Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

“ETIOLOGI PENYAKIT PERSEPSI SEHAT SAKIT”

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Mather, S.Kep, M.Sos

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

1. DELLA DEVIYANTI 221133017


2. FANNY TRIANTI 221133028
3. MINDHARTI 221133053
4. MUHAMMAD WAHID CHANIAGO A. 221133100
5. RICSKY ALAN PRAMANDA 221133072
6. YEZCY SYAHREZ ANDINI 2022160197

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBULIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PRODI NERS PONTIANAK
TAHUN 2022/2023
VISI DAN MISI
PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

VISI

“Menjadi Institusi Pendidikan Ners Yang Bermutu Dan Unggul Dalam Bidang
Keperawatan Gadar Dan Keperawatan Perioperative Di Tingkat Regional Tahun
2020”

MISI

1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners Yang Unggul Dalam Bidang


Keperawatan Gadar Dan Keperawatan Perioperatif Yang Berbasis
Kompetensi
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners Yang Unggul Dalam Bidang
Keperawatan Gadar Dan Keperawatan Perioperatif Yang Berbasis
Penelitian
3. Meningkatkan Program Pendidikan Ners Yang Unggul Dalam Bidang
Keperawatan Gadar Dan Keperawatan Perioperatif Yang Berbasis IPTEK
Dan Teknologi Tepat Guna
4. Meningkatkan Program Pendidikan Ners Yang Unggul Dalam Bidang
Keperawatan Gadar Dan Keperawatan Perioperatif Yang Mandiri,
Transparan Dan Akuntabel
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Local Maupun Regional

i
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

“ETIOLOGI PENYAKIT PERSEPSI SEHAT SAKIT”

Hari :

Tanggal :

Disetujui oleh :

Dosen Pengampu

Ns. Mather, S.Kep, M.Sos


NIP. 197610162006041002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesai dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Etiologi Penyakit
Persepsi Sehat Sakit ” tepat pada waktunya.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain adalah untuk
memenuhi salah satu dari sekian kewajiban pada mata kuliah “ Psikososial dan
Budaya Dalam Keperawatan” serta merupakan bentuk tanggung jawab langsung
penulis pada tugas yang diberikan. Pada kesempatan ini, penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak  yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini baik secara langsung maupun tidak  langsung.
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun
sadar bawasanya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang saran yang
membangun sangat diharapkan dari para  pembaca.

Pontianak, 19 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

VISI DAN MISI......................................................................................................2


LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................3
KATA PENGANTAR............................................................................................4
DAFTAR ISI...........................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................6
A. Latar Belakang..............................................................................................6
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Etiologi Penyakit...........................................................................................8
B. Persepsi Sehat Sakit......................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kenyataannya di dalam masyarakat terdapat beraneka ragam
konsep sehat-sakit yang diberikan oleh pihak provider atau
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Timbulnya perbedaan konsep
sehat-sakit yang diberikanoleh pihak penyelenggara pelayanan kesehatan
disebabkan adanya persepsisakit yang berbeda antara masyarakat dan
provider. Ada perbedaan persepsi yang berkisar antara penyakit (disease)
dengan rasa sakit (illness).
Penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi biologis terhadap
suatuorganism, benda asing atau luka (injury). Hal ini adalah suatu fonema
yangobjektif yang ditandai oleh perubahan fungsi-fungsi tubuh sebagai
organisme biologis. Sedangkan sakit (illnes) adalah penilaian seseorang
terhadap penyakit sehubungan dengan pengelaman yang langsung
dialaminya. Hal ini merupakan fenomena subjektif yang di tandai dengan
perasaan tidak enak (feelingunwell). Dari batasan kedua pengertian atau
istilah yang berbeda tersebut, tampak adanya perbedaan konsep sehat-sakit
yang kemudian akan menimbulkan permasalahan konsep sehat-sakit di
dalam masyarakat.
Secara objektif seseorang terkena penyakit, salah satu organ
tubuhnya terganggu fungsinya namun, dia tidak merasa sakit atau
sebaliknya, seseorang merasa sakit bila merasakan sesuatu di dalam
tubuhnya, tetapi dari pemeriksaan klinis tidak diperoleh bukti bahwa ia
sakit. Suatu konsep sehat masyarakat, yaitu bahwa sehat adalah orang
yangdapat bekerja atau dapat menjalankan pekerjaannya sehari-hari, dan
keluar konsep sakit, di mana dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak
dapat bangkit dari tempat tidurnya, tidak dapat menjalankan pekerjaanya
sehari-hari.
Persepsi masyarakat tentang sakit yang notabene merupakan
konsep sehat-sakit masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyrakat.
Konsep kelompok masyarakat yang satu berbeda dengan konsep sehat-
sakit kelompok yang lain. Untuk itu maka tiap-tiap unit pelayanan
kesehatan komunitas perlu mencari sendiri konsep sehat-sakit masyarakat
yang dilayaninya. Untuk itu penelitian tentang aspek-aspek sosial budaya
kesehatan sangat diperlukan oleh tiap unit pelayanan kesehatan komonitas.
Antropologi kesehatan dipandang oleh para dokter sebagai disiplin
biobudaya yang memberikan perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosial- budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi keduanya sepanjang kehidupan manusia, yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit.
Ahli antropologi kesehatan melihat bahwa perilaku sakit seseorang
mengacu pada etiologi atau sebab dari penyakit itu sendiri.Ilmu ini
mempelajari dan memahami masyarakat dengan melakukan penelitian
mengenai masalah kesehatan masyarakat. Penelitiannya untuk mengetahui
konsepsi dan sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit,dukun, obat-
obatan tradisional, kebiasan dan pantangan untuk memakan sesuatu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etiologi penyakit ?
2. Bagaimana persepsi sehat sakit ?
3. Bagaimana konsep sehat sakit secara umum ?
4. Bagaimana perilaku sehat sakit
C. Tujuan
1. Mengetahui etiologi penyakit
2. Mengetahui persepsi sehat sakit
3. Mengetahui konsep sehat sakit secara umum
4. Mengetahui perilaku sehat sakit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Etiologi Penyakit
1. Pengertian Penyakit
Menurut WHO (2015) berpendapat bahwa penyakit dapat
didefinikasi sebagai sesuatu yang menyebabkan suatu kondisi
terganggunya baik fisik, mental, sosial dan ekonomi sehingga timbul
kelemahan dan kecacatan. alam bahasa Inggris dikenal kata disease
dan illness sedangkan dalam bahasa Indonesia, kedua pengertian itu
dinamakan penyakit. Dilihat dari segi sosio kultural terdapat
perbedaan besar antara kedua pengertian tersebut. Dengan disease
dimaksudkan gangguan fungsi atau adaptasi dari proses-proses
biologik dan psikofisiologik pada seorang individu, dengan illness
dimaksud reaksi personal, interpersonal, dan kultural terhadap
penyakit atau perasaan kurang nyaman. Para dokter mendiagnosis dan
mengobati disease, sedangkan pasien mengalami illness yang dapat
disebabkan oleh disease illness tidak selalu disertai kelainan organik
maupun fungsional tubuh. Tulisan ini merupakan tinjauan pustaka
yang membahas pengetahuan sehat-sakit pada aspek sosial budaya dan
perilaku manusia; serta khusus pada interaksi antara beberapa aspek
ini yang mempunyai pengaruh pada kesehatan dan penyakit.
Penyakit adalah suatu kondisi dimana terdapat keadaan tubuh
yang abnormal, yang menyebabkan hilangnya kondisi normal yang
sehat. Setiap nama penyakit yang terpisah ditandai secara spesifik oleh
seperangkat gambaran yang jelas (sebab, tanda dan gejala, perubahan
morfologi dan fungsinya). Berbagai penyakit mempunyai gambaran
umum yang sama sehingga mereka dikelompokkan bersama-sama
pada sistem. Penyakit ini sendiri ditemukan oleh budaya, hal ini
karena penyakit merupakan pengakuan sosial bahwa sesorang tidak
dapat menjalankan peran normalnya secara benar.
2. Klasifikasi penyakit
Penyakit merupakan manifestasi klinis melalui tanda-tanda dan gejala
yang berhubungan dengan abnormalitas yang mendasari karakteristik
penyakit.
3. Etiologi penyakit
Menurut Sarwono (2012), masyrakat menggolongkan penyebab sakit
ke dalam 3 bagian, yaitu :
a. Karena pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuh
manusia
b. Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan
dingin
c. Supranatural (roh guna-guna, setan dll).
Etiologi suatu penyakit adalah penyebab penyakit itu sendiri yang
merupakan inisiator serangkaian peristiwa yang menyebabkan
sakitnya penderita. Etiologi adalah suatu gambaran mengenai
penyebab penyakit yang meliputi identifikasi faktor-faktor yang
menimbulkan penyakit tertentu. Agen penyebab penyakit secara
umum adalah :
a. Kelainan genetik
b. Agen infeksi ; bakteri, virus, parasit dan jamur
c. Bahan kimia
d. Radiasi
e. Trauma mekanik
Beberapa penyakit disebabkan oleh campuran beberapa faktor,
misalnya faktor genetik dan agen infeksi. Penyakit seperti ini dikenal
sebagai penyakit yang mempunyai sebab multifaktor. Kadang
penyebab penyakit tidak diketahui, tetapi penyakit tersebut diketahui
lebih sering berjangkit pada manusia yang mempunyai bentuk tubuh
tertentu, pekerjaan, kebiasaan atau tempat tinggal, yang kesemuanya
dikenal dengan faktor resiko.
B. Persepsi Sehat Sakit
Menurut Candra (2017) mengatakan bahwa, persepsi diartikan
sebagai proses diterimanya rangsangan melalui pancaindra yang didahului
oleh adanya suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari,
mengartikan dan menghayati tentang suatu yang diamati, baik yang ada
diluar maupun dalam diri individu.
Secara ilmiah, penyakit (disease) itu diartikan sebagai gangguan
fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau
tekanan dari lingkungan. Jadi, penyakit itu bersifat obyektif. Sebaliknya,
sakit (illness) adalah penilaian individu terhadap pengalaman menderita
suatu penyakit.
Menurut John Wayne (dalam Yuliandari, 2018: 24) bahwa ada 6
parameter kesehatan, yaitu :
a. Fungsi fisik, orang sehat tidak mengalami gangguan fisik
b. Kesehatan mental, dimana perasaan nyaman, mampu mengontrol
emosi diri, perilaku positif
c. Sosial well-being, hubungan interpersonal aktif
d. Fungsi peran, tidak mengalami gangguan hubungan dengan sesama
e. Persepsi umum, pandangan diri tentang kesehatan pribadi
f. Symtom-symtom, tidak ada gangguan fisiologi maupun psikologi.
Menurut Hidayah (2014) sakit adalah suatu keadaan dimana
emosional, fisik, sosial, intelektual, perkembangan, atau seseorang
terganggu atau berkurang, bukan hanya kondisi terjadinya proses penyakit.
Dinegara-negara maju, banyak orang yang sangat tinggi
kesadarannya akan kesehatan dan takut terkena penyakit sehingga jika
dirasakan sedikit saja kelainan pada tubuhnya, maka dia akan langsung
pergi ke dokter, padahal ternyata tidak terdapat gangguan fisik yang nyata
(hypochondriacal).umumnya masyarakat trasional memandang seseorang
mengalami sakit apabila orang itu kehilangan nafsu makannya atau gairah
kerja.
1. Syarat terjadinya persepsi
Menurut Sunaryo (2014), syarat-syarat terjadinya persepsi sebagai
berikut :
a. Objek yang dipersepsi
b. Perhatian yang merupakan persiapan dalam mengadakan persepsi
c. Lat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus
d. Saraf sensori sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak dan
alat untuk mengadakan respon.
2. Faktor yang mempengaruhi persepsi
a. Faktor internal : perhatian, proses belajar, sikap dan perasaan
b. Faktor eksternal : kebutuhan sekitar, pengetahuan, latar belakang
keluarga
3. Konsep sehat sakit di masyrakat
Konsep sehat secara umum yang berada di masyarakat adalah
bila seseorang tidak ada gangguan fisik; masih mampu beraktivitas
walaupun ada ganggun fisik; masih mampu beraktivitas walaupun
ada ganggun psikis; melakukan aktivitas dengan anggota fisik yang
tidak lengkap, Sedangkan konsep sakit secara umum yang berada
di masyarakat adalah bila seseorang tidak mampu melaksanakan
aktivitas sehari-hari; bila fisik terasa tidak nyaman dan benar-
benar sakit; bila psikis merasa ada gangguan; bila terdapat
ketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingga tidak mampu
mengendalikan aktivitas.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehat Sakit
a. Status perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan
berespon terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan
usia. Contoh : bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat
mengungkapkan dan mengatasinya.
b. Pengaruh sosiokultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang
diturunkan dari orang tua pada anaknya. Contoh : Orang
Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang; Orang
dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan
merasa sehat.

c. Pengalaman masa lalu


Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi (tidak
berfungsi) keadaan normal karena pengalaman sebelumnya ;
Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat.
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang
tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan faktor yang
mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu keturunan 5%,
lingkungan 40%, pelayanan kesehatan20% serta perilaku 35%.
5. Perilaku sehat sakit
a. Perilaku sehat
Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang
dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh
kesembuhan, sedangkan perilaku sehat adalah tindakan yang
dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan
kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan
makanan bergizi.
b. Perilaku sakit
Perilaku sehat diperlihatkan oleh individu yang merasa dirinya
sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-betul sehat.
Sesuai dengan persepsi tentang sakit dan penyakit maka perilaku
sakit dan perilaku sehat pun subyektif sifatnya. Persepsi masyrakat
tentang sehat-sakit ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur
pengalaman masa lalu disamping unsul sosial budaya. Sebaliknya
petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kriteria
medis yang obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna
mengdiagnosis kondisi fisik individu.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep sehat sakit dipandang sebagai suatu disiplin budaya yang memberi
perhatian pada aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku
manusia. Sifat dari perilaku sehat-sakit sendiri adalah subyektif sehingga
tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
mutu kehidupannya dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu
disamping unsur sosial budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan.
B. Saran
Dengan terselesaikannya makalah yang kami buat ini, maka kami sebagai
penulis menyadari bahwa banyaknya kesalahan dalam pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami sangat mengarahkan kritik serata saran yang
membangun dari para pembaca agar dalam pembuatan makalah kami
selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Chandra, (2017). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC,


Jakarta

Hidayah, (2014). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai