantir, M.,M.Ag, Wakil Dekan

II Bapak Dr. Charles,M.Pd.I dan Wakil Dekan III Bapak Dr.Supratman

Zakir,M.Pd,M.Kom.

3. Ketua Pogram Studi Pendidikan Agama Islam Bapak Dr. Arifmiboy, S.Ag,

M.Pd.

4. Ibuk Dra Irna Andriati M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik (PA)

yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk mendeskripsikan

skripsi ini.

5. Bapak Dr. Irwantir, M., M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi penulis,

yang telah banyak meberikan arahan dan bimbingan secara maksimal

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

ix
6. Bapak Hermansyah S.Pd selaku Guru PAI di SMK N 1 Tilatang Kamang

yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan secara maksimal

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Ibuk Maryamis selaku Waka Kesiswaan di SMKN 1 Tilatang Kamang

8. Kepada saudara – saudaraku dan seluruh keluarga yang tak sempat penulis

sebutkan yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis selama

menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada teman –teman penulis Rahmi, Siska, Hana, Nadira dan Lidiya,

Fitri, Nova, Angga yang selalu mendengarkan keluh kesah dan tidak

bosannya untuk memberikan semangat agar menyelesaikan skripsi ini.

10. Untuk teman –teman seperjuangan PAI 2018 memberikan motivasi selama

penyelesaian skripsi

11. Semua pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu terimakasih atas

bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi

x
Penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan lagi

dengan saran dan kritikan dari semua pihak. Semoga Allah SWT melimpahkan

berkah taufik-Nya pada diri kita semua. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat

bukan hanya bagi penulis tapi juga untuk seluruh pembaca. Aamiin Ya Rabbal

„alamin.

Bukittinggi, Juni 2022

Zikra Azhura Aulia


21180

i
ABSTRAK

Nama: Zikra Azhura Aulia, NIM: 2118090, Judul Skripsi:


Kedisiplinan Siswa dalam Belajar PAI di SMKN 1Tilatang Kamang

Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan kedisplinan siswa, dalam


kegiatan pembelajaran penulis mengambil sampel pada kelas XI TKJ.
Kedisiplinan siswa masih kurang terbentuk apalagi pada masa New Normal Peran
seorang tenaga pendidik harus aktif dalam melakukan kiat-kiat kepada siswa yang
kurang disiplin.pertanyaan dari penelitian.Bagaimana kiat-kiat guru PAI
menerapkan kedisiplinan siswa kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang
Kabupaten Agam. kendala guru dalam melakukan kedisiplinan siswa kelas XI
TKJ

Penelitian ini menggunakan jenis penelitain kualitatif, dengan menggunakan


metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang didapatkan melalui
informen meliputi informen kunci yaitu siswa kelas XI TKJ dan informen
pendukung yaitu guru PAI dan Wakil kesiswaan di SMKN 1 Tilatang Kamang.
Dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data.

Hasil dari penelitian ini adalah Kiat-kiat guru menerapkan kedisiplinan pada
mata pelajaran PAI pada kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang melalui
hasil-hasil yaitu guru melakukan memperkuat krakter kedisplinan siswa,
memberikan perhatian kepada siswa, membuat peraturan-peraturan yang tegas,
memberikan arahan yang jelas, memberi sanksi, memberikan toleransi,
memberntuk krakter siswa, pengelolaan kelas,menemukan titik permaalahan,
pengontrolan, buku penghubung, kendala yang dihadapi banyaknya siswa yang
kurang disiplin, control guru yang belum maksimal

Kata Kunci : Kedisplinan Siswa PAI, New Normal

xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………i

PENGESAHAN TIM PENGUJI…………………………………………….ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………...iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………….viii

ABSTAK……………………………………………………………………...xii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...........................................................................1

B. Fokus Penelitian.......................................................................................8

C. Pertanyaan Penelitian...............................................................................8

D. Tujuan Penelitian.....................................................................................8

E. Manfaat Penelitian...................................................................................8

F. Sistematika Penulisan..............................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kedisiplinan...........................................................................................10

B. Belajar Siswa.........................................................................................14

C. Kedisplinan dalam Belajar.....................................................................33

D. Penelitian

Relevan..................................................................................................34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian......................................................................................37

xiii
B. Lokasi Penelitian...................................................................................38

C. Teknik Trianglasi Data..........................................................................41

BAB IV PEMBAHASAN PENELITAIAN

A. Letak Geografis SMKN 1 Tilatang Kamang………………………...59

B. Kiat-kiat Guru Menerapkan Kedisplinan siswa pada

Mata Pelajaran PAI di Kelas XI TKJ…………………………………61

C. Kendala Kedisplinan di Hadapi Guru PAI dalam

Melakukan Kiat-kiat Kedisiplinan di Kelas XI TKJ………………….79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………85

B. Saran…………………………………………………………………...85

DAFTAR PUSTAKA

xiv
DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1

1. Lampiran 1 Kisi-Kisi Obeservasi…………………………………..89

2. Lampiran 2 Instrumen Wawancara………………………………...91

3. Lampiran 3 Kisi-Kisi wawancara…………………………………..94

4. Lampiran 4 Pedoman Wawancara………………………………….95

5. Lampiran 5 hasil wawancara……………………………………….96

LAMPIRAN 2

1. Lampiran 1 Surat Izin Penelitian……………………………………99

2. Lampiran 2 Surat Izin Camat……………………………………….100

3. Lampiran 3 Surat Bebas UKT………………………………………101

4. Lampiran 4 Surat Bebas Plagiat…………………………………….102

5. Lampiran 5 Kartu Bimbingan…………………………………….103

6. Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian……………………………...104

7. Lampiran 7 Dokumentasi………………………………………...106

xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupkan sarana penting untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam keberlangsuangan

pembangunan suatu bangsa Melalui pendidikan manusia mampu

mengembangkan semua aspek kepribadiannya, yang mencakup

pengetahuan, nilai, serta sikap, dan keterampilannya pendidikan

bertujuan untuk mencapai kepribadian individu yang lebih baik. Hal

tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, pedidikan merupakan

usaha sengaja mendewasakan manusia muda menjadi manusia yang

bertanggung jawab dan memiliki kemampuan tertentu sebagai enerus

kebudayaan1 sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Repuplik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab II Pasal 3 yang menyatakan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab

1
Zulfani Sesmiarni, Memendung Radkalisme Dalam Dunia Pendidikan Melaluii
Pendekaan Brain Based Learning , Kalam : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Volume 9,
Nomor 2, Desember201,hal 234.

1
Kegiatan pembelajaran yang merupakan sebuah proses perubahan

tingkah laku. Perubahan itu meliputi tiga aspek kognigtif, afektif, dan

psikomotor. Sekolah merupakan wahana kegiatan dan pendidikan

berlangsung, di sana diadakan kegiatan pendidikan, pembelajaran,

dandlatihan. Nilai-nilai etik, moral, mental, spritual, prilaku, Disiplin,

ilmu pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam,disiram,

ditumbuhkan dan dikembangkan.oleh karena itu, sekolah menjadi

wahana yang sangat dominan bagi pengaruh dan pembentukkan sikap,

prilaku, dan kedisiplinan siswa dimasa New Normal

Maka melalui kedisiplinan kita bisa mengembangkan kesadaran

diri antara individu-individu dan sebagian sekolah bisa menerapkan

kedisplinan melalui pengajaran dan erat kaitannya dengan penerapan

terhadap pembentukkan karakter peserta didik bahkan menguatkan

kedisiplinan

Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan siswa juga mencakup

kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata tertib sekolah

maupun kelas. Penanaman disiplin diri merupakan tujuan dari

pengelolaan kelas. Anak dapat mengembangkan disiplin terhadap dirinya

sendiri, karena guru sebaiknya harus mendorong anak didik untuk

melaksanakan disiplin terhadap dirinya sendiri dan guru pun hendaknya

menjadi teladan mengenai pengendalian terhadap siswa yang tidak serius

belajar secara daring dan online dimasa New Normal Covid 19

2
Bahkan akibat dari covid19 siswa sering terlambat meskipun

belajar di rumah masing-masing. Tugas yang diberikan kepada siswa

sering tidak dikerjakan oleh siswa karena siswa beranggapan kalau tugas

yang diberikan tidak akan di periksa oleh guru, dan siswapun banyak

mengatakan alasan-alasan dalam mengumpulkan tugas, seperti dirumah

tidak ada jaringan,sinyal pun susah.2

Sedangkan akibat dari kurang disiplinnya siswa sangat

berdampak buruk terhadap hasil belajar siswa SMKN1 Tilatang Kamang

terutama dikelas Xl apalagi dimasa covid 19. kedisiplinan itu dapat

dilihat dari kehadiran siswa itu sendiri yang kurang dari 100% dan serius

atau tidaknya siswa mengikuti pelajaran dilihat dari hasil belajarnya

seperti nila UH dan UTS yang sangat mengecewakan, saat guru

memberikan tugas siswa tersebut tidak mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari guru tersebut. dan keaktifan siswa pun banyak yang

kurang dalam penilaianya. Hal ini berdampak dari penilaian khusus guru

terhadap siswa yang kurang disiplin tersebut.

Bahkan di dalam masa covid 19 ini ke disiplinan terhadap siswa

yang kurang dikembangakan karena siswa hanya memahami pelajaran

lewat komonikasi online. untuk memahami pelajaran-pelajaran seorang

guru harus. memberikan kejutan berupa ujian-ujian atau kuis-kuis secara

mendadak kepada siswa yang kurang disiplin agar siswa mengetahui

2
Abu Ahmadi H, Supriyono Widodo, Psikologi Belajar, Jakarta, PT Rineka Cipta 2013

3
akan kesalahan yang dimilikinya bahkan guru sangat berperan aktif

didalam pengecekan mana siswa yang memahami pembelajaran atau

tidak memahami pembelajaran dikelas online tersebut.

Disiplin merujuk pada intruksi sistematis yang diberikan kepada

murid untuk mengikuti tatanan melalui aturan aturan biasanya disiplin

merajuk kepada hal yang negatif karena hal ini merajuk kepada tatanan

hukuman dalam arti lain ilmu yang diberikan kepada murid

menggunakan sanksi yang tegas, disiplin ini sangat diperlukan karena

untuk merajuk dalam pemecahan masalah yang ada didalam lingkungan

sekolah. 3

Berdasarkan materi yang peneliti pahami kedisiplinan itu

sangatlah penting dan sangat dianjurkan untuk melatih hidup siswa agar

maju kedepannya. Siswa sangat di tuntut untuk disiplin agar masa depan

kita terarah dalam satu tujuan, apalagi kedisiplinan itu sangat

berpengaruah dalam sikap dan pribadi siswa itu sendiri dan dalam

menentukan karakter siswa untuk masa depan yang cerah. Sesuai dengan

pembelajaran PAI yang diajarkan sesuai dengan tuntunan al Qur,an dan

sunnah.

Dengan disiplin didapatkan agar merasakan kenyamanan dan

kedamaian terhadap diri kita pribadi dan menjadikan, kedisiplinan

sebagai landasan hidup untuk mengukur apa yang kita rencanakan dari

sekarang. Upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan

3
Serwo Derta, Desian Sistem Informasi Kedisiplinan Siswa di Sekolah Menengah
Kejuruaan Negri Bukittinggi. Vol 5. No 2 Tahun 2019.

4
kedisiplinan adalah dengan cara membentuk krakter siswa dan

memasukkan rasa secara pribadi terhadap siswa yang kurang disiplin

tersebut dan memberikan motivasi-motivasi terhadap apa yang

kelemahan siswa tersebut dengan kedisiplinan kita bisa memiliki krakter-

krakter dan semangat hidup memiliki kenyamanan dan kita sangat

dihargai oleh waktu dengan disiplin kita bisa menjadi orang yang suskses

dalam manajmen waktu.

Selanjutnya kita harus mengkaji tentang kedisiplinan siswa yang

sangat mempengaruhi siswa dalam meninggkatkan belajar mengajar

disiplin juga merupkan salah satu kunci dalam keberhasilan siswa upaya

dalam meningkatkan kedisiplinan tidaklah mudah sebab membentuk

kedisiplinan membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan

kesadaran dari siswa itu sendiri apa lagi ketika siswa sudah dipengruhui

oleh covid 19. dampak dari covid 19 itu sangatlah berbahaya seperti

siswa yang terbiasa belajar dalam rebah-rebahan dan jarang

mengumpulkan tugas mereka sangat terpengaruh ketika pembelajaran

PAI di masa New Normal diadakan.

Peserta didik adalah orang yang belum dewasa dan yang memiliki

sejumlah potensi dasar (fitrah) yang belum dikembangkan, peserta didik

merupkan “Raw material” (bahan mentah) dalam proses tranformasi dan

internalisasi menepati posisi yang sangat penting untuk melihat

signifikannya dalam mememukan keberhasilan sebuah proses. Peserta

didik adalah makhluk individual yang memiliki kepribadian dengan ciri-

5
ciri yang khas yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pertumbuhan dan perkembangan di pengaruhi oleh faktor lingkungan

dimanapun ia berada peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran

yang tersedia pada jalur dan janjang dan jenis pendidikan tertentu.

Perserta didik sebagai komponen yang tidak terlepas dari sistem

pendidikan sehingga dapat dikatakan peserta didik sebagai obyek

pendidikan, didalam paradigma peserta didik adalah orang yang belum

yang belum dewasa dan memiliki kompetensi dasar yang harus lebih

dikembangkan lagi, jadi secara datailnya peserta didik orang yang belum

memiliki kedewasaan dan memerlukan orang lain untuk menedidiknya

sehingga menjadi individu yang lebih dewasa, memiliki jiwa spritual,

aktifitas dan kreatifitas sendiri.

Dengan demikian peserta didik adalah individu yang memiliki

potensi untuk berkembang, dan mereka berusaha mengembangkan

potensinya pada jalur dan pendidikan tertentu dalam perkembangan

peserta didik ini secara hakiki harus memiliki kebutuhan yang harus

dimiliki

1. Kebutuhan jasmani tuntunan siswa bersifat jasmaniah, seperti

kesehatan dalam menrancang pola kesehatan kita harus banyak

berolah raga dan beribadah kepada Allah.

2. Kebutuhan sosial yaitu pemenuhan keinginan untuk salaing bergaul

sesama siswa dan guru serta orang lain. Ini merupakan hal untuk

6
mewujudkan memenuhi kebutuhan sosial anak. Didalam sosial ini

anak harus mengenali tempat bargaul dengan sesama teman dan

masyarakat. Bergaul secara baik dan bersama orang yang baik.

3. Kebutuhan intelektual disini dikembangkan menjadi bakat minat

siswa seperti mempelajari suatu ilmu sejarah Islam, dan perjuangan-

perjuangan umat terdahulu.

Maka dari itu perkembangan peserta didik tidak terlepas dari

sebuah kedisiplinan, apabila suatu kedisiplinan siswa sudah tercapai

maka dari itu siswa mudah untuk diajar dan berkembang sebagai

intelektual yang baik dan menumbuhkan generasi yang cerdas dan yang

diharapkan.

Disiplin merupakan keaadaan yang tercipta dan terbentuk melalui

proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan ketaatan, kesetiaan,

kpatuhan dan ketertiban. Nilai-nilai tersebut merupakan bagian dari

prilaku dalam kehidupan, prilakau tersebut tercipta melalui binaan

keluarga, pendidikan sekolah dan pengalaman bimbingan dan arahan dari

guru memiliki andil yang sangat penting dalam menerapkan dan

memahami aturan kedisiplinan oleh siswa, sehingga siswa tidak bosan

dalam mengikuti peraturan sekolah, serta belajar dengan nyaman di

sekolah.

Upaya dalam menerapkan kedisiplinan siswa merupakan

tanggung jawab seluruh elemen sekolah, namun sering image hukuman

kedisiplinan ini muncul tidak konstruktif (membangun kepribadian

7
siswa) dan edukatif (mendidik jiwa) seharusnya dapat dilakukan dengan

cara memberikan sikap nilai edukasi yang sapat membentuk prilaku baik

siswa berusaha untuk mencapai tujuan dari pendidikan di sekolah dapat

dilakukan dengan cara menerapkan kedisiplinan keutamaanya adalah

kedisiplinan guru hal ini dikarenakan guru adalah modelling atau

uswatun hasanah, sehingga siswa dapat meniru guru dalam hal

kedisiplinan.

Sekolah bukan hanya tempat belajar atau berkumpul para guru

dan siswa, melainkan sebuah lembaga pendidikan dengan tatanan dan

sistem dinamis dan saling berkaitan oleh karena itu, sekolah dipanadang

sebagai organisasi yang membutuhkan pengelolaan kedisiplinan di

lingkungan sekolah yang meliputi perencanaan, evaluasi, pelaksanaan.

Penyebab terjadinya disipilin pada siswa di pengaruhui oleh

faktor-faktor yang ada pada diri anak sendiri, yang disebabkan oleh

dibawa sejak kelahiran anak seperti cacat, keturanan atau psikis

lemahnya pengawasan diri dari terhadap pengaruh lingkungan,

kurangnya penyesuai diri terhadap lingkungan, kurang sekali dasar-dasar

agama pada diri, sehingga sukar mengukur norma luar atau morma yang

baik di lingkungan masyarakat faktor-faktor di rumah tangga yang terdiri

dari anak kurang mendapat kasih sayang dan perhatian orangtua,

lemahnya keaadaan ekonomi orangtua, tidak mampu mencukupi

kebutuhan anak-anaknya faktor-faktor yang berasal dari sekolah, yang

terdiri dari faktor guru yang kurang didekasi, kurangnya fasilitas

8
pendidikan, ketidak kompakan guru dalam teknik mendidik anak,

kurangnya jumlah guru.

Lingkungan sekolah merupakan hal penting yang perlu di

perhatikan dalam penerapan kedisiplinan siswa, hubungan antara teman

sebaya di lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi kehidupan

sosial. Dan moral para siswa yang mudah terpengaruh oleh teman sebaya

akan mudah terpengaruh oleh pergaulan yang salah. Oleh karena itu

siswa perlu mengembangkan lingkungan belajar siswa yang aman, jujur,

penuh kreatifitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang

yang tinggi dan penuh kekuatan.

Aliran nativisme, perilaku anak itu berpengaruh pada

pembaawaannya sedangkan pengaruh lingkungan hidupnya sedikit saja,

baik buruk anak tergantung pada pembawaannya, pendapat ini

menunjukan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan orang bersifat

disiplin adalah lingkungan.4

Konsep kedisiplinan siswa itu tidak terlepas dari didikan orangtua

atau lingkungan masyarakat, maka dri itu peran orangtua dan peran

keluarga sangat diperlukan daidalam pembentukkan krakter siswa,

apabila seorang anak sudah dilatih dalam membiasakan ksdisiplinan

dirumah contoh anak bangun pagi-pagi, seorang anak melakukan shalat

wajib dengan tepat waktu, dan anak itu slalu pergi sekolah dengan

4
Najmudin Fauzi “Program Kedisiplinan siswa” Journal Pendidikan Islam Vol 08
NO: 02 Agustus 2019.

9
keaadaan rapi maka penerapan itu akan terbawa sendiri dan penerapan

itu tidak bakalan hilang dari dri anak tersebut.

Konsep kedisiplinan ini harus dijalankan dari awal lahir sampai

meninggal nantinya, apabila sudah terbiasa melakukan hal yang disiplin

maka dari itu tidak harus cenggung hidup dialam bebas, bahkan di

lingkungan masyarakat, maka dari itu biasakan dalam melatih diri untuk

disiplin, melatih jiwa dalam menerapkan krakter-krakter baik pada diri

masing-masing sehingga bisa menjadi orang yang berguna dimanapun

berada.

Kedisiplinan sangat berpengaruh kepada sikap dan pribadi

manusia masing-masing maka dari itu setiap orang pasti akan

berinteraksi kepada masyarakat, maka dari itu kita sebagai pelajar atau

siswa harus menerapkan kedisiplinan, dan menerapkan karakter harus

sesuai kepada pemilik, maka dari itu diharuskan menyesuaikan diri pada

tempat yang ditempati sekarang,

Agar dihargai orang lain harus ramah, dan menerapkan

kedisiplinan tersebut dilingkungan, cotoh ketika ada masyarakat dalam

membutuhkan menunjukkan pembelajaran anaknya maka dari itu sebagai

seorang siswa harus mengajarkan seberapa kemampuan yang kita miliki,

disanalah kita dapat dinilai, seorang siswa itu harus memiliki pribadi

yang disiplin dan tsaling mengahragai dengan sesama.

Cara menerapkan kedisiplinan ini perlu melibatkan banyak orang

yang menjadi faktor utama dalam menerapkan kedisiplinan ini adalah

10
lingkungan keluarga,karena keluarga lah yang bisa menjadi agen

perubahan bagi siswa, yang kedua linglungan sosial atau masyarakat

diadalam lingkungan ini bisa juga menjadi agen perubahan, maka dari itu

kita sebagai masyarakat harus menciptakan lingkungan sosial yang baik

karena lingkungan sosial menjadi contoh utama dalam menerapkan

kedisiplinan siswanya, selanjutnya pergaulan, seorang peserta didik harus

di perhatikan pola pergaulannya contoh apabila peserta didik main

ketempat orang yang merokok maka kita sebagai guru atau masyarakat

harus mengingatkan kepada siswa tidak boleh merokok, karena rokok

akan bisa menghancurkan masa depan mu.

Sebagaimana hasil observasi lapangan yang peneliti lakukan yaitu

pada salah satu guru Pendidikan Agama Islam bahwa dikatakan oleh

guru PAI tersebut dalam kedisiplinan masih kurang, sebagaimana yang

dilakukan oleh siswanya masih ada juga yang keluar masuk ketika jam

pelajaran daring, kemudian juga kurang disiplin ketika mengumpulkan

tugas.

Jadi disiplin sangat lah perlu ditingkatkan dalam dunia pendidikan

karena kedisiplinan itu dapat menata kehidupan kita dari hal yang kurang

baik menjadi lebih baik, maka dari itu kedisplinan perlu di tingkatkan

dalam kehidupan di sekolah SMKN 1 Tilatang Kamang.

Melihat permasalahan itu kemudian peneliti berminat untuk

megangkat sebuah judul yaitu KEDISIPLINAN SISWA DALAM

11
BELAJAR PAI PADA MASA PANDEMI COVID19 DI SMK N 1

TILATANG KAMANG5

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya siswa yang kurang disiplin saat belajar dimasa New

Normal

2. Hasil belajar siswa yang tidak memadai saat masa New Normal

3. Kiat-kiat guru ketika menghadapi kedisiplinan siswa dimasa New

Normal

C. Fokus Penelitian

1. Kiat-kiat guru PAI dalam menerapkan kedisiplinan siswa pada

mata Pelajaran PAI dikelas XI SMKN 1 Tilatang Kamang.

2. Kendala kedisiplinan siswa kelas XI pada mata pelajaran PAI

pada masa New Normal di SMKN 1 Tilatang kamang

D. Pertanyaan Peneliti

1. Bagaimana kiat-kiat guu PAI dalam meningkatkan kedisiplinan

siswa di kelas XI SMKN Tilatang Kamang?

2. Bagaimana cara guru PAI menerapkan kedisiplinan siswa kelas

XI saat belajar new normal?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara bagi siswa yang kurang disiplin itu dan

sekaligus untuk meninjau kemampuan siswa tersebut

5
Beni Supriadi, Guru Bidang Study PAI. SMKN 1 Tilatang Kamang, 2 Oktober 2021.

12
2. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan oleh guru dalam

meningkatkan kedisiplinan tersebut.

F. Manfaat penelitian

1. Secara akademis hasil penelitian bermanfaat sebagai bahan

masukan untuk memperluas pengetahuan tentang disiplin.

2. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan oleh guru PAI agar

siswa lebih disiplin.

3. Bagi penulis dapat memberikan penegtahuan dan pengalaman

yang sangat berarti terutama dalam hal penelitian.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memepermudah pembahasan dari penulisan proposal ini

lebih fokus dan sistematika.penulis mengklalifikasikan permasalahan

dalam beberapa bab dengan sistemtika penulisan

Bab I : pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, fokus

penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penejelasan judul sistimatika penlisan.

Bab II : landasan teori yang membahas tentang kedisiplinan

siswa.pengertian siswa, pengertian kedisplinan selanjunya bagaimana

kiat-kiat guru dalam mendisiplinkan siswa da pengertian guru. Fungsi

kedisplinan, tata cara kedisiplinan.

13
Bab III : metode penelitian terdiri atas jenis penelitian, lokasio

peelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, tekniok

analisa data, dan teknik keabsahan data

Bab IV : hasil penelitian Membahas tentang hasil penelitian yang

berisakan tentang kedisiplinan dan bagaimana cara kiat-kiaat guru

menerapkan kedisiplinan siswa di SMK 1 Tilkam.

Bab V : Penutup Merupakan kesimpulan dari semua materi dan

saran.

14
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kedisiplinan

Kata disiplin sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “discipline”

artinya latihan akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembang

kepribadian sikap disiplin dapat muncul sebagai bentuk usaha kita dalam

memperbaiki diri sebagai individu yang taat akan aturan yang berlaku

dan norma-norma yang telah di tentukan.

Kedisiplin menurut Djamarah adalah suatu tata tertib yang dapat

mengatur tatanan hidup pribadi atau kelempok. Kedisiplinan mempunyai

peran penting dalam dalam mencapai tujuan pendidikan, berkualitas atau

tidaknya dan belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor yang paling

pokok yaitu kedisiplinan disamping faktor lingkungan, keluarga maupun

sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu sendiri. Menurut Kamus

Bahasa Indonesia disiplin adalah

a. Tata tertib di sekolah

b. Ketaatan

c. Bidang studi lainya

Kedisiplinan adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, dan kesetiaan, keteraturan dan ketertiban, karena

sudah menyatu dengannya, maka sikap atau perbuatan yang dilakukan

15
bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan

sebaliknya akan membebani dirinya bilaman ia tidak berbuat

sebagaimana lazimya.

Disiplin merupakan keadaan yang tercipta dan terbentuk melalui

proses dari serangkaian prilaku yang menunjukan ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban nilai-nilai tersebut menjadikan

perilaku dalam kehidupan sehari-hari prilaku tercipta melalui binaan

keluarga, pendidikan, sekolah maupun masyarakat , bimbingan dan

arahan guru memiliki andil yang lebih penting dalam menarapkan dan

memahami aturan kedisiplinan oleh siswa, sehingga siswa tidak meraba-

raba dalam mengikuti peraturan di sekolah serta belajar dengan nyaman.6

Adapun pendapat Hodges mengatakan bahwa disiplin dapat

diartikan sebagai sikap seorang atau kelompok yang berniat untuk

mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam suatu pekerjaan

disekolah.

Adapun menurut pendapat Rachman Disiplin merupakan sikap

mental yang memiliki oleh individu dan pada hakikatmya mencerminkan

rasa ketaatan dan kepatuhan yang didukung oleh kesadaran dalam

menjelaskan tugas dan kewajiban untuk menjalankan tugas tertentu.

Salah satu nilai moral yang harus ditanamkan pada anak sejak

dini adalah kedisiplinan disiplin berasal dari kata disciplen yang berarti

belajar dengan sukarela mengikuti pemimpin yang bertujuan untuk

6
Ika Ernawati. G-COUNS Jurnal Bimbingan dan Konseling vol. 1. No 1. Tahun 201,
ISSN. 2541-6782. Hal 5 dan 6.

16
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan dari

perkembangan iti kita bisa menilai bagaimana cakupan kedisiplinan anak

tersebut

Menenurut pendapat Saharsimi Arikunto disiplin adalah

kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena di

dorong oleh adanya kesadaran hati disiplin muncul biasanya muncul dari

kebiasaan hidup dan kehidupan belajar yang teratur serta mencintai dan

menghargai pekerjaan, disiplin memerlukan proses pendidikan dan

pelatihan yang, memadai untuk itu guru harus memahami landasan ilmu

pendidikan dan keguruan sebab yang akan mendidik kedisiplinan di

sagala arah itu adalah seorang tenaga pendidik7

Pokok utama dari disiplin adalah peraturan atau pola aturan

tertentu yang diterapkan dan ditetapkan yang diterapkan dan ditetapkan

untuk mengatur prilaku seseorang, peraturan yang efektif bagi seseorang

adalah peraturan yang efektif dan dappat diterima oleh anak

Selanjutnya disiplin adalah tindakan yang menunjukkan prilaku

tertib dan patuh terhadap berbagai ketentuan dan peraturan yang yang

berlaku dan tindakan atau perilaku yang mewakili dan menunjukkan

sikap prilaku tertib aturan serta patuh pada semua ketentuan dan atauran

baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan adapun pendapat meustari

menjelaskan bahwa disiplin adalah tindakan atau prilaku manusia yang

slalu mentaati peraturan atau aturan yang telah berlaku di lingkungan


7
Junaidi & Rahmawati Wae, Efektivitas Konseling Individual Dengan Pendekatan
Konseling Client dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa. IAIN BUKITTINGGI, Vol 6. No 2.
Juli – Desember 2020.

17
masyarakat terutamanya bagi seorang siswa sangat berperan aktif

didalam menerapkan kedisiplinan agar mereka di sekoalah terbawa arus

dari lingkungan masyarakat tersebut.

Ada pendapat rahmat menjelaskan bahwa disiplin adalah

kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang

mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, pemerintah dan

peraturan yang berlaku

Terbentuknya kedisiplinan sebagai tingkah laku yang berpola dan

teratur di pengaruhi oleh dua faktor. Menurut Unaradjan yaitu:

a. Faktor Internal

Yang dimaksud adalah unsur yang berada didalam diri

individu faktor ini di pengaruhi oleh keaadaan fisik dan keaadaan

psikis pribadi keadaan fisik yang dimaksud adalah individu yang sehat

secara fisik dan biologis yang dapat melaksanakan tugas secaea baik.

Keadaan psikis pribadi yang dimaksud adalah keadaan individu yang

normal atau sehat secara psikis atau mental yang dapat menghayati

norma-norma yang ada di masyarakat dan keluarga.

b. Faktor Eksternal

Faktor yang berasal dari luar diri individu. Fakor ini memiliki

tiga unsur pertama keadaan keluarga keluarga merupakan faktor yang

sangat penting karena keluaraga adalah tempat pertama dan utama

dalam pembinaan kedisiplin dan karena orangtualah yang mampu

memahami bagaimana kondisi seorang anaknya apabila seorang guru

18
menginginkan kesidisiplinan anak menjadi baik maka dari itu guru

dan orang tua slalu bekerja sama, kerja sama dilakukan dengan

berkomonikasi seperti ingin menanyakan bagaimana perkembangan

anak tersebut maka dari itu disiplin juga bisa ditingkatkan karena

faktor utama yang mendukung kedisiplinan anak adalah orangtua8.

Kedua, keadaan sekolah yang dimaksud adalah ada tidaknya sarana

dan prasarana yang diperlukan untuk kelancaran proses belajar

mengajar ketiga keadaan masyarakat masyarakat sebagai lingkungan

yang yang lebih luas ikut serta dalam menetukan berhasil atau

tidaknya dalam membina kedisiplinan karena situasi masyarakat tidak

selamanya stabil.

1. Fungsi Disiplin

Menjelaskan bahwa terdapat tujuh fungsi disiplin yaitu sebagai

berikut dan akan dijelaskan pada masing-masing fungsi

a. Menata kehidupan bersama untuk mencapai suatau tujuan yang

akan dimiliki oleh individu atau masyarakat kelompok.

b. Membangun kepribadian melalui kepribadian kita slalu hidup

memiliki norma-norma untuk mencapai budi pekerti yang baik.

c. Melatih kepribadian menerapkan kepribadian yang luhur dalam

kehidupan sehari-hari agar kita slalu di hormatai dan disegani.

8
Wedra Aprison. Kerja Sama Orangtua dengan Guru PAI dalam Menghadap
Pembelajaran Secara Daring Selama Covid 19. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3. No 5 Tahun 2021.

19
d. Hukuman adalah sanksi yang di terima apabaila kita telah

melanggar kedisiplinan dan tidak menaati aturan-aturan yang

ada.

2. Tujuan Disiplin

Tujuan disiplin menurut munawarah adalah mengajarkan

kepatuhan, ketaatan, dan kedamaian melalui usaha-usaha mulai dari

hal yang terkecil samapai hal yang terbesar, sedangkan menurut

Rachmawati menjelaskan bahwa tujuan didiplin sekolah adalah

a. Memberikan dungkungan agar tidak terjadi penyimpangan pada

peserta didik, contoh akibat pergaulan bebas siswa banyak

melakukan hal yang tidak wajar seperti merokok,pacaran tanpa

mengenal batas.

b. Mendorong siswa agar melakukan hal-hal yang baik dan benar

serta tidak melanggar aturan atau norma yang berlaku dan sudah

ditetapkan, contoh apabalia ada seseorang yang terlambat datang

kesekolah atau siswa lain yang kurang displin maka siswa itu slalu

mengingati temannya, akibat siswa yang pertama itu sangat disiplin

dengan aturan.

c. Membantu siswa untuk memahami serta menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekolah serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh

sekolah contoh sekolah menegaskan siswa tidak boleh merokok,

dan disiplin terhadap pakaian. Maka dari itu siswa harus mematuhi

20
aturan tersebut siswa tidak boleh menetntang apa yang telah diatur

oleh peraturan sekolah tersebut.

d. Siswa diajarkan untuk hidup dengan pembiasaan dan kebiasaan

yang baik serta bermanfaat bagi dirinya, agar dirinya teratur dalam

menghadapi apa yang terjadi pada dirinya tersebut. Apabila siswa

sudah sangat disiplin samapai akhir dan selanjutnya siswa sangat

disiplin dan siswa tidak bakalan melanggar kedisiplinan lagi

sampai selamanya.

Tujuan disiplin adalah untuk mendisiplinkan anak agar

bertingkah laku seperti sesuai dengan aturan yang berlaku dan agar

bisa diterapkan dalam lingkungan sehari-hari menurut Matsurah

adalah anak harus mulai untuk dibelajarkan bersikap dimulai dari hal

yang rutin dan mudah terpantau oleh urangtua, menurut Marijan

contoh sikap disiplin yang dapat menekankan pada anak untuk

menerapkan dan untuk mengetahui mengapa disiplin itu harus ada dan

bahkan diterapkan dalam undang-undang.

Disiplin sangat erat mempengaruhi dengan kepribadian siswa

tanpa ada kedisplinan hidup siswa tersebut makin tidak teratur bahkan

siswa tidak mengenal tentang adanya aturan-aturan yang ada di

sekolah tersebut, jadi dengan kedisiplinan siswa dapat menerapkan

kehidupan yang sesungguhnya dengan disiplin siswa dapat

memebrikan aura-aura terbaik dalam melakukan hal yang

diinginkannya maka dari itu disiplin harus sangat diterapkan pada

21
siswa mulai menginjak bangku pendidikan, dan sampai siswa tamat

hingga nilai kedisplinan tersebutsudah terbiasa dilakukan oleh siswa.

Pembelajaran kedisiplinan untuk siswa itu harus dimulai dari

lingkungan keluarga, yang sangat mempengaruhi siswa untuk

melakukan hal disiplin adalah orangtua, mengapa orangtua menjadi

faktor utama siswa untuk disiplin, karena siswa dalam kesehari-

harianya banyak bersama orangtua maka dari itu orangtualah yang

menjadi faktor utama dalam menetukan kedisiplinannya, apabila

orangtunya disiplin dalam mengurus anaknya maka anaknya akan

terlatih dengan sendiri dan orangtualah yang menjadi sasaran utama

pada disiplin.

1) Kedisiplinan diterapkan tanpa menunjukkan kelemahan, tanpa

menunjukan amarah dan kebencian , kalau perlu dengan

kelembutan agar para pelanggar kedisiplinan menyadari

bahwa disiplin itu diterapkan demi kebaiakan dan kemajuan

dirinya. Disiplin harus sangat diterapkan oleh kehidupan

sehari-hari. Dari awal kita sudah melakaukan kedisiplinan

maka dari itu selama-lamanya bahakan sampai kita mengajar

dan pensiun pun kita slalu menerapkan kehidupan disiplin

sehari-harinya dan didalam menerapkan kedisiplinan kita

harus menggunakan bahasa yang sopan, santun, ramah tamah,

teggang rasa terhadap semua orang. Sehingga disitulah orang

belajar tentang disiplin dan akan merobah kehidupan

22
kedepannya. Apabila kita telah menanam benih-benih

kebaiakan, maka dari itu kita akan menerima kebaiakan-

kebaikan di masa yang akan datang, tetapi apabila kita tidak

menanam benih-benih kebaikan maka dari itu kita akan

menerima pula akibatnya.

2) Kedisiplinan harus, diterapkan secara tegas, adil, dan

konsisten, di dalam displin untuk mendidik siswa kita harus

perlu memiliki sikap tegas, dengan tegasnya seorang pendidik

sehingga peserta didik akan menjadi lebih takut, untuk

menantang pendidiknya. Adil didalam menerapkan

kedisiplinan seorang pendidik harus adil dan tidak boleh berat

sebelah, contoh seorang guru menerapkan pola disiplin

kepada seluruh siswa, dan ada seorang siswa yang sangat

dibencinya disishkan dalam hal menerapkan disiplin maka

dari itu seorang pendidik tidak boleh menerapkan prilaku

yang seperti ini. Maka dari itu apabila seorang murid harus

diterapkan dengan dispensasi maka seluruhnya akan

dikenakan juga apabila itu keselahan bersama yang dilakukan

oleh peserta didik. Konsisten seorang pendidik harus

konsisten dalam menerapkan pola kedisiplinan siswa dan

betul-betul dengan teliti dan cermat dalam mengahadapi

problem-problem seorang siswanya.

23
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Asumsinya adalah bahwa pemimpin mempunyai pengaruh

langsung atau sikap kebiasaan yang telah di peroleh oleh pendidik.

Kemanusian itu awalnya ditentutu kan oleh pendidik itu sendiri, baik

dengan iklim maupun dengan suasana kepemimpinannya dan maupun

dengan contoh pribadi karena itu untuk mendapatkan disiplin yang baik,

maka seorang pendidik harus menerapkan pola-pola kedisiplinan denga

baik dan benar agar siswa dapat menerapkan dalam kehidupan baik di

sekolah masyarakat dan lingkungan yang ditempati olehnya

Menurut pendapat Singodidmedjo dalam Strisno dikemukakan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah

a. Besar keciilnya pemberia kompensensi.

b. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam pendidikan dan

pemberian motivasi secara jelas dan terperinci.

c. Ada tidaknya aturan yang dijadikan dasar atau pegangan untuk

diterapkan.

d. Keberanian pendidik dalam mengambil tindakan.

e. Ada tidaknya pengawasan seorang pendidik terhadap anak.

f. Ada tidaknya perhatian seorang pendidik terhadap anak atau peserta

didiknya.

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.9

9
Edi sutrisno Manjmen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta, Kencana Prenada
Media Group

24
Disiplin yang paling baik adalah disiplin terhadap diri sendiri.

Kecendrungan orang normal adalah melakukan apa yang menjadikan

kewajiban dan menempati aturan permainan yang ada. Suatu waktu

orang mengerti dengan apa yang dibutuhkan dari seorang pendidik,

dimana peserta didik diharapkan umtuk selalu melakukan tugasnya

secara efektif dan efisien dengan senang hati. Kini banyak yang harus

perlu diketahui kemungkinan yang didapat dibalik disiplin

adalahmeningkatkan diri dari kemalasan dan kurang percaya diri.

Dengan kepemimpinan yang baik seorang tenaga pendidik maka

harus meningkatkan iklim pendidikan yang baik karena sebagai proses

untuk menerapkan mutu dan harapan kepada seorang peserta didik agara

peserta didik terlatih menjadi manusia yang sesunggungya dalam hal

menerapakna kedisiplinan hidup.

Maka dari itu didalam faktor-faktor untuk menerapkan mutu

pendidikan seorang guru harus berusaha dalam mengubah akhlak dan

krakter siswa terlebih dahu, apabila krakter sudah terbentuk maka hal

yang perlu atau diubah dalam menerapakn kedisiplinan akan berjalan

sesuai dengan yang diharapkan sebagai cita-cita pendidik10

Selanjutnya faktor yang mempengaruhi kedisiplinan Menurut

Ekosiswoyo dan Rachman ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan, antara lain. Dari sekolah, contohnya:

10
Alexander Sampeliling, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terhadap Kedisiplinan.
Vol 12, No, 1. 2015

25
1) Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa

menekankan kehendak tanpa memperhatikan kedaulatan siswa. Guru

hanya ingin menang sendiri, sedangkan muridnya serig disalah-salahkan

atau main hakim sendiri tanpa ada kejelasan yang pasti untuk

menyelesaikan suatu konflik.

2) Guru membiarkan siswa berbuat salah, lebih mementingkan belajar dari

pada siswanya. Dalam hal ini siswa bisa berkomentar dalam hal seperti

ini, didalam pemdidikan kita tidak hanya menerima pembelajaran saja,

tetapi kita juga menerima penjelasan guru, perhatian guru, bahkan kasih

sayang seorang pendidik agar kita sebagai siswa lebih mudah dalam

menerima materi pembelajaran.

3) Lingkuan sekolah sperti hari-hari pertama dan hari-hari terakhir sekolah

(akan libur atau sesuadah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru,

jadwal yang kaku, atau jadwal aktivis lokal yang kurang cermat, suasana

yang gaduh, hal ini akan membuat seluruh peserta didik tidak nyaman

dalam melakukan pembelajaran.

Didalam hal ini seorang pendidik harus memperhatikan jadwal

sesuai scedul yang harus dijalankan maka dari itu setiap scedul yang

ditetapkan seorang pendidik harus bertanggung jawab dengan tugasnya,

bahkan seorang pendidik harus melakukan pemantauan terhadap siswa

pada saat jam pembelajaran sedang berlangsung pada saat jam pergantian

jam pembelajaran, biasanya siswa yang kurang disiplin akan kelihatan

ketika pada waktu- waktu seperti ini.

26
Jika seorang pendidik menginginkan peserta didiknya baik maka

pendidik harus lebih tegas dan lebih mengutamakan kedisiplinan siswa

agar siswa dapat melakukan kedisiplinan itu dengan apa yang diinginkan

oleh peserta didik.

4. Cara Terbentuknya Kedisiplinan

Menurut lembaga ketahanan nasional.Kedisiplinan dapat terjadi

dengan cara sebagai berikut:

1. Disiplin terjadi dengan sendirinya, melainkan harus ditumbuhkan,

dikembangkan dan diterapkan dalam semua aspek menrapkan

sanksi, atau ganjaran, dan hukuman apabila kita melakukan

kesalahan secara terus menerus. Samapai peserta didik itu jera

dan tidak mengulang keselahan nya kemabali dan hingga peserta

didik merasa sadar dengan perbuatannya

2. Disiplin seorang anak adalah produk sosialisasi sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya, terutama lingkungan sosial.

Oleh karena itu pembentukan disiplin tunduk kepada kaidah-

kaidah proses belajar jadi didalam proses belajar tidak hanya di

peroleh dari sekolah saja melainkan dari lingkungan sosial,

masyarakat dan lain-lain. Maka dari situ kita tau bagaimana cara

menerapkan pola kedisiplinan di dalam kehidupan sehari-hari

bahkan bermasyarakat di sekeliling kita.

27
3. Dalam pembentukan disiplin, ada pihak yang memiliki

kekuasaan lebih besar, sehingga mampu mempengaruhi tingkah

laku pihak kearah tingkah laku yang di inginkan, sudah di

jelaskan, bahwa dalam menerapkan kedisiplinan ini dimulai dari

lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan apabila di

lingkungan awalnya sudah aman, maka di lingkungan lainnya

seorang siswa sangat bisa menempati diri di dalam dan sesuai

dengan apa yang diinginkannya.

Pada rumusan masalah pertama pembentukan disiplin siswa

melalui pelaksanaan tata tertib dilakukan dengan cara dan dengan

berbagai macam strategi sebagaimana telah dikemukan oleh guru agama

bahwa pembentukan krakter disiplin peserta dididk di dalam belajar

daring dilakukan dengan berbagai cara diantaranya konsisten, penegakan

aturan, pembiasaan, pendidikan, dan latihan, kepemimpinan,

keteladanan, komunikasi, penerapan, reward dan punishment.11

Pembentukan krakter kedisiplinan dapat dilakukan dengan cara

siswa mematuhi tata tertib bahwa dalam melakukan kegiatan sehari-hari

di dalam belajar daring (dalam jaringan) di rumah harus berpedoman

kepada aplikasi yang telah di tentukan seperti google clasroom,

whatsaaps grup, zoom dan lain-lain, dan setiap siswa wajib mengikuti

peraturan yang telah disampaikan oleh seorang pendidiknya.

11
Anika Herman Pratama, Strategi Pembentukakn Disiplin Siswa Melalui Pelaksaan
Tata tertib, Kajian Moral dan Kewarganegaraan , No1 Vol 1 tahun 2013

28
Kedisiplinan menjadi sebagai alat yang ampuh dalam mendidik

krakter siswa dan membaun krakter seseorang. Jika kedisiplinan itu dapat

dilakukan secara berulang-ulang maka itu menjadi sebagai hal yang

positif bagai generasi untuk, menerapkan pendidikan selamanya.

Strategi yang diterapkan didalam membentuk disiplin siswa yaitu

dengan cara menekankan pada peserta didik agar dapat mempraktekkan

prilaku kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara

melakukan tata tertib, yaitu keteladanan, pembiasaan, komonikasi,

pelatihan.

Tindakan prilaku guru menentukan sejauh mana kualitas dirinya

terhadap apa yang dibicarakannya di hadapan siswa. Kepala sekolah dan

guru merupakan sosok yang dijadikan sebagai model yaitu teladan bagi

siswa sehingga kepala sekolah dan guru mampu menampilkan sikap dan

prilaku yang baik agar dapat membentuk krakter siswa yang baik juga

pada seluruh siswa keteladanan dapat dilakukan dengan setiap saat dan

setiap waktu serta dapat di teladani dengan berbagai aspek kehidupan.

Keteladanan bukan hanya sekedar contoh dalam melakukan sesuatu

tetapi juga menyangkut berbagai hal yang berguna bagi pembentukkan

disiplin siswa melalui pelaksaan dan tata tertib.

Terbentuknya krakter memerlukan proses yang relatif lama dan

terus menerus kegiatan pembiasaan secara spontan dapat dilakukan

semisalnya menyapa, baik antar teman, antar guru maupum antara guru

dengan siswa. Pembiaasaan ini diarahkan untuk upaya pembudayaan

29
pada aktivitas tertentu sehingga menjadi aktivitas yang tepola, melalui

pelaksanaan, tata tertib, dapat dilatih, dan di terapakan kepada siswa

kepada siswa untuk menjadi seorang yang disiplin secara terpola.

Dengan adanya pembiasaan terus menerus nantinya akan dapat menjadi

sebuah budaya yaitu budaya tinggi menjunjung kedisiplinan sehingga

nantinya tidak akan menjadi generasi penerus bangsa yang tidak tahu

aturan dan berbuat semaunya sendiri.

pembiasaan displin dilakukan dengan menerapkan budaya 5S

baik itu di pelajaran daring maupun tidak daring, yakni dengan menebar

senyum, mengucap salam, bertegur sapa, berprilaku sopan, dan bertindak

santun guru juga mengajarkan siswa untuk, menghormati orang yang

lebih tua dengan bertegur sapa dan mengucapkan salam ketika bertemu

serta menghargai teman sekolah dengan tidak memilih-milih teman dan

mau menghargai pendapat satu sama lain ketika guru melakukan zoom

dengan pembiasaan di lingkungan sekolah daring atau tidak daring

merupakan upaya membangun budaya yang memungkinkan untuk

membangun krakter, terutama berkaitan dengan kedisiplinan. Menurut

Koesoma faktor yang mempengaruhi kedisiplinan adalah :

a. Komonikasi yang mendekatkan nilai-nilai individu menjadi

keprihatianan bersama dalam komonitas, komunikasi perlu

dilakukan dalam rangka membina hubungan baik anatar pihak

yang terlibat dalam pembentukkan disiplin siswa. Komunikasi

dilakukan dengan cara sosialisasi.

30
b. Pengaruh lingkungan tempat tinggal dan lingkungan

pergaulan.lingkungan di luar sekolah memang sering kalai

menjadi faktor penghambat dalam pembentukkan disiplin di

sekolah.

c. Kurangnya pengawasan orangtua dan pembiasaan dari orangtua,

orangtua dalah orang yang pertama dalam pembentukkan krakter

anak, maka dari itu pengawasan dari, orangtua sangat penting

karena, didalam lingkungan keluargalah terjadi pembentukkan

norma-norma. Maka dari itu apabila lingkungan keluarganya baik

maka baik pulalah hasil anak yang tinggal bersamanya, apabila

didalam keluarga kurang menerapkan disiplin, hasinya juga akan

begitu jelas untuk dilihat secara nyata di lingkungan luar.

d. Minimnya pengetahuan siswa terhadap tata tertib. Setiap kita

harus memiliki tata tertib atau etika-etika dalam hal melakukan

kedisiplinan. Maka dari itu kita harus menerapkan tata tertib yang

baik terhdap menerapkan tingkah laku itu secara fleksibelitas di

lingkungan sehari-hari

e. Kurangnya hubungan interpersonal antara konselor serta wali

kelas dengan siswa terutama siswa yanng bermasalah terhadap

tata tertib. Dalam membentuk disiplin siswa, pihak konselor

kurang melakukan pendekatan secara intensif dengan siswa

terutama siswa yang bermasalah.

31
Upaya mengatasi kendala-kendala menerapakan kedisiplinan.

Mengajak orangtua siswa bekerja sama dengan pihak sekolah dalam hal

penbentukkan disiplin siswa dan juga mengontrol prilaku siswa, siswa

harus dibina secara intensif kerjasama dilakukan ketika orangtua siswa

diminta untuk menghadiri rapat-rapat, disitulah orangtua tau dimana

kekurangan atau kelemahan dari anaknya tersebut.

1) Pembiasaan disiplin orangtua ketika dirumah, seharusnya

orangtua slalu membiasakan anak-anaknya untuk menanam

kedisiplinanketika dirumah, misalnya orangtua mengajak anak

dalam bangun tepat waktu, shalat tepat waktu, dan melakukan

tugas rumah dengan baik jadi disitulah seorang anak akan

melakukan pembiasaan diri, jadi anak terbiasa dalam,

menerapkan kedisiplinan.

2) Meningkatkan kinerja tim tata tertib. Tim sudah mengerjakan

tugasnya dengan baik, maka disitu haruslah dilakukan

peningkattan lagi terhadap satu tim lainya.

3) Administarsi piket perlu di tindak lanjuti dengan pengumpulan

data-dataselengkap mungkin seperti keterlambatan, ketidak

hadiran dapat di tabulasi dan dibuat grafik.

Adapun faktor-faktor lain yang dikemukan oleh Suradi yang

dikutip oleh Rizki Febriyanti ada dua faktor yang mempengaruhi

kedisiplinan seseorang siswa yaitu faktor internal meliputi ranah

32
kognigtif, minat, dan motivasi, faktor external faktor lingkungan

keluarga, faktor lingkungan masyarakat, faktor lingkungan sekolah.

Selain itu slameto mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan siswa yaitu:

a) Faktor intern meliputi faktor jasmani, faktor psikologis dan

kelelahan. Faktor jasmani diantaranya faktor kesehatan dan cacat

tubuh. Sedangkan faktor psikilogis meliputi, perhatian, minat,

motif, kematangan, dan kesiapan. Faktor kelelahan misalnya

pengaturan jam tidur, istirahat, olahraga yang teratuturdan variasi

dalam belajar.

b) Faktor eksterm meliputi, keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat. Faktor keluarga misalnya cara orang tua mendidik,

relasi anatara anggota keluarga, suasana rumah, keaadaan

ekonomi keluarga. Faktor sekolah, bagaimana cara seorang guru

mengajar, faktor lingkungan bagaimana cara kita untuk

menerapkan dan menempati diri dalam menjalani kedisiplinan di

lingkungan masyarakat.12

12
R. Maula, Pengrtian Disiplin dan Cara Penerapannya. Uin Malang 2015.

33
5. Aspek-Aspek kedisiplinan

Menurut Prijodarminto disiplin memiliki tiga aspek, ketiga aspek

tersebut adalah di cantum sebagai berikut ini

a. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan

tertib sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian

pikiran dan pengendalian watak, dari penertian diatas dapat

disimpulkan mental juga mempengaruhi dalam menerapkan

kedisiplinan,

b. Pehaman yang baik mengenai sistem peraturan prilaku, norma, kriteria,

dan standar yang demikian rupa, sehingga pemahaman tersebut

menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa

ketaatan akan aturan. Setiap dari sistem peraturan prilaku itu termasuk

dalam konsep kedisiplinan, maka dari itu belajar dari kedisiplinan ini

c. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati, untuk

menaati segala hal secara cermat dan tertib, diadalam kedisiplinan

menunjukkan kesungguhan hati di dalam mentaati semua peraturan dari

yang terkecil sampai ke peraturan yang besar.

6. Macam-macam Kedisplinan

Berdasarkan ruang lingkup berlakunya ketentuan atau peraturan

yang harus di patuhi.disiplin dapat dibadakan sebagai berikut:

1. Disiplin diri

34
Disiplin diri (disiplin pribadi atau swadisiplin), yaitu apabila

perturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan itu hanya berlaku

bagi diri seseorang. Misalnya, disiplin, belajar, disiplin bekerja,

disiplin beribadah. Jadi diri kita yang menerapkan dengan

sesuangguhnya dan harus yakin dengan diri kita sendiri.

2. Disiplin social adalah apabila peraturan-peraturan dan ketentua-

ketentuan harus dipatuhi oleh orang banyak atau masyarakat.

Misalanya disiplin lalu lintas, disiplin menhadari rapat,dan

disiplin tentang peraturan remaja atau pemuda-pemuda desa. Di

dalam lingkungan sosial kita harus saling menghormati, bahakan

kita tidak boleh saling mencela satu dan yang lain. Maka dari itu

kita slalu menampilkan sikap yang sesungguhnya dalam disiplin

sosial.

3. Disiplin nasional

disiplin nasional adalah apabila peraturan-peraturan dan

ketentuan-ketentuan itu merupakan tata laku bangsa atau norma

kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus dipatuhi oleh

seluruh rakyat. Misalnya, disiplin membayar pajak, disiplin

mengikuti upacara, displin mengikuti ujuan nasional dan displin

menerapkan pancasila dalm kehidupan sehari-hari, jadi disiplin

ini bersifat menyeluruh atau meluas.

4. Disiplin kelompok

35
Kegiatan organisasi bukanlah kegiatan yang bersifat

individual semata. Selain disiplin diri masih diperlukan disiplin

kelompok. Hal ini didasarkan atas pandangan bahwa didalam

kelompok kedisiplinan belajar terdapat ukuran standar prestasi

yang telah ditentukan, misalnya didalam mata pelajaran ilmu

penegtahuan sosial (ips) siswa tidak dapat mengemukakan

pembelajaran itu sendiri mmelainkan siswa harus membuat

sebuah kelompok belajar, dan didalam kelompok itu ada sebuah

perlombaan maka disitulah nampak kalau siswa telah berusaha

semaksimal mungkin dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

5. Disiplin kelompok juga memberikan andil bagi pengembangan

disiplin diri. Misalnya jika hasil kelompok mencapai target yang

diinginkan dan siswa mendapatkan penghargaan disiplin

kelompok yang selama ini diterapkan dapat memberikan insiht.

Siswa menjadi sadar arti pentingnya disiplin. Sedikit demi

sedikit, nilai-nilai kedisiplinan kelompok akan di internalisasikan.

Jika pembelajaran atau sekolah itu menerapkan nilai kedisplinan

yang sangat tinggi, maka mau tidak maunya, siswa akan

mengikuti dan membiasakan dirinya mengikuti irama kerja

siswalainnya. Siswa dibiaskan betindak dengan cara berdisiplin.

Kebiasaan bertindak disiplin ini merupakan awal terbentuknya

kesadaran siswa.

36
kaitan antara disiplin dan disiplin kelompok

dilukiskan oleh guru seperti pena dan buku, keduanya saling

melengkapi dan menunjang. Sifatnya komplementer.

Disiplintidak dapat dikembangkan secara optimal tanpa dukungan

disiplin kelompk, sebaliknya, disiplin kelompok tidak dapat

dilengkapi tanpa adanya disiplin pribadi.

7. Indikator-Indikator Kedisiplinan belajar

Agus wibowo dalam bukunya Pendidikan Krakter Strategi

Membangun Krakter Bangsa peradaban. Mengemukakan indikator

kedisiplinan belajar siswa adalah

a. Membiasakan hadir tepat waktu

b. Membiasakan mematuhi aturan

Arikunto membagi tiga macam indikator kedisiplinan belajar

siswa, yaitu:

1) Kedisiplinan di dalam kelas meliputi

2) Absensi (kehadiran di sekolah / kelas)

Memperhatikan guru pada saat menjelaskan pelajaran (mencatat,

memperhatikan, membaca buku pelajaran) mengerjakan tugas yang

diberikan guru membawa peralatan belajar (buku, pena, alat tulis, buku

paket)

a) Kedisiplinan diluar kelas di lingkungan sekolah meliputi

memanfaatkan waktu luang, / istirahat untuk belajar ( membaca

37
buku di perpustakaan, berdiskusi, bertanya kepada teman tentang

pelajaran yang belum dipelajari atau di pahami.

b) Kedisiplinan di rumah meliputi

c) Memiliki jadwal belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah

tangga yang diberikan guru.

Menurut Tulus Tu‟u indikator kedisiplinan belajar siswa adalah

1) Mengatur waktu dirumah

2) Rajin dan teratur belajar

3) Perhatian yang baik saat belajar dikelas

4) Ketertiban diri saat belajar dikelas

8. Penerapan Kedisiplin siswa

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diklarifikasikan bahwa

ada beberapa pendekatan penanganan maslah disiplin siswa:

a. Pendekatan kognivistik yaitu dengan cara memberikan penegrtian

terhadap maksud dan tujuan yang diberlakukannya peraturan,

sehingga siswa dapat memahami keuntungan dan kerugian dari

tindakan yang dilakukakannya disaat dia kurang disiplin

b. Pendekatan behavioristik yaitu dengan cara diberi hukuman yang

bisa menjerakan siswa agar tidak lagi mengulang perbuatan yang

sama

c. Pendekatan humanistik yang diterapkan dengan tidak

memberikan hukuman pada siswa karena asumsi bahwa anak

adalah bosan dan mereka perlu betah berada di dalam lingkungan

38
baik sekilah atau itu pondok pasantren, yang mereka menetap

pada lembaga tersebut.13

d. Pendekatan spirutualistik yaitu dengan penanganan masalah

disiplin dengan cara mengunggah spritual santri atau siswa yang

duduk atau belajar dilemabaga yang ditempatinya

Sedangkan penyebab prilaku yang tidak disiplin pada diri siswa

itu ada beberapa faktor yang telah ditentukan:

1) Faktor kelurga yang mempengaruhi siswa di dalam maupun

diluar Faktor pergaulan faktor yang sangat mempengaruhi

disiplin, karena faktor pergaulan seorang siwa akan cepat

terangsang oleh lingkungan setempat, apabila pergaulan baik

maka baik juga kedisiplinan siswa jika, pergaukan tidak baik

maka tidak baik juga kedisiplinan siswa.

2) Faktor eksternal seperti guru yang tidak menarik, seorang guru

atau pendidik harus memiliki sikap yang baik dan menarik,

bahkan seorang guru harus mencontohkan prilaku yang baik dan

menarik kepada siswa maka dari itu. Kita sebagai pendidik harus

menerapkan prilaku disiplin sehingga kita bisa marik peserta

didik dalam meningkatkan kedisiplinan

3) Faktor kurang tegas pelaksaannya peraturan, di dalam

menerapkan dan melakukan pelaksaan peraturan itu harus,

bersifat tegas apabila peraturan yang diterapkan hanya untuk

13
Endang Partiyen. Manajmen Disiplin Siswa, volume 9. No 5. 2015.

39
bermain-main.Maka hal ini bisa dilecehkan oleh pihak lembaga

yang lain, dan yang lebih baik.

4) Kurang teladan, setiap peserta didik harus memiliki keteladanan

yang baik baik di seggi bcara, berfikir dan berpakaian, hal ini

akan menunjukkan sikap disiplin pada seorang peserta didik

dalam melakukan hal tentang kedisiplinan yang baik.

Pengawasan kedisiplinan di SMKN 1 Tilatang Kamang pada

masa covid19 sangat berjalan dengan baik, di dalam masa pandemi covid

ini guru sangat berperan aktif dalam memberiakan tugas dan

mengumpulkan tugas siswa, maka sistem belajar siswa di dalam pandemi

ini sangat berjalan sesuai yang di inginkan karena, tercapainya sistem

pembelajaran yang baik dan yang sesuai dengan harapan, walaupun

mengunakan online atau sosial media.

B. KIAT-KIAT GURU DALAM KEDISIPLINAN

Guru merupakan jabatan atau model yang memerkukan keahlian

khusus sebagai guru pekerjaan ini tidak bisa dilakaukan oleh orang yang

tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan sebagai guru. Seorang

guru harus banya memiliki tugas baik itu di dadalm dinas maupum di

luar dinas dalam bentuk pengabdian.14

Ada beberapa syarat untuk menjadi guru ideal, antara lain

memiliki kemampuan intelektual yang memadai, kemapuan memahami

visi dan misi pendidikan, keahlian menstranfer ilmu pengetahuan atau

14
Muhiddinur Kamal, Guru Suatu Kajian Teoritis dan Praktis, Aura (CV Anugrah
Utama Raharja) Bandar Lampung.2013.

40
metodologi pembelajaran, memahami konsep psikologis dan

perkembangan anak, kemampuan mengorganisasikan dan mencari

problem solving (pemecahan masalah), kreatif dan memiliki seni dalam

mendidik dan memiliki sifat-sifat kasih sayang kepada siswa,bijak dalam

memilih bahan pelajaran, melarang siswa melakukan hal-hal yang tidak

baik, memberikan peringatan, memberikan nasihat, mengahargai

pelajaran yang lain yang bukan pegangannya, bijak dalam memilih bahan

yang sesuai dengan taraf kecerdasan siswa, terutama dalam menerapkan

kedisiplinannya di kelas.

Guru mampu memberikan orietansi pelayanan di tingkat

organisasi didefinisikan sebagai aktivitas sekolah yang didesain untuk

memberikan pelayanan prima atau pelayanan yang berkualitas bagi

peserta didik, apa bila pelayanan guru telah tercapai dengan sempurna

maka kendala kendala akan mudah terekrut sehingga sistem kedisiplinan

dapat berjalan sesuai dengan sitemnya.15

Strategi disiplin disiplin harus ditanamkan dan di tumbuhkan

dalam didri anak, sehingga akhirnya rasa rasa disiplin itu akan tumbuh

dari hati sanubari anak itu sendiri. Dengan demikian akhirnya disiplin itu

menjadi disiplin diri sendiri (self discipline). Adapun langkah-langkah

untuk menamkan disiplin pada anak, antar lain :

1. Pembiasaan

41
Kepribadian yang tertib, teratur, taat, patuh dan berdisiplin dapat

terbentuk begitu saja hal ini memerlukan waktu dan proses yang

memakan waktu. Perlu adanya latihan, pembiasaan diri, mencoba

berusaha gigih, bahkan dengan gemlengan dan tampaan keras.

Dengan latihan dan membiasakan diri, displin akan terbentuk dalam

diri siswa dan pada akhirnya disiplin itu menjadi disiplin diri sendiri.

2. Contoh atau teladan

Teladan ialah tindakan atau perbuatan pendidik yag sengaja

dilakukan untuk ditiru oleh anak didik teladan merupkan alat

pendidikan yang utama dalam menanamkan keyakinan atau

membentuk tingkah laku atau akhlak yang baik kepada anak didik.

Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya

dibandingkan dengan kata-kata karena itu, contoh dan teladan displin

kepala sekolah dan guru-guru sangat berpengaruh terhadap sisiplin

para siswa mereka lebih mudah meniru apa yang mereka lihat,

dibandingkan apa yang yang mereka dengar dan hal ini kerena guru

adalah teladan bagi siswa, dalam kiasan sering disbut digugu dan

ditiru.

3. Penyadaran

Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu

menghargai orang lain dengan cara mentaati peraturan yang berlaku.

Kataatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan orang lain,

tetapi hubungan dengan sesama menjadi lebih baik dan lancar.

42
4. Pengontrolan

Pengontrolan bertujuan untuk mencegah dan mengawasi agar tidak

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dan untuk memperkuat

kedudukan dari pengawasan, maka dapat di ikuti adanya hukuman-

hukuman. Strategi kedisiplinan harus mencakup beberapa hal

pertama,kelakuan buruk anak harus di hentikan. kedua, mungkin

anak perlu mengendalikan emosi dan menenangkan diri sebelum siap

melangkah maju ketiga,anak perlu memikirkan perbuatan apa yang

dilakukannya dan memahami konsekkuensinya, termasuk juga

akibatnya pada orang lain. Keempat, tentang pemecahan masalah dan

anak harus bisa untuk berusaha memperbaiki, baik itu secara

kompromi, negosiasi, akhirnya sama-sama memaafkan.16

5. Pembentukan Krakter siswa

Pembentukkan krakter siswa perlu di terapkan didalam kelas

melalui dari didikan awal seorang guru seorang guru harus

menerapkan didikan baik sehingga siswa mencontoh apa yang telah

diterapkan oleh guru maka dari proses inilah siswa bisa menjadi

terlatih dalam kedisplinan

6. Pengelolaan kelas

Cara seorang guru dalam mengatur dan menerapkan pelaksanaan

pembelajaran melalui keaamanan dan kenyamanan Melalui

16
Canggih Kharisma setyono. Peran Guru Dalam Menanamkan Karakter Kedisiplinan.
Vol 1. No 2p. 2018.

43
kebersihan, dan peraturan-peraturan yang bersifat mengingatkan agar

local terlihat kondusif.

7. Pemberian Sanksi

Suatau tindakan yang dilakukan apabila seseorang siswa

melakaukan kesalahan sanksi ada yang bersifat keras dan sedang

apabila siswa sangat menetang dengan apa yang dinasehati berulang-

ulang kali siswa bisa di tindak lanjuti secara tegas seperti di

keluarkan bahkan dapat diberikan hukuman yang setimpal dengan

apa yang dikakukannya.

Peran aktif guru didalam meningkatkan kedisiplinan siswa ada

peran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru

untuk membelajarkan siswanya ( mengarahakan interksi siswa dengan

sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan

ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk membentuk

karakter disiplin pada siswa diantaranya.

a. Bersifat jelas

Peraturan tata tertib yang dibuat oleh pihak sekolah harus bersifat jelas.

Peraturan yang telah disetujui bersama harus ditempel di dinding sekolah

atau dalam kelas peraturan yang dibuat tentunya harus ditaati bersama

tanpa terkecuali. Siswa diwajibkan mentaati peraturan guna menciptkan

karakter kedisiplinan yang tinggi.

b. Menghadiahkan pujian

44
Kepada siswa yang berprestasi dan yang suka menerapkan kedisiplinan

guru tidak hanya memberikan pujian saja melainkan alat-alat yang bisa

membuat bahkan menerapkan kedisiplinan tersebut hal tersebut bertujuan

untuk menumbuhkan semangat antar siswa guna lebih berprestasi dan

berkedisiplinan tinggi.

c. Memberikan hukuman

Didalam sebuah peraturan yang berlaku tentunya ada sanksi dan

hukuman bagi yang melanggarnya sanksi dan hukuman akan disesuai

dengan pelanggaran yang telah dilakukannya. Pemberian hukaman dan

sanksi tentunya guna memberikan efek jera kepada siswa yang

melanggar peraturan. Adanya hukuman tentunya juga menambah

kedisiplinan siswa di sekolah. Sanksi yang diberikan kepadanya tentu

saja tidak memberatkan kepada siswa karena sudah disepakati bersama

dalam pemberian hukuman tentunya tidak diberikan langsung oleh guru.

Pertama-tama akan diberikan nasehar, lalu diberikan pengarahan,

selanjutnya jika masih di ulang-ulang maka tentunnya dilakukan

penindak lanjutan secara tegas.

d. Melibatkan peserta didik

Dalam penanaman karakter yang dilakukan guru kepada siswa tentunya

melibatkan siswa didalamnya seperti saat upacara bendera, disitu guru

mengajarkan disiplin datang tepat waktu, disiplin dalam baris berbaris,

disipln menghargai jalannya upacara, disiplin dalam makna terkandung

makna yang terkandung dalam upacara disiplin sekolah, apabila

45
dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten dan konsekkuen

tentunya akan berdampak positif bagi kehidupan dan prilaku siswa

disiplin dapat mendorong mereka belajar secara kongkret dalam praktis

hidup disekolah tentang hal-hal positif, yaitu melakukan hal-hal yang

lurus dan benar dan menjauhi hal yang salah dengan pemberlakuan

disiplin, siswa belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baik,

sehingga muncul keseimbangan diri dalam hubungan denga orang lain.

Maka dari itu seorang guru harus mampu menjadi contoh atau

teladan dalam menerapkan kedisiplinan, apabila guru sudah

melaksanakan kedisiplinan maka dari itu siswa akan terbawa arus dalam

menerapkan kedisiplinan.

Kedisiplin juga besar kaitannya dengan kemandirian apabila

konsep kedsiplinan didalam kelas sudah duduk, maka dari itu siswa dapat

menumbuhkan sikap kemaandiriannya seperti, rajin membuat tugas,

patuh apa yang diperintahkan, tidak main-main didalam belajar, selalu

menghargai pendapat orang laian.17

C. PENELITIAN RELEVAN MENGENAI KEDISIPLINAN

Didalam bagian ini, penelit menyajikan semua hasil yang

diperoleh dari penelitian dan juga memaparkan perbedaan antara

peneliti-peneliti terdahulu yang sudah dimana hal tersebut sangat

diperlukan guna menghindari adanya suatau pengulangan dalam

penyajian berikut adalah hasil dari penelitian yang sebelumnya, dalam


17
Isnainiah,Meningkatkan Aktivitas kemandirian belajar siswa Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Proyek, IAIN Bukittinggi, Jurnal Pendidikan matematika. Vol. 3. No 2,
2018.

46
hal ini sangatlah berhubungan antara kedisiplinan siswa dalam belajar

mata pelajaran PAI di masa new normal berikut hasil penelitian yang

berhubungan dengan kedisiplinan siswa.

1. Skripsi yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Imaniyah, mahsaiswa

Unversitas Islam Negeri Syarf Hidayatullah Jakarta yag berjudul

“efektivitas kedisiplinan siswa dalam pembelajaran di SMP Islmiyah

Ciputat” penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Didalam ini

memuat tentang kedisiplinan siswa, tujuan kedisiplinan dan

bagaimana cara penerapan kedisiplinan

2. Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian yang sebelumya

tempat peneitian di SMP Islamiyah Ciputat, sedangkan tempat peneliti

menulis di SMKN 1 Tilatang Kamang. Nagari Koto Tangah.

Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Perbedaan selajutnya

fokus masalah peneliti ada pada kedisiplnan siswa dan kiat-kat guru

dalam mendisiplinkan siswa dan peneliti meneliti ada masa New

Normal pandemi covid 19.18

Skripsi yang dilakukan pada tahun 2019 oleh Musfirah, mahasiswa

Institut Agama Islam Negeri Pare-Pare, yang berjudul “upaya

meningkatkan kedisiplinan peserta didik dalam menaati tata tertib di

MTsN DDI Kelupang KAB Pingrang penelitian ini menggunakan

18
Imaniyah “efektivitas disiplinan siswa dalam pembelajaran di SMP Islamiyah Ciputat,
Skripsi (Jakarta Program Studi Manajmen Pendidikan, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultasi
Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan, Universias Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010)

47
penelitian kualitatif didalam ini memuat tentang kedisiplinan peserta

didik, pentingnya kedisiplinan macam-macam kedisplinan, faktor

yang mempengaruhi kedisiplinan

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian yang

sebelumnya adalah peneliti meneliti di SMKN 1 Tilatang Kamang,

Nagari Koto Tangah, Kabupten Agam, Kecamatan Tilatang Kamang,

perbedaan selanjutnya adalah fokus masalah peneliti ada pada

kedisiplinan siswa sedangkan yang sebelumnya upaya peningkatan

kedisiplinan siswa di MTsN Kluppang19

3. Skripsi yang dilakukan pada tahun 2018 oleh Nurmalasari Panjaitan,

mahasiswa Universitas Islam Negri Sumtra Utara Medan yang

brjudul”penggaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa Mis Al-

Manar Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli

Serdang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif.

sedangakan penulis meggunakan penelitian kuantitatif yang memuat

tentang kedisiplinan hasil belajar siswa, sedangkan penelitian yang

peneliti tulis tentang kedisiplinan siswa.

Perbedaan selanjutnya peneliti meneiti di SMKN 1 Tilatang

Kamang, Nagari Koto Tangah, Kabupten Agam, Kecamatan Tilatang.

19
Musfirah „‟Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pesrta Didik Dalam Menaatai Tata
Tertib di MTsN DDI Kluppang, Kab ParePare. Skripsi (ParePare. Program Studi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyyah. Institut Agama Islam Negri ParePare 2019)

48
Selaanjutnya fokos penelitiaanya kepada hasil belajar sedangkan

peneliti pada siswa Mis Al-Manar Sumatra Utara.20

4. Skripsi yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Agustya Intansari,

Mahasiswa Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang

berjudul “peningkatan budaya disiplin siswa di Sekolah Dasar Negeri

SeloTapak No 424 Trawas Mojokerto.penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif yang mana di dalam skripsi memuat tentang

kedisiplinan budaya.

Sedangkan pebedaan pada peneliti adalah peneliti hanya

membahas tentang kedisiplinan siswa peneliti meneliti di SMKN 1

Tilatang Kamang sedangkan penelitian sebelumnya di Sekolah Dasar

Negeri Selo Tapak No 424 Trawas Mojokerto.21

4. Skripsi yang dilakukan pada tahun 2006 Anas Porwontoro mahasiswa

Universitas Islam Sunan Kaliaga yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Kedisiplinan Siswa MTsN Ngemlak, Sleman, penelitian ini

menggunakan penelitian kualitatif yang mana di dalam skripsi memuat

tentang cara meningkatkan kedisiplinan siswa.

Sedangkan di penelitian penulis membahas tetang kedisiplinan siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama islam peneliti meneliti di SMKN

20
Nurmalasari Panjaitan “ Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Mis
Al-Manar Tembug, Kecamaan Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang. Skripsi (Medan
Pogram Studi Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilm Tarbiyah dan Keuruan. Universitas
Sumatra Utara Medan 2018)
21
Agustya Intansari “Peningkatan Budaya Disiplin Siswa di Sekolah Dasar SeloTapak
No 424 Trawas Mojokerto. Skripsi (Program Studi Pendidikan Guru Ibtidaiyah. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 2015)

49
1 Tiltang Kamang sedangkan penelitian sebelumnya di MTsN Ngemlak

Sleman.22

22
Anas Perwontoro “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MTsN
Ngemlak,Sleman. Skripsi (yogyakarta Juruan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri Sunan Kaljaga 2008)

50
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Kualitatif

Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk &Miler dalam

pengamatan data kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan

kuantitatif. lalu mereka mendifinisikan bahwa metode kualitatif adalah

tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang secara fundamental

bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kealasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan

dalam peristilahannya penelitian kualitatif memiliki ciri dan krakteristik

yang membedakan dengan penelitianjenis lainnya23

Ada menurut pendapat Bodgan menjelasakan bahwa penelitain

kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang yang diamati.

Pendektan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan dan prilaku yang dapat diamati oleh

suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu dalam

suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh,

komprensif, dan holistik, penelitian kualitatif bertujuan untuk

mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial

dari partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu,

23
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik. Tersito Bandung, 2003

51
tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang

menjadi fokus penelitian 24

Kemudian juga pada penelitian kualitatif tidak ada menggunakan

statistik atau penghitungan dengan angka, akan tetapi dalam penelitian

kualaitatif ini dilakaukan dengan cara melalui pengumpulan data, analisis

kemudian diinterpretasikan, jenis penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif yaitu metode yang berupa gambaran mengenai situasi

atau kejadian, kata-kata tertulis atau lisan, kalimat, gambar dan prilaku

yang dapat diaamati serta diarahkan pada latar alamiahindividu secara

menyeluruh.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di SMKN 1 Tilatang Kamang yang terletak

di kecamatan Tilatang Kamang , Nagari Koto Tangah, Kabupaten Agam,

Sumatra barat. Hal yang menjadi faktor pendorong bagi peneliti untuk

melakukan penelitian di SMKN 1 Tilatang Kamang adalah karena dalam

proses belajar secara New Normal di SMKN 1 Tilatang Kamang. Dan

cara penerapan kedisiplinan bagi seorang pendidik kepada peserta didik

di dalam masa pembelajaran daring dan tatap muka ini. Ada kendala

yang terdapat dalam belajar daring dan online ini yaitu kurangnya

kedisiplinan siswa disaar pemebelajaran New Normal. Hal ini menjadi

hal tertarik bagi peneliti untuk mengangkat sebuah tema yaitu

24
Tjipto Subadi, Metode Penelitian Kualitatif. Muhamadiyah University, Surakarta,
2006.

52
Kedisplinan Siswa Belajar pada Mata Pelajaran pendidikan agama islam

Masa New Noral di SMKN 1 Tilatang Kamang.

C. Informan Penelitian

Informan adalah kehadiran seseorang yang dimintai informasi

terkait objek yang di teliti ia memiliki banyak informasi terkait dengan

data dari arti peneliti yang dilakukan oleh karena itu penyebutan

informan lebih dekat kepada narasumber yang biasanya ada dalam

penelitian yang subjek penelitinya berupa kasus satu kesatuan unit yaitu

berupa lembaga, organisasi, unit.

Didalam penelitan kualitatif ada narasember yang sangat

dibutuhkan pertama informan kunci informan yang memiliki informasi

yang sangat menyeluruh tentang permasalahan yang diangkat oleh

peneliti informan kunci tergantung dari unit analisis yang akan diteliti,

didalam penelitian ini yang berperan sebagai informan kunci adalah guru

PAI kelas XI. Kedua informan pendukung merupakan individu atau

kelompok yang dijadikan sebagai sumber data atau informasi sekunder

dalam memberikan gambaran pendukung dari data utama yang terkait

dengan permasalahan penelitian informan pendukung yaitu sebagai orang

yang memberi informasi tambahan sebagai pelengkap analisis dan

penelitian kualitatif didalam penelitian ini yang menjadi informan

pendungnya adalah siswa kelas XI, Wakil Kesiswaan, dan Kepala

Sekolah.

53
D. Teknik Pengumpulan Data

Tujuan diadakan penelitian adalah untuk mendapatkan data dan

informasi yang akurat, maka teknik pengumpulan data adalah suatu hal

yang sangat penting dalam suatau penelitain. Peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, yaitu Wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Masing-masing jenis alat pengumpulan data yang

digunakan anatar lain. Obsevasi, wawancara, dokumentasi.

1) Obesevasi

Observasi diarahakan pada kegiatan memperhatikan secara akurat

dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena yang

sedang daiamati untuk mendapatkan data tentang suatu masalah atau

kejadian yang terkini sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat

re-checking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang

diperoleh sebelumnya. Obeservasi ini dapat dilacak pada kemapanan

akar teoritis motode interaksionis simbolik, karena dalam pengumpulan

data, penelitian sekaligus dapat berinteraksi dengan subjek penelitiannya.

observasi adalah cara yang sangat efektif untuk mengetahui apa yang

dilakukan orang dalam konteks tertentu, pola rutinitas dan pola interaksi

dari kehidupan mereka sehari-hari metode penelitian observasional dapat

memberikan pemahaman tentang apa yang terjadi dalam, hubungan

antara penyedia layanan dan pengguna atau dalam keluarga, komite, unit

lingkungan atau tempat tinggal, sebuah organisasi besar atau sebuah

komonitas data yang ingin peneliti dapatkan dengan menggunakan

54
metode ini adalah deskripsi umum tentang subyek untuk selanjutnya di

fokuskan pada dinamika resilensi dan penyesuaian diri individu yang

menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini peristiwa yang diamati

mencakup kegiatan pembelajaran secara online atau daring dan

bagaimana cara menerapkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

2) Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak antara peserta didik dan pendidik, atau antara mahasiswa

dan guru yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan kepada

tujuan penyelidikan.

Sepihak artinya menerangkan tingkat kepentingan antara

interviwer teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data

langsung dari sumbernya baik mengenai padangan atau pendapat maupun

fenomena yang dilihat dirasakan dan dialami oleh informan, sehingga

data yang diperoleh memiliki keabsahan dan dapat dipercaya.

Wawancara dilakukan pada tempat dimana subyek penelitian sedang

berad namun pada umumnya dilakukan di tempat mereka beraktivitas

setiap hari. Hanya peneliti berupaya menemui mereka dalam kondisi

tidak sibuk atau beraktivitas waktu-waktu senggang dan kondusif lebih

memungkinkan bagi peneliti untuk menggali data secara leluasa dan

rileks.

Dalam proses wawancara ini peneliti menetapkan guru

pendidikan agama islam sebagai informan dengan tema wawanca

55
mengenai bagaiman sistem pelaksaan kedisiplinan dalan beljar daring

atau online. Dalam melakukan proses pengumpulan data ada alat-alat

yang digunakan.

Lembar catatan penelitian, berfungsi sebagai mencatat semua

percakapan dengan sumber data yang di dapat dari informan

Kamera digita untuk menginterpretasikan data atau untuk

melakukan penjelasan data itu kembali

a) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan,buku, website,majalah, surat kabar, prestasi, notulen,

agenda dan lain sebagainya yang ada hubungan nya dengan topik

pembahasan yang di teliti dalam penelitian ini dokumentasi yang

digunakan adalah buku dan catatan pelaksanaan kedisiplinan siswa di

SMKN 1 Tilatang Kamang serta foto yang terkait atau gambar yang

terkait dengan permasalahan kedisiplinan siswa.

Dokumentasi ini biasanya lebih mengarahkan kepada data yang

jelas atau sebagai bukti dalam melakukan penelitian yang valid tersebut.

E. Teknik Analisis Pengolahan Data

Analisis data sebagai bagian dari proses penguji data yang

hasilnya dugunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik

kesimpulan penelitian.

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis deskriptif, meteode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur

56
pemecahan maslah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melukiskan keadaan atau subyek yang sedang terjadi pada saat sekarang

ini berdasarkan fakt-fakta yang nampak atau sebagaimana adany, melalui

analisis deskriptif, penelitian mendeskriptifkan informasi yang telah

didapatkan dengan variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini akan

dideskriptifkan tentang pelaksanaan kedisiplinan siswa dan penerapan

kedisiiplinan di dalam masa pandemi covid 19 dan pelaksaan belajar

daring di SMKN 1Tilatang Kamang.

F. Teknik Triangulasi Data

Mengemukakan bahwa bentuk dan strategi penelitian terarah pada

penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yang mengarahkan pada

pendeskriptifan secara rinci dan mendalam baik pada kondisi maupun

proses, dan juga hubungan atau saling keterkaitan mengenai hal-hal

pokok yang ditemukan pada sasaran penelitian metode ini dipilih karena

adanya ketepatan strategi dengan hasil yang ingin dicapai dan

kesesuaiannya dengan paradigma yang digunakan. Penelitian yang

digunakan merupakan penelitian lapangan yang berjenis penelitian

kebijakan dengan bentuk studi kasus terpancang tunggal karena

karakteristik lokasi atau konteksnya yang seragam.

Proses penelitian dengaan metode kualitatif ini akan berdasarkan

pada panduan prosedur yang sistematik, pada metode ini seluruh

perspektif akan dilihat dalam sudut pandang tahapan penelitian yang

saling bertautan dan memiliki keterhubungan kuat dengan data-data

57
utama penelitian agar menghasilkan justifikasi yang koheren berkaitan

dengan hal tersebut maka pada metode penelitian kualitatif ini akan

digunakan model perbedaan triangulasi agar dapat menghasilkan sebuah

justifikasi yang koheren dalam mengartikan komponen utama bagi

perencanaan kedisiplinan di kelas XI SMK N 1 TILATANG KAMANG.

Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi

peningkatan validitas data dalam penelitian kualitatif.dalam kaitannya

dengan hal ini, dinyatakan bahwa terdapat empat maca teknik triangulasi,

yaitu:

Triangulasi data/sumber ada dasarnya triangulasi ini merupakan

teknik yang didasari pola pikir fenomelogi yang bersifat multi perspektif.

Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya

dari satu sudut pandang saja.

Model penelitian triangluasi data yang mengarahkan peneliti

dalam mengambil data harus menggunakan beragam sumber data yang

berbeda-beda. Artimya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya apabila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Oleh karena itu triangulasi data sering pula disebut sebagai triangulasi

sumber.

Teknik triangulasi sumber dapat menggunakan satu jenis sumber

data misalnya informan, tetapi beberapa informan atau narasumber yang

digunakan perlu di usahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan

yang berbeda-beda teknik triangulasi sumber dapat pula dilakukan

58
dengan menggali informasi dari sumber-sumber data yang berbeda

jenisnya, misalnya narasumber tertentu, dari kondisi tertentu, dari

aktivitas yang menggambarkan prilaku orang, atau dari sumber yang

berupa catatan atau arsip dan dukumen.

Dalam penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data kualitatif

dan kuantitatif yang digunakan wawancara, semi struktur, audit, grafik,

kuesoner dab pra pasca test wawancara kelompok terfokus pada catatan

lapangan pengamatan dari hasil percakapan yang rinci.25

25
Bachtiar S Bachari. Meyakini Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian
Kualitatif, Universita Negeri Surabaya.

59
BAB IV

PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

A. Gambaran Tentang SMKN 1 Tilatang Kamang

1. Letak Geografis SMKN 1 Tilatang Kamang

SMKN 1 Tiltang Kamang berlokasi di Bukik Bunian Nagari Koto

Tangah Lamo, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

2. Visi dan Misi SMKN 1 Tilatang Kamang

a. Visi:

Menghasilkan tamatan yang Terampil, Mandiri, Propesional dan

Berkrakter

b. Misi

1) Menanamkan Iman dan Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan Iklim Kerja yang Kondusif

3) Pengembangan Kompetensi yang Profesional dalam program

keahliannya melalui pross pembelajaran yang efektif

4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) yang

berkrakter, Mandiri, Madani, dan Andal

5) Menanamkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan

6) Mengembangkan materi pembelajaran berbasis IT dan lngkungan

7) Pengembangan potensi siswa dalam bidang Teknik Kendaraan

Ringan, teknik intalasi tenaga listrik, Teknik Komputer Jarigan

dan Teknik Gambar Bangunan

60
8) Meningkatkan Kepribadian sesuai dengan Budi Pekerti luhur

c. Nilai- Nilai

1) Kebersamaan

2) Transparan

3) Tanggung jawab

4) Saling percaya

5) Saling mengahrgai

6) Disiplin dan komitmen

7) Kreatif dan inovatif

8) Pelayanan prima

d. Tujuan

1) Menyiapkan peserta didik agar menjdi manusia yang produktif

mampu bekerja mandiri, menisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah

sesui dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya

2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan

gigih dlam berkompetisi beradaptasi di lngkungan kerja dan

mengembangakn sikap propesional

3) Membekali pesert didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik

secara mandiri

4) maupun melalui jenjang pendidikan yang lebi tinggi.

61
5) Membekali peseta didik dengan kompetensi- kompetensi

yangsesuai dengan program keahlian

A. Kiat-kiat Guru Menerapkan Kedisiplinan Siswa Pada Mata

pelajaran PAI dalam Kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang

Pada Masa New Normal

Kiat-kiat yang dilakukan oleh guru PAI didalam mendisiplinkan

siswa pada masa New Normal adalah melakukan pendekatan internal

maupun eksternal kepada siswa tersebut seperti memberikan contoh

teladan harus masuk pada jam yang telah ditentukan dari pihak sekolah,

kemudian pada jam piket guru harus mendisiplinkan siswanya terlebih

dahulu.dari absen pagi sampai didalam lokal.

Didalam mendisplinkan siswa guru harus memiliki keterampilan

yang berhubungan dengan kedisiplinan siswa dan kiat-kiat guru PAI

dalam mendisiplinkan siswa agar siswa tersebut dapat menerapkan

kedisiplinan berdasarkan standar yang telah di tetapkan sekolah SMKN 1

Tilatang Kamang yang mana akan dicantumkan di dalam point-point

berikut :

1. Memperkuat krakter disiplin

Komponen ini harus dilakukan oleh guru karena pusat perhatian guru

tersebut adalah siswa yang dibina di SMKN1 Tilatang Kamang mulai

dari siswa datang ke sekolah sampai jam pembelajaran telah usai

dilaksanakan. Apaila siswa mulai masuk dari gerbang sekolah guru harus

mampu memperhatikan sebuah gerak gerik siswa seperti siswa memakai

62
atribut sekolah seperti baju, dasi, topi, bahkan siswa laki-laki yang

memakai anting, kalung, gelang, mencek suhu siswa, mengumpulkan hp

android siswa, bahkan mencek tas siswa masing-masing apakah siswa

membawa barang-barang seperti rokok, korek api dll. Senjutnya

memperhatikan siswa yang telat datang ke sekolah sikap tanggap ini

harus dikakukan secara seksama, memberikan pernyataan serta memberi

reaksi terhada gangguan dan ketidak acuhan. Berdasarkan hasil

wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 24 Febuari 2022 di

SMKN 1 Tilang Kamang dengan siswa kelas XI :

Dalam kegiatan melakukan kedisplinan guru tidak ada melakukan

gerak mendekati dan memberi pernyataan kepada siswa, serta guru

kurang mengotrol kegiatan siswa yang kurang disiplin didalam

berpakaian dan guru kurang mengontrol siswa yang menggunakan hp

android26

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 24

Februari 2022 di SMKN 1 Tilatang Kamang belum menerapkan

kedisiplinan, hal ini terlihat dalam proses kegiatan berlangsung guru

tidak melakukan gerak mendekati dan memberi teguran kepada

siswa27Bedasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan

pada tanggal 24 Februari di SMKN 1 Tilatang Kamang belum

26
Hasil Wawancara dengan siswa kelas XI di SMKN 1 Tilatang Kamang tanggal 24
Februari 2022.
27
Hasil wawancara dengan siswa kelas XII TKJ SMKN 1 Tilatang Kamang tanggal 24
Februari 2022

63
menerapkan keterampilan sikap tanggap, seperti guru belum

mendisiplinkan siswa meribut dan berbicara pada saat jam pembelajaran

berlangsung yang sebaiknya guru tersebut membuat sebuah tanya jawab

kepada siswa agar siswa terebut tidak meribut atau guru memberikan

sebuah tugas berupa hapalan ayat kepada siswa. Agar siswa tidak

berbicara dan lokal pun semakin kondusif.

2. Memberi perhatian kepada siswa

Kedisplinan siswa akan terwujud apabila guru mampu

memberikan perhatian kepada siswa yang haus atau siswa yang butuh

perhatian lebih sehingga siswa mampu medengar apa yang guru katakan

untuk mendisiplinkannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi

yang penulis lakukan pada tanggal 24 Februari dengan siswa kelas

XIGuru telah menerapkan kedisiplinan dalam belajar dengan cara

menegur siswa yang terlmbat masuk dan memberi dispensasi agar siswa

bisa masuk dan belajar seperti teman yang lain pada jam mata pelajaran

PAI28

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 24

Februari dengan siswa di kels XI SMKN 1 Tiltang Kamang terlihat pada

saat kegiatan pembelajaran berlangsung guru telah memberikan perhatian

kepada siswa dengan cara memerikan tugas, memberikan hafalan ayat,

mengawasi siswa dan memberi teguran kepada siswa yang tidak sadar

28
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Tilatang kamang pada tanggal
24 Februari 2022

64
akan tugas dan yang masih bermain-main saat jam pembelajaran PAI

berlangsung.29

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis

lakukam dapat di analisa bahwa guru pada saat jam pembelajaran

berlangsung di SMK 1 Tilatang Kamang sudah menerapkan perhatian

akan kedisplinan, sepeti disaat jam pembelajaran berlangsung siswa

benar-benar diberi tugas dan dari tugas tersebut siswa tidak akan

bermain-main daam PBM karna guru telah menarget kan nilai dari usaha

kerja keras siswa.

3. Membuat peraturan-peraturan yang tegas

Kedisiplinan siswa tergantung kepada tegasnya seorang guru

dalam mengambill atau membuat sebuah ketetapan melalui peraturam

yang telah ditetapkan dari pihak sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan

wawancara yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2022 dengan pak

Hermansyah Didalam belajar guru menerapkan peraturan-peraturan

yang tegas seperti siswa harus masuk loal pada jam 07.30 tidak boleh

terlambat, selanjutnya apabila siswa tidak membuat tugas maka guru

akan memberikan sebuah sanksi yang bisa menegur siswa untuk berubah,

termasuk siswa lainya30

29
Hsil wawancara dengan siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Tilatang kamang pada tanggal
24 Februari 2022
30
Hasil wawancara dengan Bapak Hermansyah di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

65
Bedasarkan hasil observasi yang penulis lakukan tanggal 24

Februari 2022 di SMKN 1 Tiltang Kamang, terlihat pada jam

pembelajaran PAI sedang berlangsung guru sudah sepenuhnya

mengawasi siswa yang masih belum menerapkan peraturan-peraturan

yang telah disepakati31

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan

dapat di analisis bahwa guru PAI di kelas XI TKJ guru telah menerapkan

peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dalam kedisiplinan baik itu

ketika siswa masuk kelas, membuat tugas, dan praktek yang

bersangkutan dengan mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam)

akan tetapi guru harus memantau terus kepada siswa yang suka teledor di

dalam kedisiplinan agar kedisiplinan itu selalu di terapkan oleh semua

siswa di kelas XI TKJ.

4. Memberikan arahan yang jelas

Hal ini berhubungan dengan cara guru memberikan arahan

yang jelas akan pentingnya kedisiplinan siswa, agar siswa tersebut

menerapkan apa yang telah di terapkan oleh guru. Berdasarkan hasil

wawancara yang penulis lakukan pada tanggal 24 Februari 2022 dengan

Bapak Hermansyah dalam kegiatan melakukan kedisiplinan didalam

kelas guru telah memberikan arahan-arahan yang jelas kepada siswa

dimulai dari guru itu sendiri yaitu dengan memberikan keteladanan

seperti guru harus dulu masuk lokal daripada siswa dan bagi siswa laki-
31
Hasil observasi di SMKN 1 Tilatang Kamang dengan siswa kelas XI TKJ pada
tanggal 24 Februari 2022

66
laki guru harus lebih harus mengarahkan siswa laki-laki tersebut mulai

dari rambut, baju, atribut dan cara siswa mengumpulkan tugas.32

Selanjutnya hasil wawancara dan yang penulis lakukan pada

tanggal 24 Februari 2022 dengan siswa kels XI pada mata pelajaran PAI

di SMKN 1 Tilatang Kamang. Dalam belajar guru sudah memberikan

petunjuk yang jelas kepada siswa seperti siswa harus masuk tepat waktu,

mengumpulkan tugas tepat waktu, dan memiliki rambut yang tidak boleh

panjang yang sesuai dengan standar sekolah yang diterapkan,33

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal

pada tanggal 24 Februari 2022 dengan Bapak Hermansyah di SMKN 1

Tilatang Kamang. Hal ini terlihat pada saat kegiatan belajar sebelum

pembelajaran dimulai guru mengarahkan siswanya untuk merapi kelas,

seperti kursi meja, dan lokal yang acak-acakan selanjutnya guru

menyuruh siswa berdoa setelah selesai berdoa dan mengaji guru

melakukan pemeriksaan tugas34

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan

dapat dianalisis bahwa guru didalam melakukan kedisiplinan di SMKN 1

Tilatag Kamang telah menerapkan keterampilan memberikan arahan-

arahan yang jelas, sebelum memulai melakakukan proses belajar


32
Hasil wawancara dengan Bapak hermansyah di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Febrauari 2022
33
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Febrauari 2022
34
Hasil observasi dengan siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Tilatang kamang pada tanggal
24 Februari 2022

67
mengajar, guru mengarahkan seluruh siwa untuk wajib mengkuti

peraturan-perturan yang berlaku mulai dari tata tertib dll.

5. Memberi sanksi

Memberi sanksi apabila terjadi hal yang melanggar

kedisiplinan hendaknya guru memberi sanksi yang bersifat mendidik

tidak bersifat fisikis maupun fisiologis. Berdsarkan hasil wawancara

yang penulis lakukan pada tanggal 24 Februari 2022 dengan Bapak

Hermansyah Didalam belajar apabila siswa tidak mengerjakan tugas

maka siswa akan di beri sanksi yaitu dengan cara membuat tugas 2 kali

lipat dan membuatnya dengan cara duduk dilantai dan dikerjakan di

depan pintu lokal tujuannya agar siswa tersebut malu sehingga siswa

tidak lalai dalam tugasnya lagi, selanjutnya untuk memberi efek jera

kepada siswa yang lain sehingga siswa lain tidak ingin sama siswa yang

lalai dalam mengumpulkan tugas35

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 24 Februari 2022 di

SMKN 1 Tilatang Kamang dengan siswa kelas XI guru telah

memberikan sanksi kepada siswa yang terlambat mengumpulkan tugas

dan juga kepada siswa yang datang tidak tepat waktu, sanksinya adalah

35
Hasil wawancara dengan bapak Hermansyah di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

68
membuat tugas dua kali lipat di pintu kelas agar dipertontonkan kepada

siswa yang banyak.36

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis analisis bahwa

siswa dan gurunya sudah sama-sama menerapkan sanksi yang guru

terapkan seperti guru memberi tugas dua kali lipat duduk dilantai dan

dipertontonkan kepada siswa yang banyak

6. Memberikan toleransi

Memberikan toleransi atau memberikan sebuah kata maaf itu

adalah wewenang seorang guru dalam melakukakan sebuah pendidikan,

apalagi disaat siswa sudah melanggar sebuah kedisiplinan di dalam

belajar guru pertama-tama telah mengambil langkah menegur,

memberi sanksi, dan terakhir adalah guru memberi toleransi kepada

siswa yang melanggar kedisiplinan seperti siswa yang berkasus dalam

menggunakan android setelah masuk ke ruangan wakil kesiswaan dapat

mengikuti pembelajaran kembali di dalam lokal.

Berdasarkan hasil wawancara tanggal 24 februari 2022 dengan

guru PAI bapak Hermansyah di SMKN 1 Tilatang Kamang di saat

siswa yang telah banyak berkasus sampai ke wakil kesiswaan apabila

kasus itu bisa di beri maaf siswa di perbolehkan masuk untuk mengikuti

pembelajaran, apabila kasus tersebut tidak bisa di maaf maka kasus

36
Hasil wancara dengan siswa kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

69
terebut harus di selesaikan oleh kepala sekolah bahkan kasus tersebut

harus sampai ke oangtua, bahkan jikalau kasus tidak bisa di tindak

lanjuti maka siswa akan keluarkan dari sekolah37

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penelti

lakukan pada tanggal 24 Februari dengan siswa kelas XI TKJ bahwa

guru sering memberikan toleransi kepada siswa namun didalam

pemberian toleransi tersebut siswa semakin tidak melaksanakan apa

kewajiannya, seperti siswa yang bergelut dalam belajar,siswa yang

mengusik temannya, dan sampai siswa yng tidak memasang atribut

sekolah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis

analisa bahwa di SMKN 1 Tiltang Kamang gurutelah menerapkan

pemberian toleransi kepada siswanya, contoh apabila siswa telah

berbuat kesalahan seperti kedapatan sering main hp android saat

belajar.maka dari itu guru selalu memberi toleransi untuk menyuruh

siswanya untuk masuk lokal dan ikut serta dalam belajar.

7. Pengelolaan kelas

Untuk kelancaran dan membentuk sebuah kedamaian di dalam

kelas maka pengaturan dalam pengelolaan kelas harus dibentuk, seperti

membuat sebuah sistem komunikasi antara siswa dan guru guru harus

menentukan siswa yang berhak menjadi seorang ketua keaamanan

37
Hasil wawancara dengan bapak hermansyah, di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

70
lokal, maka dari ketua keaamanan tersebut guru melakukan komunikasi

dengan siswanya secara pemantauan, siswa yang berhak menjadi ketua

keamanan adalah siswa yang disiplin dan taat akan aturan-aturan kelas.

Contohnya seperti siswa yang terkendala dalam belajar atau siswa yan

suka meibut didalam lokal maka harus di tegur dan apabila siswa tidak

bisa di tegur maka ketua keaamanan harus menindak lanjuti kepada

guru Pendidikan Agama Islam. berdasarkan hasil wawaancara pada

tanggal 24 Februari 2022 dengan guru PAI Bapak Hermansyah bahwa

siswa kelas XI Teknik Komputer Jaringan38

Didalam melakukan pengelolaan kelas bahwa siswa kelas XI

Teknik Komputer Jaringan masih banyak yang belum melaksanakan

pengelolaan kelas dengan semaksimal mungkin, seperti sebelum msuk

kelas siswa masih meribut, masih berbicara dan suasana kelas yang

kotor membuat guru dan siswa risih dalam melaksanakan pembelajaran

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi 24 februari 2022

yang penulis lakukan dapat danalisis bahwa siswa dalam pengelolaan

kelas di SMKN 1 Tilatang Kamang belum menerapkan pengelolaan

kelas di dalam belajar penddikan agama islam siswa masih banyak yang

meriut siswa tidak bisa mengendalikan kelas dan suasana kelas yang

berantakan membuat siswa risih dalam melaksanakan pross

38
Hasil wawancara dengan bapak hermansyah, di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

71
pembelajaran maka dari itu maka harus di perbanyak pembenahan di

dalam kelas.

8. Menemukan dan memecahkan masalah tentang kedisiplinan siswa

Permasahan memiliki sifat yang selalu ada bahkan permasalahan

memiliki efek yang berkelanjutan, oleh sebab itu permasalahan akan

selalu muncul didalam kelas terutama dalam mata pembelajaran

pendidikan agama islam.yang berkaitan dengan kedisiplinan siswa akan

diikuti oleh dampak yang besar bagi keamanan lingkungan

kelas.maupun lingkungan sekolah apabila permasalahan ini tidak di

tindak lanjuti guru harus mampu menindak lanjuti permasalahan-

permasalahan kedisiplinan yang akan berpengaruh terhadap hasil

belajar siswanya sehingga permasalahan kedisiplinan itu dapat di

selesaikan.39

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada taggal 24

Februari 2022 dengan siswa kels XI teknik komputer jaringan dalam

proses pembelajaran pendidikan agama islam apabila ada siswa yang

kurang disiplin seperti meribut di dalam kelas, tidak memperhatikan di

dalam belajar, menggunkan android bukan pada waktunya, dan lokal

yang kurang bersih dalam belajar mengakibatkan kurang nyaman dalam

belajar guru langsung menegur, mengambil arahan dan guru

memberkan sanksi kepada siswa yang tidak patuh dalam proses

pembelajaran
39
Hasil wawancara dengan siswa kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

72
Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara yang penulis

lakukan pada tanggal 24 Februari dengan siswa kelas XI teknik

komputer jaringan di SMKN 1 Tilatang Kamang bahwa dapat

dianalisis, dalam upaya membentuk kedisiplinan siswa di kelas teknik

jaringan SMKN 1 Tilatang Kamang dalam upaya menerapkan

kedisiplinan siswa sudah sudah mulai menerapkan sikap tegas dari guru

mata pelajaran yang masuk lokal, siswa selau medengarkan arahan-

arahan dari guru yang selalu mengingatkan kedisiplinan, siswa selalu

mendengarkan sulusi-solusi terbaik dari guru, semua yang diarahkan

oleh guru mata peajaran pendidikan agama islam siswa selalu

mengikutinya namun terkecuali ada yang tidak di ikuti siswa yaitu

dalam pengeloaan kelas terkadang siswa selalu teledor

melaksanakannya, disaat guru memberi toleransi siswa meganggap itu

hal sepele.

ketika guru mengontrol siswa secara melakukan pendataan sebagian

siswa ada yang menerima dan sebagiannya lagi siswa tidak terima

dikarenakan siswa tidak ingin diatur oleh guru secara ketat maka

daripada itu siswa tidak igin terlalu dikekang, selanjutnya didalam

praktek sebagian siswa tidak melaksanakan praktek dengan semaksimal

mungkin, bahkan ada siswa yang cabut dari jam praktek seperti siswa

yang di suruh melakukan praktek shalat jenazah, hafalan al-Qur,an dan

praktek shalat dari hasil observasi yang pantau seorang siswa masih

belum bisa menerapkan sistem pegelolaan kelas yang normal maka dari

73
itu guru harus benar-benar serius dalam menindak lanjuti siswa yang

kuang disiplin,

9. Pengontrolan

Didalam pembelajaran perlu ada pengontrolan atau pengawasan

yang lebih ketat atau disiplin maka dari itu seorang guru harus

mengontrol siswa lebih disiplin mulai dari menyetor sebuah hafalan ayat,

sampai kepada tugas Pendidikan Agama Islam yang di berikan harus di

serahkan.

Berdasarakan hasil wawancara pada tanggal 28 Februari 2022

dengan wakil kesiswaan yaitu ibuk Maryamis bahwa seorang guru telah

melakukan pengontrolan yang lebih ketat kepada seorang anak, mulai

dari anak masuk pelajaran sampai anak habis jam pembelajaran apalagi

didalam hal mematuhui tugas-tugas yang dibeberikan apalagi didalam

pengumpulan tugas guru sangat jeli kepada anak yang tidak

mengumpulkan tugas.40

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 29

Februari 2022 didalam jam pembelajaran masih banyak siswa yang

kurang disiplin contoh telat masuk ke kelas saat belajar bergantian,

banyak siswa yang takut di tuntut mengenai hafalan ayat bahkan siswa

cuek saat dituntut hafalan ayat siswa tidak mendengarkan apa kata guru

40
Hasil wawancara dengan maryamis pada tanggal 29 Februari 2020. Di SMKN 1 Tilatang
Kamang.

74
maka dari itu pada masa pembelajaran di new normal banyak nilai-nilai

siswa yang tidak mencapai kkm, bahkan apa yang diterangkan siswa

tidak bisa lagi menjelaskan materi-materi yang dijelaskan. Didalam

pengontrolan guru sudah maksimal namun didalam penerapannya belum

maksimal.

Berdasaerkan hasil observasi pada tanggal 29 Februari 2022 dapat

dianalisis bahwa pengontrolan seorang guru sudah maksimal mulai dari

masuk jam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sampai siswa keluar

namun masih banyak siswa yang tidak menerapkan kedisiplinan bahkan

sampai hasil belajar siswapun sangat tidak memuasakan bahkan tidak

mencapai KKM maka daripada itu perlu pengontrolan yang lebih

memusat lagi kepada siswa apalagi di masa new normal.

10. Buku Penghubung

Didalam proses pembelajaran perlu adanya buku penghubung

yang mana tujuan dari buku penghubung tersebut adalah berisi tentang

tata tertib yang ada disekolah mulai dari siswa masuk sampai siswa

pulang sekolah, apapun yang dilakukan siswa ada didalam buku tersebut

maka dari itu seorang guru memberi buku tersebut bisa tersampaikan

kepada orangtua apapun yang dilakuakn seorang siswa selama PBM

maka dari itu terbentuklah komunikasi dari pihak sekolah kepada

orangtua. Maka daripada itu orangtua mampu bekerja sama dengan guru

dalam menerapkan kedisiplinan.

75
Berdasarkan hasil wawancara dengan wakil kesiswaan ibuk

maryamis pada tanggal 29 Februari 2022 didalam PBM siswa memilki

siswa memilki buku penghubung antara guru dan orangtua tujuan dari

buku ini adalah agar kedisiplinan siswa dan proses belajar siswa dapat di

lihat oleh orangtua di rumah, dalam hal ini siswa juga bisa menerapkan

kedisiplinan melalui pantau dari orangtuanya dan meningkatkan hasil

belajar dari pantauan orangtua.41

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan

dengan bapak Herman pada tanggal 29 Februari 2022 XI TKJ di SMKN

1 Tilatang Kamang didalam setiap mata pelajaran siswa memiliki buku

penghubung terutama di dalam mata pelajaran PAI yang bersangkutan

dengan sikap, akhlak siswa, dan etika siswa guru Pendidikan Agama

Islam sudah memberikan buku penghubung kepada siswa namun siswa

tidak memberikan kepada orangtua biasanya buku penghubung tersebut

banyak diberikan kepada siswa yang tidak disiplin baik dalam kehadiran,

masalah nilai, turunnya hasil belajar siswa. Maka dari hal ini seorang

guru mampu berkomunikasi dengan orangtua melalui buku penghubung

tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 29

Februari 2022 dapat penulis analisa bahwa setiap guru mampu

berkomunikasi bersama orangtua melalu buku penghubung, sehingga

didalam buku ini guru dan orangtua mampu bekerja sama dalam

41
Hasil wawancara dengan wakil kesiswaan ibuk Maryamis pada tanggal 29 Februari, di
SMKN 1 Tilatang Kamang

76
meningkatkan kedisplinan baik itu dalam sikap, etika, maupun nilai

siswa.

C. Kendala kedisplinan di hadapi guru PAI dalam melakuakan kiat-

kiat tentang kedisiplinan di SMKN 1 Tilatang kamang pada masa

new normal

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan

pada tanggal 28 Februari 2022, yang mana yang di hadapi dalam

kedisiplinan siswa dikelas XI teknik jaringan komputer di SMKN 1

Tilatang Kamang sebagai berikut :

1. Siswa belum menerapkan kedisplinan

Sebagian siswa di SMKN 1 Tilatang Kamang sangat belum

menerapkan kedisiplinan apalagi pada siswa kelas XI TKJ yang sangat

ekstrim dengan teman bahkan lingkungan sehari-harinya maka didalam

kelas didalam kelas perlu diadakan kedisiplinan yang sangat konsisten

dan perlu adanya perbenahan-perbenahan, bahkan seorang guru harus

mengonrol siswanya didalam kelas agar kondisi kedisplinan siswa

menjadi kondusif42

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 28

Februari 2022 di SMKN 1 Tilatang Kamang hal yang sangat terakait

tentang kurangnya kedisiplinan yaitu banyaknya siswa yang tidak

mematuhi aturan sekolah seperti masuk pada jam pembelajaran, tidak

42
Hasil wawancara dengan bapak hermansyah, di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

77
mengumpulkan tugas, dan takut dalam menyetor surah-surah pilihan,

bahakan didalam melaksanakan praktek-praktek ibadah siswa banyak

yang masih gugup dalam melaksanakannya

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang penulis lakukan

dapat dianalisis bahwa didalam tatacara kedisiplinan siswa masih belum

menerapkan kedisiplinan secara menyeluruh.

Sebagian siswa di SMKN 1 Tilatang Kamang kelas XI TKJ

sangat belum menerapkan pengelolaan dengan baik semua siswa pada

saat mengatur pengelolaan kelasnya masih banyak yang ricuh dalam jam

pemebelajaran pendidikan agama islam berlangsung, maka dari sini harus

diperlukan pengelolaan kelas yang sangat efektif dari pihak tenaga

pendidik.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 Februari banyak hal

yang kurang pas didalam kedisplinan pengelolaan kelas seperti

banyaknya bangku dan meja yang berserakan pada jam mata pelajaran

pendidikan agama islam, kondisi kelas yang berserakan, banyaknya

siswa yang tidak mengumpulkan tugas dan akhirnya siswa saling

mencaci antara teman sama temannya.maka akibat dari ini didalam kelas

heboh bahkan pengelolaan kelasnya terganggu

Berdasarkan hasil wawancara dan obeservasi yang penulis

lakukan didalam kedisiplinan pengelolaan kelas masih suasana kelas

78
masih kurang kondusif, maka dari ini harus ada pegelolaan kelas yang

tegas dari guru yang bersangkutan

2. kontrol guru yang belum maksimal

sebagian siswa di SMKN 1 Tilatang Kamang kelas XI TKJ

belum mendapatkan control guru yang belum maksimal, pada saat guru

mengontrol kedisiplinan kelas masih banya siswa yang belum mengikuti

apa yang diperintahkan oleh guru, maka dari itu siswa perlu di kontrol

atau di bimbing ketat oleh guru. Mata pelajaran pendidikan agama islam,

dan dari itu guru harus pendidikan agama islam harus punya kewajiban

tegas untuk mengubah sikap kedisiplinan siswanya.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 28 Februari banyak hal

yang harus dibentuk didalam membentuk krakter siswa sikap dan etika

siswa, pada jam mata pelajaran PAI, guru hanya meninggalkan tugas

setelah itu siswa tidak di control saat siswanya saat belajar, maka dari

sini siswa selalu meribut bahkan perang buli sesama mereka.

berdasarkan hasil observasi dan wawanacara yang dapat

penulis analisa akibat dari siswa kurang disiplin adalah kurangnya

control seorang guru kepada muridnya guru hanya lebih memusatkan

perhatian kepada siswa yang mampu belajar dengan maksimal

sedangakan siswa yang tidak patuh hanya di abaikan saja.43

3. Kurang seriusnya siswa dalam belajar

43
Hasil wawancara dengan bapak Hermansyah, di SMKN 1 Tilatang Kamang pada
tanggal 24 Februari 2022

79
Didalam masa pandemi siswa kurang serius dalam melakukan

pembelajaran, karena banyak siswa yang kurang menyimak didalam

pembelajaran luring yang dilakukan pada masa New Normal siswa hanya

belajar menggunakan hp dan terfokus kepada hp di saat dilaksanakannya

kuis atau ulangan . sementara siswa sibuk dengan aktifitas lainnya. Maka

dari itu apa yang telah disampaikan materi oleh guru siswa tidak

menangkap saat ditanya kembali oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 28 Februari 2022 di

SMKN 1 Tilatang Kamang didalam pembelajaran dengan Ibuk Maryamis

banyak siswa yang kurang disiplin saat pembelajaran daring contohnya

seperti banyaknya siswa yang kurang menyimak disaat guru

menerangkan pembelajaran sehingga pada jam pembelajaran pendidikan

agama islam siswa ditanya banyak yang tidak paham akan materi yang

dijelaskan44

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada tanggal 28

Februari 2022 degan bapak Hermansyah banyak siswa saat melakukan

pembelajaran New Normal tidak mengikuti pembelajaran sehingga dapat

dilihat dari aspek penilaian banyak nilai siswa yang tidak memadai akibat

dari pembelajaran daring bahkan siswa banyak tidak menyambung saat

diberi pertanyaan kembali setelah guru selesai menerangkan

pembelajaran.45

44
Hasil wawancara dengan ibuk Maryamis wakil kesiswaan, di SMKN 1 Tilatang
Kamang pada tanggal 28 Februari 2022
45
Hasil wawancara dengan bapak Hermansyah pada tanggal 28 Febrari 2022 di SMKN
1 Tilatang Kamang

80
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan pada tanggal 28 Februari 2022 dapat dianalis bahwa didalam

pembelajaran New Normal siswa kurang serius dalam mengikuti

pembelajaran. Maka dari itu guru sangat kecewa kepada siswa sebab

siswa tidak menyambung saat di Tanya kebali apa yang telah di

terangkan oleh gurunya.

A. Pembahasan Hasil Penelitaian

Didadalam pembelajaran seorang guru harus memiliki kiat-kiat

atau strategi untuk membentuk dan menata kelas serta mengontrol

kedisiplinan seorang siswa saat siswa belajar di dalam kelas.yang

pertama adalah seorang guru mampu mengontrol siswanya mulai dari

siswa masuk sampai siswa pulang sekolah, pada jam mata pelajaran PAI.

Dan terutama sekali adalah mengontrol sikap siswanya. Kedua guru

mampu memberi sanksi kepada siswanya apalagi disaat jam mata

pembelajaran pendidikan agama islam seperti siswa tidak melakukan

praktek shalat atau shalat jenazah maka seorang guru pendidikan agama

islam mampu memberi siswa teguran yaitu memberi siswa nilai rendah,

ketiga didalam setiap pembelajaran siswa pasti melakukan pelanggaran

didalam pelanggaran tersebut siswa harus diberi sanksi apabila siswa

melakukan kesalahan ringan maka sanksinya ringan apabila siswa

melakukan sanksi berat maka di tindak lanjuti.

81
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kiat-kiat guru dalam menerapkan Kedisiplinan Siswa Pada Mata

pelajaran PAI dalam Kelas XI TKJ di SMKN 1 Tilatang Kamang

Pada Masa New Normal sudah menerapkan kedisiplinan seperti

masuk tepat waktu, menerapkan krakter siswa, menerapkan

pengelolaan kelas dengan baik dan menciptakan kondisi kelas yang

kondusif, dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. baik dari

komponen seorang pendidik sudah berusaha memberikan yang terbaik

kepada seorang peserta didik seperti memberikan arahan terbaik,

memberikan sanksi yang tegas kepada siswa yang kurang disiplin,

membentuk krakter siswa yang kurang disiplin memanggil siswa yang

kurang disiplin dan berbicara melalui hati ke hati agar siswa bisa

merubah kesalahannya.

2. Kendala guru PAI dalam menerapkan kiat-kiat kedisplinan siswa di

kelas XI TKJ pada masa new normal

Didadalam pembelajaran seorang guru harus memiliki kiat-kiat atau

strategi untuk membentuk dan menata kelas serta mengontrol

kedisplinan seorang siswa saat siswa belajar di dalam kelas.yang

pertama adalah seorang guru mampu mengontrol siswanya mulai dari

siswa masuk sampai siswa pulang sekolah, pada jam mata pelajaran

82
pendidikan agama islam dan terutama sekali adalah mengontrol sikap

siswanya. Kedua guru mampu memberi sanksi kepada siswanya

apalagi disaat jam mata pembelajaran pendidikan agama islam seperti

siswa tidak melakukan praktek shalat atau shalat jenazah maka

seorang guru pendidikan agama islam mampu memberi siswa teguran

yaitu memberi siswa nilai rendah, ketiga dodalam setiap pembelajaran

siswa pasti melakukan pelanggaran didalam pelanggaran tersebut

siswa harus diberi sanksi apabila siswa melakukan kesalahan ringan

maka sanksinya ringan apabila siswa melakukan sanksi berat maka di

tindak lanjuti.

B. Saran

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan saran kepada pihak

yang terkait, semoga saran ini dapat memberikan manfaat :

1. Kepada guru pendidikan agama islam, sebaiknya bapak lebih

tanggap dan sering mengingatkan siswa didalam menerapkan

kedisiplinan di kelas XI TKJ SMKN 1 Tilatang Kamang. Dengan

cara mengontrol, memperkuat krakter, memberikan perhatian,

membuat peraturan-peraturan yang tegas.

2. Kepada siswa kelas XI TKJ, sebaiknya siswa dapat menerapkan

kiat-kiat yang dilakukan oleh guru sebagai motivasi agar siswa

dapat menerapkan kedisiplinan kedepannya

83
3. Kepada Ibuk Wakil Kesiswaan, sebaiknya ibuk benar-benar

memeprketat mengenai hal kedisplinan siswa di kelas XI TKJ

SMKN 1 Tilatang Kamang. Agar semua siswa tidak melakukan

pelanggaran- pelanggaran mengenai kedisiplinan lagi.

84
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Falah Syukron, Peran Guru dalam Upaya Pemebentukkan Krakter


Disiplin dan Tanggung Jawab Anak di Sekolah Islam. Semarang
Oktober 2017.
Anika Pratama Herman, Starategi Pembentukkan Disiplin Siswa melalui
Pelaksanaan Tata Tertib Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Vol 1.
No 1 2013
Aprison Wedra. Kerja Sama Orangtua dengan Guru PAI dalam Menghadapi
Pembelajaran Secara Daring Selama Covid 19. Jurnal Ilmu
Pendidikan. Vol 3. No 5 Tahun 2021
Bachari S Bachtiar. Meyakini Validitas Data Melalui Triangulasi Pada
Penelitian Kualitatif, Universita Negeri Surabaya.
Beni Supriadi, Guru Bidang Studi PAI. SMKN 1 Tilatang Kamang, 2 Oktober
2021.
Derta Serwo, Desian Sistem Informasi Kedisiplinan Siswa di Sekolah Menengah
Kejuruaan Negri Bukittinggi. Vol 5. No 2 Tahun 2019.
Ernawati Ika, journal bimbingan dan konsling. Vol.1. No 1. Tahun 2001. Hal
5dan 6
Fauzi Najmuddin, Program Kedisiplinan Siswa, Journal pendidikan islam voi,
08. No 02. Agustus 2019.
Firmasetiawan David, Prosedur Evaluasi dalam Pembelajaran dalam
Pembelajaran (yogyakarta,. CV BUDI UTAMA, 2018), hal 281-282
Firmasetiawan david, prosedur evaluasi dalam pemebelajaran.yogyakarta. cv
budi utama 2018. Hal 281-282
Imaniyah “efektivitas disiplinan siswa dalam pembelajaran di SMP Islamiyah
Ciputat, Skripsi (Jakarta Program Studi Manajmen Pendidikan,
Jurusan Kependidikan Islam, Fakultasi Ilmu Tarbiyyah dan Keguruan,
Universias Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010)
Intansari Agustya “Peningkatan Budaya Disiplin Siswa di Sekolah Dasar
SeloTapak No 424 Trawas Mojokerto. Skripsi (Program Studi
Pendidikan Guru Ibtidaiyah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang 2015)
Isnainiah,Meningkatkan Aktivitas kemandirian belajar siswa Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Proyek, IAIN Bukittinggi, Jurnal Pendidikan
matematika. Vol. 3. No 2, 2018.
Konseling Client dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa. IAIN
BUKITTINGGI, Vol 6. No 2. Juli – Desember 2020
M Iswantir Gagasan dan Pemikiran Serta Prkais Pendidikan Islam Indonesia.
Jurnal of Edicational. Vol 2, No 2, Juli – Desember 2017.
Maula. R, pengertian disiplin dan cara penerapannya, uin malang 2015.
Muhiddinur Kamal, Guru Suatu Kajian Teoritis dan Praktis, Aura (CV Anugrah
Utama Raharja) Bandar Lampung.2013.
Musfirah „‟Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Pesrta Didik Dalam Menaatai
Tata Tertib di MTsN DDI Kluppang, Kab ParePare. Skripsi

85
(ParePare. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyyah. Institut Agama Islam Negri ParePare 2019)
Mz Ihsan, Peran Konsep Diri Terhadap Kedisiplinan siswa, Jurnal Peradaban
dan Pemikiran IslamVol 2, No 1, Juli 2018.
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik. Tersito Bandung, 2003
Nurmalasari Panjaitan “ Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Hasil
Belajar Siswa Mis Al-Manar Tembug, Kecamaan Percut Sei Tuan.
Kabupaten Deli Serdang. Skripsi (Medan Pogram Studi Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Ilm Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Sumatra Utara Medan 2018)
Partiyen Endang. Manajmen disiplin siswa. Vol 9.no5. 2015
Perwontoro Anas “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di MTsN
Ngemlak,Sleman. Skripsi (yogyakarta Juruan Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Universitas Islam Negeri
Sunan Kaljaga 2008)
Pupu Rahmat saeful, penelitian kualitatif. Equlibrium. Vol. No 9, januari-juni
2019. 1-9
Sampeliling Alexander, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
kedisiplinan, vol 12. No 1
Sesmiarni Zulfani, Memendung Radkalisme Dalam Dunia Pendidikan Melalui
Pendekaan Brain Based Learning , Kalam : Jurnal Studi Agama dan
Pemikiran Islam, Volume 9, Nomor 2, Desember201,hal 234.
Setyono Kharisma Canggih. Peran Guru Dalam Menanamkan Karakter
Kedisiplinan. Vol 1. No 2p. 2018
Subadi Tjipto, Metode Penelitian Kualitatif. Muhamadiyah University,
Surakarta, 2006.
Warsono, profesional seorang pendidik, journal sosiality & media, vol 1. 2017.
Wirantasa Umar, Pengaruh Kediiplinan Siswa. Universitas Indraprasta PGRI.
Jurnal Formatif.
Wirantasa Umar, Pengaruh Kediiplinan Siswa. Universitas Indraprasta PGRI.
Jurnal Formatif.
Yuliantika Siska, Analisi faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan e-
journal. Vol9. No 1 2017

86
Lampiran 1
Kisi-Kisi Pedoman Wawancar

Nomor Kiat-kiat Indicator


kedisplinan

1 Guru PAI 1 kiat-kiat guru


2 penarapan kedisplinan
3.penguatan kedisiplinan
2 Siswa 1 pengontrolan
2 sanksi
3 penarapan pengelolaan kelas
4 toleransis
3 Wakil 1 pelaksanaan kedisiplinan
kesiswaan 2 sanksi Kedisiplinan
3 kiat-kiat penerapan displin

87
Lampiran 2

KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN

KEDISPLINAN SISWA PAI DALAM BELAJAR PAI PADA MASA


NEW NORMAL Di SMKN 1 TILATANG KAMANG

Variabel Indikator Sub Indikator


Kedisipllinan Siswa PAI Kiat-kiat guru dalam  Memperkuat krater
Dalam Belajar PAI Pada kedisiplinan siswa siswa
Masa New Normal (ketarampilan  Memberikan Perhatian
menciptakan dan kepada siswa
memelihara kondisi  Membuat peraturan-
belajar yang efektif pada peraturan
kedisiplinan siswa di  Memberikan arahan
SMKN1 Tilatang yang jelas
Kamang.  Memberi sanksi
 Memberi toleransi
 Membentuk krakter
siswa
 Melakukan
pengelolaan kelas
 Menemukan dan
memecahakan
masalah
 Pengontrolan
 Buku penghubung
 Pemberian sanksi

Kiat-kiat guru dalam  Memodefikasi


mendisiplinkan siswa kedisplinan

88
(keterampilan seorang  Merapkan peraturan
guru melakukan dan peraturan yang ketat
menerapkan kiat-kiat  Menemukan jalan
krdisiplinan pada siswa keluar dan mampu
memecahan masaah
yang tepat untuk
kedisplinan kedisplian
siswa.

89
Lampiran 3

KEDISIPLINAN SISWA PAI DALAM BELAJAR PAI PADA MASA NEW

NORMAL di SMKN 1 TILATANG KAMANG

Draf wawancara.

a. Draft wawancara untuk guru Pendidikan Agama Islam Bapak


Hermansyah S.Pd,I.
1. Terkait dengan kiat-kiat kedisiplinan siswa belajar Pendidikan
Agama Islam di SMKN 1Tilatang Kamang, bagaimanakah
cara Bapak dalam memperkuat krakter kedisplinan siswa. ?
2. Bagaimana cara Bapak memberikan perhatian kepada siswa
yang kurang disiplin ?
3. Bagaimana cara Bapak menerapkan peraturan-peraturan yang
tegas kepada siswa yang kurang displin?
4. Didalam pembelajaran Bapak selalu memberikan arahan-
arahan kepada siswa arahan seperti apa bapak terapkan,
apakah siswa bisa menerapkannya?
5. Apakah bapak memberi sebuah sanksi kepada siswa yang
tidak mengikuti kiat-kiat kedisiplinan yang bapak terapkan di
dalam mata peajaran Pendidikan Agama Islam ?
6. Bagaimanakah cara Bapak membentuk sebuah krakter siswa
yang sangat tidak menrapkan kedisplinan di dalam mata
pelajaran PAI.?
7. Bagaimana cara Bapak melakukan pengelolaan kelas agar
kelas terlihat rapid an lebih kondusif dalam belajar?
8. Saat siswa bermasalah yang tidak bisa diselesaikan tentang
kedisplinan bagaiamana kiat-kiat Bapak dalam menemukan
solusi atau memecahkan masalah tersebut,?

90
9. Bagaimana cara Bapak mengontrol siswa yang kurang
displin.?
10. Sanksi seperti apa yang bapak berikan kepada siswa yang
tidak bisa menerapkan kedisplinan?

91
Lampiran 4

Wawancara kepada siswa kelas XI TKJ Bima Syaputra

1. Apa saja kiat-kiat guru untuk menerapkan kedisiplinan siswa di


kelas XI di SMKN 1 Tilatang Kamang pada jam mata pelajaran
PAI?
2. Apakah guru sudah memperkut krakter kedisplinan didalam kelas
.?
3. Apakah guru sudah memberi perhatian kepada siswa yang kurang
displin?
4. Apakah guru sudah membuat peraturan-peraturan pada siswa
yang kurang disiplin?
5. Apakah guru sudah memberi arahan kepada siswa yang tidak
displin?
6. Apakah guru memberikan toleransi kepada siswa yang kurang
displin?
7. Apakah guru sudah menerapkan membentuk krakter siswa ?
8. Apakah guru sudah menapkan pengelolaan kelas.?
9. Apakah guru melakukan menemukan masalah kepada siswa yang
berkasus.?
10. Apakah guru sudah melakukan pengontrolan yang tegas pada
siswa yang kurang disiplin?
11. Apakah guru menerapkan sanksi kepada siswa yang tidak
disiplin?

92
Lampiran 5

INSTRUMEN WAWANCARA PENELITIAN

KEDISIPLINAN SISWA PAI DALAM BELAJAR PAI PADA MASA NEW


NORMAL DI SMKN 1 TILATANG KAMANG

Lampiran 2 Wawancara Wakil Kesiswaan Ibu Marhemi S.Pd

1. Jika seorang siswa tidak bisa di tegur oleh guru mata pelajaran
PAI maka siswa tersebut di bawa kepada wakil kesiswaan apa
sanksi yang bapak/ibuk berikan ? dan peraturan apa saja yang
ibuk/bapak terapkan ?
2. Bagaimanakah jalan keluarnya yang bapak/ibu berikan kepada
siswa yang melanggar kedisplinan setelah tindakan tegas itu tidak
di patuhi siswa tersebut ?
3. Apa sanksi yang paling berat diberikan kepada siswa yang berat
kepada siswa yang tidak bisa diatur lagi.?
4. Apa langkah yang ibuk lakukan ketika majelis guru tidak
menugur siswa yang kurang displin saat di lingkungan sekolah?
5. Apakah semua majelis guru menerapkan peran kedisiplinan bagi
semua siswa?

93
Lampiran 6

Sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan maka peneliti menggunakan


Transkrip wawancara sebagai berikut:

Narasumber : Bima Saputra (siswa)


Tanggal : 24 Februari 2022

Peniliti : Assalammualaikum bima


Narasumber : Waalaikumsalam buk
Peniliti : Maaf bima bisakah ibuk wawancarai mengenai kedisiplinan siswa
apakah bima berkenan hari ini ibuk wawancarai?
Narasumber : Baik buk…
Peneliti : Apa saja kiat kiat guru untuk menerapkan kedisiplinan siswa XI
di SMKN 1 Tilatang Kamang pada jam mata pelajaran PAI
Narasumber : 1.Memperkuat Karakter disiplin
2. Memberi Perhatian pada siswa
3.Membuat peraturan yang tegas
4.Memberikan arahan yang jelas
Peniliti : Baik bima pertanyaan kedua .Apakah guru sudah memperkuat
karater kedisplinan
dalam kelas ?
Narasumber : Belum buk. Jika banyak teman-teman yang meribut kadang guru
tidak menegur
Peneliti : Baik, Pertanyaan ketiga. Apakah guru sudah memberi perhatian
kepada siswa yang kurang disiplin?
Narasumber : Sudah buk dengan memberikan tugas, suruh hafalan ayat, dan
diawasi diberi teguran kepada teman-teman yang tidak sadar
Peneliti : Ok bima pertanyaan keempat. Apakah guru sudah membuat
peraturan kepada siswa yang tidak disiplin?
Narasumber : Sudah buk dengan memberikan tugas dan praktek saat masuk
kelas

94
Peniliti : Pertanyaan kelima. Apakah guru sudah memberikan arahan
kepada siswa tidak disiplin?
Narasumber : Sudah buk dengan merapikan kelas , meja sebelum belajar dan
membaca doa dan Ngaji
Peneliti : Baik Bima pertanyaan keenam. Apakah guru memberikan
toleransi kepada siswa yang kurang disiplin
Narasumber : Sering buk .Jadinya teman –teman meribut dalam belajar
dan jika ada yang main hp lalu diizinkan masuk lokal dan belajar
Peneliti : Begitu ya baik pertanyaan ketujuh .Apakah guru sudah menerapkan
membentuk karakter siswa?
Narasumber : Contoh nya seperti apa buk ?
Peneliti : Mengumpulkan hp dan android saat proses belajar belum di
mulai
Narasumber :Tidak buk . Jika kedapatan saat belajar di kumpulkan di meja
guru dan di cek
Peneliti : Oh begitu baik Bima pertanyaan kedelapan . Apakah guru sudah
menerapkan Pengeloaan kelas?
Narasumber : Menurut bima masih banyak yang meribut dalam kelas buk saat
belajar
Peneliti : Pertanyaan kesembilan Apakah guru menemukan masalah
kepada siswa yang berkasus ?
Narasumber : Terkadang ada siswa yang terima ketika di beri peraturan
terkadang ada yang terima dan tidak buk . Nanti ketika guru beri toleransi
dianggap sepele
Peneliti : Apakah guru sudah melakukan pengontrol yang tegas pada
siswa yang kurang disiplin?
Narasumber : Bima rasa sudah buk tapi terkadang banyak ketika zoom
memakai baju bebas dan tidak mendengarkan guru menerankan dan nilai jadi
dibawah kkm
Peneliti : Ok Bima itu saja wawancara dari Ibuk . Teriamkasih atas
waktunya
Narasumber : Sama-sama Buk

95
Lampiran 7
Narasumber : Bapak Hermansyah S.PD, I
Tanggal : 28 Februari 2022

Peneliti : Assalammualaikum Pak


Narasumber : Waalaikumsalam Nak
Peneliti : Maap Pak mengganggu waktunya . Kemaren Zura sudah izin
kepada Kepala Sekolah untuk wawancara mengenai kedisiplinan siswa di kelas
PAI. Apakah bapak berkenan hari ini zura wawancara Pak?
Narasumber : Baik Nak…Tidak masalah
Peneliti : Baik pak pertanyaan pertama .Terkait dengan kiat –kiat
kedisplinan siswa belajar pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Tilatang
Kamang. Bagaimana cara bapak memperkuat karakter kediplinan?

Narasumber : Di dalam proses belajar saya memberikan peraturan yang tegas


siswa harus masuk lokal jam 7.30 tidak boleh terlambat . Dan jika ada siswa
yang tidak memberik tugas akan diberi sanksi

Peneliti : Baik Pak . Bagaiamana cara Bapak memberikan perhatin kepada


siswa yang kurang disiplin?

Narasumber : Saya beri mereka tugas dan hafalan ayat nak Zura.

Peneliti : Pertanyaan selanjutnya Bagaimana cara Bapak menerapkan


peraturan yang tega kepada siswa yang kurang disiplin?

Narasumber: Siswa harus membuat tugas dan praktek di dalam kelas

Peneliti : Baik Pak . Didalam pembelajaran Bapak selalu memberikan

arahan -arahan kepada siswa arahan seperti apa yang bapak terapkan di dalam
mata pelajarPendidikan Agama Islam ?

Narasumber : Dengan memberikan peraturan siswa laki-laki harus potong


rambut , baju dan Rapi , atribut lengkap dan mengumpulkan tugas . Rapikan
meja dan kursi Lalu berdoa dan mengaji sebelum pelajaran dimulai

Peneliti : Baik Pak .Apakah Bapak memberikan sanksi kepada siswa yang
tidak mengikuti Kiat-kiat kedisiplinan yang bapak terapkan?

96
Narasumber : Iya dengan memberikan tugas dua kali lipat dan duduk dilantai
ditontonkan ke teman -temannya meberikan efek jera

Peneliti : Ok Pak . Pertanyaan keenam Bagaimana cara Bapak membentuk


karater siswa yang sangat tidak menerapkan kedisiplinan di dalam mata
pelajaran PAI?

Narasumber : Ditegur jika ada kedapatan main hp dalam kelas lalu di kumpulkan
dan di cek Hpnya

Peneliti : Pertanyaan terakhir Pak. Apakah Bapak melakukan pengeloaan


kelas agar kelas terlihat rapih dan lebih kondusif saat belajar?

Narasumber : Iya dengan menunjuk ketua keamanan jadi siswa yang meribut
harus ditegur

Peneliti : Baik Pak itu saja wawancara hari ini. Terimakasih banyak atas
waktunya Pak

Narasumber: Sama – Sama Nak Zura.

97
Lampiran 8

Narasumber : Ibu Marherni S.Pd

Tanggal : 29 Februari 2022

Peneliti : Assalammualaikum Buk

Narasumber : Waalaikumsalam Iya nak

Peneliti : Buk saya mau melakukan wawancara tentang kedispilinan siswa


PAI dan sudah izin kepada kepala sekolah. Apakah Ibu bersedia diwawancarai?

Narasumber : Baik Tidak Masalah . Silahkan dimulai saja

Peneliti : Baik Buk pertanyaan pertama. Jika seorang siswa tidak bisa
ditegur oleh guru Mata pelajaran PAI maka siswa tersebut dibawa ke wakil
kesiswaan apa sanksi yang bapak ibu berikan? Dan peraturan apa saja yang
Bapak/Ibu terapkan?

Narasumber : Sanksi itu dimulai dari sanksi terkecil ke terbesar. Contoh sangsi
terkecilsiswa yang tidak membuat tugas berkali-kali maka akan diselesaikan
dengan orang tua atau nilainya akan di turunkan atau di kosongkan atau siswa
yang melakukan pelanggaran berat seperti cabut maka akan dikualifikasi dari
sekolah.

Peneliti : Baik Buk. Bagaimana jalan keluarya yang Bapak/ Ibu berikan
kepada siswa yang melanggar kedisiplinan setelah tindakan tegas itu tidak
dipatuhi?

Narasumber : Akan diberikan sanksi

Peneliti : baik buk Cuma itu aja pertanyannya buk terima kasih banyak buk
asaalamualaikum buk

Narasumber : walaikumsalam

98
Catatan Lapangan
Lampiran 9 Kegiatan Observasi

No Hari Tanggal , Jam , Lokasi , dan yang Diamati


1 Pada hari Senin tanggal 15 Februari 2022 pada jam 07.30-09.00 WIB di
SMKN 1 Tilatang Kamang penulis mengamati bagaimana kedispilinan
siswa mengikuti aturan tata tertib sekolah pada saat itu penulis mengamati
siswa dalam kegiatan upacara bendera yang dilakukan rutin setiap hari
Senin pagi.Masih banyak siswa yang tidak berpakaian rapi, tidak memakai
dasi dan topi bagi siswa laki-laki dan siswi perempuan masih ada yang
memakai aksesoris seperti gelang dan cincin dan biasanya bakal dipisahkan
barisannya oleh guru yang bersangkutan dengan siswa/i yang berpakaian
rapi untuk memberikan efek jera agar nanti tidak diulangi lagi. Begitu juga
dengan siswa yang terlambat akan di gabungan dengan barisan siswa-siswi
yang tidak berpakaian rapi tadi. Ketika upacara bendera sudah selesai para
siswa/i meninggalkan lapangan kecuali yang barisan melanggar aturan tadi,
mereka akan di pertanyakan satu persatu kenapa tidak berpakaian rapi dan
memakai aksesoris , juga di tanyakan bagi siswa yang datang terlambat.
Setelah itu mereka akan di arahkan untuk mengumpulkan sampah- sampah
yang berada di perkarangan sekolah , lalu setelah selesai dikumpulkan lagi
di meja piket dan dicatat di buku kasus , baru bias masuk ke kelas .Di buku
kasus siswa yang sudah ada namanya lebih dari tiga kali maka akan
dipanggil orang tuanya .
2 Pada hari rabu tanggal 24 Februari 2022 pada jam 07.30-12.00 WIB di
SMKN 1 Tilatang Kamang penulis mengamati atau melihat seluruh
siswa/i melakukan kegiatan rutin upacara bendera .Setelah itu penulis
mengamati kegiatan siswa/i sebelum memulai kegiatan proses belajar
mengajar di dalam kelas.Penulis melihat siswa masuk dengan tertib ke
dalam kelas dan merapikan meja dan kursi sembari menunggu guru masuk
dalam kelas. Setelah guru masuk dalam kelas ketua kelas akan memimpin
doa dan mengaji dengan giliran setelah itu baru guru akan memulai proses
belajar mengajar dengan menanyakan tugas terlebih dahulu. Dan jika ada

99
siswa yang meribut saat guru menerangkan maka akan ditegur dan siswa
yang kedapatan menggunakan hp maka akan di kumpulkan hp nya dan
akan di cek oleh guru yang bersangkutan.Lalu bagi siswa yang tidak
mengumpulkan tugas akan dipanggil kedepan ditanya oleh guru yang
bersangkutan kenapa tidak mengerjakan tugas setelah itu guru menyuruh
mereka untuk mengjerjakan tugas dilantai di depan kelas akan memberikan
efek jera kepada siswa/i yang bersangkutan.

100
Lampiran 10

SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Hermansyah S.Pd
Pekerjaan : Guru Pai SMKN 1 Tilatang Kamang
Meyatakan bahwa
Nama : Zikra Azhura Aulia
Nim : 2118090
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi : Pendidikan Agama Islam

Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan wawancara dalam rangka


penyusunan skrpsi berjudul : Kedisplinan Siswa PAI dalam Belajar PAI pada
Masa New Normal di SMKN 1 Tilatang Kamang. Nagari Koto Tangah,
Kabupaten Agam. Sebagai tugas akhir kuliah di UIN Syech M Djamil Djambek
Bukittinggi.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Informan Tilatang Kamang 29 Februari


Peneliti

Zikra Azhura Aulia

Bapak Hernansyah 2118090

101
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Marhemi S.Pd
Pekerjaan : Wakil Kesiswaan SMKN 1 Tilatang Kamang
Meyatakan bahwa
Nama : Zikra Azhura Aulia
Nim : 2118090
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi : Pendidikan Agama Islam

Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan wawancara dalam rangka


penyusunan skrpsi berjudul : Kedisplinan Siswa PAI dalam Belajar PAI pada
Masa New Normal di SMKN 1 Tilatang Kamang. Nagari Koto Tangah,
Kabupaten Agam. Sebagai tugas akhir kuliah di UIN Syech M Djamil Djambek
Bukittinggi.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Informan Tilatang Kamang 29 Februari


Peneliti

Zikra Azhura Aulia


Ibuk Marhemi 2118090

102
SURAT KETERANGAN
TELAH MELAKUKAN WAWANCARA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Bima syaputra
Pekerjaan : Siswa kelas XI TKJ SMKN 1 Tilatang Kamang
Meyatakan bahwa
Nama : Zikra Azhura Aulia
Nim : 2118090
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prodi : Pendidikan Agama Islam

Mahasiswa yang bersangkutan telah melakukan wawancara dalam rangka


penyusunan skrpsi berjudul : Kedisplinan Siswa PAI dalam Belajar PAI pada
Masa New Normal di SMKN 1 Tilatang Kamang. Nagari Koto Tangah,
Kabupaten Agam. Sebagai tugas akhir kuliah di UIN Syech M Djamil Djambek
Bukittinggi.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Informan Tilatang Kamang 29 Februari


Peneliti

Zikra Azhura Aulia


Bima Syaputra 2118090
Lampiran 1

103
Lampiran 1

104
Lampiran 2

105
\

Lampiaran 3

106
Lampiran 4

107
Lampiran 5

108
Lampiran 6

109
Lampiran 7

Bersama Ibu Maryamis membahas tentang apa saja sanksi-sanki yang diberikan
kepada siswa yang tidak melaksanakan kedisiplinan.

Bersama bima syaputra membahas tentang apakha guru PAI sudah menrapkan
kedisiplinan di masa masa New Normal dan apa saja kendala yang dihadapi.

110
Bersama Bapak Hermansyah S.Pd membahas tentang kiat-kiat guru dalam
melaksanakan pembelajaran dimasa New Normal

111
112
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Zikra Azhura Aulia

TTL : Kuala Enok, 15 November 1999


Anak ke :½
Alamat : Lurah Bawah Magek
Ayah : Alm Erwin Rustam
Ibu : Anita Gusti.N

JENJANG PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri 022 Kuala Enok (2012)


2. Sekolah Dasar Negeri 22 Magek (2012)
3. MTsN Kamang (2015)
4. Madrasah Aliyah Negri 2 Agam (2018)
5. Universitas Islam Negeri Syech M. Djamil Djambek

113

Anda mungkin juga menyukai