MEETODE PENELITIAN
mengenai apa yang ingin diketahui. Menurut Bryman (Sujarweni, 2021:39) penelitian
kuantitatif adalah dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, menganalisis data,
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Jadi, dalam penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka kemudian diolah dan dianalisis untuk
desain penelitian dari Uma Sekaran, desain penelitian nya terdiri dari :
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk menguji hipotesis-
hipotesis dan menguji teori yang telah ada. Studi yang termasuk dalam pengujian
2. Jenis Investigasi
Jenis investigasi ini menggunakan studi kausal. Studi kausal adalah jika peneliti
ingin menemukan penyebab - penyebab dari satu atau lebih masalah. Jenis kausal
3. Tingkat Intervensi
Pada penelitian ini, data yang penulis gunakan adalah data sekunder yaitu adalah
data yang sudah di publish di media massa sehingga tingkat intervensi penulis
4. Situasi Studi
Sebuah penelitian dapat dilakukan pada lingkungan yang tidak teratur (alami)
dan diatur (artifisial), dalam penelitian ini menggunakan studi kausal yang lebih
5. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalaha organisasi, dimana data yang ada di
dapat dari laporan-laporan keuangan pada perusahaan yang telah listing di BEI.
6. Horizon waktu
Penulis menggunakan data panel. Data panel ialah gabungan berupa data Time
series dan Cross sectional. Pada penelitian ini, menggunakan data empat tahun.
Tahun yang diteliti ialah dari tahun 2018-2021 dan menggunakan sampel 30
perusahaan.
Agar penelitian ini dapat terlaksana sesuai yang diinginkan penulis, maka
penting untuk memahami beberapa faktor yang terdapat dalam operasional variabel
penelitian ini. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu
harga saham syariah. Variabel independen yaitu Debt Equity Ratio (DER), Return on
Asset (ROA), Free Cash Flow (FCF), dan Working Capital Turnover (WCT) dan
output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karna adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini ialah
harga saham syariah di Jakarta Islamic Index 70 (JII 70). Harga saham terbagi
menjadi dua, yaitu harga saham pada harga pembukaan (open price) dan harga
penutupan (closing price) namun pada penelitian ini penulis mencoba menggunakan
antecedent Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Debt Equity Ratio (DER),
Return on Asset (ROA), Free Cash Flow (FCF), Working Capital Turnover (WCT)
Penulis mencoba untuk memakai variabel tersebut sebagai refleksi dari mikro
ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham salah satunya adalah faktor
mikro ekonomi.
Variabel moderating pada penelitian ini adalah Earning per share (EPS).
Penulis mencoba untuk mengambil salah satu aspek dari mikro ekonomi yang dapat
mempengaruhi harga saham syariah, dan Earning per share (EPS) menjadi salah satu
4.3.1. Populasi
dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditentukan peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Indeks 70 (JII 70) periode 2018-2021 sebanyak 120 perusahaan. Penelitian ini
dilakukan terhadap perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII
70) karena merupakan tolok ukur perusahaan yang menerbitkan saham syariah.
4.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakeristik yang dimiliki oleh populasi
Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70). Sampel dalam penelitian ini adalah 30 perusahaan
tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks 70 (JII 70)pada tahun 2018 hingga 2021.
Pemilihan data sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan
teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu teknik pemilihan atau
penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Bertolak dari pernyataan diatas, maka dari
120 perusahaan didapati sampel sebanyak 30, pengambilan sampel dilakukan secara
pengamatan sama.
Tabel 4.2
Proses Purposive Sampling Penelitian
Jumlah Sampel 30
Berdasarkan data kualifikasi diatas maka sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 30 Perusahaan. Adapun sampel dalam penelitian ini dapat dilihat
metode studi pustaka dan dokumentasi. Metode studi pustaka adalah metode yang
pengumpulan data melalui buku bacaan, jurnal ilmiah serta artikel-artikel yang terkait
dokumen-dokumen yang sudah ada yaitu dokumen mengenai data penelitian. Yaitu
laporan keuangan tahunan sampel penelitian, data harga saham serta informasi jumlah
perubahan harga saham dan index IHSG dengan cara download dari website
www.idx.co.id, www.e-bursa.com.
1. Analisis Deskriptif
deskriptif terdiri dari jumlah sampel, range, nilai minimum, nilai maksimum
variabelvariabel yang akan diuji pada setiap hipotesis, bagaimana profil dan distribusi
rekap menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel 2010 dan diolah dalam
bentuk tabel untuk dapat diinterpretasikan guna menarik kesimpulan. Teknik analisis
a. Uji Normalitas.
Uji normalitas ini bertujuan untuk menentukan distribusi data dalam variabel
yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik yang cocok untuk
(Wiratna, 2019). Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalaha
Kolmogorov - Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas
model regresi yang baik, seharusnya tidak ada korelasi yang sempruna atau
multikolinearitas dapat dilihat dengan mengacu pada nilai tolerance dan nilai
VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF berada di 1-10 maka
c. Uji Heteroskedastisitas
heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat nilai sig > 0,05 dan dengan
waktu dan tempat. Model regresi yang baik tidak harus muncul
autokorelasi.72 Uji autokorelasi dapat dilihat dengan Run Test atau Durbin
Watson, jika nilai durbin watson sebesar DU < DW < 4- DU maka tidak
terjadi autokorelasi.73 Atau juga dapat dilihat jika nilai durbin watson berada
Analisis ini adalah untuk melihat peranan dari variabel moderating terhadap