Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Jumat: Jadikan Al-Qur'an sebagai Petunjuk Muhammad Syakir NF Rabu, 27 April 2022 |

12:00 WIB Nabi Muhammad saw mendapatkan mukjizat terbesar. Tidak ada Nabi lain yang
mendapatkannya. Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’anul Karim. Naskah khutbah Jumat kali ini
mengajak kepada kita untuk mengingat kembali perihal pentingnya mempelajari Al-Qur'an. Dengan
ini diharapkan, kita dapat meningkatkan pemahaman mengenai Al-Qur'an dengan mempelajarinya.
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau
bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi) Khutbah I
ADVERTISEMENT ُ‫ َأ ْش َه ُد اَنْ اَل ا ِٰل َه ِااَّل هللا‬.‫ان‬ ِ ‫ان ِالَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َكام ِِل ااْل ِ ْن َس‬ َ ‫ض‬َ ‫هلل الَّذِيْ َأ ْن َز َل ْالقُرْ ٰا َن فِيْ َشه ِْر َر َم‬ ِ ‫ اَ ْل َحمْ ُد‬.ِ‫اَ ْل َح ْم ُد هلل‬
ٰ ٰ ٰ ٰ ‫َأ‬
‫اركْ َعلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلى الِ ِه‬ ِّ
ِ ‫ص ِّل َو َسل ْم َو َب‬ ّ
َ ‫ اَلل ُه َّم‬.‫ان‬ ُ
َ ‫ َو ْش َه ُد اَنَّ َسيِّدَ َنا َو َح ِب ْي َب َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْول ُه َس ِّي ُد َولَ ِد َع ْد َن‬.‫ان‬ ِ ‫ْال َك ِري ِْم ْال َم َّن‬
‫ َقا َل هللاُ َت َعالَى فِي ْالقُرْ ٰا ِن ْال َعظِ ي ِْم َأع ُْو ُذ‬.‫ ِا َّتقُوا هللاَ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ ِااَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬.‫ اَمَّا َبعْ ُد َف َياَأ ُّي َها ْال َحاضِ ر ُْو َن‬.‫َواَصْ َح ِاب ِه اَجْ َم ِعي َْن‬
‫ان َف َمنْ َش ِه َد‬ ِ ۚ ‫ت م َِّن ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ َق‬ ٍ ‫اس َو َبي ِّٰن‬ ِ ‫ِي ا ُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ ُه ًدى لِّل َّن‬ْٓ ‫ان الَّذ‬َ ‫ض‬َ ‫هللا الرَّ حْ ٰم ِن الرَّ ِحي ِْم َش ْه ُر َر َم‬ ِ ‫ان الرَّ ِجي ِْم ِبسْ ِم‬ ِ ‫ْط‬ َ ‫هلل م َِن ال َّشي‬ ِ ‫ِبا‬
ُ ْ ُ ْ ُ ۖ ْ ُ ‫اَل‬ ْ ُ ‫هّٰللا‬ ۗ ُ
‫ضا اَ ْو َعلى َس َف ٍر َف ِع َّدةٌ مِّنْ اَي ٍَّام ا َخ َر ي ُِر ْي ُد ُ ِبك ُم اليُسْ َر َو ي ُِر ْي ُد ِبك ُم العُسْ َر َولِتكمِلوا ال ِع َّد َة َولِت َك ِّبرُوا‬ ٰ ۗ ْ
ُ ‫ِم ْنك ُم الشه َْر َفل َي‬
َّ ُ
ً ‫ان َم ِر ْي‬ َ ‫ص ْم ُه َو َمنْ َك‬
‫هّٰللا‬
‫ َ َع ٰلى َما َه ٰدى ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن‬Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, Baca Juga: Mereka Menghafal
Alquran Sambil Bekerja ADVERTISEMENT Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah
swt yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat
melaksanakan shalat Jumat pada siang hari ini. Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi
Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya
mendapatkan berkahnya. ADVERTISEMENT Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Baca Juga:
Pandai Baca Alquran, Lulus SD Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa meningkatkan ketakwaan
kita kepada Allah swt. Siapa yang hari ini masih sama kadar keimanan dan ketakwaannya dengan
hari sebelumnya adalah orang yang merugi. Sementara yang beruntung adalah dia yang mampu
menjadi lebih baik setiap harinya. ADVERTISEMENT Jamaah Jumat yang berbahagia, Nabi
Muhammad saw mendapatkan mukjizat terbesar. Tidak ada Nabi lain yang mendapatkannya.
Mukjizat tersebut adalah Al-Qur’anul Karim. Kitab ini diturunkan oleh Allah swt kepada Nabi
Muhammad saw melalui perantara Malaikat Jibril as selama kurang lebih 23 tahun secara berangsur-
angsur. Al-Qur’an mulai turun pada bulan Ramadhan, di saat Nabi Muhammad saw berkhalwat di
Gua Hira. Turunnya Al-Qur’an ini ditujukan sebagai petunjuk bagi manusia sebagaimana disebutkan
dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185 berikut. ‫ت م َِّن‬ ٍ ‫اس َو َبي ِّٰن‬
ِ ‫ِي اُ ْن ِز َل فِ ْي ِه ْالقُرْ ٰانُ ه ًُدى لِّل َّن‬ ْٓ ‫ان الَّذ‬ َ ‫ض‬ َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
‫هّٰللا‬ ٰ
‫ان َم ِريْضً ا اَ ْو َعلى َس َف ٍر َف ِع َّدةٌ مِّنْ اَي ٍَّام ا ُ َخ ۗ َر ي ُِر ْي ُد ُ ِب ُك ُم ْاليُسْ َر َواَل ي ُِر ْي ُد ِب ُك ُم‬ ۗ
َ ‫ان َف َمنْ َش ِهدَ ِم ْن ُك ُم ال َّشه َْر َف ْل َيصُمْ ُه َو َمنْ َك‬ ِ ۚ ‫ْاله ُٰدى َو ْالفُرْ َق‬
َّ ٰ ‫هّٰللا‬ ْ ُ ۖ ْ
‫ العُسْ َر َولِ ُت ْك ِملوا ال ِع َّد َة َولِ ُت َك ِّبرُوا َ َعلى َما َه ٰدى ُك ْم َولَ َعل ُك ْم َت ْش ُكر ُْو َن‬Artinya, “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di
dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di
antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia
tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.” Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Al-Qur’an
sebagai petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat di atas ditujukan bagi para hamba yang
beriman, mempercayai atau meyakini kebenaran Al-Qur’an, dan mengikutinya. Pun penjelasan
(bayyinat) itu juga merupakan dalil atau hujjah yang jelas bagi mereka yang memahaminya sehingga
mengetahui mana yang menjadi petunjuk kepada kebaikan, kebatilan, hingga persoalan halal dan
haram. Senada, dalam kitab Al-Kasyfu wal Bayan, juga dijelaskan bahwa petunjuk bagi manusia yang
dimaksud adalah petunjuk dari kesesatan, sedangkan penjelasan tersebut dari halal haram dan had-
had, serta hukum-hukum. Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt, Untuk sampai pada tahapan
tersebut, tentu kita perlu mempelajari kandungan dalam Al-Qur’an. Kita harus belajar kepada para
ulama yang lebih memahami makna-makna yang terkandung pada setiap ayat Al-Qur’an. Dari
penjelasan ulama itulah, kita bisa mendapatkan pengetahuan, petunjuk yang dimaksud dari Al-
Qur’an. Tanpanya, kita sulit untuk dapat memahami kandungannya, apalagi sampai menerapkan dan
mengikuti Al-Qur’an. Hal senada juga Allah swt firmankan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah Ayat 2
berikut. ‫ْب فِ ْي ۛ ِه ُه ًدى لِّ ْل ُم َّتقِي ۙ َْن‬ َ ۛ ‫ك ْالك ِٰتبُ اَل َري‬ َ ِ‫ ٰذل‬Artinya, “Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya;
petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Oleh karena itu, khatib mengajak kita semua di sini untuk,
mari, jangan merasa cukup dengan sudah membaca Al-Qur’an. Sebab, kita perlu meningkatkan diri
dengan mempelajarinya, tentunya belajar mengaji kepada para ahlinya sehingga membaca Al-
Qur’an bukan sekadar melafalkan ayat perayat, tetapi juga menghayati maknanya, menyerap isi
kandungannya, dan semoga juga sampai pada pengamalan terhadap ayat-ayatnya. Sebab, sebaik-
baik di antara kita adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana
disabdakan Nabi Muhammad saw dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan
ra. ‫ َخ ْي ُر ُك ْم َمنْ َت َعلَّ َم ْالقُرْ ٰا َن َو َعلَّ َم ُه‬Artinya, "Sebaik-baik di antara kalian adalah orang yang mempelajari Al-
Qur'an dan mengajarkannya." (HR Bukhari, sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad dalam kitab
Syaraful Ummatil Muhammadiyah). ‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِّ ‫ت َو‬ ِ ‫ك هللاُ لِيْ َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ٰا ِن ْال َعظِ ي ِْم َو َن َف َعنِي َو ِايَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه م َِن ااْل ٰ َيا‬ َ ‫ار‬
َ ‫َب‬
ْ ْ ْ ْ ‫َأ‬ ْ
َ ‫ َو سْ َت ْغفِ ُر‬.‫َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه ِا َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‬
‫ت َف َيا َف ْو َز المُسْ َت ْغف ِِري َْن َو َيا‬ ِ ‫هللا ال َعظِ ْي َم لِيْ َولَ ُك ْم َولِ َس‬
Jِ ‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن َوالمُسْ لِ َما‬
‫اِئبي َْن‬ َّ َ
ِ ‫ن َجاة الت‬ َ

Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-jadikan-al-qur-an-sebagai-petunjuk-YOqWd

Gus Mus menceritakan bahwa dulunya dalam teks iqrar berbunyi wabil qur’ani imaman, namun
pada saat ini sudah berubah. “Sekarang diganti jadi wabil qur'ani qiroatan, itu pun hanya dibaca saat
ramadlan saja. Padahal aslinya itu jadi imam, jadi pedoman,” ucapnya. Ia melanjutkan, jika hanya
qiraatan atau jadi bacaan saja, maka Al-Qur’an tidak akan bisa menjadi pedoman bagi seseorang.
“Kalau qiraatan saja, ya cuma dibaca saja. Supaya bisa jadi pedoman, ya harus ngaji. Tapi sayangnya
sekarang ngaji tidak laku. Tidak gagah dan tidak bisa digunakan untuk mencari pekerjaan,” jelasnya.
Pengasuh Pondok Leteh ini mengatakan, jika ada orang yang mengaku sebagai umat Nabi
Muhammad, namun perilakunya tidak seperti Nabi Muhammad, maka jangan kaget. “Jangan heran,
hal itu karena pegangan Nabi Muhammad itu Al-Qur'anul Karim, sampai beliau dijuluki sebagai Al-
Qur'an berjalan. Sebab isi al-Qur'an yang pertama kali menjalankan adalah Nabi Muhammad,”
paparnya kepada para hadirin. Kiai yang pernah mondok di Lirboyo ini berucap jika ada seseorang
yang bilang tidak usah pakai kitab maupun percaya kepada kiai, maka bisa dipastikan orang tersebut
tidak memahami isi dari Al-Qur’an.  “Makanya jika ada orang yang bilang tidak usah pakai kitab, tidak
perlu kiai, langsung saja ke Al-Qur'an, itu bohong. Yang bilang seperti itu disuruh baca Al-Qur'an
tidak paham,” jelasnya. “Saat ini kok ada yang mengaku sebagai penerusnya, namun kepada
umatnya sendiri sangat kejam, pasti tidak paham al-Qur'an. Meskipun berkali-kali berucap kembali
kepada Al-Qur'an,” lanjutnya. Di akhir, Gus Mus menjelaskan ciri orang memahami dan suka
membaca Al-Qur’an, serta kenal kepada Rasulullah adalah bisa dilihat dari kelakuannya, bukan suka
ndalil. “Kalau ndalil, aku pas ibtidaiyah sudah ndalil. Namanya mahfudhot. Tapi kelakuannya, apakah
sama dengan ucapannya atau tidak,” pungkasnya. (Hanan/Fathoni)
Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/gus-mus-jadikan-al-quran-pedoman-hidup-dengan-
mengkajinya-VTcAW

Anda mungkin juga menyukai