Anda di halaman 1dari 38

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan


dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi
ini menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Infeksi
nosokomial itu sendiri dapat diartikan sebagai infeksi yang diperoleh seseorang
selama di rumah sakit. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan
sarana pelayanan kesehatan yang dapat menjadi sumber infeksi dimana orang
sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang dekat. Infeksi nosokomial dapat
terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan juga setiap orang yang datang ke
rumah sakit. Infeksi yang ada di pusat pelayanan kesehatan ini dapat ditularkan
atau diperoleh melalui petugas kesehatan, orang sakit, pengunjung yang berstatus
karier atau karena kondisi rumah sakit.
Pengendalian Infeksi Nosokomial merupakan suatu upaya penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan medis rumah sakit. Hal ini hanya dapat dicapai
dengan keterlibatan secara aktif semua personil rumah sakit, mulai dari petugas
kebersihan sampai dengan dokter dan mulai dari pekerja sampai dengan jajaran
Direksi. Kegiatannya dilakukan secara baik dan benar di semua sarana rumah
sakit, peralatan medis dan non medis, ruang perawatan dan prosedur serta
lingkungan.
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit
diperkirakan datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan
pencegahan serta pengendaliannya perlu terus ditingkatkan. Selain itu infeksi
yang terjadi dirumah sakit tidak saja dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah
dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bertugas membuat dan
mengevaluasi kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
melaksanakan sosialisasi kebijakan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(KPPIRS), membuat SPO, menyusun serta mengevaluasi pelaksanaan program &
pelatihan PPI, melakukan investigasi masalah atau Kejadian Luar Biasa (KLB)

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 1


Infeksi Nosokomial, memberikan usulan untuk mengembangkan dan
meningkatkan cara Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
1.2 Tujuan Pedoman Pengorganisasian
Tujuan dari Pengorganisasian PPI adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya melalui pencegahan dan
pengendalian infeksi, melindungi sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat
dari penyakit infeksi yang berbahaya, serta menurunkan angka kejadian Hospital
Acquired Infections (HAIs)
1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum
Mitra Medika yaitu Pencegahan Infeksi, Kewaspadaan Isolasi, Pendidikan dan
Pelatihan, Surveilans, dan Penggunaan Obat Antibiotik secara Rasional di seluruh
unit kerja rumah sakit.
1.4. Landasan Hukum
a. Kepmenkes Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
b. Pedoman Manajerial Pencegahan Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan
lainnya, Depkes 2007
c. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di RS, Depkes 2001
d. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RSU. MITRA MEDIKA

2.1. Gambaran Umum


RSU. Mitra Medika merupakan salah satu rumah sakit swasta yang ada di
Kabupaten Deli Serdang yang merupakan kepemilikan swasta di bawah naungan
PT. Mitra Medika Sumutindo. RSU. Mitra Medika diresmikan pada tanggal 07
Juli 2017 oleh Wakil Bupati Kabupaten Deli Serdang yaitu Bapak H. Zainuddin,
MARS.
RSU. Mitra Medika mendapatkan Izin Operasional dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang No. 3210/440/SIRS/DS/V/2017 yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang yaitu dr. Hj. Aida Harahap,
MARS tertanggal 22 Mei 2017.
Berikut data umum RSU. Mitra Medika Bandar Klippa sebagai berikut:
1. Nama Rumah Sakit : RSU Mitra Medika
2. Alamat : JL. Medan – Batang Kuis Dusun XI
Emplasmen, Desa Bandar Klippa Kec.
Percut Sei, Kab. Deli Serdang
3. Status Kepemilikan : PT. Mitra Medika Sumutindo
4. Kelas Rumah Sakit : Kelas C
5. Luas Lahan : 2.561 m2
6. Luas Bangunan : 9.796 m2
7. Jenis dan Jenjang Sumber Daya Manusia :
a. Dokter
a. Umum
b. Gigi
c. Spesialis Dasar
i. Spesialis Penyakit Dalam iii. Spesialis Bedah
ii. Spesialis Anak iv. Spesialis Obgyn
d. Spesialis Lain
i. Spesialis Mata
ii. Spesialis Syaraf

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 3


iii. Spesialis Paru
iv. Spesialis THT-KL
v. Spesialis Urologi
vi. Jantung dan Pembuluh Darah
vii. Spesialis Gigi dan Mulut
e. Spesialis Penunjang Medik
i. Spesialis Anestesi
ii. Spesialis Radiologi
iii. Spesialis Patologi Klinik
iv. Spesialis Patologi Anatomi
7.1. Perawat
a. S-1 Profesi Ners
b. S-1 Keperawatan
c. D-3 Keperawatan
7.2. Bidan
7.3. Analis Kesehatan
a. D-3 Analis Kesehatan
b. SMK Analis Kesehatan
7.4. Farmasi
a. S-1 Apoteker
b. D-3 Farmasi
c. SMK Farmasi
7.5. Radiografer
7.6. Rekam Medis
7.7. Sarjana Kesehatan Masyarakat
7.8. Ahli Gizi
7.9. Non Medis
a. S-2
b. S-1
c. D-3
d. SMA/ SMK/ STM
8. Fasilitas Umum : ATM Galery, Musholla

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 4


2.2. KEGIATAN PELAYANAN
Pelayanan kesehatan yang tersedia dan dapat diberikan RSU Mitra Medika
Medan meliputi pelayanan sebagai berikut:

2.2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSU. Mitra Medika beroperasional
selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu, dengan berbagai fasilitas yang
lengkap dan mendukung serta tenaga medis dan paramedis profesional yang
terlatih. Adapun fasilitas pelayanan gawat darurat yang disediakan meliputi:
a. Emergency 24 jam
b. Disaster dan bencana
c. Observasi
d. Bedah minor
e. Kasus non emergency diluar poliklinik

2.2.2. Instalasi Rawat Jalan


Pelayanan rawat jalan terdiri dari:
1. Poliklinik Gigi
2. Pelayanan Dokter Spesialis
a. Klinik Penyakit Dalam
b. Klinik Kesehatan Anak
c. Klinik Bedah
d. Klinik Obgyn
e. Klinik Penyakit Mata
f. Klinik Telinga Hidung Tenggorokan dan Kepala Leher
(THT-KL)
g. Klinik Gigi dan Mulut
h. Klinik Penyakit Syaraf
i. Klinik Paru
j. Klinik Urologi
k. Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
3. Pelayanan TB Dots

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 4


4. Pelayanan PONEK (Pelayanan Kegawatdaruratan Kebidanan dan
Bayi Baru Lahir yang Komprehensif).
Pelayanan rawat jalan RSU. Mitra Medika berlokasi di lantai 3 (tiga)
dilakukan waktu pagi, sore, dan malam hari. Pola pelayanan ditata dengan
baik dan dilaksanakan oleh tenaga medis dan para medis professional yang
berpengalaman.

2.2.3. Instalasi Rawat Inap


Instalasi Rawat Inap di RSU. Mitra Medika tersedia dengan kapasitas 100
tempat tidur, dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang dapat memberikan
kenyaman kepada pasien dan keluarga serta memenuhi segala hak pasien dan
keluarga yang dibutuhkan.Pelayanan rawat inap yang tersedia di RSU. Mitra
Medika tersedia dengan klasifikasi kelas sebagai berikut :
a. Kelas VIP
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III

2.2.4. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/ NICU)


Intensive Care Unit (ICU) memiliki kapasitas 10 tempat tidur dilengkapi
dengan sistem ventilasi tekanan negatif sesuai dengan prinsip Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) dan dilengkapi dengan fasilitas Pendant pada masing-
masing tempat tidur.
Dilengkapi dengan Central Monitor Patient untuk memonitoring kondisi
pasien secara menyeluruh dan didukung dengan teknologi canggih dan
komprehensif serta tenaga medis dan paramedis profesional yang berpengalaman
dan terlatih.

2.2.5. Instalasi Bedah Sentral


Instalasi Bedah Sentral di RSU. Mitra Medika menyediakan pelayanan
dengan fasilitas yang lengkap dan dapat melayani berbagai macam tindakan
operatif yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga paramedis yang profesional
dan terlatih.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 5


2.2.6. Instalasi Kebidanan
Kamar bersalin RSU. Mitra Medika menyediakan 2 tempat tidur untuk
pelayanan bersalin normal, 1 tempat tidur untuk pelayanan curetase dengan
pelayanan yang menyeluruh dan berkesinambungan.

2.2.7. Instalasi Laboratorium


Instalasi Laboratorium Klinik di RSU. Mitra Medika Bandar Klippa
melakukan pelayanan Patologi Klinik dan Patologi Anatomi yang berkualitas
dan bermutu tinggi yang didukung oleh peralatan yang canggih dengan tingkat
akurasi hasil yang tinggi serta dilakukan oleh analis yang profesional dan terlatih.
Selain itu didukung dengan pemeriksaan dengan respon time sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal yang berlakukan oleh Pemerintah oleh Dokter
Spesialis Patologi Klinik yang berpengalaman. Selain itu, Instalasi Laboratorium
juga melayani pelayanan Medical Check Up untuk pasien yang personal dan
pasien perusahaan.

2.2.8. Instalasi Radiologi


Pelayanan Instalasi Radiologi di RSU. Mitra Medika dapat melayani
pemeriksaan :
a. CT-Scan
b. Digital Rontgen
c. Ultra Sonography (USG)
Pelayanan radiologi di RSU. Mitra Medika diberikan oleh petugas yang
profesional dan terlatih dengan pelayanan cepat dan berkualitas.

2.2.9. Unit Hemodialisa


Jenis pelayanan yang dilakukan: Hemodialisis (HD), HFR, Continous
Ambulatory Peritoneal Dialisis (CAPD).

2.2.10. Fisioterapi
Jenis kegiatan yang dilakukan pada Unit Fisioterapi adalah sebagai berikut:
Diatermi

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 6


Terapi dengan pamanasan gelombang pendek. Tinggi

Terapi Ultrasonic
Terapi dengan getaran suara tinggi
Faradisasi/ Galvanisasi
Terapi dengan efek arus listrik frekuensi rendah
Interferensi
Terapi dengan efek penyilangan arus listrik frekuensi menengah
Traksi servikal/ lumbal
Terapi penguluran jaringan sekitar ruas tulang leher/ punggung
Nebulizer (terapi inhalasi)
Terapi manual

2.2.11. Instalasi Farmasi


Pelayanan di Instalasi Farmasi RSU. Mitra Medika, dilakukan oleh
petugas Farmasi yang profesional dan terlatih serta dilakukan pemantauan oleh
Panitia Rekam Medis yang bertugas secara berkesinambungan untuk memastikan
kesesuaian pemakaian obat dan menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan
yang diperlukan oleh pasien, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.

2.2.12. Instalasi Gizi

Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang bermutu


dan berkualitas yang dipantau oleh ahli gizi yang profesional dan terlatih. Dalam
pemenuhan gizi pasien, ahli gizi melakukan koordinasi dengan dokter dan tenaga
kesehatan lainnya sehingga pelayanan yang didapatkan oleh pasien dapat
terintegrasi dengan baik secara menyeluruh.

2.2.13. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPSRS)


Memberikan pelayanan untuk memelihara fasilitas, sarana dan prasarana
yang berkaitan dengan pelayanan yang ada di rawat jalan ataupun rawat inap
sehingga pasien merasakan kenyamanan selama menjalani pelayanan di RSU.
Mitra Medika.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 7


2.2.14. Instalasi Sanitasi dan Laundry
Unit sanitasi melakukan tugas untuk memastikan kondisi sarana dan
prasarana serta fasilitas kebersihan yang ada sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan berdasarkan ketentuan Pemerintah. Unit laundry di RSU. Mitra Medika
memberikan pelayanan linen kepada pasien selama dirawat, sehingga pasien
mendapatkan linen yang baik selama pelayanan rawatan.

2.2.15. Unit Pusat Sterilisasi


Unit pusat sterilisasi di RSU. Mitra Medika menjamin ketersediaan alat
yang steril dan pelayanan pensterilan instrumen yang telah digunakan dalam
pelayanan sehingga dapat digunakan pada pelayanan selanjutnya. Upaya sterilisasi
bertujuan untuk meminimalisir penyebaran infeksi dan penularan penyakit yang
diakibatkan oleh alat dan instrumen yang tidak steril.

2.2.16. Unit Kamar Jenazah


Unit Kamar Jenazah di RSU. Mitra Medika memberikan pelayanan
perawatan jenazah pada pasien yang telah meninggal dunia tetapi tidak
memberikan pelayanan formalin.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 8


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, DAN TUJUAN
RSU. MITRA MEDIKA

3.1. Visi
Adapun visi RSU. Mitra Medika adalah : “Menjadi Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan terbaik, standar kualitas tinggi dengan
mengurangi risiko pada pasien dan staf secara berkesinambungan serta memenuhi
kebutuhan pasien dan keluarga pasien.”

3.2. Misi
Dalam mencapai visinya, RSU. Mitra Medika memiliki misi sebagai
berikut :
1. Merencanakan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta
menerapkan perubahan yang dapat menghasilkan perbaikan.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana / prasarana pelayanan serta
mengurangi risiko pada lingkungan kerja secara berkesinambungan.
3. Menciptakan suasana lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai –
nilai kemanusiaan dan religius.
4. Meningkatkan sumber daya manusia sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, merancang proses – proses klinis baru dan proses manajerial
dengan benar.
5. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
keluarga pasien secara terintegrasi dengan para profesional pelayanan
kesehatan yang menuju suatu kontinuitas pelayanan.

3.3. Motto
Adapun motto RSU. Mitra Medika adalah “Melayani Dengan Senyum”.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 9


3.4. Tujuan
Berikut adalah tujuan RSU. Mitra Medika dalam menjalankan misinya
untuk mencapai visi adalah :

1. Tujuan Umum
Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu bagi semua lapisan
masyarakat terutama di kawasan Percut Sei Tuan dengan mengedepankan
nilai-nilai social yang terdapat di masyarakat serta berlandaskan kepada
aturan perumasakitan yang berlaku.
2. Tujuan Khusus
a. Membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang maksimal dan terpadu kepada masyarakat khususnya
kawasan Percut Sei Tuan, dengan kecepatan dan ketepatan penanganan,
serta cakap dan tanggap;
b. Menciptakan pelayanan kesehatan dimana pasien sebagai pusat
pelayanan dengan tetap mengutamakan etika dan rasa empati serta
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;
c. Menghasilkan tenaga profesional yang mempunyai produktivitas kerja
yang tinggi dan inovatif serta mempunyai rasa kekeluargaan yang
tinggi.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 10


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU. MITRA MEDIKA
PT. Mitra Medika Sumutindo
Dewan Pengawas

Direktur

Satuan Pemeriksa Internal

Bidang Pelayanan Bagian Umum dan Keuangan

Sub Bidang Sub Bidang


Sub Bagian Sub Bagian
Pelayanan dan Penunjang Medis dan Keperawatan
Non Medis Sekretariat dan Umum Keuangan

SeksiRawat Jalan Seksi Seksi Rumah Seksi Seksi


SeksiPenunjang Seksi Seksi
Seksi Pelayanan dan Rawat Pengendalian dan Seksi Tata Usaha Tangga dan Kepegawaian dan Perbendaharaan
Medik dan Non Seksi Rawat Inap Akuntansi dan Pemasaran dan
Medik Khusus Pengembangan dan Umum Logistik Pengembangan Verifikasi Humas dan Mobilisasi
Medik Dana
Mutu SDM

Komite Medik Komite Keperawatan Komite Etik dan Hukum Komite Peningkatan Mutu Komite Pencegahan dan
dan Keselamatan Pasien Pengendalian Infeksi

KSM Spesialis
KSM Anak KSM Bedah
Lainnya
KSM Penyakit KSM Umum
KSM Obgyn
Dalam dan Gigi
KSM Anestesi

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 11


BAB V
VISI, MISI, DAN MOTTO
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

5.1. Visi
Adapun visi Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Mitra
Medika adalah : mencegah terjadinya infeksi dengan mempertimbangkan cost
effectivness.”

5.2. Misi
Dalam mencapai visinya, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
RSU. Mitra Medika memiliki misi sebagai berikut :
1. Melaksanakan program pencegahan dan pengendalian infeksi dibawah
pengawasan IPCN yang memiliki tanggung jawab pengawasan dalam
mengkoordinasi seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya, berdasarkan ilmu
pengetahuan terkini, pedoman praktek yang akseptabel dan sesuai dengan
sumber daya yang cukup
2. Mengintegrasi program dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas untuk peningkatan
mutu pelayanan, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

5.3. Motto
Adapun motto Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSU. Mitra
Medika adalah “clean hand save lives.”

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI

DIREKTUR

KETUA KOMITE
(IPCD)

Sekretaris
Komite

INFECTION INFECTION ANGGOT


PREVENTION AND PREVENTION A
CONTROL NURSE AND CONTROL KOMITE
(IPCN) LINK NURSE
(IPCLN)

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB VII
URAIAN JABATAN

Jabatan dan tugas di Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah


Sakit Umum Mitra Medika adalah sebagai berikut:
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab Direktur
1. Membentuk Komite / Tim PPI dengan Surat Keputusan.

2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap

penyelenggaraan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.

3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan

prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan

4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.

5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi

berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.

6. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap

potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai

kebutuhan berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.

7. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPI.

2. Ketua Komite PPI RS


2.1 Fungsi
1. Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.

2. Penyusunan rencana strategis program PPI.

3. Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.

4. Tersedianya SPO PPI.

5. Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan

PPI.

6. Memberikan kajian KLB infeksi di RS.

7. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


8. Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan

pengendalian risiko infeksi.

9. Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.

10. Terselenggaranya pertemuan berkala.

11. Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur

2.2 Hasil Kerja

1. Target yang harus dicapai komite PPI


3. Usulan program pendidikan dan pelatihan
4. Laporan harian, bulanan, dan tahunan
1.3 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan profesi dokter
2. Memiliki STR
3. Memiliki sertifikat pelatihan PPI dasar dan pelatihan IPCD
1.4 Uraian Tugas

1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi.


2. Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens
infeksi dan deteksi dini KLB.
3. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
4. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan lain dalam merawat
pasien.
5. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami
pencegahan dan pengendalian infeksi
1.5 Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab untuk merealisasikan tujuan unit kerjanya


dengan jalan memimpin dan mengelola bagiannya sesuai dengan
tugas dan peraturan yang berlaku.
2. Bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala
permasalahan secara tuntas.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


1.6 Wewenang

1. Menerima atau menolak usulan kerja lembur.


2. Memiliki 1 (satu) hak suara sebagai anggota rapat pimpinan
manajemen operasional.
3. Membuat atau menyetujui usulan pemberian surat peringatan
kepada karyawan.
4. Mewakili manajemen untuk mengikuti rapat dengan pihak manpun.
5. Mengusulkan :
a. Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan yang berada dibawah
tanggug jawabnya.
b. Kebutuhan sumber daya yang terdiri dari SDM, peralatan,
sarana, dan prasarana untuk keperluan bagian yang meliputi
tanggung jawabnya.
c. Mutasi, promosi, demosi termasuk pemberian sanksi, sampai
pemberhentian karyawan yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
d. Untuk diberikan Surat peringatan kepada karyawan yang
berada dibawah tanggung jawabnya.
e. Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi luar
biasa.
f. Perbaikan, pergantian, penambahan atau mengurangan sumber
daya agar mencapai efisiensi yang optimal.
g. Lain-lain sebagaimana yang tertuang pada uraian tugas dan
tanggung jawab.
2. Sekretaris Komite PPI RS
2.1 Fungsi
1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI.

2. Membantu koordinasi.

3. Mengagendakan kegiatan PPI

2.2 Hasil Kerja

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


1. Target yang harus dicapai di Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Membantu koordinasi PPi dengan semua garis koordinasi
3. Membuat laporan kegiatan PPI
2.3 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimal D-3 Keperawatan

2. Memiliki STR

3. Mendapat pelatihan dasar dan lanjut PPI

4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident

5. Bekerja purna waktu

2.4 Uraian Tugas


1. Bersama Komite mengadakan pelatihan PPI
2. Bersama IPCN membuat laporan audit PPI, termasuk kebersihan
tangan, penatalaksanaan limbah, laundry, gizi, dan instalasi lain terkait
PPI
3. Memonitor kesehatan lingkungan
4. Mendisain formulir, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi
surveilans infeksi yang terjadi di RS
5. Membuat laporan surveilans dan melaporkan nya ke komite PPI
6. Memberikan saran agar RS sesuai dengan prinsip PPI
7. Bekerjasama dengan IPCN meningkatkan kesadaran pasien dan
pengunjung RS tentang PPI melalui penyuluhan
8. Sebagai koordinator antara unit / departemen dalam mendeteksi dan
mengendalikan infeksi di RS
2.5 Tanggung Jawab
1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI dan berkoordinasi tentang

kegiatan PPI.

2. Mengagendakan kegiatan PPI

3. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


dalam menjalankan kewaspadaan isolasi

2.6 Wewenang

1. Menegur seluruh staf apabila tidak menerapkan prinsip PPI


2. Bersama IPCN memberikan pengarahan kepada seluruh staf terkait
prinsip- prinsip praktek PPI
3. Infection Prevention And Control Nurse (IPCN)
3.1 Fungsi
1. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat di
pahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit
4. Menyusun program PPI
5. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan
fasilitas pelayanan lainnya dalam PPI
6. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip
PPI dan aman bagi yang menggunakan
7. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah
sakit dalam PPI
8. Menyusun agenda pertemuan berkala evaluasi kebijakan
9. Memonitoring program PPI secara berkala
10. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan
pengadaan alat dan bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara
pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai dengan prinsip PPI

3.2 Hasil Kerja


1. Target yang harus dicapai di Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Mengontrol dan mengawasi penyelenggaraan praktek PPI di dalam
pelayanan
3. Melaporkan angka kepatuhan cuci tangan setiap bulan
4. Melaporkan angka kejadian infeksi setiap bulan
5. Melaporkan kepatuhan penggunaan APD setiap tahun
3.3 Persyaratan dan Kualifikasi

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


1. Pendidikan minimal D-3 Keperawatan
2. Memiliki STR
3. Mendapat pelatihan dasar dan lanjut PPI
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
5. Bekerja purna waktu

3.4 Uraian Tugas


1. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan setiap

hari untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik

rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO

dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.

3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite

PPI.

4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.

5. Memantau petugas kesehatan yang terpajan bahan infeksius/

tertusuk bahan tajam bekas pakai untuk mencegah penularan

infeksi.

6. M elakuka n dis eminas i prosedur kewaspadaan isolasi dan

memberikan konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus

tertentu yang terjadi di fasyankes.

7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes dengan

menggunakan daftar tilik.

8. Mendesain, melaksanakan, m emonitor, mengevaluasi dan

melaporkan surveilans infeksi yang terjadi di fasilitas pelayanan

kesehatan bersama Komite / Tim PPI

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


9. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan programPPI.

10. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan

prinsip PPI.

11. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit

tentang PPI.

12. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien,

keluarga dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang

berkembang (New-emerging dan re- emerging) atau infeksi dengan

insiden tinggi.

13. Sebagai coordinator antar departemen/ unit dalam mendeteksi,

mencegah dan mengendalikan infeksi dirumah sakit.

14. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re–

use.

3.5 Tanggung Jawab


1. Mengunjungi ruangan setiap hari
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas
dalam menjalankan kewaspadaan isolasi
3. Melaksanakan surveilans dan melaporkan kepada Komite PPIRS

3.6 Wewenang
1. Menegur seluruh staf apabila tidak menerapkan prinsip PPI
2. Memberikan pengarahan kepada seluruh staf terkait prinsip- prinsip
praktek PPI

4. Infection Prevention And Control Link Nurse (IPCLN)


4.1 Fungsi
1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap
masing-masing.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan
kepatuhan PPI pada setiap personil ruangan di unitnya masing-
masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan
kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanya HAIs
pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi
pengunjung dan konsultasi prosedur PPI berkoordinasi dengan
IPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan
pengunjung dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan
4.2 Hasil Kerja
1. Target yang harus dicapai di Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Mengontrol dan mengawasi penyelenggaraan praktek PPI di dalam
pelayanan
4.3 Persyaratan dan Kualifikasi
1. Perawat dengan pendidikan min D3.
2. Memiliki komitmen di bidang PPI
3. Memiliki kemampuan leadership
4.4 Uraian Tugas
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diruang
perawatan kemudian menyerahkan nya pada IPCN saat pasien pulang.
2. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB.
3. Memonitor kepatuhan petugas dalam menjalankan standart isolasi
4. Berkoordinasi dengan unit terkait lain. Melakukan pengawasan terhadap
tindakan tindakan yang menyimpang dari SPO.
5. Melakukan investigasi menetapkan dan melaksanakan infeksi bila ada
KLB.
6. Bekerja sama dengan TIM PPI dalam melakukan investigasi masalah
KLB (HAIs).

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


7. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara PPI.
8. Memberi konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit .
4.5 Tanggung Jawab
1. Memastikan seluruh petugas kesehatan mengetahui prosedur 6 langkah
cuci tangan
2. Memastikan seluruh petugas kesehatan khususnya perawat
melaksanakan cuci tangan sebelum menangani pasien
3. Memastikan seluruh petugas kesehatan khususnya perawat
melaksanakan cuci tangan sesudah menangani pasien
4. Memastikan seluruh petugas kesehatan khususnya perawat
melaksanakan cuci tangan setelah kontak dengan cairan maupun
peralatan pasien yg infeksius
5. Memastikan keluarga dan pengunjung rumah sakit mengetahui dan
melaksanakan prosedur 6 langkah cuci tangan
4.6 Wewenang
1. Menegur staf yang tidak patuh dalam menggunakan APD
2. Menegur staf yang tidak patuh mencuci tangan
5. Anggomite Komite
5.1 Fungsi
1. Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan berkoordinasi dengan
unit terkait lainnya dalam penerapan PPI
2. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI
5.2 Hasil Kerja
1. Target yang harus dicapai di Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
2. Mengontrol dan mengawasi penyelenggaraan praktek PPI di dalam
pelayanan
5.3 Persyaratan dan Kualifikasi
1.Tenaga diluar dokter dan perawat yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI
5.4 Uraian Tugas

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


1. Membantu pelaksanaan implementasi dari setiap program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI), dan sebagai perwakilan dari masing-
masing unit untuk dapat memastikan unit tersebut melaksanakan dengan
baik sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati
5.3 Tanggung Jawab
1. Mengimplementasikan setiap program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI), dan sebagai perwakilan dari masing-masing unit untuk
dapat memastikan unit tersebut melaksanakan dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang telah disepakati
5.4 Wewenang
1. Menegur apabila terjadi kesalahan jika tidak sesuai dengan program
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Untuk menyelenggarakan tugas-tugas yang ada, komite pencegahan dan
pengendalian infeksi harus membina hubungan kerja yang baik dengan berbagai
pihak yang ada di rumah sakit yang tertulis dibawah ini:

IGD Dokter dan staff Instalasi Rawat


Inap
Laboratorium
Rekam
Medik
Rawat Jalan
Komite Mutu

Radiologi Farmasi
PPI
Diklat
IBS

ICU/ NICU
K3RS

Logistik
Pendaftaran
Sanitasi IKPK
Gizi Unit Kamar IPB
Jenazah

Gambar 3. Tata Hubungan Kerja

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


Tata hubungan kerja Komite Ppi dengan Instalasi dn Unit kerjalainnya adalah
sebagai berikut :

a. Hubungan Kerja PPI Dengan Dokter dan Staf


- Mensosialisasikan Pencegahan dan Pengendalian infeksi ke seluruh dokter
dan staf
- Melaksanakan pemakaian antibiotik yang rasional
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD
- Mesosialisaikan alur tertusuk jarum apabila dokter atau staf mengalami
kejadian tertusuk jarum
- Mengingatkan tentang penerapan bundles
b. Hubungan Kerja PPI dengan Logistik
- Mensosialisasikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ke personil
logistik
- Membuat permintaan barang/ fasilitas rumah sakit yang sesuai standar
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD

c. Hubungan Kerja PPI dengan Farmasi


- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil
farmasi
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD
- Mengobservasi tentang pemakaian obat yang rasional dan pengantaran
obat sesuai instruksi dokter
- Menfollow up pengadaan bahan desinfektan serta fasilitas yang diperlukan
di ruangan nurse station
- Menerapkan prinsip PPI dalam sediaan steril farmasi seperti obat-obatan

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


d. Hubungan Kerja PPI dengan Radiologi
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil
radiologi
- Mencuci pembuangan bahan anti radiasi ke pembuangan yang sudah di
standar
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD

e. Hubungan Kerja PPI dengan Sanitasi


- Menerapkan kepatuhan pembuangan limbah
- Menaga kebersihan lingkungan rumah sakit
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil
Laundry
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Mendisiplinkan petugas untuk pemakaian alat pelindung diri saat bekerja
- Mengontrol alur linen infeksius dan non infeksius
- Mengobservasi kebutuhan linen diruangan rawat inap dan rawat jalan
- Mengkontrol tentang pemilahan sampah dan alat tenun yang terinfeksi

f. Hubungan Kerja PPI dengan Laboratorium


- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil
Laboratorium dan Pelayanan Darah
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Mengobservasi tentang kebersihan kerja laboratorium dan pembuangan
sampah laboratorium untuk spesimen dibuang ke saluran pembuangan
khusus
- Mendisiplinkan petugas untuk memakai APD
- Mesosialisaikan alur tertusuk jarum apabila dokter atau staf mengalami
kejadian tertusuk jarum

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


g. Hubungan Kerja PPI dengan Gizi
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Gizi
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD
- Melakukan observasi di lingkungan gizi kebersihan dan penyajian
makanan yang bersih terhinndar dari kontaminasi
- Melakukan penyuluhan terhadap penjamah makanan tentang cara-cara
penyajian makanan sesuai dengan standar kesehatan
- Memonitoring suhu penyimpanan bahan makanan
- Memonitoring sample bahan makanan untuk persediaan investigasi
outbreak
h. Hubungan Kerja PPI dengan IBS/ Rawat Inap / Rawat Khusus/ Rawat
Jalan
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil IBS/
Rawat Inap / Rawat Khusus/ Rawat jalan
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD
- Memantau kegiatan personil IBS/ Rawat Inap /Rawat Khusus dalam
proses pemeliharaan alat-alat instrument dan sterilisasi sesuai dengan SPO
- Memantau petugas IBS/ Rawat Inap/ Rawat Khusus dalam melaksanakan
tindakan harus dengan prosedur septic dan aseptic
- Memantau mutu kesterilan dan tetap menyertakan alat-alat kelayakan alat
yang tidak bisa pakai serta kebersihan ruang perawatan
i. Hubungan Kerja PPI dengan Rekam Medik
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil
Rekam Medik
- Menerapkan prinsip etika batuk
- Menekankan perlunya menggunakan APD
- Membuat laporan pasien yang terinfeksi/ KLB bekerjasama dengan
Rekam Medik
j. Hubungan Kerja PPI dengan K3RS
- Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil K3RS
- Membuat kepatuhan pemakaian APD

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


- Menerapkan prinsip etika batuk
- Membuat ICRA renovasi
- Menindaklanjuti apabila ada staff yang tertusuk jarum
k. Hubungan Kerja PPI dengan IGD
- Menangani kasus tertusuk jarum dan membuat pelaporan tertusuk jarum
- Menangani pasien dengan kategori infeksi atau tidak
- Mengisi form surveilans infeksi untuk seterusnya diserahkan ke ruang
rawatan
- Menerapkan kewaspadaan standard an isolasi
l. Hubungan Kerja PPI dengan UKJ
- Menggunakan APD sesuai indikasi ketika mennagani jenazah
- Menerapkan kewaspadaan Standard an isolasi pada saat menangani
jenazah
- Tidak memberikan pelayanan formalin sesuai dengan kebijakan pelayanan
unit kamar jenazah
- Menerapkan kewaspadaan standard dan isolasi
m. Hubungan Kerja PPI dengan Komite mutu
- Membuat indikator mutu
- Mengadakan telusur infeksi dan rapat koordinasi terpimpin
- Menelusuri data infeksi
n. Hubungan Kerja PPI dengan Diklat
- Mensosialisasikan program PPI kepada seluruh staf
- Mengusulkan pelatihan internal dan external tentang PPI

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan
No. Jabatan Jumlah Tenaga yang dibutuhkan
1 Ketua Komite 1
Infection Prevention Control
Doctor (IPCD)
2 Sekretaris Komite 1
3 Infection Prevention Control 1
Nurse (IPCN)
4 Infection Prevention Control Sesuai dengan jumlah unit kerja
Link Nurse (IPCLN) yang ada

B. Kualifikasi Personil
Adapun kualifikasi personil Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(KPPI) di RSU. Mitra Medika adalah sebagai berikut :
No. Jabatan Kualifikasi
1. Ketua Komite 1. Ahli atau dokter yang
Infection Prevention Control mempunyai minat dalam PPI
Doctor (IPCD) 2. Mengikuti pendidikan dan
pelatihan dasar PPI
3. Memiliki kemampuan leadership
2. Sekretaris Komite 1. Perawat dengan pendidikan
minimal D-3 dan memiliki
sertifikat PPI Dasar dan Lanjutan.
2. Memiliki komitmen di bidang
pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Memiliki kemampuan inovatif
3. Infection Prevention Control 1. Perawat dengan pendidikan
Nurse (IPCN) minimal D-3 dan memiliki
sertifikat PPI Dasar dan
Lanjutan.
2. Memiliki komitmen di bidang
pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Memiliki kemampuan
leadership, inovatif dan
convident

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


4. Infection Prevention Control 1. Perawat dengan pendidikan
Link Nurse (IPCLN) minimal D-3 dan memiliki
sertifikat PPI Dasar
2. Memiliki komitmen di bidang
pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Memiliki kemampuan leadership

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Untuk dapat memberikan pelayanan rumah sakit yang bermutu, perlu upaya
yang serius dalam menangani sumber daya manusia. Faktor manusia harus dibina
dan ditingkatkan kemampuannnya dalam rangka meningkatkan pengetahun dan
keterampilan petugas, maka dibuat perencanaan dan pelaksanaan program
pelatihan & pengembangan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
Penambahan pegawai baru di lingkungan rumah sakit direncanakan dengan
melihat beban kerja yang ada, dan setiap pegawai baru di wajib menjalani masa
orientasi sesuai dengan program orientasi pegawai baru dan jadwal yang telah
disusun.
Program orientasi pegawai baru dilakukan untuk memberikan pemahaman
kepada pegawai yang baru saja bergabung di RSU. Mitra Medika berkaitan
dengan segala hal yang berkaitan dan berlaku baik secara umum maupun secara
khusus dimana petugas baru di tempatkan.
Program orientasi pegawai meliputi kegiatan sebagai berikut :
No. Nama Kegiatan Waktu Penanggung Jawab
Orientasi Umum
1. Visi dan Misi Rumah Sakit serta 60’ Ka. Seksi Kepegawaian
Peraturan Kepegawaian dan Pengembangan
SDM
2. Struktur Organisasi Rumah Sakit 60’ Ka. Sub.Bagian
Sekretariat dan Umum
3. Ketetentuan tentang Hak Pasien & Ka. Sub.Bagian
Keluarga Sekretariat dan Umum
4. Lingkungan Rumah Sakit (Hospital 60’ Staf Seksi
Tour) Kepegawaiand an
Pengembangan SDM
5. Kebijakan dan Program Peningkatan 60’ Anggota TPMKPRS
Mutu dan KPRS
6. Ketentuan berkaitan dengan 60’ Anggota Komite PPI
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI)
7. Ketentuan berkaitan dengan Kesehatan 60’ Penanggung Jawab K3
dan Keselamatan Kerja (K3)
No. Nama Kegiatan Waktu Penanggung Jawab

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


Orientasi Khusus/ Spesifik
1. Struktur Organisasi komite PPI 30’ Ketua komite PPI
2. Konsep dasar HAIs dan program PPI 60’ IPCN
3. Peran dan fungsi IPCO/ IPCN/ IPCLN 60’ IPCN
4. Kewaspadaan isolasi dan standar 60’ IPCN
5. Kebersihan lingkungan 60’ IPCN
6. Kebersihan tangan 60’ IPCN
7. Manajemen linen 60’ IPCN
8. Surveilance infeksi 60’ IPCN
9. Penatalaksanaan BHP 60’ IPCN

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB XI
PERTEMUAN / RAPAT
10.1. Pengertian
Rapat adalah pertemuan atau kumpulan dalam suatu organisasi, instansi
pemerintah baik dalam situasi formal maupun nonformal untuk membicarakan,
merundingkan, dan memutuskan suatu masalah berdasarkan hasil kesepakatan
bersama.

10.2. Tujuan
Tujuan diadakannya rapat komite PPI Rumah Sakit Mitra Medika adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu
masalah yang dihadapi komite PPI RSU Mitra Medika.
2. Menampung semua permasalahan dari staff yang
bertugas komite PPI RSU Mitra Medika.
3. Agar semua staff komite PPI ikut berpartisipasi
terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi.
4. Untuk membantu terselenggaranya pelayanan yang
professional komite PPI RSU Mitra Medika.
5. Untuk menyampaikan informasi, perintah atau
pernyataan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan komite PPI RSU
Mitra Medika.

10.3. Kriteria Rapat


1. Membicarakan suatu masalah yang berkaitan
dengan tujuan organisasi dan harus dirundingkan atau didiskusikan
secara musyawarah.
2. Pada saat rapat berlangsung seluruh peserta
rapat harus berperan aktif.
3. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung
bersifat terbuka, tidak ada yang disembunyikan.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


4. Adanya unsur rapat seperti pemimpin rapat,
notulen rapat, peserta rapat, dan masalah yang dibahas.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


10.4. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan di ruangan komite PPI RSU. Mitra Medika
yang dipimpin oleh kepala komite PPI dan diikuti oleh seluruh staff komite PPI
RSU Mitra Medika. Kegiatan Rapat dilaksanakan sebulan sekali dengan
membahas segala masalah-masalah yang didapati komite PPI, kecuali ada hal-hal
yang sangat urgent dapat dilaksanakan rapat pada saat kebutuhan.
Adapun jenis, jadwal dan mekanisme rapat komite PPI adalah sebagai
berikut :
a. Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Hari : Minggu Ke - 1 setiap bulan
Jam : Sesuai dengan situasi dan kondisi
Tempat : Ruang komite PPI
Peserta : Seluruh anggota Komite PPI, Komite Mutu, Ka. Bid /
Bagian, Ka. Sub Bidang/ Bagian, Ka. Instalasi/ Unit
Kelengkapan rapat :
 Undangan
 Daftar hadir
 Notulen
 Laporan/ Rekomendasi/ Usulan kepada Pimpinan
b. Rapat Insidentil
Rapat insidentil diselenggarakan pada :
Hari : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai dengan undangan
Tempat : Sesuai dengan undangan
Peserta : Anngota komite PPI
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat :
 Undangan
 Daftar hadir
 Notulen
 Laporan/ Rekomendasi/ Usulan kepada Pimpinan

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB XII
PELAPORAN DAN EVALUASI

11.1 Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang terkait dengan komite PPI

11.2. Jenis Laporan


Jenis-jenis laporan yang di buat oleh komite PPI adalah sebagai berikut :
1. Laporan Harian
- Laporan angka infeksi disetiap rawat inap
2. Laporan Bulanan
- Laporan kepatuhan penggunaan APD
- Laporan Kepatuhan melaksanakan handhygiene
- Laporan monitoring dan evaluasi program PPI
3. Laporan Triwulan
- Laporan bulanan kegiatan surveilans
- Laporan kegiatan PPI
- Laporan Pemeriksaan Baku Mutu Air Bersih
4. Laporan Tahunan
- Review tahunan komite PPI.

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36


BAB XII
PELAPORAN

12.1. Laporan Harian


Laporan harian di buat oleh IPCN dalam bentuk tertulis setiap hari.
Adapun hal- hal yang dilaporkan adalah:
1. Monitoring infeksi surveilans
2. Monitoring kepatuhan melakukan hand hygiene
3. Monitoring keatuhan APD
4. Monitoring pembuangan limbah
5. Monitoring linen dan laundry
6. Monitoring pelaksanaan PPI di unit masing masing
12.2. Laporan Bulanan
1. Laporan data infeksi surveilans
2. Laporan data kepatuhan melakukan hand hygiene
3. Laporan data keatuhan APD
4. Laporan data kepatuhan pembuangan limbah
5. Laporan data manajemen linen dan laundry
6. Laporan pelaksanaan PPI di unit masing masing

12.3. Laporan Triwulan dan Semester


1. Audit hand hygiene
2. Audit APD
3. Audit PPI di instalasi tertentu

12.4. Laporan Tahunan


1. Laporan program komite pencegahan dan pengendalia infeksi
2. Laporan Infection Control Risk Assessment tahunan

Pedoman Pengorganisasian KPPI RSU. Mitra Medika 36

Anda mungkin juga menyukai