Anda di halaman 1dari 3

Nama : Irsilawati Dewi.

Kelas : XII MIPA 2

No.Absen: 15. Sekolah : SMA N1 Kesesi

TRAGEDI PEMBUNUHAN SADIS DI PULOMAS

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi, tiba-tiba dibuat
geger. Warga bersama polisi menemukan 11 orang dengan posisi saling bertumpukan di dalam
kamar mandi sebuah rumah mewah Nomor 7A di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Para korban
tersebut disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi. Akibatnya, enam
orang tewas karena diduga kekurangan oksigen.

Sementara itu, lima orang lainnya selamat, tetapi harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Rumah mewah bergaya minimalis tersebut milik seorang pengusaha yang bergerak di bidang properti
bernama Dodi Triono. Dodi menjadi salah seorang korban yang tewas dalam kasus ini. Kasus ini
pertama kali terbongkar dari laporan Sheila Putri. Dia merupakan teman salah satu anak Dodi yang
bernama Diona Arika (16)

Pada Selasa (27/12/2016), sekitar pukul 09.30 WIB, Sheila memutuskan ke rumah Dodi karena Diona
tak bisa dihubungi sejak Senin (26/12/2016) sore. Padahal, keduanya berencana untuk jalan-jalan
pada hari Senin itu. "Tadi pagi (Sheila) ke sini ternyata enggak ada jawaban dan pintu tidak terkunci.
Sampai dia masuk ke dalam, ada rintihan di kamar mandi. Karena cewek, dia takut, berlari, langsung
mencari bantuan ke sekuriti," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo
Yuwono di lokasi kejadian, Selasa. Setelah mengadu ke sekuriti, akhirnya diputuskan untuk melapor
ke polisi yang berada di Pos Kayu Putih. Kemudian, polisi menemani Sheila untuk mengecek keadaan
di rumah Diona.

Mendengar ada rintihan di dalam kamar mandi, akhirnya polisi bersama warga mencoba membuka
paksa pintu kamar mandi yang terkunci dari luar. Setelah pintu didobrak, polisi bersama warga di
lokasi kejadian terkejut saat melihat isi di dalam kamar mandi. Dalam kamar mandi itu, terdapat 11
korban dalam kondisi bertumpuk satu sama lainnya. Setelah dievakuasi, lima orang tewas di tempat,
sedangkan satu orang lainnya tewas di rumah sakit.

Adapun kelima korban yang tewas di lokasi adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16) anak pertama
Dodi, Dianita Gemma (9) anak ketiga Dodi, Amelia Callista (10) yang merupakan teman dari Dianita,
serta Yanto, sopir Dodi. Sementara itu, korban yang tewas saat di rumah sakit adalah Tasrok yang
juga merupakan sopir Dodi.

Adapun korban yang selamat adalah Zanette Kalila (13) anak kedua Dodi, Emi (41), Santi (22), dan
Fitriani (23) serta Windy (23), yang merupakan pembantu rumah tangga."(Pelaku masuk) sekitar pukul
15.00 sore, kemudian kemarin pagi-pagi (kasus pembunuhan itu) baru diketahui temannya korban,"
kata Argo.

Sejauh ini, polisi masih menyimpulkan kasus tersebut murni pembunuhan. Sebab, jika disertai
perampokan, polisi hingga saat ini belum menemukan barang berharga yang hilang di rumah berlantai
2 tersebut. Polisi pun menduga pelaku kasus ini berjumlah tiga orang. Mereka sempat menodongkan
senjata api dan tajam kepada para korban. Hingga saat ini, polisi masih mendalami kasus tersebut
dengan memeriksa closed circuit television (CCTV) dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap
kasus Pembunuhan sadis itu.

Sementara itu, Kepala Divisi Sosialisasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menduga
ada dendam yang melatarbelakangi kasus pembunuhan keluarga di rumah Jalan Pulomas Utara,
Jakarta Timur, itu. Erlinda menyampaikan hal itu setelah menjenguk anggota keluarga yang selamat
di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016) malam. KPAI selaku mitra polisi bertugas
mendampingi anak-anak yang menjadi korban dalam kasus ini. "Ternyata, dendam menimbulkan
malapetaka, dan lagi-lagi anak yang jadi korbannya," kata Erlinda. Meski menyinggung soal dendam,
Erlinda enggan menjelaskan lebih lanjut apa maksud dari kata-katanya itu. Dia juga mengaku enggan
bercerita banyak karena kasus ini tengah ditangani pihak kepolisian. "Di balik kejadian ini, tersimpan
suatu cerita yang sangat luar biasa. Namun, dengan segala hormat, saya tidak bisa menceritakan itu.
KPAI mengapresiasi kinerja Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur yang berhasil
menyelamatkan lima dari 11 korban," tutur Erlinda.

Analisis pembaca :

Setelah membaca Artikel

a. Judul. : Tragedi pembunuhan sadis di Pulomas


b. Sumber : Kompas.com
c. Penulis : Akhdi Martin Pratama
d. Editor : Indra Akuntono

Pembaca menyimpulkan bahwa dalam artikek tersebut telah terjadi pelanggaran HAM, antara lain :

1.Para korban tersebut disekap di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter persegi.
Menunjukkan telah terjadi pelanggaran HAM yaitu :

● Pasal 28G ayat (2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28I Ayat (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak
dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

2. Enam orang tewas karena diduga kekurangan oksigen. Menunjukkan telah terjadi pelanggaran
HAM yaitu :

● Pasal 28H ayat (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan

Pasal 28A ayat (1) Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
3. Mereka sempat menodongkan senjata api dan tajam kepada para korban. Menunjukkan telah
terjadi pelanggaran HAM yaitu :

● Pasal 28G ayat (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan
perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi

Anda mungkin juga menyukai