Gaya Kepemimpinan Dan Pengambilan Keputusan Store Manager Dalam Menindak Pelanggaran Karyawan Terkait Tata Tertib Di Hartono Elektronika Cabang Merr
Gaya Kepemimpinan Dan Pengambilan Keputusan Store Manager Dalam Menindak Pelanggaran Karyawan Terkait Tata Tertib Di Hartono Elektronika Cabang Merr
Surabaya
ABSTRAK
Pekerjaan selalu mempunyai aturan Tata tertib dan itu merupakan salah satu
prinsip dasar dalam bekerja ,Pelanggaran itu disebabkan banyak sekali pemicunya
walaupun dengan berbagai macam aturan yang telah dibuat. Dalam penelitian kali
ini metode yang digunakan ialah deskriptif Kualitatif dimana teknik pengumpulan
datanya menggunakan wawancara,observasi,dan dokumentasi,untuk mendapatka
data primer dan sekunder dalam rangkah mewujudkan penelitisn ini.kesimpulan
yang didapat ialah tata tertib yang baru ini dibuat serta diharapkan bisa
memperbaiki mental dan etos kerja para karyawan agar lebih mengerti disiplin
kerja, sebuah keputusan yang diambil pemimpin memang sangat banyak
bervariasi salah satunya adalah dituangkan dalam sebuah kebijakan dan juga
pemimpin tidak mungkin bisa mengawasi satu persatu setiap karyawan tetapi
dengan sistem yang kompeten dan tegas serta sosialisasi yang baik, kontrol yang
rutin dibantu dengan staff di toko ,maka suatu kebijakan akan berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
indonesia tentu sangat banyak sekali tantangan tantangan yang harus dihadapi
perlunya inovasi membuat hartono harus selalu dituntut untuk bisa selalu lebih
baik,hal yang paling mendasar dari kesuksesan tersebut tidak luput dari sistem
manajemen yang baik dan terintegritasi antar divisi yang bertugas ,dengan aturan
perihal tata tertib tentang menjadi karyawan yang sudah diinformasikan dan
selalu disounding baik saat proses perekrutan karyawan dan karyawan tetap,
yang paling bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas ini di setiap cabang
ialah Store Manager (kepala Toko) ,seorang Store Manager mempunyai tanggug
toko,dan yang menjadi target penting selain penjualan yakni tentang Tata Tertib
karyawan
oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Gaya
Kepemimpinan Dan Pengambilan Keputusan Store Manager Dalam
Menindak Pelanggaran Karyawan Terkait Tata Tertib Di Hartono
Elektronika Cabang Merr”, dalam proses-proses pengambilan keputusan serta
gaya kepemimpinan
1.3 Tujuan
kebijakan
TINJAUAN PUSTAKA
Berikut ini beberapa definisi mengenai keputusan menurut para ahli, yaitu
sebagai berikut :
Menurut Ralp C.Davis (2004) Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
suatu pengakhiran dari proses pemikiran tentang suatu masalah untuk menjawab
menjatuhkan pilihan pada suatu alternative ,Jadi dapat disimpulkan definisi dari
keputusan adalah hasil dari pemikiran guna untuk memecahkan masalah yang
ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan
sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak
alternative yang ada secara sistematis untuk digunakan sebagai suatu cara
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan
yang terbaik.
dilaksanakan secara baik dan efektif. Masalah atau problem yang dimaksud
dapat dibagi tiga golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah progresif, dan
masalanh kreatif.
dalam membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah
berikut :
a. Penemuan Masalah
b. Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada.
masalah.
di masa mendatang.
3) Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk
tabel hasil
c. Pengambilan Keputusan
kondisi tertentu.
1.Intuisi
2.Pengalaman
3.Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap
4.Wewenang
Biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih
5.Rasional
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Kegiatan audit mutu internal,
Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku
masalah baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini,
Tahap 1
kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau bahkan sering
Tahap 2
Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan. Setelah manajer menemukan dan
Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk
Tahap 3
membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager
harus memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang
Tahap 4
Tahap 5
Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi
Tahap 6
mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan. Dalam hal ini, manager perlu
kemungkinan.
Tahap 7
METODE PENELITIAN
menjabarkan dalam bentuk kata- kata serta bahasa ,perihal khusus yang alamiah
dengan memanfaatkan metode alamiah ( Moleong Lexy J.,2011) hal yang akan
Deskriptif komparatif
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
Subjek penelitian kali ini Store Manager, dan objek yang akan diambil
Surabaya
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
1.Data Primer
berkepentingan
2.Data sekunder
penelitian
1.Dokumentasi
2. Wawancara
3. Teknik Observasi
PEMBAHASAN
35c, Surabaya ini sudah berdiri sejak Tahun 2013 merupakan cabang Hartono
MERR ini dijalankan dan di pegang kendali oleh Store Manager sebagai pucuk
tugasnya sebagai kepala cabang Di Store yang paling ramai Store Manager
setiap area berbeda ,saat saya mewancarai Store Manager ( Bp.Gatot ) “apa
saja pelanggaran tata tertib yang paling sering dilakukan oleh para karyawan
pak ? ” menurut beliau banyak sekali jenis pelanggaran mulai yang sepele
(kecil) sampai dengan yang serius ( besar) contohnya tidak masuk tepat waktu
sesuai jam kerja, tidak memakai seragam sesuai dengan jadwal yang
seharusnya,tidak istirahat kerja pada waktu yang telah ditentukan” , Bp. Gatot
juga menuturkan “tadi adalah cotoh rentetan pelanggaran kecil yang sering
terjadi mengenai tata tertib yang dilanggar oleh para karyawan hartono
selanjutnya mengenai aturan yang berlaku saat ini “ Apakah aturan yang saat
ini diberlakukan sudah tepat untuk diterapkan di tahun 2018 ini, dan apakah
aturan ini efektif memberi pembelajaran bagi mereka yang pernah melakukan
baku dan menjadi standar ,akan tetapi dengan jumlah karyawan terbanyak dari
semua toko hal ini dirasa masih belum 100% menjadi peraturan terbaik untuk
memberi efek jera bagi oknum yang melakukan kesalahan walaupun poster,
dan himbauan selalu dipajang di setiap tempat strategis di sudut toko berada,
hasilnya banyak sekali jenis pelanggaran yang terjadi yang tidak sesuai dengan
tata tertib yang berlaku dengan struktural yang bagus dan manajemen yang
kurang lebih 59 orang dari 269 orang hal ini sangat merugikan operasional toko
membawa citra buruk bagi teman yang lain yang sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik,selanjutnya papan atau tulisan yang berhubungan dengan
himbauan mengenai tata tertb sudah sangat pas dipasang ditempat-tempat yang
statregis yang terintegrasi antar ruangan akan tetapi sayangnya banyak yang
yang diberikan bila seorang karyawan melakukan kesalahan dalam hal tat tertib
’’beliau berujar denga memberikan jawaban “ dengan aturan yang saat ini ada
biasanya setiap pelanggaran bisa dengan surat teguran, dan surat peringatan 1
dan surat peringatan 2, dan bisa langsung dikeluarkan” jadi setiap kesalahan
yang dibuat diberi saknsi sesuai tingkat pelanggaran, dan saya perlu merevisi
aturan tata tertib yang berlaku dengan persetujuan HRD yang akan membuat
aturan lebih terarah dan lebih manusiawi agar bisa bermanfaat bagi kemajuan
hartono elektronik
HASIL PENELITIAN
minggu ada perubahan tentang tata tertib yang berlaku di Hartono Elektronik
cabang MERR dan Store Manager (Bp. Gatot) memberi informasi mengenai
perubahan tata tertib dimana ada jenis hukuman yang akan memberi efek jera
hukuman ini lebih terperinci untuk menindak setiap pelanggaran yang terjadi
dengan batas jumlah plong yakni 10 x dalam kurun waktu 1 (satu) tahun,
contohnya istirahat melebihi jam kerja akan di plong 1 kali, dan salah seragam
1 kali, membawa handphone 11x kali plong, dan membuang sampah
tingkatan sanksi bila mencapai 4 kali plong maka dianggap SP( surat
peringatan ) 1 yang berlaku selama 3 bulan, bila mendapat 8 kali plong maka
aka dianggap SP (Surat Peringatan) 2 yang berlaku 6 bulan ,ini beresiko untuk
keluar atau pindah dan 10 plong dipastikan keluar ,berikut tabel list
pelanggaran dan sanksi baru yang diterima oleh karyawan yang melakukan
kesalahan :
NO Sanksi
KETENTUAN PELANGGARAN Kedisiplinan
RAMBUT
*Cowok : berjenggot, berjambang, berkumis, dan rambut tdk
menutup krah baju
1 PLONG 1X
*Cewek : Rambut panjang wajib diikat dgn tali rambut warna
hitam , bila tidak plong 1x
MATA
* Kacamata gaul, warna lensa kontak tdk natural
2 PLONG 1X
TELINGA
3 *Cowok beranting, cewek memakai lebih dari sepasang anting, PLONG 1X
model sederhana
TANGAN
*Cat kuku, cewek hanya boleh memakai 1 gelang tangan, tidak
4 PLONG 1X
ada asesoris (gelang & akik, hanya cincin kawin)
SERAGAM
* Salah kostum , kaos dalam harus putih selain putih terkena
5 PLONG 1X
sanksi disiplin kerja
ID CARD
* Selalu dipakai selama di area kerja, bila tidak terkena sanksi
6 PLONG 1X
disiplin kerja
IKAT PINGGANG
8 * Selain warna hitam PLONG 1X
SEPATU
*Seragam batik : selain Pantofel hitam
*Seragam kaos : selain sepatu sport warna hitam 99%
9 PLONG 1X
Harus Kaos kaki wajib warna hitam, bila tidak akan terkena
sanksi disiplin
BERGEROMBOL
*Max 2 orang (termasuk leasing dan berada dimeja lebih dari 1
12 PLONG 1X
orang kecuali sedang melayani customer)
Dan berikut salah satu contoh bentuk pelanggaran dan pemberlakuan sanksi :
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pada peraturan sebelumnya sangat memberikan ruang yang
sangat terbuka bagi para karyawan dalam melakukan pelanggaran tata tertib ,tugas
seorang manajer bukan hanya mengatur masalah tata tertib semata hal itu sangat
dipahami oleh Bp. Gatot , kepercayaan yang diberikan kepada oleh Store Manager
tertib yang baru ini dibuat serta diharapkan bisa memperbaiki mental dan etos
kerja para karyawan agar lebih mengerti disiplin kerja, sebuah keputusan yang
dituangkan dalam sebuah kebijakan. Hal yang bisa diambil dari keputusan store
manager tersebut ialah sebagai pemimpin tidak mungkin bisa mengawasi satu
persatu setiap karyawan tetapi dengan sistem yang kompeten dan tegas serta
sosialisasi yang baik, kontrol yang rutin dibantu dengan staff di toko ,maka suatu
Alimudin, A., & Sukoco, A. (2017, September 30). The Leadership Style Model
Siagian, SP. (2003). Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: CV.
Remaja Rosdakarya