Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN AGAMA DAN PANCASILA


Disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu: Benny Krestian Heriawanto,SH, M Hum.,M Kn.

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Aulia Shihatin Sholiha : 22201011185
Sabrina Ananda : 22201011187
Mimin Azmyati Bara : 22201011174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM MALANG
MALANG
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul " Hubungan Agama dan
Pancasila" ini. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi agung
Muhammad saw. yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang
benderang ini.
Makalah ini berjudul " Hubungan Agama dan pancasila" yang akan membahas
tentang apa itu pengertian, tahapan, tujuan dan fungsi dari monitoring dan evaluasi
pelaksanaan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pegampu mata kuliah Studi Islam
yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga dapat termotivasi dan
menyelesaikan penulisan ini. Tentu dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan, baik dalam materi maupun teknik penyajiannya, mengingat
kekurangan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu, kami memohon kritik dan
saran yang sifatnya membangun agar dapat memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami pribadi
dan umumnya bagi semua pihak. Aamiin.

Malang, 13 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi .....................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ......................................................................................................3

A. Latar Belakang ..................................................................................................4

B. Rumusan masalah .............................................................................................5

C. Tujuan Masalah ................................................................................................5

Bab II Pembahasan .....................................................................................................5

A. Mengidentifikasi Sejarah Perkembangan Agama di Indonesia.........................5

B. Mengidentifikasi Hubungan antar Agama dengan Masyarakat........................7

C. Mengidentifikasi Hubungan Agama dan Pancasila

Bab III Penutup .........................................................................................................12

A. Kesimpulan ................................................................................................... 12

B. Saran ...............................................................................................................12

Daftar Pustaka ...........................................................................................................13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai ideologi negara menjadikan setiap warga negara dengan ideologi
pancasila memiliki hak asasi manusia untuk dapat memeluk agama dan menjalankan
ibadahnya sesuai dengan ajaran agama yang dikehendakinya. Negara harus dapat
memberikan toleransi kepada setiap agama yang menjalankan ibadahnya tanpak terkecuali
sehingga tidak ada tempat untuk perkembangan pertantangan atau konflik antar agama,
karena dalam ideologi pancasila dijelakan bahwa agama tidak dipeluk atas dasar paksaan.
Bentuk aspek penyelenggaraan pancasila harus berdasarkan atas nilai- nilai dalam
ketuhanan yang maha esa, setiap aturan yang dibuat harus memperhatikan sikap toleransi
antar beragama.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan sejarah perkembaangan Agama di Indonesia
2. Jelaskan dinamika agama di Indonesia
3. jelaskan hubungan agama dan pancasila

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengidentifikasi sejarah perkembangan agama di indonesia
2. Untuk mengidentifikasi dinamika agama di Indonesia
3. Untuk mengidentifikasi hubungan agama dan pancasila

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan agama di Indonesia


Indonesia telah mengakui keberadaan 6 agama resmi, yakni Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghuchu. Agama- agama tersebut
masing- masing memiliki latar belakang dan dinamika sejarah sendiri- sendiri.
Sebagian besar agama-agama tersebut memiliki kesamaan ciri utamanya tentang
hadirnya kaum pendatang dan misi perdagangan sekaligus juga perbedaan tentang
waktu kelahiran, wilayah sebaran serta model dan strategi pengembangannya.
B. Dinamika agama di Indonesia
Dalam berbagai ranah kehidupan bermasyaarakat, berbangsa dan bernegara,
agama di indonesia memegang peranan penting. Hal ini dinyatakan dalam pancasila
sebagai ideologi dan dasar bagi bangsa indonesia, utamanya sila pertama yakni “
KeTuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di indonesia berpengaruh secara
kolektif terhadap perkembangan kehidupan politik, ekonomi, dan budaya. Hasil
sensus penduduk pada tahun 2010, dari total jumlaj penduduk 240. 271. 522 orang,
kira-kira 85,1% adalah penduduk islam, 9,2% protestan, 35% katolik, 1,8% hindu dan
0,4% budha.
Sebagai pijakan utama, UUD 1945 telah menyatakan dengan tegas bahwa
“tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikan
kepercayaannya serta menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah
menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah indonesia saat ini telah mengakui
keberadaan 6 agama secara resmi, yakni islam,protestan,ketolik,hindu,budha,
konghucu. Ini bukan berarti berbagai agama dan kepercayaan di indonesia berkisar
200 dilarang eksistensinya, karena dari sifat universaitas pancasila, indonesia masih
terbuka lebar munculnya agama- agama baru, termasuk yahudi yang saat ini tengah
mengemuka dan memiliki basis komunitas serta tempat ibadah di sulawesi utara.
Dengan banyaknya agama maupun aliran kepercayaan ya ng ada di indonesia,
konflik antar agama kerap kali tidak terelakan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis
indonesia memainkan peranan penting dalam hubungan antar kelompok maupun
golongan. Progran transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah
konflik di wilayah indonesia timur.

4
Perubahan penting terhadap agama-agama juga terjadi sepanjang era orde
baru. antara tahun 1964 dan 1965, ketegangan anatara PKI dan pemerintah indonesia,
bersama dengan beberapa organisasi, mengakibatkan terjadinya konflik dan
pembunuhan terburuk diabad ke 20. Atas dasar peristiwa itu, pemerintaahan orde baru
mencoba untuk menindak para pendukung PKI, dengan menerapakan suatu kebijakan
yang mengharuskan semua untuk memilih suatu agama,karena kebanyakan
pendukung PKI adalah ateis. Sebagai hasilnya, tiap-tiap warga negara indonesia
diharuskan untuk membawa kartu identitas pribadi yang menandakan agaama mereka.
Kebijakan ini mengakibatkan suatu perpindahan agama secara masal, dengan againian
besar berpindah agama ke kristen protestan dan kristen katolik. Karena konghucu
bukanlah salah satu dari status pengenal agama, maka banyak orang tionghoa juga
berpindah ke kristen atau budha.

5
C. Hubungan Agama dan Pancasila
Agama merupakan realitas yang beradab disekeliling manusia. Masing -
masing manusia memiliki kepercayaan tersendiri akan agama yang dianggapnya
sebagai sebuah kebenaran. Agama yang telah menjadi kebutuhan dasar manusia ini
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial manusia tersebut. Dalam kehidupam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, indonesia dengan pancasila telah
memberikan guidance soal relasi agama dan negara secara universal. Artinya secara
eksplisit maupun implisit. Pancasila memang telah dirancang oleh The Founding
Fathers untuk mengakomodir segaala problematika dan keberlangsungan hidup
agama- agama di indonesia dalam kaitannya dengan kebangsaan dan kenegaraan, baik
di massa lampau maupun untuk kebutuhan saat ini dan kedepannya.
Menurut Pancasila negara adalah berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa dan
atas dasar Kemanusiaan Adil dan Beradab. Hal ini termuat dalam penjelasan
Pembukaan UUD 1945 yaitu pokok pikiran keempat. Rumusan yang demikian ini
menunjukan bahwa negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila adalah bukan
negara sekuler yang memisahkan negara dengan agama, karena hal ini tercantum
dalam pasal 29 ayat (1), bahwa negara adalah berdasar pada Ketuhanan yang Maha
Esa.
Hal ini berarti bahwa negara sebagai persekutuan hidup adalah Berketuhanan
yang Maha Esa. Konsekuensinya, segala aspek perumusan kebijakan dalam
pelaksanaan penyelenggaraan negara harus sesuai dengan hakikat nilai-nilai yang
berasal dari Tuhan. Nilai-nilai yang berasal dari Tuhan pada hakikatnya merupakan
sumber dari segala sumberyang harus menginspirasi serta menyemangati nilai, konsep
norma, dan etika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Segala bentuk
produk peraturan dan perundang-undangan yang telah, sedang dan akan diberlakukan
di Indonesia harus merujuk pada nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa, termasuk
hukum positif di Indonesia.
Negara kebangsaan yang Berketuhanan yang Maha Esa adalah negara yang
merupakan penjelmaan dari hakikat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
juga makhluk sosial serta manusia sebagai pribadi dalam hubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Jika dikaji lebih detail tentang makna hubungan negara dengan
agama menurut Pancasila, maka terdapat pemahaman sebagai berikut:

6
a. Negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa
b. Bangsa Indonesia adalah negara sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan yang
Maha Esa. Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk
dan menjalankan Ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
c. Tidak dibenarkan adanya pemaksaan agama bagi orang lain, karena ketaqwaan
itu bukan hasil paksaan, melainkan kesadaran masing-masing individu
terhadap keberagamaan dan keyakinannya kepada Tuhan yang Maha Esa.
d. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekularisme karena hakikatnya manusia
berkedudukan sebagai makhluk Tuhan.
e. Tidak dibenarkan adanya pertentangan agama, golongan agamma, antar dan
inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
f. Pancasila sebagai silla ke 1 Ketuhanan yang Maha Esa memberikan ruang
kebebasan yang bertanggung jawab secara seimbang kepada setiap warga
Negara untuk memilih dan menjalankan kewajiban agamanya dengan baik
yang juga dijamin oleh undang-undang yang berlaku.
g. Pancasila menegaskan adanya kewajibann membangun sikap roleransi bagi
setiap pemeluk agama untuk saling menghargai, saling menhormati serta
menjamin ketaatan pemeluk agama lain dalam menjalankan ibadah serta ritual
keagamaannya.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia telah mengakui keberadaan 6 agama resmi, yakni Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghuchu. Agama- agama tersebut
masing- masing memiliki latar belakang dan dinamika sejarah sendiri- sendiri.
Dalam berbagai ranah kehidupan bermasyaarakat, berbangsa dan bernegara, agama
di indonesia memegang peranan penting. Hal ini dinyatakan dalam pancasila sebagai
ideologi dan dasar bagi bangsa indonesia, utamanya sila pertama yakni “ KeTuhanan
Yang Maha Esa”. Sejumlah agama di indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap
perkembangan kehidupan politik, ekonomi, dan budaya.
Menurut Pancasila negara adalah berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa dan
atas dasar Kemanusiaan Adil dan Beradab. Hal ini termuat dalam penjelasan
Pembukaan UUD 1945 yaitu pokok pikiran keempat. Rumusan yang demikian ini
menunjukan bahwa negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila adalah bukan
negara sekuler yang memisahkan negara dengan agama, karena hal ini tercantum
dalam pasal 29 ayat (1), bahwa negara adalah berdasar pada Ketuhanan yang Maha
Esa.

B. Saran
Demi kesempurnaan makalah ini, penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang bersifat membangun kearah kebaikan demi kelancaran dan kesumpurnaan
penulisan ini.

Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mengerti dan memahami
tentang materi Hubungan Agama dan Pancasila. Demikianlah makalah yang dapat
kami paparkan, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan pada kami pada
khususnya. Dan tentunya makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki makalah
selanjutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Taufik M, Diyan Isnaeni, Mayiyadi, Yaqub Cikusin, Hj. Rahmatul Hidayati, Suratman, H.
Moh. Bakar Misbakhul Munir, Umar Sahid Sugiharto, H. Abdul Rokhim, Hayat, Noorhuda
Muchsin, Sumartono, 2018, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta:
Baskara Media

Anda mungkin juga menyukai