PENGELOLAAN GULMA
Disusun Oleh :
NAMA : RATNA RIZKY CAHYANTI
NIM : 202041034
KELAS : A
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Endang Dewi Murrinie, M.P.
Nindya Arini, S.P., M.Sc.
i
Acara 1
IDENTIFIKASI GULMA
A . PENDAHULUAN
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil panen yang dicapai oleh tanaman utama/produksi. Keberadaan gulma
menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi unsur
hara, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan. Gulma berasal dari spesies
tanaman liar yang telah lama menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan atau spesies baru
yang telah berkembang sejak timbulnya pertanian. Pada bidang pertanian, gulma dapat
menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya
kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara,
ruang tumbuh dan udara, sehingga yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Selain
itu, kandungan alelopati pada gulma juga dapat menekan pertumbuhan tanaman budidaya.
(Sembodo, 2010). Kompetisi antara tanaman budidaya dan gulma tidak mematikan tanaman pokok
namun dapat menyebabkan kerugian bagi usaha pertanian, kompetisi dalam perebutan unsur hara
dan air dapat meningkatkan komponen produksi (Sundaru, et al., 1976 : Syarifah et al., 2018).
Selain itu, biaya pengendalian gulma cukup besar dan seringkali lebih mahal dari biaya
pengendalian hama dan penyakit. Dengan demikian perlu dilakukan pengendalian gulma yang
tepat. Identifikasi jenis-jenis gulma akan membantu dalam proses pengendalian gulma.
1
Kelompok Golongan gulma rerumputan kebanyakan berasal dari family gramineae
(poaceae). Ukuran gulma golongan rerumputan bervariasi, ada yang tegak, menjalar, hidup
semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi ruas dengan buku-buku yang
terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada dua buku pada setiap antara ruas daun terdiri
dari dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun., contoh gulma rerumputan Panicum repens,
Eleusineindica, Axonopuscompressus dan lain-lainnya. Golongan teki-tekian kebanyakan berasal
dari family Cyperaceae.
Gulma daun lebar berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam
kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap tanaman
utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem pucuk dan sangat sensitive
terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak
dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh : rumput
wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut (Mikania michranta), dan putri
malu (Mimosa pudica), ciplukan (Physalis angulata L.)
Gulma memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi, karena jumlah spesiesnya yang
sangat banyak, mempunyai sifat pertumbuhan dan perkembang biakan yang beragam, mempunyai
daya adaptasi tinggi dan kisaran distribusi/penyebaran yang luas. Spesies gulma yang sering
dijumpai pada lahan usaha tani tidak kurang dari 250 spesies. Gulma dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa kriteria, untuk tujuan pengendalian gulma dikelompokkan menjadi tiga
jenis, yaitu:
1. Golongan rumput (grasses), family Gramineae dengan ciri-ciri:
a. batang bulat atau agak pipih dan beruas, kebanyakan berongga;
b. daun pada buku, berbentuk pita dan tulang daun sejajar, terdiri dari pelepah dan helaian
daun;
c. bunga berbentuk malai.
2. Golonga teki-tekian (sedges), family Cyperaceae dengan ciri-ciri:
a. pertumbuhan daun pada pangkal batang;
b. daun berbentuk pita dengan tulang daun sejajar;
c. tangkai bunga berbentuk segitiga, segiempat, atau silindris dan tidak berongga;
d. buah pipih atau berbentuk segitiga.
2
3. Golongan daun lebar (broad leaves), yaitu selain family Poaceae dan Cyperaceae, dengan
ciri-ciri sangat beragam sesuai familinya. Umumnya termasuk dikotil atau pteridopita, dengan
daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala.
B. TUJUAN
1. Untuk mempelajari ilmu Gulma, tujuannya adalah untuk mendapatkan cara pengendalian
yang efektif, efisien, mudah dan murah.
2. Mampu mengidentifikasi jenis gulma berdasarkan tujuan pengendalian dan menjelaskan
morfologinya.
C. PELAKSANAAN
3
D. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a. Klasifikasi Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
1. Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotil
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Hedyotis
Spesies : Hedyotis corymbosa
2. Nama daerah : Rumput Mutiara
3. Lokasi pengambilan : Di Desa Krasak, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara.
4. Ketinggian : Dataran rendah 250 mdpl
5. Habitat : Rumput mutiara adalah tanaman rumput liar yang termasuk kedalam famili
Rubiaeae. Rumput inijuga sering dikenal dengan nama daerah rumput siku-siku, daun
mutiara, lidah ular dan katepan. Rumput mutiara tumbuh subur ditanah yang lembab, kebun
kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, dan selokan.
6. Siklus hidup : Sepanjang tahun
7. Karakter morfologi
4
• Batang : Batang rumput berbentuk segiempat, gundul dengan sisik yang
pendek,bercabang dengan tebal 1 mm dan berwarna hijau kecoklatan sampai hijau
keabu-abuan diseluruh bagian batang,
• Daun : Bentuknya relatif kecil dengan panjang daun 2-5 cm, dengan ujung daun,
berwarna hijau pucat,dengan sisik sisik kecil sepanjang tepi daun, tangkai daun
pendek dan memiliki rambut pendek pada ujungnya. Lebar daun ini sekitar 3-4 mm.
• Bunga : Bunga tumbuhan rumput mutiara ini memiliki bentuk yang menyerupai
mawar dan berwarna putih dan letaknya diujung dari batang tumbuhan ini, besaran
bunga sekitar 0,3 – 0,5 cm.
1. Klasifikasi Gulma
Kingdom : Plantae
Divisi : Angiospermae
Kelas : Monokotil
Ordo : Poales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
5
3. Lokasi pengambilan : Di lahan pertanian universitas muria kudus.
4. Ketinggian : rata-rata 200 mdpl
5. Habitat : Teki ladang merupakan gulma pertanian yang dapat dijumpai dilahan terbuka.
Rumput teki tumbuh didaerah dengan iklim tropis dan subtropis. Teki memiliki
kemampuan adaptasi yang cukup tinggi, sehingga gulma ini sangat sulit dikendalikan.
Umbi/geragih mampu mencapai kedalaman hingga 1 m. Teki hidup menyebar diseluruh
penjuru dunia, tumbuh baik walaupun kurang cukup air, toleran terhadap genangan, dan
bertahan pada kondisi kekeringan.
6. Siklus hidup : Sepanjang tahun
7. Karakter/morfologi
6
c. Klasifikasi Bayam Duri (Amaranthus spinosus)
1. Klasifikasi Gulma
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophytae
Kelas : Dikotiledon
Ordo : Carophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
2. Nama daerah : Bayam duri, bayam kerui, bayem eri, bayam cucuk dll.
3. Lokasi pengambilan : Di lahan universitas muria kudus.
4. Ketinggian : rata-rata 200 mdpl
5. Habitat : Tanaman bayam banyak tumbuh liar di kebun-kebun, tepi jalan, tanah kosong.
Hidup di dataran rendah sampai dengan 1400 mdpl.
6. Siklus hidup : Sepanjang tahun
7. Karakter/morfologi
• Akar : Sistem perakarannya tunggang, berwarna coklat tua dan tumbuh menjalar.
• Daun : Daun tunggal, berbentuk langset, pelepah daun memeluk pangkal batang,
ujung daun berbentuk runcing, tepi daun rata, panjang ± 50 cm, lebar 3-5 mm, dan
7
berwarna hijau.
• Biji : Biji berbentuk bulat, kecil dan berwarna hitam, panjang ± 1 mm.
Pembahasan
Gulma merupakan golongan tanamanan yang hidup bersama dengan ekosistem pertanian
yang mendatangkan kerugian sepanjang sejarah budidaya pertanian. Pengelolaan gulma secara
modern sangat memerlukan pengetahuan dasar sifat biologi dan ekologi gulma. Adanya berbagai
definisi dan dekripsi gulma menunjukkan bahwa golongan gulma mempunyai kisaran karakter
luas dan mempunyai konsekuensi dalam pemberantasan dan pengelolaannya. (Syarifa et al.,
2018). Pengendalian gulma merupakan suatu proses membatasi pertumbuhan dan
perkembangbiakan gulma sedemikian rupa agar tanaman budidaya mampu menghasilkan
produktifitas yang lebih tinggi, sehingga petani tidak akan mendapatkan kerugian yang parah.
Pengendalian gulma bukan berarti membasmi populasi gulma sampai habis, melainkan menekan
populasi gulma sampai ketingkat populasi yang tidak merugikan secara ekonomi. Ada berbagai
cara pengendalian gulma yang bias dilakukan. Pada dasarnya ada enam teknik pengendalian
gulma, yaitu : mekanis, kultur teknis, fisik, biologis, kimia dan terpadu. (Anonymous, 2017).
Pada era pertanian sekarang, pengendalian gulma dengan cara kimia sangat diminati karena
mudah untuk mengaplikasikannya, harga relatif murah, serta dapat menekan gulma dalam waktu
yang lebih singkat.
8
E. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan beberapa hal seperti sebagai berikut :
1. Gulma merupakan salah satu tanaman yang merugikan dalam usaha budidaya tanaman
pertanian.
2. Gulma yang telah diidentifikasi adalah Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), (Rumput
teki (Cyperus rotundus), Bayam duri (Amaranthus spinosus.
3. Cara klasifikasi tumbuhan pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami
(natural).
4. Gulma berdasarkan morfologinya dibedakan menjadi rumput-rumputanan, berdaun lebar,
dan teki-tekian.
5. Gulma berdasarkan habitat atau tempat tumbuhnya dibedakan menjadi gulma darat dan
gulma air.
9
DAFTAR PUSTAKA
Syarifa, I. Apriani, & R. H. T. Amallia. 2018. Identifikasi Gulma Tanaman Padi (Oryza sativa L.
Var. Ciherang) di Sumatara Selatan. Jurnal Biosilampari : Jurnal Biologi 1(1) :40-44.
10
LAMPIRAN
11