Anda di halaman 1dari 34
{~—— BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2022 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, bahwa untuk = melaksanakan —-Peraturan) —_Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan Birokrasi maka Pemerintah Daerah perlu segera melakukan penyederhanaan birokrasi; Menimbang » b. bahwa Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Belitung Timur sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Nomor 54 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Nomor 46 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Belitung Timur sudah tidak sesuai dan perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia |Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran N Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah difibah dengen Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 219 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 [Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur|Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447); 6. Peraturan Menteri . Pendayagunaan Aparatur |Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 525); 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur |Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2021 tentang Penyederhanaan Struktur Organisasi_ pada —_Instansi Pemerintah Untuk Penyederhanaan Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor $46); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nornor 10 Tahun (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 43) sebagaimana telah diubah beberapaj kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 3 ‘Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perafuran Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2020 Nomor 3, Tambahan Lembdran Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 80); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANI FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH. SI, TUGAS, BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur pemerintahan daerah yang memimpin pelaks pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah ot 2. Daerah adalah Kabupaten Belitung Timur. 3. Bupati adalah Bupati Belitung Timur. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabup Timur. 5. Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut PD d pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat 0 nyelenggara urusan Inom. ten Belitung jdalah unsur jaerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yarg menjadi kewenangan daerah Kabupaten. 6. Dinas adalah Dinas di lingkungan pemerintal Belitung Timur. Kabupaten 7. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Pemerintah Kabup: Timur. 8. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerit menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaanmy ten Belitung tahan yang dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara pemerintah daerah untuk —melindungi, —melayani, — memberda: menyejahterakan masyarakat. 9. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari peme} kepada dacrah untuk melaksanakan sel pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerini dari pemerintah daerah provinsi kepada dae kan, dan intah pusat jan urusan pusat atau kabupaten untuk melaksanakan sebagian urusan pemerijtahan yang menjadi kewenangan daerah provinsi, 10. Dinas adalah unsur pelaksana Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 11. Eselon adalah tingkatan Jabatan Struktural. 12. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan keahlian dan keterampilan tertentu. BABII DINAS DAERAH Pasal 2 Dinas Daerah te: atas: a. Dinas Pendidikan; b. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; oP rm moo eves aeRr @) (2) (3) (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari: . Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman; . Dinas Pertanian dan Pangan; . Dinas Perikanan . Dinas Lingkungan Hidup . Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Dinas Sosiel, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Satuan Polisi Pamong Praja; Dinas Perhubungan; Dinas Kepemudaan dan Olahraga; Dinas Komunikasi dan Informatika; Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan; Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; dan Dinas Perpustakaan. BAB IN DINAS PENDIDIKAN Bagian Kesatu Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 3 Dinas Pendidikan dengan Tipe A, mempunyai tug: Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan kewenangan Daerah dan Tugas Pembant pendidikan. ig menjadi dibidang dimaksud dalam ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan_ tekni Pemerintahan bidang pendidikan; b. Penyclenggaraan pelaksanean kebijakan tel Pemerintahan bidang pendidikan; c. penyelenggaraan pelaksanaan evaluasi d Urusan Pemerintahan bidang pendidikan; d. penyelenggaraan pelaksanaan _administ Pendidikan. Dinas Pendidikan sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekreti pelaporan Dinas ayat (1) li bawah dan is Daerah. Pasal 4 a. Kepala Dinas; b. Sekretariat Dinas; 1, Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. Subkoordinator Keuangan; dan 3. Subkoordinator Perencanaan, Evaluasi Pelaporan. q (3) Subkoordinator Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan| bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan. BAB IV DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Bagian Kesatu Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 26 } Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dengan Tipe A, mempunyai tugas tu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan menjadi kewenangan daerah dan Tugas Pemban di bidang kesehatan dan bidang pengendalian penduduk fan keluarga berencana, (2) Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas sel a dimaksud dalam ayat (1) menyelenggaraican fungsi: . penyclenggaraan perumusan —kebijakan —_ Urusan Pemerintahan bidang kesehatan dan bidang pengendalian 8) qQ) ) penduduk dan keluarga berencana; b. penyelenggaraan kebijakan teknis Urusan Pemerintahan bidang kesehatan dan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; c. penyelenggaraan pemantauan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan bidang kesehatan |dan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencapa; d. penyelenggaraan © administrasi. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Beren ©. penyelenggaraan rekomendasi saan dan kepada atasan tentang langkah dan diambil. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan|bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kesehatan, ; dan ertimbangan yang peru Pasal 27 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat Dinas; 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2, Subbagian Keuangan; dan 3. Subkoordinator Perencanaan, Evaluasi day Pelaporan. (2) Q) e Bidang Kesehatan Masyarakat; Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan 2 Subkoordinator Promosi dan Masyarakat; dan 3. Subkoordinator Kesehatan Lingku Kerja dan Olahraga. a. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; 1, Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi;| mberdayaan , Kesehatan 2, Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan 3. Subkoordinator Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. e. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan; 1, Subkoordinator Pelayanan Kesehatan; 2. Subkoordinator Kefarmasian dan Alat Kesehatan; dan 3. Subkoordinator Sumber Daya Manusia. malian f, Bidang Pengendalian Penduduk, Pen} Penggerakan; 1, Subkoordinator Advokasi dan Pen; 2. Subkoordinator Penyuluhan dan Penyuluh dan Kader Keluarga Berencana; 3. Subkoordinator Pengendalian Penduduk Keluarga. g Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Keluarga; uhan = dan Informasi sejahteraan 1, Subkoordinator Jaminan Ber-Keluarga Beyencana; 2. Subkoordinator Pembinaan Kesertaan Berencana; dan Ber-Keluarga 3. Subkoordinator Ketahanan dan Kesejahteran Keluarga. h. Kelompok Jabatan Fungsional; dan i, UPT. Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian| terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 28 Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Pel Keluarga Berencana mempunyai tugas pokol merumuskan kebijakan teknis dan cengorng kesehatan dan pengendalian penduduk se yang tidak duduk dan memimpin, ikan urusan rta keluarga berencana sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (2) a) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan perumusan, penetapan dan |pelaksanaan kebijakan operasional di bidang keschatan pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan, dan kefarmasian, alat kesehatan, daya kesehatan. masyarekat, pelayanan dan sumber b. penyelenggaraan pengoordinasian pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan adminis seluruh unsur organisasi di lingkungan Di Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berenc c. penyelenggaraan pengelolaan barang milik menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, Penduduk dan Keluarga Berencana; strasi kepada Kesehatan, na; jaerah yang ngendalian d. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, keluarga berencani dan kesejahteraan keluarga; ) ketahanan ¢. penyelenggaraan penetapan rencana strategis Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dai Berencana untuk mendukung visi dan misi kebijakan Bupati; f. penyelenggaraan pemberian dukungan atas| Daerah di bidang pengendalian pendudi berencana, ketahanan dan kesejahteraan k g penyelenggaraan penetapan rencana Kesehatan, Pengendalian Penduduk di Berencana menurut —skala__prior} mendistribusikannya kepada bawahan; Keluarga Daerah dan Pemerintah , keluarga h. penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengendalian penduduk, keluarga ketahanan dan kesejahteraan keluarga; i, penyelenggaraan pelaksanaan _perenc pengendalian pembangunan keluarga berenc J. penyelenggaraan pengoordinasian dan pengendalian penduduk, keluarga berencan: dan kesejahteraan keluarga di lin termasuk dulungan dana, sarana dan pra kk. penyelenggaraan rekomendasi saran dan kepada atasan tentang langkah dan ti diambil. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 29 ladministrasi Sekretariat mempunyai tugas memimpin kegiatan| umum, perencanaan program dan ang; ketatausahaan berdasarkan petunjuk _pelaks| berlaku untuk tertib kesekretariatan. an, serta jaan yang (2) 3) a) 2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungs|: @. penyelenggaraan penyusunan rencana dan program kerja tahunan rumah tangga Dinas; b, penyelenggaraan pengurusan administrasi kepegawaian; c. penyelenggaraan —pengelolaan —keuangan dan perbendaharaan; d. penyelenggaraan kegiatan umum meliputi pengadaan, perlengkapan, inventaris, tanggaan, surat menyurat, kearsipan, protokol dan lainnya; ©. penyelenggaraan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas; dan f. penyelenggaraan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakah yang perlu diambil. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. Pasal 30 Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan umum dan kepegawaian yang menyangkut perlengkapan, kerumahtanggaan, surat menyurat, kearsipan serta__pengelolaan _administrasi kepegawaian di lingkungan Dinas. Subbagian Umum dan Kepegawaian dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)/mempunyai fungsi: a, pelaksanaan penyusunan rencana program |kegiatan per tahun anggaran Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. pelaksanaan pengelolaan surat-menyurat dan kearsipan; c. pelaksanaan pengelolaan administrasi perjalaan Dines; d. pelaksanaan pengusulan pegawai dan pengangkatan dalam jabatan; e. pelaksanaan peningkatan keterampitan pegkwei melalui pendidikan dan pelatihan teknis, struktural dan fungsional; f. pelaksanaan pengumpulan data dan penyiapan bahan usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, pemberian — penghargaan, _penempat formasi, kesejahteraan pegawai, mutasi dan ppmberhentian pegawai, pendidikan dan pelatihan, ujian pehdidikan dan pélatihan, ujian dinas, izin belajar, peml kartu pegawai, keikutsertaan badan penyelenggpra jaminan sosial, tabungan pensiun, kartu istri/suami; g. pelaksanaan penyusunan deftar urut kepangkatan serta keuangan Daerah, bendahara dan bendahara pembantu; (3) a (2) i, pelaksanaan fasilitas rapat, pertemuan dan upacara, serta melakukan kegiatan keprotokolan; j. pelaksanaan pemeliharaan —_kebersihan, keamanan dan ketertiban kantor; dokumentasi; keindahan, k. pelaksanaan penatausahaan daftar mt arsip dan 1. pelaksanaan inventarisasi permasalahan s tugas pokok Subbagian Umum dan Kepega rutin maupun berkala sebagai bahan das: masalah; suai bidang aian secara pemecahan m. pelaksanaan penyusunan laporan Subbagian Umum dan Kepegawaian; dan n. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atesan tentang langkah dan tindakan yang pet Subbagian Umum dan Kepegawaian sebagaima: pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Subbagian| melaksanakan tugas berada di bawah dan bertan kepada Sekretaris, Pasal 31 penyusunan rencana anggaran, penatau: ‘tu diambil. a dimaksud yang dalam ggung jawab keuangan, Subbagian Keuangan mempunyai tugas a cg perbendaharaan, pengelolaan aset Dinas keuangan. Subbagian Keuangan dalam melaksanakan tugas dimaksud dalam ayat (1) mempunyai fungsi: verifikasi lsebagaimana a. pelaksanaan penyusunan rencana dan pipgram kerja tahunan Subbagian Keuangan; b. pelaksanaan pengelolaan keuangan Dinas yang meliputi penyimpanan, pengelueran, pertanggungj pembukuan; c. pelaksanaan kaji ulang setiap dokumen/bukti uang; 4. pelaksanaan pencatatan dan pengarsipan do pengeluaran uang; ¢. pelaksanaan pengurusan gaji, uang lembur, i makan wang tambahan beban kerja dan lain f, pelaksanaan penyusunan laporan periodik tentang penerimaan dan pengeluaran keuan; g. pelaksanean penghimpunan bahan dan usul rencana keuangan dan aset; waban dan pengeluaran umen/ bukti nsentif, uang h. pelaksanaan penyusunan kebutuhan erlengkapan, pengadaan, pemeliharaan gedung kantor, perd pengamanan aset, usulan penghapusan| penyusunan laporan pertanggung jawaban barang inventaris; i. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan, petunjuk teknis pengelola keuangan dan aset; j. pelaksanaan pembinaan dan memberikan pefunjuk teknis pengelola keuangan dan aset; (3) a 2) ) ) k. pelaksanaan urusan pembendaharaan, serta yerifikasi dan administrasi pengelola keuangan dan aset; pelaksanaan penilaian pekerjaan bawahannya; m. pelaksanaan penyusunan laporan Subbagian Keuangan; . pelaksanaan rekomendasi saran dan pertim! kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Subbagian yang dalam melaksanakan Sekretaris. Pasal 32 Subkoordinator Perencanaan, _Evaluasi Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunah perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan, penyust monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksa perencanaan Dinas. melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengumpulan bahan penyusuran pedoman dan petunjuk teknis perencanaan dan pelaporan; b. pelaksanaan penyusunan rencana dan kerja tahunan subkoordinator; c. pelaksanaan kegiatan d. pelaksanaan penghimpunan data program dan egiatan dari bidang; {. pelaksanaan penyusunan rencana strategis, rpncana kerja, laporan kinerja, rancangan anggaran pena belanja Daerah; pelaksanaan penyiapan bahan laporan penyclenggaran pemerintah daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; h. penyiapan bahan koordinasi | penyusunan rencana program dan laporan; pendapatan dan belanja Perangkat Daerah; J. pelaksanaan penyiapan dan penyusunan baljan dan data k. pelaksanaan pemantavan dan evaluasi pelaksanaan rencana dan program; kegiatan; dan m. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbd atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. (3) ay (2) @) a Subkoordinator Perencanaan, Evaluasi da sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan Sekretaris. Paragraf 3 Bidang Kesehatan Masyarakat Pasal 33. Bidang Kesehatan Masyarakat nyai —tugas melaksanakan perumusan dan _pelaksanaa operasional di bidang kesehatan masyarakat. Bidang Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan perumusan kebijakan onerasional di bidang Kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat,| kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; b. penyelenggaraan kebijakan operasional | di _bidang kesehatan kerja dan olahraga; c. penyelenggaraan bimbingan teknis dan superyisi pemberdayaan masyarakat, kesehatan | lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; bidang Kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi keschatan, pemberdayaan masyarakat,| kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; e. penyelenggaraan penguatan kapasitas rakat bidang organisasi swadaya masyarakat dan dunia Daerah; f£ penyelenggaraan pembinaan _pengelolaan| kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan 0] g. penyelenggaraan rekomendasi saran dan kepada atasan tentang langkah dan tit diambil. Bidang Kesehatan Masyarakat sebagaimana dit ayat (1) dipimpin oleh Kepala Bidang melaksanakan tugas berada di bawah dan berta kepada Kepala Dinas. Pasal 34 tugas menyiapkan perumusan dan _pelaksanaa operasional, bimbingan teknis dan sup¢rvisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bida keluarga dan gizi masyarakat. (2) (3) a Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan |Gizi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksul mempunyaifangsi: masyarakat, pemberian makanan tambahan; d. pelaksanaan dan pengawasan program g sekolah, perusahaan, rumah sakit dan insti standar, norma, pedoman, kriteria dan |prosedur di program kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, |ni pencegahan = komplikasi, _perlindungan reproduksi, kesehatan bayi, kesehatan anak sekolah, kesehatan anak usia sekolah, keg remaja serta kesehatan lansia; lansia termasuk keschatan reproduksi; hh. pelaksanaan penyiapan bahan untuk meny usaha kesehatan sekolah; i. pelaksanaan pembinaan, pengembangan, pemantauan dan evaluasi usaha kesehatan sekolah; j. pelaksanaan koordinasi dengan instansi kesehatan reproduksi; 1. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbd atasan tentang langkah dan tindakan yang dan m. pelaksanaan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. Subkoordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. Pasal 35 Subkoordinator Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan |pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang |promosi dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. {2) (3) Subkoordinator Promosi dan Pemberdayaan M: ‘t dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana dan tahunan subkoordinator; b. pelaksanaan penyusunan bahan kebjjakan| operasional, bimbingan teknis den supervisi berkaitan denga ptogram kerja kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; c. pelaksanaan perencanaan kegiatan promosi kesehatan tingkat kabupaten; 4. pelaksanaan pembuatan konsep pemberd di bidang kesehatan; upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat dan promosi keschatan; g. pelaksanaan pembinaan pengembangan a evaluasi program upaya keschatan berg masyarakat dan promiosi kesehatan; h. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan program upaya|_kesehatan instansi terkait dalam mengkaji, menge intervensi sektoral dalam rangka penin; tempat umum dan institusi lain; pelaksanaan koordinasi desa siaga dan bent k, pelaksanaan -koordinasi untuk melak masyarakat, guna peningkatan peran s dalam pembangunan keschatan; 1. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimba Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat sesuai tugas dan fungsinya; m, pelaksanaan pelaporan hasil tugas dan kegiatan kepada atasan; dan n, pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang petlu diambil. Subkoordinator Promosi dan Pemberdayaan| Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam :pelaksanakan tugas di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. : a) (2) (3) Pasal 36 Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas menyiapkan musan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbi teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a, pelaksanaan penyusunan rencana program kerja tahunan subkoordinator; b, pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan| operasional, bimbingan teknis dan supervisi kesehatan) lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; ¢, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan rangka penataan dan pengawasan lim kualitas air, lingkungan tempat umum, minuman dan laboratorium kesehatan lingku makanan dan minuman sesuai de perundang-undangan; g pelaksanaan penerbitan rekomendasi, ifikat laik hygiene, dan sertifikat penyuluhan keamanan pangan sesuai dengan peraturan perundang-und: h, pelaksanaan koordinasi dengan sektor terkait rangka kesehatan kerja dan kesehatan olahraga; i, pelaksanaan koordinasi pembinaan dan |pengendalian teknis meliputi program desa sehat, kecamatan sehat dan kabupaten sehat; Jj. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; k. pelaksanaan evaluasi di bidang kesehatan| linglungan, kesehatan kerja dan olahraga; 1. pelaksanaan pelaporan hasil pelaksanaan| tugas dan kegiatan kepada atasan; dan m. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertim| atasan tentang langkah dan tindakan yang pe! Subkoordinator Kesehatan Lingkungan, Kesehat: Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat melaksanakan tugas berada di bawah-dan kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. (1) 2) (3) ay Paragraf 4 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pasal 37 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyaki| mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanapn kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi| pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencpgahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatpn jiwa. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudl ayat (1) ‘menyolenggarakan fungsi: . penyelenggaraan penyiapan perumusan| kebijakan operasional di bidang surveilans dan| imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak|menular dan kesehatan jiwa; b. penyelenggaraan penyiapan pelaksanaan| kebijakan operasional di bidang surveilans dan| imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak|menular dan kesehatan jiwa; cc. penyelenggaraan penyiapan bimbingan teknis flan supervisi di bidang surveilans dan imunisasi, pentegahan dan pengendalian penyakit menular, penc pengendalian penyakit tidak menular dan kesdhatan jiwa; d. penyelenggaraan pemantauan evaluasi dan [pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penc pengendalian penyakit tidak menular dan kesdhatan jiwa; . penyelenggaraan pembinaan pengelolaan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; f. penyelenggaraan pengelolaan surveilans epidemologi dan penyelidikan kejadian luar biasa; dan & penyelenggaan rekomendasi saran dan kepada atasan tentang langkah dan tin diambil. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit jsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala /Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan) bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. imbangan yang perlu Pasal 38 Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas menyiapkan kegiatan perumusan dan pel operasional, bimbingan teknis dan su pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi. (2) @) a Subkoordinator Surveilans dan muni melaksanakan tugas sebagaimana dimaks! mempunyai fungsi: a. pelaksanaan perencanaan kegiatan sesuai pr Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; b. pelaksanaan penyusunan konsep kebijakan| bimbingan teknis dan supervisi di bidan epidemiologi dan imunisasi; i = dalam ayat (1) gram Bidang operasional, i surveilans ¢. pelaksanaan penyusunan konsep rencana kegiptan program imunisasi; d. pelaksanaan © pemantauan _pelayanan epidemiologi dan imunisasi; ¢, pelaksanaan pengamatan epidemiologi terhat menular terpilih dan penyakit tidak menular mengetahui sebab-sebabnya serta kemt pada kejadian luar biasa atau wabah penyakit surveilans: 1p penyakit untuk serta tanda- tanda adanya kejadian ivar biasa atau wabah penyakit maupun peristiwa yang bersifat masal; f. pelaksanaan penyiapan kecukupan persediaal vaksin dan bagan bundling untuk pusat kesehatan mapyarakat dan unit pelayanan Kesehatan swasta yang imunisasi; melakukan g. pelaksanaan koordinasi pemeriksaan kesehatan dan imunisasi terhadap calon jamaah haji sertal terhadap jamaah haji sepulang dari tanah suci; h. pelaksanaan evaluasi pelayanan surveilans dan imunisasi; i, pelaksanaan bimbingan dan pembi pencegahan penyakit, pengamatan penyakit monitoring dan pengendalian terhadap pent yang dapat dicegah dengan imunisasi; j. pelaksanaan penyiapan bahan pengoordinasi kebijakan, penyclenggaraan administrasi, pemberian bimbingan dalam upaya pi karantina kesehatan; k, pelaksanaan inventarisir permasalahan terkait! tugas dan fungsi; pengamatan epidemiologi 1. pelaksanaan laporan hasil pelaksanaan kegiatan kepada atasan; dan m. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang per Subkoordinator Surveilans dan Imunisasi ht diambil. isebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kebala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pasal 39 Subkoordinator Pencegahan dan Menular mempunyai tugas menyiapkan pe pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan| Penyakit imusan dari teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelapotan di Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. (2) (3) Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalixn Penyakit Menular dalam melaksanakan tugas sebagaimaha dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a, pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan sep program Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyaki b. pelaksanaan penyusunan konsep kebijakan| operasional, bimbingan teknis dan supervisi layanan pericegahan dan pengendalian penyakit menular; c. pelaksanaan penyusuman konsep rencana kegiptan program Ppengamatan penyakit menular; d. pelaksanaan penyusunan konsep rencana kegiatan pelaksanaan penanggulangen kejadian luay biasa atau wabah penyakit bekerja sama dengan program atau sektor terkait; ¢. pelaksanaan penyusunan konsep tent kebutuhan sarana dan operasional kegiat dan penanggulangan kejadian Iuar biasa penyakit; rencana pencegahan atau wabah { pelaksanaan pemantauan kegiatan pelayanar| pencegahan dan pengendalian penyakit menular; g. pelaksanaan kegiatan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular; A. pelaksanaan pengendalian dan penanggulan| menular langsung dan penyakit bersumber bil i, pelaksanaan penyusunan konsep ten! kebutuhan sarana dan operasional kegia dan pengamatan penyakit serta peni luar biasa atau wabah penyakit; j. pelaksanaan penyusunan konsep petunjuk pencegahan penyakit, pengamatan penyakit penanggulangan kejadian luar biasa atau wabi k, pelaksanaan koordinasi program pencegahan pengamatan penyakit dalam rangka kejadian luar biasa atau wabah penyakit; 1. pelaksanaan koordinasi program penanggulat menular Jangsung dan — penanggul penanggulangan penyakit menular langsung bersumber binatang; penyakit tangs rencana pencegahan kejadian an penyakit penyakit bersumber binatang dalam rangka pengehdalian dan penyakit m. pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap|pelaksanaan kegiatan program penanggulangan penyakit menular langsung dan penanggulangan penyakit| bersumber n, pelaksanaan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan ©. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimb: atasan tentang langkah dan tindakan yang Subkoordinator Pencegahan dan Pengen Menuiar sebagaimana dimaksud pada ayat| melaksanakan tugas berada di bawah dan kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pengend fian kegiatan a) 2) 3) Pasal 40 Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan_ | operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantajian, evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan |pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa dalam imelaitepalcan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyailfungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Pe1 b. pelaksanaan penyusunan bahan rumusah kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi pelayanan pengendalian penyakit tidak menular dan kes¢hatan jiwa; c. pelaksanaan penyusunan konsep petunjuk t pencegahan penyakit dan pengamatan pdnyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; d. pelaksanaan penyusunan konsep rencana kegiatan program pengamatan penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; ¢. pelaksanaan penyusunan konsep _ tent kebutuhan sarana dan operasional k dan pengendalian penyakit tidak menular jiwa; f. pelaksanaan bimbingan dan _ pembis pencegahan penyakit dan pengamatan pi menular dan kesehatan jiwa; penyakit tidak menutar dengan sektor terkait meningkatkan kemandirian dan peran se! guna pembentukan dan peningkatan pembinaan terpadu penyakit tidak menular; h. pelaksanaan pembinaan koordinasi dan kolal penyakit tidak menular dan kesehatan fiwa dengan Program yang terkait; kegiatan program pengendalian penyakit tidal menular dan kesehatan jiwa; dan k. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertim atasan tentang langkah dan tindakan yang p Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Menular dan Kesehatan Jiwa sebagaimana di ayat (1) dalam melaksanakan tugas: berada bertanggung jawab kepada Kepala Bidang P Pengendalian Penyakit. @) (2) Paragraf Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Pasal 41 Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pel kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan priiner, rujukan, jaminan kesehatan masyarakat, pela kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan bomber daya menusia kesehatan serta fasilitasi__penil khusus (ekreditasi) bagi pelayanan kesehatan primer jdan rujukan serta pengembangan sumber daya manusia kesehatan. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan perumusan kebjjakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, rujukan, jaminan Kesehatan masyarakat, termasuk peningkalan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; b. penyelenggaraan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, rujukan, jaminan kesehatan masyarakat termasuk peningkatan|mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; c. penyelenggaraan bimbingan teknis dan suy pelayanan kesehatan primer, rujukan, j masyarakat termasuk peningkatan mutunya dan pelayanan kesehatan tradisional; d. penyelenggaraan pemantauan evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer, rujukan, jaminan Kesehatan masyarakat termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan tradisional dan emberdayaan sumber daya manusia kesehatan; e. penyelenggaraan fasilitasi rekomendasi _perizinan operasional bidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; f. penyelenggaraan registrasi, fasilitasi akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan peraturan perundangan-undangan; g penyelenggaraan kecukupan _ pers: farmasi, perbekalan kesehatan dan alat keschatan; h, penyelenggaraan pengawasan kualitas sediaan farmasi untuk pelayanan kesehp penunjang lainnya; i, penyelenggaraan pendatean dan standarispsi terhadap sarana produksi dan distribusi bidang usaha fa j. penyelenggaraan penyiapan bahan pelaksan: pembinaan, pengawasan dan _pengelol program pembiayaan kesehatan; k, penyelenggaraan pendataan dan standarisasi terhadap sumber daya manusia kesehatan; (3) (al) (2) pengelolaan sumber daya manusia kesehatan; terkait dalam rangke pemberdayaan sumber kesehatan; n. penyelenggaraan dan fasilitasi pendidikan sumber daya manusia kesehatan; o. penyelenggaraan pemantauan dan evah pemberdayaan sumber daya manusia kesehat P. penyelenggaraan rekomendasi saan dan Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan |sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala |Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah da jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 42 melaksanakan perumusan dan operasional, bimbingan teknis, rujukan serta tradisional. Subkoordinator Pelayanan Kesehatan dalam a. pelaksanaan penyusunan rencana _Subkoordinator b. pelaksanaan penyusunan petunjuk te! pelayanan keschatan, bagan dan alur pelayanan kesehatan dan alur rujukan; ¢. pelaksanaan penyusunan pedoman, petunjuk teknis serta rencana kerja dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan dan pembiayaan kesehatan; d. pelaksanaan koordinasi, bimbingan, monitoring, dan evaluasi pada pemberi pelayanan kesehatan; e. pelaksanaan penetapan alokasi dana untuk jaminan kesehatan masyarakat; f. pelaksanaan pengoordinasian manajemen |kepesertaan, pelayanan dan administrasi keua dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarald g. pelaksanaan evaluasi dan penilaian kinerja puskesmas dalam pelayanan publik; h. pelaksanaan koordinasi penanggulangan perderita gawat darurat dan penanggulangan penderita gawat darurat obstetri dan neonatal ; 8) q) (2) i, pelaksanaan pengoordinasian semua kegiatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan pada lintas program, lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat, swasta maupun masyarakat; j. pelaksanaan penyiapan dan menyusun program, pengendalian dan pengawasan serta pembi terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan Kesehatan primer, rujukan dan swasta; k. pelaksanaan penyiapan bahan fasilitasi pertemuan secara berkela sesuai kebutuhan dalam rangka review, evaluasi dan penyelesaian masalah lintas sektor yang terkait dengan penyelenggeraan jaminan kesehatan dan | pembiayaan kesehatan; 1. pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian izin Pelayanan Kesehatan dan operasional Iaboratgrium swasta sesuai dengan peraturan perundang- undangan; m. pelaksanaan registrasi dan akreditasi, i peraturan perundang-undangan; n. pelaksanaan pemantavan dan evaluasi tezhapep program jaminan kesehatan dan pembiayaan fatan untuk dilakukan penyempurnaan pelayanan; ©. pelaksanaan laporan hasil pelaksanaan tugas flan kegiatan kepada atasan; dan p. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbahgan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. Subkoordinator Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanaken tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelpyanan dan Sumber Daya Kesehatan. Pasal 43. Subkoordinator Kefarmasian dan Alat Kesehatan| mempunyai tugas menyiapkan perumusan dan pel kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi serta pemantauan dan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan ian, perbekalan. kesehatan, alat kesehatan dan | perbekalan kesehatan rumah tangga. Subkoordinator Kefarmasian dan Alat Ke: melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud mempunyai fungsi: a, pelaksanaan © penyusunan _—rrencana | __ikegiatan rencana kerja Dinas; b. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, tauan dan peredaran obat-obat tradisional, kosmetika sesuai ketentuan yang berlakxu; (3) a) ¢. pelaksanaan penyiapan dan penyusunah program pembinaan, pengendalian dan pengawasan terHadap semua kegiatan yang berhubungan dengan obat, Kesehatan, alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga; d. pelaksanaan bimbingan dan pengendalian perbekalan Kesehatan obat-obatan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainqya bersama sektor terkait; . pelaksanaan monitoring pelayanan obat pelayanan kesehatan primer dan rujukan; f. pelaksanaan bimbingan dan penyuluha penggunaan penyimpanan dan pemusnahan cara yang benar; g. pelaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan usaha kosmetik, alat kesehat tradisional yang berkualitas dan berdaya gu h. pelaksanaan monitoring efek samping ko: kesehatan dan obat tradisional; i. pelaksanaan penyusunan, pengadaan dan kebutuhan farmasi, perbekalan kesehat kesehatan untuk pelayanan kesehatan primer| beserta jaringannya; j. pelaksanaan penerimaan, penyimy pendistribusian farmasi, perbekalan kesehat kesehatan untuk pelayanan kesehatan rujukan beserta jaringannya; k. pelaksanaan monitoring, bimbingan teknis, dan pemberian farmasi, perbekalan kesehat kesehatan untuk pelayanan kesehatan primer beserta jaringannya; 1. pelaksanaan penyiapan bahan_perencana: perbekalan kesehatan dan alat kesehatan unt i | i i atasan tentang langkah dan tindakan yang per] Subkoordinator Kefarmasian dan Alat Kesehatan dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan bawah dan bertanggung jawab kepada Ke Pelayanan dan Sumber Daya Keschatan. Pasal 44 Subkoordinator Sumber Daya Manusia Keschat tugas menyiapkan perumusan dan pelak operasional, bimbingan teknis dan sup pemantatian, evaluasi dan pelaporan di bidang manusia kesehatan, generik di an tentang obat dengan embangan dan obat etika, alat galokasian dan alat ldan rujukan dan dan alat primer dan pengawasan dan alat Idan rujukan mempunyai kebijakan isi, serta ber daya (2) (3) Q) (2) j. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimba} Subkoordinator Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyiapan bahan untuk menyubun program sumber daya manusia di bidang kesehatan; b, pelaksanaan penyusunan rencana Subkoordi Daya Manusia Kesehatan sesuai dengan dinas; dengan sumber daya manusia kesehatan; d. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga paramedis serta tenaga nonmedis/tradisional terlatih; pendidikan dan pelatihan sumber manusia Kesehatan; h. pelaksanaan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam rangka fasilitasi, pemantauan, binaan dan pelatihan dan pendayagunaan sumber kesehatan; kepada atasan; dan atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. Subkoordinator Sumber Daya Manusia | Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam mielaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan. raf 6 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Pasal 45, Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian penduduk, penyuluhan dan ne di kabupaten. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: (3) 0) (2) J. penyelenggaraan rekomendasi saran dan bidang pengendalian penduduk, sistem info penyuluhan, advokasi dan penggerakan _bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana; b. penyelenggaraan kebijakan teknis Dae pengendalian penduduk, sistem inf pengendalian penduduk dan keluarga beren c. penyelenggaraan norma, standar, prosedur bidang pengendalian penduduk, sistem info: penyuluhan, advokasi dan _peny pengendatian penduduk dan keluarga beren penduduk; e. penyelenggaraan pemetaan _perkiraan | {parameter} pengendalian penduduk di Daerah; f penyelenggaraan pemberdayaan dan peningka serta organisasi kemasyarakatan tingkat pengendalian penduduk, sistem informati keluarga, penyuluhan, advokasi “dan penggerakan| di bidang pengendalian penduduk dan keluarga beren i. penyelenggaraan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk, sistem informasi keluarga, penyuluhan, advokasi dan penggerakan| di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencaha; dan kepada atasan tentang langkah dan tindake diambil. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan|Penggerakan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin| oleh Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 46 menyiapkan bahan pembinaan, _ pembiml pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan dan penggerakan. Subkcordinator Advokasi dan _ Pet Subkoordinator Advokasi dan Penggerakan; (3) ay (2) b. pelaksanaan penyusunan bahan kajian teknis di bidang advokasi dan penggerakan; ¢. pelaksanaan penyusunan bahan pembimbingan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriferia urusan urusan advokasi dan penggerakan; d. pelaksanaan analisa data dan informasi terkait advokasi dan penggerakan; e. pelaksanaan sosialisasi, Komunikasi, informasi dan edukesi dan advokasi terhadap plan kegiatan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta [pelaporan di bidang tugasnya; dan_ g. pélaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan terkait bidang tugasnya. Subkoordinator Advokasi dan Penggerakan |sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepaa Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan. Pasal 47 Subkoordinator Penyuluhan dan Pendayagunaa teknis, norma, standar, prosedur dan pemantauan dan evaluasi pendayagunaan pent masyarakat pedesaan. Subkoordinator Penyuluhan dan Pendayagunaan Penyuluh dan Kader Keluarga Berencana dalam melaksa tugas b, pelaksanaan pembuatan konsep kebijakan teknis terkait penyuluhan dan pendayagunaan penyul berencana/petugas lapangan keluarga instusi masyarakat pedesaan; berencana dan instusi masyarakat pedesaan; d. pelaksanaan penyusunan bahan pembii teknis tentang penyuluhan dan pendayagun: keluarga _berencana/penyuluh —_lapanj keluarga berencana dan instusi masyarakat pedesaan; e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di bidang tugasnya; dan f. pelaksanaan pengoordinasian tugas jabatan |pelaksa dan jabatan fungsional di bawah sesuai dengan fungsinya; dan g. pelaksanaan pemberian saran dan pertimbanhgan kepada atasan terkait bidang tugasnya. (3) a) 7) @) a Subkoordinator Penyuluhan dan Penday bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan. Pasal 48 Subkoordinator Pengendalian Penduduk dah Informasi Keluarga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi pengendalian penduduk dan informasi Subkoordinator Pengendalian Penduduk d. Keluarga dalam melaksanakan tugas sel yang dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana dan pyogram kerja tahunan Subkoordinator Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; b. pelaksanaan penyusunan behan rom kebijakan bimbingan teknis terkait pengendalian penduduk dan fasilitasi sistem informasi keluarga; ¢. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan| teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduly dan sistem informasi keluarga; d. pelaksanaan penyiapan bahan dan laksanakan koordinasi terkait bimbingan teknis terkait pengendalian penduduk dan fasilitasi sistem informasi kelu: o e. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terkait norma, standar, prosedur dan kriteria pengendalian penduduk dan informasi keluarga; f. pelaksanaan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada atasan; dan g. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. Subkoordinator Pengendalian Penduduk Informasi Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan. Paragraf 7 Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejehteraan Keluarga Pasal 49 Keluarga mempunyai tugas melaksanakan kebij teknis di bidang keluarga berencana, ketahanan dan jesejahteraan keluarga di Daerah. Bidang Keluarga Berencana, Ketehanan dan me (2) (3) Q) i) Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan fesejahteraan Keluarga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan perumusan kebijakan tekni Daerah di Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; b. penyelenggaraan norma, standar, prosedur kriteria di Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; ¢. penyelenggaraan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan pendistribusian alat obat kontrasepsi di Daerah; d. penyelenggaraan pembinaan kesertaan berencana di Daerah; e. penyelenggaraan kebijakan teknis dacrah di lber-keluarga bidang bina keluarga balita, pembinaan kerawanan rpmalas bina keluarga lansia dan rentan, dan pemberd sejahtera melalui usaha mikro keluarga; keluarga f. penyelenggaraan pemantauan dan cralna| di Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Keluarga; lesejahteraan g. penyelenggaraan bimbingan teknis dan fascia di Bidang fe Keluarga Berencana, Ketahanan dan Keluarga; dan h. penyelenggaraan rekomendasi saran dan kepada atasan tentang langkah dan ti diambil. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Keluarga sebagaimana dimakeud pada ayat (1) Kepala Bidang yang dalam melaksanakan bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pasal 50 Subkoordinator Jaminan Ber-Keluarga Berencana sejahteraan rtimbangan yang perlu sejahteraan lipimpin oleh berada di mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan dan evaluasi jaminan ber- keluarga berencana. Subkoordinator Jaminan Ber-Keluarga Berentana dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimakeud pada ayat (1) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja tahunan Subkoordinator Jaminan Ber-Keluarga Berencana; b. pelaksanaan penyusunan bahan rumusan bimbingan teknis terkait jaminan ber-keluarga ¢. pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan fasilitasi di bidang jaminan ber-keluarga beren¢ d. pelaksanaan penyiapan bahan dan m koordinasi terkait bimbingan teknis terkait keluarga berencana; kebijakan berencana; teknis dan ana; elaksanakan jaminan ber- 3) a) (2) ¢. pelaksanaan norma, standar. prosedur dan kriteria jaminan ber-keluarga berencana; f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terkait norma, standar, prosedur dan kriteria terkait jaminan| ber-keluarga berencana; g. pelaksanaan pelaporan hasil pelaksanaan| tugas dan kegiatan kepada atasan; dan h, pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang perlu diambil. Subkoordinator Jaminan —-Ber-Keluarga | Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Pasal 51 Subkoordinator Pembinaan Kesertaan Ber-Kel Berencana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahar! pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria, pemantauan flan evaluasi pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi dan evaluasi pembinaan kesertaan ber-keluarga Herencana di Daerah. Subkoordinator Pembinaan Kesertaan Ber-Keluarga Berencana dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimakslid pada ayat (2) mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana kerja Pembinaan kesertaan ber- keluarga berencan bkoordinator b, pelaksanaan penyusunan bahan pembinadn kebijakan telnis, norma, standar, prosedur dan kritefia di bidang pembinaan —kesertaan —ber-keluarga_| berencana, pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi; ber-keluarga berencana, pengendalian dan pehdistribusian alat kontrasepsi; d, pelaksanaan penyediaan fasilitas pelay: keluarga berencana; €. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembindan kesertaan ber-keluarga berencana, pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi; f. pelaksanaan inventarisir permasalahan yang ada terkait layanan pembinaan kesertaan_ber-I berencana, pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi; g. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta |pelaporan di bidang tugasnya; dan h. pelaksanaan pemberian saran dan pertimbahgan kepada atasan terkait bidang tugasnya. Q (a @ 8 if ) ) ) ) Subkoordinator Pembinaan Kesertaan Ber-Keh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. Pasal 52 Subkoordinator Ketahanan dan Kesejaht Keluarga mempunyai tugas menyiapkan bahan | pembinaan, pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemant dan evaluasi ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Subkoordinator Ketahanan dan Kesejahteraan melaksanaken tugas sebagaimana dimaksud mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan rencana kerja sub! b, pelaksanaan pembuatan konsep kebijakan teknis norma, standar, prosedur dan kriteria terkait ke dan kesejahteraan keluarga; c. pelaksanaan penyusunan bahan pempinaan dan pembimbingan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria tentang ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga; d, pelaksanaan penyusunan bahan kajian tenis pembinaan kesehatan reproduksi; e. pelaksanaan pemantauan dan pembi terhadap Keluarga balita, keluarga remaja, keluarga lonjut usia dan rentan; f. pelaksanaan monitoring dan evaluasi sertal pelaporan di bidang tugasnya; g pelaksanaan pemberian saran dan pertim! kepada atasan terkait bidang tugasnya; dan h. pelaksanaan rekomendasi saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah dan tindakan yang peflu diambil. Subkoordinator Ketahanan dan Kesejahte Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab Kepada Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga. BAB V DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Bagian Kesatu Kedudukan dan Susunan Organisasi Pasal 53 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Belitung Timur dengan Tipe A, mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan| dan Tugas Pembantuan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dan bidang pertanahan. (3) a) (2) (3) (4) Q) (2) i, pelaksanaan layanan arsip dinamis, layanan larsip statis, penyajian informasi, penelusuren arsip statis, |menyiapkan bahan dalam rangka penerbitan naskah symber arsip, melaksanakan pameran arsip statis dan| pengaduan masyarakat; mengelola j. penghimpunan dan mengunggah data informasi kearsipan kedalam sistem informasi kearsipan; k, pengelolaan perangkat teknologi_informasi dan komunikasi; 1, penyediaan akses dan layanan informasi kearsipan melalui Jaringan informasi kearsipan nasional; m, pelaksanaan evaluasi_secara_—_berkala penyelenggaraan sistem informasi kearsipan jaringan informasi kearsipan nasional dan m¢ hasilnya kepada pusat jaringan nasional; dan n, pelaksanaan rekomendasi saran,dan pertimb: atasan tentang langkah dan tindakan yang perl Subkoordinator Pengelolaan, Layanan dan Peman} sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam tugas secara administratif berada di bawah Ke| Kearsipan dan secara operasional bertanggung j Kepala Dinas. BAB XX Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 320 terhadap sional dan yampaikan gan kepada 1 diambil, faatan Arsip lakeanakan Bidang kepada Pada Dinas dapat dibentuk UPT untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis Penunjang tertentu sesuai ketentuang peraturan perundang-undangan. UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan dalam 2 (dua) kiasifikasi. Klasifikasi UPT sebagaimana dimaksud pada ay: atas: @. UPT kelas A untuk mewadahi beban kerja yang b. UPT kelas B untuk mewadahi beban kerja yang, Pembentukan UPT sebagaimana dimaksud pa ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah di secara tertulis kepada Gubernur. Pasal 321 Selain UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3: pendidikan terdapat satuan pendidikan. Satuan pendidikan sebagaimana dimaksud p berbentuk satuan pendidikan formal dan nonformal. t (2) terdiri besar; dan kecil, la ayat {1) sultasikan 10 di bidang la ayat (2) Pasal 322 Selain UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32{ , di bidang kesehatan terdapat Rumah Sakit Daerah dan Pusdt Kesehatan Masyarakat sebagai unit organisasi bersifat fungsio1 den unit layanan yang bekerja secara profesional. ( BAB XXI JABATAN PERANGKAT DAERAH Pasal 323 Kepala Dinas Daerah merupakan Jabatan Eselon Mb atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. (2) Sekretaris Dinas Daerah merupakan Jabatan Struktural Eselon Mila atau Jabatan Administrator. (3) Kepala Bidang pada dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon IIIb atau Jabatan Administrator. (4) Kepala Subbagian pada Dinas Daerah, Kepala| Seksi pada Dinas Daerah merupakan Jabatan Eselon [Va gtau Jabatan Pengawas. Pasal 324 (1) Pada masing-masing unit kerja di lingkungan| Pemerintah Daerah dapat dibentuk sejumlah kelompok jabatdn fungsional sesuai kebutuhan dan berdasarkan ketentuah peraturan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugay melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing- masing berdasarkan ketentuan__peraturan_ | perundang- undangan (3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dinjaksud pada ayat (2) di pimpin oleh subkoordinator sesuai dj ruang lingkup tugas dan fungsi. (4) Subkoordinator sebagaimana dimaksud ayat (3) melaksanakan tugas membantu sekretaris, kepald bagian dan atau bidang dalam penyusunan rencana, anaan dan pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pada satu kelompok substansi pada masing-masing pettgelompokan uraian fungsi. (8) Subkoordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) ditetapkan oleh pejabat pembina kepegawaian htas usulan pejabat yang berwenang. (6) Ketentuan mengenai pembagian ordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan ol¢h Bupati. Pasal 325 (1) Selain jabatan sebagaimana dimaksud dalam PD terdapat jabatan pelaksana (2) jumlah dan jenis jabatan pelaksana set 324, pada dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja dari setiap fungsi penyelenggardan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. (3) Jabatan pelaksana berada di bawah dan kepada kepala subbagian, kepala seksi subkoordinator (4) Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertany kepada kepala dinas, sekretaris, kepala subbagi ing jawab dan/atau ng jawab dan kepala seksi yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugasnya sesuai jenjangnya. BAB XXII TATA KERJA Pasal 326 (1) Dalam melaksanakan tugasnya kepala dinas, sekretaris dinas, Kepala bidang, kepala subbagian, kepala seksi dan Jabatan Fungsional yang harus menerapkan prinsip | koordinasi, organisasi maupun dengan perangkat deerah lain} (2) Setiap pimpinan wajib melaksanakan pengawa: integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik er as melekat pada bawahan yang dipimpin dan apaltila terjadi penyimpangan segera mengambil jangkah yang| sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un (3) Dalam hal kepala dinas berhalangan diwakil sekretaris dinas, dan apabila sekretaris bei diwakilkan kepada kepala bidang sesuai dengan| fungsinya. BAB XXIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 327 Nomor 45 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, dipertukan ingan. kepada wan, maka tugas dan 3, Fungsi Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Perat i Bupati dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Belitung Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2016 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Bupati Nomor 54 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2016 ten’ Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas D: Belitung Timur (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tit 2019 Nomor 55), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku... ur (Berita lomor 45) Peraturan lua Atas Susunan Kabupaten yar Tahun Pasal 328 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung Timur. Ditetapkan di Manggar pada tanggal 7 Janyari 2022 BUPATI BELITUNG TIMUR, ttd BURHANUDIN Diundangkan di Manggar pada tanggal 7 Januari 2022 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR, ttd IKHWAN FAHROZI BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 NOMOR 7 ‘HS NIGANVHANS pn SVNIC SINNSL 4 wwownes Agia vr. . VNVS3VIad INA ‘euyjse wesuaphefteas MAW ONALITA Wvdne — 1 ] yowanvi0 VORVATaN EVRuOANT Tar SST anary one at INVOLV seeenanGas | > [Swavnaseny wishin See "NVONANONTT f= 4 iva ate Wyaveasaa AoNvaviVEsS | |_abtimioocsans ssvrnvanroN : YOLYNIGNOONENS t BOLYNITHOONENS nouvntsioouans | |_¥OlvNiawooxens Vavonsnaa Wen nvanninanas Manette Tina aprvavad Towaviews homer cere aeeaee ava wvisvnnivars |---| wvquvivesosaa [~ | _“wwaisomoud Youvniewoonune SouWNiGuooxans Sotvvlevecnans aolvuagoodns YNVONaNaa NVNVYHOONGd NVLVHGSEH ISvSINAWI i 1zi0 Nva SouvNIauooMens adivniaaeesans sow itabenane {Sieouoouane messes vouvira avvaunvrasan xvavesoowaa apvanaa a : evavesmeas vava waewne avavavasvie AvaNVNVIVaa WavoNIaaa| | xva wwANUONSS Stonawsa wuvnasars vaverwaanns| | eyrqvnont NV vit vouvivian onvare AVPIVGNaO Nad ONVOle? Aviivogowen ONvna awaOavTEE nva ever nvouvnax | [wvrvmvogamx ava Avwnvowavas || avieviane — | |teakn‘enowadng ucLVNIeROGNaS nave ONT avnivuennras | SVNIC Wives MAWL ONNLITAG NALVdNEAV VNVONANAA VONVNTAY NV YACGNGNGd NVIIVONAONGd ‘NVLVHASEH SVNIC ISVSINVOYO N¥NASNS Bawls oNaLTIaa Nalvaneyy HVESVC SVNIG VEN VIVE NVC ISONAA ‘SVOAL "ISVSINVOSO NVNNSNS ONVLNSL @OzNOHVL — HONON, UnWL ONNLITaS LWvdne NYAALVale TINVIERVT

Anda mungkin juga menyukai