1. Umum
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Energi mekanik
diperoleh dari penggerak mula (prime mover) yang terkopel dengan rotor
yang melibatkan kumparan rotor dan kumparan stator. Mesin listrik arus bolak-
balik ini disebut sinkron karena rotor berputar secara sinkron atau berputar dengan
Pada generator sinkron, arus searah dialirkan pada kumparan rotor yang
kemudian menghasilkan medan magnet rotor. Rotor dari generator akan diputar
oleh prime mover, menghasilkan medan magnet putar di dalam mesin. Pada stator
medan magnet secara kontinu ini menginduksikan tegangan pada kumparan stator.
Tegangan induksi ini akan berbentuk sinusoidal dan besarnya bergantung pada
kekuatan medan magnet serta kecepatan putaran dari rotor. Untuk membuat
generator tiga fasa, pada stator ditempatkan tiga buah kumparan yang terpisah
sejauh 120o satu sama lain, sehingga tegangan yang diinduksikan akan terpisah
yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Bentuk gambaran sederhana
• Rangka stator
Rangka luar yang biasanya terbuat dari baja berfungsi untuk menyokong
struktur stator dan mempunyai kaki-kaki yang dipasang pada bagian fondasi.
Rangka stator ini dibuat kokoh untuk mengatasi perubahan beban secara tiba-tiba
• Inti stator
magnetisasi. Inti stator dibuat berlaminasi untuk mengurangi rugi eddy current
dan juga rugi histeresis. Bahan-bahan non-magnetic atau penggunaan perisai fluks
yang terbuat dari tembaga juga digunakan untuk mengurangi stray loss.
• Slot
• Kumparan stator
Collector ring merupakan cincin logam yang melingkari poros rotor, tetapi
dipisahkan oleh isolasi tertentu. Bagian ini merupakan bagian yang terhubung
dengan sumber arus searah yang untuk selanjutnya dialirkan menuju kumparan
rotor.
• Kumparan rotor
Kumparan rotor merupakan bagian yang dialiri arus searah sebagai sumber
• Poros
merupakan bagian yang terkopel dengan dan diputar oleh prime mover.
3. Prinsip Kerja Generator Sinkron
Dengan adanya arus searah yang mengalir melalui kumparan medan maka
2. Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera
yang terletak pada stator akan menghasilkan fluks magnetik yang berubah-
kumparan tersebut.
Frekuensi elektris yang dihasilkan generator sinkron adalah sinkron
dengan kecepatan putar generator. Rotor generator sinkron terdiri atas rangkaian
elektromagnet dengan suplai arus DC. Medan magnet rotor bergerak pada arah
putaran rotor. Hubungan antara kecepatan putar medan magnet pada mesin
𝑛 𝑃
ƒ= 𝑥 ................... 2.1
60 2
Oleh karena rotor berputar pada kecepatan yang sama dengan medan
rotor dengan frekuensi listrik yang dihasilkan. Agar daya listrik dibangkitkan
tetap pada frekuensi 50Hz atau 60 Hz, maka generator harus berputar pada
kecepatan tetap dengan jumlah kutub mesin yang telah ditentukan. Sebagai contoh
Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang
mengalir melalui kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada celah udara
hanya fluksi arus medan rotor. Namun jika generator sinkron diberi beban, arus
jangkar Ia akan mengalir dan membentuk fluksi jangkar. Fluksi jangkar ini
dikenal sebagai reaksi jangkar. Model reaksi jangkar tampak pada Gambar 2.3.
pada celah udara. Perbedaan pengaruh yang ditimbulkan fluksi jangkar tergantung
magnetising).
Arus akan tertinggal sebesar 90𝑜 dari tegangan. Fluksi yang dihasilkan
oleh arus jangkar akan melawan fluksi arus medan. Dengan kata lain
Arus akan mendahului tegangan sebesar 90𝑜. Fluksi yang dihasilkan oleh
arus jangkar akan searah dengan fluksi arus medan sehingga reaksi jangkar
adalah induktif, maka reaksi jangkar akan sebagian distortif dan sebagian
Keterangan gambar :
induktif
diberi arus medan (If), maka tegangan (E0) akan terinduksi pada kumparan
n = putaran sinkron
Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada stator,
karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya dihasilkan oleh
arus medan (If). Apabila arus medan (If) diubah-ubah harganya, akan diperoleh
Bila besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan output juga akan naik
(a) (b)
Bila generator diberi beban yang berubah – ubah maka besarnya tegangan
(b) (b)
Xs = XL + Xa ................... 2.5
Gambar .1.
Diagram Fasornya
Pada keadaan seimbang, impedansi beban pada masing-masing fasanya
adalah sama besar, sehingga dapat dituliskan seperti Persamaan 2.6 berikut :
Dalam hubungan Y, arus line sama dengan arus fasa, hal tersebut dapat
ditentukan dengan Persamaan 2.7, Persamaan 2.8 dan Persamaan 2.9 berikut :
𝑉𝑎𝑛
𝐼⃑ 𝑎′𝑎 = 𝐼⃑𝑎𝑛 = Z𝑎
................... 2.7
𝑉𝑏
𝐼⃑ 𝑏′𝑏 = 𝐼⃑ 𝑏𝑛 = Z𝑏 ................... 2.8
𝑉𝑐𝑛
𝐼⃑ 𝑐′𝑐 = 𝐼⃑ 𝑐𝑛 = Z𝑐 ................... 2.9
Rangkaian beban tiga fasa seimbang terhubung delta (∆) dapat dilihat pada
Gambar 7.
Diagram Fasornya
𝑉
𝐼⃑ 𝑎𝑏 = Z𝑎 ................... 2.10
𝑎𝑏
𝑉
𝐼⃑ 𝑏𝑐 = Z𝑏 ................... 2.11
𝑏𝑐
𝑉
𝐼⃑ 𝑐𝑎 = Z𝑐𝑎 ................... 2.12
𝑐𝑎
hukum Kirchoff seperti tampak pada Persamaan 2.13, Persamaan 2.14 dan
dimana salah satu atau kedua syarat keadaan seimbang tidak dipenuhi.
1. Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 1200 satu sama
lain.
2. Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 1200 satu sama
lain.
3. Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 1200 satu
sama lain.
Gambar 8 : (a) Menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang. Di
adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (I).
Sedangkan pada,
tidak sama dengan nol sehingga muncul sebuah besaran yaitu arus
ketidakseimbangannya.
Penyelesaian beban tidak seimbang untuk hubungan delta dapat disamakan
Pada sistem 3 fasa – 4 kawat, masing – masing fasa akan mengalirkan arus
yang tidak seimbang menuju netral. Sedangkan pada sistem tiga fasa – tiga kawat,
akan menghasilkan tegangan pada beban yang berubah cukup signifikan dan
Sistem Tiga Fasa - Empat Kawat dan Sistem Tiga Fasa - Tiga Kawat
Berdasarkan Gambar 9 diatas, pada sistem tiga fasa - empat kawat berlaku
𝑉𝑎𝑛
𝐼⃑ 𝑎 = ................... 2.13
Z𝑎
𝑉𝑏
𝐼⃑ 𝑏 = ................... 2.14
Z𝑏
𝑉𝑐𝑛
𝐼⃑ 𝑐 = ................... 2.15
Z𝑐
Dari Persamaan 2.17 dan Persamaan 2.18 dapat dicari fasor 𝐼⃑1 dan 𝐼⃑2,
kemudian arus line dapat dicari dengan Persamaan 2.19, Persamaan 2.20 dan
................... 2.19
𝐼⃑ 𝑎= 𝐼⃑ 1
𝐼⃑ 𝑏 = 𝐼⃑ 2 − 𝐼⃑ 1 ................... 2.20
pada Persamaan 2.22, Persamaan 2.23 dan Persamaan 2.24 berikut ini :
tidak seimbang dianalisa dengan metode komponen simetris. Oleh karena itu,
temperature ambient adalah panas keseluruhan panas pada motor. Kelas isolasi
Tabel 1 Temperature rise for large motors with 1.0 sevice factor
pada motor. Panas berlebih yang berlangsung lama pada lilitan akan
menyebabkan stress pada lilitan dan isolasi kawat menjadi rapuh. Jika dibiarkan
terlalu lama akan menyebabkan isolasi pada lilitan akan retak. Jika gejala ini
disertai dengan munculnya partial discharge maka proses penuaan isolasi akan
semakin cepat. Berdasarkan penelitian NEMA usia dari isolasi winding akan
berkurang setengahnya setiap kenaikan 100C dari kondisi normal kerja motor.
Akan tetapi jika generator harus beroperasi 400C di atas temperature normal
maka umur isolasinya menjadi 1/16 dari umur normal yang diperkirakan. Oleh
sebab itu mesin-mesin listrik yang digunakan pada dunia industri menggunakan
alat proteksi untuk mengatasi panas lebih pada motor seperti thermal overload
relay. Sehingga apabila terjadi overheating pada motor relai akan segera bekerja
[4] yaitu :
a. Menggunakan thermocouple
Metode ini adalah penentuan suhu dengan sensor suhu, atau dengan
termokopel, dengan metode ini instrumen diterapkan pada bagian terpanas dari
detektor suhu yang diletakkan ke dalam mesin sesuai dengan ANSI C50.10-1977
tahanan lilitan motor pada temperature yang ingin ditentukan dengan tahanan
bagian dimana suhu lokal akan diukur . Contoh detektor suhu local, sensor
- PRINSIP KERJA
informasi suhu yang dapat dibaca di display (interface). Laser disini hanya
- AKURASI
sekitar ± 2 ° C / ± 4 ° F).
diukur.
2. cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
berbahaya.