Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna meliputi pelayanan promotif, preventif, kurative, dan
rehabilitataif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Kegiatan dalam suatu rumah sakit adalah banyak melelui proses, alur yang melibatkan
berbagai disiplin ilmu baik dari medis, maupun manajemen sehingga diperlukan suatu sistem
perbaikan dari seluruh organisasi secara berkesinambungan dan menjadi pedoman dalam
menjalankan keselurahan pelayanan dan manajemen rumah sakit.
Keberhasilan pelayanan kesehatan pada RS Ananada Purwokerto bergantung pada
bgaimana pengelolaan yang dilakukan baik pada tahap perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.
Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang
meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang
diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya,
pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan
3. Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan. Untuk tujuan tersebut,
4. Pengawasan

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 1


Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian, harus diadakan perbandinganantara
hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan,
untuk menilai prestasi masa lalu dan meletakkan tanggung jawab adanya
penyimpangan yang terjadi.
Pengorganisasian rumah sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam
pengorganisasian, unit pelayanan terdiri dari bagian-bagian yang saling bekerja sama di dalam
memberikan pelayanan medis. Untuk dapat menjalankan fungsi secara baik perlu dibuat
pembagian tugas dan fungsi masing-masing bagian, termasuk pula mekanisme koordinasi
antar bagian sehingga tidak menimbulkan kesan yang tumpang tindih di dalam
operasionalisasinya. Selain itu, mobilisasi tenaga yang bekerja pada tiap bagian juga diatur
sedemikian rupa agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Mengingat jenis pelayanan dan kompleksitas pengelolan rumah sakit, kiranya perlu
disusun pedoman teknis pengelolaannya. Pedoman yang disusun diharapkan berkaitan dengan
persiapan dan pelaksanan pelayanan, mekanisme operasional, pemeliharaan, serta perawatan
rumah sakit. Pedoman pengorganisasian ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam
pengelolaan rumah sakit. Dengan demikian, pelayanan kesehatan RS Ananda Purwokerto
menjadi lebih baik, efektif, dan efisien.

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RS ANANDA PURWOKERTO

A. DESKRIPSI RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO


Rumah sakit Ananda Purwokerto merupakan rumah sakit umum Tipe C
berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Nomor
440/258/SK/X/2015 tentang Izin Tetap Operasional Rumah Sakit dengan pelayanan
kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik dan
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. RS Ananda Purwokerto
terletak di Jl. Pemuda No. 30 Purwokerto Propinsi Jawa Tengah, dimana RS Ananda
terbagi menjadi 2 lokasi/tempat di utara jalan dan selatan jalan dengan letak geografis
lokasi Rumah Sakit ini berbatasan dengan pemukiman penduduk yang padat, 500 m
dari Stasiun Kereta Api Purwokerto,1 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten
Banyumas, 5 km dari kantor Wali Kota Administratif Purwokerto, 5 km dari RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo, 5 km dari Terminal Bus Purwokerto, 200 m dari Sungai
Banjaran, 7 km TPA Gunung Tugel, Batas Utara adalah Pemukiman penduduk RW 7
Kober, Batas Selatan adalah Dukuh Kedungwuluh, Batas Timur adalah Dinas Sosial
dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Banyumas sedangkan Batas Barat adalah
Stasiun Kereta Api Purwokerto. Informasi nomor telepon yang dapat dihubungi adalah
0281 – 636417 / 631435 ; 08112936417 ; 08112888990, fax 0281 - 640226 dan
website www.rsananda.co.id serta alamat email info@rsananda.co.id.
RS Ananda Purwokerto secara resmi menggantikan nama Rumah Sakit Ibu
dan Anak (Rumah Sakit Bersalin) yang dimulai pada tahun 1998, berada di bawah
kepemilikan PT. Ananda Pancagati Setya Sejahtera. Perubahan nama tersebut tentunya
tidak sekedar perubahan nama saja melainkan perubahan pula dalam segi fasilitas
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Pada saat ini RS Ananda
dipimpin oleh dr. Widayanto, M.Kes selaku Direktur. RS Ananda menjadi rumah sakit
swasta yang memiliki banyak keunggulan, komitmen terhadap mutu dan keselamatan
pasien, kemudahan akses, kelengkapan spesialistik dan alat penunjang medis dan non
medis.

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 3


RS Ananda Purwokerto memberikan beragam jenis pelayanan medis antara
lain pelayanan rawat jalan yang terdiri dari poli gigi dan poli spesialis. Terdapat
Instalasi Gawat Darut dan pelayanan rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP,
VVIP, Utama, dan Eksekutif. RS Ananda Purwokerto juga dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis seperti pelayanan laboratorium, radiologi, farmasi,
fisioterapi, anestesi, home care dan instalasi gizi. Kapasitas tempat tidur pasien yang
disediakan di RS Ananda Purwokerto sebanyak 86 tempat tidur. Di Era JKN sekarang
ini, RS Ananda Purwokerto pun menerima pasien yang memiliki kepesertaan jaminan
kesehatan nasional untuk mendapatkan layanan kesehatan di RS Ananda.
Kebijakan umum rumah sakit adalah pasien dapat melakukan pendaftaran via
telepon terlebih dahulu kemudian baru melakukan registrasi ulang ketika akan
melakukan pemeriksaan rawat jalan. Hal ini merupakan salah satu kemudahan yang
diberikan oleh rumah sakit kepada pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit Ananda Purwokerto pelayanan gratis yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat yaitu layanan pembuatan Akta Kelahiran Gratis bagi pasien yang
melahirkan di RS Ananda.

B. SEJARAH RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO


Tahun 1990 merupakan cikal bakal berdirinya RS Ananda Purwokerto yang
semula adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak (Rumah Sakit Bersalin) yang
diselenggarakan oleh sebuah Yayasan yang bernama YAYASAN SUTARI yang
didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor : 39 Tertanggal 20 Februari 1989 di
Purwokerto. Tahun 1998-1999 RS Ananda Purwokerto mulai melayani pasien dengan
kapasitas tempat tidur untuk 37 bed pasien. Kemudian pada tahun 2000-2008 RS
Ananda Purwokerto menambahkan fasilitas kamar yaitu kelas VVIP 2 ( Dua ) kamar
serta membuka pelayanan poli baru berupa Poli Gigi, Poli Kulit, Poli Mata, Poli
Bedah Syaraf, dan Fisioterapi. Tidak hanya itu, masih ditahun yang sama melakukan
kerjasama dengan beberapa Asuransi kesehatan sehingga pasien yang memiliki kartu
Asuransi kesehatan dapat diterima, jumlah Asuransi yang bekerjasama dengan RS

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 4


Ananda Purwokerto setiap tahunnya meningkat hingga kurang lebih 80 perusahaan
Asuransi, perusahaaan swasta serta BUMN.
Upaya yang dilakukan rumah sakit untuk menjadi lebih profesional adalah
dengan mengganti Yayasan menjadi sebuah Perseroaan Terbatas di sahkan pada
tanggal 10 Mei 2010 dengan nomor akte pendirian AHU-31252.A.H.01.01 tahun 2010
dengan nama PT. Ananda Pancagati Setya Sejahtera. RS Ananda Purwokerto
mengalami pasang surut perubahan dalam pengembangannya yaitu perubahan status
perijinan operasional menjadi Klinik Utama Rawat Inap berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 028/Menkes/Per/1/2011 pada tanggal 4 Januari 2011.
Perubahan tersebut membuat RS Ananda Purwokerto melakukan pengembangan yang
lebih baik dengan terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yaitu
menambah layanan Poli Anak, Poli Internist, Poli Bedah, Poli THT dan sarana
penambahan sarana penunjang medis yaitu Laboratorium, Rontgen, UKG, USG dan
Instalasi Farmasi.
Tahun 2014 RS Ananda Purwokerto mengalami perubahan Direksi dengan
direktur dr. Widayanto, M.Kes. Perubahan sistem Managemen berdampak baik bagi
perkembangan RS Ananda Purwokerto, hal ini dibuktikan dengan dilakukan
penambahan gedung untuk melayani Pasien Rawat Inap yaitu Paviliun Edelweis,
Paviliun Gerbera, Paviliun Cattelya dan Paviliun Dandelion. Jumlah bed sampai tahun
2015 sebanyak 86 bed dan dibukanya pelayanan kelas 3 untuk meningkatkan kelas
Rumah Sakit. Kemudian di Tahun 2015 mesin USG (Ultrasonography) 4 Dimensi
diperbaharui lagi agar RS Ananda Purwokerto dapat mengoptimalkan pelayana
kesehatan kepada masyarakat. Seiring dengan pembenahan fasilitas dan layanan
kesehatan rumah sakit, Perizinan RS Ananda Purwokerto kembali diajukan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan pada tanggal 7 September 2015, RS
Ananda Purwokerto mendapatkan persetujuan operasional Rumah Sakit Umum sesuai
dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas No:
440/258/SK/X/2015 Tentang Izin Tetap Operasional Rumah Sakit Umum Ananda
Purwokerto dengan Penetapan kelas C.

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 5


Sebagai rumah sakit swasta, jumlah pasien yang dilayani belum tidak terlalu
banyak. Pasien lebih memilih berobat di rumah sakit pemerintah yang lebih lengkap
peralatan dan menerima pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Setelah perizinan
rumah sakit keluar langkah selanjutnya untuk dapat melayani pasien lebih banyak
adalah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Jaminan
Kesehatan Nasional dengan nomor perjanjian kerjasama 1102/KTR/VI-03/1215
tanggal 1 Februari 2016. Setelah ada kerjasama ini, jumlah pasien meningkat cukup
pesat mulai Maret 2016.

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 6


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO

A. VISI DAN MISI


1. Visi
Visi Rumah Sakit Ananda Purwokerto adalah “Selalu menjadi rumah sakit swasta
terbaik di Kabupaten Banyumas”
2. Misi
Misi Rumah Sakit Ananda Purwokerto adalah :
a. Memberikan layanan kesehatan bermutu secara komprehensif
b. Menjalankan standar pengelolaan kesehatan terkini dan mengutamakan
keselamatan pasien
c. Memberikan manfaat terbesar bagi seluruh stakeholder rumah sakit yaitu
pasien, pegawai, pemasok dan pemilik serta pemerintah.
B. FALSAFAH
Rumah Sakit Ananda Purwokerto merupakan Rumah Sakit Umum yang
memiliki budaya kerja yaitu senyum, sapa, support, berpikir positif, berusaha untuk
maju dan keikhlasan. Berorientasi sosial dengan tetap memberikan pelayanan
kesehatan terbaik dan berkualitas untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pasien dan
kesejahteraan pegawai, serta bermanfaat bagi pemasok dan pemilik. Falsafah RS
Ananda Purwokerto adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan atau
pasien/keluarga pasien/pegawai/pemasok yang dilandasi Ketuhanan Yang Maha Esa.
C. NILAI
Rumah Sakit Ananda Purwokerto memiliki dasar sebagai berikut :
S : Sabar
E : Empati
T : Taat

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 7


Y : Yakin
A : Aman
Keyakinan dasar Rumah Sakit Ananda Purwokerto :
Bekerja untuk ibadah dan merupakan amanah Tuhan Yang Maha Esa.

D. TUJUAN
1. Rumah Sakit memberikan kemudahan akses untuk masyarakat mendapatkan
pelayanan kesehatan
2. Rumah Sakit memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit
3. Mengutamakan keselamatan pasien dan menimbulkan kepuasan pada masyarakat
4. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Ananda Purwokerto
5. Membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat
melalui peningkatan mutu yang berkesinambungan, efisiensi dibidang kesehatan.

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 8


Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ANANDA PURWOKERTO
A. BAGAN ORGANISASI STRUKTURAL RUMAH SAKIT

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 10


B. KETERANGAN BAGAN ORGANISASI STRUKTURAL RUMAH SAKIT
1. Direktur adalah pemimpin dengan jabatan tertinggi di RS Ananda Purwokerto
2. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis, pemeliharaan etika dan disiplin profesi.
3. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit yaitu membantu direktur rumah sakit dalam
menerapkan kode etik dan hukum baik diminta maupun tidak diminta dalam
upaya penyelesaian dan penanganan keluhan maupun pengaduan masyarakat,
terutama yang menyangkut dugaan pelanggaran kode etik profesi pemberi
pelayanan kesehatan di rumah sakit termasuk manajerial.
4. Komite Keperawatan adalah perangkat rumah sakit yang berfungsi
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi dan pemeliharaan profesi dan
disiplin profesi.
5. Satuan Pemeriksaan Internal berfungsi untuk melakukan audit terhadap
pelaksanaan tata kelola rumah sakit.
6. Wakil Direktur Pelayanan adalah seseorang yang membantu direktur dalam
bidang pelayanan medis, pelayanan penunjang dan keperawatan.
7. Wakil Direktur Umum dan Keuangan adalah seseorang yang membantu direktur
dalam bidang umum, keuangan, kepegawaian, dan tata usaha.
8. Kepala Bagian adalah seseorang yang membantu direktur dan wakil direktur
dalam pelaksanaan satu atau lebih tugas dan tanggungjawab sesuai dengan bidang
masing – masing, yaitu :
a. Kepala Bagian Keuangan
b. Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha
c. Kepala Bagian Kepegawaian
d. Kepala Bagian Pelayanan Medis
e. Kepala Bagian Keperawatan
f. Kepala Bagian Penunjang Medis
g. Kepala Bagian Penunjang Non Medis
9. Instalasi / Unit adalah kepala yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 11


rumah sakit sesuai dengan bidang dan keahliannya yang diduduki oleh kepala unit
dan koordinator.
10. Jalur putus putus merupakan jalur koordinasi
11. Jalur lurus merupakan jalur komando dan instruksi

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 12


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM FARMASI DAN TERAPI

Dalam pengorganisasian Rumah Sakit dibentuk Tim Farmasi dan Terapi yang
merupakan unit kerja dalam memberikan rekomendasi kepada pimpinan Rumah Sakit
mengenai kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit yang anggotanya terdiri dari dokter
yang mewakili semua spesialisasi yang ada di Rumah Sakit, Apoteker Instalasi Farmasi,
serta tenaga kesehatan lainnya apabila diperlukan. Tim Farmasi dan Terapi harus dapat
membina hubungan kerja dengan komite lain di dalam Rumah Sakit yang
berhubungan/berkaitan dengan penggunaan Obat
Tim Farmasi dan Terapi RS Ananda Purwokerto diketuai oleh seorang dokter
spesialis dan sekretarisnya adalah apoteker.
Tim Farmasi dan Terapi mempunyai tugas:
1. mengembangkan kebijakan tentang penggunaan Obat di Rumah Sakit;
2. melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium Rumah Sakit;
3. mengembangkan standar terapi;
4. mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan Obat;
5. melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan Obat yang rasional;
6. mengkoordinir penatalaksanaan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki;
7. mengkoordinir penatalaksanaan medication error;
8. menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit.

Struktur Organisasi Tim Farmasi dan Terapi

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 13


Ketua : dr Hadi Setyo S, Sp.OG
Sekretaris : Dito Kusumo Damar Priyantoko, S.Farm, Apt
Anggota : Dr. dr. Pugud Samodro, SpPD, FINASIM
DR. dr. Qodri Santosa, M.Si, Med, SpA
dr. Yusuf Arif Bassyarah, SpB
dr. Setya Dian Kartika, SPOG
dr. Ermadi Satriyo Sudibyo, SpKK, M.Sc
dr. Abraham Avicenna, SpJP
dr. Refni Riyanto, SpAn
dr. Dian Tunjung Sari, SpRad
dr. Teguh Manulima, SpBS
dr. Aris Handoko, SpOT
dr. Linda Wijayanti , M.Si,SpPK
dr. Margaretta, SpS
dr. Indah Rahmawati,SpP
Irma Dwi A, S.Farm, Apt
Vebri Fuad Latifigana, S.Farm, Apt
Nurdiyanti, S.Farm, Apt

BAB VI

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 14


URAIAN JABATAN

1) Ketua Tim Farmasi dan Terapi mempunyai tugas:


1. mengembangkan kebijakan tentang penggunaan Obat di Rumah Sakit;
2. melakukan seleksi dan evaluasi Obat yang akan masuk dalam formularium Rumah
Sakit;
3. mengembangkan standar terapi
4. mengidentifikasi permasalahan dalam penggunaan Obat;
5. melakukan intervensi dalam meningkatkan penggunaan Obat yang rasional;
6. mengkoordinir penatalaksanaan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki;
7. mengkoordinir penatalaksanaan medication error;

8. menyebarluaskan informasi terkait kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit.


9. menyusun daftar obat yang masuk formularium RS
10. mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru atau dosis obat
yang diusulkan anggota

2) Sekretaris Tim Farmasi dan Terapi mempunyai tugas:


1. Membantu tugas ketua Tim Farmasi dan Terapi
2. Memberi masukan kepada Ketua Tim Farmasi dan Terapi terutama dalam hal
pemilihan obat
3. Mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh Ketua Tim Farmasi dan Terapi
3) Anggota Tim Farmasi dan Terapi mempunyai tugas:
1. Memberikan data daftar obat yang akan digunakan

BAB VII

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 15


TATA HUBUNGAN KERJA

A. Tata hubungan kerja Tim Farmasi dan Terapi dengan unit terkait
Tata hubungan kerja antara unit layanan, diselaraskan dengan deskripsi pekerjaan
sebagai berikut

Keterangan :
1. Semua dokter spesialis :
- Menginformasikan tentang hasil perumusan Formularium yang digunakan di
rumah sakit
- Menginformasi terkait kebijakan penggunaan Obat di Rumah Sakit

BAB VIII
KUALIFIKASI PERSONIL
Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 16
A. KUALIFIKASI PERSONIL

No Jabatan Kualifikasi Personil


1 Ketua Dokter Spesialis, telah
memiliki STR dan SIP
2 Sekretaris S1,Apoteker, telah memiliki
STRA, SIPA, dan telah
pengalaman praktek di
Instalasi Farmasi Rumah
Sakit.

BAB IX

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 17


KEGIATAN ORIENTASI

Hari Materi Waktu Metode Penanggungjawab


Ke
1 Tata cara memasukkan 30 menit Diskusi Ketua
obat baru

2 Sosialisasi Formularium 30 menit Diskusi Ketua


3 Diskusi 30 menit Diskusi Ketua
4 Tata cara penulisan resep 30 menit Diskusi Ketua

BAB X

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 18


PERTEMUAN/RAPAT

Pertemuan/rapat dilaksanakan dalam rangka untuk mendapatkan masukan, usulan,


mensosialisasikan perkembangan/pengetahuan terbaru maupun mengevaluasi program dan
kinerja yang dilakukan baik secara berkala RS Ananda Purwokerto.
Rapat berkala terdiri dari :

1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil

Rapat Rutin diselenggarakan pada :


Waktu : setiap 3 bulan sekali
Jam : 14.00 - selesai
Tempat : Ruang Rapat RS Ananda
Peserta : Anggota Tim Farmasi dan Terapi
Materi : = Evaluasi obat yg digunakan
= Evaluasi penulisan resep
= Evaluasi dan rekomendasi
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
Hasil rapat harus dicatat, dokumentasikan dan dievaluasi efektifitasnya serta
disosialisasikan kepada seluruh dokter RS Ananda Purwokerto baik maupun pihak terkait.

BAB XI

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 19


PELAPORAN

Tim Farmasi dan Terapi melaksanakan pelaporan yang bertujuan untuk :


1. Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai proses penggunaan obat dalam
formularium.
2. Mengevaluasi ketaatan dokter dalam menuliskan obat yang ada di formularium rumah
sakit
3. Mengevaluasi kefektifan obat yang masuk dalam formularium rumah sakit
Jenis laporan yang ada di Tim Farmasi dan Terapi
A. Laporan tiga Bulanan
a. Melaporkan obat yang disetujui atau tidak yang diajukan oleh anggota
b. Melaporkan jumlah penulisan obat yang tidak ada dalam formularium rumah
sakit
B. Laporan Tahunan
a. Melaporkan obat yang disetujui atau tidak yang diajukan oleh anggota
b. Melaporkan jumlah penulisan obat yang tidak ada dalam formularium rumah
sakit

Direktur RS Ananda Purwokerto

dr. Widayanto, M.Kes


NIPRS : 010114.1.001

Pedoman Organisasi Tim Farmasi Terapi 20

Anda mungkin juga menyukai