Disusun oleh :
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................3
BAB l PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar belakang masalah.........................................................................................................4
B. Rumusan masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan penulis.......................................................................................................................4
3
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang mengatur dimensi hubungan antara manusia dan
Tuhan dan antara manusia dengan manusia . Untuk itu , hubungan antara agama
dan negara dalam Islam telah menjadi teladan . Sejarah dalam Islam juga telah
mencatat peristiwa - peristiwa penting , salah satunya adalah yang berkaitan
dengan persoalan ketatanegaraan .
Pada Masa Rasulullah , beliau telah memberikan gambaran utama mengenai
konsep bernegara , yaitu dengan dibentuknya madinah . Peristiwa ini dianggap
sebagai penyajian kepada manusia mengenai tatanan social - politik yang
mengenai system pendelegasian . Wujud historis terpenting mengenai peristiwa
ini adalah piagam madinah yang juga dapat dikatakan sebagai konstitusi pertama
kali .
Dengan mengetahui beberapa peristiwa di atas , maka kita dapat melihat bahwa
Islam telah memberikan ruang . Peristiwa - peristiwa di ataspun bukan hanya
sekadar cerita , namun juga dapat dijadikan sebagai contoh dan pelajaran bagi
kehidupan bernegara saat ini . Untuk itu penting bagi kita mengetahui bagaimana
ketatanegaraan pada masa Rasulullah dan Khulafa ar - Rasyidin . Dari latar
belakang inilah kami menyusun dan akan membahas lebih lanjut mengenai topic
tersebut .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sistem Pemerintahan pada zaman Rasulallah ?
2. Apa itu Piagam Madinah ?
3. Bagaimana Kepemimpinan dan posisi Nabi Ketika di Madinah ?
C. Tujuan
1. Agar kita tau Sistem Pemerintahan pada zaman Rasulallah!
2. Agar kita tau apa itu Piagam Madinah !
3. Agar kita tau kepemimpinan dan Posisi Nabi ketika di Madinah
4
BAB ll
PEMBAHASAN
5
B. Piagam Madinah
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Surat Perjanjian
ini dari Muhammad-Nabi, antara orang=orang beriman dan kaum muslimin dari
kalangan Quraisy dan Yatsrib (Madinah) serta mengikut mereka dan menyusul
mereka dan berjuang bersama-sama mereka bahwa: mereka adalah satu umat, di
luar golongan orang lain
Kaum muhajirin dari kalangan Quraisy adalah tetap menurut adat kebiasaan baik
yang berlaku di kalangan mereka, bersama-sama menerima atau membayar
tebusan darah antara sesama mereka dan mereka menebus tawanan mereka sendiri
dengan cara yang baik dan adil di antara sesama orang-orang beriman.
6
Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam
Surah An-Nahl, 16: 125. ( coba kalian cari dan pelajari)
Berdakwah itu hukunya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya
Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan
niat memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi. Umat Islam dalam
melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang
dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani
strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat
madani di Madinah. Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat
yang menerapkan ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan, sehingga terwujud
kehidupan bermasyarakat yang baldatun tayyiban wa rabbun gafur, yakni masyarakat
yang baik, aman, tenteram, damai, adil, dan makmur dibawah naungan rida Allah
SWT dan ampunan-Nya.
7
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam Menyebarkan dakwah nya Nabi Memiliki dua tahapan. Yaitu, Secara Langsung
dan Sembunyi-Sembunyi
2. Isi Piagam Madinah, antara lain menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan
menyatakan pendapat; tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan
kejahatan. Isi Piagam Madinah hingga kini masih sering dikutip, baik dalam membuat
sebuah naskah peraturan atau pun saat seorang tokoh berpidato.