Satuan Acara Penyuluhan Asma Bronchial 4docx
Satuan Acara Penyuluhan Asma Bronchial 4docx
A. Latar Belakang
2. Faktor pencetus asma adalah semua faktor pemicu dan pemacu ditambah
dengan aktivitas fisik, udara dingin, histamin dan metakolin.
Secara umum faktor pencetus serangan asma adalah:
1) Alergen
Alergen merupakan zat-zat tertentu yang bila dihisap atau dimakan
dapat menimbulkan serangan asma seperti debu rumah, tungau, spora
jamur, bulu binatang, tepung sari, beberapa makanan laut
(Muttaqin,2008). Makanan lain yang dapat menjadi faktor pencetus
adalah telur, kacang,bahan penyedap, pengawet, pewarna makanan
dan susu sapi (Depkes RI, 2009).
2) Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran napas terutama disebabkan oleh virus. Diperkirakan
dua pertiga pasien asma dewasa serangan asmanya ditimbulkan oleh
infeksi saluran pernapasan (Muttaqin,2008).Asma yang muncul pada
saat dewasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya
sinusitis, polip hidung, sensitivitas terhadap aspirin atau obat-obat
Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS), atau dapat juga terjadi karena
mendapatkan pemicu seperti debu dan bulu binatang di tempat kerja
yang mengakibatkan infeksi saluran pernapasan atas yang berulang.
Ini disebut dengan occupational asthma yaitu asma yang disebabkan
karena pekerjaan (Ikawati, 2010).
3) Tekanan jiwa
Faktor ini berperan mencetuskan serangan asma terutama pada
orang yang agak labil kepribadiannya, ini lebih menonjol pada wanita
dan anak-anak (Muttaqin,2008)
Ekspresi emosi yang dimunculkan secara berlebihan juga dapat
menjadi faktor pencetus asma (Depkes RI, 2009).
4) Olahraga/kegiatan jasmani yang berat
Serangan asma karena exercise (Exercise Induced Asthma/EIA)
terjadi segera setelah olahraga atau aktivitas fisik yang cukup berat.
Lari cepat dan bersepeda merupakan dua jenis kegiatan paling mudah
menimbulkan serangan asma (Muttaqin,2008).
5) Obat-obatan
Pasien asma biasanya sensitif atau alergi terhadap obat tertentu
(Muttaqin,2008). Obat tersebut misalnya golongan aspirin, NSAID,
beta bloker, dan lain-lain (Depkes RI, 2009)
6) Polusi udara
Pasien asma sangat peka terhadap udara berdebu, asap pabrik
atau kendaraan, asap rokok, asap yang mengandung hasil pembakaran
dan oksida fotokemikal serta bau yang tajam(Muttaqin,2008)
3. Hindari jamur
Jamur dan lumut adalah alergen yang dapat memicu gejala asma.
Jamur tumbuh pada area yang lembap seperti tirai kamar mandi,
peralatan mandi, bak mandi, wastafel dan ubin. Perhatikan tempat
yang lembap di dapur, kamar mandi, basement, dan sekitar
pekarangan. Hindari dan bersihkan jamur segera setelah muncul.
Gunakan dehumidifier atau exhaust saat mandi.
Bersihkan area yang lembap di kamar mandi, dapur dan sekitar
rumah untuk mencegah pertumbuhan jamur.
Pada tanda-tanda awal jamur, bersihkan dengan sabun dan air
hangat.
Jika tidak dapat dicuci, buang benda-benda yang berjamur.
Buang daun-daun berjamur dan kayu bakar lembap dari
pekarangan.
Perbaiki saluran atau sumber air yang bocor secepat mungkin.
Keluarkan tanaman dari rumah. Tanam di taman atau pekarangan.
Untuk mencegah jamur, pastikan untuk tidak menyiram tanaman
terlalu banyak dan jaga di tempat yang terkena sinar matahari.
5. Basmi kecoa
Kecoa juga dapat menjadi pemicu alergi dan asma. Kecoa
menghasilkan zat yang menyebabkan reaksi alergi pada orang-orang
yang memiliki asma, serta batuk dan mengi pada bayi dan anak-anak.
Penting untuk membasmi kecoa dari rumah Anda.
Jangan biarkan makanan, air dan sampah terbuka.
Jangan meninggalkan makanan hewan di luar semalaman.
Bersihkan piring dan peralatan makan setelah menggunakannya.
Jangan tinggalkan sisa makanan dan minuman pada meja.
Bersihkan dengan air sabun.
Gunakan jebakan atau gel kecoa untuk membasmi kecoa.
Setiap 2 – 3 hari, vakum, sapu dan pel area di mana anda melihat
kecoa.
Periksa pekarangan dan garasi untuk mencari sarang serangga.
Tutup segala celah yang dapat dilalui kecoa, seperti wastafel, pipa
bocor dan lainnya.
Kurangi kelembapan di rumah Anda karena dapat meningkatkan
pertumbuhan kecoa dan hama lainnya.
Jika diperlukan, hubungi ahli pembasmi hama untuk mengusir
kecoa.
B. Tujuan Umum
C. Tujuan khusus
D. Sasaran
Semua pengunjung di poliklinik spesialis Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru
E. Materi : Terlampir
H. Kriteria :
a. Kriteria
1. Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
2. Proses
3. Hasil
Pengunjung dapat:
I. Kegiatan Penyuluhan
1. 5 menit Pembukaan:
Perkenalan mahasiswa.
Memperhatikan.
Perkenalan dengan dosen.
Menjelaskan tujuan.
Menggali pengetahuan
Mengemukakan
peserta tentang tanda dan
pendapat.
gejala terjadinya serangan
Asma Bronkhial.
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta. Mendengarkan dan
memperhatikan
Meluruskan konsep tentang
penatalaksanaan terjadinya
serangan Asma Bronkhial.
Mengemukakan
Menggali pengetahuan orang pendapat.
tua tentang cara penanganan
yang tepat saat terjadinya
serangan Asma Bronkhial.
Memberikan reinforcement
Mendengarkan.
positif atas jawaban peserta.
Memberikan reinforcement
positif atas jawaban peserta. Mendengarkan
rumah
3. 10 menit Penutup:
K. Struktur Pengorganisasian
a. Leader : Yesi sulastri
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
b. Menyajikan / menyampaikan materi penyuluhan
c. Menggali pengetahuan klien dan keluarga klien tentang materi
penyuluhan
d. Menyimpulkan materi penyuluhan
b. Moderator : Yeni
a. Memperkenalkan diri, anggota kelompok, dan pembimbing
b. Mengkoordinasi semua kegiatan
c. Membuka dan menutup kegiatan
d. Menjelaskan topic, kontrak waktu dan tujuan kegiatan
e. Mengarahkan jalannya kegiatan
f. Memberi kesempatan audience untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat
g. Menyimpulkan kegiatan
L. Setting tempat
Moderator Peserta
Pemateri Fasilitator
Leader Observer
Dokumentasi
M. Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/nindycofiana/sap-asma
makalahkita.com/contoh-makalah-tentang-penyakit-asma
https://www.scribd.com/document/134637829/88797261-Makalah-Asma
Long,B.C,Perawatan Medikal Bedah,Jakarta,EGC,2001