Anda di halaman 1dari 41

EVALUASI KETEBALAN DINDING, TEKANAN

HIDROSTATIS, DAN PROTEKSI KOROSI FLOATING ROOF


TANK DARI MINYAK MENTAH (T-3514D)

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh:
Petrus Pialan Suarliak
NIM : 191430027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN KILANG


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
CEPU
2021
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Petrus P. Suarliak
NIM : 191430027
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Konsentrasi :-
Tingkat : II (Dua)
Diploma : IV (Empat)
Judul KKW : Evaluasi Ketebalan Dinding, Tekanan Hidrostatis, dan
Proteksi Korosi Floating Roof Tank Dari Minyak Mentah
(T-3514D)
Dengan ini menyatakan bahwa lembar pengesahan Pembimbing KKW dan
Penguji (Hafid Suharyadi M.Sc.) yang dilakukan secara digital/scan sesuai dengan
aturan dan perusahan terkait dengan pencegahan penyebaran COVID-19. Apabila
ditemukan tindak pemalsuan lembar pengesahan ini, maka saya bersedia menerima
segala resiko sesuai dengan peraturan yang berlaku di kampus PEM Akamigas.
Demikian surat pernyataan ini, saya buat dan disetujui oleh Ketua Program
Studi Teknik Mesin Kilang untuk diperjuangkan sebagaimana mestinya

Cepu. 2021 Disetujui oleh,


Yang Membuat Pernyataan Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang

Petrus P. Suarliak Ir. Sujono. M.T.


NIM. 191430027 NIP. 19661229 199403 1 003
LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI KETEBALAN DINDING, TEKANAN


HIDROSTATIS, DAN PROTEKSI KOROSI FLOATING ROOF
TANK DARI MINYAK MENTAH (T-3514D)

KERTAS KERJA WAJIB

Oleh :

Nama : Petrus P. Suarliak


NIM : 191430027
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Tingkat : II (Dua)

Menyetujui,
Pembimbing Kertas Kerja Wajib

Hafid Suharyadi M.Sc.


NIP. 19850518 201801 1 002

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang

Ir. Sujono, M.T.


NIP. 19661229 199403 1 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Kertas Kerja Wajib yang berjudul “EVALUASI
KETEBALAN DINDING, TEKANAN HIDROSTATIS, DAN PROTEKSI
KOROSI FLOATING ROOF TANK DARI MINYAK MENTAH (T-3514D)”
dengan baik.
Kertas Kerja Wajib ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program
diploma IV, tingkat II pada program studi Teknik Mesin Kilang PEM Akamigas.
Kertas Kerja Wajib ini dapat terselesaikan juga berkat dorongan, saran, serta
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankanlah dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan M.Sc., Selaku Direktur PEM Akamigas;
2. Bapak Ir. Sujono, M.T., Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang;
3. Bapak Hafid Suharyadi M.Sc., Selaku Dosen Pembimbing KKW;
4. Bapak dan Ibu Dosen PEM Akamigas;
5. Keluarga penulis khususnya kedua orang tua yang selalu mendoakan dan
memberikan kepercayaan kepada penulis;
6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Kilang tingkat II
PEM Akamigas dan semua pihak yang telah memberi dukungan;
Penulis sadar bahwa Kertas Kerja Wajib ini masih banyak kekurangan. Saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penulisan Kertas
Kerja Wajib di masa mendatang.

Cepu, Juli 2021


Penulis,

Petrus P. Suarliak
NIM. 191430027

i
ABSTRAK

Tangki merupakan tempat untuk penyimpanan cairan dalam jumlah besar.

Banyak digunakan pada industri-industri besar terutama pada industri minyak.

Penyulingan minyak bumi dan petrokimia dan dari berbagai jenis seperti atap tetap,

atap terbuka, atap apung eksternal dan internal, dll. Tangki atap apung yang

mengapung langsung diatas produk, memiliki keuntungan besar dalam

pengurangan uap dan minimalisir bahan berbahaya ke lingkungan. Dalam laporan

KKW ini, tangki penyimpanan minyak mentah atap terapung berkapasitas 100.000

bpd telah dirancang, dengan mempertimbangkan karakteristik fluida dan informasi

geoteknik dan meteorologi yang tersedia dari lokasi-lokasi. Parameter tangki

dihitung menggunakan persamaan desain dasar. Perhitungan rinci juga dilakukan

untuk komponen mekanis dan struktural tangki dan perlengkapan atap untuk

memastikan stabilitas tangki menggunakan kode, persamaan, dan prosedur standar

API. Untuk tangki dengan kapasitas kerja 100.000 bpd dengan kelonggaran yang

dibuat untuk volume pengisian berlebih dan luapan, tinggi desain tangki yang

dihitung diperoleh 20,700 m pada diameter tangki 39,00 m. Yang dari rasio

diameter terhadap tangki menunjukan bahwa tangki yang dirancang adalah jenis

atap apung pendek.

Kata kunci : atap terapung, tangki penyimpanan minyak mentah, kode dan standar

API 650, evaluasi ketebalan dinding, tekanan hidrostatis, proteksi korosi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


ABSTRAK .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat ............................................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
2.1 Pengertian Tangki Timbun.................................................................................. 4
2.2 Jenis-Jenis Tangki ............................................................................................... 4
2.3 Material Tangki T-3514D ................................................................................... 9
2.4 Shell Thickness .................................................................................................... 9
2.4.1 Prosedur Perhitungan .................................................................................. 9
2.5 Proteksi Korosi.................................................................................................. 11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 13
3.1 Pengenalan Tangki T-3514D ............................................................................ 13
3.2 Spesifikasi Tangki T-3514D ............................................................................. 14
3.2.1 Dimensi Tangki ......................................................................................... 15
3.2.2 Hasil Perhitungan ...................................................................................... 16
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 30
4.1 Simpulan ........................................................................................................... 30
4.2 Saran ................................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31
LAMPIRAN .......................................................................................................... 32

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Permissible Plate Materials and Allowable Stresses (SI) .................................. 9


Tabel 3. 1 Design Specifications and Input ...................................................................... 15
Tabel 3. 2 Resume Tebal Dinding dan Tekanan Hidrostatis ............................................ 24

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Spherical Tank ............................................................................................... 5


Gambar 2. 2 Fixed Roof Tank ............................................................................................. 6
Gambar 2. 3 Floating Roof Tank ........................................................................................ 7
Gambar 2. 4 Bullet Tank ..................................................................................................... 8
Gambar 2. 5 Double Wall Tank .......................................................................................... 8
Gambar 3. 1 Bentuk Floating Roof Tank .......................................................................... 14
Gambar 3. 2 Diagrammatical sketch of shell wall with design thickness ......................... 25
Gambar 3. 3 Diagrammatical sketch of shell wall with design thickness ......................... 25
Gambar 3. 4 Horizontal Instaled Anode Groundbed ........................................................ 29

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tangki adalah suatu wadah penyimpan/penimbun yang biasanya digunakan

untuk menyimpan fluida cair atau gas. Dalam industri minyak dan gas bumi, tangki

merupakan salah satu bagian diluar rangkaian proses yang berfungsi untuk

menyimpan bahan baku (minyak mentah) maupun penampung produk proses

pengolahan. Agar operasi kilang tetap berjalan lancar sesuai dengan rencana, maka

tangki sebagai sarana penampung yang sangat berguna.

Penyimpanan merupakan faktor vital dalam eksploitas, eksplorasi, produksi,

pemurnian dan pemasaran produk minyak mentah. Ini juga merupakan bagian

penting dari proses pemisahan untuk penguapan kilat lebih lanjut pada tekanan

atmosfer dan pengendapan gravitasi, dan untuk menghindari paparan limbah oleh

penguapan yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Ini adalah titik pengikat antara

operasi hilir dan hulu.

Tangki penyimpanan atap terapung adalah tangki penyimpanan dimana

atapnya mengapung langsung diatas produk, membantu mengendalikan kerugian,

memberikan perlindungan lingkungan dengan lebih sedikit bau. Meningkatkan

keamanan terhadap api (Bob and Bob 2003). Tangki penyimpanan memiliki

klasifikasi, jenis, ukuran dan bentuk yang berbeda dimana komponen

(perlengkapan) digabungkan, kriteria desain, bahan konstruksi dan sistem

perlindungan dan pemeliharaan didasarkan pada penggunaan jenis cairan yang akan

1
disimpan (EEMUA,2003). Mereka dirancang sesuai dengan standar dan kode

desain (Amit,2003) seperti : Tangki Shell desain sesuai API 650 (2007).

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah sebagai berikut :

• Melakukan evaluasi ketebalan dinding, tekanan hidrostatis, dan proteksi

korosi floating roof tank dari minyak mentah (T-3514D).

1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan Kertas Kerja Wajib ini adalah sebagai berikut :

• Menambah pengetahuan bagi penulis terkait Tangki Timbun pada

umumnya, dan langkah menghitung Shell Thickness desain dan tekanan

hidrostatik, mampu melakukan evaluasi proteksi korosi floating roof tank

dari minyak mentah.

• Mau mendalami lagi apa itu Tangki Timbun yang ada di Industri Migas.

• Sebagai panduan bagi penulis jika suatu saat menangani Tangki Timbun

di Industri Migas.

1.4 Batasan Masalah

Pembahasan pada Kertas Kerja Wajib ini terbatas pada :

• Menghitung ketebalan dinding dari setiap Course mulai dari Course 1

paling bawah (bottom shell), bagian tengah Course 2-8 (middle shell),

sampai paling atas Course 9 (top shell)

• Menghitung ketebalan dinding secara desain dan tekanan hidrostatis

• Melakukan evaluasi proteksi korosi floating roof tank minyak mentah.

• Pengamatan dilakukan secara teoritis

2
1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini,

berikut diuraikan sistematika penulisannya yang terdiri atas lima bagian yaitu :

1. BAB I. PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang, tujuan penyusunan

Kertas Kerja Wajib, manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.

2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA berisi tentang pengertian tangki timbun,

jenis-jenis tangki, material, persamaan-persamaan dalam menghitung

ketebalan dinding secara desain, tekanan hidrostatis, dan evaluasi proteksi

korosi.

3. BAB III. PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pengenalan tangki (T-

5314D), data tangki, serta langkah perhitungannya.

4. BAB IV. PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari hasil

Kertas Kerja Wajib.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tangki Timbun

Tangki timbun adalah tempat yang digunakkan untuk menyimpan produk

minyak atau gas sebelum didistribusikan kepada konsumen. Tangki timbun ini

berukuran sangat besar dan digunakkan untuk tekanan rendah.

Tujuan dari penyimpanan bahan baik sebagai bahan baku, bahan

intermediet, maupun produk adalah untuk menjaga kelangsungan produksi, agar

pabrik tetap dapat mengeluarkan atau menjual produknya ke konsumen dalam batas

waktu tertentu walaupun terjadi hambatan maupun kemacetan supply bahan

maupun kerusakan dalam pabrik.

Penyimpanan alat biasanya dijumpai di tiga tempat yaitu :

- Pada permulaan proses, untuk menyimpan bahan baku.

- Di tengah-tengah proses, untuk menyimpan bahan setengah jadi.

- Pada akhir proses, untuk menyimpan bahan jadi (produk)

Konstruksi, bentuk, tekanan kerja, jenis atap tangki dapat diklasifikasikan

berdasarkan fungsional operasi, suhu, dan tekanan operasi, konstruksi material, dan

geometri dari tangki itu sendiri. Tipe tangki yang paling banyak dijumpai dapat

diklasifikasikan berdasarkan bentuk geometri tangki.

2.2 Jenis-Jenis Tangki

1. Spherical Tank

Spherical Tank (Tangki Bola) adalah suatu bejana bertekanan yang

merupakan tangki timbun untuk fluida yang pada fase normal atau yang ada pada

4
tekanan atmosfer berupa gas, dalam hal tangki ini memuat fluida LPG (kondisi

campuran propana-butana) dan memuat volume kapasitas besar. karena sifat gas

yang menekan ke segala arah, maka kebocoran pada sudut tangki tidak akan

ditemukan karena tidak terjadi konsentrasi tegangan mengingat bentuk bola

(sphere) yang tidak memiliki sudut. Contoh dari Spherical Tank antara lain:

- Plain Spherical type Tank

- Noded Spherical type Tank

- Plain Spherical tank

Gambar 2. 1 Spherical Tank

2. Fixed Roof Tank

Fixed Roof Tank adalah tangki silinder dengan konfigurasi atapnya bersatu

dengan dinding shellnya. Dari bentuk roofnya dapat berbentuk cone (kerucut) atau

dome (kubah). Tangki ini biasanya digunakan untuk fluida bertekanan rendah.

Contoh dari dari fixed roof tank adalah :

1. Berdasarkan tekanan internal

- Non pressure

5
- Low pressure

- High pressure

2. Berdasarkan bentuk atap

- Fixed roof conical tank

- Fixed roof umbrella supported

- Fixed roof dome

Gambar 2. 2 Fixed Roof Tank

3. Floating Roof Tank

Tangki ini memiliki atap (roof) yang tidak menyatu dengan dinding tangki

(Shell) sehingga atap floating sangat fleksibel dan dapat bergerak naik-turun

menyesuaikan banyak / sedikitnya fluida cairan didalam tangki. Roof akan

bergerak naik saat level fluida yang ada di dalam tangki tinggi (high) akibat adanya

gaya dorong dari fluida yang mengisi tangki, dan sebaliknya akan bergerak turun

saat level fluida yang berada di dalam tangki cenderung sedikit (low). Macam-

macam tipe Floating Roof Tank adalah :

1. External floating roof

- Pan floating type

6
- Pontoon floating type

- Double deck floating roof type

2. Internal Floating Roof

- Pan type

- Sandwich metal type

- Sandwich plastic type

- Bulkhead type

- Pontoon type

- Double-deck type

- Roof on float type

Gambar 2. 3 Floating Roof Tank

4. Pressurized Tank

Tangki timbun yang digunakan untuk menyimpan fluida bertekanan tinggi.

Biasanya digunakan untuk menyimpan fluida gas sesuai dilakukannya proses

kompresi. Contoh dari Pressurized Tank adalah Bullet Tank.

7
Gambar 2. 4 Bullet Tank

5. Special Purpose Tank

Tangki timbun yang digunakan untuk keperluan khusus, atau perlu

mendapatkan perhatian lebih. Biasanya digunakan untuk fluida yang harus

digunakan penanganan khusus seperti Chemical Fluid ataupun fluida berbahaya

lainnya. Contoh dari Special Purpose Tank adalah :

- Double wall tank

- Open roof tank

- Horizontal tank

- Underground tank

Gambar 2. 5 Double Wall Tank

8
2.3 Material Tangki T-3514D

Tabel 2. 1 Permissible Plate Materials and Allowable Stresses (SI)

Material, Tegangan Desain Produk maksimum yang diijinkan ( Sd ) dan

Tegangan Uji Hidrostatik maksimum yang diijinkan ( Sd ), harus seperti yang

ditunjukan pada Tabel 2.1

2.4 Shell Thickness

Shell Thickness merupakan pengujian material tanpa merusak benda uji.

Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya cacat (flaw) atau retak (crack)

pada material dan menghindari kegagalan saat digunakan.

2.4.1 Prosedur Perhitungan

9
➢ Berikut adalah rumus untuk tekanan hidrostatik :

Keterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatik (N/m2)

ρ = Massa jenis zat (kg/m3)

g = Percepatan Gravitasi (m/s2)

h = Tinggi fluida dari bagian bawah sampai batas maksimum fluida di

dalam suatu wadah (m).

Dengan begitu, apabila nilai h nya semakin besar maka nilai tekanan akan

semakin besar. Berdasarkan analisis tersebut, biasanya pelat pada Course 1

memiliki ketebalan yang paling tinggi dibandingkan dengan Course yang

lainnya.

➢ Persamaan yang digunakan untuk menghitung ketebalan dinding desain (td),

dan persamaan untuk menghitung ketebalan dinding uji hidrostatik (tt) berasal

dari API 650 ADDENDUM 2018 yaitu :

Keterangan :

td : Thickness yang diukur untuk ketebalan desain

tt : Thickness yang diukur untuk ketebalan uji hidrostatik

10
D : Diameter nominal tangki (m)

H : Tinggi dari bagian bawah Shell Course sampai dengan level fluida

maksimum (m)

G : Spesifik Gravity

CA : Corrosion Allowance (mm)

sd : Nilai desain produk stres (MPa)

st : Nilai tegangan uji hidrostatik (MPa)

2.5 Proteksi Korosi

Pengendalian korosi

Khususnya pada logam, berlangsung proses elektrokimia, berhubungan

dengan potensial dari logam dengan lingkungannya. Pencegahan korosi ii

dapat dilakukan dengan cara proteksi anodic dan proteksi katodik dengan

memperhatikan beberapa hal yaitu :

- Dimensi

- Data

- Umur alat

- Sistem proteksi

- Prinsip dasar proteksi

- Perbandingan untung rugi metode yang digunakan

✓ Proteksi katodik adalah memperlakukan struktur logam yang diproteksi

sebagai katoda, dalam suatu sistem rangkaian arus listrik searah tertutup,

melalui logam dan elektrolit yaitu dengan cara merubah potensial antara

11
muka logam dengan ionnya, ke daerah imun (tidak karat) dengan bantuan

arus katodik.

Aplikasi proteksi katodik, dengan cara pengendalian :

• Cara arus tanding

• Cara anoda korban

Yang harus diperhatikan pada perencanaan proteksi katodik :

1. Dimensi luas struktur yang akan dilindungi dan bahan struktur

tersebut

2. Data lingkungan, menyangkut resistivity, dan sifat dari lingkungan

tersebut

3. Design life, atau umur alat

4. Kriteria proteksi

5. Rapat arus proteksi

6. Biaya perencanaan

7. System proteksi yang sesuai

8. Jenis pelapis

9. Pemilihan system proteksi

12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengenalan Tangki T-3514D

Tangki T-3514D adalah jenis atap terapung atau disebut Floating Roof Tank

yang dirancang oleh Jimmy. Tangki ini digunakan untuk penyimpanan cairan

minyak mentah dalam jumlah kapasitas yang besar yaitu 100,000 bpd. Tangki ini

banyak digunakan di berbagai industri besar terutama industri minyak.

Penyimpanan minyak bumi dalam hal minyak mentah pada tangki atap apung, yang

atapnya mengapung langsung di atas produk memiliki keuntungan besar dalam

pengurangan atau kehilangan uap dan minimal bahan berbahaya ke lingkungan.

Perhitungan untuk Shell thickness menggunakan kode, persamaan, dan

prosedur standar API 650. Untuk tangki dengan kapasitas 100.000 bpd dengan

kelonggaran yang dibuat untuk volume pengisian berlebih dan Tinggi desain tangki

yang dihitung diperoleh 20,700 m pada Diameter tangki 39,00 m. Dari rasio

Diameter terhadap tinggi menunjukan bahwa tangki yang dirancang adalah jenis

atap apung pendek.

13
Gambar 3. 1 Bentuk Floating Roof Tank

3.2 Spesifikasi Tangki T-3514D

Setiap mesin atau peralatan memiliki spesifikasi masing-masing. Spesifikasi

teknis digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui kapasitas dari mesin atau

peralatan teknis tersebut. Misalnya peralatan yang dipakai adalah tangki.

Spesifikasi akan menunjukan kapasitas volume total yang dapat ditampung oleh

tangki tersebut dan material penyusun tangki tersebut dan hal lainnya. Penjelasan

spesifik tangki T-3514D adalah sebagai berikut :

14
Tabel 3. 1 Design Specifications and Input

STORAGE TANK DATA SHEET


ITEM NO T-3514D
SERVICE CRUDE OIL STORAGE
ROOF TYPE FLOATING ROOF
HAZARD CATEGORY MINIMAL
INTERNAL FLOATING ROOF TYPE SINGLE DECK PONTOON
FLOATING ROOF
AMOUNT ITEMS REQUIRED 1
SHELL DESIGN METHOD 1-FOOT METHOD
NET CAPACITY 100,000 bbl = 15,898.95m3
SPECIFIC GRAVITY 0.790 / 1.00
(ACTUAL/DESIGN)
DESIGN CODE API 650
OPERATING PRESSURE 0.763 bar
OPERATING TEMPERATURE 33oC
DESIGN PRESSURE (UPPER&LOWER) 0.00m bar
DESIGN TEMPT. (UPPER&LOWER) (70 & -17) oC
PRODUCT STORED CRUDE OIL
DENSITY 745.6 kg/m3
FLASH POINT < 100oC (67oC)
FLOWRATE IN 20,361 bpd
FLOWRATEE OUT 10,000 bpd
BLANKETING VALVE SET POINT 11.0 psig
DE-PAD VALVE SET POINT 12.0 psig / 0.83 bar
PRESSURE SAFETY VAL.SETPOINT 14.0 psig / 0.99 bar
ROOF LEG TYPE PONTOON & CENTER DECK
SUPPORT LEG
PROTECTION SYSTEM TYPE FIRE PROTECTION
FIRE PROTECTION SECOND ROOF SEAL
SYSTEM & VENTING

3.2.1 Dimensi Tangki

Dengan kapasitas jaringan yang diberikan sebesar 100,000 bpd

Tinggi kapasitas bersih, HNet = 13.303m

Tinggi tunjangan, HA = 7.397m

Tinggi isi min, H1 = Tinggi cairan desain, H2 = 2.96m

15
Tinggi pengisian berlebih, H3 = 1.4795m

Tinggi total, HMax = 20.7m

Diameter, D = 39.0m

Oleh karena itu, nilai D = 39.0m dan H = 20.7m, memberikan D/H = 1.88 yang

lebih besar dari 1.33, maka menunjukan bahwa itu adalah tangki pendek (Housner

2005). Dan dalam kriteria yang diterima dan memenuhi spesifikasi standar kode

desain.

3.2.2 Hasil Perhitungan

Berikut ini adalah hasil perhitungan menggunakan standar API 650

ADDENDUM 2018 sebagai berikut :

1. Menghitung tekanan hidrostatik pada setiap Course menggunakan rumus

pada poin 2.4.1 dan menggunakan nilai dari massa jenis Minyak mentah dan

nilai dari massa jenis Air.

Course : H1 : 20,7 mm

H2 : 18,26 mm

H3 : 15,82 mm

H4 : 13,38 mm

H5 : 10,94 mm

H6 : 8,5 mm

H7 : 6,06 mm

H8 : 4,04 mm

H9 : 2,02 mm

g = 9,8 m/s2

16
ρ massa jenis minyak mentah = 875,7 kg/m3

ρ massa jenis air = 997 kg/m3

Course 1

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 20,7

Ph = 177645 N/m2 = 0,17765 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 20,7

Ph = 202251 N/m2 = 0,20225 MPa (Air)

Course 2

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 18,26

Ph = 156705 N/m2 = 0,1567 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 18,26

Ph = 178411 N/m2 = 0,17841 MPa (Air)

Course 3

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 15,82

Ph = 135765 N/m2 = 0,13577 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 15,82

Ph = 154571 N/m2 = 0,15457 MPa (Air)

17
Course 4

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 13,38

Ph = 114825 N/m2 = 0,11483 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 13,38

Ph = 130731 N/m2 = 0,13073 MPa (Air)

Course 5

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 10,94

Ph = 93885,5 N/m2 = 0,09389 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 10,94

Ph = 106890 N/m2 = 0,10689 MPa (Air)

Course 6

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 8,5

Ph = 72945,8 N/m2 = 0,07295 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 8,5

Ph = 83050,1 N/m2 = 0,08305 MPa (Air)

Course 7

Dik : Ph = ρ×g×h

18
Ph = 875,7 × 9,8 × 6,06

Ph = 52006,1 N/m2 = 0,05201 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 6,06

Ph = 59209,8 N/m2 = 0,05921 (Air)

Course 8

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 4,04

Ph = 34670,7 N/m2 = 0,03467 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 4,04

Ph = 39473,2 N/m2 = 0,03947 (Air)

Course 9

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 875,7 × 9,8 × 2,02

Ph = 17335,4 N/m2 = 0,01734 MPa (Minyak mentah)

Dik : Ph = ρ×g×h

Ph = 997 × 9,8 × 2,02

Ph = 19736,6 N/m2 = 0,01974 MPa (Air)

2. Menghitung ketebalan dinding desain (td) berdasarkan rumus pada poin 2.4.1

dan nilai desain produk stres (Sd) diambil dari tabel 2.4.

D = 39 m

G=1

19
CA = 1 mm

Sd = 137 MPa

Dan untuk nilai H pada setiap Course adalah

H1 : 20,7 mm

H2 : 18,26 mm

H3 : 15,82 mm

H4 : 13,38 mm

H5 : 10,94 mm

H6 : 8,5 mm

H7 : 6,06 mm

H8 : 4,04 mm

H9 : 2,02 mm

Dari nilai setiap Course diatas, maka akan mendapatkan hasil perhitungan

Shell Thickness sebagai berikut ;

1. Course 1

4,9 × 39 (20,7 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 29,45 mm

2. Course 2

4,9 × 39 (18,26 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 26.05 mm

3. Course 3

4,9 × 39 (15,82 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

20
= 22,64 mm

4. Course 4

4,9 × 39 (13,38 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 19,24 mm

5. Course 5

4,9 × 39 (10,94 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 15,84 mm

6. Course 6

4,9 × 39 (8,5 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 12,43 mm

7. Course 7

4,9 × 39 (6,06 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137
= 9,03 mm

8. Course 8

4,9 × 39 (4,04 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137

= 6,21 mm

9. Course 9

4,9 × 39 (2,02 − 0,3) × 1


𝑡𝑑 = +1
137
= 3,39 mm

21
3. Menghitung ketebalan dinding uji hidrostatik (tt), berdasarkan rumus pada

poin 2.4.1 dan nilai tegangan uji hidrostatik (St) diambil dari tabel 2.3.

D = 39 m

St = 154 MPa

Dan untuk nilai H pada setiap Course adalah :

H1 : 20,7 mm

H2 : 18,26 mm

H3 : 15,82 mm

H4 : 13,38 mm

H5 : 10,94 mm

H6 : 8,5 mm

H7 : 6,06 mm

H8 : 4,04 mm

H9 : 2,02 mm

Dari nilai setiap Course diatas, maka akan mendapatkan hasil perhitungan

Shell Thickness sebagai berikut ;

1. Course 1

4,9 × 39 (20,7 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154

= 25,31 mm

2. Course 2

4,9 × 39 (18,26 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154

= 22,28 mm

22
3. Course 3

4,9 × 39 (15,82 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154

= 19,25 mm

4. Course 4

4,9 × 39 (13,38 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154

= 16,23 mm

5. Course 5

4,9 × 39 (10,94 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154

= 13,20 mm

6. Course 6

4,9 × 39 (8,5 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154
= 10,17 mm

7. Course 7

4,9 × 39 (6,06 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154
= 7,14 mm

8. Course 8

4,9 × 39 (4,04 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154
= 4.64 mm

9. Course 9

4,9 × 39 (2,02 − 0,3)


𝑡𝑡 =
154
= 2,13 mm

23
4. Berikut ini adalah tabel yang berisi hasil perhitungan dari setiap Course

Course Nilai Ketebalan Ketebalan Tekanan hidrostatis


ketinggian dinding dinding uji Massa jenis zat
(mm) desain hidrostatis (MPa)
(mm) (mm)
Minyak Air
mentah
1 20,7 29,45 25,31 0,17765 0,20225
2 18,26 26,05 22,28 0,1567 0,17841
3 15,82 22,64 19,25 0,13577 0,17457
4 13,38 19,24 16,23 0,11483 0,13073
5 10,94 15,84 13,20 0,09389 0,10689
6 8,5 12,43 10,17 0,07295 0,08305
7 6,06 9,03 7,14 0,05201 0,05921
8 4,04 6,21 4,64 0,03467 0,03947
9 2,02 3,39 2,13 0,01734 0,01974

Tabel 3. 2 Resume Tebal Dinding dan Tekanan Hidrostatis

24
5. Berikut ini adalah gambar Diagram sketsa dari ketebalan desain shell

thickness

3,39

6,21

9,03

12,43
20,700

15,84

19,24

22,64

26,05

29,45

Shell Hydrostatic Shell Thk Static head


Course Pressure (pgh) Diagram

Gambar 3. 32 Diagrammatical sketch of shell wall with design thickness

25
6. Asumsi tangki pada perancangan ini menggunakan sacrifical anode, karrena

dibanding dengan impressed current lebih muda dalam operasi dan

pemeliharaannya. Data dalam perancangan sacrifical anode membutuhkan

tahanan tanah dengan nilai asumsi 2300Ωcm. Dari data tersebut dapat

dihitung tahanan proteksi katodik dengan tambahan data sebagai berikut :

Dimensi Ukuran Pelat Bottom 900 x 1800 x 7 mm

Panjang Pelat Bottom Ibottom = 9.000 mm

Diameter luar pipa berlubang dout = 2,5 inch = 0,0635 m

Thicness pelat bottom tbottom = 7 mm

Konduktivitas Insulation Kins = 0,0002 MΩ / km

Tahanan tanah rata-rata Rc = 2300 Ωcm

Penjelasan :

Menghitung total luas permukaan

A = π × dout × Ibottom

A = π × 0,0635 × 9000

A = 1.795,42 m2

Menghitung luas permukaan yang mengalami kerusakan coating,

A1 = 5% × A

A1 = 5% × 1.795,42

A1 = 89,771 m2

Menghitung arus proteksi yang diperlukan untuk pelat tanpa coating,

I = 5 × A1

I = 5 × 89,771

26
I = 448,855 mA

Lalu memilih data anoda yang digunakan di Balongan berdasar pada ASTM

B 418

Data :

Jenis Anoda Zinc grade A

Panjang L = 20 inch = 50,80 cm

Diameter D = 5 inch = 12,70 cm

Kedalaman S = 300 cm

Potensial Anoda Protensial Anoda = -1.550 mV

Potensial Proteksi Potensial Proteksi = 900 mV

Berat Anoda ρ = 32 Ib

Effisiensi Anoda η = 50%

Penjelasan :

Menghitung dwight formula,

𝜌 4𝜋 4𝐿 𝑆 𝑆2 𝑆4
𝑅ℎ = × (log 𝑒 + log 𝑒 −2+ − + )
4𝜋𝐿 𝑟 𝑆 2𝐿 16𝐿2 512𝐿4

32 4𝜋 4 × 20 300 3002 3004


𝑅ℎ = × (log 0,5 + log 0,5 −2+ − 2
+ )
4𝜋 × 20 2,5 300 2 × 20 16 × 20 512 × 204

Rh = 11,43

Menghitung driving voltage,

DV = Protensial Anoda + Potensial Proteksi

DV = -1.550 + 900

DV = -650 mV

Menghitung arus yang keluar dari setiap anoda,

27
𝐷𝑉
𝐼1 =
𝑅ℎ

650
𝐼1 = −
11,43
𝐼1 = − 56,86 𝑚𝐴

Memghitung jumlah anoda,


𝐼
𝑛=
𝐼1

448,855
𝑛= = −7,89
−56,86

𝑛 = 7,89 buah ≈ 8 buah

Menghitung umur setiap anoda,

0,116 × 𝜌 × 𝜂 × 0,85
𝑈=
𝐼1
0,116 × 32 × 0,5 × 0,85
𝑈=
0,041
U = 38,61 Tahun

Menghitung jumlah anoda yang diperlukan untuk desain Storage tank selama

20 tahun,

20
𝑛1 = ( ) × 𝑛
𝑈

20
𝑛1 = ( ) × 10,98
38,61

𝑛1 = 5,68 buah ≈ 6 buah

Pada perhitungan desain sistem proteksi tersebut mendapat nilai jumlah

anode yang dibutuhkan adalah 6 buah seperti gambar berikut.

28
Gambar 3. 4 Horizontal Instaled Anode Groundbed

29
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Simpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan menggunakan standard API 650 ADDENDUM

2018 mendapatkan hasil atau nilai maksimum yaitu :

Ketebalan dinding desain = 29,45 mm, Ketebalan dinding uji hidrostatis =

25,31 mm, Tekanan hidrostatis massa jenis minyak menta = 0,17765 MPa

dan massa jenis air = 0,20225 MP.

2. Pada perhitungan desain sistem proteksi tersebut mendapat nilai jumlah

anode yang dibutuhkan adalah 6 buah untuk desain tangki timbun selama

20 tahun.

4.2 Saran

Proses pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa yang sedang

melakukan praktek kerja lapangan sudah berjalan dengan baik. Saran yang

dapat diberikan oleh penulis adalah :

1. Proses pemeriksaan tangki, baik secara internal maupun eksternal

diharapkan dapat dilakukan secara berkala dan tepat waktu sesuai yang

ditentukan;

2. Bagian eksternal tangki yang sudah tidak baik, seperti warnanya yang

sudah mulai pudar, akan lebih baik dilakukan proses pengecatan ulang.

30
DAFTAR PUSTAKA

Api Standard 650. Twelfth Edition, March 2013. Welded Tanks For Oil Storage.
Proceedings Of The 44th Annual Conference, Owerri 2014.
Ghani, Maulia Indriana. 2021. “Mengenal Rumus Tekanan Hidrostatis dalam
Fisika”, https://www.zenius.net/blog/rumus-tekanan-hidrostatis.
Ritonga, Dicky Pranata. 2017. “Makalah Tangki (Tugas AIK)”,
https://id.scribd.com/document/343301273/Makalah-Tangki-Tugas-AIK.
Lestari, Diah. 2014. “Bab II Teori Dasar (Bejana Bertekanan) LPG Spherical
Tank”, https://diahlestari2011.blogspot.com/2014/05/bab-ii-teori-dasar-
bejana-bertekanan.html.
Ekasari, Putri. 2018. “Pengendalian Korosi (Dengan Proteksi Anodic-Katodik)”,
https://semestapikiranku.wordpress.com/2018/08/15/pengendalian-korosi/.

31
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Storage Tank Data Sheet

32
Lampiran 2 : Tabel Ringkasan Ketebalan Desain Dinding Shell dan Sketsa

Diagram Dinding Shell Dengan Ketebalan Desain

33

Anda mungkin juga menyukai