Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KONSEP DASAR MATEMATKA II

“Modul Pangkat Rasional dan Bentuk Akar”


Dosen Pengampu:
Wa ode Ekadayanti.,M.Pd.

Di Susun Oleh:
KELOMPOK 1
Kaima (202161034)
Agus Andika Putra (202161017)
Maria ulfa (202161005)
Afianti (202161032)
Marna (202161003)

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2022
MODUL PANGKAT RASIONAL DAN BENTUK AKAR

A. Pengertian pangkat rasional

Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bilangan
rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan ( ), m dan n

bilangan bulat dan n≠0. Perpangkatan rasional adalah perpangkatan dengan pangkat atau
eksponennya berupa bilangan rasional atau pecahan.

Contoh :

62 = 6 x 6

154 = 15 x15 x 15 x 15

(-3)2 = (-3) x (-3)

a5 = a x a x a x a x a

b5 = b x b x b x b x b

Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut: an = a x a x a x a…x a ( n factor)

SIFAT-SIFAT PERPANGKATAN

I. Bilangan Berpangkat (Eksponen)


Jika a bilangan real dan n bilangan bulat positif, maka (dibaca “a pangkat n”)
didefinisikan sebagai berikut.

Sebanyak n

dibaca a pangkat n, dengan a merupakan bilangan pokok atau dasar dan n disebut pangkat
atau eksponen.
1. Perkalian eksponen

Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perkalian bilangan berpangkat dapat
dinyatakan sebagai berikut.

Contoh :

a. ( ) ( ) ( ) ( )

b.

2. Pembagian eksponen

Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif serta m > n, pembagian bilangan
berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut,

Contoh:

a. ( ) ( ) ( ) ( )

( )
b.

3. Perpangkatan eksponen

Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perpangkatan bilangan berpangkat
dapat dinyatakan sebagai berikut.
( )

Contoh

a. ( )

b. ( )

4. Perpangkatan dari perkalian dua atau lebih bilangan

Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan dari perkalian dua atau
lebih bilangan dapat dinyatakan sebagai berikut.

( ) ,a

Contoh:

a. ( )
b. ( )

5. Perpangkatan bilangan pecahan

Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan bilangan pecahan dapat
dinyatakan sebagai berikut.

( )

Contoh :

a. ( )

b. ( )
c.

6. Bilangan berpangkat nol

Untuk a bilangan real, bilangan berpangkat nol dapat dinyatakan sebagai berikut.

Contoh:

a. 20 = 1
b. 70 = 1

7. Pangkat Pecahan

Jika ada bilangan berpangkat yang diakar, maka pangkat dari akarnya dapat ditulis menjadi
penyebut dari pangkat bilangannya. Bisa dituliskan sebagai berikut:

Contoh:

a. √

8. Pangkat Penjumlahan

Jika ada perkalian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus ditambah.
Bisa dituliskan sebagai berikut:

am x an = am + n

Contoh: 24 x 22 = 24 + 2 = 26 = 64
9. Pangkat Pengurangan

Jika ada pembagian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus dikurang.
Bisa dituliskan sebagai berikut:

am : an = am – n

Contoh: 25 : 23 = 25 – 3 = 22 = 4

10. Pangkat Negatif

Jika ada bilangan berpangkat negatif, maka nilainya sama dengan 1 per bilangan
eksponen tersebut namun pangkatnya menjadi positif. Bisa dituliskan sebagai berikut:

Contoh:

B. Bentuk Akar

Dalam bilangan bentuk akar (radikal), ada tiga bagian yang perlu diketahui, yaitu lambang
akar, radikan, dan indeks. Secara umum bentuk akar ditulis dalam bentuk √ (dibaca “akar
pangkat n dari a”) dengan a adalah radikan dan n adalah indeks dimana a adalah bilangan
real positif dan n bilangan asli, n ≥ 2. Jika n = 2, maka dalam penulisan bentuk akar tidak
dicantumkan. Contoh: √ (dibaca “akar 5” atau “akar pangkat 2 dari 5”)
Bentuk akar terbagi atas dua jenis, yaitu:
 Akar senama
Suatu bentuk akar dikatakan akar senama jika indeksnya sama.
Contoh:

a. √ √ √ mempunyai indeks 2

b. √ √ √ mempunyai indeks 3

 Akar sejenis
Suatu bentuk akar dikatakan akar sejenis jika indeks dan radikannya sama
Contoh:

a. √ √ √ mempunyai indeks 3, radikannya 2

1) Definisi Bentuk Akar

Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang nilainya memuat tidak terhingga
banyaknya angka di belakang koma dan tidak berulang.

Contoh:

a. √ 1,414213...
b. √ 1,732050…
c. √ = 2,828427…
d. √ = 3,872983…

2) Menyederhanakan Bentuk Akar


Bentuk akar dapat disederhanakan dengan cara mengubah bilangan di dalam akar tersebut
menjadi dua bilangan dengan bilangan yang satu dapat diakarkan,sedangkan bilangan yang
lain tidak dapat diakarkan.

Contoh:
a. √ =√ =√ √ √
b. √ =√ √ √ √
c. √ =√ √ √ √
d. √ =√ √ √ √

3) Mengoperasikan Bentuk Akar

 Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar


Dua atau lebih bilangan bentuk akar dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika bentuk
akarnya sejenis. Untuk a, b bilangan real, dan c bilangan rasional non negatif, berlaku
hubungan berikut.

 a√ + √ ( )√
 √ √ ( )√
Contoh:

1) √ √ ( )√ √
2) √ √ √ ( )√ √
3) √ √ √ √ (4 – 2)√ ( )√ √ √
4) √ √ √ √ √ √ ( )√
5) √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
 Perkalian bilangan real dengan bentuk akar
Untuk a, b bilangan real, dan c bilangan rasional non negatif, berlaku hubungan berikut.

a . b√ = √

Contoh:
1) 6 .3 √ = 18√
2) 2 . √ √ = 2 . 11√ = 22√
3) 8 . 0,5√ = 4√ = 4 . 2√ √
4) 3 . ( √ √ ) √ √ = 12√ + 3 . √ = √

 Perkalian bentuk akar dengan bentuk akar


Untuk c, e bilangan real dan a, b, d, f bilangan rasional nonnegatif, berlaku sifat berikut.

√ √ √ atau c√ √ = c . e√

Contoh:

1) 2√ . 3√ √ 6 . 2√ = 12√
2) 2√ (√ + 5√ )= (2√ . √ ) =( 2√ . 5√ ) = 2√ +10√
= 2 . 2√ + 10 .3 √ = 4√ + 30√
3) (√ √ )(√ √ )=8 -√ √ -5=8 -5 = 3

 Pembagian bentuk akar (Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar)


Penyederhanaan pembagian bentuk akar sering disebut dengan merasionalkan penyebut
bentuk pecahan. Untuk merasionalkan penyebut bentuk pecahan, bilangan tersebut dikalikan
dengan sekawan dari penyebutnya. Untuk a, b bilangan rasional nonnegatif, maka berlaku:
1. √ sekawan dengan √
2. (a+√ ) ( √ )
3. (√ √ ) (√ √
Perhatikan rasionalisasi bentuk-bentuk berikut.
1. Bentuk

Untuk a bilangan real dan b bilangan rasional nonnegatif, b ≠ 0 berlaku hubungan berikut.


√ √ √
Contoh:
√ √
a. √
√ √ √

√ √
b. = √
√ √ √

√ √ √ √ √
c. √
√ √ √

2. Bentuk

Untuk a, c bilangan real dan b bilangan rasional non negatif, berlaku hubungan berikut.
√ ( √ )
√ √ √

Contoh:
√ ( √ )
a. ( √ ) √
√ √ √

√ ( √ ) ( √ )
b. = √
√ √ √
3. Bentuk
√ √

Untuk c bilangan real dan a, b bilangan rasional nonnegatif, berlaku hubungan berikut.
√ √ (√ √ )
=
√ √ √ √ √ √

Contoh:
√ √ √ √ √ √ (√ √ ) √
a. = √
√ √ √ √ √ √

√ √ √ √ √ (√ √ ) √ √
b. √ √
√ √ √ √ √ √

 Menyederhanakan bentuk akar

Bentuk √( ) √ dapat di ubah menjadi bentuk √ √

Contoh:
1. Sederhanakan bentuk berikut

a. √ √

b. √ √

c. √ √
d.
√ √

Penyelesaian :

a. √ √ √( ) √ (cari factor 20 yang jika dijumlahkan bernilai 12)

= √(√ √ )

=√ √

b. √ √ √( ) √ (cari factor 80 yang jika dijumlahkan bernilai 21)

= √(√ √ )
=√ √
= √

c. √ √ √ √ (cari faktor 18 yang jika di jumlahkan bernilai 11)

=√ √

= √( ) √

= √(√ √ )

=√ √
= √
d. = (penyebut diubah menjadi √ √ )
√ √ √( ) √

=
√ √

√ √ (√ √ )
= (√ √ )
√ √ √ √

 LATIHAN SOAL
1. Hasil dari ( ) adalah…

a.

b.

c. 8
d. 4
Penyelesaian :
Hasil dari ( ) adalah....

( ) =
=

2. Bentuk sederhana dari √ adalah....


a. 10√
b. 20√
c. 30√
d. 40√
penyelesaian:
Bentuk sederhana dari √ adalah..
√ √
= 10√
3. Hasil dari (9x-2 y3 z-4 )2 adalah....

a.

b.

c.

d.

Penyelesaian:
Hasil dari (9x-2 y3 z-4 )2 adalah
( ) ( ) ( )
(9x-2 y3 z-4 )2 =

= 81

4. Hasil dari√ + 4√ - √ adalah


a. 6√
b. 5√
c. 4√
d. 3√
Penyelesaian:
√175+4√7-√63 = √25.7 + 4√7 -√9.7
= 5√7 + 4√7 - 3√7
= 6√7
5. Diketahui a = 2√ +√ dan b = 3√ - √ . Nilai ab =
a. 5√ +9
b. 5√ + 21
c. 5 √ -9
d. 5√ – 21
penyelesain :
Ab = ....
(2√3+ √5)(3√5- √3) = 6√15-2.3 + 3.5-√15
= 6√15-6 + 15-√15
= 5√15 + 9

Anda mungkin juga menyukai