A. PEMBAHASAN INSULIN
1. Seorang anak usia 12 tahun, dengan berat 40 kg terdiagnosis DM tipe 1 oleh dokter. Hasil
pengecekan gula darah sesaat 250 mg/dl dan gula darah puasa 190 mg/dl. Dokter meresepkan
insulin NPH (intermediet acting) sebesar 0.25 U/kg/hari
Berapa unit dosis insulin yang digunakan anak tersebut dalam sehari?
A. 5
B. 10
C. 15
D. 20
E. 25
Jawaban 40 kg x 0.25 U/kg/hari = 10 U/hari
Protokol insulin dari PERKENI:
2. Bawa insulin aspart, dibeli 2 bulan yang lalu, belum dibuka, disimpan pada suhu ruang.
Bertanya apakah masih boleh digunakan. Yang perlu dilihat?
A. Tanggal kadaluarsa
B. Tanggal pembelian
C. Tanggal pembukaan segel
D. Tanggal pembuatan
E. Tanggal barang datang ke apotek
Jawaban : B
3. Seorang anak usia 12 tahun, dengan berat 40 kg terdiagnosis DM tipe 1 oleh dokter. Hasil
pengecekan gula darah sesaat 250 mg/dl dan gula darah puasa 190 mg/dl. Dokter meresepkan
insulin NPH (intermediet acting) sebesar 0.25 mg/kg/hari. Berapa unit dosis insulin yang
digunakan anak tersebut dalam sehari?
A. 5
B. 10
C. 15
D. 20
E. 25
4. Pasien DM umur 60 th, menanyakan jarak pemberian insulin dikarenakan selama ini insulin
disuntikkan ditempat yang sama.
a. 0,5 cm
b. 1 cm
c. 1,5 cm
d. 2 cm
e. 2,5 cm
Jawab: E
Pustaka : searching google
5. Pasien DM diberi OAD tidak terkontrol, sehingga dipertimbangkan untuk diberikan insulin. Cara
kerja dari insulin adalah meningkatkan:
a. Protegenesis
b. Glukoneogenesis
c. Lipolisis
d. Ketolisis
e. Glikolisis
Jawab: E
5. Tn. A datang ke apotek dan bertanya mengenai insulin miliknya yang sudah beku, saran apoteker ?
a. Didiamkan sampai tidak beku, selanjutnya dapat digunakan
b. Dibuang karena sudah tidak dapat digunakan
Sumber: Brosur produk levemir.
6. Seorang ibu datang ke apotik membawa insulin dengan kemasan untuk dan selalu disimpan
difreezer. Ingin menanyakan apa insulin tersebut masih bisa dipakai lagi. Sebagai seorang
apoteker apa informasi yang gali dari pasien untuk menjawab pertanyaan tersebut?
a. Kapan membeli insulin
b. Kapan insulin pertama kali dipakai
c. soal tidak lengkap
8. Pasien datang membawa insulin aspart kemasan utuh yang dibeli sejak 2 bulan lalu. Pasien
bertanya apakah obat tersebut masih dapat digunakan. Hal yang perlu dikonfirmasi terkait mutu
adalah ?
A. Tanggal kadaluarsa
B. Tanggal pembelian
C. Tanggal pembuatan
D. Tanggal obat diterima Apotek
E. Tanggal pemakaian
9. Pasien mendapat terapi insulin 2 bulan yg lalu, pasien menanyakan sampai kapan insulin
dapat digunakan (kapan Ednya). Informasi apa yg apoteker gali pertama kalinya dari pasien
tsb?
Jawabnya: Penyimpanan bagaimananya? Sudah dibuka atau belum
Vials:
Setelah penggunaan awal, vial harus disimpan di lemari pendingin, jangan pernah simpan di
lemari es. Jika pendinginan tidak memungkinkan, vial yang belum digunakan dapat disimpan
tanpa pendinginan pada suhu kamar, di bawah 30 ° C (86 ° F), sampai 42 hari, asalkan tetap
sejuk dan dijauhkan dari panas langsung dan cahaya.
Vial yang belum dibuka (unopened) dapat digunakan sampai tanggal kedaluwarsa pada label
produk jika disimpan di kulkas. Simpan vial yang tidak terpakai di dalam karton agar tetap
bersih dan terlindungi dari cahaya.
Materi Insulin (Sumber Brosur Produk LANTUS-Glargine) Data ini berlaku untuk insulin yang
lainnya, kecuali LEVEMIR
LANTUS Not in-use Not in-use In-use
(Glargine) (unopened) (unopened) (opened)
Refrigerated Room Temperature (See Temperature Below)
10 mL Vial Until expiration 28 days 28 days
date Refrigerated or room
temperature
3 mL Cartridge Until expiration 28 days 28 days
system date Refrigerated or room
temperature
3 mL Cartridge 28 days
system Room temperature only
inserted ® into (Do not refrigerate)
OptiClik
3 mL SoloStar® Until expiration 28 days 28 days
disposable date Room temperature only
insulin device (Do not refrigerate)
Materi Insulin by PERKENI 2015
a. Insulin
Insulin diperlukan pada keadaan :
• HbA1c >9% dengan kondisi dekompensasi metabolik
• Penurunan berat badan yang cepat
• Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
• Krisis Hiperglikemia
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, infark miokard akut,
stroke)
• Kehamilan dengan DM/Diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali
dengan perencanaan makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
• Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO
• Kondisi perioperatif sesuai dengan indikasi
1. Seorang pasien berumur 75 tahun didiagnosis oleh dokter mengalami DM tipe 2 untuk pertama
kalinya ,dengan nilai GDP 160 ,GD 2 jj P 210 pasien juga mengalami hyperlipidemia dengan
peningkatan kadar LDL penurunan kadar HDL dan peningkatan kadar LDL. Obat hiperglikemia apa
yang tepat untuk pasien tersebut ?
A. Alpha-glukosidase inhibitor
B. Biguanid (Metformin)
C. DPP 4 inhibitor
D. Sulfunilurea
E. Tiazolidion
Jawab: B
Gol.biguanida mampu menurunkan trigliserida ,LDL,dan meningkatkan HDL(The APhA
complete Review for Pharmacy hal.318)
Pustaka : https://www.drugs.com/pro/metformin-extended-release-tablets.html
8. Seorang pria 65 tahun dengan DM MRS dengan keluhan lemas diantar oleh keluarganya. Di IGD
di cek gula darah acak didapat 40mg/dL. Setelah diterapi dengan IV D5% keadaan membaik
dengan gula darah 122mg/dL. Obat antidiabetik oral yang mungkin menyebabkan gejala
demikian adalah...
A. Metformin
B. Sulfonilurea
C. Midglitol
D. Tiazolidindion
E. Penghambat alfa-glukosidase
Jawab: B
Pustaka:
ADA 2017 Guideline, S68 Pharmacologic approaches to glycemic treatment.
Table 8-1 properties of available glucose-lowering agents in the U.S. that may guide
individualized treatment choices in patient with type 2 diabetes.
11. Seorang apoteker berdiskusi dengan dokter terkait problem terapi pasien perempuan usia 43
tahun DM tipe 2 dengan terapi insulin dan metformin, kadar glukosa darah tidak terkendali.
Dokter mengusulkan terapi tambahan agonis GLP-1. Apakah terapi tambahan tersebut ?
A. Exanitide
B. Glipizid
C. Amilin
12. Seorang pasien laki-laki menderita DM. Dokter memutuskan untuk menambahkan obat
golongan GLP-1 yang dikombinasikan dengan Metformin dan Sulfonilurea. Contoh obat
golongan GLP-1 adalah…
a. Exenatid
b.Gliizid
c.
d. Sitagliptin
e.
Jawab: A
Pembahasan : Jawaban: A (Pustaka: Konsesus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 Di Indonesia, p.44, 2015)
13. Pasien laki-laki penderita diabetes mendapatkan resep gabapentin 300 mg dengan pemberian 1
kali sehari.
Apa informasi yang diberikan terkait indikasi obat tersebut?
a. Menurunkan kadar gula darah
b. Menurunkan sekresi insulin
c. Menurunkan nafsu makan
d. Menurunkan tingkat kecemasan
e. Menurunkan rasa nyeri
Jawab: E
Note: Menurut sebuah tinjauan Cochrane yang mengevaluasi gabapentin untuk nyeri neuropatik
kronis dan fibromyalgia, gabapentin menyebabkan pereda nyeri yang signifikan pada pasien dengan
nyeri neuropatik kronis bila dibandingkan dengan plasebo. Meskipun pasien sering mengalami efek
samping yang merugikan, ini biasanya dapat ditoleransi, dan efek samping yang serius tidak meningkat
bila dibandingkan dengan efek samping yang terkait dengan plasebo
(Sumber: https://emedicine.medscape.com/article/1170337-treatment#d9)
14. OAT apa yang dapat berinteraksi dengan obat antidiabetes? dan pada fase apa
interaksinya?
Rifampisin dengan SU (glimepiride, glibenclamid, glikuidon, dan glipizide), TZ (pioglitazone), DPP
IV-I (saxagliptin).
Interaksi pada fase FARMAKOKINETIK, bagian metabolisme. (Rifampisin bersifat enzim inducer
CYP 3A4).
17. Seorang laki-laki berusia 51 tahun, berat badan 87 kg, tinggi badan 163 cm, penderita DM Tipe
2, datang ke apotek untuk menebus resep. Apoteker melakukan pelayanan resep sesuai
standard pelayanan kefarmasian.
Langkah apakah yang harus dilakukan oleh apoteker untuk mencegah medication error?
A. Memeriksa ketersediaan obat di apotek
B. Menerima resep pasien
C. Melakukan skrining resep
D. Menghitung harga obat dalam resep
E. Menyapa pasien
18. Pada pasien diabetes melistus akan sangat mungkin terjadi asidosis metabolik, pasien yang
memiliki gangguan seperti apa yang beresiko terkena hal tersebut:
a. Hati
b. Jantung
c. Ginjal
d. Pankreas
b. Glinid
Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan
penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari 2
macam obat yaitu Repaglinid (derivat asam benzoat) dan Nateglinid (derivate
fenilalanin). Obat ini diabsorbsi dengan cepat setelah pemberian secara oral dan
diekskresi secara cepat melalui hati. Obat ini dapat mengatasi hiperglikemia post
prandial. Efek samping yang mungkin terjadi adalah hipoglikemia.
b. Tiazolidindion (TZD).
Tiazolidindion merupakan agonis dari
Peroxisome Proliferator Activated Receptor Gamma (PPAR-gamma), suatu reseptor
inti yang terdapat antara lain di sel otot, lemak, dan hati. Golongan ini mempunyai
efek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein
pengangkut glukosa, sehingga meningkatkan ambilan glukosa di jaringan perifer.
Tiazolidindion meningkatkan retensi cairan tubuh sehingga dikontraindikasikan pada
pasien dengan gagal jantung (NYHA FC III-IV) karena dapat memperberat
edema/retensi cairan. Hati-hati pada gangguan faal hati, dan bila diberikan perlu
pemantauan faal hati secara berkala. Obat yang masuk dalam golongan ini adalah
Pioglitazone.
Summary
Keuntungan, kerugian dan biaya obat anti hiperglikemik (sumber: standard of medical care in
diabetes- ADA 2015)
NPH
Basal insulin
analogs
§ Glargine
§ Detemir
§ Degludec*
Premixed
(bbrp tipe)
BAGIAN ENDOKRIN (TIROID)
MATERI HIPERTIROID
1. Mekanisme kerja obat methimazole (antihipertiroid) sebagai berikut … (pilihan tidak ingat)
a. Menghambat perubahan T4 menjadi T3 (PTU)
b. Menghambat sistesis enzim thyroid
c. …
d. …
e. …
2. Bagaimana mekanisme metimazol?
Menghambat sintesis maupun pelepasan hormon tiroid dari kelenjar tiroid. (metimazol dan
propiltiourasil merupakan obat untuk HIPERTIROIDisme, kedua obat tersebut
menghambat proses iodinasi tiroksin sehingga menghambat pembentukkan hormon
tiroid, PTU juga menghambat pembentukkan T4 menjadi T3.
3. Pasien dengan keluhan hipertiroid diberikan PTU (Propiltiourasil). Berapa lama cara
pemberiannya?
a. 6 minggu dengan dosis dinaikan pada minggu kedua
b. 6 minggu dengan dosis dinaikan pada minggu ketiga
c. 6 minggu dengan dosis dinaikan pada minggu keempat
d. 6 minggu tanpa dosis dinaikan
e. 6 minggu tanpa dosis dinaikan dan diberikan dosis pemeliharaan selama 2 minggu
Jawab: E
Dosis PTU untuk dewasa 200-400 mg/hari, dosis ini dipertahankan sampai pasien mencapai
keadaan eutiroid, biasanya setelah 4-8 minggu. Lalu dosis diturunkan secara berangsur-angsur
sampai mencapai dosis pemeliharaan 50-150 mg/hari (PIONAS.pom.go.id)
Materi Hipertiroid
By IDAI (Diagnosis dan Tata Laksana Hipertiroid)
Hipertiroid pada anak (penyakit Grave-PG)
A. Terapi medikamentosa
- Obat antitiroid diberikan sebagai terapi pilihan utama pada anak dengan PG.
• Methimazole (MMI): dosis 0,2 – 0,5 mg/kg hari dalam jangka waktu 1-2 tahun
• Titrasi dosis dengan pedoman fungsi tiroid.
• Sebelum pemberian obat anti-tiroid, periksa darah tepi lengkap, fungsi hepar
(bilirubin, transaminase dan alkali fosfatase).
• Hentikan obat jika anak mengalami demam, atralgia, luka-luka di mulut, faringitis
atau malaise, dan dilakukan pengukuran hitung lekosit.
Apabila tidak mengalami remisi dalam 2 tahun lakukan dievaluasi terhadap kepatuhan
pengobatan, efek samping obat, dan dievaluasi kembali pengobatan yang diberikan.
Dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tiroidektomi.
• Jika dalam keadaan tidak tersedia MMI, maka bisa diberikan PTU dengan dosis awal
5-7mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis dengan pengawasan ketat terutama terkait dengan
fungsi hati.
PTU harus dihentikan jika kadar transaminase meningkat 2-3 kali lipat di atas kadar
normal dan gagal membaik dalam 1 minggu setelah diulang tes tersebut.
B. Terapi simtomatik
o Beta adrenergic blocker (misal propranolol, atenolol, metoprolol) direkomendasikan
untuk anak dengan hipertiroid yang denyut jantungnya > 100x/menit.
o Beta adrenergic blocker bisa dihentikan ketika kadar hormon tiroid sudah mencapai
normal. - Dosis propanolol: 0.5 – 2 mg/kg/hari.
C. Terapi pembedahan
o Jika pembedahan dipilih sebagai terapi untuk anak dengan PG, maka dilakukan near-
total tiroidektomi
o Pembedahan harus dilakukan oleh ahli bedah tiroid yang berpengalaman.
o Setelah terapi pembedahan anak memerlukan terapi sulih atau pengganti hormon
tiroid seumur hidup.
D. Radioterapi
Radioterapi dilakukan dengan 131I, belum termasuk first line therapy di Indonesia. Tujuan
radioterapi adalah menjadikan penderita hipotiroid. Dosis radioterapi sesuai dengan
protokol yang berlaku pada masing-masing pemberi pelayanan radioterapi.
E. Pemantauan
• Pemeriksaan laboratorium dilakukan 4-6 minggu sesudah terapi awal dan setiap
pergantian dosis. Ulang tiap 2-3 bulan jika dosis sudah sesuai.
• TSH seringkali masih tersupresi sampai waktu yang cukup lama sehingga penyesuaian
dosis berdasarkan (fT4 atau fT3).
• Sesudah terapi obat antitiroid selama 2 tahun dan anak masih melanjutkan terapi, maka
pemantauan laboratorium dilakukan tiap 6-12 bulan.
• Pemantauan jangka panjang hingga dewasa diperlukan meskipun telah terjadi remisi
atau telah menjalani pembedahan dan terapi iodine radioaktif.
• Prognosis : - 30% anak yang diobati obat antitiroid mencapai remisi dalam 2 tahun. - 75%
pasien relaps dalam 6 bulan setelah henti obat, sedangkan hanya 10% relaps setelah 18
bulan.
MATERI HIPOTIROID
1. Pasien 27 tahun didiagnosa hipotiroid dan diberi obat tiroksin 100 mikrogram per hari.
Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?
a. T4 mimetik
b. Berinteraksi dengan tiroglobulin
c. Menstimulasi TSH
d. Antagonis tiroksin
e. Antagonis alfa tiroid
2. Seorang wanita hipotiroid. Diberikan obat dosis minggu pertama 100 mcg/ml. Dosis minggu
kedua 200 mcg/ml. Kenapa ada peningkatan dosis ?
3. Seorang pasien umur 20 tahun mengeluhkan lemas dan sembelit. Pasien memiliki riwayat
penyakit hipotiroid. Diberikan obat oleh dokter 100 mikrogram/hari. Setelah sebulan dosis
obat tersebut ditingkatkan menjadi 200 mikrogram/hari. Apa tujuan titrasi dosis obat tiroid
tersebut?
a. Mencegah peningkatan efek toksik dari obat
b. Mengatasi efek samping obat
c. Menormalkan nilai TSH
d. Menstabilkan T3 dan T4
e. Mencegah iatrogenik
Monografi:
NATRIUM LEVOTIROKSIN (GARAM TIROKSIN) Indikasi: hipotiroidisme.
Dosis:
➢ Dewasa; dosis awal 50-100 mcg/ hari (50 mcg untuk pasien berumur lebih dari
50 tahun), diutamakan sebelum sarapan, secara bertahap dinaikkan setiap 3-4
minggu sampai metabolisme kembali normal (biasanya 100-200 mcg sehari).
➢ Untuk pasien yang mempunyai penyakit jantung, dosis awal 25 mcg/hari atau 50
mcg pada hari yang lain secara bergantian, dinaikkan 25 mcg secara bertahap
setiap 4 minggu.
➢ Hipotiroidisme bawaan dan Juvenille myxoedema; neonatus sampai 1 bulan,
dosis awal 5-10 mcg/kg bb/hari, anak-anak lebih dari 1 bulan dosis awal 5 mcg/kg
bb/hari dinaikkan 25 mcg secara bertahap setiap 2-4 minggu sampai gejala toksik
ringan muncul kemudian dosis diturunkan secara perlahan-lahan.