Anda di halaman 1dari 8

TUGAS POLIMER

DISUSUN OLEH :

NAMA NIM FAK/JUR MATA KULIAH

: KRISTINA PANJAITAN : 070801030 : MIPA / FISIKA S1 : FISIKA DAN TEKNOLOGI POLIMER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2010

Serat Matriks
Serat dan tali sudah lama digunakan sebagai transportasi, industri dan pertambangan, migas/ perkapalan, rumah tangga dan lain-lain. Ada 4 kelompok serat yaitu : Serat hewani Serat nabati Serat sintetik Serat mineral

Ada sekitar 150 macam bahan serat. Yang lazim dipakai adalah katun, flax, jute, hemp, sisal, manila, sabut polipropilena, polietena, poliamida atau nilon, polininil alkohol atau vinila serta aramida atau kevlar. Aneka bentuk serat adalah sebagai berikut : 1. serat stapel yaitu serat diskontinyu, berbeda- beda panjangnya dan yang jenis sintetis merupakan potongan potongan dari multi atau monofilamen. 2. multifilamen yaitu serat buatan, halus, kontinyu, penampang lintang bulat, diameter kurang dari 50 mikro. 3. monofilamen yaitu serat buatan, kasar, kontinyu, penampang, lintang bulat, lebih besar dari 50 mikro. 4. filamen fibrikasi yaitu filamen terektrusi, dipotong potong menjadi pita lalu diorientasikan dengan lakuan panas. 5. filamen frofil yaitu filamen ektrusi di frofilkan dengan melewatkan ke celah antara roll berakar dan datar.

Lembaran komposit disebut sebagai lamina, Serat yang dipakai seperti di industri pesawat terbang biasanya terbuat dari karbon dan gelas, sedangkan resinnya adalah epoxy, sejenis polimer. Tebal lamina untuk komposit serat karbon adalah 0.125 mm. Komposit karbon/epoxy ini dibuat dari pre-impregnation ply atau pre-preg. Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat. Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu: 1. Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat, dalam penelitian kali ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat glass. 2. Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah. Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu : 1. Fibrous Composites ( Komposit Serat ) Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu lamina atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.

2. Laminated Composites ( Komposit Laminat ) Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. 3. Particulalate Composites ( Komposit Partikel ) Merupakan komposit yang menggunakan partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya. Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC) Bahan ini merupakan bahan komposit yang sering digunakan disebut, Polimer Berpenguatan Serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics) bahan ini menggunakan suatu polimerberdasar resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi memberikan kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.Serat kaca (glass fibre) adalah material yang umum digunakan sebagai serat. Namun, teknologi komposit saat ini telah banyak menggunakan karbon murni sebagai serat. Serat karbon memiliki kekuatan yang jauh lebih baik dibanding serat kaca tetapi biaya produksinya juga lebih mahal. Komposit dari serat karbon memiliki sifat ringan dan juga kuat. Komposit jenis ini banyak digunakan untuk struktur pesawat terbang, alat-alat olahraga, dan terus meningkat digunakan sebagai pengganti tulang yang rusak. Selain serat kaca, polimer yang biasanya menjadi matriks juga dapat dipakai sebagai serat atau penguat. Contohnya, kevlar merupakan serat polimer yang sangat kuat dan dapat

meningkatkantoughness dari material komposit. Kevlar dapat digunakan sebagai serat

dari produk komposit untuk struktur ringan yang handal, misalnya bagian kritis dari struktur pesawat terbang. Sebenarnya, material komposit bukanlah pengguaan asli dari kevlar. Kevlar dikembangkan untuk pengganti baja pada ban radial dan untuk membuat rompi atau helm antipeluru. Sedangkan untuk matriks, kebanyakan material komposit modern menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya disebut resin. Plastik adalah polimer yang mengikat serat dan membantu menentukan sifat fisik dari material komposit yang dihasilkan. Plastik termosetting berwujud cair tetapi akan mengeras dan menjadi rigid ketika dipanaskan. Plastik ini memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim. Untuk tujuan khusus, digunakan matriks dari keramik, karbon dan logam. Contohnya, keramik digunakan untuk material komposit yang didesain bekerja pada temperatur sangat tinggi dan karbon digunakan untuk produk yang menerima gaya gesek seperti bearing dan gir. Pada material komposit dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan laminate adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan cara

memasukkan pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang waktu tertentu dan dengan tekanan serta temperatur tertentu pula. Auroclave adalah suatu alat semacam oven bertekanan untuk menggabungkan lamina. Dibanding dengan material konvensional keunggulan komposit antara lain yaitu memiliki kekuatan yang dapat diatur (tailorability), tahanan lelah (fatigue resistance) yang baik, tahan korosi, dan memiliki kekuatan jenis (rasio kekuatan terhadap berat jenis) yang tinggi. Manfaat utama dari penggunaan komposit adalam mendapatkan kombinasi sifat kekuatan serta kekakuan tinggi dan berat jenis yang ringan. Dengan memilih kombinasi material serat dan matriks yang tepat, kita dapat membuat suatu material komposit

dengan sifat yang tepat sama dengan kebutuhan sifat untuk suatu struktur tertentu dan tujuan tertentu pula. Penerbangan modern, baik sipil maupun militer, adalah contoh utamanya. Keduanya akan menjadi sangat tidak efisien tanpa adanya material komposit. Material komposit canggih kini telah umum digunakan pada bagian sayap dan ekor, propeller, bilah rotor, dan juga struktur internal pesawat terbang. Selain aplikasi di industri dirgantara, dewasa ini material komposit telah banyak juga digunakan untuk badan mobil F1, alat-alat olahraga, struktur kapal dan industri migas.

Hambatan dalam aplikasi material komposit umumnya adalah soal biaya. Meskipun sering kali proses manufaktur material komposit lebih efisien, namun material mentahnya masih terlalu mahal. Material komposit masih belum bisa secara total menggantikan material konvensional seperti baja, tetapi dalam banyak kasus kita memiki kebutuhan akan hal itu. Tidak diragukan, dengan teknologi yang terus berkembang, pengunaan baru dari material komposit akan bermunculan. Kita belum melihat semua yang material komposit dapat lakukan. Sepanjang kebudayaan manusia penggunaan serat alam sebagai salah satu material pendukung kehidupan, mulai dari serat ijuk sebagai bahan bangunan, serat nanas atau tanaman kayu sebagai bahan sandang dan serat alam yang dapat digunakan untuk membuat tambang. Seiring dengan perkembangan teknologi bahan, peran seratserat alam mulai tergantikan oleh jenis bahan serat sintetik seperti serat gelas atau serat karbon. Seiring dengan inovasi yang dilakukan dalam bidang material, serat alam kembali diteliti oleh peneliti untuk dijadikan sebagai bahan penguat komposit. Elastis, kuat, melimpah, ramah lingkungan dan biaya produksi yang lebih rendah merupakan kelebihan yang dimiliki oleh serat alam. Selain itu juga terdapat kekurangan dari jenis serat ini terutama kekuatan yang tidak selalu merata. Jenis-jenis serat alam seperti sisa,

flex, hemp, jute, rami dan kelapa mulai digunakan sebagai bahan penguat untuk komposit polimer. Serat alam telah banyak dipergunakan sebagai penguat pada resin polimerik untuk memeperoleh komposit dengan biaya murah. Beberapa material serat alam mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan serat sintesis, diantaranya : Murah dan mudah diperoleh sehingga biaya produksinya murah. Ringan, sehingga mempunyai spesifik mekanisnya baik Tidak beracun. Karena permukaannya mengandung selulosa, sangat reaktif dengan resin polimer. Serat alam mempunyai sifat mekanis yang tidak seragam, walaupun diambil dari satu pohon atau batang sehingga sulit untuk memprediksi sifat mekanisnya yang standar. Secara umum kekuatan dan kekerasan serat alam bergantung pada kandungan selulosa dan sudut mikrofibril. Pengerjaan kimia pada permukaan serat dapat mempengaruhi permukaan serat menjadi semakin kasar ataupun dapat memperbesar pori pori permukaan serat. Resin polimer seperti resin epoksi, resin poliester, phenal formadelhide atau PF dan urea formadelhide atau UF mempunyai sifat mekanis yang baik sebagai matriks, karena adhesinya yang baik, anti karat, massa jenisnya kecil, isolator yang baik, dll. Sifat mekanis komposit dipengaruhi panjang serat, fraksi volum serat, jenis serat serta adhesi serat-matriks. Adhesi serat-matriks dapat diperbaiki dengan memodifikasi permukaan serat. Pemakaian bahan polimer komposit demikian meluas karena bisa dibuat sesuai dengan kehendak perancang dalam hal formability, sifat transparan, rigidity, kekuatan,

ketahanan terhadap korosi dan terutama pilihan warnanya. Komposit tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Secara tak kita sadari hampir tiap hari kita menggunakan komposit. Sebagai contoh adalah rangka mesin cuci, frame kaca mata, furniture, body mobil, dan sebagainya. Teknologi pembuatan komposit telah berkembang secara pesat dewasa ini. Untuk itu tentunya amat perlu diimbangi dengan penelitian dan pengembangan teknologi perbaikan atas kerusakan-kerusakan yang terjadi pada komposit. Dalam penelitian ini, sebagai matriks digunakan resin polyester Yukalac 157 BQIN-EX dan sebagai reinforced digunakan serat glass E jenis Woven roving 600 dan Chopped Strand Mat (CSM) glass 300. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian tarik dengan mengacu pada standart pengujian ASTM D3039. Sedangkan penelitian ini menganalisa pengaruh luas penampang sambungan terhadap kekuatan tarik komposit. Susunan laminasi yang digunakan adalah susunan yang banyak dipakai dalam material produk komersil, yaitu kombinasi serat acak dan serat anyaman yang disusun seeara bergantian. Susunan laminasi sambungan sarna dengan susunan laminasi komposit induk. Variasi sudut ketirusan sambungannya adalah 30, 45, 60 ,90 dan tanpa tambalan sebagai dasar perbandingan. Berdasarkan hasil pengujian tarik didapatkan bahwa semakin besar sudut ketirusan sambungan maka kekuatan tariknya makin besar dan modulus elastisitasnya juga makin rendah. Jenis jenis sambungan pada serat adalah serat pendek dan serat panjang. Komposit yang diperkuat dengan serat pendek biasanya sebagai matrik adalah resin termoset yang amorf atau semikristalin. Sedangkan komposit serat panjang lebih efisien diorientasikan daripada serat pendek, tetapi serat panjang lebih banyak kemungkinan rancangannya daripada serat pendek.

Anda mungkin juga menyukai