Di Susun Oleh:
KELOMPOK 1
Kaima (202161034)
Agus Andika Putra (202161017)
Maria ulfa (202161005)
Afianti (202161032)
Marna (202161003)
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bilangan
rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan ( ), m dan n
bilangan bulat dan n≠0. Perpangkatan rasional adalah perpangkatan dengan pangkat atau
eksponennya berupa bilangan rasional atau pecahan.
Contoh :
62 = 6 x 6
154 = 15 x15 x 15 x 15
a5 = a x a x a x a x a
b5 = b x b x b x b x b
SIFAT-SIFAT PERPANGKATAN
Sebanyak n
dibaca a pangkat n, dengan a merupakan bilangan pokok atau dasar dan n disebut pangkat
atau eksponen.
1. Perkalian eksponen
Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perkalian bilangan berpangkat dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Contoh :
a. ( ) ( ) ( ) ( )
b.
2. Pembagian eksponen
Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif serta m > n, pembagian bilangan
berpangkat dapat dinyatakan sebagai berikut,
Contoh:
a. ( ) ( ) ( ) ( )
( )
b.
3. Perpangkatan eksponen
Untuk a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif, perpangkatan bilangan berpangkat
dapat dinyatakan sebagai berikut.
( )
Contoh
a. ( )
b. ( )
Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan dari perkalian dua atau
lebih bilangan dapat dinyatakan sebagai berikut.
( ) ,a
Contoh:
a. ( )
b. ( )
Untuk a dan b bilangan real, m bilangan bulat positif, perpangkatan bilangan pecahan dapat
dinyatakan sebagai berikut.
( )
Contoh :
a. ( )
b. ( )
c.
Untuk a bilangan real, bilangan berpangkat nol dapat dinyatakan sebagai berikut.
Contoh:
a. 20 = 1
b. 70 = 1
7. Pangkat Pecahan
Jika ada bilangan berpangkat yang diakar, maka pangkat dari akarnya dapat ditulis menjadi
penyebut dari pangkat bilangannya. Bisa dituliskan sebagai berikut:
Contoh:
a. √
8. Pangkat Penjumlahan
Jika ada perkalian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus ditambah.
Bisa dituliskan sebagai berikut:
am x an = am + n
Contoh: 24 x 22 = 24 + 2 = 26 = 64
9. Pangkat Pengurangan
Jika ada pembagian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus dikurang.
Bisa dituliskan sebagai berikut:
am : an = am – n
Contoh: 25 : 23 = 25 – 3 = 22 = 4
Jika ada bilangan berpangkat negatif, maka nilainya sama dengan 1 per bilangan
eksponen tersebut namun pangkatnya menjadi positif. Bisa dituliskan sebagai berikut:
Contoh:
B. Bentuk Akar
Dalam bilangan bentuk akar (radikal), ada tiga bagian yang perlu diketahui, yaitu lambang
akar, radikan, dan indeks. Secara umum bentuk akar ditulis dalam bentuk √ (dibaca “akar
pangkat n dari a”) dengan a adalah radikan dan n adalah indeks dimana a adalah bilangan
real positif dan n bilangan asli, n ≥ 2. Jika n = 2, maka dalam penulisan bentuk akar tidak
dicantumkan. Contoh: √ (dibaca “akar 5” atau “akar pangkat 2 dari 5”)
Bentuk akar terbagi atas dua jenis, yaitu:
Akar senama
Suatu bentuk akar dikatakan akar senama jika indeksnya sama.
Contoh:
a. √ √ √ mempunyai indeks 2
b. √ √ √ mempunyai indeks 3
Akar sejenis
Suatu bentuk akar dikatakan akar sejenis jika indeks dan radikannya sama
Contoh:
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang nilainya memuat tidak terhingga
banyaknya angka di belakang koma dan tidak berulang.
Contoh:
a. √ 1,414213...
b. √ 1,732050…
c. √ = 2,828427…
d. √ = 3,872983…
Contoh:
a. √ =√ =√ √ √
b. √ =√ √ √ √
c. √ =√ √ √ √
d. √ =√ √ √ √
a√ + √ ( )√
√ √ ( )√
Contoh:
1) √ √ ( )√ √
2) √ √ √ ( )√ √
3) √ √ √ √ (4 – 2)√ ( )√ √ √
4) √ √ √ √ √ √ ( )√
5) √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √
Perkalian bilangan real dengan bentuk akar
Untuk a, b bilangan real, dan c bilangan rasional non negatif, berlaku hubungan berikut.
a . b√ = √
Contoh:
1) 6 .3 √ = 18√
2) 2 . √ √ = 2 . 11√ = 22√
3) 8 . 0,5√ = 4√ = 4 . 2√ √
4) 3 . ( √ √ ) √ √ = 12√ + 3 . √ = √
√ √ √ atau c√ √ = c . e√
Contoh:
1) 2√ . 3√ √ 6 . 2√ = 12√
2) 2√ (√ + 5√ )= (2√ . √ ) =( 2√ . 5√ ) = 2√ +10√
= 2 . 2√ + 10 .3 √ = 4√ + 30√
3) (√ √ )(√ √ )=8 -√ √ -5=8 -5 = 3
Untuk a bilangan real dan b bilangan rasional nonnegatif, b ≠ 0 berlaku hubungan berikut.
√
√
√ √ √
Contoh:
√ √
a. √
√ √ √
√ √
b. = √
√ √ √
√ √ √ √ √
c. √
√ √ √
2. Bentuk
√
Untuk a, c bilangan real dan b bilangan rasional non negatif, berlaku hubungan berikut.
√ ( √ )
√ √ √
Contoh:
√ ( √ )
a. ( √ ) √
√ √ √
√ ( √ ) ( √ )
b. = √
√ √ √
3. Bentuk
√ √
Untuk c bilangan real dan a, b bilangan rasional nonnegatif, berlaku hubungan berikut.
√ √ (√ √ )
=
√ √ √ √ √ √
Contoh:
√ √ √ √ √ √ (√ √ ) √
a. = √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ (√ √ ) √ √
b. √ √
√ √ √ √ √ √
Contoh:
1. Sederhanakan bentuk berikut
a. √ √
b. √ √
c. √ √
d.
√ √
Penyelesaian :
= √(√ √ )
=√ √
= √(√ √ )
=√ √
= √
=√ √
= √( ) √
= √(√ √ )
=√ √
= √
d. = (penyebut diubah menjadi √ √ )
√ √ √( ) √
=
√ √
√ √ (√ √ )
= (√ √ )
√ √ √ √
LATIHAN SOAL
1. Hasil dari ( ) adalah…
a.
b.
c. 8
d. 4
Penyelesaian :
Hasil dari ( ) adalah....
( ) =
=
√
a.
b.
c.
d.
Penyelesaian:
Hasil dari (9x-2 y3 z-4 )2 adalah
( ) ( ) ( )
(9x-2 y3 z-4 )2 =
= 81