No. Dokumen :
Pemeriksaan keping darah dengan cara menambahkan darah dengan Amonium oxalat
1.Pengertian 1%.
Darah + Amonium Oxalat 1%, maka sel-sel selain trombosit akan lisis.
2.Tujuan
Untuk mengetahui Kadar Trombsit dalam darah
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
PERHITUNGAN
Jumlah trombosit yang ditemukan x 50 x pengenceran (100)
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMERIKSAAN LEUKOSIT
No. Dokumen :
1.Pengertian Proses pemeriksaan jumlah leukosit yang ada dalam volume tertentu.
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMERIKSAAN GOL.DARAH
No. Dokumen :
Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah. Darah di tambah Reagen ABO Screen
1.Pengertian
Kemudian dilihat Aglutinasi
2.Tujuan Untuk mengetahui golongan darah seseorang
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
Hasil :
1. Anti-A dan anti-AB aglutinasi positif Golongan darah A
2. Anti-B dan anti-AB aglutinasi positif golongan darah B
3. Ati-A, anti-B, dan anti-AB aglutinasi positif Golongan darah AB
4. Anti-A, Anti-B dan anti-AB aglutinasi negatif golongan darah O
5. Anti Rh factor aglutinasi positif Rh+
6. Anti Rh factor aglutinasi negatif Rh-
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMERIKSAAN TEST KEHAMILAN
No. Dokumen :
Reagen Dalam Strip akan bereaksi dengan β – hCG sehingga membentuk warna pada garis
1.Pengertian
strip
2.Tujuan Untuk mengetahui ada atau tidaknya hormone HCG dalam tubuh
3.Kebijakan SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
4.Referensi - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
- Permenkes 37 tahun 2012 tentang pelayanan laboratorium di puskesmas
5.Prosedur
1. Celupkan bagian merah pada test stick selama 10 – 60 detik
Hasil :
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMERIKSAAN SEDIMENT URINE
No. Dokumen :
1.Pengertian Senyawa dalam urin bereaksi dengan reagen dalam Stik membentuk perubahan warna,
perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan parameter
Sedimen : Urin di putar dalm centrifuge sehingga di dapat endapan dan supernatan
supernatan di buang dan endapan di alihkan ke objeck glass lalu di tutup
dengan deck glass, dilihat di mikroskop dengan pembesaran 40 lensa Objeck
2.Tujuan Untuk mengetahui komponen komponen yang penting secara klinik dalam urin.
Menentukan adanya unsur-unsur sedimen organik dan anorganik dalam urin secara
miskroskopis.
Pelaporan Hasil :
Makroskopis urine
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah, kuning tua, dll)
sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih, agak keruh, keruh).
Kimia urine
Protein, glukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit.
Mikroskop urine (sidimen)
Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang besar (LPB)
ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang kecil (PKK)
dan disebut jenisnya, dilaporkan (-), (+) atau (++).
6.Unit Terkait
Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMERIKSAAN BTA
No. Dokumen :
1.Pengertian Pemanasan akan membantu penyerapan Zat warna Utama ( Carbol Fuchsin ), melalui
pemberian Laruran pemucat ( Asam alkohol ) . Bakteri berwarna asam akan tetap merah ,
sedangkan pada bakteri tidak tahan asam zat warna utama akan luntur sehingga pada
penambahan warna ke dua ( Methylen Blue ) bakteri akan menyerap zat warna tersebut
( Biru )
2.Tujuan Untuk Mengetahui ada atau tidak adanya Bakteri tahan Asam (Micobacterium tuberculosis)
dari bahan pemeriksaan sputum ( dahak )
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
ALUR PELAYANAN LABORATORIUM
No. Dokumen :
1.Pengertian
2.Tujuan
5.Prosedur
1. Pasien datang, mendaftarkan diri di loket pendaftaran Puskesmas.
2.a. Pasien menuju ruang pemeriksaan dokter untuk diperiksa, dan bila diperlukan, diberi
formulir permintaan pemeriksaan laboratorium.
b. Pasien rujukan dokter dari luar Puskesmas yang datang ke Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium, setelah mendaftar di loket pendaftaran
Puskesmas, langsung menuju ruang laboratorium untuk menyerahkan formulir
permintaan rujukan pemeriksaan laboratorium dari dokter yang merujuknya.
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium kepada petugas
laboratorium.
4. Setelah menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium, pasien diambil
spesimennya.
5. Spesimen yang telah diambil diperiksa oleh petugas laboratorium.
6. Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium diletakkan di loket pengambilan hasil.
7. a.Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke ruang pemeriksaan
dokter untuk mendapat penjelasan dari dokter tentang hasil pemeriksaan laboratorium
tersebut.
b.Untuk pasien rujukan, Formulir hasil pemeriksaan laboratorium langsung dibawa ke
dokter yang merujuk.
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PENANGANAN LIMBAH MEDIS LAB.
No. Dokumen :
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi Kepala Puskesmas
PUSKESMAS OPERASIONAL
BALEENDAH Tgl. Terbit :
PROSEDUR
Jl. Raya Banjaran km 11.5
Kab. Bandung
Halaman :
dr.Hj.Kartikasari
19680217 190701 2 009
Tujuan
1. Agar tercipta tertib administrasi dalam pengelolaan reagen di UPTD
Laboratorium Kesehatan
2. Agar pengelolaan reagen di UPTD Laboratorium Kesehatan
terkendali dan terencana
3. Guna meningkatkan pengelolaan reagen di UPTD Laboratorium Kesehatan
Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
PENGELOLAAN REAGENSIA
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi Kepala Puskesmas
PUSKESMAS OPERASIONAL
BALEENDAH PROSEDUR Tgl. Terbit :
Jl. Raya Banjaran km 11.5
Kab. Bandung dr.Hj.Kartikasari
Halaman :
19680217 190701 2 009
Pengertian Proses pengelolaan reagen laboratorium
Tujuan Untuk menjamin ketersediaan dan menjamin barang tidak rusak selama persediaan
Unit Terkait
Balai pengembangan Laboratorium Kesehatan
No. Dokumen :
Prosedur 1. Pakailah jas laboratorium saat berada dalam ruang pemeriksaan atau di ruang
laboratorium. Tinggalkan jas laboratorium di ruang laboratorium setelah
selesai bekerja.
2. Cuci tangan sebelum pemeriksaan.
3. Menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, kaca mata dan
sepatu tertutup).
4. Semua specimen harus dianggap infeksius (sumber penular), oleh karena itu
harus ditangani dengan sangat hati-hati.
5. Semua bahan kimia harus dianggap berbahaya, oleh karena itu harus ditangani
dengan hati-hati.
6. Tidak makan, minum dan merokok di dalam laboratorium.
7. Tidak menyentuh mulut dan mata pada saat sedang bekerja.
8. Tidak diperbolehkan menyimpan makanan di dalam lemari pendingin yang
digunakan untuk menyimpan bahan-bahan klinik atau riset.
9. Tidak diperbolehkan melakukan pengisapan pipet melalui mulut gunakan
peralatan mekanik (seperti penghisap karet) atau pipet otomatis.
10. Tidak membuka sentrifuge sewaktu masih berputar.
11. Menutup ujung tabung penggumpal darah dengan kertas atau kain, atau
jauhkan dari muka sewaktu membuka.
12. Bersihkan semua peralatan bekas pakai dengan desinfektans larutan klorin
0,5 % dengan cara merendam selama 20-30 menit.
13. Bersihkan permukaan tempat bekerja atau meja kerja setiap kali selesai
bekerja dengan menggunakan larutan klorin 0,5 %.
14. Pakai sarung tangan rumah tangga sewaktu membersihkan alat-alat
laboratorium dari bahan gelas.
15. Gunakan tempat antitembus dan antibocor untuk menempatkan bahan-bahan
yang tajam.
16. Letakkan bahan-bahan limbah infeksi di dalam kantong plastik atau wadah
dengan penutup yang tepat.
17. Cuci tangan dengan sabun dan beri desinfektan setiap kali selesai bekerja.
Sa0*a50e3e*as
Unit Terkait
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi Kepala Puskesmas
OPERASIONAL
PUSKESMAS PROSEDUR Tgl. Terbit :
BALEENDAH
Jl. Raya Banjaran km 11.5 dr.Hj.Kartikasari
Halaman :
Kab. Bandung 19680217 190701 2 009
Penggunaan Alat Pelindung Diri adalah menggunakan alat pelindung diri sebelum
Pengertian masuk pintu ruang laboratorium sebelum melakukan pekerjaan sampai selesai
melakukan pekerjaan
Tujuan melindungi diri dari, kecelakaan kerja, kontaminasi, bahan patologi, hygiene
dilaboratorium, demi tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja
Prosedur 1. Sebelum masuk pintu ruang laboratorium jas lab segera dipakai dan kancing
baju ditutup
2. Rambut jika panjang diikat
3. Sepatu yang bertutup bagian depannya segera dipakai.
4. Gunakan sarung tangan sebelum mulai bekerja
5. Masker segera dipasang untuk menutupi bagian mulut dan hidung
sehingga terlindung dari gas berbahaya, bahan patologi, percikan zat kimia
6. Setelah selesai bekerja diruang laboratorium masker yang tidak sekali pakai
segera dilepas dan kembalikan ketempat semula sedang masker yang sekali
pakai segera dibuang ketempat yang sesuai
7. Sarung tangan setelah digunakan segera dicuci dengan desinfektan, dilepas,
yang sekali pakai segera dibuang ketempat sampah sedang yang
bukan sekali pakai disimpan ketempat semula.
8. Cuci tangan sebelum melepas sepatu.
9. Sepatu dilepas dan tempatkan kembali ditempat semula
10. Baju praktik/ lab jas segera dilepas dan tempatkan kembali ketempat semula.
11. Segera keluar dari ruang laboratorium
Unit Terkait
No. Dokumen :
Pengertian Penanganan khus bagi zat/ bahan yang beracun dan berbahaya
Prosedur 1. Petugas harus mengetahui sifat fisik dan kimia zat-zat yang akan digunakan
dalam setiap pemeriksaan.
2. Beri label reagen dan sampel yang digunakan.
3. Simpan zat-zat kimia di lokasi yang sesuai.
4. JANGAN MEMBUANG zat-zat kimia ke wasbak.
5. Pindahkan zat-zat kimia sisa, residu atau zat tak terpakai ke botol-botol atau
jerigen yang khusus untuk zat-zat sisa, yang tersedia di laboratorium.
6. JANGAN PERNAH memipet sesuatu dengan mulut!.
7. Segera bersihkan setiap tumpahan zat kimia maupun air dengan lap kering.
Laporkan setiap kejadian bila Anda ragu cara menanggulanginya.
Unit Terkait
No. Dokumen :
STANDAR No. Revisi Kepala Puskesmas
PUSKESMAS OPERASIONAL
BALEENDAH PROSEDUR Tgl. Terbit :
Jl. Raya Banjaran km 11.5
Kab. Bandung Halaman : dr.Hj.Kartikasari
19680217 190701 2 009
Hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis atau angka kritis atau angka panik
adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang secara signifikan diluar rentang
nilai hasil yang seharusnya sehingga memberi indikasi risiko tinggi atau kondisi
Pengertian yang mengancam jiwa pasien.
- Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang kritis merupakan proses
melaporkan angka kritis atau angka panik oleh analis ke dokter atau ruangan
yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut.
Tujuan - Mencegah terjadinya insiden keselamatan pasien rumah sakit.
- Meningkatkan efektivitas komunikasi yang efektif terhadap pelaporan angka
kritis atau angka panik.
Prosedur
1. Hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan validasi oleh PPKA (Petugas
Pengganti Kepala Analis).
2. Apabila didapatkan hasil pemeriksaan laboratorium masuk kriteria angka kritis
atau angka panik, maka PPKA segera mengkomunikasikan ke dokter atau
ruangan yang meminta pemeriksaan laboratorium tersebut. Komunikasi
dilakukan melalui telepon sesuai dengan prosedur komunikasi melalui telepon.
3. PPKA mendokumentasikan di buku sebagai bukti bahwa angka kritis atau angka
panik tersebut sudah dikomunikasikan ke dokter atau ruangan yang meminta
pemeriksaan laboratorium tersebut. Mendokumentasikan hari, tanggal, jam,
angka kritis atau angka panik yang dilaporkan, yang melapor (PPKA), yang
menerima laporan, dan tanda tangan yang melapor (PPKA).
4. Jika dokter yang bersangkutan meminta untuk mengulang pemeriksaan
laboratorium tersebut, maka PPKA melaksanakannya sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
5. Semua nilai kritis selanjutnya disampaikan melalui formulir hasil pemeriksaan.
6. Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus dilaporkan kepada dokter yang
meminta pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil kritis kepada pasien.
Unit Terkait
PENANGANAN SPESIMEN
No. Dokumen :
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
4.Referensi - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
- Permenkes 37 tahun 2012 tentang pelayanan laboratorium di puskesmas
5.Prosedur
1. Bahan pemeriksaan/specimen darah
- Pengambilan darah vena menggunakan jarum vacutainer yang terbuat dari bahan
plastic yang berisi antikoagulan EDTA, sedang pengambilan darah arteri/perifer
menggunakan tabung mikrotainer
- Pemeriksaan kimia darah dan serologi menggunakan bahan serum, sehingga
harus disentrifus dahulu agar mendapatkan serum.
- Untuk pemeriksaan darah rutin bias langsung diperiksa dari tabung mikrotainer
- Setelah selesai pemeriksaan darah beserta tabungnya dikumpulkan dalam wadah
plastic, untuk dibawa ke bagian insenerator untuk dimusnahkan
2. Bahan urin
- Pengambilan urin dilakukan dengan menggunakan wadah pot plastic dengan
tutup berulir agar rapat dan tidak mudah tumpah
- Diperiksa sesuai dengan permintaan dokter
- Setelah selesai, urin dibuang dalam saluran pembuangan air tempat pencucian
setelah semua selesai dikerjakan
3. Bahan feses
- Pengambilan feses dilakukan dengan menggunakan wadah pot plastic dengan
tutup berulir agar rapat
- Diperiksa sesuai dengan permintaan dokter
- Setelah selesai pemeriksaan, ditampung dalam dalam plastic bersama wadahnya
dibuang di bagian insenerator/dibakar langsung
-
4. Bahan sputum
- Pengambilan sputum dilakukan dengan menggunakan wadah pot plastic dengan
tutup berulir agar rapat
- Diperiksa sesuai dengan permintaan periksaan dokter
- Setelah selesai, sisa sputum bersama wadahnya ditampung dalam plastic untuk
dibuang dibagian insenerator/dibakar langsung
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
JENIS PELAYANAN YANG DILAKUKAN DI
LABORATORIUM
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
4.Referensi - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
- Permenkes 37 tahun 2012 tentang pelayanan laboratorium di puskesmas
5.Prosedur
1. Pemeriksaan Hematologi
a. Jenis Pemeriksaan Haematologi Lengkap
- Haemoglobin
- Jumlah lekosit
- Jumlah Trombosit
- Hematokrit
- Laju Endap Darah
- Hitung Jenis Lekosit
- Masa perdarahan
- Masa pembekun
2. Pemeriksaan Imunologi Klinik Sedehana
- Widal
- Golongan darah
- Tes Kehamilan
- Rapid Tes (HIV)
3. Pemeriksaan Kimia Klinik
a. Tes Fungsi Hati
- Bilirubin Total
- Bilirubin Direck/Indireck
- SGOT
- SGPT
b. Tes Fingsi Ginjal
- Asam Urat
- Ureum
- Kreatinin
c. Tes Lemak
- Kolesterol
- Trigliserida
- HDL Kolesterol
- LDL Kolesterol
d. Metabolisme Karbohidrat
- Glukosa Puasa
- Glukosa 2 jpp
- Glukosa sewaktu
e. Kimia Rutin
- Urin Rutin
- Feses Rutin
5. Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik Sederhana
- BTA
- P. gram
6.Unit Terkait
Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
PEMELIHARAAN ALAT DAN KALIBRASI
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Pemeliharaan alat dilakukan dengan menjaga kebersihan alat, tata letak dan efektivitas pemakaian
alat sehingga menjadi alat siap pakai. Kalibrasi dilakukan dengan cara permintaan kalibrasi pada
Pengertian unit terkait
Tujuan Sebagai pedoman penanganan, pemakaian dan pemeliharaan semua peralatan laboratorium,
sehingga peralatan siap pakai dan dalam keadaan baik/tidak rusak
Unit Terkait
PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN
SPESIMEN
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
3.Kebijakan
SK Ka. UPTD no...................thn................tentang pelayanan klinis di puskesmas
4.Referensi - Buku Panduan Pemeriksaan Laboratorium
- Permenkes 37 tahun 2012 tentang pelayanan laboratorium di puskesmas
5.Prosedur 1. Penerimaan Spesimen
2. Pengambilan Spesimen
- Peralatan harus memenuhi persyaratan tertentu (bersih, kering, tidak
mengandung bahan kimia, terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi
specimen, mudah dicuci/ dibersihkan, pengambilan untuk pemeriksaan
biakan harus menggunakan peralatan yang steril).
- Wadah specimen harus memenuhi ( darah: terbuat dari gelas, tidak
bocor, harus dapat ditutup rapat, besar wadah sesuai dengan volume
specimen, bersih)
-
3. Penyimpanan Spesimen
- Disimpan pada suhu kamar.
- Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2 -8°C.
- Dibekukan suhu -20°C, -70°C atau -120°C (jangan sampai terjadi beku
ulang).
- Dapat diberikan bahan pengawet.
- Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau
lisat.
6.Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA ,Poli PAL ,Poli MTBS, Pos Yandu, Pustu dan Swasta
RUJUKAN LABORATORIUM
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Prosedur
Keterangan :
1. Setelah spesimen diambil atau diterima di ruang laboratorium, dilakukan
pengelolaan/pengepakan/pengemasan specimen
2. Spesimen yang sudah dikemas diberi formulir permintaan rujukan pemeriksaan
3. Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan
4. Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarlah hasil pemeriksaan laboratorium yang
ditulis pada formulir hasil pemeriksaan
5. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat pengambilan/pengiriman hasil
6. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim ke laboratorium yang merujuk
Unit Terkait
PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI
REAGENSIA
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Unit Terkait
TINDAK LANJUT MONITORING
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
a. Tindak lanjut hasil monitoring adalah suatu proses dimana temuan-temuan hasil
monitoring dianalisa untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan
Pengertian pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
b. Tindak lanjut hasil monitoring dibahas bersama antara Kepala Puskesmas,
Pengelola program dan pelaksana program.
Tujuan Agar pelaksanaan kegiatan berjalan secara efektif dan efisien
Prosedur 1. Menyiapkan dokumen Hasil Monitoring.
2. Menyiapkan Rapat Staf / Logbook
3. Menyampaikan temuan-temuan hasil monitoring.
4. Menginventarisir penyebab terjadinya temuan.
5. Menginventarisir alternatif pemecahan masalah.
6. Menentukan alternatif pemecahan masalah terpilih
7. Menetapkan SOP baru.
Unit Terkait
Seluruh Staf Puskesmas
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Unit Terkait
PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Prosedur
1. Pendaftaran
- Untuk Pemantapan Mutu Eksternal Nasional (PME-N) mendaftarkan di
Departemen Kesehatan RI, Dirjen Yan Medik Jakarta
2. Jenis pemeriksaan
Jenis pemeriksaan yang diikuti adalah :
PME-N bidang hematologi, kimia klinik, serologi dan urinalisa
PME-R bidang hematologi, kimia klinik, feses, urinalisa dan pembacaan
preparat BTA
3. Pengiriman
- Specimen yang yang diterima dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan
- Dikirim melalui pos dengan amplop yang sudah disiapkan
4. Evaluasi hasil
1. Hasil yang dikirim akan dievaluasi oleh tim PME dan akan dikirim ke peserta
(PKM Cicalengka DTP) untuk diketahui dan diperbaiki kesalahan-kesalahan
yang ada
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Tujuan Untuk menjamin ketelitian dan tidak terjadinya kesalahan dalam pemakaian reagen
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Tujuan Menjaga mutu pelayanan terhadap pelanggan dan kinerja Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik
Prosedur
Pemeriksaan yang dilakukan setiap hari
A. Hematologi dan Hemostasis
Lama pengerjaan bahan pemeriksaan 1-2 jam
1. Darah rutin (Hb, Leko, Trombo, Ht)
2. Darah lengkap (darah rutin, LED, Diffcount)
3. Masa perdarahan
4. Masa pembekuan
5. Mikroskopik malaria
C. Imunologi
Lama pengerjaan bahan pemeriksaan 1 jam
1. Widal
2. Tes kehamilan
E. Kimia Klinik
Lama pengerjaan bahan pemeriksaan 1-3 jam
1. Glukosa darah
2. Asam urat
3. Bilirubin Total, Bilirubin Direk dan Indirek
4. SGOT, SGPT
5. Trigliserida, Cholesterol Total, HDL, LDL
Unit Terkait
PENGAMBILAN SPESIMEN DAHAK
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Unit Terkait
Laboratorium
PEMERIKSAAN GLUKOSA STRIP
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
Pengertian Glukosa adalah suatu karbohidrat utama yang digunakan pada proses metabolism
Tujuan Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah secara cepat.
Kebijakan
Prosedur 1. Siapkan stik gula dan masukan kedalam alat glucometer sampai keluar bunyi –
tit” dan kode stik yang akan dipakai.
2. Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol, tusuk dengan lancet
3. Darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering.
4. Teteskan darah yang keluar berikutnya pada ujung stik
5. Kemudian tunggu selama 30 detik
6. Baca hasilnya pada monitor alat
Nilai Normal :
Glukosa Darah : 70 – 110 mg/dL
Unit Terkait
Laboratorium
PENGGUNAAN CENTRIFUGER
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Puskesmas Baleendah Dr. Kartikasari
Jl. Raya Banjaran km 11,5 Kab. Bdg NIP. 196802172007012009
8. Jika sudah selesai digunakan, matikan tombol OFF pada alat kemudian cabut
kabel pada stop kontak
Unit Terkait
Laboratorium