Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

MEETODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Penelitian kuantitatif menurut Sujawerni (2021:39) adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan menggunakan

prosedur-prosedur statistik. Sedangkan menurut Kasiram (Sujarweni, 2021:39)

penelitian kuantitatif merupakan proses untuk menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Bryman (Sujarweni, 2021:39) penelitian

kuantitatif adalah dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, menganalisis data,

dan menuliskan kesimpulan.

Menurut Sujarweni (2021:49) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu

keadaan secara objektif. Jadi, dalam penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan dengan

mengumpulkan data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk

mendapat suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut.


Pada penelitian yang penulis lakukan ini, penulis mencoba untuk memakai

desain penelitian dari Uma Sekaran, desain penelitian nya terdiri dari :

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk menguji hipotesis-

hipotesis dan menguji teori yang telah ada. Studi yang termasuk dalam pengujian

hipotesis ialah menjelaskan suatu sifat hubungan tertentu, atau menentukan

perbedaan antar kelompok dua atau lebih faktor dalam situasi.

2. Jenis Investigasi

Jenis investigasi ini menggunakan studi kausal. Studi kausal adalah jika peneliti

ingin menemukan penyebab - penyebab dari satu atau lebih masalah. Jenis kausal

ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh antar variabel.

3. Tingkat Intervensi

Pada penelitian ini, data yang penulis gunakan adalah data sekunder yaitu adalah

data yang sudah di publish di media massa sehingga tingkat intervensi penulis

minimal dan bahkan tidak ada.

4. Situasi Studi

Sebuah penelitian dapat dilakukan pada lingkungan yang tidak teratur (alami)

dan diatur (artifisial), dalam penelitian ini menggunakan studi kausal yang lebih

sering dilaksanakan dalam situasi teratur.

5. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalaha organisasi, dimana data yang ada di

dapat dari laporan-laporan keuangan pada perusahaan yang telah listing di BEI.
6. Horizon waktu

Penulis menggunakan data panel. Data panel ialah gabungan berupa data Time

series dan Cross sectional. Pada penelitian ini, menggunakan data empat tahun.

Tahun yang diteliti ialah dari tahun 2018-2021 dan menggunakan sampel 30

perusahaan.

4.2. Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini dapat terlaksana sesuai yang diinginkan penulis, maka

penting untuk memahami beberapa faktor yang terdapat dalam operasional variabel

penelitian ini. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2019).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu

harga saham syariah. Variabel independen yaitu Debt Equity Ratio (DER), Return on

Asset (ROA), Free Cash Flow (FCF), dan Working Capital Turnover (WCT) dan

variable moderating yaitu Earning Per Share (EPS).

4.2.1. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2019) Dependent Variabel sering disebut sebagai variabel

output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karna adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah

harga saham syariah di Jakarta Islamic Index 70 (JII 70). Harga saham terbagi

menjadi dua, yaitu harga saham pada harga pembukaan (open price) dan harga
penutupan (closing price) namun pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan

harga saham pada harga penutupan (closing price).

4.2.2. Variabel Independen (X)

Independent Variabel sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, dan

antecedent Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel

bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependent/terikat Sugiyono (2019)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Debt Equity Ratio (DER),

Return on Asset (ROA), Free Cash Flow (FCF), Working Capital Turnover (WCT)

Penulis mencoba untuk memakai variabel tersebut sebagai refleksi dari mikro

ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham salah satunya adalah faktor

mikro ekonomi.

4.2.3. Variabel Modereting

Variabel moderating pada penelitian ini adalah Earning per share (EPS).

Penulis mencoba untuk mengambil salah satu aspek dari mikro ekonomi yang dapat

mempengaruhi harga saham syariah, dan Earning per share (EPS) menjadi salah satu

variabel moderating sebagai refleksi dari mikro ekonomi.


Tabel 4.1
Operasional Variabel
Variabel
No Definisi Variabel Indikator
Penelitian
Rasio untuk mengukur keefektifan
manajemen perusahaan dalam EAT
1 ROA menghasilkan laba dengan aset yang x 100 %
Total Aktiva
tersedia. ROA di ukur dengan
menggunakan rasio (Syamsidar, 2022)
Rasio hutang untuk mengukur tingkat
pinjaman dari keuangan perusahaan
dan dikalkulasi berdasarkan Total Hutang
6 DER x 100
perbandingan jumlah total liabilitas Total Ekuitas
dibanding dengan jumlah total ekuitas
(Rully, 2022).
salah satu rasio untuk mengukur atau Penjualan Bersih
Working
menilai keefektifan modal kerja Aktiva Lancar−Hutang Lancarr
7 Capital
perusahaan selama periode tertentu.
Turnover
(Kasmir, 2012:182).
Arus kas bebas adalah kas yang
menganggur, yaitu sisa kas setelah
digunakan untuk berbagai keperluan
proyek yang telah direncanakan oleh EBIT−Deviden+ Penyusutan AT
Free Cash perusahaan. Free cash flow sebagai Total Aktiva
Flow kas perusahaan yang dapat didistribusi x 100
kepada kreditur atau pemegang saham
yang tidak digunakan untuk modal
kerja (working capital) atau investasi
pada aset tetap (Rizky, 2016).
Earning Per Share atau pendapatan
per lembar saham adalah bentuk
pemberian keuntungan yang diberikan Lababerseih setelah pajak
8 EPS Jumlah saham beredar
kepada para pemegang saham dari
setiap lembar saham yang dimiliki
(Fahmi, 2016).
4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sempel

4.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012), populasi merupakan wilayah generalisasi yang tediri

dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya .

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta

Islamic Indeks 70 (JII 70) periode 2018-2021 sebanyak 120 perusahaan. Penelitian ini

dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII

70) karena merupakan tolok ukur perusahaan yang menerbitkan saham syariah.

4.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakeristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut, Sugiyono (2012). Dari perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam

Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70). Sampel dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan

tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70)pada tahun 2018 hingga 2021.

4.3.3. Teknik Pengambilan Sempel

Pemilihan data sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan

teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik pemilihan atau

penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Bertolak dari pernyataan diatas, maka dari

120 perusahaan didapati sampel sebanyak 30, pengambilan sampel dilakukan secara

purposive sampling dengan menetapkan kriteria sebagai berikut:


1. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70

(JII 70) periode 2018 – 2021

2. Perusahaan yang tidak delisting selama 2018 - 2021.

3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah, agar pengukuran pada setiap

pengamatan sama.

Tabel 4.2
Proses Purposive Sampling Penelitian

NO Purposive Sampling Jumlah

Perusahaan yang tergabung dalam Indeks JII 70 periode 2018-


1 120
2021

2 Perusahaan yang delisting selama 2018 – 2021 86

3 Perusahaan yang tidak menggunakan mata uang rupiah 4

Jumlah Sampel 30

Berdasarkan data kualifikasi diatas maka sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah sebanyak 30 Perusahaan. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:


Tabel 4.3
Sampel Penelitian

No Kode Nama Emiten


1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk
3 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk
4 AKRA AKR Corporindo Tbk
5 ANTM Aneka Tambang Tbk
6 BMTR Global Mediacom Tbk
7 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
8 CTRA Ciputra Development Tbk
9 DMAS Puradelta Lestari Tbk
10 EXCL XL Axiata Tbk
11 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
12 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
13 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
14 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
15 KAEF Kimia Farma Tbk
16 KLBF Kalbe Farma Tbk
17 LINK Link Net Tbk
18 LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk
19 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk
20 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk
21 MNCN Media Nusantara Citra Tbk
22 PTBA Tmbang Batubara Bukit Asam Tbk
23 PTPP PP Persero Tbk
24 PWON Pakuwon Jati Tbk
25 SCMA Surya Citra Media Tbk
26 SMRA Summarecon Agung Tbk
27 TLKM elekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
28 UNTR United Tractors Tbk
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk
30 WIKA Wijaya Karya Persero Tbk
4.4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah

metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah metode yang

pengumpulan data melalui buku bacaan, jurnal ilmiah serta artikel-artikel yang terkait

dengan penelitian. Sedangkan metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan

dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu dokumen mengenai data penelitian. Yaitu

laporan keuangan tahunan sampel penelitian, data harga saham serta informasi jumlah

saham yang beredar. Data-data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian diperoleh dari laporan keuangan perusahaan, data

perubahan harga saham dan index IHSG dengan cara download dari website

www.idx.co.id, www.e-bursa.com.

4.5. Metode Analisi Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang

digunakan dan menggambarkan variabelvariabel dalam penelitian. Analisis statistik

deskriptif terdiri dari jumlah sampel, range, nilai minimum, nilai maksimum

(Ghozali, 2013). Statistik deskriptif mendeskripsikan data sehingga informasi lebih

jelas dan mudah dipahami. Analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi

variabelvariabel yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi

variabel-variabel tersebut. Data-data yang di dapat dari situs terkait kemudian di

rekap menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel 2010 dan diolah dalam
bentuk tabel untuk dapat diinterpretasikan guna menarik kesimpulan. Teknik analisis

data dilakukan dengan bantuan software SPSS Statistics versi 25.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas ini bertujuan untuk menentukan distribusi data dalam variabel

yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik yang cocok untuk

digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal

(Wiratna, 2019). Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalaha

Kolmogorov - Smirnov.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah keadaan di mana model regresi menemukan

korelasi sempurna atau hampir sempurna antara variabel independen. Dalam

model regresi yang baik, seharusnya tidak ada korelasi yang sempruna atau

dekat dengan sempurna di antara variabel bebas (Duwi, 2012). Uji

multikolinearitas dapat dilihat dengan mengacu pada nilai tolerance dan nilai

VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF berada di 1-10 maka

data tidakiterjadi gejala multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji terjadinyaaperbedaan varian

residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.71 Uji

heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat nilai sig > 0,05 dan dengan

melihat grafik Scatter Plot.


d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan korelasiaantara anggota observasi diatur menurut

waktu dan tempat. Model regresi yang baik tidak harus muncul

autokorelasi.72 Uji autokorelasi dapat dilihat dengan Run Test atau Durbin

Watson, jika nilai durbin watson sebesar DU < DW < 4- DU maka tidak

terjadi autokorelasi.73 Atau juga dapat dilihat jika nilai durbin watson berada

diantara -2 sampai 2 maka tidak terjadi autokorelasi.74 Pada penelitian ini

penulis menggunakan uji Run Test.

3. Analisis Regresi Menggunakan Variabel Moderating

Analisis ini adalah untuk melihat peranan dari variabel moderating terhadap

pengaruh variabel independen dengan dependen. Variabel moderating berperan

sebagai variabel yang dapat memperkuat ataupun memperlemah hubungan pengaruh

independen terhadap dependen. Variabel yang menjadi moderating adalah Earning

per share (EPS).

Anda mungkin juga menyukai