43
4.1.1.2. Perhitungan Kuat Hantar Arus ACSR Dove
Perhitungan kuat hantar arus menggunakan persamaan dari 3.3 pada bab
sebelumnya seperti persamaan berikut ini,
Psol = D Si
= 0.5 x 0.02355 x 1000
= 11.78 W /m
44
4.1.2. Penghantar ACCC Lisbon
4.1.2.1. Kondisi Kuat Hantar Arus – ACCC Lisbon
Perhitungan kuat hantar arus menggunakan persamaan dari 3.3 pada bab
sebelumnya seperti persamaan berikut ini,
Dimana:
45
Re = 1.644 x 109 v D [T1 + 0.5(T2 - T1)]-1.78
= 1.644x109x0.6x0.02180 ((35+273)+0.5 ((175+273)-(35+273)))-1.78
= 555.36
Nu = 0.65 Re0.2 + 0.23 Re0.61
= 0.65 (555.36) 0.2 + 0.23 (555.36) 0.61
= 13.06
Psol = D Si
= 0.5 x 0.02180 x 1000
= 10.90 W/m
Hal ini terjadi karena arus yang mengalir dalam penghantar akan menimbulkan
rugi - rugi listrik berupa energi panas yang besarnya berbanding dengan kuadrat
arusnya. Dengan batas suhu kerja maksimal pada penghantar ACSR Dove sebesar
90°C dan penghantar ACCC Lisbon sebesar 175°C, maka arus maksimal yang
diijinkan pada penghantar ACSR Dove adalah 767 Ampere dan ACCC Lisbon
sebesar 1202 Ampere.
Berdasarkan dari diameter penghantar dan berat penghantar serta tahanan dari
penghantar ACSR Dove bukan pembanding ideal untuk ACCC Lisbon akan tetapi
dengan memperoleh nilai arus yang masih memungkinkan untuk digunakan maka
ACCC Lisbon dapat direkomendasikan untuk mengganti ACSR Dove (Yang idealnya
setara dengan penghantar ACCC Amsterdam yang mempunyai nilai arus lebih besar
dibanding ACCC Lisbon).
46
Dari perhitungan diatas maka dapat hasil perhitungan arus saluran seperti
tercantum dalam Tabel 4.1 berikut ini.
47
Kenaikan arus saluran akan mengakibatkan kawat penghantar bertambah
panjang/terjadi pemuluran sebagaimana terlihat pada Tabel 4.2 berikut.
Maka perubahan panjang penghantar akan dihitung sesuai dengan persamaan 3.18
pada bab sebelumnya.
lt = lo (1 + t) (3.18)
Dimana:
lo Panjang penghantar tidak ditegang pada suhu 20°C
Panjang yang diukur adalah panjang Span 400 m
lt Panjang penghantar tidak ditegang pada suhu t°C
Koefisien muai panjang
ACSR Dove : 18,9/°C dan ACCC Lisbon : 19,1/°C
t Temperatur penghantar °C
48
Sedangkan pertambahan panjang penghantar setelah dilakukan penarikan atau
penegangan dapat dihitung dengan perhitungan persamaan 3.19.
Dimana:
lo Panjang penghantar tidak ditegang pada suhu 20°C
Panjang yang diukur adalah panjang Span 400 m
Lt Panjang penghantar ditegang pada suhu t°C
Koefisien muai panjang
ACSR Dove : 18,9/°C dan ACCC Lisbon : 19,1/°C
E Modulus elatisitas penghantar
t Temperatur penghantar °C
t Tegangan tarik spesifik initial
49
Dari hasil perhitungan yang dilakukan menunjukan bahwa penghantar ACCC
Lisbon mempunyai panjang penghantar yang lebih pendek walaupun sangat kecil
pada saat arus saluran sama, Hal ini disebabkan penghantar ACCC Lisbon
mempunyai karakteristik tegangan tarik yang lebih besar dan berat penghantar yang
lebih ringan dibanding dengan penghantar ACSR Dove sehingga dalam pemasangan
tidak memerlukan andongan yang terlalu besar dan panjang penghantar akan menjadi
lebih pendek.
50
Sehingga terlihat pada Gambar 4.4 bahwa kenaikan arus saluran pada penghantar
akan mengakibatkan menurunya tegangan tarik penghantar. Hasil perhitungan
memperlihatkan bahwa pada saat harga arus saluran sama maka penghantar ACCC
Lisbon memiliki tegangan tarik yang lebih rendah dari pada penghantar ACSR Dove,
hal in disebabkan penghantar ACCC Lisbon memiliki kekuatan tarik nominal yang
lebih kecil. Sesuai degan karakteristik masing – masing penghantar, tegangan tarik
spesifik permulaan (Initial spesific tension) untuk penghantar ACCC Lisbon adalah 5,44
kg/mm2 dan ACSR Dove sebesar 6,27 kg/mm2, Tetapi seharusnya nilai tegangan tarik
penghantar jenis ACCC akan memiliki tegangan tarik yang lebih tinggi dari pada
penghantar jenis ACSR karena memiliki kekuatan tarik yang lebih besar.
Gambar 4.4 Grafik Hubungan Arus Saluran Dengan Tegangan Tarik Penghantar
51
4.4 Pengaruh Perubahan Arus Saluran Terhadap Andongan Penghantar
52
= 0.005 kg/m
Berat Resultan (W)
W = SQRT (Wc² + Ww²)
= SQRT (1.141² + 0.005²)
= 1.141 kg/m
53
= 1715.8 kg
Jadi Andongan pada penghantar sebesar 13.6 m pada tegangan tarik 1715.8 kg
dikondisi temperature 90°C.
54
= 0.225 x 0.02180
= 0.005 kg/m
55
Th = f2 A
= 3.49 x 349.3
= 1219.5 kg
Jadi Andongan pada penghantar sebesar 15.8 m pada tegangan tarik 1219.5 kg
dikondisi temperature 175°C.
56
Gambar 4.5 Grafik Hubungan Arus Saluran Dengan Andongan Penghantar
Untuk perhitungan kapasitas daya yang dapat dialirkan melalui penghantar ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P = √3 x I x V (4.1)
57
Sehingga mengalami peningkatan lebih dari 78% dari kondisi sekarang ini.
58