Disusun Oleh :
1. Syafrizal (181120117)
2. Salsabila (181120111)
3. Nur Lailan Sari ( 181120106)
Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang telah diberikan kepada penulis tepat pada waktunya.Sholawat serta salam kita hadiahkan
juga buat nabi Muhammad SAW. semoga kita semua mendapat syafaat Beliau di Yaumil
Mahsyar kelak. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Adapun tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER, dengan makalah yang berjudul “PROSES
PEMBENTUKAN KARAKTER” .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Ismail Nurdin. MM Pd selaku
dosen pengampu, dan kepada teman sekelompok yang sudah membantu dalam penulisan
makalah ini dari awal hingga selesai.
Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, dan penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk bahan pertimbangan perbaikan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. Tahapan Proses Pembentukan Karakter........................................................................
2. Peran Keluarga, Sekolah, Serta Lingkungan Dalam Proses Pembentukan Karakter....
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dan strategis dalam
membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat
Indonesia baru. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil kajian
ini menunjukkan bahwa membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah
dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk
membuat rentetan (Moral Choice) keputusan moral yang harus ditindaklanjuti dengan
aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu
untuk membuat semua itu menjadi (custom) kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat
seseorang. Karakter pendidikan harus melibatkan berbagai pihak, di keluarga dan rumah
tangga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Hal ini merupakan langkah utama yang
harus dilakukan ialah menyambung kembali hubungan dan jaringan pendidikan yang
nyaris putus diantara ketiga lingkungan pendidikan tersebut. Pembentukan sifat dan
karakter pendidikan tidak akan pernah berhasil selama diantara ketiga lingkungan
pendidikan tidak ada keharmonisan dan kesinambungan. Melihat kenyataan ini,
membentuk karakter siswa yang berkualitas diperlukan pengaruh yang kuat dari keluarga,
sekolah, dan mayarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan Tentang Tahapan Proses Pembentukan Karakter ?
2. Menjelaskan Tentang Peran Keluarga, Sekolah, Serta Lingkungan dalam Proses
Pembentukan Karakter ?
C Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
1
Abdul Majid & Dian Andayani, pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2012),h.11
2
Ira M.Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta:Balai Pustaka,1982),h.445
3
Suerjono Soekanto, Kamus Sosiologi (Jakarta:Rajawali Pers,1993),h.74
4
Abdul Majid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Ibid.,hal 4
Ryan & Lickona seperti yang dikutip Sri lestarari105 mengungkapkanbahwa nilai dasar
yang menjadi landasan dalam membangun karakter adalahhormat (respect). Hormat tersebut
mencakup respek pada diri sendiri, oranglain, semua bentuk kehidupan maupun
lingkungan yang mempertahankannya.Dengan memiliki hormat, maka individu memandang
dirinya maupun oranglain sebagai sesuatu yang berharga dan memiliki hak yang
sederajat.Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan kita saat anak-anak biasanya
bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhibaik atau buruk, pembentukan
kebiasaan anak-anak mereka.6
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karenapikiran yang di
dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk daripengalaman hidupnya, merupakan
pelopor segalanya. Program ini kemudianmembentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat
membentuk polaberpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya.Jika program yang tertanam
tersebut sesuai dengan prinsip-prinsipkebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras
dengan hukum alam.Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan
kebahagiaan.Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsipuniversal,
maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkanpenderitaan. Oleh karena itu
pikiran harus mendapatkan perhatian serius
e. Kelima Kaidah Pembimbingan, yaitu dalam pembentukan karakter ini tidak bisa
dilakukan tanpa seorang guru/pembimbing.
8
Ibid ., hal. 9
komitmen dan substansi, sementara prosedurdan teknik mungkin harus sudah
diserahkan kepada seni dan kreatifitas mereka. 9
9
Ibid., hal. 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penguatan pendidikan moral ataupun pendidikan karakter yang ada dalam konteks
sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sudah melanda di negara
kita. Krisis tersebut berupa banyaknya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan
terhadap anak-anak dan remaja, pencurian remaja, kejahatan terhadap teman,
kebiasaan menyontek, pornografi, penyalahgunaan obat-obatan, dan perusakan milik
orang lain yang yelah menjadi masalah social sehingga pada saat ini belum bisa
diatasi secara tuntas. Oleh karena itu betapa sangat pentingnya karakter pada
pendidikan. Para ahli pendidikan karakter melihat proses internalisasi nilai dalam
pembelajaran, termasuk internalisasi pendidikan karakter di Madrasah pada dua
pendekatan. Pertama, Madrasah secara terstruktur mengembangkan pendidikan
karakter melalui kurikulum formal. Kedua, pendidikan karakter berlangsung secara
alamiah dan sukarela melalui jalinan hubungan interpersonal antar warga madrasah,
meski hal ini tidak diatur secara langsung dalam kurikulum formal.Pada beberapa
madrasah yang memanfaatkan peluang-peluang belajar di luar kelas sebagai wahana
pengembangan pendidikan, kegiatan ektrakuriluler muncul sebagai keunggulan
tersendiri yang pada giliranya melahirkan kredibilitas tersendiri bagi lembaga. Tidak
jarang kita dengar alasan-alasan orang tua dalam memilih sekolah sebagai tempat
belajar anaknya atas dasar pertimbangan merekaterhadap sejumlah kegiatan di luar
kegiatan tatap muka di kelas.Dengan demikian, kegiatan ektrakurikuler dapat
dikembangkan dalam beragam cara sebagai media pendidikan karakter.
Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak
madrasah, pada giliranya menuntut kepala madrasah, guru, siswa dan pihakpihak
yang terkait untuk secara efektif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan
kegiatan ektrakurikuler berbasis pendidikan karakter.Dengan masing masing peran
yang dilakukan dengan baik oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat dalam
pendidikan, yang saling memperkuat dan saling melengkapi antara ketiga pusat itu,
akan memberi peluang besar mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang
bermutu.
B. Saran
Dengan adannya makalah ini maka diharapkan sebagai calon guru SD/MI kita dapat
mengembangkan atau mengkombinasian mata pelajaran dengan pendidikan karakter
dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA