No.
Dokumen : SOP/PJapanan/
JBG/ UKP/
SOP No.Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman : 1/8
Puskesmas drg. Ariany Ratnaningtyas
Japanan Penata Tk. I
Mojowarno NIP.198209192010012009
Pengendalian obat adalah metode pengelolaan obat untuk
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan menjamin
ketersediaan obat di Puskesmas. Pengelolan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan meliputi semua tahap pengelolaan dan
pelayanan kefarmasiaan, yaitu :
- Perencanaan
- Permintaan /pengadaan obat
1.Pengertian - Penerimaan
- Penyimpanan
- Pendistribusian
- Pencatatan dan pelaporan
- Pemusnahan obat dan BMHP
2. Pengendalian Penggunaan Obat
3. Penanganan ketika terjadi kehilangan, kerusakan, obat ditarik
dan kadaluarsa
1. Tersedianya obat dan BMHP sesuai dengan kebutuhan dalam
jumlah yang memadai
2. Agar tidak terjadi kekosongan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan di Puskesmas Japanan
2.Tujuan 3. Agar semua rangkaian aktivitas pencatatan, pelaporan,
pengarsipan dalam rangka penatalaksanaan kefarmasian baik
untuk obat dan BMHP maupun pengelolaan resep supaya lebih
mudah dimonitor dan dievaluasi
Bahan 2. ATK
3. Printer
6.Prosedur/
Langkah- PENGENDALIAN KETERSEDIAAN
langkah A. PERENCANAAN
1. Petugas Farmasi menghitung penerimaan dan pemakaian
obat per tahun berdasarkan LPLPO tahunan
2. Petugas Farmasi Menghitung pemakaian rata – rata obat per
bulan ( selain obat ED )
3. Merencanakan jumlah kebutuhan satu tahun ke depan
dengan perhitungan : Jumlah pemakaian rata-rata perbulan x
18 bulan (Jumlah perencanaan satu tahun)
4. Menghitung usulan atau permintaan satu tahun dengan
perhitungan : jumlah perencanaan satu tahun dikurangi sisa
stok akhir tahun dan melihat kasus penyakit terbanyak
5. Laporan tahunan diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas dan mengirimkan laporan tahunan ke
IFK/DINKES Kabupaten Jombang
6. Khusus untuk obat yang bersumber dari dana BLUD,
Petugas membuat RKA (Rencana Kerja dan Anggaran)
berdasarkan pagu untuk pembelanjaan obat selama 1 tahun
7. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan
mengirim kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
mendapat konfirmasi
C. PENERIMAAN
1. Petugas Farmasi menerima obat dan BMHP dari IFK
berdasarkan permintaan yang diusulkan (LPLPO)
2. Petugas Farmasi melakukan penilaian kesesuaian
permintaan dengan obat yang diterima
3. Petugas Farmasi melakukan pencatatan di kartu stok, satu
kartu stok diperuntukkan hanya untuk satu jenis obat dan
satu sumber dana
D. PENYIMPANAN
1. Petugas Farmasi menyimpan obat dan BMHP yang diterima
di gudang Obat puskesmas sesuai dengan stabilitasnya dan
melakukan pengamanan agar terhindar dari kehilangan,
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
2. Suhu ruang penyimpanan harus dapat menjamin kestabilan
obat
3. Penyimpanan sesuai alfabetis dengan sistem First Expired
First Out (FEFO), First In First Out (FIFO) dan high alert
7.Diagram alir
(jika PENGENDALIAN KETERSEDIAAN
dibutuhkan) A. PERENCANAAN
B. PERMINTAAN
C. PENERIMAAN
D. PENYIMPANAN
1. Petugas Farmasi
2. Sub unit pelayanan kesehatan dalam puskesmas
9.Unit terkait 3. Puskesmas pembantu
4. Polindes
5. Ponkesdes
10.Dokumen
Terkait
N Tgl
11.Rekaman Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Historis
Tata naskah Sesuai tata naskah 16 Januari
Perubahan 1
terbaru 2021
Isi Konten Perubahan prosedur / 1 Juli 2022
2 langkah dari SOP
lama
PENILAIAN, PENGENDALIAN
PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
No. Dokumen :
SOP/C.VIII/8.2.1.1/2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 02 Januari 2018
Halaman : 1/6
UPTD
dr.SAKDUN.M.KP
PUSKESMAS
NIP.196111171998031002
JAPANAN
Penilaian Pengendalian penyediaan dan penggunaan obat adalah
metode pengelolaan obat untuk meningkatkan mutu pelayanan
kefarmasian dan menjamin ketersediaan obat di Puskesmas.
Pengelolan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan meliputi semua
tahap pengelolaan dan pelayanan kefarmasiaan, yaitu :
1. Pengertian
- Perencanaan
- Permintaan obat
- Penerimaan
- Penyimpanan
- Pendistribusian dan pelaporan menggunakan form LP-LPO
4. Tersedianya sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan dalam jumlah yang memadai
5. Agar tidak terjadi kekosongan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan di Puskesmas Japanan
2. Tujuan
6. Agar semua rangkaian aktivitas pencatatan, pelaporan, pengarsipan
dalam rangka penatapelaksanaan kefarmasian baik untuk sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan maupun pengeloalaan resep
supaya lebih mudah dimonitor dan dievaluasi
Keputusan Kepala Puskesmas Japanan Kabupaten Jombang Nomor :
3. Kebijakan 188.4/SK.C.VIII/84/415.17.34/2018 tentang Penyediaan obat yang
menjamin ketersediaan obat
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun
2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas.
2. Cara Pelayanan Kefarmasian Yang Baik (CPFB) Dirjen Binfar Dan
4. Referensi Alkes Kemenkes RI Dengan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia 2011
3. Pedoman Pengelolaan Obat Dan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Japanan Tahun 2018
5. Alat dan -
Bahan
6. Prodesur/ PENILAIAN DAN PENGENDALIAN PENYEDIAAN
Langkah- A. PERENCANAAN
langkah 8. Petugas Farmasi menghitung penerimaan dan pemakaian obat
per tahun
9. Petugas Farmasi Menghitung pemakaian rata – rata obat per
bulan ( selain obat ED)
10. Merencanakan jumlah kebutuhan satu tahun ke depan dengan
perhitungan : Jumlah pemakaian rata-rata perbulan x 18 bulan
(Jumlah perencanaan satu tahun)
11. Menghitung usulan atau permintaan satu tahun dengan
perhitungan : jumlah perencanaan satu tahun dikurangi sisa stok
akhir tahun dan melihat kasus penyakit terbanyak
12. Laporan tahunan diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas dan mengirimkan laporan tahunan ke IFK/DINKES
Kabupaten Jombang
13. Khusus untuk obat JKN Petugas membuat RKA (Rencana Kerja
dan Anggaran) berdasarkan pagu untuk pembelanjaan obat
selama 1 tahun
14. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan mengirim
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten untuk mendapat konfirmasi
F. PENERIMAAN
4. Petugas Farmasi menerima obat/alkes dari IFK berdasarkan
permintaan yang diusulkan (LPLPO)
5. Petugas Farmasi melakukan penilaian kesesuaian permintaan
dengan obat yang diterima
6. Petugas Farmasi melakukan pencatatan di kartu stok
G. PENYIMPANAN
4. Petugas Farmasi menyimpan obat/alkes yang diterima di gudang
Obat puskesmas sesuai dengan jenisnya dan melakukan
pengamanan (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan
PENILAIAN DAN PENGEDALIAN PENGGUNAAN OBAT
9. Petugas Farmasi mendistribusikan secara rutin ke seluruh sub
unit pelayanan kesehatan dalam puskesmas, puskesmas
pembantu, polindes, ponkesdes dengan mengunakan format
permintaan obat berdasarkan pemakaian LPLPO disertai SBBK.
10. Penggunaan obat ke pasien berdasarkan atas permintaan resep,
selanjutnya dilakukan pencatatan dan pelaporan
11. Petugas Farmasi menginformasikan kepada petugas medis bila
ada obat yang kadaluarsa dekat untuk menghindari obat
kadaluarsa, obat yang stoknya kosong untuk digantikan dengan
obat pengganti lain dengan fungsi yang sama
12. Petugas Farmasi mengevaluasi penggunaan obat di sub unit
pelayanan dengan melihat LPLPO sub unit pelayanan untuk
menghindari ketidaksesuaian pemakaian obat dan kelebihan stok
obat
7. Bagan alir PENILAIAN DAN PENGEDALIAN PENYEDIAAN
(bila E. PERENCANAAN
Menghitung penerimaan dan pemakaian
diperlukan)
selama setahun
F. PERMINTAAN/PENYEDIAAN
G. PENERIMAAN