PEMIKIRAN
DISUSUN UNTUK MEMENHI TUGAS MATA SEJARAH PERADABAN ISLAM
Dosen Pengampu :
Pak. Samsul Huda, Mpd
OLEH
Muhamad Nur Ikbal : 2223.04.020
Siti Zulfah Hasanah : 2223.06.011
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah yang berjudul “Konsep
Akulturasi islam dan Budaya di bidang Pemikiran”. Penyusunan makalah ini merupakan
kewajiban untuk memenuhi tugas Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam”
Hanya berkat pertolongan Allah, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada pihak yang sudah memberikan bantuan
dan partisipasinya dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih memliki kekurangan. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik serta saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................................................1
2. Rumusan Msalah...................................................................................................................2
3. Tujuan Penulis .....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Definisi Akulturasi ...............................................................................................................3
B. Hubungan Antara Islam Dan Budaya...................................................................................3
C. Bidang Pemikiran.................................................................................................................4
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................................................7
Daftar Pustaka..................................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tradisi pemikiran islam yang berkembang di Indonesia dapat dibagi menjadi
dua periode. Pertama, tradisi pemikiran sebelum bersentuhan dengan paham-paham
pembaharuan Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Iqbal.
Kedua, tradisi pemikiran yang berkembang setelah terpengaruh oleh
mereka(sentuhan modernism).
1
Adanya budaya yang diciptakan oleh masyarakat modern secara tidak
langsung akan mengakibatkan pergeseran dan penindasan atau bahkan
penghilangan. Ini tentunya akan sangat menarik untuk diteliti. Banyak teori yang
diperlukan ketika ingin menganalisisnproses-prosesnpergeserannmasyarakatndan
kebudayaan. Salah satunya yakni ilmu antropologisdan sosiologinyangndisebut
sebagai dinamikansosial (Koentjaraningrat, 2015: 184). Ilmu antropologi sastra
merupakan ilmu interdisipliner baru yang masih sedikit penelitian mengenai ilmu
ini. MenurutnRatna (2011: 6),iantropologiisastranadalahnanalisisnterhadapikarya
sastraiyangidi dalamnyaiterkandungiunsur-unsur antropologi. Teori ini membahas
karyaisastraimendudukiiposisi yang dominan, isebaliknya unsur-unsuriantropologi
hanya sebagaiipelengkap.
2. Rumusan Masalah
(a). Apa yang dimaksud Akuturasi
3. Tujuan Penulis
(a). Agar dapat mengetahui pengertian Akulturasi (b).
kebudayaan
pemikiran
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Akulturasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) akulturasi adalah Proses
masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap
secara selektif atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusaha
menolak pengaruh itu.
3
kemudian yang ketiga adalah kebudayaan dapat menggantikan sistem nilai dan
simbol agama.
C. Bidang pemikiran
Nuruddin Ar-Raniri
Nama lengkapnya adalah Nuruddin bin Ali bin Hasan bin Muhammad
Hamid. Dia hidup pada nabad ke-17. Dia dating ke Aceh pada tahun 1644. Dia
berperan penting dalam islamisasi di Aceh, menentang paham Hamzah Fansuri dan
Syamsuddin As-Sumatrani. Misalnya dalam hadist yang artinya:”Barang siapa
mengenal dirinya, maka dia mengenal tuhannya”, telah diselewengkan oleh
Hamzah Al-Fansuri dengan menyatukan manusia dengan tuhan. Menurut Nuruddin
hadist diatas menyatakan bahwa siapa mengenal dirinya sebagai makhluk, maka dia
akan mengenal tuhan sebagai khalik.
Mangkunegoro IV
1. Mencari dan menuntut ilmu lahir batin agar hidup dan kehidupannya tidak
mengalami kerusakan.
2. Menempa jiwa dan melaksanakan agama dengan tuntunan para ahli.
3. Ilmu ang benar tidak selalu bersemayam pada orang yang lansia atau muda.
Pada orang yang hina, asalkan mendapat rahmat Tuhan, pasti mampu
ketempatan ilmu.
4. Bagi mereka yang taat beragama, harus membuktikan satunya kata dengan
perbuatan atau padunya ilmu dengan amal.
5. Menghayati ilmu harus dialasi dengan mengekang hawa nafsu dan tawakal.
4
6. Limpahan anugrah tuhan yang maha kuasa harus ditebus dengan penghayatan
mutlak, kesucian batin, menjauhkan diri dari watak angkara murka, dan
melakukan sembahyang empat macam, yaitu: sembah raga, sembah cipta,
sembah jiwa, sembah rasa.
Ajatan wedhatama juga dapat diringkas menjadi:
4. Sadarlah dengan apa yang dimaksud menunaikan darma selagi hidup di dunia
ini.
3. Cara menjalankan sembah sujud kehadirat tuhan yang maha kuasa agar tidak
sia-sia usahanya.
4. Meskipun seseorang sudah tua, tetapi tidak berilmu dan tidak memahami ruas-
rasa, pasti mendapat sebutan tuwa-tuwas, dikatakan tua karena umurnya sudah
banyak.
c) Suluk
Suluk adalah kitab-kitab yang menjalankan soal-soal tasawuf. Sifatnya
pantheistik (manusia bersatu dengan tuhan/manunggaling kawula- Gusti). Hal itu
menunjukkan bahwa dalam alam pikiran Indonesia, islam dianggap sebagai aliran
5
baru, disamping aliran-aliran Tantrayana yang sudah ada pada masa sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh suluk.
Suluk Sukarsa, isinya tentang seseorang (Ki Sukarsa)yang mencari ilmu sejati
(ilmu hakikat) untuk mendapat kesempurnaan.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam cacatan sejarah, islam merupakan agama yang paling mudah diterima ajaranya oleh
setiap orang di berbagai penjuru dunia. Hal tersebut dalam ajaran islam tidak ada penolakan atau
penentangan pada kultur budaya daerah selama budaya tersebut tidak bertentangan dengan ajaran
yang tercantum dalam Al-Quran dan sunah nabi. Artinya masuknya ajaran islam dalam suatu
daerah tertentu itu melaluli penetrasi kebudayaan daerah yang ada di daerah tertentu dengan
perpaduan ajaran islam. Oleh karena itulah ajaran islam dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat suatu daerah dengan pertimbangan tanpa merubah budaya yang sudah ada atau
budaya peninggalan nenek moyang yanga ada di daerah tersebut. Maka tidak heranjika kita
dating ke suatu daeran tertentu kemudian kita mengamati ada sebuah perbedaan dalam hal
pribadatan agama islam di daerah tersebut, itu semua bermula dikarenakan terjadi penetrasi
antara budaya local yang sudah ada di daerah tersebut dengan ajaran silam.
7
DAFTAR ISI
https://amp.tirto.id/apa-saja-bentuk-akulturasi-kebudayaan-islam-di-indonesia-ghRZKonsep
https://www.academia.edu/31091552/
Akulturasi_Islam_Dengan_Budaya_dalam_Bidang_Pemikiran_Dan
_Ritual_Keagamaan
https://www.google.com/search?kgmid=/m/
0g9p7hk&hl=ideID&q=Akulturasi&kgs=7a6c7c130b84028d
&shndl=17&source=sh/x/kp/osrp/4&entrypoint=sh/x/kp/osrp
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-akulturasi-dan-asimilasi/