Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah pemikiran kritis (kritikal thinking) penelitian meliputi
pemberian definisi dari redevinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis /
jawaban sementara, membuat kumpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah cocok
dengan hipotesis. (Woody, 1927) Penelitian juga bertujuan untuk mengubah
kesimpulan-kesimpulan yang telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan
adanya aplikasi baru dari dalil-dalil tersebut. Ketika hendak melakukan penelitian,
biasanya seorang peneliti dihadapkan kepada pilihan mengenai metode apa yang
akan digunakan. Pilihan mana yang akan diambil oleh peneliti yang bersangkutan
sering ditentukan oleh sikap peneliti terhadap jenis-jenis metode untuk melakukan
penelitian, seseorang dapat memilih jenis-jenis metode sesuai dengan masalah,
tujuan penelitian dan kerangka pemikiran yang dirancang.
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis
untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan,
membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang bersifat teka-
teki. Masalah yang ada di dalam sebuah penelitian dapat dipecahkan melalui
sebuah alat. Alat atau instrumen yang digunakan adalah metodologi penelitian
yang biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode pendekatan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian itu
digolongkan menjadi dua yaitu metode non ilmiah dan metode ilmiah.
Dibandingkan dengan sumber pengetahuan yang lain seperti pengalaman, otoritas,
penalaran induktif dan penalaran deduktif, penalaran metode ilmiah tidak
diragukan, paling efisien, dan paling terpercaya. Banyak metode penelitian atau
model rancangan penelitian yang biasa digunakan dalam berbagai penelitian
terutama dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah metode penelitian
korelasional. Fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan terdapat hubungan

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 1


antar unsur-unsurnya. Seperti hubungan antara guru dengan siswa, guru dengan
materi atau kurikulum, materi dengan evaluasi pembelajaran, dan masih banyak
yang lainnya.
Dalam dunia pendidikan berkat adanya pemanfaatan metode penelitian
oleh para pakar pendidikan, ilmu pendidikan mengalami kemajuan yang cukup
menggembirakan. Namun keadaan seperti itu tampaknya belum diikuti oleh para
pelaksanan pendidikan seperti guru. Walaupun dalam kegiatan sehari-hari guru
sering dihadapkan pada banyak masalah, lalu merumuskan masalah tersebut
dengan caranya sendiri dan mengatasinya dengan cara sendiri pula, namun mereka
belum terbiasa menuangkan buah pikirannya itu kedalam bentuk tulisan sehingga
orang lain akan sulit mempelajari atau meniru cara-cara yang ditemukan itu. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan belum terbiasanya guru menulis karya tulis
atau melakukan penelitian pada bidang pekerjaan yang ditekuninya. Faktor
tersebut diantaranya bahwa kemampuan guru dalam meneliti dan menulis masih
rendah. Padahal informasi yang diperoleh dari hasil penelitian berguna sebagai
dasar yang logis dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi tentu tidak semua
keputusan yang diambil harus berdasarkan pada hasil penelitian.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka makalah ini dapat
dilakukan untuk mempermudah kita sebagai calon pendidik dalam memahami
tentang penelitian terutama dalam merancang suatu penelitian seperti pada saat
sekarang ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah kekuatan dan kelemahan serta
jenis-jenis desain penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik, serta kekuatan dan kelemahan desain penelitian
korelasional?
2. Bagaimana kekuatan dan kelemahan desain pra-eksperimental?
3. Bagaiamana kekuatan dan kelemahan desain kuasi-eksperimental?
4. Bagaimana karakteristik serta kekuatan dan kelemahan desain 
eksperimental benaran?

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 2


C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, tujuan penulisan makalah
kekuatan dan kelemahan serta jenis-jenis desain penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik, serta kekuatan dan kelemahan desain
penelitian korelasional.
2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain pra-eksperimental.
3. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain kuasi-eksperimental.
4. Untuk mengetahui karakteristik serta kekuatan dan kelemahan desain
eksperimental benaran.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan kekuatan dan kelemahan serta jenis-jenis
desain penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui karakteristik, serta kekuatan dan kelemahan desain
penelitian korelasional.
2. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain pra-eksperimental.
3. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan desain kuasi-eksperimental.
4. Untuk mengetahui karakteristik serta kekuatan dan kelemahan desain
eksperimental benaran.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 3


BAB II
KERANGKA BERPIKIR DALAM PENULISAN

A. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini
yaitu metode literatur atau pustaka. Metode Pustaka atau literatur adalah metode
yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dangan alat,baik berupa buku, jurnal, skripsi maupun informasi dari
internet.
B. Ruang Lingkup Kajian dan Penyajian Data dan Informasi
Adapun ruang lingkup kajian pada makalah ini yaitu terkait dengan jenis-
jenis desain penelitian serta kekuatan dan kelemahannya dengan membahas 4
subpokok bagian yaitu desain penelitian korelasional karakteristik kekuatan dan
kelemahannya, desain pra-eksperimental kekuatan dan kelemahannya,
desain kuasi-eksperimental kekuatan dan kelemahannya, dan desain eksperimental
benaran kerekteristik kekuatan dan kelemahannya.
C. Sumber Data dan Informasi
Adapun sumber data dan informasi dalam penyusunan makalah ini yaitu
buku-buku referensi dan internet terkait dengan jenis- jenis penelitian serta
kekuatan dan kelemahannya.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Penyajian Data dan Informasi
Teknik pengumpulan data pada makalah ini dengan studi dokumenter
yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis buku-buku,
baik tertulis, gambar maupun elektronik, dokumen atau buku yang telah diperoleh
kemudian diuraikan, dibandingkan dan dipadukan (sintesis) guna membentuk satu
hasil kajian yang sistematis.
Penyajian data informasi pada makalah ini menggunakan penyajian data
verbal. Penyajian data verbal itu sendiri merupakan penyajian dengan
menggunakan kata-kata atau kalimat berupa narasi,dengan memperhatikan hal-hal
seperti penggunaan bahasa yang baik,tegas dan jelas.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 4


E. Peta Konsep Kajian dan Pembahasan Desain penelitian
korelasional, karakteristik
serta kekuatan dan
kelemahannya.

Desain pra-eksperimental,
Jenis-jenis desain kekuatan dan
penelitian serta kelemahannya.
kekuatan dan Memuat
kelemahannya

Desain kuasi-
eksperimental, kekuatan
dan kelemahannya.

Desain eksperimental
benaran, karakteristik,
kekuatan dan
kelemahannya.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 5


BAB III
KAJIAN DAN PEMBAHASAN

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re


berarti kembali, dan search berarti mencari). Sehingga Research berarti Mencari
Kembali. Berikut ini adalah beberapa definisi penelitian menurut bebarapa ahli:
Tuckman mendefinisikan Penelitian (Research) is “A Systematic Attempt To
Provide Answer To Question” yaitu Penelitian merupakan suatu usaha yang
sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Sistematis
artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Menurut Webster's
New Collegiate Dictionary mengatakan bahwa penelitian adalah "Penyidikan atau
pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang
bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah
diterima".
Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang
juga merupakan sebuah penikiran kritis (kritikal thinking) penelitian meliputi
pemberian definisi dari redevinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis /
jawaban sementara, membuat kumpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan
pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah cocok
dengan hipotesis. (Woody, 1927)
Penelitian juga bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang
telah diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari
dalil-dalil tersebut. Ketika hendak melakukan penelitian, biasanya seorang peneliti
dihadapkan kepada pilihan mengenai metode apa yang akan digunakan. Pilihan
mana yang akan diambil oleh peneliti yang bersangkutan sering ditentukan oleh
sikap peneliti terhadap jenis-jenis metode untuk melakukan penelitian, seseorang
dapat memilih jenis-jenis metode sesuai dengan masalah, tujuan penelitian dan
kerangka pemikiran yang dirancang. Penelitian eksperimen merupakan bagian
dari penelitian kuantitatif . Namun, penelitian eksperimen memiliki ciri tersendiri
yang membedakannya dengan penelitian kuantitatif lainnya. Ciri yang paling
mendasar dari penelitian eksperimen yakni adanya perlakuan (treatment). Selain
itu, ciri lain dari penelitian eksperimen secara umum adalah adanya pengontrolan

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 6


dan pengamatan. Dalam beberapa literatur menyatakan bahwa, penelitian
eksperimen cukup direkomendasikan untuk meneliti di bidang pendidikan. Karena
aspek yang diteliti adalah perubahan tingkah laku siswa.
Penelitian eksperimen dapat saja dibagi menjadi empat jenis penelitian,
yakni korelasional, pre-eksperimen (pra-eksperimen), true-eksperimen
(eksperimen sesungguhnya), dan quasi eksperimen (penelitian semu).

A. Desain Penelitian Korelasional Karakteristik Serta Kekuatan dan 
Kelemahan 
1. Desain Penelitian Korelasional
Kata korelasional berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris correlation
dan menjadi correlational artinya saling berhubungan atau hubungan timbal
balik. Sebuah correlation atau korelasi adalah suatu uji statistik untuk
menentukan tendensi atau pola dari dua variable atau lebih atau dua set data
yang bervariasi secara konsisten. Dalam ilmu statistika istilah korelasi
diberi pengertian sebagai hubungan antara dua variable atau lebih.
Hubungan antara dua variable dikenal dengan istilah bivariate correlation,
sedangkan hubungan antar lebih dari dua variabel dikenal dengan istilah
multivariate correlation (Creswell, 2008).
Ciri-Ciri Penelitian Korelasional
Ada beberapa ciri utama penelitian korelasional yang harus diketahui oleh
seorang calon dan peneliti korelasional (Damin, 2002; Creswell, 2008).
a. Variable yang diteliti relative rumit; tidak dapat dieksperimentasikan dan
dimanipulasikan,
b. Mengukur variable yang berhubungan secara serentak dalam situasi realistic.
c. Koefisien korelasi yang ingin dicari adalah positif atau negative, sigifikan
atau tidak signifikan.
Tujuan diadakannya penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi
hubungan prediktif dengan teknik korelasi atau teknik statatistik yang lebih
canggih. (Zechmester dalam Emzir,2007:37). Secara khusus, tujuan penelitian
korelasional adalah:

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 7


1. Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antarvariabel,
2. Bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan
antarvariabel,
3. Untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut
berarti (meyakinkan/significant) atau tidak berarti (tidak berarti
/insignificant) (Muhidin dan Abdurrahman, 2007:105).
Peneliti korelasi meneliti hubungan antara variabel-variabel karena
penelitian korelasional memerlukan penelitian analisis dengan cermat yang harus
dibedakan dari penelitian eksperimental, di mana variabel-variabel dan kondisi
dimanipulasi dan dikendalikan, sehingga efek dari satu variabel pada variabel lain
dapat diidentifikasi. Dalam penelitian di bidang pendidikan, biasanya yang terjadi
adalah sejumlah variabel berkontribusi terhadap hasil tertentu. Untuk alasan ini,
peneliti korelasional berurusan dengan data yang merujuk kepada peristiwa-
peristiwa dan kegiatan yang telah terjadi, dan akan terjadi tanpa adanya intervensi
dari peneliti. Perbedaan kadang-kadang dibuat antara korelasi dan asosiasi, di
mana yang pertama berkaitan dengan variabel kontinyu (nilai skala memiliki lebih
dari dua titik di atasnya), dan yang kedua berkaitan dengan variabel dikotomis
(skala nilai-nilai yang hanya memiliki dua titik di atasnya).
Desain penelitian ini juga memungkinkan peneliti untuk meramalkan
suatu hasil, seperti prediksi bahwa kemampuan, kualitas sekolah, motivasi siswa,
dan akademik mempengaruhi pencapaian murid, dan sebagainya.

2. Jenis-jenis Desain Penelitian Korelasional


Bertahun-tahun yang lalu, para penulis metode penelitian menetapkan
penelitian korelasional sebagai salah satu "desain" kuantitatif. Dengan aplikasi
canggih dan prosedur korelasi yang eksplisit, penelitian korelasional mendapat
tempat di antara desain-desain yang ada dalam penelitian kuantitatif. Namun,
tampaknya para ahli agak berbeda pendapat dalam mengklasifikasi dan
mengelompokkan jenis rancangan penelitian korelasional. Shaughnessy dan
Zechmeiser (dalam Emzir, 2008) menyatakan ada 5 jenis desain penelitian
korelasional yaitu a) korelasi bivariat, b) korelasi regresi dan prediksi, c) regresi

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 8


jamak, d)analisis factor, dan e) korelasi yang menyatakan hanya ada dua desain
utama penelitian korelasional yaitu eksplanatori (explanatory) dan prediksi
(prediction). Meskipun para ahli mengelompokkan rancangan penelitian
korelasional agak berbeda, namun pada prinsipnya pengklasifikasian tersebut
hanya berpijak pada pandangan yang berbeda dan penamaan yang berbeda.
Terlebih lagi isu yang dibahas pada umumnya sama atau hampir sama.
Selanjutnya, dalam penamaannya berbagai ahli merujuk penelitian ini sebagai
penelitian "relasional"(hubungan) (Cohen & Manion, 1994 dalam Creswell,
2008), "studi accounting-for- variance" (Punch, 1998 dalam Creswell, 2008) atau
penelitian "explanatory" (Frankel & Wallen, 2000 dalam Creswell, 2008). Karena
salah satu tujuan dasar dari bentuk penelitian korelasi ini adalah untuk
menjelaskan hubungan antara atau di antara variabel, maka akan digunakan istilah
penelitian eksplanatori.

3. Karakteristik Desain Penelitian Korelasional


Menurut Sukardi (2004 : 166) penelitian korelasi mempunyai tiga
karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga
karakteristik tersebut adalah sebagai berikut
a. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
b. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
c. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan
(Sukardi, 2008:166).’

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 9


4. Kekuatan dan Kelemahan Desain Penelitian Korelasional
Penelitian korelasi mempunyai kelebihan yang dapat diterangkan sebagai
berikut.
a. Berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan,
ekonomi, sosial, karena dengan penelitian ini peneliti dimungkinkan untuk
mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara simultan.
b. Dengan penelitian korelasi, dimungkinkan beberapa variabel yang
mempunyai kontribusi pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki secara
intensif.
c. Penelitian korelasi pada  umumnya melakukan studi tingkah laku
dengan setting yang realistis.
d. Peneliti dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang
besar.
Kelemahan penelitian korelasional
a. Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa.
b. Tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.
c. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional
itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-
variabel bebas.
d. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.
e. Sering merangsang penggunaannya sebagai semacam shortgun approach
yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap
interpretasi yang berguna atau bermakna (Abidin,2010).

B. Desain Pra-Eksperimental Kekuatan dan Kelemahannya.


1. Desain Pra-Eksperimental

Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen


sungguh sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk pre- Experimental Designs
(nondesigns) ada beberapa macam yaitu:

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 10


a. One-Shot Cose Study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan
sebagai berikut:
X 0
(variabel independen)
X = treatment yang diberikan
0 = observasi (variabel dependen)
Adapun cara membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi
treatment (perlakuan) atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
(Treatmen adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel
dependen).
Contoh:
Pengaruh alat kerja baru diklat (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (O).
Keterangan:
Terdapat kelompok pegawai yang menggunakan alat kerja baru kemudian
di akhir bulan di ukur produktivitas kerjanya. Pengaruh alat kerja baru terhadap
produktivitas kerja diukur dengan membandingkan produktivitas sebelum
menggunakan alat baru dengan produktivitas setelah meng-gunakan alat baru
(misalnya selalu menggunakan alat baru produktivitasnya 150/jam dan setelah
menggunakan alat baru produktivitasnya 500/jam. Jadi pengaruh alat baru adalah
500-150 = 350/jam).
b. One- Group Pretest-Posttest Design
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradigma
ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan.

01 x 02

O1= nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)


O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 11


Pengaruh nilai pretes di bandingkan dengan nilai postest = (O2 - O1).
c. Intact-Group Comparison
Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2
yaitu setengah kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol.
X 01

02

O1= Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan


O2= Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan.
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
Contoh:
Terdapat sekelompok karyawan di bidang produksi, yang setengah dalam
melaksanakan pekerjaannya menggunakan lampu yang sangat terang (O1) dan
setengahnya lagi dengan lampu yang kurang terang (O2). Setelah beberapa
minggu diukur produktivitas kerjanya. Kelompok mana yang lebih produktif. Jadi
pengaruh cahaya lampu terhadap produk-tivitas kerja adalah (O1 - O2).

2. Kekuatan dan kelemahan desain pra-eksperimental


Kelebihan dari desain ini adalah merupakan desain yang banyak
digunakan karena dalam kehidupan sehari-hari sering kali peneliti tidak
mempunyai kuasa atau sangat sulit untuk membentuk kelompok-kelompok
penelitian dan melakukan randomisasi. Selain itu, metode eksperimental
merupakan pendekatan yang terbaik untuk menentukan efek kausal dari treatment.
Memilki potensi tingkat kontrol yang tinggi terhadap lingkungan (variabel asing
atau variabel perancu). Pemilihan secara acak terhadap subjek yang memilki
sampel yang luas. Metode ini juga memiliki kekuatan untuk memanipulasi
variabel. Ketelitian kontrol menjadi ciri dalam penelitian eksperimental yang baik
diterapkan dalam bidang pendidikan. Ketersediaan waktu yang cukup dalam
memberikan intervensi (treatment). Kelas eksperimen dan kelas pembanding

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 12


berada dalam kondisi yang sama. Sedangkan kelemahannya adalah bahwa desain
ini kurang baik (fault design), karena tidak memenuhi prasyarat utama untuk
dilakukan penelitian, yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel sekunder, tidak ada
randomisasi, serta tidak ada kelompok pembanding.

C. Desain Kuasi-Eksperimental Kekuatan dan Kelemahannya.


1. Desain Kuasi-Eksperimental

Merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit


dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Penelitian Eksperimental semu bertujuan untuk
mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak
memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian. Tujuan lainnya dari penelitian eksperimental semu
adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan.
Ciri-ciri dari kuasi eksperimental adalah
a. Penelitian khas mengenai keadaan praktis yang di dalamnya tidak
memungkinkan untuk mengontrol semua variabel yang relevan.
b. Peneliti mengusahakan untuk sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian
yang sesungguhnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan
keterbatasannya. Penelitian ini ditandai dengan metode control parsial
berdasar atas identifikasi mengenai factor-faktor yang mempengaruhi internal
validity dan external validity.
Langkah – Langkah Menggunakan Quasi – Eksperimen
1. Mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan masalah riset.
2. Mengidentifikasi, merumuskan dan mengelaborasi rumusan masalah
3. Merumuskan hipotesis

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 13


4. Menyusun rencana lengkap dan operasional
a. Menentukan variabel bebas dan terikat.
b. Memilih desain yang digunakan.
c. Memilih kelompok-kelompok subyek (sejumlah kelompok intak) yang
dijadikan sampel.
d. Mengembangkan intstrumen pengukuran atau memilih instrumen
pengukuran yang baku.
e. Membuat rencana pokok dan langkah-langkah dalam melakukan kuasi –
eksperimen dan pengumpulan data.
f. Merumuskan hipotesis statistik berdasarkan hipotesis riset.
5. Melaksanakan quasi-eksperimen
6. Menyeleksi dan menyusun data untuk memudahkan analisis.
7. Menentukan taraf signifikansi yang akan digunakandalam menguji hipotesis
8. Menganalisis data dengan metode statistika yang relevan (menguji hipotesi
berdasarkan data yang terkumpul.

Berikut ini dikemukakan bentuk eksperimen ini yaitu time series design,
equivalent time sample design, equivalent materials sample design, nonequivalent
control group design, separate pretest posttest design, dan separate pretest posttest
control group design.
Dalam kondisi tertentu kadang- kadang tidak memungkinkan untuk
memilih dan menempatkan subyek penelitian secara acak kedalam kelompok-
kelopok eksperimen. Kendatipun sebenarnya pengacakan itu sendiri merupakan
cara terbaik untuk menendalikan variabel-variabel luar yang mengnacam validitas
internal-eksternal hasil eksperimen. Dalam kondisi seperti ini, desain eksperimen
yang dapat dipilih adalah desain eksperimen semu. Dengan demikian maka desain
eksperimen semu dapat digunakan apabila ;
1.      Tidak memungkikan untuk mendapatkan subyek secara acak pada kelompok-
kellompok penelitian.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 14


2.      Dipastikan bahwa kelompok-kelompok yang akan dilibatkan dalam penelitian
memiliki kemampuan awal yang setaara terutama terkait dengan variabel
yang diteliti dan variabel lain yang mempengaruhinya.
3.      Tidak memungkinkan untuk mengontrol sebagian atau sebagian besar
variabel-variabel luar yang mengancam validitas internal-eksternal asil
penelitian.
Berdasarkan pada penjelasan ini maka pada umumnya penelitian
eksperimen dalam pendidikan yang menggunakan kelas yang telah terbentuk
sebagai subyek penelitian dapaat dikategorikan sebagai eksperimen semu.
Walaupun untuk mendapat kelas itu telah dilakukan pengavcakan dari beberapa
kelas yang ada, namun  jika yang menjadi unit analisis penelitian adalah siswa
(bukan kelas ) maka tetap digolongkan sebagai dedsain eksperimen
semu.  Beberapa contoh desain eksperimen semu yang dapaat diterapkan dalam
bidang pendidikan adalah desain tes awal-akhir dua kelompok tanpa acak, desain
seri waktu, desain berimbang, desain subyek tunggal.

2. Kekuatan dan Kelemahan Desain Kuasi-Eksperimental


Adapun kelebihan dan kelemahan penelitian eksperimen adalah sebagai
berikut:
a. Eksperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variable
ekstra yang tidak berhubungan dengan variabel yang sedang diamati.
b. Penelitian eksperimen memiliki efensiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen
dapat dilakukan pada populasi terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak
subjek untuk terlibat dalam proses eksperimen.
Sedang kelemahan dari penelitian eksperimen adalah
a. Hasil penelitian eksperimen khususnya dilaboratorium, dipandang tidak selalu
sejalan dengan keadaan dilapangan karena terdapat sejumlah variabel yang
dikendalikan.
b. Metodologi eksperimental diadopsi dari logika positivisme dan ilmu alamiah
yang diterapkan dalam ilmu perilaku. Menurut humanisme, terdapat paradigma
yang berbeda antara kondisi alam dengan perilaku manusia, sehingga metode

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 15


yang dipelajari juga berbeda. Dipandang tidak tepat mempelajari perilaku
manusia dengan menggunakan prinsip-prinsip alamiah.
c. Beberapa variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanipulasi.
d. Sekalipun secara moral atau legal dapat dilakukan, tetapi secara ekonomi atau
teknik pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai.
e. Tidak mungkin menggunakan ukuran absolut dari skor pada pengukuran variable
terikat dalam eksperimen untuk menggambarkan kesimpulan tentang bagaimana
variabel ini pada situasi lain.

3. Desain Eksperimental Benaran, Karakteristik serta Kekuatan dan
Kelemahannya.
1. Desain Eksperimental Benaran
Dikatakan true experimental (ekperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang dipengaruhi
jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok control diambil secara random dari
populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih
secara random.
Desain ini mengatasi kelemahan desain sebelumnya karena dapat
mengetahui efek interaksi pretest dengan perlakuan secara langsung dan kesulitan
dalam pelaksanaannya dalam situasi praktis, lebih banyak waktu dan usaha yang
diperlukan dua percobaan secara bersamaan serta masalah pada peningkatan
jumlah subjek yang sama yang akan diperlukan untuk empat kelompok.
Analisis data dapat diuji dengan uji ragam multi jalur pola kovarians,
dimana pretest dijadikan kovariabel, termasuk bila desainnya diperluas,
dikombinasi dengan uji t untuk melihat efek interaksi pretest dan perlakuan. Bila
tidak memenuhi persyaratan parametrik maka diuji menggunakan kombinasi uji
peringkat bertanda Wilcoxon dan uji U Mann-whitney.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 16


Perbedaan utama antara desain eksperimen murni dengan desain lainnya
adalah adanya penagacakan subyek baik pada kelompok eksperimen ataupun pada
kelompok kontrol. Sementara itu, pengacakan subyek penelitian merupakan
teknik yang paling tepat untuk mengontrol ancaman ciri khas subyek terhadap
validitas internal hasil penelitian.
Terdapat beberapa desain eksperimen murni yang sering digunakan dalam
penelitian pendidikan, diantaranya adalah desain tes akhir dua kelompok diacak,
desain tes awal-akhir dua kelompok diacak, desain tes awal-akhir dipadankan dan
diacak, desain empat kelompok solomon diacak.

2. Karakteristik Desain Eksperimental Benaran


Menurut Ali (2011), eksperimen dalam sains penelitian perilaku dan sosial
mempunyai unsur yang berbeda dari eksperimentasi dalam sains alamiah dan
tekhnologi, karena adanya unsur penugasan random. Eksperimen dalam cabang-
cabang bidang perilaku dan sosial mempunyai empat ciri utama, yaitu
(1) adanya perlakuan,
(2) dilakukan manipulasi variabel,
(3) adanya kontrol,
(4) dilakukan penugasan random.
Pendapat lainnya, Danim (2002) dalam Aries (2008) menyebutkan
beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu:
1. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib
ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi
langsung, maupun random (rambang).
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi
hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu,
penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 17


pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta
penempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan
penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan.
5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
6. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

3. Kekuatan dan Kelemahan Desain Eksperimental Benaran


Kekuatan desain eksperimental benaran
a. Evaluasi perlakuan dalam situasi terkontrol (randomisasi), kelompokkelompok
yang dibandingkan identik, sehingga memberikan bukti kausal kuat.
b. Sekuensi temporal bahwa perlakuan mendahului akibat jelas.
c. Dapat dilakukan validasi data, karena data dikumpulkan bersamaan dengan
berlangsungnya studi (concurrent data).
Kelemahan utama desain ini adalah membutuhkan banyak sampel untuk
dimasukan kedalam empat kelompok penelitian, juga membutuhkan banyak
waktu dan tenaga  untuk memberikan perlakuan pada keempat kelompok tersebut.
Selain itu kelemahan lainnya yaitu :
a. Masalah etika memberikan perlakuan yang dihipotesiskan merugikan, atau
tidak memberikan perlakuan yang bermanfaat.
b. Jika ukuran sampel terlalu kecil, randomisasi gagal mengontrol faktor perancu,
dan presisi estimasi rendah.
c. Tujuan randomisasi tak tercapai jika hanya dilakukan pada subjek yang
memenuhi syarat eligibilitas atau memberikan respons baik
d. Jika waktu perlakuan terlalu pendek, RCT tidak mampu menunjukan efek
perlakuan yang sesungguhnya.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 18


e. Situasi sangat terkontrol, khususnya jika dilakukan restriksi sampel, membatasi
generalisasi hasil penelitian.
f. Konflik kepentingan penyandang dana riset yang mempengaruhi hasil.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 19


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah “jenis-jenis desain penelitian
beserta kekuatan dan kelemahannya”, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Shaughnessy dan Zechmeiser (dalam Emzir, 2008) menyatakan ada 5 jenis
desain penelitian korelasional yaitu a) korelasi bivariat, b) korelasi regresi dan
prediksi, c) regresi jamak, d)analisis factor, dan e) korelasi yang menyatakan
hanya ada dua desain utama penelitian korelasional yaitu eksplanatori
(explanatory) dan prediksi (prediction).
2. Menurut Sukardi (2004 : 166) penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik
penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
b. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
c. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
3. Kekuatan dan Kelemahan Desain Penelitian Korelasional
Kekuatan dari desain penelitian korelasional
a. Berguna dalam mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang
pendidikan, ekonomi, sosial, karena dengan penelitian ini peneliti
dimungkinkan untuk mengukur beberapa variabel dan hubungannya secara
simultan.
b. Dengan penelitian korelasi, dimungkinkan beberapa variabel yang
mempunyai kontribusi pada suatu variabel tertentu dapat diselidiki secara
intensif.
c. Penelitian korelasi pada  umumnya melakukan studi tingkah laku
dengan setting yang realistis.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 20


Kelemahan penelitian korelasional
a. Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa.
b. Tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal.
c. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian
korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol
terhadap variabel-variabel bebas.
d. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur.
4. Pre- Experimental Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen
sungguh sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya variabel dependen. Bentuk pre- Experimental Designs
(nondesigns) ada beberapa macam yaitu: One-Shot Cose Study, One- Group
Pretest-Posttest Design dan Intact-Group Comparison.
5. Kelebihan dari desain pra-eksperimental adalah merupakan desain yang banyak
digunakan karena dalam kehidupan sehari-hari sering kali peneliti tidak
mempunyai kuasa atau sangat sulit untuk membentuk kelompok-kelompok
penelitian dan melakukan randomisasi. . Sedangkan kelemahannya adalah
bahwa desain ini kurang baik (fault design), karena tidak memenuhi prasyarat
utama untuk dilakukan penelitian, yaitu tidak ada kontrol terhadap variabel
sekunder, tidak ada randomisasi, serta tidak ada kelompok pembanding.
6. Adapun kelebihan dan kelemahan penelitian kuasi eksperimental adalah
sebagai berikut: Eksperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat
pada variable ekstra yang tidak berhubungan dengan variabel yang sedang
diamati, Penelitian eksperimen memiliki efensiensi yang tinggi. Sedang
kelemahan dari penelitian eksperimen adalah hasil penelitian eksperimen
khususnya dilaboratorium, dipandang tidak selalu sejalan dengan keadaan
dilapangan karena terdapat sejumlah variabel yang dikendalikan, beberapa
variabel secara moral atau hukum tidak dapat dimanipulasi.
7. Dikatakan true experimental (ekperimen yang betul-betul), karena dalam
desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang dipengaruhi
jalannya eksperimen.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 21


8. Adapun karakteristik dari eksperimen sebenarnya yaitu:
a. Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
b. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan)
nyata.
c. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
9. Kekuatan desain eksperimental benaran
a. Evaluasi perlakuan dalam situasi terkontrol (randomisasi),
kelompokkelompok yang dibandingkan identik, sehingga memberikan
bukti kausal kuat.
b. Sekuensi temporal bahwa perlakuan mendahului akibat jelas.
c. Dapat dilakukan validasi data, karena data dikumpulkan bersamaan
dengan berlangsungnya studi (concurrent data).
Kelemahan utama desain ini adalah membutuhkan banyak sampel
untuk dimasukan kedalam empat kelompok penelitian, juga membutuhkan banyak
waktu dan tenaga  untuk memberikan perlakuan pada keempat kelompok tersebut.

B. Saran
             Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi
pembaca. Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan
terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.

Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 22


Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 23
Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 24
Makalah Penelitian Pengajaran Fisika Page 25

Anda mungkin juga menyukai