Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERAN DAN FUNGSI SISTEM INFORMASI DIBIDANG KESEHATAN

Oleh :

LILY TRIWAHYUNI (1914201117)

Keperawatan 7c

Dosen:

Ihsan Septian Caesar, S.Kom.,MMSI

Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang

TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan dapat dibaca oleh semua pihak
ataupun kalangan.
Makalah ini disusun dengan berbagai sumber yaitu media cetak, media elektronik
dan berbagi media pendukung lainnya. Makalah ini dibuat dengan berbagai tujuan yaitu
sebagai,penambahan pengetahuan dibidang keperawatan tentang “PERAN DAN FUNGSI
SISTEM INFORMASI DIBIDANG KESEHATAN”
Materi yang kami paparkan dalam makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk
kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Padang , 12 Oktober 2022

Penyusun
SDaftar Isi

Kata Pengantar ……………………………………………….…………………………...

Daftar Isi …………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan …………………….……

2.2 Bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi Kesehatan ………………..

2.3 Proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan …………………………

2.4 Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan …………………

2.5 Manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan …..

2.6 Pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi Kesehatan ………………….

BAB. III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………..

3.2 Saran …………………………………………………………………………

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Kesehatan merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat
dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem
Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan,
kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) bahkan mempengaruhi Sistem
Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur
dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan
merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional ( SKN ) yang dipergunakan
sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan
penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan.
Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak
buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat
dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan
membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh
pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan teknologi seharusnya membuat
masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan
berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia. Berlandaskan dengan fakta yang
terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa dijadiakan bahan evaluasi dan
pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh masyarakat, dengan banyaknya referensi yang ada pada saat Ini sehingga
bisa dijadikan rumusa yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna.

Sistem Informasi Kesehatan merupakan gabungan perangkat dan prosedur yang


digunakan untuk mengelola siklus informasi ( mulai dari pengumpulan data sampai
pemberian umpan balik informasi ) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Informasi kesehatan
selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan
prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan
hingga proses evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan ?
b. Bagaimana bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi Kesehatan ?
c. Bagaimana proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
d. Informasi apa saja yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
e. Apa saja manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan ?
f. Apa saja pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi Kesehatan ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan
b. Untuk mengetahui bagaimana bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi
Kesehatan
c. Untuk mengetahui bagaimana proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan
d. Untuk mengetahui informasi apa saja yang dihasilkan dari Sistem Informasi
Kesehatan
e. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Kesehatan
f. Untuk mengetahui apa saja pengetahuan yang didapat dari Sistem Informasi
Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan dari penerapan Sistem Informasi Kesehatan


Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara manual,
mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga
kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan
teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual
dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih
cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat
Standar dan mutu layanan kesehatan di Indonesia belum menggembirakan dan masih
tertinggal bila dibandingkan dengan negara lain. Perhatian negara terhadap standar fasilitas
kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien
juga masih kurang. Untuk membenahi sistem kesehatan nasional secara progresif dibutuhkan
solusi cerdas berupa layanan elektronik kesehatan atau disebut dengan E-Health. Yang
merupakan solusi entreprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai
dari masyarakat luas, rumah sakit, puskesmas, perguruan tinggi, hingga produsen obat dan
industri farmasi. Keterpaduan dan integrasi antara E-Health dengan SIAK (Sistem Informasi
dan Administrasi Kependudukan), baik dalam lingkup nasional maupun regional sangat
membantu optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical
Records (DMR) atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental dari E-Health.

2.2 Bentuk data yang diperoleh dari Sistem Informasi Kesehatan


Dewasa ini rekam medis merupakan salah satu topik yang sedang hangat dibicarakan
di masyarakat seakan membuka mata masyarakat khususnya pasien rumah sakit bahwa rekam
medis merupakan hak pasien untuk mengetahui status kesehatan atau penyakitnya. Rekam
medis menyimpan sejarah lengkap kesehatan seorang pasien, diagnosa yang akurat sangat
bergantung pada informasi historis rekam medis pasien. Idealnya, setiap orang mempunyai
historis rekam medis longitudinal, yang menyimpan catatan kesehatan sejak lahir. Rekam
medis ini menyimpan informasi kesehatan, baik penyakit yang pernah diderita maupun
catatan kondisi kesehatan, sejak kelahiran seorang pasien. Informasi medis ini akan sangat
membantu seorang dokter mengetahui status atau kondisi kesehatan seorang pasien. Di
Indonesia, rekam medis longitudinal masih menjadi tanggung jawab pasien, karena Indonesia
belum memiliki regulasi tentang standar untuk pengelolaan dan penyimpanan rekam medis.
Hal ini tentu saja menyulitkan pasien untuk memiliki historis rekam medis yang lengkap.
Persoalan lain yang ada di Indonesia terkait dengan pengelolaan data historis
kesehatan pasien, dimana sebagian besar rumah sakit dan instansi kesehatan masih
menyimpan data kesehatan format teks saja. Sedangkan data citra medis seorang pasien
belum terintegrasi dengan data historis pasien dan disimpan independen. Alasan utama
penyimpanan yang terpisah antara data tekstual dan citra medis ini adalah karena
keterbatasan kapasitas penyimpanan dan bandwith telekomunikasi yang diperlukan jika data
tersebut harus diakses lewat jaringan. Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia saat ini
belum mendukung wide bandwith yang sangat penting untuk pertukaran data citra medis.
Oleh karena itu, pengembangan metode kompresi citra medis berasio kompresi tinggi yang
mampu mempertahankan informasi penting, sangat diperlukan dalam rangka
mengintegrasikan data citra medis dengan data pasien serta mendukung pertukaran data teks
dan citra medis antara berbagai penyedia layanan kesehatan khususnya rumah sakit.Jadi
bentuk data yang dioah adalah riwayat kesehatan pasien atau rekam medik pasien dan SIMRS
(Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistim Informasi
Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting
bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah
sakit yang menggunakan sistim administrasi konvensional menunjukan banyaknya
kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen
maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.

2.3 Proses pengolahan dari Sistem Informasi Kesehatan


Kehadiran dan kemajuan teknologi komputer dan teknologi informasi saat ini telah
membawa manfaat yang luar biasa dalam menghadirkan informasi dan memberikan sarana
komunikasi yang efektif dan efisien. maka pengembangan e-health merupakan salah satu
bentuk peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
A. Sistem Mengolah Rekam Medik
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan dalam pelayanan medis yaitu tata cara penulisan nama pasien yang
bertujuan untuk membedakan satu pasien dengan pasien yang lain dan untuk memudahkan
dalam pengindeksan Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP).
Penulisan nama dalam formulir rekam medis harus memenuhi persyaratan penulisan
untuk diindeks dan memenuhi kelengkapan nama seseorang. Menurut Bambang Shofari
dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK) tahun edisi 1998
cara menulis dan mengindeks nama dalam formulir rekam medis adalah sebagai berikut
a. Menulis nama orang Indonesia.
1) Nama Tunggal
Nama orang dapat terdiri dari satu suku kata, dua kata atau lebih. Nama orang hanya terdiri
dari satu suku kata, diindeks sebagaimana nama itu disebut.
Contoh :
Nama : Diindeks akan ditulis
Suniati : Sumiati
Marno : Marno

2) Nama Majemuk
Nama orang Indonesia yang majemuk dan oleh si pemilik nama itu ditulis menjadi satu,
diindeks sebagaimana nama itu ditulis.
Contoh :
Nama : Diindeks akan ditulis
Ira Ayu : Ira Ayu
Isnaini Fitriana : Isnaini Fitriana

2. Sistem Penjajaran
Dokumen rekam medis yang disimpan didalam rak penyimpanan tidak ditumpuk
melainkan disusun, berdiri sejajar satu dengan yang lain.
Menurut Bambang Shofari dalam bukunya Pengantar Sistem Rekam Kesehatan (PSRK)
tahun edisi 1998 penjajaran dokumen rekam medis ada 3 cara yaitu :
a. Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan folder dokumen rekam
medis berdasarkan urutan nomor rekam medis dari awal.
Contoh :
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka ke-3
Seksi 01 Seksi 02 Seksi 03
01-11-98 02-08-75 03-89-55
01-11-99 02-08-76 03-89-56

3. Sistem Penomoran
Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata cara penulisan nomor yang
diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai bagian dari identitas pasien yang
bersangkutan. Tujuannya yaitu :
a. Sebagai petunjuk pemilik folder yang bersangkutan.
b. Sebagai pedoman dalam tata cara penyimpanan dokumen rekam medis.
c. Sebagai petunjuk dalam pencarian dokumen rekam medis yang telah tersimpan di filing.
Menurut Bambang Shofari dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sistem Rekam Kesehatan
(PSRK) ada tiga sistem pemberian nomor pasien (Administrasion Numbering System) adalah
sebagai berikut :
a. Pemberian nomor cara Serial Numbering System
Yaitu sistem penomoran dimana setiap pasien yang berkunjung ke rumah sakit atau
puskesmas selalu mendapatkan nomor baru. Keuntungan menggunakan sistem ini yaitu
petugas lebih mudah mengerjakan, namun kerugiannya yaitu membutuhkan waktu lama
untuk mencari atau mendapatkan berkas rekam medis pasien lama karena satu pasien
mendapatkan lebih dari satu nomor rekam medis sehingga informasi pelayanan klinisnya
menjadi tidak berkesinambungan dan dapat merugikan pasien.
b. Pemberian nomor cara Unit Numbering System
Yaitu sistem penomoran dimana sistem ini memberikan satu nomor rekam medis pada
pasien berobat jalan, pasien rawat inap, gawat darurat dan bayi baru lahir. Kelebihan sistem
ini adalah informasi klinis dapat berkesinambungan, tetapi pengambilan data pasien akan
lebih lama karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan pendaftaran
pasien pernah berkunjung (berobat) atau sebagai pasien lama hanya memiliki satu nomor.
Kekurangan ini dapat diatasi dengan sistem pelayanan yang terpisah antara pendaftaran
pasien lama atau baru.
c. Pemberian nomor cara Serial Unit Numbering System
Yaitu sistem penomoran dengan menggabungkan sistem seri dan sistem unit.Setiap
pasien yang berkunjung pada sarana pelayanan kesehatan diberikan nomor baru, tetapi
dokumen rekam medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang
paling baru. Kekurangannya yaitu petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan
informasi klinis tidak berkesinambungan.

4. Sistem Penyimpanan
Dokumen rekam medis berisi data individual yang bersifat rahasia, maka setiap folder
harus disimpan dan dilindungi dengan baik karena bertujuan untuk :
a. Mempermudah dan mempercepat ditemukannya kembali dokumen yang disimpan dalam
rak filing.
b. Mempermudah mengambil dari tempat penyimpanan.
c. Melindungi dokumen rekam medis dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi dan
biologis.
Syarat dokumen rekam medis dapat disimpan yaitu apabila pengisian pada lembar formulir
rekam medis telah terisi dengan lengkap dan telah dirakit sehingga riwayat pasien urut secara
kronologis.

B. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


a) Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumen dokumen dasar.

b) Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

d) Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan
dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e) Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah
dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah
kerja dari sistem informasi.

f) Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi
data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

g) Komponen basis data


Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis
data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).

h) Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur,
air,debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan


Rekam medis menyimpan sejarah lengkap kesehatan seorang pasien, diagnosa yang
akurat sangat bergantung pada informasi historis rekam medis pasien. Idealnya, setiap orang
mempunyai historis rekam medis longitudinal, yang menyimpan catatan kesehatan sejak lahir.
Rekam medis ini menyimpan informasi kesehatan, baik penyakit yang pernah diderita
maupun catatan kondisi kesehatan, sejak kelahiran seorang pasien. Informasi medis ini akan
sangat membantu seorang dokter mengetahui status atau kondisi kesehatan seorang pasien. Di
Indonesia, rekam medis longitudinal masih menjadi tanggung jawab pasien, karena Indonesia
belum memiliki regulasi tentang standar untuk pengelolaan dan penyimpanan rekam medis.
Hal ini tentu saja menyulitkan pasien untuk memiliki historis rekam medis yang lengkap.
Penerapan suatu Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan
solusi penerapan Teknologi Informasi bidang kesehatan, Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIRS) merupakan suatu tatanan yang terkait dengan pengumpulan data, pengelolaan data,
penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang
dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.
Keuntungan lain adalah terhadap integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem
manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut
cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja
adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada awal makalah ini merupakan
gambaran proses integrasi pada beberapa unit layanan di rumah sakit.
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya
pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya,
baik rawat inap ataupun rawat jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan,
dimana tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan analisa mereka
terhadap biaya rumah sakit.
Implementasi SIMRS juga berpengaruh positip terhadap setiap pelaporan. Dengan
adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu dalam hitungan menit sehingga kita
dapat lebih konsentrasi untuk menganalisa laporan tersebut.

2.5 Manfaat dari informasi yang dihasilkan dari Sistem Informasi Kesehatan
a) Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
b) Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.
c) Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar
atau dalam Negeri secara akurat,sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika
akan memberikan informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana.
d) Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari
Data Rumah Sakit, data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain
e) Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan
memiliki fasilitas modern
f) Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di
Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan
perdagangan kertas di Indonesia . Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas
yang bisa di pangkas antara lain :
1 Lembar kertas Rekam Medis yang tidak berhubungan dengan
masalah Autentikasi atau aspek hukum
2 Laporan masing-masing unit pelayanan ( karena semua laporan
telah terekap oleh sistem )
3 Rekap Laporan ( RL ) 1-6 yang dikirim ke dinas Kesehatan.

4. Menghasilkan pelaporan keuangan rumah sakit yang dapat di pertanggungjawabkan.


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Juragan Sopwer Sudah Terdaftar pada HAKI
( Hak Kekayaan Intelektual ) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, Nomer :C00201104668

2.6 Pengetahuan yng didapat dari Sistem Informasi Kesehatan

1.Budaya Kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan
waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal
seperti itu menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena SIMRS terintegrasi dengan seluruh unit layanan. Sebagai
contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data pasien yang akan berobat, maka unit
layanan tidak mungkin dapat memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun
tidak mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah semua unit sepakat
untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka keesokan harinya, manajer akan melihat
penurunan trend pasien atau melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga
pengalaman menarik yang kami temukan dalam implementasi SIMRS di suatu Rumah Sakit,
karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk dokter dan perawat dihitung berdasarkan
data transaksi yang ada di SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut
menjadi supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah, sedikit sekali
data yang salah dimasukkan.

2.Transparansi
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang
digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif
tindakan, unit layanan tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada,
data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada pasien sehingga
manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi, pendapatan setiap unit layanan terlihat
dari laporan harian yang selalu dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang
dapat melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak langsung juga turut
mengawasi proses tersebut.

3.Koordinasi antar unit (Team working)


Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit
layanan yang lain, misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang
digunakan secara intensif oleh medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut,
unit yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh. Apabila
hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya akan terjadi kekacauan data referensi.

4.Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau
perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut
terjadi dengan sendirinya. Ini karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang
kepada unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap user berusaha
mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan unitnya yang disalahkan. Efeknya
adalah mereka menjadi paham bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa :
1) Sistem Informasi dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
2) Sistem Informasi dapat menjaga standar praktek medis yang baik dan benar.
3) Sistem Informasi dapat menjadi alat koordinasi yang sangat efektif.
4) Sistem Informasi dapat menjadi fungsi kontrol yang konsisten.
5) Sistem Informasi dapat meningkatkan pendapatan.

3.2 Saran
Tentunya terhadap penlis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susnan makalah itu denga
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para
pembaca
Daftar Pustaka

http://www.kompasiana.com/asnawiok/sistem-informasi kesehatan_54fd1a38a33311111d50f878

http://lensapeca.blogspot.co.id/2015/04/penerapan-sistem-informasi-di-bidang.html

https://manguzev.wordpress.com/2011/03/26/penerapan-sistem-informasi-di-bidang-

kesehatan/Sistem Informasi di Bidang Kesehatan

http://perpustakaanradiologi.blogspot.com/2014/01/sistem-informasi-di-bidang-kesehatan.html

http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai