Anda di halaman 1dari 8

PROBLEM BASED LEARNING

Nama Mahasiswa : SOLIH WILDANTAMA, S.Pd.I

Kelompok Mapel : AKIDAH AKHLAK 2

Judul Modul : PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Judul Masalah : Guru Dalam Pengajaran Abad 21

1. Identifikasi Masalah (berbasis masalah yang ditemukan di lapangan)

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang luar biasa di


segala bidang.
b. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi membuat jarak tidak lagi
menjadi alasan sehingga semua hal dapat diakses dengan mudah oleh siapapun,
kapanpun, dan dari manapun.
c. Belum optimalnya peran guru dalam menghadapi perkembangan abad 21.
d. Minimnya keterampilan guru menghadapi perkembangan abad 21.

2. Penyebab Masalah (dianalisis apa yang menjadi akar masalah yang menjadi
pilihan masalah)
Agar pembahasan dalam pembelajaran ini lebih terarah dan untuk menghindari
terjadinya penyimpangan terhadap pembahasan, maka pembahasan dibatasi pada
“Solusi pemecahan masalah yang ditemukan untuk menghasilkan profil guru
profesional abad 21”. Penyebab masalah yang menjadi pilihan masalah yaitu :

a. Apa saja keterampilan penting abad 21 yang harus dikuasai guru dengan relevan
agar menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia?
b. Bagaimanakah ciri-ciri guru terkelompok ke dalam guru yang profesional?
c. Kompetensi apakah yang harus dimiliki guru agar menghasilkan profil guru
profesional abad 21?

3. Solusi
1) Dikaitkan dengan teori/dalilyang relevan
2) Sesuaikan dengan langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yang
akan dipecahkan
1. Dikaitkan dengan teori/dalil yang relevan
a. Pengertian Profil Guru Abad 21
 Kata profil menurut Bahasa Indonesia adalah pandangan, gambaran, sketsa
biografi, grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal khusus.
 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
 Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal. Sebagai
konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman semakin
tertinggal sehingga tidak bisa memainkan perannya secara optimal dalam
mengemban tugas dan menjalankan profesinya. (Modul Pengembangan Profesi
Guru, Kegiatan Belajar 2, hal : 23)

b. Pembelajaran Abad Ke-21


Sejak munculnya gerakan global yang menyerukan model pembelajaran baru
untuk abad ke-21, telah berkembang pendapat bahwa pendidikan formal harus
diubah. Perubahan ini penting untuk memunculkan bentuk-bentuk pembelajaran
baru yang dibutuhkan dalam mengatasi tantangan global yang kompleks.
Identifikasi kompetensi siswa yang perlu dikembangkan merupakan hal yang sangat
penting untuk menghadapi abad ke-21. Siswa harus mengasah keterampilan dan
meningkatkan belajar untuk dapat mengatasi tantangan global, seperti keterampilan
berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi secara efektif, berinovasi dan
memecahkan masalah melalui negosiasi dan kolaborasi. Namun demikian, dari sisi
pedagogi belum disesuaikan untuk mengatasi tantangantantangan tersebut.
Pengalaman belajar ini harus memberdayakan siswa sebagai individu dan
warga negara sekaligus sebagai agen perubahan yang bertanggung jawab, kreatif,
inovatif dan mampu berkontribusi untuk masyarakat, bangsa, dan dunia. Di antara
ragam kompetensi dan keterampilan yang diharapkan berkembang pada siswa
sehingga perlu diajarkan pada siswa di abad ke-21 di antaranya adalah personalisasi,
kolaborasi, komunikasi, pembelajaran informal, produktivitas dan content creation.
Elemen tersebut juga merupakan kunci dari visi keseluruhan pembelajaran abad ke-
21. Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSN) merumuskan 16 prinsip
pembelajaran yang harus dirumuskan dalam proses pendidikan abad ke-21.
Sedangkan Permendikbud No 65 tahun 2013 mengemukakan 14 prinsip
pembelajaran, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 Sementara itu, Jennifer
Nicols menyederhanakannya ke dalam 4 prinsip yaitu: 1). Instruction should be
student-centered, 2). Education should be collaborative, 3). Learning should have
context, 4). Schools should be integrated with society. (Karim, 2017)

c. Faktor agar berperilaku profesional dalam bertugas dan berprofesi


1. Sikap keinginan untuk mewujudkan kinerja ideal
2. Sikap memelihara citra profesi
3. Sikap selalu ada keinginan untuk mengejar kesempatan-kesempatan
profesionalisme.
4. Sikap mental selalu ingin mengejar kualitas cita-cita profesi
5. Sikap mental yang mempunyai kebanggaan profesi
Kelima faktor sikap mental ini memungkinkan profesionalisme guru menjadi
berkembang. Karakter ideal serta perilaku profesional tersebut tidak mungkin dapat
dicapai apabila di dalam menjalankan profesinya sang guru tidak didasarkan pada
panggilan jiwa, sepenuh hati, dan ikhlas. Selain dari itu, menghadapi tantangan abad
21 diperlukan guru yang bertipe great teacher benar-benar seorang profesional.
(Modul Pengembangan Profesi Guru, Kegiatan Belajar 2, hal : 23-24

Dalam rangka menghadapi tantangan pada abad 21 ini, setiap guru hendaknya
memiliki kemampuan dan profesionalisme yang tinggi. Tantangan yang dihadapi guru
pada abad 21 tidak lagi berkisar pada kemampuan akademik siswa, tetapi lebih pada
pendidikan intelektual, emosional, moral dan akhlak siswa. Era globalisasi menuntut
persaingan tinggi tanpa terkecuali bagi seluruh manusia. Tidak ada pilihan lain kecuali
harus menghadapi abad yang serba kompleks ini. Setiap guru harus memiliki
kompetensi sebagaimana yang telah diamanatkan di dalam Undang-Undang serta
tuntutan zaman yang mengharuskan setiap guru untuk memilikinya. Dengan memiliki
kompetensi dan profesionalisme yang tinggi, dengan demikian setiap tantangan dalam
bidang pendidikan dan pengajaran akan dapat dihadapi serta dapat menyiapkan sumber
daya manusia yang tangguh dan kompetitif. Agar seorang pendidik dapat membangun
kecakapan pembelajaran abad 21, perlu untuk mengetahui tantangan pembelajaran abad
21.

Tantangan guru pada Abad 21 menurut Winarno Surakhmad dalam Wasitohadi


ada empat sifat yang muncul di abad 21 yang mempengaruhi kehidupan dan
peradaban manusia, yaitu:

(1) Bahwa akan terjadi perubahan yang besar di dalam hampir semua bidang
kehidupan, dan bahwa perubahan tersebut akan berlangsung semakin hari semakin
terakselerasi.
(2) Bahwa peranan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mengambil posisi yang
sentral yang langsung mempengaruhi bukan saja gaya hidup manusia sehari-hari,
tetapi juga mempengaruhi nilai-nilai seni, moral dan agama.
(3) Bahwa pertarungan dan persaingan hidup antara bangsa-bangsa dak akan terbatas di
bidang ekonomi saja, tetapi juga di berbagai bidang lainnya, termasuk bidang
budaya dan ideologi.
(4) Bahwa karena pengaruh ilmu dan teknologi, nilai-nilai moral dan agama akan
langsung tercabut dan bukan mustahil akan menimbulkan sistem nilai yang berbeda
dari apa yang dikenal sampai saat ini. Seiring dengan sentralnya peranan Iptek,
perkembangan industri berbasis iptek akan berkembang dengan cepat.
Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta penguasaan
terhadap teknologi. Literasi menjadi bagian terpenng dalam sebuah proses pendidikan,
peserta didik yang dapat melaksanakan kegiatan literasi dengan maksimal tentunya akan
mendapatkan pengalaman belajar lebih dibanding dengan peserta didik lainnya.
Pendidikan Abad 21 merupakan pendidikan yang mengintegrasikan antara kecakapan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap TIK. Kecakapan
tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai model pembelaja pembelajaran berbasis
aktivitas yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan materi pembelajaran.
Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21 juga merupakan keterampilan berpikir lebih
nggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)) yang sangat diperlukan dalam
mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global. (Dit PSMA Ditjen
Pendidikan Dasar dan Menengah, 2017)

Mengingat pada abad 21 akan terjadi perubahan yang sangat besar pada semua
bidang kehidupan akibat dari adanya perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi
baik teknologi informasi maupun komunikasi serta persaingan global, maka peserta
didik dituntut harus memilki ketrampilan atau kecakapan abad 21. Oleh sebab itu, di
dalam proses pembelajaran juga harus diarahkan untuk pencapaian ketrampilan atau
kecakapan tersebut. Ketrampilan atau kecakapan yang harus dimiliki peserta didik
yaitu: kualitas karakter, literasi dan kompetensi. (Iwan Sumantri, Tantangan Guru
Abad 21, www.guruataya.com)

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa guru


profesional di abad 21 ini harus memiliki kemampuan dalam rangka memfasilitas
peserta didik agar memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan pendidikan revolusi
industri 4.0. Maka dari itu dibutuhkan kecakapan guru terkait dengan kemampuan guru
dalam menyiapkan metode, strategi, dan model pembelajaran serta mampu
menggunakan media teknologi dan informasi dalam proses pembelajaran.

2. Sesuaikan dengan langkah/prosedur yang sesuai dengan masalah yang akan


dipecahkan
Dunia hari ini menghadapi fenomena disrupsi seperti lahirnya digitalisasi sistem
pendidikan melalui inovasi aplikasi teknologi seperti Massive Open Online Course
(MOOC) dan Artificial Intelligence. MOOC adalah inovasi pembelajaran daring yang
dirancang terbuka, saling berbagi, terhubung atau berjejaring satu sama lain. Prinsip ini
menandai dimulainya demokratisasi pengetahuan yang menciptakan peluang bagi setiap
orang untuk memanfaatkan teknologi secara produktif. Sementara Artificial Intelligence
adalah mesin kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan pekerjaan spesifik
untuk membantu tugas-tugas keseharian manusia. Di bidang pendidikan artificial
intelligence membantu pembelajaran secara infividual, yang mampu
melakukanpencarian informasi dan menyajikannya dengan cepat, akurat, dan interaktif.
Inilah yang menandai revolusi industri 4.0 khususnya di bidang pendidikan.
(Tiarmayanti Novita Sonia, hal 195)

Menghadapi masalah tersebut di atas, solusi pemecahan masalah yang


ditemukan untuk menghasilkan profil guru profesional abad 21 antara lain dengan
memperhatikan hal-hal berikut, antara lain:

1. Keterampilan penting abad 21 yang harus dikuasai guru dengan relevan agar
menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia.
2. Ciri-ciri guru terkelompok ke dalam guru yang profesional.
3. Kompetensi yang harus dimiliki guru agar menghasilkan profil guru profesional
abad 21.

Keterampilan penting abad 21 yang sangat relevan menjadi orientasi


pembelajaran di Indonesia, antara lain:

4. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving).
5. Kreativitas dan inovasi (creativity and innovation).
6. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural understanding)
7. Komunikasi, literasi informasi dan media (media literacy, information, and
communication skill)
8. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (computing and ICT
literacy) Literasi TIK mengandung kemampuan untuk memformulasikan
pengetahuan, mengekspresikan diri secara kreatif dan tepat, serta menciptakan dan
menghasilkan informasi bukan sekedar memahami informasi.
9. Karir dan kehidupan (life and career skill) Peserta didik akan berkarya dan berkarir
di masyarakat dimana dunia kerja memerlukan orang-orang yang mandiri, suka
mengambil inisiatif, pandai mengelola waktu, dan berjiwa kepemimpinan.

Ciri-ciri agar seorang guru terkelompok ke dalam guru yang profesional

Menurut Tilaar (1998) :


1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang
2. Memiliki keterampilan untuk membangkitkan minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat
4. Sikap profesionalnya berkembang secara berkesinambungan
5. Menguasai subjek (kandungan kurikulum)
6. Mahir dan berketerampilan dalam pedagogi (pengajaran & pembelajaran)
7. Memahami perkembangan murid-murid dan menyayangi mereka
8. Memahami psikologi pembelajaran (cognitive psychology)
9. Memiliki kemahiran konseling.
Pujiriyanto (2019, dalam Modul 2), menyatakan guru abad 21 idealnya:
1. Canggih
2. Berempati
3. Mampu memahami peserta didik
4. Selalu tampil memesona
5. Menjadi mitra belajar yang dekat bagi peserta

Kompetensi yang harus dimiliki guru agar menghasilkan profil guru profesional
abad 21
Tertuang dalam Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10
ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi.

1. Kompetensi Paedagogik
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a) kompetensi
paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.

Kompetensi pedagogik tercermin dari beberapa indikator, yaitu:

(1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;


(2) pemahaman tentang peserta didik;
(3) pengembangan kurikulum/silabus;
(4) perencanaan pembelajaran;
(5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
(6) evaluasi hasil belajar; dan
(7) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensiyang
dimilikinya.
2. Kompetensi Kepribadian
Merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat menjadi teladan bagi
siswa. Secara rinci sub kompetensi kepribadian terdiri atas:

(1) Kepribadian yang mantap dan stabil, dengan indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma hukum; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan
norma yang berlaku dalam kehidupan.
(2) Kepribadian yang dewasa, dengan indikator esensial: menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi.
(3) Kepribadian yang arif, dengan indikator esensial: menampilkan tindakan yang
didasarkan pada kemanfaatan siswa, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
(4) Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan, dengan indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama, iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong, dan
memiliki perilaku yang pantas diteladani siswa.
(5) Kepribadian yang berwibawa, dengan indikator esensial: memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap siswa dan memiliki perilaku yang disegani
(Suyanto dan Jihad: 2013: 42).
3. Kompetensi Sosial
Merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul
secara aktif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali
siswa, dan masyarakat sekitar.

(1) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun.


(2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
(3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.
(4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan serta
sistem nilai yang berlaku.
(5) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan (UU No. 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen)
4. Kompetensi Profesional
Menurut Suyanto (2000: 43) kompetensi profesional, memiliki pengetahuan yang
luas pada bidang studi yang diajarkan, memilih dan menggunakan berbagai metode
mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan.

Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut:

(1) Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.


(2) Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki implikasi bahwa guru harus
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.
(3) Penjelasan kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berbunyi bahwa setiap guru wajib memenuhi kualifikasi
akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi
akademik Guru atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi
akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam
bidang pendidikan (D-IV/S1) yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
Kesimpulan :

Dari uraian beberapa pembahasan dan argumen di atas sehingga dapat ditarik
kesimpulan solusi pemecahan masalah yang ditemukan untuk menghasilkan profil guru
profesional abad 21 yaitu seorang guru hendaknya mampu bekerja secara kolaboratif
dan bisa membimbing siswa untuk berkolaborasi dalam pembelajaran. Kolaborasi
adalah salah satu keterampilan yang cukup penting pada era ini. Keterampilan ini bisa
meningkatkan efektivitas suatu kegiatan. Selain itu guru juga harus memiliki
keterampilan-keterampilan penting abad 21, guru harus memiliki ciri-ciri tertentu agar
terkelompok ke dalam guru yang profesional, serta guru hendaknya menguasai 4
kompetensi agar menghasilkan profil guru profesional abad 21.

Anda mungkin juga menyukai