3. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman lahir di Bodas Karangjati tanggal 24 Januari 1916. Dia adalah
seorang panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Dirinya
meninggal akibat penyakit pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, lalu dimakamkan
di Taman Makam Pahlawan Semaki DI Yogyakarta.
4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo. Ia lahir di D.I.
Yogyakarta pada 11 November 1785. Pangeran Diponegoro merupakan anak sulung
Sultan Hamengkubuwono III yang dikenal sejak kepemimpinannya pada Perang
Diponegoro tahun 1825-1830. Perang tersebut menelan korban terbanyak dalam sejarah
Indonesia. Pada tahun 1830, Belanda bersiasat licik dengan pura-pura mengajak Pangeran
Diponegoro untuk berunding di Magelang. Dalam perundingan itu, dia ditangkap lalu
dibuang ke Manado. Setelah dari sana, dia dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal di
sana tanggal 08 Januari 1985.
5. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan
Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid.
Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di Makassar. Hal ini mengakibatkan Belanda
meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa, yakni
Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan
diri dan wafat pada 12 Juni 1670.
6. Ki Hadjar Dewantara
Ki Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di DI Yogyakarta pada
02 Mei 1889. Dirinya adalah sosok yang mendirikan perguruan Taman Siswa pada 1929
dan berkontribusi pada pribumi saat itu yang tidak dapat sekolah.
Ki Hadjar Dewantara pernah menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
setelah kemerdekaan. Dia wafat 26 April 1959 dan dimakamkan di DI Yogyakarta.
7. Kapitan Pattimura
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura
melawan Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya, memaksa
kerja rodi, dan menguras kekayaan Maluku. Pattimura juga menyatukan Kerajaan Ternate
dan Tidore untuk mengusir penjajah pada tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah
menawarkan kerja sama, namun Pattimura menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16
desember 1817.