Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SATUAN KERJA : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

RUANG KAB. BARITO UTARA

NAMA KPA : ZERO SOTA ROSADI, S.Kep.NS,

PROGRAM : PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH DAERAH


KABUPATEN/ KOTA

KEGIATAN : PENATAAN JALAN AKHMAD YANI MUARA TEWEH


PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN ASRAMA MAHASISWA BARUT
DI PALANGKA RAYA

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PERENCANAAN ASRAMA
KABUPATEN BARITO UTARA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
1.1. Nama Kegiatan.
Pekerjaan Belanja Perencanaan Pembangunan Asrama Mahasiswa Barut
Di Palangka Raya

1.2. Pemberi Tugas.


Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten Barito
Utara yang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Barito Utara.

1.3. Pengelola Kegiatan.


Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pengguna Anggaran (PA)
dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis dan
administrasi yang ditunjuk.

2. LATAR BELAKANG
Sekretariat Daerah (Bagian Umum) merupakan salah satu institusi yang dibentuk
oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara untuk memberi pelayanan umum
dibidang Kesekretariatan umum. Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum
(aparatur pemerintahan) merupakan tugas dan tanggung jawab Bidang tata Kota
terutama dalam hal ini diaplikasikan program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur negara, dengan kegiatan Pena. Salah satu upaya yang dilakukan
dengan pembangunan fasilitas Bangunan Gedung, yang diharapkan dapat
menampung kebutuhan akan fasilitas aparatur pemerintah kab.Barito
Utara.Untuk mewujudkan hal tersebut Bidang tata Kota DPUPR Kabupaten
Barito Utara memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana
melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang
sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku.
Setiap Pembangunan bangunan gedung Negara harusdiwujudkan dengan
sebaik – baiknya sehinggamampumemenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, handal dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya serta
berkontribusi positif bag iperkembangan arsitektur di Indonesia khususnya
Kalimantan Tengah. Setiap bangunan gedung dan landscape harus
direncanakan dengan sebaik – baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak baik dari segi mutu, biaya dan administrasi bagi gedung
Negara sehingga ketepatan penyediaannya melalui besarnya investasi adalah
suatu hal yang sangat penting.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam
pelaksanaan tugas Perencanaan.
b. Melaksanaka pekerjaan Perencana Asrama,ini yang mencakup pekerjaan
Pendahuluan,Tanah,beton struktur, dinding dan lantai, atap, pintu, plafon dan
pekerjaan Lain - Lain, serta waktu pelaksanaan yang sesuai dengan
persyaratan teknis maupun peraturan lainnya yang telah ditetapkan.
c. Tujuan utamanya adalah didapatkan hasil Desain Perencana Asrama yang
dapat digunakan untuk acuan pembanguanan pelaksanaan pekerjaan dapat
diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang
direncanakan serta tercapainya umur rencan asesuai yang diharapkan.

4. LINGKUP KEGIATAN
a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design(DED) :
1. Rencana pembangunan Gedung Asrama, Kamar Mahasiswa
2. Rencana pembangunan, ruang dan WC/KM, Musholla, Rencana
pembangunan ground tank, pagar keliling.
b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah
Perencanaan Bangunan Gedung dan Fasilitas Penunjang lainnya.

5. LOKASI
Saat ini lokasi yang direncanakan untuk Rencana pembangunan Perencanaan
Bangunan Gedung AsraKota Palangka Raya.

5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Asrama Mahasiswa Barito Utara di


Palangka Raya, merupakan Klasifikasi Perencanaan Arsitektur, Sub Klasifikasi
Jasa Desain Arsitektural (AR102): Atau Perencanaan Rekayasa, Sub
KlasifikasiJasa Desain Rekayasa Untuk Kontruksi Pondasi Serta Struktur
Bangunan (RE 102)

Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Belanja Jasa


Konsultasi Perencanaan Asrama Mahasiswa Barito Utara di Palangka Raya ini,
konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus
dilaksanakan yang terdiri dari :
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site plan,pra desain,
serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan lingkungan
serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang
direncanakan.
c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap
hal-hal yang sudah dikonsepsikan.
- Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak,
denah, tampak dan potongan.
- Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep
bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan
sub-sistem mekanikal elektrikal.
- Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan
secara detail.
-
d. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :

Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang


menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-
detail utama, dengan menggambarkan program penggunaan ruangan dengan
melihat bangunan gedung secara keseluruhan
- Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, dan
perencanaan pondasi.
- Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem
tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, dan lain-lain.
- Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan
karakteristik material/bahan yang digunakan.
- Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, mekanikal dan
elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.

e. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :


- Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
dan mekanikal elektrikal yang sesuai dengan gambar rencana yang telah
disetujui.
- Spesifikasi Teknis
- Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya).

- Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.


- Gambar A3 perencanaan meliputi laporan perencanaan Gambar teknis
secara lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berke-wajiban
membantu Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi /
Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing).

C. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a. Biaya pekerjaan perencanaan sebesar Rp. 80.000.000,-
b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran dan Konsultan Perencana.

2. Sumber Dana
a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten Barito
Utara Tahun Anggaran 2021
b. Dana yang dibutuhkan untuk Perencanaan pelaksanaan kegiatan ini kurang
lebih sebesar Rp. 80.000.000,00,- (Termasuk PPN )
D. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah
merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang
sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

Laporan Pendahuluan
Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan perencanaan, struktur
organisasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan perencanaan.
Dibuat 5 (lima) buku

Laporan Perencanaan
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
• Gambar Rencana Detail pelaksanaan pembangunan (Gambar A3).
• Spesifikasi Teknis
• Rencana anggaran biaya (RAB).
dibuat 5 (lima) buku

Softcopy
Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan. Dibuat 3 (tiga) Flasdisk 16 GB.
E. KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan
kriteria umum bangunan bangunan gedung disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :
1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
- Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta
fungsi.
- Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan
memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan
pembangunan rumah jabatan ini konsultan perencana dapat
menterjemahkannya ke dalam tugasperencanaan ini.

2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga
seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya.
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan.

3). Persyaratan Struktur Bangunan :


a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul
akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku
manusia.
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur.
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.
4). Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman
dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka
saat evakuasi pada keadaan darurat,
c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan sosial.
5). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya
akibat petir,
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya.

6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :


a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan,
c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara
baik.
7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik.
9). Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya,
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
10). Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan
getaran yang tidak diinginkan,
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan.

2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan,
segi teknis lainnya, misalnya :

1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika
ada).
2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan
lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka
implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya
setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

F. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan.
2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan
kemewahan material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsí teknik dan fungsí sosial bangunan.
3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

G. PROSES PERENCANAAN

1. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara


dan produk-pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana
keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
2. Jangka waktu pelaksanaan adalah 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK
ditandatangani.

H. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan
tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :

A. PROFESIONAL STAFF/TENAGA AHLI


1. Team Leader / Tenaga Ahli Teknik Arsitektur
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini dipimpin oleh
seorang yang disebut Team Leader sesuai dengan bidang dan keahliannya
adalah seorang sarjana strata-1 di bidang
Teknik Arsitektur dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 4 (empat)
tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) dari
institusi / lembaga yang telah diakui oleh Pemerintah.
Tugas dari team leader adalah bertanggung jawab pada hal-hal sebagai berikut
- Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
- Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan
pekerjaan.
- Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang
mencakup perencanaan struktur serta memberikan masukan kepada tenaga
ahli lainnya yang terkait.

2. Tenaga Ahli Teknik Sipil/Struktur/Bangunan Gedung


Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Sipil
dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 2 (dua) tahun dan
dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya(SKA) yang diterbitkan oleh
lembaga yang telah diakui oleh pemerintah.

Adapun tugas tenaga ahli bidang Struktur adalah merencanakan dan


melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perencanaan
struktur/bangunan, perhitungan volume dan biaya gedung sesuai dengan
spesifikasi yang di berikan tenaga ahli lainnya serta memberikan masukan
kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini.

B. TEKNISI
1. Surveyor ( 2 orang ) Min Lulusan SMA/SMK/S1 pengalaman minimal 2 (Dua)
tahun.

C. SUPPORTING STAFF
1. Drafter ( 1 orang ) Min Lulusan SMA/SMK pengalaman minimal 1 (satu) tahun
2. Estimator( 1 orang ) Min Lulusan SMA/SMK pengalaman minimal 1 (satu)
tahun
3. Operator Komputer (1 orang) Min Lulusan SMA/SMK pengalaman minimal 1
(satu) tahun
I. PERALATAN
Jumlah dan Jenis Peralatan yang diperlukan untuk kegiatan tersebuat
diantaranya :
1) Kendaraan Roda – 2 sebanyak 1 Buah
2) Komputer / Laptop sebanyak 1 Buah
3) Printer A 3 sebanyak 1 buah
J. PROGRAM KERJA
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga
yang diusulkan konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan
Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

K. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan
masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program
kerja untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan.

TANGGAL Januari 2021


DIBUAT OLEH:
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

IGNASIUS,ST
NIP. 19761007 200701 1 007

Anda mungkin juga menyukai