1. Salah satu karakteristik pembelajaran paradigma baru adalah proses pembelajaran
harus berpusat pada peserta didik. Silakan ilustrasikan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan memberikan contoh-contoh secara konkrit. Jawab : Proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik merupakan sebuah proses pembelajaran dimana siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta didik dapat digunakan sebagai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Pembelajaran yang dipusatkan pada siswa dapat membantu siswa siswa untuk mengemangkan keterampilan belajar seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Dalam penerapan pembelajaran ini, guru harus mempertimbangkan kebutuhan setiap siswa sebagai suatu individu atau kelompok sehingga dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar sepanjang waktu. Pelaksanaan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa perlu disesuaikan dengan tie siswa, serta perlu disesuaikan dengan disiplin dan lingkungan dimana kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Peran guru dalam penerapan pembelajaran ini lebih ke fasilitator daripada menjadi seorang pengajar sehingga siswa menjadi pembelajar aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru membantu membimbing, mengelola dan mengarahkan pembelajaran siswa. Ketika siswa sedang belajar secara mandiri, mereka dapat memikirkan ide atay membuat catatan diskusi kelas, mengerjakan tugas, atau mengerjakan mandiri. Pada hakikatnya, penerapan pembelajaran ini menekankan pada pemahaman sentral siswa yang terintegrasi sehingga sistem pembelajaran dapat melayani kebutuhan siswa. Penerapa pembelajaran yang dipusatkan pada siswa harus direncanakan serta diupayakan dengan matang dan hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan. Contoh konkrit misalnya, seorang siswa dibebaskan mengerjakan tugasnya baik berupa tugas tulisan, power point, suara gambar, atau praktik langsung. 2. Apa yang menjadi pertimbangan ketika guru diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen? Jawab: Secara teori, guru yang diberikan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen, akan menghasilkan tujuan modul ajar yang jelas. Dengan adanya kebijakan kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen,para guru bisa menentukan prinsip pembelajaran dan asesmen kurikulum sendiri. Konsekuensi kebijakan baru ini yang akan diterima oleh para guru yakni mereka bisa menjadi lebih merdeka dalam mengajar dan melakukan asesmen murid. Selain itu kemerdekaan dalam merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen ini juga dilakukan untuk mempertimbangkan segi pengembangan kompetensi individu seorang guru dalam profesionalnya. 3. Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dalam satu siklus yang meliputi tiga tahapan yang saling berkaitan, yaitu pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan perencanaan asesmen. Gambarkan secara ringkas bagaimana kaitan dari ketiga tahapan tersebut! Jawab: Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik.Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen. 4. Menurut pembelajaran paradigma baru, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan proses asesmen dilakukan guna memastikan tercapainya Profil Pelajar Pancasila. Jelaskan bagaimana karakteristik Profil Pelajar Pancasila itu! Jawab: Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu tertuang dalam 6 dimensi. Setiap dimensi memiliki beberapa elemen yang menggambarkan lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud. Selaras dengan tahap perkembangan peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap elemen dipetakan dalam pada setiap fase. Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila beserta elemen di dalamnya adalah sebagai berikut: A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara. B. Berkebinekaan global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. C. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. D. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. E. Bernalar kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan. F. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. 5. Pembelajaran paradigma baru sangat memperhatikan karakteristik belajar peserta didik. Ceritakan bagaimana guru seharusnya merencanakan pembelajaran dan asesmen (as learning, for learning, of learning) jika dikaitkan dengan karakteristik peserta didik! Jawab: Pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid yang beragam. Dengan demikian, pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Contoh: Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misal: melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai. Guru merancang atau memilih ATP sesuai dengan tahap perkembangan murid, atau mengacu ke tahap awal. Guru bisa menggunakan atau mengadaptasi contoh tujuan pembelajaran, ATP, dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi pembelajar sepanjang hayat. Contoh: Guru mendorong murid untuk melakukan refleksi untuk memahami kekuatan diri dan area yang perlu dikembangkan. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara holistik. Contoh: Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan untuk membantu murid mengembangkan kompetensi. Misal: belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis masalah, dan pembelajaran terdiferensiasi. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya murid, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra. Contoh: Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat murid. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Guru berupaya untuk mengintegrasikan prinsip kehidupan keberlanjutan (sustainable living) pada berbagai kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai-nilai dan perilaku yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bumi. Misal: menggunakan sumber daya secara bijak (hemat air, listrik, dll.), mengurangi sampah. 6. Ceritakan apa langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru yang efektif. Jawab: A. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran B. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik C. Mengembangkan modul ajar D. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta didik E. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif F. Pelaporan kemajuan belajar G. Evaluasi pembelajaran dan asesmen