Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT PADA HEWAN TERNAK

HELMINTHIASIS PADA SAPI

Helminthiasis disebut juga dengan kecacingan adalah penyakit yang sering menyerang ternak
yang dipelihara secara tradisional. Kecacingan yang menyerang hewan ternak dapat
mengganggu pertumbuhan, menurunkan produktivitas hewan, menimbulkan kematian pada
hewan jika tingkat infeksi yang sudah parah, serta menimbulkan kerugiab bagi peternak. Cacing
yang serimg menyerang hewan ternak antara lain cacing hati, cacing pita dan cacing gelang

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT

Gejala umum yang terlihat saat ternak mengalami cacingan yaitu

 Tidak nafsu makan


 Kurus
 Bulu kusam dan berdri
 Diare

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

 Jangan menggembalakan ternak terlalu pagi, usahakan penggembalaan dilakukan


diatas jam 08.00 WIB/ pemberian rumput jangan yang baru diambil;
 Menghindari kepadatan populasi ternak di dalam dandang dan padang penggembalaan;
 Tidak menggembalakan pedet di tempat yang habis dipakai untuk menggembalakan
ternak dewasa;
 Penggembala sebaiknya dilakukan secara bergiliran atau dirotasi;
 Pemberian obat cacing secara rutin minimal 3 bulan sekali;
 Obat cacing jangan diberikan pada sapi yang bunting, karena akan menyebabkan
terjadinya keguguran.

KEMBUNG PADA SAPI

Kembung pada ternak merupakan keadaan dimana tersumbatnya saluran pencernaan dalam
tubuh akibatnya pencernaan tidak lancar, gas tidak bisa keluar dan perut membesar akibat
tekanan gas. Penyebab utama sapi terserang kembung adalah pemberian rumput basah.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT

 Perut bagian kiri membesar karena gas tidak dapat keluar;


 Pernafasan terganggu karena organ pernafasan tertekan oleh membesarnya perut di
bagian rumen;
 Pergerakan kurang aktif dan sering terjatuh;
 Dalam kondisi parah, hewan tidak mampu berdiri dan bias mengalami kematian secara
cepat akibat gagal nafas.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

 Jangan memberikan pakan rumput yang masih basah, terutama pagi hari;
 Berikan hijauan kering selama musim hujan sebelum dilepas di padang penggembalaan;
 Hindari memberi ternak dengan rumput atau daun-daunan muda;
 Jangan membuarkan ternkan terlalu lapar;
 Jangan memberikan pakan yang sudag rusah/busuk/berjamur;
 Hindari pemberian rumput/hijauan yang terlalu banyak, lebih baik memberikan sedkit
demi sedkit tetpai sering kali;
 Usahakan ternak banyak bergerak sehingga mengurangi gas pada lambung
 Pengobatan yang biasa diberikan dalah antibloat yang mengandung dimethicone;
 Pemberian minyak nabati, diminumkan pada ternak yang terkena kembung

SCABIES/KUDISAN PADA SAPI

Penyakit scabies merupakan penyakit pada kulit yang sifatnya menular disebabkan oleh parasit
yang bisa menyerang ternak seperti sapi, kambing, kelinci dan hewan ternak lainnya. Penyebab
scabies pada ternak adalah tungau Sarcoptes scabiei yang hidup di lorong-lorong lapisan kulit
dan Psoroptes ovis yang hidup di permukaan kulit.
CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT
 Sapi sering menggigit-gigit bagian tubuhnya;
 Sapi sering menggosok-gosokan badannya ke kandang atauy pohon (seperti
menggaruk);
 Apabila serangan Scabies sudah parah, maka akan timbul keropeng dengan kerontokan
bulu pada kulit sapi, kemudian akan timbul semacam kerak yang berwarna abu-abu
pada kulit sapi yang terkena Scabies.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

 Dapat menggunakan obat jenis Ivermectin;


 Bisa juga digosok dengan air tembakau

BOVINE EMPHEMERAL FEVER (BEF)/DEMAM 3 HARI

Bovine Emphemeral fever atau sering disebut juga dengan demam 3 hari adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus sering terjadi pada musim pancaroba di daerah tropis.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT

 Demam tinggi 40-42 0 C;


 Penurunan nafsu makan dan penurunan nafsu minum;
 Keluar cairan (ingus)dari hidung dan mata;
 Terkadang sering berbaring di lantai.
 Kesulitan bernafas;
 Jalan kaku dan pincang.
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin terhadap ternak sapi. Selain itu yang
sangat perlu diperjhatikan adalah peranan serangga penghisap darah yang diduga memegang
pernan penting dalam penyebaran penyakit dan pemakaian insektisida untuk membunuh
serangga di sekitar daerah terjangkit dan mengisolasi hewan sakit. Pada sapi yang sakit bisa
diberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sapi dan meningkatkan nafsu makan
sapi.

PENYAKT MULUT DAN KUKU (PMK)

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat
menular. Penyakit ini menyerang semua hewan berkuku genap belah/genap seperti sapi,
kerbau, babi, kambing, domba termasuk juga hewan liar seperti gajah, rusa dan sebagainya.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT

 Adanya pembentukan vesikel, lepuh atau erosi disekitar mulut, lidah, gusi, hidung,
putting dan kulit kuku;
 Pincang dan bahkan kuku bisa terlepas;
 Hpersalivasi (air liur berlebih dari biasanya);
 Hewan lebih sering berbaring
 Terjadinya penurunan bobot badan.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

 Pencegahan dengan cara biosekuriti :

1. Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan, pengawasan lalu lintas
dan pelaksanaan surveilans
2. Diupayakan pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan-hewan
yang kontak dengan agen PMK.
3. Desinfeksi asset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, mobil, baju dll)
4. Musnahkan bangkai, sampah dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi
5. Tindakan karantina

Pencegahan dengan cara medis :

 Untuk daerah tertular :

1. Vaksin virus yang aktif mengandung adjuvant


2. Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada  antigen
yang berhubungan antara vaksin dan strain yang sedang mewabah.
 Untuk daerah bebas :

1. Pengawasan lalu lintas ternak


2. Pelarangan pemasukan ternak dari daerah tertular

Sedangkan upaya penanganan yang dapat dilakukan adalah :

1. Isolasi ternak sakit


2. Pemberian antipiretik, analgesic
3. Pemberian vitamin & suplemen ATP
4. Pemberian antibiotic (Long Action)
5. Kuku yang luka diberi obat semprot luka
6. Bisa diberikan penguat lainnya (empon-empon)
7. Pemberian obat dan vitamin perlu diulang sampai ternak sembuh
8. Ternak sakit diupayakan bisa makan, meskipun nafsu makan menurun

PENYAKIT PADA KUCING

CAT FLU

Cat flu atau flu kucing adalah penyakit saluran pernafasan yang dapat disebabkan oleh virus
dan bakteri. Penyakit ini sangat rentan terhadap kucing yang tidak divaksinasi, anak kucing dan
kucing immunosupresi.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT


 Bersin-bersin
 Keluarnya cairan dari hidung berwarna jernih sampai dengan keruh
 Pada mata akan tampak merah, bengkak disertai dengan pengeluaran air mata dengan
konsistensi kental dan tidak jarang sampai bernanah.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

 Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan dilakukan vaksinasi pada kucing;
 Penanganan terhadap kasus cat flu pada kucing dapat dilakukan dengan pemberian
antiiotika, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga dapat dilakukan
penguapan untuk meringankan gejalanya.

HELMINTHIASIS PADA KUCING

Helminthiasis atau yang sering juga disebut cacingan adalah salah satu penyakit yang perlu
diperhatikan pada kucing karena tidak menimbulkan gejala klinis yang serius, kecuali pafa
infeksi yang berat.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT

 Nafsu makan menurun


 Rambur berdiri dan kusam
 Diare
 Kadang muntah dengan mengeluarkan cacing.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

 Lebih memperhatikan sanitasi tempat makanan dan kandang kucing


 Berikan obat cacing khusus kucing secara rutin minimal 3 bulan sekali
 Obat cacing jangan diberikan pada kucing bunting, karena akan menyebabkan
terjadinya keguguran.

DERMATOPHYTOSIS PADA KUCING

Dermatophytosis atau ring worm merupakan pemyakit yang menyerang kulit. Dermatophytosis
pada kucing disebabkan oleh jamur Microsporum canis, Microsporum gypseum dan
Trycophyton. Dermatophytosis sering menyerang kucing muda dan juga juga sering menyerang
kucing excotic dan kucing berbulu panjang seperti kucing Persia dan anggora.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT


 Rambut mengalami kerontokan disertai gatal-gatal;
 Kerak-kerak kemerahan sampai lecet pada daerah muka, pipi, telinga, kaki depanekor
dan sebagian besar badan.
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
 Jangan membiarkan kandang kucing dalam kondisi basah atau lembab karena kandang
basah dan lembab sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya jamuran pada kucing;
 Setelah memandikan kucing disarankan untuk benar-benar mengeringkan tubuh kucing
dengan menggunakan handuk kering atau bisa mengggunakan hair dryer, karena jika
tubuh kucing tidak terlalu dikeringkan dan dalam kondisi lembab maka berisiko
terjadinya jamuran/dermatophytosis;
 Penanganan yang dapat dilakukan adalah bisa memberikan Intrafugol, Imaverol dan
Griseofulvin sesuai dengan petunjuk dari dokter hewan.

PANLEUKOPENIA PADA KUCING

Penyakit panleukopenia merupakan penyakit yang sangat fatal pada kucing. Penyebab penyakit
panleukopenia adalah Feline Parvovirus. Virus panleukopenia menyerang saluran pencernaan
kucing akibatnya terjadi diare yang berdarah, dehidrasi, kekurangan nutrisi, anemia dan bahkan
kematian. Kucing yang sehat dapat tertular akibat kontak dengan air liur, urin, muntah dan
kotoran kucing yang terinfeksi.

CIRI-CIRI DAN GEJALA KLINIS PENYAKIT


 Demam
 Penurunan nafsu makan
 Lemah
 Lesu
 Muntah
 Diare

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN


 Melakukan vaksinasi terhadap hewan kucing yang sehat untuk pencegahan terhadap
penyakit Panleukopenia;
 Pengobatan suportif untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai