Anda di halaman 1dari 7

SUSTAINABILITY PALM OIL

STANDARD OPERATING PROCEDURE

GENDER COMMITEE

Nomor Dokumen : SOP/SPO//LH-15

Jabatan Tanda Tangan Tgl.Pengesahan

Div. Head Envd &


Diperiksa
Sustainability

A. LEMBAR PENGESAHAN

Dilarang menggandakan atau memperbanyak dokumen ini dalam bentuk apapun tanpa
ijin tertulis dari PT
B. DAFTAR REVISI DOKUMEN

Bagian/ Revisi Tanggal


No Uraian Revisi
Halaman ke- Revisi
A. DAFTAR ISI

A. LEMBAR PENGESAHAN ....................................


B. DAFTAR ISI...........................................................
1. TUJUAN ...............................................................
2. RUANG LINGKUP................................................
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB.....................
4. ACUAN.................................................................
5. DEFINISI...............................................................
6. LANGKAH KERJA...............................................
7. DOKUMENTASI ...................................................
7.1. DOKUMEN TERKAIT..........................................
7.2. PENGENDALIAN DOKUMEN ...........................
7. TUJUAN

Tujuan ditetapkannya prosedur ini adalah:


a. Guna menjadi pedoman bagi Gender Committee (GC) dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya, sehingga kasus-kasus pelecehan seksual (PS)
dapat diminimalisasi.
b. Guna memperjelas tugas dan tanggungjawab Gender Committe (GC)
dalam mengidentifikasi dugaan tindakan pelecehan seksual (PS) yang
dilaporkan dan membantu penyelesaiannya.

8. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup prosedur ini adalah segala kegiatan yang berkaitan dalam
penanganan kasus pelecehan seksual (PC) di lingkungan perusahaan.

9. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Anggota
Sosialisasi pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual (PS)
kepada karyawan di unit masing-masing serta membantu penyelesaian
segala pengaduan kasus pelecehan seksual (PS) di lingkungan perusahaan
yang diketahui dan dilaporkan oleh saksi atau orang yang merasa menjadi
korban.

2. Bendahara
Bertanggung jawab untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan
gender committee (GC) disertai bukti dan atau dokumen pendukung yang sah
serta melaporkannya kepada RC/PC melalui KTU.

3. Sekretaris
Bertanggung jawab untuk kegiatan administrasi gender committee (GC) di
unit masing-masing, dan mencatat serta mengadministrasikan setiap kasus
pelecehan seksual (PS) yang dilaporkan, dan menyusun risalah penyelesaian
kasus pelecehan seksual (PS).

4. Wakil Ketua
Membantu dan mewakili Ketua – dalam hal Ketua berhalangan untuk
memimpin pelaksanaan tugas dan tanggung jawab gender committee (GC) di
unit masing-masing.
5. Ketua
Memimpin dan mengarahkan anggota, bendahara dan sekretaris dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab gender committee (GC) di unit
masing-masing.

6. Pendamping
Terdiri atas para seluruh isteri staff dan bertugas untuk melakukan
pendampingan terhadap pengurus gender committee (GC) yang melakukan
sosialisasi pelecehan seksual (PS) dan membantu pengurus gender
committee (GC) dalam menindaklanjuti pengaduan yang masuk ke pihak
management.

7. Pembina
Terdiri atas seluruh Staff dan Pengurus SP/SB Unit yang berperan membantu
pengurus gender committee (GC) dan pendamping dalam menindaklanjuti
pengaduan yang masuk dan memberikan masukan-masukan kepada
pengurus gender committee (GC) jika diperlukan.

8. Pelindung
Estate/Mill Unit Head yang berwenang untuk menerima, meminta
mengkonfrontir keterangan dari gender committee /pelapor dengan terlapor,
mengambil keputusan atas kasus yang dilaporkan tersebut. Jika kasus tidak
selesai di tingkat Unit Head, maka Unit Head beserta gender committee (GC)
dapat menindaklanjuti pelaporan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke
tingkat RC/PC, dilanjutkan ke tingkat VPA/VPM jika di tingkat RC/PC juga
belum dapat diputuskan.

10. ACUAN

1. Interpretasi Nasional Prinsip dan Kriteria Untuk Produksi Minyak Sawit


Berkelanjutan Republik Indonesia , Mei 2008.
2. Struktur kepengurusan gender committee (GC) dan bagan alur penanganan
pengaduan yang disahkan oleh Unit Manager dan RC/PC.

11. DEFINISI

a. Pelecehan Seksual (Sexual Harassment)


Tindakan berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak (oleh pelaku)
dan tidak diharapkan oleh pihak korban dan menimbulkan efek psikologis
yang negatif, seperti rasa malu, marah, tertekan tersinggung dan lain-lain.

b. Gender Committee (GC)


Suatu badan yang dibentuk oleh karyawan-karyawan unit dan disahkan oleh
perusahaan dan berperan dalam hal pensosialisasian pencegahan terjadinya
pelecehan seksual dan membantu dalam penyelesaian dugaan kasus
pelecehan seksual (PS) yang dilaporkan.

c. Saksi
Seseorang atau beberapa orang yang secara langsung mendengar,
terjadinya dugaan tindakan pelecehan seksual (PS) yang terjadi di lingkungan
kerja.

12. LANGKAH KERJA

1. Gender Committee (GC) menerima dan mencatat laporan dari karyawan yang
merasa menjadi korban pelecehan seksual (PS) atau dari saksi yang melihat
kejadian secara langsung bahwa telah terjadi suatu tindakan pelecehan
seksual.

2. Gender Committee (GC) menginformasikan kejadian tersebut ke pendamping


untuk dapat melakukan pendampingan dan koordinasi terhadap gender
committee (GC) dalam menindaklanjuti pengaduan yang masuk.

3. Gender committee (GC) dengan disaksikan oleh pendamping menyusun


berita acara kejadian berdasarkan informasi dari pelapor yang berisi tentang :
1. Identitas Terlapor
2. Waktu Kejadian
3. Lokasi Kejadian
4. Saksi-saksi (jika ada)
5. Tindakan apa yang dilakukan terlapor
6. Kronologis kejadian
Berita acara kejadian ini harus ditandatangani oleh pelapor, anggota gender
committee (GC) yang menerima laporan, salah satu pengurus gender
committee (GC) (Ketua/Wakil Ketua/Sekretaris), pendamping dan saksi (jika
ada).

4. Berita acara Kejadian ini dibuat penomoran resminya dan diregister dalam
buku register pengaduan yang diterima geder committee (GC).

5. Gender committee (GC) dan pendamping melaporkan terjadinya pelecehan


seksual (PS) kepada Unit Head untuk dapat langsung diselesaikan.

6. Gender committee (GC) dan pendamping membantu Unit Head dalam


penyelesaian kasus.

7. Gender committee (GC), pendamping dan Unit Head membantu Regional


Controller (RC)/ Production Controller (PC) dalam penyelesaian jika kasus
tidak selesai pada tingkat Unit Head.

8. Gender committee (GC), pendamping, Unit Head dan RC/PC membantu Vice
Presiden Agronomy (VPA)/ Vice Presiden Manufacturing (VPM) dalam
penyelesaian jika kasus tidak selesai pada tingkat RC/PC.

9. Gender committeee (GC), pendamping, dan Unit Head membantu pelapor


dengan memberikan keterangan/ kesaksian yang relevan dalam hal kasus
diselesaikan melalui jalur hukum.

a). DOKUMENTASI
1.1 DOKUMEN TERKAIT

Berita Acara Kejadian


Buku Register Berita Acara Kejadian
Daftar Absensi Rapat gender committee (GC)
Notulen Rapat gender committee (GC)

a). PENGENDALIAN DOKUMEN

a). Dokumen-dokumen gender committee (GC) disimpan di sekretariat SPO


masing-masing Unit dan dikendalikan oleh Pengendali Dokumen SPO yang
ada di setiap unit dan berkoordinasi dengan Pengendali Dokumen Regional.
b). Apabila memerlukan dokumen baru dengan alasan rusak, hilang atau hal
lain, maka untuk mendapatkan dokumen baru tersebut Pengendali Dokumen
Unit harus mengajukan permintaan dokumen kepada Pengendali Dokumen
Regional dengan persetujuan Pimpinan Unit terkait.
c). Apabila diperlukan perubahan (revisi) pada dokumen, maka Pengendali
Dokumen Regional akan berkoordinasi dengan seluruh Pimpinan Unit atas
persetujuan Top Management.
d). Apabila terdapat revisi dokumen maka dokumen yang lama akan ditarik oleh
Pengendali Dokumen Unit dan Pengendali Dokumen Regional.

oOo

Anda mungkin juga menyukai