Anda di halaman 1dari 7

Pemanfaatan lahan pematang sawah dengan cara bercocok tanam sayur-mayur ataupun

komiditas pertanian lainnya merupakan langkah cerdas yang bisa dilakukan secara
berkesinambungan oleh para petani untuk mendukung ketahanan pangan di daerah.

Langkah ini juga dinilai sangat produktif bagi petani ditengah upaya pemerintah mendorong
masyarakat petani dalam mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong petani agar lebih produktif
dengan memanfaatkan pematang sawah sebagai solusi mendukung ketahanan pangan di
daerah.

Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan akar serabut.
Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman kacang panjang dapat
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sp. Ciri adanya simbiosis tersebut yaitu terdapat
bintil-bintil akar yang ada di sekitar pangkal akar. Akar pada tanaman tersebut dapat
menanbat nitrogen sehingga dapat digunakan oleh tanaman.

Kelimpahan dan keanekaragaman musuh alami meningkat karena musuh alami tersebut
tertarik pada warna-warni bunga refugia (Rahardjo, (2018)). Petani padi organik di desa
Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ini rata-rata menanam kacang
panjang (Vigna unguiculata), bunga telekan (Tagetes erecta), bunga kertas (Zinnia elegans),
cabai (Capsicum annuum), terung (Solanum melongena) di pematang sawah. Ditambahkan
hasil penelitian Abdullah, (2013) bahwasanya populasi musuh alami dan hama lebih tertarik
untuk mengunjungi tanaman kacang panjang daripada tanpa adanya tanaman di pematang
sawah.
Pendahuluan

Dalam rangka untuk menigkatkan pendapatan petani dalam mengelola lahan di


sawah, perlu banyak rekayasa baik rekayasa teknologi maupun rekayasa pengelolaan lahan
sehingga produksinya bisa meningkat. Pemanfaatan lahan pertanian, pada lahan sawah perlu
digalakkan oleh petani. Banyak komoditas yang dapat ditanam dipematang misalnya tanaman
kacang panjang, tanaman kacang tanah, tanaman kedele, tanaman kecipir. Penanaman
tanaman galengan sebaiknya menggunakan tanaman kacang2an karena tanaman kacang2an
ternyata ditanam dipematang akan tumbuh dengan baik, disamping itu tanaman tersebut dapat
membantu menyuburkan tanah.

b. Fungsi Manfaat

Banyak fungsi manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan tanaman di galengan/ pematang
diantaranya adalah sebagai berikut :

- Menambah pendapatan petani

- Sebagai media berkembangnya musuh alami yang dapat membantu pengendalian hama/
penyakit tanaman padi sawah

- Meningkatkan kesuburan lahan

c. Teknik Penanaman

Agar penanaman tanaman Kacang Panjang dapat memberikan keutungan, dapat tumbuh
subur perlu ada pengaturan , pola tanaman yang baik diantaranya cara tanam , waktu tanam,
adapun teknik penanaman yang dapat dilakukan agar dapat memberikan produksi yang
maxsimal adalah sebagai berikut :

a. Jarak tanam : untuk tanaman kacang panjang yang ditanam dipematang, menggunakan
jarak tanam 30 cm dalam barisan .

b. Waktu tanam : waktu tanam yang tepat, dapat dilakukan pada bersamaan tanam padi,
paling lambat padi umur 1 mg, agar pada saat berbunga tanaman padinya sudah berumur
kurang lebih 40 s/d 50 hari. Hal ini mengandung maksud agar serangga, sejenis tawon dapat
membantu pengendalian hama pada tanaman pokok.

c. Varietas : untuk varietas tanaman kacang Panjang dapat menggunakan varietas unggul
lokal, misalnya kacang tanah jenis hijau atau putih
d. Pemupukan : untuk pemupukan cukup menggunakan Ponska dicampur sedikit urea,
dengan cara ditugal dan ditutup.

e. Pemberian lanjaran : lanjaran sangat dibutuhkan oleh tanaman, berfungsi untuk


rambatan, pemberian kayu lanjaran sebaiknya mulai diberikan pada umur 10 hari setelah
tanam. Pemberian lanjaran yang terlambat akan menggangu tanaman, atau akan menjalar ke
tanaman padi yang ada.

f. Pengendalian hama/ Penyakit : caranya dapat dilakukan dengan PHT. Dapat dilakukan
pada saat bersamaan dengan melakukan penyemprotan pada tanaman pokok ( Padi)

d. Kesimpulan

Pemanfaatan lahan dipematang/ galengan, sangat bermanfaat sekali untuk menambah


pendapatan petani, yang tidak kalah penting bermanfaat untu perkembang biakan musuh
alami hama tanaman pokok, sehingga dapat mengurangi resiku serangan hama penyakit yang
menyerang tanaman pokok.
Bagi Anda yang tertarik mencoba memulai budidaya kacang panjang, berikut Portal Agri
bagikan tahapannya.

1. Syarat Tumbuh

Karakteristik tanaman kacang panjang adalah sifat penyesuaiannya yang sangat tinggi.
Kacang panjang dapat ditanam setiap saat, pada lahan yang berada di ketinggian 0 - 800
mdpl, memiliki tanah jenis latosol, regosol, aluvial, tingkat keasaman tanah pH 5,5 - 6,5,
suhu udara 18 - 32°C, sinar matahari penuh, curah hujan 600 - 2.000 mm/tahun.

2. Persiapan Benih

Mutu benih adalah salah satu faktor penting penentu keberhasilan budidaya kacang panjang.
Pastikan pakai benih yang bersertifikat, karena telah lulus uji dan kualitasnya terjamin. Selain
dapat diperoleh di toko pertanian, benih juga dapat dipersiapkan secara mandiri dari polong
kacang panjang yang sudah masak pohonnya, dengan ciri polong kering dan tanaman sehat
serta berproduksi banyak.

Sebagai referensi, pada 1 ha lahan tanam, diperlukan 22,408 g benih.

Seleksi benih terlebih dahulu, dengan cara merendam benih dalam air. Benih yang berkualitas
baik akan tenggelam saat ditanam, sedangkan benih yang mengambang, menunjukkan bahwa
benih tidak berkualitas.

3. Pengolahan Tanah

Sebelum bertanam, lahan harus diolah sedemikian rupa untuk mendukung proses
pertumbuhan. Mula-mula, cangkul lahan tanam sedalam 20 - 30 cm, bentuk bedengan selebar
1 m, tinggi 20 - 30 cm, dan panjang sesuai dengan lahan yang tersedia. Di antara bedengan,
buat saluran drainase selebar 30 cm.

Apabila tingkat keasaman tanah berada di bawah syarat tumbuh, dapat dilakukan pengapuran
dolomit dengan dosis 1 - 1,5 ton/ha, lalu biarkan 2 - 3 minggu sebelum tanam.

Beri pupuk pada tanah, berupa pupuk kandang dengan dosis 10 - 15 ton/ha satu minggu
sebelum tanam.
4. Penanaman

Meskipun dikatakan kacang panjang dapat ditanam setiap saat, namun yang paling baik
adalah pada awal atau akhir musim hujan. Pada musim kemarau boleh saja, asalkan
kebutuhan air dipastikan cukup.

Sebelum penanaman, rendam benih dalam air selama 2 - 4 jam.

Buat lubang tanam menggunakan tugal sedalam 4 - 5 cm, dengan jarak antar lubang tanam 25
- 30 cm, dan jarak antar barisan 60 - 75 cm.

Isi sebanyak dua butir benih pada setiap lubang, kemudian tutup dengan tanah tipis tanpa
dipadatkan.

Umumnya, benih akan berkecambah setelah 5 hari.

5. Pemeliharaan

Selama proses pertumbuhan, tanaman kacang hijau juga perlu dilakukan pemeliharaan,
diantaranya;

Penyulaman selambat-lambatnya 1 minggu setelah penanaman.

Penyiraman secara rutin, pagi dan sore hari menggunakan gembor atau mengalirkan air
melalui saluran di sekitar bedengan.

Pemasangan ajir yang terbuat dari bambu atau kayu 2 meter, setelah tanaman mencapai tinggi
25 cm, tepatnya 10 hari setelah tanam, dan diantara dua lubang tanam.

Pemasangan silang lanjaran pada setiap lima lanjaran, kemudian berikan tali untuk
merambatkan tanaman.

Pemasangan tali yang mengikat tanaman dengan lanjaran sebanyak dua kali, yaitu pada saat
tinggi tanaman mencapai 70 - 150 cm.

Penyiangan berupa pengendalian gulma secara manual yaitu mencabuti rumput yang tumbuh,
dan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida dosis 1 - 2 ml/liter. Bersamaan dengan
penyiangan, dapat juga dilakukan pendangiran untuk penggemburan tanah.

Pemangkasan, saat daun terlalu subur atau banyak cabang yang kurang produktif, dilakukan
pada saat tanaman belum berbunga atau sekitar umur 3 - 4 minggu, dengan memotong pucuk
sekitar 2 - 3 ruas menggunakan pisau tajam atau gunting stek.
Pemupukan dasar dan pemupukan anorganik. Pemupukan anorganik sebanyak dua kali, yaitu
pada umur 1 minggu dan 3 minggu setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan
adalah urea 100 kg/ha, TSP 200 kg/ha, KCl 100 kg/ha. Berikan pupuk ke dalam larikan yang
berada di antara dua sisi barisan tanaman, lalu tutup kembali dengan tanah. Selain itu, bisa
diberikan juga pupuk daun menjelang berbunga, atau sekitar 4 minggu setelah tanam. 3

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Beberapa hama dan penyakit yang umum menyerang tanaman kacang panjang adalah ulat
grayak, lalat kacang, ulat penggerek polong, kutu daun, penyakit bercak daun, dan penyakit
layu fusarium.

Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara tanam awal dan serempak, sanitasi lingkungan,
pergiliran tanaman dengan tanaman bukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami,
penggunaan musuh alami baik parasitoid, predator maupun entomopatogen dan pengendalian
kimiawi dengan menggunakan insektisida untuk hama dan fungisida untuk penyakit.

7. Panen dan Pasca Panen

Kacang panjang memulai masa panennya setelah umur 50 - 60 hari, tergantung pada varietas,
musim, dan tinggi rendahnya daerah penanaman. Ciri kacang panjang yang telah siap panen,
yaitu polongnya terisi penuh, mudah patah, berwarna hijau merata hingga hijau keputihan.
Cara panennya adalah dipetik, yaitu dengan memutar bagian pangkal polong hingga polong
terlepas seluruhnya. Sebaiknya, periode panen dilakukan secara bertahap dengan selang
waktu 3 hari. Masa panen akan berhenti setelah tanaman berumur sekitar 3 - 4 bulan. Sebagai
referensi, pada setiap 1 ha lahan tanam dapat menghasilkan produksi kacang panjang 15 - 30
ton/ha.

Anda mungkin juga menyukai