Disusun Oleh :
Laporan studi kasus mendalam dengan Penyakit Gastritis, Diabetes Mellitus Tipe II, dan
Tuberkulosis Paru dibuat dan diajukan sebagai syarat kelengkapan dan bukti kegiatan PKL
Manajemen Asuhan Gizi Klinik (MAGK) di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan
Tahun Ajaran 2022/2023.
Disusun Oleh
Penanggung Jawab Ruang Rawat Inap Dosen Pembimbing PKL Magang Asuhan
Isolasi Paru Gizi Klinik
NIP/NIK. NIP/NIK.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gizi mempengaruhi penyembuhan penyakit pada pasien di rumah sakit.
Malnutrisi berdampak pada lamanya perawatan, terjadinya komplikasi
penyakit, meningkatnya biaya pengobatan dan kematian. Kondisi tersebut
disebabkan karena ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.
Upaya peningkatan status gizi perlu dilakukan dan merupakan tanggungjawab
petugas kesehatan, salah satunya adalah tenaga gizi (ahli gizi). Instalasi Gizi
Rumah Sakit mempunyai 4 (empat) tugas pokok yaitu : Pelayanan asuhan gizi
rawat inap, Pelayanan asuhan gizi rawat jalan, Penyelenggaraan Makanan &
Dietetik, dan Penelitian & Pengembangan.
No Parameter Skor
Total Skor 5
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil skrining gizi, didapatkan skor 5 yang menandakan pasien
mengalami malnutrisi dan perlu mendapatkan asuhan gizi terstandar dari ahli
gizi.
Kriteria Penilaian MST
Skor Kriteria
>3 Malnutrisi
Berkaitan dengan riwayat penyakit, keluhan utama yang dialami oleh Ny. E ialah
dengan keluhan lemas sejak 2 minggu SMRS, mual dari 1 minggu SMRS dan muntah
terkadang sebanyak 1-2 sdm, tidak nafsu makan, BAB Cair, Batuk, dan sesak
Berkaitan dengan riwayat gizi, dari segi alergi makanan Ny. e tidak memiliki alergi
atau pantangan makanan. Dari segi segi masalah gastrointestinal Ny. E memiliki
masalah pada nyeri ulu hati, mual, penurunan nafsu makan, dan perubahan
pengecapan. Untuk muntah, dan diare hanya dialami saat hari pertama di rumah sakit.
Dari segi berat badan, terdapat penurunan berat badan akibat penyakit yang diderita,
dan penurunan nafsu makan penurunan BB pasien sebanyak ±18 kg dalam waktu ±6
bulan
B. ASSESSMENT
a) Antropometri
Tabel… Hasil Pengukuran Antropometri
Tinggi Tinggi Panjan Berat Badan BB IMT
Badan Lutut g Ulna sekarang sebelumnya
144,64 cm 40 cm 52 kg 70 kg 25,07 kg/m2
-
Tinggi badan estimasi yang didapat dengan menggunakan tinggi lutut adalah
sebagai berikut:
= 144,64 cm
52
IMT = 2 = 25,07 kg/m2 → gemuk tingkat ringan (klasifikasi nasional)
1,44
IMT Kategori
Kesimpulan:
b) Pemeriksaan Biokimia
Tabel… Hasil Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Sumber: Data Rekam Medis Pasien RSU Kota Tangerang Selatan 2022
Kesimpulan :
Hasil pemeriksaan pada awal masuk rumah sakit (3/11/2022) kadar hb,
hematokrit, natrium, kalium, MCV, dan limfosit dibawah normal, sedangkan
kadar klorida, trombosit, dan Gula darah sewaktu diatas normal.
Pembahasan :
Kesimpulan :
Pemeriksaan klinis pada pasien menunjukkan normal kecuali tekanan darah yang
menunjukkan pre-hipertensi
Pembahasan :
Kesan umum pasien sedang dan kesadaran compos mentis yang berarti pasien
masih dalam keadaan sadar namun pasien tampak lemah. Berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis tanda-tanda vital pada pasien menunjukkan normal kecuali
tekanan darah yang menunjukkan pre-hipertensi
d) Dietary History
Singkong 100
Pagi Singkong 146 1,24 0,26 34,76
kukus gr
e) Terapi Medis
Tabel…Terapi Medis
Jenis Obat/ Tindakan Fungsi
OAT 3 FDC Untuk mengobati Tuberculosis dan infeksi
bakteri Mycobacterium
Apidra Apidra adalah obat yang diperuntukkan bagi
pasien dengan diabetes mellitus, baik tipe 1
maupun tipe 2. Pengobatan ini mengandung
insulin glulisine yang termasuk ke dalam
golongan insulin rapid acting insulin. Injeksi
insulin ini dilakukan pada 15 menit sebelum
makan atau 20 menit setelah makan.
Ezelin Untuk diabetes melitus (DM) yang
memerlukan terapi insulin pada pasien dewasa,
remaja, dan anak ≥6 tahun
Omeprazole Obat untuk menangani penyakit asam lambung
-
Biokimia (BD)
BD 1.7
- Hb 11 (normal 13,2-17,3) - Defisiensi zat gizi
- Hekatokrit 33 (normal 40-52) mikro
- Natrium 128 (normal 135 – - Hiperglikemia
147) - Hiponatremia
- K 3,4 (normal 3,5-5) - Penyakit infeksi
- Clorida 109 (normal 95-105)
- Trombosit 554 (normal 150-
440)
- MCV 76 (normal 80-100)
- Limfosit 10 (normal 15-40)
- GDS 170 (normal 76-140)
-
Fisik Klinis (PD)
PD 1.1
- Tekanan darah 126/83 mmHg - Pre hipertensi
(Normal: 120/80 mmHg)
PD 1.1.3
- Sesak Napas
- Batuk - Infeksi paru
- Mual - Gastritis
- muntah
Riwayat Makanan dan Gizi (FH)
FH 1.1
- Asupan energi SMRS kurang - Asupan energi
(59,81%) inadekuat
- Asupan protein SMRS - Asupan protein
kurang (49,50%) inadekuat
- Asupan lemak SMRS kurang - Asupan lemak
(42,24%) inadekuat
- Asupan karbohidrat SMRS - Asupan
kurang (73,82%) karbohidrat
inadekuat
Riwayat Pasien (CH)
CH 1.1
- Usia 56 tahun
- Jenis kelamin perempuan
Data Dasar Identifikasi Masalah
CH
- Riwayat penyakit TB paru 1
bulan lalu
- Riwayat penyakit diabetes
mellitus
- Rutin minum obat dari faskes
C. DIAGNOSIS GIZI
a) Domain Intake
NI 1.1
Asupan oral inadekuat berkaitan dengan gangguan fungsi gastrointestinal mual,
muntah dan nyeri ulu hati ditandai dengan asupan SMRS karbohidrat kurang
(59,81%), protein kurang (49,5%), lemak (42,24%), dan karbohidrat kurang
(73,82%)
b) Domain Klinis
NC 2.2
Perubahan nilai lab terkait gizi berkaitan dengan kondisi infeksi Tb paru ditandai
dengan kadar Hb pasien rendah sebesar 11 g/dL dan hematokrit rendah sebesar 33%
dan limfosit sebesar 10 103/UL.
NC 2.2
Perubahan nilai lab terkait gizi (glukosa) berkaitan dengan gangguan metabolik
endokrin (penyakit diabetes mellitus) ditandai dengan tingginya kadar Glukosa
Darah Sewaktu (170 mg/dL)
NC 3.2
Kehilangan Berat badan yang tidak diinginkan berkaitan dengan kondisi penyakit
TB yang diderita pasien ditandai dengan penurunan BB ±18 kg dalam enam bulan
c) Domain Perilaku
NB 1.4
Kurang dapat memonitor diri sendiri berkaitan dengan riwayat penyakit kronik
pasien yaitu DM dan Tb ditandai dengan pasien makan tidak teratur, makanan tidak
aman, dan tidak pernah melakukan aktivitas fisik
b. Syarat Diet
1) Kebutuhan energi tinggi 25 kkal/kg BB
2) Protein tinggi, yaitu 10-20% total asupan energi
3) Lemak diberikan 20-25% dari kebutuhan kalori
4) Karbohidrat dianjurkan sebesar 45-65% total energi
5) Membatasi pemberian gula, tidak lebih dari 5% dari total kebutuhan kalori
6) Konsumsi serat 20-25 gr/hari. Konsumsi serat pada gastritis diberikan
bertahap mulai dari serat rendah sampai kebutuhan normal sesuai kondisi
pasien.
7) Tidak mengandung bahan makanan berbumbu tajam
2. Metode Pemberian
Tanggal 04/11/2022 Sore – 05/11/2022 Pagi
a. Jenis Diet : DM
b. Bentuk Makanan : Bubur
a. Jenis Diet : DM
b. Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Nama Berat E KH
Waktu Nama BM P (g) L (g)
Menu (g) (kkal) (g)
Bubur
Bubur
kacang 100 108,3 3,5 3,1 17,8
kacang hijau
Pagi hijau
Roti tawar Roti tawar 70 190,00 6,00 3,50 32
Telur rebus Telur 50 77 6,2 5,4 0,35
SUB TOTAL 375,33 15,73 11,97 50,11
Talam gula
Talam Gula
Snack merah 50 76,5 2,635 2,37 10,63
Merah
(DM)
SUB TOTAL 76,5 2,635 2,37 10,63
Nasi merah Nasi Merah 100 149 2,8 0,4 32,5
Empal Daging
50 124 18,1 3,45 5,05
daging empal
goreng
Minyak 5 44,2 0 5 0
(MB)
Siang
Tahu Tahu 50 40 5,45 2,35 0,4
goreng
Minyak 5 44,2 0 5 0
(MB)
Soto Tauge
10 3,7 0,44 0,05 0,38
lamongan kacang hijau
Nama Berat E KH
Waktu Nama BM P (g) L (g)
Menu (g) (kkal) (g)
(tauge Kol 10 2,9 0,14 0,02 0,53
kacang Ayam 10 29,8 1,82 2,5 0
hijau, kol, Telur 10 15,4 1,24 1,08 0,07
ayam, telur Bihun 15 16,35 0,1365 0,03 3,735
rebus,
Tomat 5 1,2 0,065 0,025 0,235
tomat)
Tumis Wortel 20 7,2 0,2 0,12 1,58
wortel,
putren Putren 20 29,4 1,02 0,14 6,3
(DM)
Pepaya Pepaya 100 46 0,5 0,1 12,2
SUB TOTAL 553,4 31,9 20,3 63,0
Snack Misoa Misoa 40 138 3,4 0,88 30,6
SUB TOTAL 138 3,4 0,88 30,6
Nasi Nasi 100 180 3 0,3 39,8
Tuna asam
Ikan tuna 50 50 6,85 0,75 4
manis
Tempe
Tempe 50 75 7 3,85 4,55
bakar
Tumis wortel 30 9 0,18 0,03 2,01
Malam wortel,
kacang,
Kacang
panjang, 30 9,3 0,69 0,03 1,59
panjang
daun
bawang
Jeruk manis
Jeruk manis 100 45 0,9 0,2 11,2
(DM)
SUB TOTAL 368,3 18,62 5,16 63,15
1511,4 217,4
Total asupan energi dalam 1 hari 72,30 40,64
8 7
196,2
Kebutuhan Individu 1427 71,35 39,63
1
% Kebutuhan 105,9 101,3 102,6 110,8
Nama Berat E KH
Waktu Nama BM P (g) L (g)
Menu (g) (kkal) (g)
Nasi tim Nasi Tim 150 180 3,6 0,6 39
Makan Pagi wortel, Wortel 15 5,4 0,15 0,09 1,185
kacang Kacang 5 1,85 0,155 0,01 0,395
Nama Berat E KH
Waktu Nama BM P (g) L (g)
Menu (g) (kkal) (g)
polong
polong, Ayam 25 74,5 4,55 6,25 0
ayam
Kuah sup
Sosis 25 55 3,5 3 3,5
sosis
SUB TOTAL 316,75 11,955 9,95 44,08
Krakers Krakers 16 70 1 1 11
Snack selai
Selai 10 30 0 0 7
(DM)
SUB TOTAL 100 1 1 18
Nasi Nasi Merah 100 149 2,8 0,4 32,5
Telur
pindang Telur 50 77 6,2 5,4 0,35
kecap
Tempe bb.
Tempe 45 90,45 8,19 3,96 6,075
Tomat
Sup ayam Wortel 15 5,4 0,15 0,09 1,185
Makan
(wortel, Ayam 15 44,7 2,73 3,75 0
Siang
ayam, Buncis 25 8,5 0,6 0,075 1,8
buncis,
Kentang 25 15,5 0,525 0,05 3,375
kentang)
Ketimun
rebus Ketimun 40 3,2 0,08 0,08 0,56
(DM)
Melon Melon 100 37 0,6 0,4 7,8
53,64
SUB TOTAL 430,75 21,875 14,205
5
Snack Sore Puding roti (DM) 50 76,5 2,635 2,37 11,63
SUB TOTAL 76,5 2,635 2,37 11,63
Nasi Nasi 100 180 3 0,3 39,8
Ayam
bakar Ayam 50 149 9,1 12,5 0
madu
Makan
Pepes
Sore/Mala Tahu 70 56 7,63 3,29 0,56
tahu
m
Cah Brokoli 25 8,5 0,705 0,0925 1,66
brokoli
Wortel 25 9 0,25 0,15 1,975
wortel
Pepaya Pepaya 90 41,4 0,45 0,09 10,98
16,422 54,97
SUB TOTAL 443,9 21,135
5 5
Total asupan energi dalam 1 hari 1367,9 58,6 43,947 182,3
Nama Berat E KH
Waktu Nama BM P (g) L (g)
Menu (g) (kkal) (g)
5 3
196,2
Kebutuhan Individu 1427 71,35 39,63
1
% Kebutuhan 95,86 82,13 110,89 92,93
BAB IV
PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI
4.1. Monitoring dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan Biokimia Pasien
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pengamatan terkait pemeriksaan biokimia pasien, hasil menunjukkan
bahwa setelah intervensi, pada tanggal 05/11/2022 kadar GDS tinggi, kalium rendah, dan
klorida rendah. Pada hari kedua intervensi tanggal 06/11/2022 kadar GDS normal. Pada
hari ketiga intervensi tanggal 07/11/2022 kadar GDS mengalami peningkatan kembali,
natrium normal, dan kalium rendah.
Nilai GDS yang mengalami peningkatan dapat dikarenakan pasien belum mengerti dan
paham bagaimana mengontrol kadar gula darah melalui diet yaitu dibuktikan dengan
pasien yang selalu merasa lapar dan makan terus menerus dengan membawa makanan
sendiri dari rumah. Beberapa kali pasien diketahui membawa nasi serta sayur dari rumah
pasien juga makan roti sobek isi untuk mengurangi rasa lapar, dan pasien juga membawa
buah seperti melon dari rumah.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil observasi klinis pasien selama 3 hari, bahwa tanda-tanda vital pasien
selama intervensi 3 hari tergolong tinggi terutama pada pernapasan.
Kesimpulan :
Rata-rata asupan makan Ny. E selama 3 hari antara lain asupan energi sebesar 93,3%,
asupan protein sebesar 72,68%, asupan lemak sebesar 89,16%, asupan karbohidrat
sebesar 102,35%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata
kecukupan gizi NY. E selama 3 hari untuk energi kategori baik, protein kategori kurang,
lemak kategori baik, dan karbohidrat berada pada kategori baik.
Selama 3 hari intervensi, rata-rata asupan makanan sumber protein rendah. Pasien
mengatakan jarang makan makanan sumber protein hewani dikarenakan tidak mau
memakannya. Tetapi pasien masih makan protein hewani seminggu 2x. Asupan protein
dan energi yang tidak mencukupi dapat menghambat fungsi beberapa mekanisme
pertahanan tubuh yang umum yang penting untuk memerangi tuberkulosis. Pada
penderita TB yang kurang gizi akan mengakibatkan produksi antibodi dan limfosit
terhambat, sehingga proses penyembuhan menjadi terhambat. Pada pembentukan
antibodi serta limfosit diperlukan adanya bahan baku berupa protein dan karbohidrat.
(Dillon, 1995)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1) Hasil assessment yang dilakukan menunjukkan bahwa:
a) Status gizi pasien berdasarkan hasil perhitungan Indenks Massa Tubuh (IMT)
yaitu masuk kedalam kategori gemuk tingkat ringan pada klasifikasi nasional
PGN tahun 2014.
b) Berdasarkan hasil biokimia pasien menunjukkan kadar kadar hb, hematokrit,
natrium, kalium, MCV, dan limfosit dibawah normal, sedangkan kadar klorida,
trombosit, dan Gula darah sewaktu diatas normal.
c) Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis (tanda-tanda vital) pasien menunjukkan
bahwa masih dalam batas normal kecuali tekanan darah yang menunjukkan pre-
hipertensi
d) Riwayat asupan pasien menunjukkan bahwa asupan energi, protein, lemak, dan
karbohidrat kurang dari kebutuhan.
2) Hasil diagnosis gizi berdasarkan asesmen yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
asupan oral inadekuat, perubahan nilai lab yaitu hemoglobin dan hematokrit, dan
GDS serta kehilangan berat badan yang tidak diinginkan.
3) Intervensi yang dilakukan yaitu dengan pemberian diet DM dengan bentuk makanan
dimulai dari bubur, dilanjutkan ke bentuk makanan lunak, dan dilanjutkan ke bentuk
makanan biasa, rute makan oral dan frekuensi makan 3 kali makanan utama, 2 kali
selingan. Pemberian makan ditingkatkan bentuknya dikarenakan saat intervensi hari
pertama pasien masih merasa mual dan sakit di ulu hati karena penyakit gastritis.
Hari kedua dan ketiga sudah menurun rasa mualnya sehingga dapat dilanjutkan ke
bentuk lunak dan biasa.
4) Monitoring dan evaluasi yang dilakukan yaitu:
a) Parameter biokimia dengan evaluasi membandingkan kadar GDS, Natrium, dan
Kalium pada setiap pemeriksaan laboratorium.
b) Parameter fisik/klinis dengan evaluasi membandingkan tanda-tanda vital pada
setiap pemeriksaan.
c) Parameter asupan makan dengan evaluasi membandingkan asupan zat gizi makro
dengan kebutuhan pasien.
5) Hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan selama 3 hari menunjukkan
bahwa:
a) Terjadi perubahan kadar Gula Darah Sewaktu pada awal pasien masuk rumah
sakit yaitu sebesar 170 mg/dL menjadi 232 mg/dL kemudian mengalami
penurunan menjadi 113 mg/dL dan meningkat kembali menjadi 211 mg/dL (↑).
Kadar gula dasar sewaktu pasien meningkat kembali di hari ketiga intervensi
dikarenakan pada hari kedua di waktu malam hari pasien membawa makanan dari
luar. Pasien diketahui sering merasa lapar dan selalu ingin makan. Untuk itu
jadwal pemberian diet untuk pasien DM perlu diperhatikan yaitu dengan jadwal
pemberian diet 3x kakan utama dan 3x selingan.
b) Terjadi perubahan kadar Natrium pada awal pasien masuk rumah sakit yaitu
sebesar 128 mmol/L menjadi 135 mmol/L (normal). Pasien masuk rumah sakit
dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari SMRS, dan muntah terkadang sebanyak 1-
2 sdm. Karena sebab itulah pasien mengalami elektrolit imbalance yaitu
rendahnya kadar natrium. Setelah 3 hari intervensi, kadar natrium pasien
menunjukkan nilai normal.
c) Terjadi perubahan kadar Kalium pada awal pasien masuk rumah sakit yaitu
sebesar 109 mmol/L menjadi 3 mmol/L (↓ ¿.
d) Terjadi perubahan hasil pemeriksaaan fisik/klinis, yaitu tekanan darah normal
119/77 mmHg, Pernapasan tinggi sebesar 21x/menit, nadi sebesar 82 x/menit,
dan suhu pasien dalam kategori normal.
e) Terjadi peningkatan asupan makan pasien. Sebelumnya pasien mengalami
penurunan nafsu makan karena mual, dan muntah disertai dengan nyeri di ulu
hati sehingga asupan makan pasien kurang dan tidak dihabiskan, namun selama 3
hari monitoring, pasien makan setengah porsi hingga habis. Pada hari ke-1 dan
ke-2 intervensi, asupan protein kurang dari kebutuhan disebabkan kebiasaan
makan pasien jarang makan protein hewani, tetapi setelah pemberian edukasi,
pasien mau makan dan menghabiskan makanan sumber protein. Setelah nafsu
makan pasien membaik diketahui bahwa pasien sering merasa lapar dan
membawa makanan dari luar rumah sakit. Makanan yang sering dibawa berupa
nasi dan sayur, pasien juga makan roti sobek yang dibeli diluar, dan juga
membawa buah melon.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang diberikan adalah pihak Rumah Sakit
diharapkan dapat memonitoring kepatuhan diet tiap pasien guna mempercepat proses
pemulihan seperti persentase asupan makan dan konsumsi makanan dari luar setiap
harinya. Selain itu, mahasiswa diharapkan untuk turut update akan perkembangan ilmu
pengetahuan dan diet. Serta diharapkan bagi universitas khususnya prodi gizi agar dapat
memberikan ilmu pengetahuan yang terbaru/terupdate kepada mahasiswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Azis, W. A., Muriman, L. Y., & Burhan, S. R. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan
dengan Gaya Hidup Penderita Diabetes Mellitus. Jurnal Penelitian Perawat
Profesional, 2(1), 105-114.
Saputri, R. D. (2020). Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 230-236.
Nasution, F., Andilala, A., & Siregar, A. A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Mellitus. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94-102.
Decroli, E. (2019). Diabetes Melitus Tipe 2. Padang: Pusat Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit
Dalam Fakulltas Kedokteran Universitas Andalas.
Hartono, D. (2019). Hubungan Self Care Dengan Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe II Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dokter Mohamad Saleh Kota
Probolinggo. Journal of Nursing Care and Biomoleculer, 4(2), 111-118.
Andri, J., Febriawati, H., Randi, Y., Harsismanto, J., & Setyawati, A. D. (2020).
Penatalaksanaan Pengobatan Tuberculosis Paru. Jurnal Kesmas Asclepius, 2(2), 73-80.
Prihanti, G. S., & Rahmawati, I. (2015). Analisis Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru.
Saintika Medika, 11(2), 127-132.
Nuraini, Ngadiarti I, Moviana Y. (2017). Bahan Ajar Dietetika Penyakit Infeksi. Jakarta:
Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Devi, W. K., Isti, S., & Idi, S. (2019). PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PADA
PASIEN TUBERKULOSIS DENGAN DIABETES MELLITUS TYPE II (Doctoral dissertation,
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Nama Berat KH
Waktu Nama BM E (kkal) P (gr) L (gr)
Menu (gr) (gr)
Bubur Beras 50 178,5 4,2 0,85 38,55
Pagi ayam, telur Ayam 40 119,2 7,28 10 0
rebus Telur 40 61,6 4,96 4,32 0,28
SUB TOTAL 359,3 16,44 15,17 38,83
Snack Puding coklat hijau (DM) 50 15,47 1,02 0,85 1,1
SUB TOTAL 15,47 1,02 0,85 1,10
Nasi tim Nasi Merah 150 223,5 4,2 0,6 48,75
Kalio hati
Hati sapi 50 137 8 11 1,5
sapi
Tempe terik Tempe 12,5 18,75 1,75 0,9625 1,1375
Sup 3 warna Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
(wortel, Buncis 15 5,1 0,36 0,045 1,08
Siang buncis,
Kentang 35 21,7 0,735 0,07 4,725
kentang)
Labu siam
Labu siam
baby rebus 60 18 0,36 0,06 4,02
baby
(DM)
Melon
Melon 100 37 0,6 0,4 7,8
(DM)
dari
*Roti sobek Roti isi 50
luar 172,90 3,27 6,07 26,17
SUB TOTAL 651,95 19,78 19,51 99,13
Snack Wafer DM 7,5 37,5 0,42 1,67 0,42
SUB TOTAL 37,5 0,417 1,667 0,417
Nasi tim Nasi 150 180 3,6 0,6 39
Rolade Rolade
0 0 0 0 0
ayam ayam
Malam Tahu bacem Tahu 0 0 0 0 0
Kare timun Timun 65 5,2 0,13 0,13 0,91
wortel Wortel 40 14,4 0,4 0,24 3,16
Jeruk manis Jeruk manis 0 0 0 0 0
SUB TOTAL 199,6 4,13 0,97 43,07
Total asupan energi dalam 1 hari 1263,81 41,78 38,17 182,55
Kebutuhan Individu 1427 71,35 39,63 196,21
% Kebutuhan 88,56 58,55 96,31 93,04
c. 06/11/2022
c. 06/11/2022
d. 07/11/2022
3. Lampiran Leaflet
4. Lampiran Konsultasi