Anda di halaman 1dari 8

Pengertian 

Fungsi Eksponensial
Diketahui  x anggota himpunan bilangan real. Fungsi eksponensial merupakan fungsi
yang memetakan setiap x ke f(x) = ax, dengan a > 0 dan a ¹ 1.
Bentuk Umum Fungsi Eksponensial
Bentuk umum fungsi eksponensial adalah y = f(x) = kax atau f : x ® kax. 
Keterangan:
    x disebut peubah (variabel) bebas dengan daerah asal (domain)
  D = {x | –¥ < x < ¥, x Î R}.
    a disebut bilangan pokok (basis) dengan syarat a > 0 dan
  a ¹ 1 (0 < a < 1 atau a > 1).
    y disebut variabel tak bebas.
    k disebut konstanta.
Bentuk dan Sifat Grafik Fungsi Eksponensial
Salah satu bentuk grafik fungsi eksponensial ditunjukkan sebagai berikut.
Lihat grafik dibawah ini, grafik g(x) dihapus.
Cara Menggambar Grafik Fungsi Eksponensial
Langkah-langkah menggambar grafik fungsi eksponensial sebagai berikut:
1. Buatlah tabel titik bantu berupa nilai-nilai x dan y, yaitu dengan memilih beberapa nilai x
sehingga nilai y mudah ditentukan.
2. Gambarlah titik-titik tersebut pada bidang koordinat.
3. Hubungkan titik-titik yang dilalui dengan kurva mulus.

CONTOH SOAL
Diketahui grafik fungsi f(x) = k × 2x – 2
. Grafik tersebut melalui titik (2, 3). Tentukan:
a. nilai k, = 3
b. nilai f(4) = 12

MATERI PENGAYAAN
PERTUMBUHAN
1)  Bunga Majemuk
        Jumlah tabungan setelah t tahun dihitung dengan rumus:
                Mt = M + (1 + i)t
        Keterangan:    Mt = jumlah tabungan setelah t tahun
                      M = jumlah tabungan mula-mula
                         i = besar suku bunga
                        t = lama menabung (dalam tahun)
2) Pertumbuhan Populasi
Jika jumlah populasi mula-mula P dan jumlah populasi setelah t tahun adalah Pt, jumlah
populasi
pada saat t tahun dinyatakan sebagai  Pt = Peit.
Keterangan:
Pt = populasi setelah t tahun
P = populasi mula-mula
i = tingkat pertumbuhan populasi
e = 2,718

PELURUHAN
Misalkan terdapat t lembar kaca. Setiap lembar kaca mengurangi cahaya yang
menembusnya sebanyak i (i dalam persen). Persentase cahaya P yang menembus t lembar
kaca dapat dinyatakan sebagai P = 100(1 – i)t.
Jika intensitas cahaya berkurang secara kontinu, diperoleh:
                        P = 100e-it
Fungsi Eksponensial
Selain mengetahui apa itu eksponensial, kamu juga perlu mengenal fungsi dari eksponensial
tersebut. Aturan pada fungsi eksponensial yakni jika ada bilangan real x, maka eksponen
berfungsi untuk memetakan x ke ax. 
Syarat utama agar hal tersebut dapat terjadi adalah nilai a harus lebih dari nol dan nilai a
harus tidak boleh sama dengan 1. Fungsi tersebut bisa dituliskan menjadi f : (x) = ax. 
Lebih lanjut lagi, fungsi eksponen memiliki bentuk persamaan fungsi eksponen yang
meliputi: 

Bentuk Bilangan Eksponensial


Bilangan eksponensial sama saja dengan singkatan dari perkalian. Sekarang, anggap saja “a”
adalah bilangan real sedangkan “z” adalah bilangan bulat positif. Maka, kamu bisa menarik
kesimpulan bahwa persamaan eksponensialnya berasal dari hasil kali a sebanyak z faktor. 
Penulisannya seperti ini: 
az = a x a x a x a x a x a …… x a. 
Bilangan yang dilambangkan dengan “z” tersebut merupakan pangkat. 
Bilangan eksponensial memiliki 3 bentuk yang meliputi eksponensial nol, negatif dan
pecahan. Berikut penjelasannya:  
Bilangan Eksponensial Nol
Pengertian apa itu eksponensial bentuk nol adalah bilangan dengan a yang memiliki pangkat
0 (nol) dan memiliki nilai yang setara dengan 1 (satu). Penulisannya jika a merupakan
bilangan real, yakni a0 = 1. 
Bilangan Eksponensial Negatif
Jenis yang kedua adalah bilangan eksponensial bentuk negatif dengan bilangan a yang
memiliki pangkat negatif. Apabila a merupakan bilangan basis dan tidak sama dengan 0
sedangkan y merupakan bilangan positif, maka penulisannya yakni a-y = (1/a)x.  
Bilangan Eksponensial Pecahan
Selanjutnya, pengertian apa itu eksponensial bentuk pecahan adalah bilangan dengan a
berpangkat dalam bentuk pecahan. Jika bilangan a merupakan bilangan basis, tidak setara
dengan 0 dan y termasuk bilangan bulat positif, maka penulisannya menjadi: 
a1/y = ya
Sifat Bilangan Eksponensial
Agar lebih memahami mengenai apa itu eksponensial, kamu perlu mengetahui sifat-sifat
eksponen sehingga dapat mengoperasikannya dengan baik. Eksponen memiliki 8 sifat, antara
lain: 
a0 = 1
Pada sifat ini berlaku satu syarat mutlak yakni nilai bilangan basis tidak boleh setara dengan
0 (nol). Alasannya, jika a = 0, maka hasilnya menjadi tidak bisa terdefinisikan. 
am x an = am+n  
Pada sifat yang kedua ini, jika perkalian dengan bilangan basis yang sama, maka pangkatnya
harus ditambah. 
am : an = am-n 
Apabila pembagian dengan bilangan basis yang sama, maka pangkatnya menjadi dikurang. 
(am)n = amxn 
Pada sifat selanjutnya, apabila bilangan basis yang berpangkat memiliki pangkat lagi, maka
dua pangkat tersebut harus dikalikan. 
(axb)m = am x bm
Pada sifat ini berlaku aturan jika perkalian bilangan basis dipangkatkan, maka pangkat akan
melekat pada tiap bilangan tersebut. 
abm =  ambm 
Aturan yang ditetapkan pada sifat ini adalah jika bilangan pecahan dipangkatkan, maka
pembilang dan penyebutnya pun harus dilekatkan pangkat. Syarat utamanya yakni nilai
bilangan penyebut tidak boleh setara dengan 0 (nol). 
1an = a-n
Sifat eksponen selanjutnya berlaku aturan jika bilangan penyebut pada suatu pecahan
memiliki pangkat positif, maka pangkat tersebut harus dijadikan negatif. Sebaliknya, jika
pangkat pada bilangan penyebut bernilai negatif, maka harus diganti menjadi positif. 
nam = am/n
Aturan yang berlaku pada sifat ini yaitu nilai n diubah menjadi bilangan penyebut sedangkan
nilai m diubah menjadi bilangan pembilang pada pangkat dari bilangan basis a. 
Contoh Soal dan Jawaban
Setelah mengetahui definisi apa itu eksponensial, kamu menjadi paham bahwa bentuk
eksponen dapat mempersingkat penulisan angka dan sifat yang dimiliki dapat mempermudah
dalam penyelesaian operasi hitung. 
Sekarang, kamu perlu mengetahui contoh soal tentang eksponen dan cara penyelesaiannya.
Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini: 
1. (8a3)2 : 2a4 = 
Cara untuk menjawab soal tersebut, pertama kamu harus menguraikannya terlebih dahulu
menjadi bentuk pecahan agar lebih mudah: 
(8a3)22a4
(8)2 x (a3)22a4
Perhatikan bentuk tersebut. Kamu akan melihat (a3)2 yang merupakan memiliki bentuk
bilangan yang berpangkat lalu dipangkatkan lagi. Berdasarkan sifat eksponen, maka kamu
bisa mengalikan kedua pangkat tersebut. Langkah selanjutnya menjadi: 
(8)2 x a3x22a4
64 x a62 x a4
Pada bentuk tersebut, ada pembagian bilangan berpangkat yakni a6 : a4 dengan bilangan basis
yang sama. Maka, sesuai sifat eksponen, kamu boleh mengurangkan kedua bilangan pangkat
tersebut. Dengan begitu, hasil akhirnya menjadi 32a2. 
2. Tentukan nilai x dari persamaan eksponensial 22x-8 = 161-x
Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyamakan bilangan basis pada sisi kanan dan
kiri sehingga perhitungannya lebih mudah. Kamu perlu mengubah angka 16 menjadi basis 2
seperti pada sisi kiri, sehingga menjadi: 
22x-8 = 161-x
22x-8 = (24)1-x
Pada persamaan tersebut, ada bentuk (24)1-x sehingga kamu perlu berpatokan pada sifat
eksponen yakni bilangan berpangkat yang dipangkatkan lagi, maka pangkatnya dikalikan. 
22x-8 = 24-4x 
Sekarang, bilangan basis pada sisi kanan dan kiri sudah sama, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan nilai x sesuai yang ditanyakan. Kamu hanya perlu menghitung
pangkatnya saja tanpa memperdulikan bilangan basisnya karena nilainya sudah setara:
2x – 8 = 4 – 4x 
2x + 4x = 4 + 8 
6x = 12
x = 2 
Maka, nilai x dari persamaan eksponen tersebut adalah 2. 
3. Selesaikan persamaan eksponen berikut 33x-2 = 5x-1
Soalnya hampir sama dengan nomor sebelumnya, ya. Tapi, kamu tidak bisa menyamakan
bilangan basis pada sisi kanan dan kiri karena kedua bilangan tersebut tidak memiliki sifat
perpangkatan alias tidak bisa diubah menjadi bentuk pangkat. 
Maka dari itu, kamu hanya perlu menyamakan bilangan pangkatnya. 
33x-2 = 5x-1 
33(x-1) = 5x-1
27x-1 = 5x-1
Setelah pangkatnya sudah sama, kamu tinggal mencari nilai x: 
x – 1 = 0 
x=1
Jadi, nilai x pada persamaan eksponen tersebut adalah 1. 
4. Tentukanlah himpunan penyelesaian dari eksponen 8x2+x = 16x2-1
Kedua bilangan basis tersebut berbeda, tapi memiliki sifat perpangkatan sehingga kamu perlu
menyamakannya terlebih dahulu menjadi: 
8x2+x = 16x2-1
23(x2+x) = 24(x2-1) 
Kemudian, setelah sama-sama berbasis 2, kamu hanya perlu menghitung bilangan
pangkatnya untuk menyelesaikan soal: 
3(x2 + x) = 4(x2 – 1) 
3x2 + 3x = 4x2 – 4 
x2 – 2x – 3 = 0 
(x – 3) atau (x + 1) = 0 
x = 3 atau x = 0 
Jadi, nilai dari persamaan eksponen tersebut adalah {3,0} 
Baca Juga :

Cara Menghitung Kuesioner Penelitian Kuantitatif yang Baik dan Benar

5. Nilai x dari (22 )x= 2x2  (22 )-10 


Langkah pertama, kamu harus menguraikan soal sesuai dengan sifat eksponen agar lebih
mudah dalam penghitungan selanjutnya. 
Pada soal, terdapat bentuk bilangan akar yang memiliki pangkat (22 )x dan (22 )-10 , sesuai
dengan sifat eksponen, maka pangkat diubah menjadi bentuk pecahan dengan angka 2
sebagai bilangan penyebut dan angka 1 sebagai bilangan pembilang. 
(2½)x = 2x2 x (2½)-10 
2½x = 2x2 x 2-10/2 
Sekarang, persamaan tersebut sudah memiliki bilangan basis yang bernilai sama yakni 2.
Maka dari itu, langkah selanjutnya hanya perlu menghitung bilangan pangkat untuk
menemukan nilai x: 
12 x = x2 x -102
x2 – 12 x – -102 = 0 
Agar bentuk pecahannya bisa hilang untuk mempermudah penghitungan, maka kalikan
persamaan tersebut dengan angka 2 sehingga menjadi: 
2x2 – x – 10 = 0 
(2x + 5) (x – 2) = 0 
x = -52 atau x = 2 
Jadi, nilai x dari persamaan tersebut yaitu -52 atau 2. 
Baca Juga :

Cara Menghitung Persen Secara Cepat Lengkap dengan Contohnya

6. Tentukan nilai y dari persamaan 1000(y2-4y-5) = 10(y2-2y-3)


Pada pengertian apa itu eksponensial, kamu bisa memahami bahwa bentuk perpangkatan bisa
menyederhanakan angka yang besar. 
Pada soal, terdapat bilangan besar yakni 1000, namun bilangan tersebut dapat disederhanakan
dengan cara dipangkatkan menggunakan bilangan basis 10. Dengan begitu, sisi kanan dan sisi
kiri memiliki bilangan basis yang sama. 
(103) (y2-4y-5) = 10(y2-2y-3) 
103y2-4y-5 = 10(y2-2y-3)
Karena bilangan basisnya sudah sama, maka tinggal menyelesaikan bilangan pangkatnya saja
untuk menemukan nilai y dari persamaan tersebut: 
3y2 – 4y – 5 = y2 – 2y – 3
2y2 – 2y – 2 = 0 
(2y – 2) (y + 1) = 0 
y = 1 atau y = -1 
Jadi, nilai y pada persamaan tersebut adalah 1 atau -1. 
7. Berapakah nilai dari p dan q dari persamaan 814x-8 = 34×2-12x+2
Pada persamaan tersebut, kedua bilangan basis tidak sama sehingga harus disamakan terlebih
dahulu. Kedua bilangan memiliki sifat perpangkatan sehingga angka 81 dapat diubah menjadi
3 agar sama dengan basis pada sisi kanan. 
34(4x-8) = 34×2-12x+2 
Karena persamaan tersebut sudah memiliki bilangan basis yang sama yakni 3, maka kamu
hanya perlu mengoperasikan bilangan pangkatnya. Penghitungannya menjadi: 
4(4x – 8) = 4x2 – 12x + 2 
16x – 32 = 4x2 – 12x + 2 
4x2 – 12x + 2 – 16x + 12 = 0 
4x2 -28x + 14 = 0 
Jadi, nilai pq = 144 = 3,5 
Mengenal Faktorial
Perhatikan kalimat matematis dalam bentuk perkalian yang satu ini, 5 x 4 x 3 x 2 x 1, kalimat
matematis ini akan bisa dinyatakan dalam bentuk faktorial menjadi:
5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 5!
Artinya ada 5 faktor perkalian yang terdapat pada kalimat matematis tersebut. Contoh lainnya
adalah Faktorial dari bilangan bulat positif dari n yang dilambangkan dengan n!, adalah
produk dari semua bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n. Sehingga nilai
faktorial akan bisa dirumuskan menjadi :
n! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3)…x 1
Atau
n! = n. (n-1)!
Bentuk faktorial dari 0! hingga 10! Adalah seperti berikut ini:
0! = 1
1! = 1
2! = 1 × 2 = 2
3! = 1 × 2 × 3 = 6
4! = 1 × 2 × 3 × 4 = 24
5! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 = 120
6! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 = 720
7! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 × 7 = 5040
8! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 × 7 × 8 = 40320
9! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 × 7 × 8 × 9 = 362880
10! = 1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 × 7 × 8 × 9 × 10 = 3628800
Mengapa 0! Sama Dengan 1?
Nol faktorial dalam hal ini merupakan pengecualian. Jika kita anggap kalau n = 1, dan
memasukkannya ke dalam rumus faktorial
n! = n. (n-1)!
Maka akan didapat hasil perhitungan yang berbentuk seperti ini:
1! = 1. (1-1)!
1! = 1. (0)!
1 = 0!
Maka kita bisa menarik kesimpulan jika 0! sama dengan 1.
Contoh Soal Mengenai Faktorial
Empat buah contoh baju diberi label A, B, C dan D. Keempat contoh ini akan dipajang
berurutan pada patung yang ada di depan toko. Berapakah jumlah susunan yang dapat
dibentuk dari keempat contoh pakaian tersebut?
Solusi:
Karena jumlah contoh baju adalah 4 buah maka jumlah susunan yang bisa dibentuk adalah 4!
Dengan menggunakan rumus yang satu ini n! = n x (n-1) x (n-2) x (n-3)…x 1 maka bentuk
dari faktorial ini adalah
4! = 4 x 3 x 2 x 1 =24
Jadi jumlah susunan contoh baju yang bisa disusun pada patung adalah 24 susunan. Ke-24
susunan tersebut akan berbentuk seperti ini:
ABCD, ABDC, ACBD, ACDB, ADBC, ADCB, BACD, BADC, BCAD, BCDA, BDAC,
BDCA, CABD, CADB, CBAD, CBDA, CDAB, CDBA, DABC, DACB, DBAC, DBCA,
DCAB, DCBA.

Anda mungkin juga menyukai