Anda di halaman 1dari 3

Membina Keluarga Sehat melalui Pendekatan PIS/PK

Nama Keluarga : Keluarga Tn. Mihani, Jumlah Anggota Keluarga 3 orang yang tinggal di
Tapus Dalam RT.04

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakatyang bertujuan


untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untukhidup sehat agar tercapainya deraj
at kesehatan masyarakat yang optimal.(1)

Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga. Dimana, kement
erian kesehatan menetapkan strategi operasional pembangunan kesehatan melalui Program Indone
sia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Pendekatan keluarga adalah salah satu cara untuk m
eningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan. Data Riskesdas menu
njukkan bahwa dengan pendekatan keluarga mutlak harus dilakukan untuk melengkapi dan memper
kuat pemberdayaan masyarakat.

Dasar pelaksanaan PIS-PK yaitu Permenkes Nomor 39 Tahun 2016 tentangPedoman Penyelenggaraa
n Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu 1). Pener
apan paradigma sehat, 2) penguatan pelayanan kesehatan, dan 3) pelaksanaan jaminan kesehatan n
asional (JKN). Pelaksanaan intervensi keluarga sehat ini, merupakan salah satu upaya untuk mengup
date indeks keluarga sehat (IKS) baik ditingkat keluarga sampai tingkat kecamatan. Dan diharapkan d
ari kegiatan ini, IKS terdapat perubahan ke tingkat yang lebih baik. Dalam rangka pelaksanaan progra
m Indonesia sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk status kesehatan sebuah keluar
ga yaitu:

1. Keluarga mengikuti program keluarga berencana (KB)

2. Ibu melakukan persalinan di tenaga kesehatan

3. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap

4. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

5. Bayi mendapatkan air susu ibu eksklusif

6. Pengobatan tuberkulosis sesuai standar terhadap penderita

7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

9. Anggota kerluarga tidak ada yang merokok


10. Keluarga sudah menjadi anggota jaminan kesehatan nasional

11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

12. Keluarga menggunakan akses jamban sehat

Hasil dari pengolahan data kesehatan keluarga dengan 12 indikator menghasilkan Indeks Kel
uarga Sehat (IKS) yang nantinya akan menunjukkan tingkatan keluarga dengan tiga kategori yaitu kel
uarga tidak sehat, keluarga pra sehat dan keluarga sehat. Sehingga peran puskesmas sangat penting
dalam mengunjungi keluarga di sekitar wilayah kerjanya.

Gambaran Pelaksanaan

Hari, Tanggal : Kamis, 15Desember 2022

Pukul : 09.00 - Selesai

Tempat : Desa Tapus Dalam

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, kegiatan dilakukan dengan melakukan survey langsung
di lapangan, adapun runtutan kegiatan :

- Surveyor mendatangi rumah warga yang menjadi sasaran program

- Surveyor mengucapkan salam, memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud kedatangan

- Surveyor meminta data keluarga (kartu tanda penduduk, kartu keluarga, kartu JKN, buku KIA)

- Surveyor mencatat data keluarga

- Surveyor melakukan tanya jawab terkait pertanyaan dari 12 indikator

- Surveyor melakukan pemeriksaan tekanan darah, menjelaskan hasil pemeriksaan dan pendataan

- Surveyor melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terhadap sasaran

- Surveyor mengucapkan terima kasih dan berpamitan

- Surveyor merekapitulasi hasil pendataan terkait permasalahan kesehatan yang ditemukan

- Surveyor menyampaikan hasil temuan kepada pelaksanaan program sesuai dengan permasalahan k
eseharan yang ditemui.

Hasil Survei yang dilakukan terhadap keluarga Tn. Mihani yang tinggal di Desa Tapus Dalam. Keluarga
terdiri dari 4 orang yaitu ayah kandung, ibu kandung dan 2 orang anak. Beberapa indikator yang
masih perlu dipantau dari keluarga ini, berupa:
1. Penggunaan air bersih yang masih kurang karena keluarga ini masih memakai air dari pompa
untuk keperluan minum tanpa direbus terlebih dahulu. Diberikan edukasi untuk merebus air terlebih
dahulu sebelum digunakan untuk minum agar terhindar dari sumber penyakit.

2. Masih ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Diberikan edukasi tentang
bahaya merokok dan risikonya bagi peroko pasif yang ada di rumah.

Setelah kegiatan ini akan dilakukan evaluasi ulang untuk memantau keadaan keluarga dan di
harapkan memenuhi indikator untuk menjadi keluarga sehat.

Anda mungkin juga menyukai