Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ALFAMIDI FRANCHISE BENGKULU

DOSEN PENGAMPU
Jimmi satria Wiratama SE.MM

DISUSUN OLEH
Ibrahim Fatwa Tjandra
21020049

Sekolah tinggi administrasi bengkulu(STIA)


Fakultas Administrasi Bisnis
Jurusan Manajemen Pemasaran
2022/2023

i
KATA iPENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan Saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, i12iJanuari i2023

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………… i


Kata Pengantar …………………………………………………………… ii
Daftar isi …………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………...... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………...………… 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 5
2.1 ALFAMIDI Express Franchise Bengkulu ………………………….. 5
BAB III : Penutup ………………………………………………………... 12
Kesimpulan …………………………………………………………......... 12
Daftar Pustaka ……………………………………………………………. 12

3
BAB iI
PENDAHULUAN

1.1 iLatar iBelakang iMasalah

Bisnis ritel adalah yang saling berhubungan dengan aktivitas penjualan yang secara langsung
kepada konsumen yang akan digunakan untuk kebutuhan pribadinya dan tidak digunakan untuk
keperluan bisnis. Setiap perusahaan yang melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen
akhir baik produsen, grosir, maupun pengecer dapat dikatakan bertindak dalam bisnis ritel/eceran.
Pengelolaan bisnis ritel tidak sekedar hanya membuka toko dan mempersiapkan barang-barang yang
lengkap tetapi harus mengikuti perkembangan teknologi agar dapat berhasil dan mempunyai
keunggulan tersendiri, keunggulan yang dimiliki masing-masing perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya seperti; penetapan harga, fasilitas belanja, pelayanan, diskon dan factor-
faktor lain.
Ekonomi merupakan hal yang terpenting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Seiring perkembangan zaman yang terus berjalan, tentunya kebutuhan manusia bertambah oleh
karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang
secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran ,
kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu
negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk
yang ada negara tersebut.

1.2 iRumusan iMasalah

Kita iharus imengerti idan imemahami itentang i“J&T Express Franchise Bengkulu”

4
BAB iII
PEMBAHASAN

2.1 ALFAMIDI Express Franchise Bengkulu

Profil Perusahaan
PT Midi Utama Indonesia Tbk didirikan pada bulan Juli 2007. Sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perseroan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan umum
termasuk perdagangan toserba/swalayan dan minimarket. Perusahaan berkedudukan di Gedung Alfa
Tower, Lantai 12, Kav. 7 – 9, Jl. Jalur Sutera Barat, Alam Sutera, Tangerang, Banten 15143.

Pada awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia Tbk bernama PT Midimart Utama. Gerai
pertamanya menyandang nama Alfamidi terletak di Jalan Garuda, Jakarta Pusat. Konsep Alfamidi
diciptakan untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja
mingguan di toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep supermarket mini yang
menempati luas area penjualan antara 200 hingga 400 meter persegi. Keunikan gerai Alfamidi
dibandingkan gerai sejenis lainnya adalah Alfamidi menyediakan produk fresh food, daging olahan
dan makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Pada tahun 2009, Perseroan melakukan pengembangan jenis gerai bernama Alfaexpress.
Alfaexpress diperkenalkan sebagai konsep gerai yang menyediakan makanan dan minuman siap saji.
Pada tahun 2011, untuk menyempurnakan konsep gerai Alfaexpress, Perseroan menandatangani
perjanjian Master Lisence Agreement (MLA) dengan Lawson Inc., Jepang yang memberikan hak
ekslusif bagi Perseroan untuk menggunakan dan bertindak sebagai sub-franchisor atas trademark dan
knowhow Lawson di wilayah Indonesia selama 25 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak.
Gerai Lawson sebagai gerai yang menyediakan makanan dan minuman siap saji (gerai
convenience) menjual berbagai macam makanan khas Jepang dan makanan lainnya seperti onigiri,
bento, nasi goreng, pasta serta produk minuman seperti kopi, es krim dan lain-lain. Sejalan dengan
langkah strategi pemasaran supaya tidak tumpang tindih antara format gerai yang ada, sejak bulan
Maret 2015, gerai Alfaexpress sudah tidak ada lagi.

Dinamika bisnis ritel di Indonesia terus mengalami perkembangan seiring dengan pertumbuhan
segmen middle market. Oleh karena itu, Perseroan berupaya menyempurnakan konsep gerai Alfamidi
dengan membentuk Alfasupermarket pada tahun 2015, sebagai jawaban atas peluang pasar yang
masih terbuka luas serta upaya memaksimalkan perolehan laba usaha Perseroan. Alfasupermarket.

didesain dengan konsep supermarket dengan luas area penjualan lebih dari 500 meter persegi.
Alfasupermarket hadir dengan gerai yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan
dengan menyediakan assortment yang lengkap didukung dengan strategi marketing yang kompetitif.
Pada tahun 2016, untuk memperkuat brand image dan brand awareness merek Alfamidi, Perseroan
melakukan rebranding merek Alfasupermarket menjadi Alfamidi super.

5
Perseroan mengemban visi untuk menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat,
mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan kualitas pelayanan yang
terbaik. Karenanya Perseroan berupaya memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan
pelanggan, gerai Perseroan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang
terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau.

Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui


melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program-program yang dilakukan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan misi Perseroan untuk membantu masyarakat sekitar. Selain itu juga
merangkul masyarakat dan institusi melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha-
wirausaha baru dan membuka lapangan pekerjaan.

Perseroan telah menerima penghargaan dari berbagai institusi yang terpercaya diantaranya:
Master Service Award for category of minimarket dari Makassar Research dan Makassar Terkini
(2011- 2012), Customer Loyalty Award as Leader of Net Promoter in the minimarket category dari
Majalah Swa (2012, 2013, 2015, 2016, dan 2017), Customer Loyalty Award as Good Net Promoter in
the convenience store category dari Majalah Swa (2012, 2013, 2015, dan 2017), The Best in
Experiential Marketing Award dan The Best in Social Marketing Award dari Majalah Marketing
(2013), Social Media Award dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing (2014-2015).

Saat ini PT Midi Utama Indonesia Tbk merupakan salah satu jaringan ritel yang mudah dijangkau
masyarakat luas. Pada akhir 2017 jumlah gerai Perseroan mencapai 1.444 gerai yang terdiri dari 1.396
gerai Alfamidi, 11 gerai Alfamidi super dan 37 gerai Lawson yang tersebar di beberapa pulau
Indonesia meliputi pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Jaringan gerai tersebut terdiri
dari gerai milik sendiri dan dalam bentuk kerjasama waralaba dengan pihak ketiga. Didukung lebih
dari 19.000 karyawan, Perseroan melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia.

Faktor apa saja yang berpengaruh

1. Strategi Penetrasi Pasar


Yang dimaksud dengan strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi untuk meningkatkan
kegiatan pasar (market share) supaya usaha pemasaran lebih aktif. Strategi untuk
meningkatkan kegiatan pasar dapat dilakukan melalui upaya pemasaran seperti meningkatkan
promosi dan publisitas serta meningkatkan pelayanan. Meningkatkan kegiatan promosi sangat
penting biasanya dilakukan melalui media televisi, off air, dan media cetak.

2. Strategi Pengembangan Pasar


Merupakan upaya untuk memperkenalkan “Alfamidi” kepada konsumen. Dan gerai toko
sudah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya,
Malang, Bali dan Makassar. Tentang kelebihan dari “Alfamidi” dibandingkan yang lain.
Contohnya “ Alfamidi” menyediakan frozen food seperti daging segar serta sayuran dan buah
segar lebih banyak. Alfamart dan Indomaret tidak menjual sayuran segar dan daging serta
ayam frozen.

6
Laba dalam Perusahaan
Merupakan sebagai tujuan perusahaan yang paling utama untuk setiap usaha dan sebagai dasar
utuk menekankan tingkat biaya, sehingga dapat memaksimalkan laba penjualan kerena dengan
meminimalkan biaya produksi maka laba yang maksimal akan tercapai. ( Menurut M. Nafarin
2007:166). Pendapatan bersih PT Midi Utama Indonesia Tbk (Perseroan) yang mencapai Rp3,9 triliun
sepanjang 2012 atau naik 49,9 persen dari periode sebelumnya diklaim tidak terlepas dari langkah
ekspansi perseroan sepanjang 2012.

Langkah ekspansi yang paling signifikan hingga mencapai kenaikan pendapatan bersih hingga
Rp1,3 triliun dikatakan Presdir PT Midi Utama Indonesia Tbk, Rullyanto disebabkan penambahan
jaringan toko Alfamidi dan Lawson yang tersebar di Jabodetabek dan luar Jawa makin dilirik
masyarakat. Dalam laporan keuangan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan)
yang digelar, Senin (10/6/2013) sepanjang 2012 perseroan berhasil mencatatkan pendapatan bersih
sebesar Rp3,9 triliun atau naik sebesar Rp1,3 triliun (49,9 persen) dari periode yang sama tahun
sebelumnya.

Sementara dari sisi laba komperehensif ada peningkatan sebasar 42,3 persen dari periode yang
sama di 2011 atau naik dari Rp31,6 miliar pada 2011 menjadi Rp45 miliar pada 2012. "Selama 2012
perseroan berhasil menambah 129 gerai Alfamidi dan 74 gerai Lawson sehingga saaat ini tercatat ada
452 Alfamidi dan 116 Aldaexpres dan 84 Lawson yang tersebar di Jabodetabek dan beberapa wilayah
diluar Jawa," terangnya. Bila dilihat pencapaian perkembangan PT Midi Utama Indonesia Tbk sejak
berdiri pada 2007 lalu terlihat perkembangan pendapatan bersih dan laba komprehensif perseroan
rata-rata di atas 40 persen. Bahkan hingga akhir kuartal pertama di 2013, PT Midi Utama Indonesia
Tbk mengklaim sudah membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,08 triliun atau meningkat dari
periode yang sama di 2012 sebesar Rp789 miliar. Sementara dari sisi laba komprehensif perseroan
mencatat laba sebesar Rp2,3 miliar.

PT Midi Utama Indonesia Tbk meraih pendapatan bersih sebesar Rp 788,96 miliar pada Kuartal I
(Q1) 2012, atau meningkat sebesar 45,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebesar
Rp 543, 83 miliar. Dari sisi laba bersih, perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 147 % dari Rp 2,21
miliar pda Q1 2011 menjadi Rp 5,46 miliar pada Q1 2012. Perseroan menargetkan membuka
sebanyak 130 gerai Alfamidi dan 100 gerai Lawson pada tahun 2012 ini. Sebelumnya, pada akhir
tahun 2011 lalu, perseroan mengoperasikan sebanyak 509 gerai yang terdiri dari 323 gerai Alfamidi,
176 gerai Alfaexpress dan 10 gerai Lawson. “Perseroan berhasil membuka lembaran baru dengan
menghadirkan convenience store merek Lawsom sejak 2011.
Adanya Lawson ini diharapkan bisa meningkatkan laba bersih Perseroan,” ujar Suantopo Po
Corporate Secretary PT Midi Utama Tbk saat press conference Public Expose PT Midi Utama Tbk di
Cikokol, Tangerang, Jumat (22/6).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa laba selain sebagai tujuan utama perusahaan juga bisa digunakan
sebagai alat daya tarik para investor lain atau sebagai alat mengefesienkan kegiatan usaha yang akan
dijalankan. TANGERANG, BP - PT. Midi Utama Indonesia (Alfamidi) menargetkan untuk membuka
150 gerai baru hingga penghujung tahun 2013 mendatang. Pembukan gerai ini tak lepas dari terus
meningkatnya pendapatan Alfamidi rata-rata sebesar 40 persen selama 5 tahun terakhir secara
berturut-turut. “Tahun ini, kami akan buka 150 gerai lagi di 7 cabang Alfamidi yang tersebar se-
Indonesia. Investasi tiap Alfamidi ini kami membutuhkan dana sekitar Rp2 miliar hingga Rp3 miliar
per gerainya,” kata Direktur Keuangan PT. Midi Utama Indonesia, Suantopo Po, usai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, di Cikokol, Kota Tangerang, Senin (10/6).

7
Untuk perbandingan peningkatan pendapatan Alfamidi, Suantopo menyebutkan, per tahun 2010
lalu, pendapatan Alfamidi baru sebesar Rp1,597 triliun, dan meningkat tahun selanjutnya menjadi
Rp2,583 triliun. “Hasil RUPS tahun 2012 ini, kami mendapatkan laba Rp3,9 miliar, atau naik sebesar
49% dari tahun sebelumnya. Atau sama artinya, setiap tahun laba Alfamidi naik di kisaran 40
persen/tahun,” jelasnya. Menurut Suantopo lagi, pencapaian yang signifikan itu tak lepas dari langkah
ekspansi Alfamidi selama tahun 2012. Dimana, sepanjang tahun lalu, perusahaan perseoran tersebut
mampu menambah 129 gerainya di berbagai wilayah se-Indonesia. “Kami juga kembangkan gerai
Lawson (baru) sebanyak 74 gerai. Jadi total tahun ini jumlah gerai kami sudah mencapai 652 gerai
yang terdiri dari 452 gerai Alfamidi, 116 gerai Alfaexpress, dan 84 gerai Lawson,” bebernya.

Dengan terus bertambahnya jumlah gerai milik PT Midi Utama Indonesia tersebut, mampu
memberikan sumbangan besar bagi perekrutan pegawai. Tercatat selama 5 tahun berdirinya perseroan,
jumlah karyawan sudah mencapai 13 ribu orang lebih. “Kinerja yang memuaskan ini tentu tak lepas
dari kerja-kerja karyawan kami. Jadi, kami patut apresiasi juga kerja mereka, dan juga tentunya
dukungan para pemilik saham,” jelasnya. Terkait dengan rencana penambahan gerai Alfamidi tahun
ini, Suantopo menyatakan bahwa, pihaknya membutuhkan dana investasi yang cukup besar. Dengan
rata-rata setiap gerai membutuhkan investasi Rp2 miliar-Rp3 miliar, sehingga untuk membangun 150
gerai barunya, Alfamidi membutuhkan dana tak kurang dari Rp450 miliar. “Kami yakin semua
rencana itu tercapai dengan bantuan modal perbankan yang mencapai 75 persen, sedangkan sisanya
akan kami siapkan dari dana segar kami sebesar 25 persennya,” singkat Suantopo yang didampingi
Direktur Operasional, Dany Liaw, dan Direktur Pemasaran, Lilik Setia Budi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Midi Utama Indonesia, Rullyanto mengatakan, hasil RUPS
juga menetapkan bahwa pelayanan masih akan jadi fokus utama perusahaannya. Hal itu dilakukan
untuk mengikat pelanggan setia Alfamidi, Alfaexpress dan juga Lawson yang masih dalam naungan
PT. Midi Utama Indonesia. “Tahun ini, kami juga mulai buka pelayanan bayar listrik, pengiriman
uang, telepon, dan pembayaran motor di semua gerai kami,” singkatnya.(pane/hendra/BNN).

Perkembangan dalam Perusahaan


Dibanding tahun lalu, bisnis Alfamidi mengalami growth sekitar 50%. Jumlah ini diprediksi
Deni, panggilannya, akan meningkat terus setiap tahun. Meski biaya investasinya lumayan besar,
berkisar antara Rp 1 milyar – Rp 2 milyar, orang tertarik karena balik modalnya lumayan cepat. Rata-
rata di 28 bulan sudah balik modal. Malah ada yang dalam tempo 6 bulan sudah balik modal.
“Dengan masa kerjasama kemitraan selama 10 tahun, tentu saja usaha ini menguntungkan,” tambah
Deni. Selain dekat dengan tempat tinggal, konsep yang diterapkan adalah menggantikan peran pasar
tradisional, yang pada sore dan malam hari sudah tutup. “Saat ini, warga masyarakat terutama di
daerah perkotaan, banyak beraktivitas hingga malam.
Mereka butuh produk-produk yang dekat dengan mereka tinggal. Kalau pergi ke supermarket,
jaraknya agak jauh,” tutur Deni. Untuk melayani pasokan barang ke seluruh Indonesia, Alfamidi
menyediakan 5 DC (distribution center) yang tersebar di seluruh Indonesia. Satu DC memiliki 60-100
mobil operasional yang mendistribusikan berbagai macam produk ke setiap gerai Alfamidi. “Setiap
DC bisa memasok sampai 200 toko setiap harinya.
Tergantung jarak masing-masing toko,” terang Deni. Lantaran jaraknya tidak berjauhan, di pulau
Jawa satu mobil operasi bisa mengirimkan ke 2 toko sekaligus. Hal tersebut berbeda misalnya,
dengan Alfamidi yang berada di Palopo, Sulawesi Selatan. Perlu waktu seharian untuk mengantarkan
produk ke toko-toko yang ada di sana. Jam operasional kendaraan dari mulai pukul 5 pagi, hingga
pukul 12 malam. Ada 2 jenis kendaraan yang digunakan oleh Alfamidi untuk distribusi, yaitu
Mitsubishi Colt dan Hino.

8
Paling banyak digunakan adalah Mitsubishi Colt. “Kenapa kami memakai kendaraan ini? Karena
ketangguhannya sudah teruji, semua orang juga tahu. Apalagi kami membawa bahan-bahan yang
hendak dipredagangkan,” jelas Deni. Untuk Hino sendiri, belum sepenuhnya digunakan. Masih dalam
taraf ujicoba di beberapa tempat distribusi

Kepuasan Konsumen
Satisfaction adalah kata dari bahasa latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere
yang berarti to do atau melakukan. Jadi produk atau jasa yang bisa memuaskan adalah produk atau
jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.
Menurut Philip Kotler (2004), “ kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi / kesannya terhadap kinerja (atau
hasil) suatu produk dan harapanharapannya.” Untuk menciptakan kepuasan pelanggan, harus
menciptakan kepuasan pelanggan, harus menciptakn dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh
pelanggan yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pelanggannya.

Definisi Kepuasan Konsumen.

Menurut J. Supranto ( 2001; 233 ) “kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang yang
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapan”. Jadi tingkat kepuasan
merupan istilah dari perbedaan antara kinerja dibawah harapan, pelanggan akan puas. Menurut Handi
Irawan D, ( 2002; 3 ) “pelayanan adalah sesuatu yang dilakukan seseorang, organisasi, atau instansi
kebutuhan orang lain dengan memberikan kemudahan-kemudahan”. Sedangkan menurut Fendy
Tjiptono ( 2001; 52 ) “pelayanan dapat diartikan sebagai jasa, yaitu aktifitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual”.

Perilaku Konsumen

Setiap perusahaan selalu mengembangkan sistem dalam memproduksi dan menyalurkan barang
dan jasanya. Dengan demikian perkembangan teknologi akan mengakibatkan sistem tersebut semakin
komplek dan barang-barang ekonomi yang tersedia semakin beraneka ragam. Untuk mengembangkan
sistem tersebut, perusahaan perlu mengadakan penelitian mengenai perilaku konsumen didalam
pengambilan keputusan untuk membeli. Berbicara mengenai perilaku konsumen berarti juga
membicarakan tentang perilaku manusia, akan tetapi hanya dalam ruang lingkup yang lebih terbatas.
Pengertian perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya
proses pengambilan keputusan pada persiapan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Penting dari arti
perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa.

Pengertian perilaku konsumen ini sering dikacaukan dengan pengertian perilaku pembeli.
Perilaku pembeli tampak pada pembelian untuk lembaga-lembaga, organisasi industri dan bermacam-
macam tingkat penjualan kembali untuk pedagang besar ataupun pedagang eceran. Perilaku
konsumen tidak saja mempelajari yang dibeli atau dikonsumsikan. Tetapi juga dimana, bagaimana
kebiasaan dan dalam kondisi macam apa barang barang dan jasa-jasa yang dibeli. Terdapat tiga faktor
yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan seorang konsumen yaitu Individual Consumer,
Environmental Influences, Marketing Strategy. Individual Consumer merupakan pemilihan terhadap
merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi terhadap karakteristik merek dan sikap mereka
terhadap alternatif merek. 

9
Environmental Influences merupakan lingkungan yang mempengaruhi pembelian seseorang adalah
budaya kelas sosial, keluarga atau kelompok masyarakat pada situasi tertentu. Marketing
Strategy merupakan variabel-variabel dalam strategi pemasaran seperti produk, harga, promosi dan
distribusi dinilai dan dievaluasi oleh konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

      Dalam rangka pengembangan strategi pemasaran, peranan perilaku konsumen adalah penting,
karena manajer akan mempunyai pandangan yang lebih luas, dan akan mengetahui peluang baru yang
berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. secara sederhana variabel-variabel perilaku
konsumen dapat dibagi menjadi faktor ekstern, faktor intern, dan proses pengambilan keputusan.
Faktor ekstern, terdiri dari kebudayaan, kelas sosial, kelompok referen, serta keluarga. Faktor intern,
terdiri dari motivasi, persepsi, kepribadian dan konsep diri, relajar dan sikap dari individu. Proses
pengambilan keputusan yaitu menganalisa keinginan dan kebutuhan, mencari informasi dari sumber-
sumber yang ada, penilaian dan pemilihan, keputusan untuk membeli dan perilaku sesudah membeli.
 

Faktor pendukung

 Faktor ketersediaan produk


Produk yang dijual banyak macamnya, mulai dari peralatan rumah tangga, makanan,
minuman, keperluan bayi, kosmetik.Berdasarkan koesioner diperoleh hasil sebagai berikut :
dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju 11 responden atau 22%, yang menyatakan
setuju 29 responden atau 58%, yang menyatakan netral 8 responden atau 16%, yang
menyatakan tidak setuju 2 responden atau 4%, yang menyatakan sangat tidak setuju 0
responden. Masing-masing jenis produk tersedia dalam jumlah banyak. Berdasarkan
koesioner diperoleh hasil sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju
7 responden atau 14%, yang menyatakan setuju 16 responden atau 32%, yang menyatakan
netral 17 responden atau 34%, yang menyatakan tidak setuju 10 responden atau 20%, yang
menyatakan sangat tidak setuju 0 responden.
Harga produk lebih murah dari harga di pasar.Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil sebagai
berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju 6 responden atau 12%, yang
menyatakan setuju 11 responden atau 22%, yang menyatakan netral 16 responden atau 32%,
yang menyatakan tidak setuju17 responden atau 32%, yang menyatakan sangat tidak setuju 0
responden. Adanya promo discount (potongan harga) untuk produk bar.Berdasarkan
kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju
11 responden atau 22%, yang menyatakan setuju 16 responden atau 32%, yang menyatakan
netral 15 responden atau 30%, yang menyatakan tidak setuju 8 responden atau 16%, yang
menyatakan sangat tidak setuju 0 responden.
Waktu buka dan tutup.( alfamidi buka jam 07.30 pagi) Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil
sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju 9 responden atau 18%,
yang menyatakan setuju 23 responden atau 46%, yang menyatakan netral 7responden atau
14%, yang menyatakan tidak setuju 9 responden atau 18%, yang menyatakan sangat tidak
setuju 2 responden atau 4%.(alfamidi tutup 21.00 malam) Berdasarkan kuesioner diperoleh
hasil sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju 5 responden atau
10%, yang menyatakan setuju 17 responden atau 34%, yang menyatakan netral 16 responden
atau 32%, yang menyatakan tidak setuju 11 responden atau 22%, yang menyatakan sangat
tidak setuju 1 responden atau 2%.

10
 Keramahan petugas
Membukakan pintu ketika pembeli hendak masuk atau keluar. Berdasarkan kuesioner
diperoleh hasil sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan sangat setuju 5
responden atau 10%, yang menyatakan setuju 9 responden atau 18%, yang menyatakan netral
6 responden atau 12%, yang menyatakan tidak setuju 22 responden atau 44%, yang
menyatakan sangat tidak setuju 8 responden atau 16%. Petugas menawarkan produk tertentu
(yang ada di dekat kasir). Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut : dari 50
responden yang menyatakan sangat setuju 5 responden atau 10%, yang menyatakan setuju 24
responden atau 48%, yang menyatakan netral 13 responden atau 26%, yang menyatakan tidak
setuju 7 responden atau 14%, yang menyatakan sangat tidak setuju 1 responden atau 2%.
Lokasi. Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut: dari 50 responden yang
menyatakan sangat setuju 15 responden atau 30%, yang menyatakan setuju 27 responden atau
54%, yang menyatakan netral 7 responden atau 14%, yang menyatakan tidak setuju 1
responden atau 2%, yang menyatakan sangat tidak setuju 0 responden atau 0%. Kenyamanan.
Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil sebagai berikut : dari 50 responden yang menyatakan
sangat setuju 16 responden atau 32%, yang menyatakan setuju 28 responden atau 56%, yang
menyatakan netral 6 responden atau 12%, yang menyatakan tidak setuju 0 responden atau 0%,
yang menyatakan sangat tidak setuju 0 responden atau 0%.

11
BAB iIII
PENUTUP

Kesimpulan

Konsep Alfamidi dikembangkan untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari belanja
bulanan menjadi belanja mingguan dan belanja ke toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan
sebagai konsep “supermarket mini” yang menempati luas area penjualan dari 200 - 400 meter persegi;
dimana sekitar 20% luasnya digunakan untuk memajang produk fresh-food (buah, sayur dan makanan
beku). Bauran produk yang dijual di Alfamidi mencapai 7.000 SKU dan dilengkapi dengan produk-
produk fresh-food, seperti: buah, sayur mayur, dan daging olahan/makanan beku yang dibutuhkan
oleh masyarakat serta tidak dijumpai di gerai minimarket-minimarket yang sudah ada.

Alfamidi dengan tagline “Belanja Puas Harga Hemat” diposisikan untuk dapat memberikan
pelayanan dan pengalaman belanja pelanggan agar terpenuhi kebutuhannya dan dengan harga yang
hemat. lfamidi sebagai “gerai komunitas”, berlokasi di wilayah pemukiman agar dapat melayani
dengan cepat dan mudah dijangkau masyarakat dari rumah. Sebagai gerai komunitas, Alfamidi juga
mengajak masyarakat sekitar gerai untuk dapat berusaha/berdagang dengan menempati area depan
samping gerai. Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan perubahan belanja konsumen dari
belanja bulanan menjadi belanja mingguan di toko yang terdekat.

DAFTAR iPUSTAKA

https://www.alfamidiku.com/menu-korporasi/profil-perusahaan
https://makassar.tribunnews.com/2019/01/26/tribunwiki-sejarah-alfamidi-dan-beberapa-outletnya-
di-kota-makassar
https://alfamidi-tidar.blogspot.com/2012/01/sejarah-alfamidi.html
https://asiskash.blogspot.com/2014/04/tugas-softskill1-bisnis-retail-terhadap_17.html

12

Anda mungkin juga menyukai