(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan
denganmetode group investigation, dan pendekatan saintifik yang menuntun peserta didik untuk
mengamati (membaca) permasalahan, menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya
di depan kelas, Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan
dapat: menjelaskan pemanfaatn peta, penginderaan jauh, dan system informasi geografi. Dengan
rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap jujur, santun,
percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif
(kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
Interpretasi peta dan pengolahan citra penginderaan jauh terkait jaringan transportasi dan
tata guna lahan
1. Interpretasi peta penginderaan jauh
2. Interpretasi citra
3. Pengolahan citra penginderaan jauh untuk jaringan transportasi dan tata guna
lahan
Analisis keruangan dalam sisteminformasi geografi (SIG) terkait potensi wilayah dan
kesehatan lingkungan
Tahapan pengoperasian SIG
Pemanfaatan SIG untuk kajian potensi wilayah
Pemanfaatan SIG untuk kajian kesehatan lingkungan
Pemodelan spasial dalam sistem informasi geografi
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Diskusi, Ceramah dan Penugasan
Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran
yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan)
Kegiatan Penutup
Peserta didik :
Membuat rangkuman/simpulan pelajaran. tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,
untuk penilaian projek.
Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama
yang baik
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok/perseorangan
(jika diperlukan).
Mengagendakan pekerjaan rumah.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
Memberi salam
………………………………………. …………………………………….
Wakt Tinda
N Nama Peserta Butir
u Kejadian prilaku Pos/neg k
o Didik sikap
lanjut
1 +
2
3
4
5
…
Tugas Proyek
1. Tentukan ketua kelompok dan tunjuk satu sekertaris
2. Tentukan cara mengumpulkan informasi
3. Secara berkelompok mengumpulkan informasi
4. Setiap kelompok mengolah informasi tersebut dan membuat laporan hasil kerja kelompok
5. Secara bergantian setiap kelompok menyajikan/mempresentasikan laporan hasil
observasi, kelompok lain memberi tanggapan
6. Susunan laporan:
a. Nama kelompok
b. Nama anggota kelompok
c. Tektik/lokasi mengumpilkan informasi
d. Alat dan bahan
e. Pembahasan
f. Kesimpulan
Kegiatan Siswa 4
Menganalisis artikel
Kegiatan Siswa 5
Membuat makalah
Format Penilaian
Mata Pelajaran :
Materi :
Hari/Tanggal :
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Kelas :
Hasil Penilaian
Baik Cukup Kurang
No. Aspek
(Skor 3) (Skor 2) (Skor 1)
1 PERSIAPAN:
a. Membentuk organisasi kelompok
b. Menetukan teknik mengumpukan data
2 PELAKSANAAN
a. Melaksanakan pengumpulan data
b. Mengolah informasi yang telah dikumpulkan
c. Menyusun laporan
d. Mempresentasikan laporan hasil kerja
kelompok
3 LAPORAN TUGAS
a. Kelengkapan sistematika
b. Pendukung laporan
c. kebenaran
4 Kekompakan kelompok
Skor Maksimum 30
Nilai = Skor Perolehan× 100
30
Penilaian Hasil kerja/Laporan
Keterangan/rubrik pengisian skor:
3. Baik = terpenuhi dengan baik
2. Cukup = terpenuhi tapi kurang tepat
1. Kurang.= tidak terpenuhi
Lampiran 2 Materi
Interpretasi peta adalah upaya memahami atau menafsirkan simbol-simbol dalam peta.
1. Sumber Tenaga
Sensor
Merupakan alat pemantau yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit. Sensor
dapat dibedakan menjadi dua :
1. Sensor fotografik, merekam objek melalui proses kimiawi. Sensor ini menghasilkan foto.
Sensor yang dipasang pada pesawat menghasilkan citra foto (foto udara), sensor yang
dipasang pada satelit menghasilkan citra satelit (foto satelit)
2. Sensor elektronik, bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal elektrik ini
direkam dalam pada pita magnetik yang kemudian dapat diproses menjadi data visual
atau data digital dengan menggunakan komputer. Kemudian lebih dikenal dengan
sebutan citra.
Wahana
Adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna mendapatkan inderaja.
Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di angkasa, wahana dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok:
1. Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara 1.000 –
9.000 meter di atas permukaan bumi
2. Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari 18.000
meter di atas permukaan bumi
3. Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km – 900 km di luar atmosfer bumi.
Perolehan Data
Data manual, didapatkan melalui kegiatan interpretasi citra. Guna melakukan interpretasi
citra secara manual diperlukan alat bantu bernama stereoskop. Stereoskop dapat
digunakan untuk melihat objek dalam bentuk tiga dimensi.
Data numerik (digital), diperoleh melalui penggunaan software khusus penginderaan jauh
yang diterapkan pada komputer.
Intepretasi Peta Terkait Jaringan Transportasi
1. Transportasi Darat
Contoh:
Dengan menginterpretasi simbol-simbol jalan pada peta di atas, RG squad akan dapat
menyimpulkan wilayah mana saja yang yang lebih mudah diakses dibandingkan wilayah lainnya,
dengan transportasi darat.
2. Transportasi Laut
Contoh:
3. Transportasi Udara
Contoh:
Intepretasi Peta Terkait Penggunaan Lahan
Untuk mengetahui apakah lahan yang ada digunakan sesuai dengan peruntukannya. Misalnya
pemetaan lahan pertanian, permukiman, atau kawasan industri.
Cit
ra satelit pemetaan area pertanian dan permukiman. (Sumber: terra-image.com)
Penentuan lokasi ketersediaan sumber daya air dapat digunakan untuk pertimbangan dalam
menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan
budidaya, kawasan pertanian, kawasan pemukiman, atau bahkan sebagai kawasan penunjang
untuk kegiatan pertambangan.
Citra landsat daerah aliran sungai di sekitar lokasi tambang di Bengkulu. (Sumber:
mongabay.co.id)
Kajian untuk penentuan area yang tepat untuk pembukaan lahan pertanian dan lahan perkebunan
harus memperhatikan beberapa faktor, seperti: kemiringan lereng, kondisi tanah, kondisi
lingkungan sekitar, ketersediaan sumber daya air, dan kondisi iklim. Hal ini dilakukan dalam
rangka menjaga kelestarian lahan pertanian, stabilitas lingkungan (analisis degradasi lahan dan
identifikasi sumber air), serta analisa keruangan.
Citra kebun kelapa sawit. (Sumber: resellercitrasatelit.wordpress.com)
Kajian kawasan hutan dilakukan dalam rangka pengelolaan hutan, pengolahan hasil hutan,
pemantauan penebangan dan reboisasi, perlindungan flora dan fauna, inventarisasi dan
pemantauan sumber daya hutan, ekowisata, serta pengendalian dan pengawasan kerusakan hutan
(misalnya kebakaran hutan, penggundulan hutan, pembukaan hutan untuk lahan permukiman).
Citra alih fungsi lahan hutan di Jambi untuk area perkebunan. (Sumber: mongabay.co.id)
Pengindraan jauh juga digunakan untuk penentuan lokasi industri, kegiatan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), alih fungsi lahan karena kegiatan industri, pemantauan
kegiatan ekonomi, dan lain-lain.
Di artikel selanjutnya, kalian akan belajar mengenai analisis keruangan pada Sistem Informasi
Geografis (SIG) terkait potensi wilayah.
RG Squad, dengan memanfaatkan SIG, banyak lho potensi wilayah yang dapat kita ketahui.
Tidak hanya sumber daya alam saja, namun juga potensi-potensi menarik lainnya.Yuk, cari tahu
manfaat SIG (Sistem Informasi Geografis) terkait potensi wilayah di bawah ini!
Potensi wilayah adalah kemampuan suatu daerah yang berupa sumber daya yang bisa
digunakan, dieksploitasi, dan diambil manfaatnya untuk dikembangkan secara lebih lanjut
sehingga bisa meningkatkan dan menciptakan kemampuan wilayah yang memadai (Sujali:
1989).
b. Sumber Daya Manusia: Kemampuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki oleh
penduduk suatu negara merupakan modal utama dalam mengelola SDA.
SIG digunakan untuk menemukan zonifikasi lahan yang sesuai karakteristik lahan yang ada.
Misalnya zonifikasi perkotaan diperuntukkan sebagai daerah permukiman, industri,
perdagangan, perkantoran, fasilitas umum dan jalur hijau. Sedangkan zonifikasi perdesaan lebih
banyak mengarah ke sektor pertanian dan permukiman.
Selain itu, SIG digunakan untuk pemanfaatan ruang agar sesuai dengan kondisi fisik dan
sosial yang ada. Misalnya penataan ruang perkotaan, perdesaan, permukiman, kawasan industri,
kawasan pertanian, dll.
Peta rencana pola ruang Sumatera Barat. (Sumber: sigperda.penataanruang.net)
SIG dapat dimanfaatkan dalam pemantauan, pencegahan, dan rencana pembangunan kembali
daerah bencana. Contoh peta zonasi ancaman banjir lahar dingin Gunung Merapi - 25 Januari
2011 (Sumber: reliefweb.int)
e. Pengelolaan Lingkungan
Peta jenis tanah di Kabupaten Banyuwangi (Sumber: gis.banyuwangikab.go.id)
Manfaat SIG dalam upaya memetakan kondisi lingkungan, melakukan pengukuran, monitoring
dan melakukan pemodelan, misalnya: