Anda di halaman 1dari 113

2022

Dokumen Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Raya

Dokumen SPM Puskesmas Raya merupakan


dokumen persyaratan BLUD di Lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar.
Dokumen ini disusun sesuai Permenkes
04/2019 dan Permendagri 79/ 2018
1
: STANDAR FELAYANAN MINIMAL.
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI

Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
. A Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP
Lampiran

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam penyelenggaraan pelayanan yang menyangkut masyarakat umum.
Pemberi pelayanan publik selalu dihadapkan dengan norma, aturan, standar,
dan ukuran yang harus dipenuhi agar dalam menjalankan pelayanan dapat
diberikan secara akuntabel, bisa dipertanggung jawabkan dan berkinerja tinggi.
UPTD Puskesmas Raya adalah Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
dari Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) tingkat pertama (FKTP).
Di samping pelayanan yang berkualitas, fasilitas pelayanan publik juga
dituntut untuk memberikan pelayanan yang aman (safety), sehingga tidak
terjadi sesuatu tindakan yang membahayakan maupun mencederai pelanggan,
oleh karena itu perlu disusun sistem manajemen untuk mencegah terjadinya
kejadian yang tidak diinginkan, yang meliputi: identifikasi risiko, analisis risiko,
evaluasi risiko, penanganan risiko, monitoring yang berkesinambungan, dan
komunikasi. Untuk melakukan monitoring yang berkesinambungan diperlukan
adanya indikator (tolak ukur) dan target (threshold) yang harus dicapai atau
dipenuhi.
Upaya untuk meningkatkan kepuasan bahkan kesetiaan pelanggan dan
menjamin keamanan pasien dapat dilakukan dengan standardisasi pelayanan.
Bagaimana penerapan standar pelayanan tersebut apakah telah dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien harus dapat ditunjukkan
dengan fakta, oleh karena itu pengukuran (indikator) dan target pencapaian
untuk tiap indikator perlu disusun, disepakati, dan ditetapkan sebagai acuan.
Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu/dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan keamanan pasien, maka UPTD
Puskesmas Raya perlu mengembangkan Standar Pelayanan Minimal yang
juga merupakan salah satu syarat administrasi Puskesmas BLUD dengan
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun
2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah, dijelaskan bahwa Standar Pelayanan Minimal
(SPM) memuat batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang

3
harus dipenuhi oleh Unit pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Dinas/Badan
Daerah yang akan menerapkan BLUD.
Standar pelayanan minimal diatur dengan Peraturan Kepala Daerah untuk
menjamin ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan
dan kualitas layanan umum yang diberikan oleh Unit pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang - undangan.
Puskesmas Raya mengemban tugas atas dua jenis SPM tersebut, karena
UPTD Puskesmas Raya sebagai bagian dari Pernerintah Daerah yang harus
memenuhi hak-hak konstitusional masyarakat, juga sebagai UPTD yang
menerapkan BLUD. Sebuah Puskesmas BLUD melaksanakan selain sejumlah
jenis pelayanan dasar (JPD) SPM Kesehatan, juga melaksanakan SPM
Pelayanan lain, dan SPM Pendukung yang disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas BLUD tersebut. Dalam menyusun SPM Puskesmas BLUD
tersebut, harus mempergunakan bahasa mudah dimengerti dan dipahami
sehingga Puskesmas dan masyarakat penerima pelayanan memiliki
pemahaman tentang ukuran kinerja yang sama.
SPM Kesehatan dapat diuraikan secara sederhana ke dalam butir-butir
sebagai berikut:
1. Merupakan kewajiban bagi semua Pemerintah Daerah;
2. Hak setiap warga Negara untuk memperoleh Jenis Pelayanan
Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2018;
3. Sebagai bagian dari Alat ukur kinerja Kepala Daerah;
4. Semua Daerah melaksanakan Jenis Pelayanan Dasar yang sama;
5. Kaitannya dengan Puskesmas, adalah bahwa melalui Puskesmas, Kepala
Daerah Kesehatan SPM Kesehatan, masing-masing Puskesmas sesuai
kemampuan. Puskesmas melayani Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, sedangkan secara
keseluruhan Puskesmas di Daerah tersebut melalui Puskesmas-puskesmas
tersebut harus mampu melayani seluruh Jenis Pelayanan Dasar yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dimaksud;
6. Terbatas Jenis Pelayanan Dasar yang ditetapkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018;
7. Pelaksanaan SPM Kesehatan dievaluasi secara nasional dan dapat
dilakukan perubahan jika dinilai perlu diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah;
8. Diutamakan untuk pelayanan Preventif promotif, sebagaimana dirumuskan
dalam Standar Teknis, yang dibuat oleh Kementerian Teknis mengikuti
perintah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018, dalam hal ini yang
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada SPM
Bidang Kesehatan;
9. Dapat berbeda antar Puskesmas tergantung kondisi, karakteristik, cakupan
layanan masing-masing puskesmas;
10. Tidak terbatas pada pelayanan kesehatan, dapat melakukan pelayanan lain
yang secara jelas dapat disediakan oleh Puskesmas, dan dibutuhkan oleh

2
konsumen Puskesmas (masyarakat, pasien termasuk keluarganya) sebagai
pendukung layanan utamanya;
11. Termasuk JPD SPM Kesehatan sesuai kemampuan, berakibat akan
dilakukan penyesuaian SPM Kesehatan, maka dilakukan penyesuaian SPM
Puskesmas BLUD;
12. Dapat dilakukan Perubahan SPM Puskesmas BLUD ketika dinilai perlu
untuk masing- masing Puskesmas, terutama ketika Rencana
Pengembangan Pelayanan Puskesmas BLUD yang tertera dalam Renstra
Puskesmas BLUD telah dapat direalisasikan dan menjadi layanan rutin,
maka layanan itu bisa dijadikan SPM Puskesmas BLUD;
13. Ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah meliputi
pelayanan kesehatan komprehensif sesuai Tugas dan Fungsi (Tusi)
Puskesmas, bahkan dapat mencakup pelayanan non-kesehatan.

B. TUJUAN
Adapun tujuan disusunnya Standar Pelayanan Minimal adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman bagi puskesmas dalam penyelenggaraan layanan
kepada masyarakat.
2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.
3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran yang dibutuhkan
4. Alat Akuntanbilitas Puskesmas dalam penyelenggaraan layanannya.
5. Mendorong terwujudnya checks and balance.
6. Terciptanya transparasi dan partisipasi masyarakat dalam
penyelenggaraan puskesmas.

C. PENGERTIAN
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai jenis dan
mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang
berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal. SPM di UPTD
Puskesmas Raya menjadi acuan dalam mencapai standar kinerja, membuat
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Ada 2 (dua) Jenis SPM yaitu SPM Kesehatan dan SPM (Puskesmas) BLUD:
1. SPM Kesehatan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor
2 Tahun 2018, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018,
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019, adalah :
a. Standar Pelayanan Minimal, yang selanjutnya disingkat SPM adalah
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
Warga Negara secara minimal.
b. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan
dasar Warga Negara.

3
c. Jenis Pelayanan Dasar adaiah jenis pelayanan dalam rangka
penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak
diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
d. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang
dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal
dalam Pelayanan Dasar sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
e. Urusan Pemerintahan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh semua Daerah.
2. SPM BLUD, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 adalah Standar pelayanan minimal memuat
batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas/Badan Daerah
yang akan menerapkan BLUD, untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan, pemerataan, kesetaraan, kemudahan dan kualitas layanan
umum yang diberikan oleh Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dinas/Badan Daerah yang menerapkan BLUD sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan. SPM BLUD ditetapkan dengan Peraturan
Kepala Daerah. Sebelum ditetapkan rmenjadi Peraturan Kepala Daerah,
SPM BLUD Puskesmas tersebut disusun dan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas untuk maju dalam tahap selanjutnya yaitu penilaian.
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
4. Peraturan Pemerintah Namor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolan
Keuangan Badan Layanan Umum yang telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan LayananUmum.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 Tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor KEP/25/M.PAN/2/2012 Tentang Pelayanan Publik.
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 7/PER/25/M.PAN

4
/2/2010 Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik.
15. Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 01 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Walikota Pematang Siantar Nomor 4 tahun 2017 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kota Pematang Siantar;
16. Keputusan Walikota Pematang Siantar Nomor 445/278/V/WK Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan pada Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota
Pematang Siantar.

E. PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS


SPM BLUD UPTD Puskesmas Raya ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan sebagaimana disebutkan di atas, serta
disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi UPTD Puskesmas Raya serta perubahan lingkungan.

F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Dokumen Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD
Puskesmas Raya adalah sebagai berikut :
Bab I : PENDAHULUAN
Bab II : STANDAR PELAYANAN MINIMAL.
. A Jenis Pelayanan
B. Prosedur Pelayanan
C. Standar Pelayanan Minimal Puskesmas
Bab III : RENCANA PENCAPAIAN SPM
A. Rencana Kegiatan Pencapaian Kinerja SPM
B. Strategi Fencapaian SPM
Bab IV : SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA
Memuat tentang rencana strategis dan penganggaran SPM,
monitoring dan pengawasan pelaksanaan SPM serta
Pengukuran capaian dan evaluasi kinerja.
Bab V : PENUTUP
Lampiran

G. CARA MENYUSUN DOKUMEN SPM PUSKESMAS BLUD


1. UPTD Puskesmas Raya mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang saat ini
telah mampu disediakan bagi semua warga yang berada di wilayah kerja
Puskesmas, atau pengguna Puskesmas. Jenis Pelayanan itu mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas BLUD, yaitu Fungsi Pelayanan
dan Fungsi Pendukung. Untuk semua jenis pelayanan tersebut agar
dituliskan Standar Pelayanan Minimal-nya, yaitu bagaimana setiap
pelaksanaan tersebut dilaksanakan.
2. Memperhatikan Modul Penilaian dan Penetapan Badan Layanan Umum
Daerah (sesuai SE Menteri Dalam Negeri Nomor 981/1010/SJ dan Nomor
981/1011/SJ) tertanggal 6 Februari 2019, di mana Surat Edaran ini
merupakan tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentarig BLUD, maka bagian SPM ini agar memperhatikan
adanya :

5
a. Penjelasan Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas Peraturan
Pemerintah BLUD :
- Fokus mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang
terwujudnya tugas dan fungsi BLUD;
- Terukur merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan;
- Dapat dicapai merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat
pencapaiannya, rasional, sesuai dengan kemampuan dan tingkat
pemanfaatannya;
- Relevan dan dapat diandalkan merupakan kegiatan yang sejalan,
berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi
BLUD;
- Tepat waktu atau kerangka waktu merupakan kesesuaian jadwal
dan kegiatan yang telah ditetapkan.
b. Kelengkapan jenis pelayanan sesuai dengan SPM yang diberlakukan di
Puskesmas.
c. Keterkaitan yang kuat antara SPM dengan Renstra Dinas Kesehatan
dan Anggaran Tahunan.
d. Pengesahan SPM oleh Kepala Daerah melalui Peraturan Kepala Daerah.
Seluruh unsur di atas dapat dipahami dalam kebijakan Manajemen
Puskesmas (sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016).
Tim Puskesmas yang menyusun dan menyiapkan rancangan Renstra
Puskesmas perlu memahami kebijakan ini dan mengikuti pedoman tersebut.
3. Puskesmas juga mengidentifikasi Jenis Pelayanan yang akan dikembangkan
untuk dapat disediakan bagi semua warga di wilayah kerja Puskesmas di
masa mendatang. Jenis pelayanan ini yang akan dimasukkan ke dalam
Renstra Puskesmas sebagai Rencana Pengembangan dalam kurun waktu
lima tahun mendatang.
4. Puskesmas memilih Jenis Pelayanan angka 1, yang dapat dipastikan
pelaksanaannya dengan kualitas terbaik, untuk ditetapkan sebagai SPM
Puskesmas BLUD. Pemilihan ini dilaksanakan dengan pendampingan oleh
Dinas Kesehatan setempat.
5. Puskesmas menyusun Rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada), dan
mengusulkannya untuk diterbitkannya Perkada tentang SPM Puskesmas
BLUD. Proses ini dilaksanakan dengan pendamping an oleh Dinas Kesehatan
setempat.
6. Satu Perkada untuk satu Puskesmas BLUD, atau Satu Perkada untuk semua
atau beberapa Puskesmas BLUD. Dalam Perkada tersebut diuraikan dengan
jelas SPM masing-masing Puskesmas.
7. Kepala Daerah melakukan kajian yang diperlukan dalam menerbitkan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) SPM Puskesmas BLUD.

6
BAB II
STANDAR PELAYANAN MINIMAL

A. JENIS PELAYANAN
UPTD Puskesmas Raya menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi:
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a. Pelayanan Promosi Kesehatan.
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga
1) Pelayanan Kesehatan reproduksi
2) Pelayanan Kesehatan anak (bayi baru lahir, balita, usia pendidikan dasar)
3) Pelayanan kesehatan usia produktif
4) Pelayanan kesehatan usia lanjut
5) Keluarga Berencana.
d. Pelayanan Gizi
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
1) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2) Pelayanan pencegahan dan perigendalian penyakit tidak menular
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Deteksi dini gangguan kesehatan jiwa
b) Pembinaan Pos UKK
c) Penanganan Penyakit Akibat Kerja dan Penyakit akibat hubungan kerja
d) Pembinaan upaya Kesehatan tradisional (Kestrad)
e) Pengobatan Tradisional terdaftar / berizin
f) Pembinaan kelompok taman obat keluarga ( TOGA)
g) Cakupan pelayanan Kesehatan usia lanjut
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dilaksanakan
dalam bentuk:
a. Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi:
1) Pelayanana gawat darurat
2) Pelayanan Pemeriksaan Umum
3) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
4) Pelayanan KIA
5) Pelayanan KB
6) Pelayanan Imunisasi
7) Pelayanan Administrasi
8) Pelayanan Laboratorium
9) Pelayanan Farmasi
10) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat)
11) Konseling Gizi

7
Dalam melaksanakan UKM dan UKP tersebut, Puskesmas harus
menyelenggarakan kegiatan:
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan kefarmasian
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Pelayanan laboratorium
5. Kunjungan keluarga

8
B. PROSEDUR PELAYANAN
Prosedur pelayanan di Puskesmas disusun dalam bentuk
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dituangkan
dalam dokumen Tata kelola yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas. Tujuan penyusunan Standar Operasional
Prosedur di puskesmas adalah agar berbagai proses kerja
rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam
dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat SOP bagi puskesmas adalah memenuhi
persyaratan standar pelayanan puskesmas,
mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan dan
memastikan staf puskesmas memahami bagaimana
melakukan pekerjaannya.
Alur pelayanan di Puskesmas disusun untuk
memberikan kejelasan dan kemudahan bagi pasien untuk
mendapatkan pelayanan di puskesmas. Terdapat
beberapa alur pelayanan yang berlaku di Puskesmas
Bagan alur prosedur pelayanan Puskesmas meliputi
pelayanan medis, penunjang medis, dan pelayanan non
medis di UPTD Puskesmas Raya adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Alur Pelayanan Pasien di Puskesmas Raya

9
1. Langkah-langkah kegiatan
a. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran.
b. Petugas mendaftarkan pasien.

 Pasien baru
- Untuk pasien yang belum punya/tidak membawa KTP
dicatat Nomor Index (dalam wilayah kerja dan luar
wilayah kerja) Nama KK, Nama Pasien, Alamat Pada
Register Nomor Index.
- Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan
 Pasien yang sudah memiliki KTP
- Petugas mencarikan Kartu Rawat Jalan sesuai Nomor
Index KTP untuk pasien yang sudah pernah
berobat/berkunjung.
- Petugas membuatkan Kartu Rawat Jalan sesuai
dengan Identitas Pasien untuk pasien yang belum
pernah berobat / berkunjung.
 Pasien BPJS
 Petugas meminta pasien menujukkan Kartu BPJS. Petugas
mencatat Nomor Kartu. BPJS
- Petugas meminta tanda tangan peserta BPJS/ Gratis
yang dilayani.
c. Petugas menarik retribusi dari pasien umum sesuai dengan
perda yang berlaku, dan menyerahkan Kartu Rawat Jalan
kepada pasien untuk dibawa ke tempat tujuan pelayanan yang
diinginkan.
d. Pasien membawa Kartu Rawat Jalan ke tempat tujuan
pelayanan yang diinginkan dan petugas di ruang pelayanan
yang dituju menerima pasien dan melaksanakan pelayanan
sesuai dengan protap/standar pelayanan yang berlaku.
e. Petugas loket mengambil kartu rawat jalan ke ruang periksa /
pelayanan masing-masing setelah selesai pelayanan dan
administrasi di ruang periksa atau pelayanan bersangkutan.
f. Petugas loket menyimpan kembali kartu rawat jalan ke rak
arsip sesuai dengan Nomor Index
1.
2.
2.1.
2. Jenis Layanan
2.1. Pelayanan Medis
a. Pelayanan Kegawatdaruratan
a) Tatalaksana Kegiatan di dalam gedung
 Petugas menerima pasien
 Petugas melakukan anamnesa ,

10
 Pada pasien yang gawat darurat petugas langsung
memberikasn tindakan life saving pada pasien dan
melaporkan pada dokter jaga sehingga diperbolehkan
melakukan tindakan life saving / bantuan hidup dasar
pada pasien tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu
(pada saat dokter tidak di tempat).
 Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital
 Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan anamnesa pada
rekam medik,
 Petugas melaporkan dokter jaga untuk pemeriksaan lebih
lanjut ( jika tidak ada dokter jaga yang melaksanakan
pemeriksaan fisik lebih lanjut adalah perawat PNS yang
menjadi ketua tim jaga dan sudah diberi SK pelimpahan
wewenang)
 Petugas/dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan
ke dalam rekam medis,
 Dokter menuliskan terapi yang akan diberikan pada
pasien pada lember resep dan status,
 Perawat melakukan tindakan sesuai dengan advis dokter,
 Jika tidak ada dokter petugas mengkonsultasikan hasil
anamnesa dan pemeriksaan fisik pada dokter memalui
telepon untuk mendapatkan terapi pasien,
 Jika terjadi kejadian sulit dihubungi atau tidak dapat
dihubungi maka petugas memberikan obat simtomatik
sementara pada pasien sesuai dengan SK pendelegasian
wewenang,
 Setelah pasien mendapatkan tindakan medis sesuai
dengan kebutuhan pasien, petugas melakukan evaluasi
dari tindakan yang sudah dilakukan,
 Petugas melakukan penilaian apakah pasien harus di
rujuk atau tidak
 Jika tidak di rujuk, maka diberikan resep untuk diambil
pada apotik Puskesmas,
 Jika pasien ada indikasi di rujuk, maka petugas di ruang
tindakan melaporkan /menghubungi pihak RS untuk
menanyakan ketersediaan tempat dan kondisi pasien

b) Kegiatan di luar gedung


 Membantu pasien mengatasi kegawatan sirkulasi
pembuluh darah dan kesadaran, pernafasan serta jalan
nafas.
 Melaksanakan simulasi evakuasi bencana

b. Pelayanan Rawat Jalan

11
Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari poli umum,poli gigi dan
lain-lain.
Prosedur Pelayanan Rawat Jalan
 Pasien mendaftar di loket pendaftaran, membayar
retribusi karcis dan jasa atau menunjukan kartu jaminan
kesehatan,
 Petugas loket membuat family folder untuk pasien baru
dan untuk pasien yang sudah terdaftar petugas mencari
family folder, menginput data pasien kedalam simpus,
 Petugas mengantar family folder ke poliklinik yang dituju,
 Pasien mendapat pelayanan/pemeriksaan kesehatan di
poli tujuan,
 Apabila menurut dokter yang memeriksa, pasien perlu
dikonsulkan ke poli lain, pasien mendapatkan rujukan
internal (surat pengantar) untuk konsultasi ke poli dituju.
 Apabila menurut dokter yang memeriksa diperlukan
pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosa,
maka pasien mendapatkan rujukan internal (surat
pengantar) ke laboratorium.
 Atas pemeriksaan laboratorium, petugas laboratorium
membuatkan rincian biaya, dan pasien membayar di kasir.
 Pasien memperoleh hasil laboratorium dan status yang
dibawa kembali lagi ke poli pemeriksaan semula.
 Pasien mendapatkan resep.
 Apabila pasien membutuhkan perawatan rawat inap / ke
rumah sakit maka pasien mendapatkan surat rujukan .
 Pasien mengambil obat ke ruang obat.
 Pasien pulang di rujuk ke rumah sakit.

2.2. Pelayanan Penunjang Medis


Pelayanan penunjang medis merupakan penunjang bagi
pelaksanaan pelayanan medis. Pelayanan penunjang ini
berupa pemeriksaan laboratorium dan farmasi dengan prosedur
sebagai berikut:
a) Pasien datang dengan membawa surat rujukan dari
ruang pemeriksaan (poli, ruang tindakan dan
PONED)
b) Petugas memeriksa surat rujukan tentang apa yang
akan dilakukan pemeriksaan
c) Petugas membuat rincian biaya yang harus
dibayarkan di kasir sesuai dengan pemeriksaan
yang akan dilakukan
d) Pasien membawa dan menyerahkan bukti
pembayaran / pelunasan biaya ke petugas
laboratorium
e) Petugas menyiapkan alat, mengambil sampel,
membuatkan identitas, dan melakukan tindakan
yang akan diperiksa

12
f) Setelah hasil pemeriksaan ada, petugas melakukan
pencatatan hasil pemeriksaan di buku register dan
menyerahkan hasil laboratorium ke pasien
g) Pasien membawa hasil ke ruangan pemeriksaan
awal.

3. Standar Kinerja Pelayanan


Setiap pelayanan yang disediakan oleh UPTD Puskesmas Raya
memiliki standard mutu pelayanan yang sesuai dengan Standard
mutu yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat serta dapat dengan mudah dilakukan pengukuran.
Standard mutu pada UPTD Puskesmas Raya mengacu pada
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan beberapa
penambahan indikator kinerja dan standard mutu yang mengacu
pada pedoman teknis penyusunan standard pelayanan Puskesmas
yang diterbitkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Tahun 2008. Penetapan dan desain indikator kinerja
didasarkan pada pelayanan yang disediakan oleh masing-masing
unit pelayanan.
Dalam mendesain indikator kinerja yang terkait dengan
pelayanan harus memenuhi 4 kriteria, sebagai berikut :
1. Sahih (valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai. Dengan demikian indikator memiliki
target pencapaian yang realistis dan dapat dicapai sesuai
dengan kemampuan minimal yang dimiliki Puskesmas.
2. Dapat dipercaya yaitu didasarkan pada data yang akurat dan
didokumentasikan sesuai dengan sistem informasi yang
memadai.
3. Sensitif, yaitu cukup peka terhadap kebutuhan pengendalian dan
pengambilan keputusan perencanaan.
4. Spesifik, yaitu memiliki tujuan tertentu sehingga dapat
menunjukkan obyek penilaian yang jelas pada pusat-pusat
pertanggungjawaban organisasi.
Setiap indikator ditetapkan standard minimal
pencapaiannya. Standard minimal dimaksud adalah suatu kondisi
minimal yang mampu dicapai UPTD Puskesmas Raya dalam kurun
waktu 5 tahun atau ditargetkan dapat tercapai selama periode
tahun 2022 sampai dengan tahun 2027.
Apabila dalam satu tahun kondisi tersebut diprediksikan
tidak tercapai oleh karena keterbatasan sumber daya, maka
ditetapkan target tahunan yang dimungkinkan di bawah standard
minimal.Sedangkan yang dijadikan sebagai tahun dasar dalam
pengukuran mutu pelayanan adalah tahun 2016. Sesuai dengan
kerangka konseptual proses bisnis UPTD Puskesmas Raya, maka
standard kinerja pelayanan dikelompokkan dalam pelayanan
Administrasi (manajemen), Pelayanan UKM ( upaya kesehatan
Masyarakat) dan pelayanan UKP (upaya kesehatan perseorangan).

13
Kelompok-kelompok pelayanan tersebut ditetapkan jenis pelayanan
yang merupakan area pengukuran, indikator kinerja sebagai tolok
ukur penilaian, standard minimal yang mampu dicapai dan target
pencapaian pada tahun dasar dan tahun pencapaiannya.Proyeksi
pencapaian pada tahun dasar yang ditetapkan pada UPTD
Puskesmas Raya didasarkan pada hasil pengukuran tahun 2021,
sedangkan pencapaian target standard minimal yang ditetapkan
sampai dengan tahun 2027.
Kelompok-kelompok pelayanan berdasarkan proses bisnis
akan dijabarkan dengan model input output pada setiap unit
pelayanan yang saling terkait satu sama lain. Model input output
tersebut menghubungkan indikator-indikator yang merupakan
variabel yang dominan terhadap mutu layanan seperti peralatan,
ruangan dan sumber daya manusia. Terdapat 3 klasifikasi standard
pada setiap unit pelayanan, yaitu:
1. Standard Input: tolak ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan Puskesmas menyediakan sumber daya yang
digunakan untuk pelayanan.
2. Standard Output: tolak ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan Puskesmas menyediakan jumlah layanan sesuai
standard input.
3. Standard Mutu: tolak ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan Puskesmas menghasilkan mutu layanan sesuai
dengan tujuan pelayanan.
Dengan mengacu jenis pelayanan yang ada di Puskesmas
maka area pengukuran standard kinerja minimum dikelompokkan
ke dalam: pelayanan manajemen, pelayanan medis, pelayanan
penunjang medis dan pelayanan non medis. Sesuai dengan
kelompok pelayanan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diuraikan standard kinerja pelayanan sebagai berikut:
1.
2.
3.

3.1 Pelayanan Manajemen (Standar Input)


Kegiatan pelayanan manajemen adalah kegiatan menyediakan
sumber daya yang digunakan untuk aktivitas pelayanan medis,
penunjang medis dan non medis. Meskipun sumber daya yang
digunakan untuk pelayanan cukup beragam namun dalam
menetapkan standard minimal penyediaan sumber daya pelayanan
pada UPTD Puskesmas Raya dibatasi pada penyediaan peralatan
pelayanan, ruangan pelayanan dan tenaga pelayanan.
Pertimbangan pembatasan ini dikarenakan sumber daya tersebut
merupakan sumber daya yang paling berpengaruh dalam operasi
bisnis Puskesmas. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan
perlu pengembangan lebih lanjut terhadap standard penyediaan
sumberdaya tersebut sesuai kebutuhan Puskesmas berdasarkan
pertimbangan profesional.

14
Dokumen Standard Pelayanan Minimum (SPM) dalam
pelayanan manajemen adalah diperolehnya standard minimum
penyediaan sumber daya (standard input) untuk setiap jenis
layanan yang ada. Dalam dokumen SPM ini, pelayanan manajemen
dibatasi pada kegiatan penyediaan peralatan, penyediaan ruangan
dan penyediaan SDM.
Dokumen pelayanan standard input pelayanan manajemen
adalah sebagai berikut :

No Jenis Layanan StandardMini


Indikator Kinerja mum Tahun 2021

Standar Minimum Penyediaan Sumber Daya Pelayanan (InputPelayanan)


1 Penyediaan Kelengkapan Peralatan
Peralatan Pelayanan
Pelayanan
 Ruangan pemeriksaan 100% 62.5%
umum.
 Ruangan tindakan 100% Pelayanan
dangawat darurat terbatas dilaksanakan di
ruang
pemeriksaan
umum
 Ruangan Kesehatan Ibu 100% 100%
 Ruangan Imunisasi 100% 100%
 Ruangan KB 100% 100%
 Ruangan Kesehatan Anak 100% 100%
 Ruangan kesehatan gigi
dan mulut 100% 100%
 Ruangan persalinan 100% 100%
 Ruangan rawat pasca
persalinan 100% 68.75%
Tidak ada
 Ruangan Rawat inap 100%
Pelayanan
 Ruangan farmasi 100% 100%
 Laboratorium 100% 100%
Rata-rata
1. Alat yang Memiliki
Sertifikat Kalibrasi
 Ruangan pemeriksaan
umum. 100%
 Ruangan tindakan dan gawat
darurat terbatas 100%
 Ruangan Kesehatan Ibu 100%
 Ruangan Imunisasi 100%
 Ruangan KB 100%
 Ruangan Kesehatan Anak 100%

15
No Jenis Layanan StandardMini
Indikator Kinerja mum Tahun 2021

Standar Minimum Penyediaan Sumber Daya Pelayanan (InputPelayanan)


 Ruangan kesehatan gigi
dan mulut 100%
 Ruangan persalinan 100%
 Ruangan rawat pasca
persalinan 100%
 Ruangan Rawat inap 100%
 Ruangan Farmasi 100%
 Laboratorium 100%
Rata-rata
2.Alat Dengan Kualifikasi Baik
 Ruangan pemeriksaan
umum. 100%
 Ruangan tindakan dan gawat
darurat terbatas 100%
 Ruangan Kesehatan Ibu 100%
 Ruangan Kesehatan
Imunisasi 100%
 Ruangan KB 100%
 Ruangan Kesehatan Anak 100%
 Ruangan kesehatan gigi
dan mulut 100%
 Ruangan persalinan 100%
 Ruangan rawat pasca
persalinan 100%

 Ruangan Pendaftaran &RM 100%


 Ruangan Rawat inap 100%
 Ruangan administrasi 100%
 Ruangan Kepala Puskesmas 100%
 Ruangan Rapat 100%
 Ruangan Farmasi 100%
 Laboratorium 100%
Rata-rata

Penyediaan
2 Ruangan Luas Ruangan Pelayanan
Pelayanan
1) Ruang
Rata-rata
Medis
 Ruangan pemeriksaan
umum 12m2
 Ruangan tindakan dan
intalasi gawat darurat 24 m2
terbatas

16
No Jenis Layanan StandardMini
Indikator Kinerja mum Tahun 2021

Standar Minimum Penyediaan Sumber Daya Pelayanan (InputPelayanan)


 Ruangan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA, KB & imunisasi) 12
 Ruangan kesehatan gigi dan
mulut 12
 Ruangan persalinan 16
 Ruangan rawat pasca
persalinan 8
 Ruangan Pendaftaran & RM 16
 Ruangan Rawat inap 16
2) Ruang
Penunjang Rata-rata
Medis
 Ruangan administrasi 20
 Ruangan Kepala Puskesmas 9
 Ruangan Rapat 24
 Ruangan pendaftaran & RM 16
 Ruangan Farmasi 12
 Laboratorium 12
 Ruangan Dapur 9
3) Ruang Non
Rata-rata
Medis
 Ruang promosi kesehatan 12
 Ruangan Nurse Station 12
 Kamar mandi pasien (laki-
laki & perempuan) 2,2
 KM petugas 12
 Ruangan Gudang Umum 12

 Ruang tunggu 22
PenyedianSDM Kelengkapan SDM Medis dan
3 Para Medis 100%
Pelayanan

17
3.2.Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Administrasi (Standar Out Put)

Kegiatan pelayanan Puskesmas terdiri dari pelayanan Administrasi


(manajemen), Pelayanan UKM (upaya kesehatan Masyarakat) dan
pelayanan UKP (upaya kesehatan perseorangan). Standarisasi
pelayanan Administrasi (manajemen), Pelayanan UKM (upaya
kesehatan Masyarakat) dan pelayanan UKP (upaya kesehatan
perseorangan ) dimaksudkan untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan
dan mengurangi terjadinya fasilitas yang idle dan potensial loss
pendapatan Puskesmas, sekaligus untuk menilai sejauh mana
Puskesmas dapat memberikan pelayanan berdasarkan sumber daya
yang dimiliki.

Standard output merupakan pemanfaatan atas pelayanan


manajemen (standard input) contohnya pelayanan manajemen
menyediakan peralatan, ruangan, maupun SDM pada ruang
persalinan, sedangkan pada standard output ditentukan seberapa
besar tingkat pemanfaatan ruang persalinan tersebut. Oleh karena itu
standard output dari kegiatan pelayanan medis adalah standarisasi
pemanfaatan sumber daya yang disediakan oleh standard input.

Pemanfaatan sumber daya ini menunjukkan seberapa besar tingkat


pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga dapat mengurangi
terjadinya fasilitas yang idle. Pengukuran standard output pelayanan
medis terdiri dari pelayananan rawat jalan, kegawatdaruratan terbatas,
PONED dan rekam medis.

Indikator kinerja standard minimum pemanfaatan sumber daya


(Standard Output) berupa service level atau tingkat pemenuhan atas
permintaan layanan pada unit instalasi yang bersangkutan.

Indikator kinerja UKP (upaya kesehtan perorangan adalah standard


minimum pemanfaatan sumber daya (standard output) berupa service
level atau tingkat pemenuhan atas permintaan layanan pada
pelayanan dalam gedung UPTD Puskesmas Raya yang terdiri dari
standart input, output dan out come.

Indikator pengukuran standard mutu didasarkan pada kemampuan


minimum pelayanan yang diproyeksikan masih berjalan pada kurun
waktu 5 tahun ke depan. Standard mutu yang di tetapkan oleh UPTD
Puskesmas Raya yaitu Standart mutu admin, UKP dan UKM.

Indikator tersebut tersaji dalam table di bawah ini

18
19
INDIKATOR MUTU ADMINISTRASI MANAJEMEN

Skala Nilai
No. Jenis Variabel
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10 Hasil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. Manajemen Puskesmas
1 Mempunyai Tidak punya Punya
rencana lima 10
tahunan
2 Ada RUK, Tidak menyusun Ya, beberapa ada Ya,sebagian ada Ya,seluruhnya ada
dususun analisa dan analisa dan analisa dan perumusan
berdasarkan perumusan perumusan
rencana lima
tahunan dan 7
melalui analisa
situasi dan
perumusan
masalah
3 Menyusun RPK Tidak menyusun Ya,terinci semuanya
secara terinci Ya, terinci sebagian Ya,terinci sebagian 7
dan lengkap kecil besar
4 Melaksanakan Tidak melaksanakan < 5 kali/Tahun 5-8 kali/Tahun 9-12 kali/Tahun
mini lokakarya 10
Bulanan
5 Melaksanakan Tidak melaksanakan < 2 kali/Tahun 2-3 kali/Tahun 4 kali/Tahun
mini lokakarya 0
Tribulanan
6 Membuat Tidak membuat Membuat,tapi tidak Membuat dan Membuat dan
Penilaian kinerja mengirimkan mengirimkan tetapi mengirimkan dan
di tahun tidak mendapat mendapatkan feedback
sebelumnya dan feedback dari dinas dari dinas kesehatan
mengirimkan ke kesehatan 10
dinas kesehatan
dan
mendapatkan
feedback
B. Manajemen Sumber Daya
7 Dilakukan Tidak dilakukan Dilakukan
inventarisasi
10
peralatan di
Puskesmas
8 Ada daftar Tidak ada Ada
inventaris
10
sarana di
Puskesmas
9 Mencatat Tidak dilakukan Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, seluruh unit
penerimaan dan unit
pengeluaran 10
obat di setiap
unit pelayanan
10 Ada struktur Tidak ada Ada
10
organisasi
11 Ada pembagian Tidak ada Ada
tugas dan
tanggung jawab 10
tenaga
puskesmas
12 Adanya file Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, semuanya
kepegawaian 10
setiap petugas
13 Adanya STR Tidak ada Ada,sebagian kecil Ada,sebagian besar Ada, semuanya
dan SIP/SIK
7
tenaga sesuai
ketentuan
14 Dilakukan Tidak dilaksanakan Dilaksanakan
evaluasi kinerja
10
tenaga
Puskesmas
C. Manajemen Keuangan dan BMN/BMD
15 Ada petugas Tidak Ada Ada
10
pengelola
keuangan yang
dihunjuk
16 Ada penyusunan Tidak Ada Ada
10
RKA Puskesmas
17 Adanya POA Tidak ada Ada, beberapa Ada, sebagian besar Ada, setiap bulannya
keuangan
puskesmas
setiap bulan
18 Adanya Tidak ada Ada, beberapa Ada, sebagian besar Ada, setiap bulannya
pembukuan dan
SPJ keuangan
tiap bulan
19 Pembelanjaan Tidak sesuai Sesuai
anggaran sesuai
POA
20 Ketepatan waktu Tidak pernah tepat Beberapa bulan tepat Sebagian besar tepat Selalu Tepat waktu
pembukuan dan waktu waktu waktu
pelaporan
keuangan
21 Ketepatan waktu Tidak pernah tepat Beberapa bulan tepat Sebagian besar tepat Selalu Tepat waktu
jasa penerimaan waktu waktu waktu
pelayanan
kesehatan
D. Manajemen Sumber Daya Masyarakat
22 Adanya Survei Tidak ada Ada
Mawas Diri 10
(SMD)
23 Adanya Tidak ada Ada
Musyawarah
10
Masyarakat
Desa (MMD)
24 Adanya jadwal Tidak ada jadwal dan Ada, beberapa Ada, sebagaian besar Ada, seluruh posyandu
dan pelaksanaan posyandu saja posyandu
pelaksanaan 10
posyandu setiap
bulan
E. Manajemen Data dan Informasi
25 Ditetapkan Tim Tidak ditetapkan Ditetapkan
Sistem Informasi
Puskesmas
26 Ditetapkan Tim Tidak ditetapkan Ditetapkan
Perencana
Tingkat
Puskesmas
27 Adanya rapat Tidak ada Ada
tim perencana
dalam
menyusun
Perencanaan
Tingkat
Puskesmas
F. Manajemen Program
28 Perencanaan Tidak ada analisa dan Ya, beberapa ada Ya, sebagian besar Ya, seluruhnya ada
program disusun perumusan masalah analisa dan ada analisa dan analisa dan perumusan
berdasarkan perumusan masalah perumusan masalah masalah
Rencana Lima
Tahunan, RUK, 7
RPK dan melalui
analisa situasi
dan perumusan
masalah
29 Adanya Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
penetapan program program
indikator kinerja 10
tiap program
UKM esential
30 Adanya Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
pengukuran program program
indikator kinerja 10
program UKM
essential
31 Adanya RUK Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
setiap program program program 10
essential
32 Adanya RPK Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
setiap program program program 10
essential
33 Adanya Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
pencatatan dan program program
pelaporan 10
program UKM
essential
34 Adanyan Analisa Tidak ada Ada, sebagian kecil Ada, sebagian besar Ada, seluruhnya program
pelaksanaan program program
program UKM
7
esensial serta
rencana tindak
lanjutnya
G. Manajemen Mutu 0
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
<=49 % 50 - 80 % 81-90 % >=91 %
Skala Nilai
No. Jenis Variabel
Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10 Hasil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
:
INDIKATOR MUTU UKP
INDIKATOR
N
Jenis Pelayanan Capai Caku Numerator Denominator
o Jenis Judul Indikator Target
an pan

I UPAYA KESEHATAN PERORANGAN ( UKP ) 0

I i. Ruang Tindakan dan


0
Gawat Darurat
Input 1.Ketersediaan peralatan ≥70% Jlh alat yang Jlh alat yang
RTGD sesuai standar dimiliki RTGD seharusnya dimiliki
sesuai standar
2.Pemberi pelayanan gawat 100% Jlh tenaga yg Jlh semua tenaga yang
darurat bersertifikat bersertifikat bertugas
ATLS/BTLS/PPG
D/GELS
Prose 3.Waktu tanggap/respon ≤5 Jumlah pasien Jlh semua pasien yang
s time dokter menit yang ditangani disampling
oleh dokter dari
mulai pasien
datang sampai
dilayani oleh
dokter <=5 menit
Outco 4.Kepuasan pasien ≥ Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
ii Ruang Pemeriksaan Umum 0
Input 1.Ketersediaan peralatan ≥ 70 % Jlh peralatan Jlh peralatan sesuai
yang ada PMK 43/2019
2.Pemberi pelayanan 80% Jlh kehadiran Jlh hari kerja dalam 1
adalah dokter dokter dalam satu bulan
bulan
Prose 3.Waktu tunggu pelayanan ≤ 15 Jumlah pasien Jlh seluruh pasien yang
s menit yang ditangani disampling
oleh dokter dari
mulai pasien
datang sampai
dilayani oleh
dokter <=15
menit
4.Tindakan memakai inform 100% Jlh inform Jlh semua tindakan
consent consent yang diisi
Outpu 5.Jlh rujukan pasien BPJS ≤ 10 % Jlh pasien BPJS Jlh kunjungan sakit
t yg dirujuk BPJS
6.Jlh rujukan non ≤2% Jlh rujukan non Jlh seluruh rujukan
spesialistik BPJS spesialistik BPJS
7. Angka kontak > 15 % Jumlah Jumlah Penduduk
kunjungan
Outco 8.Kepuasan pasien ≥ Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
iii Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut 0
.
Input 1.Ketersediaan peralatan ≥ 70 % 100 100 Jlh peralatan Jlh peralatan sesuai
yang ada PMK 43/2019
2.Pemberi pelayanan 80%  100  100 Jlh kehadiran Jlh hari kerja dalam 1
adalah dokter gigi dokter gigi dalam bulan
satu bulan
Prose 3.Waktu tunggu pelayanan ≤ 15 95 100 Jlh kumulatif Jlh seluruh pasien yang
s menit waktu pasien disampling
yang di sampling
Out 4. Rasio Cabut : Tambal 0,1 : 1 0 0 Jumlah pasien Jumlah pasien yang
Put yang ditambal dicabut gigi pada
gigi pada periode periode tertentu
tertentu
Outco 5.Kepuasan pasien ≥  95 100 Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
iv Ruang Pendaftaran dan rekam medic 0
.
Input 1.Petugas min.D3 rekam 100% Jlh petugas Jlh semua petugas
medik/Terlatih min.D3 rekam
medik/terlatih
Prose 2.Waktu Tunggu rekam ≤ 10 90 95 Jlh kumulatif Jlh semua sampling
s medic menit waktu tunggu
rekam medik
yang di sampling
3.Kelengkapan rekam 100% Jlh rekam medik Jlh semua sampling
medic yang lengkap
Outco 4.Kepuasan pasien ≥ Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
V Ruang Farmasi 0
Input 1.Petugas minimal S1 100%  0 0 Jlh petugas S1 Jlh petugas pemberi
farmasi farmasi pelayanan
2.Ketersediaan obat sesuai ≥ 80% Jlh item obat Jlh item dalam
formularium tersedia formularium
Prose 3.Waktu tunggu pelayanan ≤ 10 Jlh kumulatif Jlh seluruh pasien yang
s menit waktu pasien disampling
yang di sampling
4.Pemberian PIO 100% Jlh kumulatif Jlh seluruh pasien yang
waktu pasien disampling
yang di sampling
5.Tidak terjadi kesalahan 100% Jlh kesalahan Jlh pemberian obat
pemberian obat pemberian obat pada periode tertentu
dalam periode
tertentu
Outpu 6.Pemberian AB pada ISPA ≤ 20 % Jlh pasien diberi Jlh seluruh pasien ISPA
t AB
7.Pemberian AB pada Diare ≤8% Jlh pasien diberi Jlh seluruh pasien Diare
AB
8.Jlh Rerata obat per resep ≤ 2,6 Jlh rerata obat Jlh pasien ISPA dan
% pada resep ISPA diare
dan Diare
Outco 9.Kepuasan Pasien ≥ Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
vi Ruang Laboratorium 0
Input 1.Pemberi pelayanan D3 100% Jlh petugas Jlh semua petugas
analis min.D3 analis
2.Ketersediaan peralatan 100% Jlh Jlh peralatan/reagen
lab.sederhana peralatan/reagen yang harus ada
terssedia
Prose 3.Waktu tunggu sediaan ≤ 30 Jlh waktu tunggu Jlh sampel sediaan
s darah menit pemeriksaan darah dalam 1 bulan
sediaan darah
dlm satu bulan
4.Waktu tunggu ≤2 Jlh waktu tunggu Jlh sampel sediaan
pemeriksaan Sputum hari sediaan sputum sputum
Out Persentase Pasien 100% Jumlah pasien Jumlah pasien yang
Put mendapat pelayanan yang mendapat perlu mendapat
laboratorium pelayanan pelayanan pemeriksaan
pemeriksaan dasar di laboratorium
dasar di puskesmas
laboratorium
puskesmas
Outco 5.Kepuasan pasien ≥ Sesuai rumus pada Permenpan 14 tahun
me 76,61 2017
%
INDIKATOR MUTU UKM
Capa Caku
Target
ian pan
(%
(Juml
dari
ah
(Stand jumla
dari
N Krite Indikator ar baku h
Jenis UKM sasar Numerator Denominator
o ria UKM % yang capai
an
ingin an
yang
dicapai dibag
telah
) i
dilay
sasar
ani)
an)
I. Upaya Kesehatan
0
Masyarakat Esensial
UPAYA KESEHATAN
I. 0
KELUARGA
Ketersediaa Jumlah tenaga bidan yang ada Jumlah tenaga bidan sesuai PMK 43
n tenaga
BIDAN
minimal
4
sesuai
Permenkes
Inpu 43 Tahun
t 2019
Ketersediaa Jumlah bidan kit yang tersedia di puskesmas Jumlah bidan Kit sesuai PMK 43
n bidan KIT
sesuai 1
Permenkes Paket
Kesehat 43 Tahun
I
an Ibu 2019
Kepatuhan Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan 10 T Jumlah sasaran ibu hamil
pelayanan
ANC sesuai 100%
prosedur 10
T
Pros Pelaksanaa Pelaksanaan kelas ibu hamil di puskesmas dalam satu Pelaksanaan kelas ibu hamil 12 kali
es n kelas 12 tahun dalam satu tahun
hamil kali /
sesuai tahun
jadwal
Deteksi ibu ….. Jumlah deteksi ibu hamil risiko tinggi oleh nakes Jumlah sasaran ibu hamil risiko tinggi
hamil
Faktor
Ibu
Risiko
Hamil
Tinggi oleh
Nakes
Rujukan Jumlah rujukan ibu hamil risiko tinggi Jumlah sasaran ibu hamil risiko tinggi
Kasus
…….
Risiko
Ibu
Tinggi Ibu
Hamil
Hamil
(Prenatal)
Kunjungan / …… Jumlah ibu hamil yang dilakukan sweeping Jumlah sasaran ibu hamil yang akan
Sweeping Ibu dilakukan sweeping
Ibu Hamil Hamil
…… Jumlah ibu hamil yang ditempel stiker K 4 Jumlah sasaran ibu hamil
Penempela
Ibu
n Stiker K4
Hamil
Pelayanan …… Jumlah kunjungan ibu nifas sesuai standar Jumlah sasaran ibu nifas
nifas sesuai Ibu
SOP Nifas
Out Angka
put Kematian Jlh Kematian Ibu di suatu wilayah pada kurun waktu Jlh Kelahiran hidup di wilayah dan
Ibu tertentu pada kurun waktu yang sama
Kunjungan Jlh Ibu hamil yang memperoleh pelayanan Antenatal K1 Jlh Kelahiran hidup di wilayah dan
Ibu Hamil 100% sesuai standart di satu wilayah kerja pada kurun waktu pada kurun waktu yang sama
(K1) tertentu
Kunjungan Jlh Ibu hamil yang memperoleh pelayanan Antenatal K4 Jumlah seluruh Ibu Hamil di Wilayah
Ibu Hamil 100% sesuai standart di satu wilayah kerja pada kurun waktu dan Kurun waktu yang sama
(K4) tertentu
Ibu Hamil Jumlah Ibu hamil mendapat minimal 90 tablet tambah Jumlah Ibu hamil pada wilayah dan
Mendapat darah selama periode kehamilannya pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Tablet 100% kurun waktu tertentu
Tambah
Darah 90
Persalinan Jumlah Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan Jumlah Ibu bersalin di wilayah dan
ditolong sesuai standart di fasilitas pelayanan di satu wilayah dalam kurun waktu yang sama
100%
Tenaga kerja pada kurun waktu tertentu
Kesehatan
Pelayanan 100% Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh pelayanan Jumlah seluruh Ibu nifas di wilayah
Ibu Nifas nifas sesuai standart KF1/KF2/KF3 di suatu wilayah dan dalam kurun waktu yang sama
KF1/KF2/K kerja pada kurun waktu tertentu
F3
Pelayanan Jumlah Komplikasi Kebidanan yang mendapat 20% dari jumlah ibu hamil di satu
Komplikasi 100% penanganan defenitif disatu wilayah kerja pada kurun wilayah kerja dan pada kurun waktu
Kebidanan waktu tertentu yang sama
Peserta KB Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada Jumlah pasangan usia subur di
Aktif 75% kurun waktu tertentu wilayah kerja dan kurun waktu yang
sama
Peserta KB Jumlah peserta KB pasca persalinan di suatu wilayah Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah
Paska 80% kerja pada kurun waktu tertentu kerja dan kurun waktu yang sama
Bersalin
0
Ketersediaa Jumlah tenaga bidan yang ada Jumlah tenaga bidan sesuai PMK 43
n tenaga
4
bidan di
Puskesmas
Inpu Ketersediaa Jumlah kit pemeriksaan anak yang tersedia di Jumlah kit pemeriksaan kesehatan
t n Kit puskesmas anak sesuai PMK 43
Pemeriksaa 1
n paket
Kesehatan
Anak
Pelayanan Jumlah balita yang diberi pelayanan sesuai prosedur Jumlah sasaran balita
balita …..
sesuai Balita
prosedur
Pelayanan Jumlah neonatus yang diberi pelayanan sesuai Jumlah sasaran neonatus
…….
Upaya neonatus prosedur
Neon
Ii Kesehat sesuai
atus
an Anak standar
Pros Deteksi Jumlah sasaran bayi dengan
es bayi komplikasi
……..
dengan
Bayi
komplikasi Jumlah bayi dengan komplikasi yang dideteksi oleh
oleh Nakes nakes
Rujukan
bayi ……..
dengan Bayi Jumlah sasaran bayi dengan
komplikasi Jumlah bayi dengan komplikasi yang di rujuk komplikasi

Jumlah 112/1 Jumlah bayi usia sampai 28 hari yang meninggal di Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan
Kematian 000 suatu wilayah pada kurun waktu tertentu pada kurun waktu yang sama
Out Neonatal KN
put Angka Jumlah bayi yang meninggal di suatu wilayah pada Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan
112/1
Kematian 000 kurun waktu tertentu pada kurun waktu yang sama
Neonatal
( dilaporkan KN
)
Jumlah Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal di suatu Jumlah balita usia sampai 59 bulan
Bayi Mati wilayah pada kurun waktu tertentu (bayi + anak balita) yang meninggal di
0%
suatu wilayah pada kurun waktu
tetentu
Angka Jumlah balita usia sampai 59 bulan ( bayi + anak Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan
Kematian balita ) yang meninggal di suatu wilayah pada kurun pada kurun waktu yang sama
Balita 0% waktu tertentu
( dilaporkan
)
Bayi Baru Jumlah Bayi baru lahir ditimbang di satu wilayah kerja Jumlah sasaran bayi lahir hidup di satu
Ditimbang pada kurun waktu tertentu wilayah kerja dalam kurun waktu yang
100% sama
Berat Jumlah bayi dengan berat lahir rendah di satu wilayah Jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang
Badan Bayi kerja pada kurun waktu tertentu disatu wilayah kerja dalam kurun
Lahir 4,6% waktu yang sama
Rendah
( BBLR )
Capaian Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun Jumlah sasaran bayi lahir hidup di satu
kelahiran 100% waktu yang sama wilayah kerja dalam kurun waktu yang
bayi hidup sama
Kunjungan Jumlah bayi baru lahir (umur 6 jam-48jam) yang Jumlah seluruh bayi baru lahir hidup di
Neonatus 1 4,6 % memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart di satu wilayah kerja pada kurun waktu
(KN1) satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang sama
Capaian KN Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kunjungan Jumlah seluruh bayi baru lahir hidup di
Lengkap neonatal sesuai dengan standart, minimal 3 kali yaitu satu wilayah kerja pada kurun waktu
100% pada usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1 kali yang sama
pada 8-28 hari di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Capaian Jumlah Neonatal dengan komplikasi yang ditangani 15 % dari jumlah bayi lahir hidup pada
Neonatal sesuai dengan standart oleh tenaga kesehatan terlatih wilayah dan kurun waktu yang sama
dengan 100% pada wilayah dan kurun waktu tertentu
komplikasi
ditangani
Capaian 100% Jumlah bayi (umur 29 hari - 11 bulan) yang Jumlah seluruh bayi di satu wilayah
Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart kerja pada kurun waktu yang sama
yang minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari - 2
memperole bulan, 1 kali umur 3-5 bulan, 1 kali umur 6 bulan, dan 1
h kali umur 9-11 bulan di satu wilayah kerja pada kurun
pelayanan waktu tertentu
kesehatan
sesuai
standart
Capaian Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Jumlah Balita usia 12-59 bulan di
Jumlah pelayanan kesehatan sesuai standart + Jumlah Balita wilayah kerja kabupan / kota tersebut
balita yang usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan pada kurun waktu satu tahun yang
memperole sesuai standart + Balita usia 36-59 bulan mendapatkan sama
h 100% pelayanan sesuai standart
pelayanan
kesehatan
sesuai
standart
0
iii Pelayan Ketersediaa Jumlah petugas kesehatan remaja di puskesmas Jumlah petugas kesehatan remaja
an n Petugas sesuai standar
Kesehat Pelayanan
1
an Kesehatan
Remaja Remaja di
Inpu Puskesmas
t Ketersediaa Jumlah kit pemeriksaan kes remaja yang tersedia di Jumlah kit pemeriksaan kesehatan
n Kit puskesmas remaja sesuai PMK 43
Pemeriksaa 1
n paket
Kesehatan
Remaja
Pros Pemeriksaa Jumlah remaja yang dilakukan pemeriksaan kesehatan Jumlah sasaran remaja di wilayah
……
es n sesuai standar kerja pusk
remaj
Kesehatan
a
Remaja
Pendampin Jumlah remaja yang dilakukan pemberian TTD pada Jumlah sasaran remaja di wilayah
gan dan remaja putri kerja pusk
evaluasi
……
pelaksanaa
remaj
n
a
pemberian
TTD pada
remaja putri
Pelayanan ……. Jumlah remaja yang dilakukan pelayanan kesehatan di Jumlah remaja di PKPR
Kesehatan PKPR PKPR
pada PKPR
Capaian Jumlah peserta didik kelas 1SD/MI yang diperiksa Jumlah peserta didik kelas 1 SD/MI di
penjaringan kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh wilayah kerja dan kurun waktu yang
murid kelas 100% tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah sama
1 SD/MI kerja pada kurun waktu tertentu

Capaian Jumlah peserta didik kelas 7 SMP/MTs yang diperiksa Jumlah peserta didik kelas 7 SMP/MTs
penjaringan kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh di wilayah kerja dan kurun waktu yang
murid kelas tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah sama
100%
1 SMP kerja pada kurun waktu tertentu
Out
Put Capaian Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA yang diperiksa Jumlah peserta didik kelas 10
penjaringan kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh SMA/MA di wilayah kerja dan kurun
murid kelas 100% tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah waktu yang sama
1 SMA kerja pada kurun waktu tertentu

Pelayanan Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat Jumlah semua anak usia pendidikan
Kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standart yang ada di dasar yang ada di wilayah kerja
pada Usia 100% wilayah kerja Kabupaten/Kota dalam kurun waktu satu Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun
Pendidikan tahun ajaran waktu satu tahun ajaran yang sama
Dasar
0
Ketersediaa Jumlah petugas kesehatan usia produktif di puskesmas Jumlah petugas kesehatan usia
n Petugas produktif sesuai standar
Pelayanan
Kesehatan
Usia 1
Produktif
Pelayan Inpu dan Lansia
an t di
Kesehat Puskesmas
Iv an Usia Ketersediaa Jumlah kit pemeriksaan kes lansia yang tersedia di Jumlah kit pemeriksaan kesehatan
Produkti n Kit puskesmas lansia sesuai PMK 43
1
f dan Pemeriksaa
paket
Lansia n Usia
Produktif
Pemeriksaa
……
n
Pros usia
Kesehatan
es produ
Usia Jumlah usia produktif yang dilakukan pemeriksaan Jumlah sasaran usia produktif di
ktif
Produktif kesehatan wilayah kerja puskesmas
Pemeriksaa Jumlah sasaran usia lansia di wilayah
n …… kerja puskesmas dalam 1 tahun
Kesehatan lansia Jumlah lansia yang dilakukan pemeriksaan kesehatan
Lansia minimal 1 kali dalam 1 tahun
Pelaksanaa 12 Pelaksanaan posyandu lansia di puskesmas dalam Pelaksanaan kelas ibu hamil 12 kali
n Posyandu kali / satu tahun dalam satu tahun
Lansia tahun
Pelayanan Jumlah Penduduk usia produktif > 15 tahun diskrining Deteksi dini FR PTM minimal
Kesehatan 1xSetahun/astimasi jlh penduduk usia
100%
Usia >15 tahun
Produktif
Out
Pelayanan Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang Jumlah semua warga negara berusia
Put
Kesehatan mendapat skrining kesehatan sesuai standart minimal 1 60 tahun atau lebih yang ada di suatu
Usila ( 60 100% kali yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten/kota wilayah kerja kabupaten/kota dalam
tahun dalam kurun waktu satu tahun kurun waktu satu tahun yang sama
keatas )
0
II UPAYA PELAYANAN
0
. KESEHATAN GIZI
Inpu Ketersediaa 1 Ketersediaan tenaga gizi di puskesmas Ketersediaan tenaga gizi sesuai
t n tenaga orang dengan PMK 43
gizi sesuai
Permenkes
43 Tahun
2019
Ketersediaa Terse Ketersediaan media KIE di puskesmas Ketersediaan media KIE di puskesmas
n media dia sesuai kebutuhan
KIE
Pelaksanaa
Upaya n klinis
Perbaika konsultasi ……
n Gizi gizi sesuai kasus
Masyara dengan Jumlah pasien yang diberikan konsultasi gizi klinis Jumlah sasaran pasien yang perlu
kat prosedur sesuai standar di puskesmas konsultasi gizi klinis sesuai standar
Penemuan
Pros dan
es Pengobatan
kasus gizi ……
kurang dan kasus
gizi buruk
sesuai Jumlah penemuan dan pengobatan kasus gizi kurang Jumlah sasaran kasus gizi kurang dan
standar dan gizi buruk sesuai standar gizi buruk
Penyuluhan 12 Jumlah penyuluhan gizi yang dilaksanakan selama 1 Jumlah penyuluhan gizi selama satu
tentang Gizi kali / tahun di puskesmas tahun sesuai dengan rencana kerja
kepada
masyarakat
/ sasaran tahun
sesuai
jadwal
Pelaksanaa
12
n posyandu Jumlah pelaksanaan posyandu selama
kali /
sesuai Jumlah pelaksanaan posyandu yang dilaksanakan satu tahun sesuai dengan rencana
tahun
jadwal selama 1 tahun di puskesmas kerja
Pemberian
……
tablet

vitamin A
bayi
pada bayi Jumlah bayi yang diberi vitamim A Jumlah sasaran bayi
Pemberian
……
tablet

vitamin A
balita
pada balita Jumlah balita yang diberi vitamin A Jumlah sasaran balita
Out Bayi Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A
put mendapat 87% 100.000 SI di suatu wilayah kerja pada kurun waktu Jumlah seluruh bayi pada wilayah dan
vitamin A tertentu kurun waktu yang sama
Anak Balita Jumlah anak balita 12-59 bulan yang mendapatkan vit
mendapat 87% A 200.000 SI di suatu wilayah kerja pada kurun waktu Jumlah anak balita 12-59 bulan pada
Vitamin A tertentu wilayah dan kurun waktu yang sama
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat Jumlah Balita usia 12-59 bulan di
Pelayanan pelayanan kesehatan sesuai standart + Jumlah Balita wilayah kerja kabupan / kota tersebut
Kesehatan 100% usia 24-35 bulan mendapatkan pelayanan kesehatan pada kurun waktu satu tahun yang
Balita sesuai standart + Balita usia 36-59 bulan mendapatkan sama
pelayanan sesuai standart
Balita
ditimbang 70% Jumlah Balita ditimbang di suatu wilayah kerja pada Jumlah Balita pada wilayah dan kurun
( D/S ) kurun waktu tertentu waktu yang sama
Pemberian Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI
ASI 40% eksklusif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang
Eksklusif tertentu dilakukan recall
Jumlah Balita 0-59 bulan yang
Balita Gizi <=
Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status gizi kurang di ditimbang pada wilayah dan kurun
Kurang 15%
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu waktu yang sama
Jumlah Balita 0-59 bulan yang diukur
Balita <=21
Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status pendek di tinggi badan pada wilayah dan kurun
Stunting %
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu waktu yang sama
Balita Kurus <=8% Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status kurus di suatu Jumlah Balita 0-59 bulan yang diukur
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu pada wilayah dan kurun waktu yang
sama
Balita Gizi
Buruk Jumlah semua Balita gizi buruk yang
100%
mendapat Jumlah Balita Gizi buruk di suatu wilayah kerja pada ada pada wilayah dan kurun waktu
Perawatan kurun waktu tertentu yang Mendapat Perawatan yang sama
0
II UPAYA PELAYANAN
0
I. PROMOSI KESEHATAN
5 Upaya Ketersediaa
Promosi n tenaga 1
Kesehat promosi orang Jumlah ketersediaan tenaga promkes
Inpu
an kesehatan Jumlah tenaga promkes di puskesmas sesuai standar
t
Ketersediaa Jumlah ketersediaan kit penyuluhan di puskesmas Jumlah kit penyuluhan/promkes sesuai
Terse
n kit standar
dia
penyuluhan
Pelaksanaa Jumlah penyuluhan kesehatan yang dilakukan Jumlah penyuluhan kesehatan di luar
n kegiatan puskesmas di luar gedung gedung sesuai rencana
penyuluhan
6
kesehatan
kali /
di luar
tahun
gedung
sesuai
rencana
Pelaksanaa ……
n Survei Ruma
Rumah h
Tangga ber Tangg
Pros PHBS a Jumlah RT yang ber PHBS Jumlah Rumah Tangga yang di survei
es Pelaksanaa
n Advokasi 4
Kegiatan kali /
Germas ke tahun Jumlah kegiatan advokasi Germas ke LS yang Jumlah kegiatan advokasi Germas ke
LS dilakukan puskesmas LS sesuai rencana
Pelaksanaa Jumlah penyuluhan kesehatan yang dilakukan Jumlah penyuluhan kesehatan di
n kegiatan puskesmas di dalam gedung dalam gedung sesuai rencana
penyuluhan
6
kesehatan
kali /
di dalam
tahun
gedung
sesuai
rencana
Out Persentase 100% Jumlah Rumah Tangga ber PHBS Jumlah Rumah Tangga di lakukan
put rumah Survei PHBS
tangga ber
PHBS
Persentase Jumlah seluruh Posyandu yang ada di
posyandu 100% Jumlah posyandu yang memenuhi kriteria posyandu wilayah dan pada kurun waktu yang
aktif aktif pada periode waktu tertentu sama
Persentase Jumlah Kelurahan di wilayah kerja
kelurahan puskesmas
yang
100%
menerapka
n kebijakan
Germas Jumlah kelurahan yang menerapkan kebijakan germas
0
I UPAYA PELAYANAN
V KESEHATAN 0
. LINGKUNGAN
Ketersediaa
Inpu 1
n tenaga Jumlah ketersediaan tenaga sanitarian
t orang
sanitarian Jumlah tenaga sanitarian di puskesmas sesuai standar
Ketersediaa 1 Jumlah ketersediaan kit kesling di puskesmas Jumlah kit kesling sesuai standar
n kit kesling paket
Pelaksanaa
n inspeksi …..
sanitasi TTU Jumlah TTU di wilayah kerja
TTU Jumlah TTU yang dilakukan Inspeksi Sanitasi puskesmas
Pelaksnaan
inspeksi ……
sanitasi TPM Jumlah TPM di wilayah kerja
TPM Jumlah TPM yang dilakukan Inspeksi Sanitasi puskesmas
Upaya Pros Pelaksanaa
kesehata es n
6 n pemantaua ……
Lingkun n jentik Ruma
gan institusi h
sesuai Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan jentik oleh Jumlah rumah yang akan dilakukan
rencana puskesmas pemeriksaan jentik sesuai rencana
Pemeriksaa …. Jumlah sarana air minum
n sarana air Saran
minum a Jumlah sarana air minum yang dilakukan pemeriksaan
Persentase 85% Jumlah sarana air minum dengan resiko rendah dan Jumlah sarana air minum di-IKL
sarana air sedang
minum
Oup yang
ut dilakukan
pengawasa
n
Persentase 80% Jumlah sampel air minum pada penyelenggara air Jumlah seluruh sampel air minum
jumlah minum yang diuji kwalitas air minum dan memenuhi pada penyelenggara air minum yang
sarana air syarat parameter mikrobiologi,fisik kimia di wilayah dan diuji parameter
minum periode waktu tertentu mikrobiologik,fisik,kimia di wilayah dan
yang pada periode waktu yang sama
memenuhi
syarat
mikrobiologi
, fisik, dan
kimia
Persentase Jumlah KK dengan akses terhadap fasilitas sanitasi Jumlah KK di wilayah dan pada
KK dengan yang layak (jambansehat) di suatu wilayah pada periode yang sama
akses periode tertentu
terhadap
fasilitas 90%
sanitasi
yang layak
(Jamban
sehat)
Persentase Jumlah desa/kelurahan STBM disuatu wilayah pada Jumlah desa/kelurahan di wilayah dan
desa/kelura 90% periode waktu pada periode yang sama
han STBM
Persentase Jumlah desa/kelurahan di wilayah dan pada periode Jumlah seluruh TTU yang ada di
tempat- yang sama wilayah dan pada kurun waktu yang
tempat 85% sama
umum
sehat
Persentase Jumlah seluruh TTU yang ada di wilayah dan pada Jumlah seluruh TPM yang ada di
tempat kurun waktu yang sama wilayah dan pada kurun waktu yang
pengolahan 90% sama
makanan
sehat
0
UPAYA PELAYANAN
V PENCEGAHAN DAN
0
. PENGENDALIAN
PENYAKIT
i. Ketersediaa
Inpu 1
Pelayan n tenaga Jumlah petugas imunisasi sesuai
t orang
an imunisasi Jumlah petugas imunisasi yang ada di puskemas standar di puskesmas
imunisa Ketersediaa
1
si dasar n vacsin Ketersediaan vaksin carier sesuai
paket
carrier Ketersediaan vaksin carier di puskesmas standar di puskesmas
Pros Pelaksanaa 12 Pelaksanaan imunisasi yang dilakukan oleh puskesmas Pelaksanaan imunisasi dasar di
es n imunisasi kali / di posyandu selama 1 tahun posyandu sesuai jadwal
dasar di
posyandu
tahun
sesuai
prosedur
Pelaksanaa
n imunisasi …….
BIAN di Siswa
sekolah Jumlah pelaksanaan BIAN di sekolah oleh puskesmas Jumlah sekolah di wilayah puskesmas
Peenyuluha
n imunisasi ……
kepada Sekol
orang tua di ah Jumlah penyuluhan imunisasi yang dilakukan oleh Jumlah penyuluhan imunisasi di
sekolah puskesmas sekolah sesuai rencana
Cakupan Jumlah Desa/kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun Jumlah Desa/Kelurahan di suatu
Desa / waktu tertentu wilayah kerja dan pada kurun waktu
100%
Kelurahan yang sama
UCI
Cakupan Jumlah yang diimunisasi MR Jumlah sasaran surviving infant
Imunisasi
Campak / 94%
Out MR pada
put Bayi
Imunisasi Jumlah yang mendapat iminusasi dasar lengkap Jumlah sasaran Surviving infant
Dasar
94%
Lengkap
pada Bayi
AFP Rate Jumlah kasus AFT non polio yang dilaporkan Jumlah penduduk <15 tahun
(non Polio) 1%
<15 tahun
0
ii. Inpu Ketersediaa
1
Pelayan t n tenaga Jumlah petugas P2M sesuai standar di
orang
an P2M terlatih Jumlah petugas P2M yang ada di puskemas puskesmas
Kesehat Tersedia
an alat Terse Ketersediaan alat pemeriksaan HIV di
Ketersediaan alat pemeriksaan HIV di puskesmas
Penyakit pemeriksaa dia puskesmas sesuai standar
Menular n HIV
Tersedia
….. Ketersediaan obat TB di puskesmas
obat kasus Ketersediaan obat TB di puskesmas
Paket sesuai standar
TB
Tersedia Terse Ketersediaan alat pemeriksaan HIV di puskesmas Ketersediaan alat pemeriksaan HIV di
alat dia puskesmas sesuai standar
pemeriksaa
n TB
Kunjungan
12
ke rumah
kali/ta
penderita Jumlah kunjungan ke rumah penderita TB yang Jumlah kunjungan ke rumah penderita
hun
TB dilakukan oleh petugas TB sesuai dengan rencana
12
Penemuan
kali / Jumlah penemuan kasus DBD yang dilakukan oleh Jumlah penemuan sasaran kasus
kasus DBD
tahun puskesmas DBD
Pelayanan
pengobatan ……
pasien TB pasie
sesuai n Jumlah pasien TB yang diberikan pengobatan sesuai
standar standar Jumlah semua pasien TB
Penyuluhan 12
Pros penyakit kali / Jumlah kegiatan penyuluhan penyakit menular yang Jumlah kegiatan penyuluhan penyakit
es menular tahun dilakukan puskesmas menular sesuai rencana
Pemantaua
12
n Jentik
kali /
secara Jumlah kegiatan pemantauan jentik yang dilakukan oleh Jumlah kegiatan pemantauan jentik
tahun
berkala puskesmas yang dilakukan sesuai rencana
Kunjungan
12
rumah dan
kali /
penemuan
tahun
kasus HIV Jumlah penemuan kasus HIV Jumlah sasaran kasus HIV
Penemuan
dan 12
Penangana kali /
n Kasus tahun
Diare
Out Persentase Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan Jumlah orang yang terduga TBC
put orang pemeriksaan penunjang dalam kurun waktu satu tahun dalam kurun waktu tahun yang sama
terduga
TBC
mendapatk
100%
an
Pelayanan
Kesehatan
sesuai
standart
Case 70% Jumlah pasien TB Paru Perkiraan Jumlah pasien baru TB Paru
detection
rate TBC
Angka >90% Jumlah Pasien TB yang menyelesaikan Pengobatan Jumlah pasien TB yang diobati
Keberhasila
n
pengobatan
(Success
Rate)
semua
kasus TBC
Penemuan Jumlah kasus Pneomonia balita yang ditemukan pada Jumlah kunjungan balita dengan batuk
penderita tempat dan waktu tertentu atau kesukaran bernafas
80%
pneumonia
pada Balita
Persentase Jumlah Ibu hamil yang di tes HIV Jumlah Ibu hamil yang ada di wilayah
Bumil yang & periode waktu tertentu
70%
mengetahui
Status HIV
Inciden Jumlah infeksi baru HIV yang terjadi pada populasi Jumlah penduduk umur diatas 15
HIV/ 1000 umur diatas 15 tahun tahun
penduduk
0,21%
yang tidak
terinfeksi
HIV
Persentase Jumlah penderita diare balita ditangani dalam 1 tahun Jumlah penderita diare balita
Diare
ditemukan
100%
dan
ditangani
pada Balita
Persentase Jumlah Penderita Diare semua umur dilayanani dalam Jlh target penemuan Penderita Diare
Diare 1 tahun semua umur
ditemukan
dan
100%
ditangani
pada
semua
umur
Angka Jumlah Penderita Meninggal akibat DBD Jumlah Penderita DBD
Kematian
(Case <1%
Fatality
rate) DBD
Angka 0% Jumlah penderita positif malaria (dengan pemeriksaan Jumlah penderita dengan gejala
Kesakitan sediaan darah malaria
Malaria
(annual
parasit
incidence
Pengobatan Jumlah penderita tersangka malaria & atau positif Jumlah suspek pada wilayah & kurun
standar malaria diobati waktu yang sama
kasus 0%
malaria
positif
Pelayanan Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV yang Jumlah orang dengan resiko terinfeksi
Kesehatan mendapatkan pelayanan HIV
dengan
resiko
terinfeksi
yang
melemahka
n daya 100%
tahan tubuh
manusia
HIV
(Human
Immunodefi
ciency
Virus)
0
iii. Ketersediaa
1
Pelayan n tenaga Jumlah petugas P2TM sesuai standar
orang
an P2TM Jumlah petugas P2TM yang ada di puskemas di puskesmas
pencega Tersedia Ketersediaan BMHP yang ada di posbindu Ketersediaan BMHP sesuai standar
an dan BMHP
12
pengend untuk
kali /
alian Inpu pemeriksaa
tahun
penyakit t n di
tidak Posbindu
menular Tersedia kit Ketersediaan kit posbindu sesuai
pemeriksaa standar
Terse
n
dia
kesehatan
di posbindu Ketersediaan kit posbindu yang ada di puskesmas
Pelaksanaa
12
n Posbindu Jumlah pelaksanaan posbindu selama
kali /
sesuai Jumlah pelaksanaan posbindu yang dilaksanakan satu tahun sesuai dengan rencana
tahun
jadwal selama 1 tahun di puskesmas kerja
Pros
Penemuan Jumlah penemuan dan pengobatan kasus ODGJ yang Jumlah kunjungan penemuan dan
es
dan dilakukan oleh puskesmas pengobatan kasus ODGJ sesuai
……
Pengobatan rencana
kasus
Kasus
ODGJ
Penemuan Jumlah penemuan dan pengobatan kasus Hipertensi Jumlah penemuan dan pengobatan
dan yang dilakukan oleh puskesmas kasus Hipertensi sesuai rencana
…….
Penangana
kasus
n Kasus
Hipertensi
Penemuan Jumlah penemuan dan pengobatan kasus DM yang Jumlah penemuan dan pengobatan
dan dilakukan oleh puskesmas kasus DM
……..
Penangana
kasus
n Kasus
Diabetes
Penderita Jumlah penderita Hipertensi yang mendapat pelayanan Jumlah estimasi Hipertensi dalam 1
Hipertensi kesehatan tahun
mendapat 50%
Pelayanan
Kesehatan
Penyandan Jumlah penderita DM yang mendapat pelayanan Jumlah Estimasi DM dalam 1tahun
g DM kesehatan
mendapatk
Out an
50%
put pelayanan
Kesehatan
sesuai
standar
Deteksi dini % wanita usia 30-50 tahun yang melakukan IVA test Jumlah wanita usia 30-50 tahun
kangker dan sadanis dalam setahun
leher Rahim 35%
dan Kanker
Payudara
Persentase Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yang Jumlah ODGJ berat berdasarkan
ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai proyeksi di wilayah kerja Kab/Kota
yang standart dalam kurun waktu satu tahun dalam kurun waktu satu tahun yang
mendapatk sama
an 70%
pelayanan
kesehatan
jiwa sesuai
standart
II. Upaya Kesehatan
0
Masyarakat Pengembangan
I. PELAYANAN 0
KESEHATAN OLAH RAGA
Upaya Inpu Ketersediaa 1 Jumlah petugas Kesehatan Olah Raga yang ada di Jumlah petugas Kesehatan Olah Raga
Kesehat t n Petugas orang puskemas sesuai standar di puskesmas
an Olah Kesehatan
Olah Raga
Pelaksanaa Jumlah pelaksanaan senam germas yang dilakukan Jumlah pelaksanaan senam germas di
12
Pros n Germas oleh puskesmas kelurahan sesuai rencana
kali /
es di
tahun
kelurahan
Raga Terbentuk Jumlah kelurahan yang terbentuk kelompok germas Jumlah kelurahan yang ada di wilayah
Kelompok kerja puskesmas
Oup Germas di
100%
ut masing
masing
kelurahan
0
PELAYANAN
II
KESEHATAN 0
.
TRADISIONAL
Ketersediaa Jumlah petugas Yankestrad yang ada di puskemas Jumlah petugas Kesehatan
Inpu 1
n Petugas Yankestradcsesuai standar di
t orang
Yankestrad puskesmas
Pembinaan Jumlah pembinaan kelompok asuhan mandiri Jumlah kelompok Asuhan Mandiri
……
Kelompok
kelom
Asuhan
Pros pok
Mandiri
es
Pembinaan Jumlah pembinaan kelompok penyehat tradisional Jumlah penyehat tradisional
….
Penyehat
Orang
Tradisional
Upaya Terbentuk Jumlah kelompok asuhan mandiri di kelurahan wilayah Jumlah kelurahan yang ada di wilayah
Kesehat kelompok kerja puskesmas kerja puskesmas
an asuhan 100%
Tradisio mandiri tiap
nal kelurahan
Peresentas Jumlah penyehat tradisional yang memiliki STPT Jumlah penyehat tradisional
e penyehat
Oup
tradisional
ut
yang
memiliki
80%
Surat
Tanda
Penyehat
Tradisional
( STPT )
0
II PELAYANAN
0
I. KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Ketersediaa Jumlah petugas K3 yang ada di puskemas Jumlah petugas K3 sesuai standar di
1
n Petugas puskesmas
orang
Inpu K3 terlatih
t Ketersediaa
1
n APAR di
buah
puskesmas Ketersediaan APAR yang ada di puskesmas Ketersediaan APAR sesuai standar
Ketersediaa
n Jalur dan
Terse
tanda
dia
evakuasi di Ketersediaan Jalur dan tanda evakuasi yang ada di Ketersediaan Jalur dan tanda evakuasi
puskesmas puskesmas sesuai standar
Pelaksanaa
n
4
Pros Pemeriksaa
Upaya kali /
es n
perawat tahun
Kesehatan Pemeriksaan kesehatan pekerja yang dilakukan Pemeriksaan kesehatan pekerja
an
Pekerja petugas sesuai rencana
kesehata
Deteksi
n 2
PTM bagi
masyara kali /
petugas Deteksi PTM bagi petugas seuai
kat tahun
puskesmas Deteksi PTM yang dilakukan oleh puskesmas rencana
Pendataan
Tempat 3
Kerja kali /
Formal dan tahun Pendataan tempat kerja formal dan informal yang Pendataan Tempat kerja formal dan
Informal dilakukan oleh puskesmas informal sesuai rencana
Pembinaan
Tempat 3
Kerja kali /
Formal dan tahun Pembinaan tempat kerja formal dan informal yang Pembinaan Tempat kerja formal dan
Informal dilakukan oleh puskesmas informal sesuai rencana
Persentase
Oup
program K3 100%
ut
di Level 3
0
I PELAYANAN
V KESEHATAN GIGI DAN 0
. MULUT
Upaya Ketersediaa Jumlah petugas UKGS yang ada di puskemas Jumlah petugas UKGS sesuai standar
Inpu 1
perawat n Petugas di puskesmas
t orang
an UKGS
kesehata Pros Pemeriksaa …… Jumlah kegiatan pemeriksaan kesehatan gigi Jumlah sekolah
n es n gigi dan sekol
mulut di
ah
sekolah
Penyuluhan Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan gimul
…..
Kesehatan
Sekol
Gimul di Jumlah sekolah yang akan dilakukan
ah
sekolah penyuluhan sesuai rencana
Penyuluhan Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan gimul di
3
Kesehatan masyarakat
masyara kali /
Gimul di Jumlah kegiatan penyuluhan gimul
kat tahun
Kelurahan dimasyakat sesuai rencana
Pelayanan Jumlah pelayanan kes gigi dan mulut yang dilakukan ke
Kesehatan sekolah oleh puskesmas
Oup
Gigi dan 80%
ut
Mulut di
Sekolah Jumlah sekolah
0
C. STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS

Standar Pelayanan Minimal (SPM) UPTD Puskesmas Raya


mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal yang diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal.

Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kota


Pematang Siantar terdiri atas 12 indikator sebagai berikut:

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil;


2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir,
4. Pelayanan kesehatan balita;
5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus).
Dua belas indikator SPM kesehatan di atas dilakukan dengan berfokus
kepada peningkatan/promotif dan pencegahan/ preventif. Pelayanan yang
bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif mencakup antara
lain:
1. peningkatan kesehatan;
2. perlindungan spesifik;
3. diagnosis dini dan pengobatan tepat;
4. pencegahan kecacatan; dan
5. rehabilitasi.

Pelayanan dasar pada SPM Kesehatan dilaksanakan pada fasilitas


pelayanan kesehatan baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah,
maupun swasta. Pelayanan dasar dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan kompetensi dan kewenangan. Selain oleh
tenaga kesehatan, untuk jenis pelayanan dasar tertentu dapat dilakukan
oleh kader kesehatan terlatih di luar fasilitas pelayanan kesehatan di
bawah pengawasan tenaga kesehatan.
Pemerintah Daerah wajib memenuhi mutu pelayanan setiap jenis
pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan. Mutu pelayanan setiap
jenis pelayanan dasar pada SPM bidang Kesehatan akan ditetapkan
dalam standar teknis yang terdiri atas:
1. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
2. standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia
kesehatan; dan
3. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.

Standar teknis capaian kinerja Pemerintah Daerah dalam pemenuhan


mutu pelayanan setiap jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan harus
100% (seratus persen). Pencapaian kinerja SPM oleh UPTD Puskesmas
Raya dilakukan dengan membuat perhitungan pembiayaan pelayanan
dasar pada SPM Kesehatan dengan memperhatikan berbagai sumber
pembiayaan agar tidak terjadi duplikasi anggaran. Berikut disajikan tabel
Capaian kinerja SPM tahun 2021 dan estimasi capaian untuk 5 tahun
yang akan datang. Estimasi capaian disesuaikan dengan Renstra UPTD
UPTD Puskesmas Raya.
HASIL KINERJA UPTD PUSKESMAS RAYA
TAHUN 2021
Hasil Kinerja UPTD Puskesmas Raya Tahun 2021 dapat dilihat sebagaimana berikut ini:

TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN


UPAYA
N SASA
KESEH KEGIATAN DEFENISI OPERASIONAL SUB
O. RAN absolu abs VARIABE
ATAN % % VARIA
t olut L
BEL
10
1 2 3 4 5 6 7 8(8/5) 9 (8/7)
UKM ESSENSIAL

1 PROMKES

Jumlah Posyandu Jumlah Posyandu di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
X
Jumlah seluruh target Posyandu yang ada di wilayah dan pada kurun 26 26 100% 26 75% 100
100
waktu yang sama
Posyandu Aktif Jumlah Posyandu (Purnama + Mandiri) di suatu wilayah pada kurun waktu
tertentu X
26 26 100% 26% 1 1
Jumlah seluruh Posyandu yang ada di wilayah dan pada kurun waktu 100
yang sama
PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA
65.88
2 PELAYANAN KESEHATAN IBU
76.62

Jlh Kematian Ibu di suatu wilayah pada kurun waktu Sesu


tertentu ai Sesuai
Nasi Nasion
Angka Jlh Kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang #REF
onal al 0 100
Kematian Ibu sama !
112/ 112/10
100. 0.000
000
Jlh Ibu hamil yang memperoleh pelayanan Antenatal K1
sesuai standart di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu X
Kunjungan Ibu 75.66 75.6626
Hamil (K1) Jumlah seluruh Ibu Hamil di Wilayah dan Kurun waktu
10 415 415 100% 314
2651 506
0
yang sama
Jlh Ibu hamil yang memperoleh pelayanan Antenatal K4
sesuai standart di satu wilayah kerja pada kurun waktu X
Kunjungan Ibu tertentu 72.77 72.7710
10 415 415 100% 302
Hamil (K4) 1084 8434
Jumlah seluruh Ibu Hamil di Wilayah dan Kurun waktu 0
yang sama
Persalinan Jumlah Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
ditolong sesuai standart di fasilitas pelayanan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu X
Tenaga 75.87 75.8793
10 398 398 100% 302
Kesehatan 0
9397 9698
di Jumlah Ibu bersalin di wilayah dan dalam kurun waktu
yang sama
Fasyankes
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh pelayanan nifas
sesuai standart KF1/KF2/KF3 di suatu wilayah kerja pada
Pelayanan Ibu kurun waktu tertentu X
75.12 75.1256
Nifas 10 398 398 100% 299
5628 2814
KF1/KF2/KF3 0
Jumlah seluruh Ibu nifas di wilayah dan dalam kurun waktu
yang sama
Jumlah Komplikasi Kebidanan yang mendapat
Persalinan penanganan defenitif disatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu X
ditolong 75.87 75.8793
Tenaga
10 398 398 100% 302
9397 9698
20% dari jumlah ibu hamil di satu wilayah kerja dan pada 0
Kesehatan
kurun waktu yang sama
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu X
Peserta KB 415 3117. 308 74.28 99.0457
10 75%
Aktif Jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja dan kurun 0 7 75 8 434 8622
waktu yang sama
Jumlah peserta KB pasca persalinan di suatu wilayah kerja
Peserta KB pada kurun waktu tertentu X
30.90 38.6306
Paska 10 398 318.4 80% 123
Jumlah sasaran ibu bersalin di wilayah kerja dan kurun 4523 5327
Bersalin 0
waktu yang sama
PELA
YANA
N 47.2
KESE 9978
HATA 181
N
ANAK
Bayi sd 28 Jumlah bayi usia sampai 28 hari yang meninggal di suatu 12/1
12/100 #VAL
hari wilayah pada kurun waktu tertentu 000 1 0
0 KN UE!
meninggal Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu KN
yang sama
Jumlah bayi yang meninggal di suatu wilayah pada kurun
12/1
Bayi waktu tertentu 12/100 #VAL
000K 1 0
meninggal Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu 0KN UE!
N
yang sama
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang meninggal di suatu
Bayi usia 0-11 wilayah pada kurun waktu tertentu X
#DIV/
bulan 10 0% 0 0
0!
meninggal Jumlah balita usia sampai 59 bulan (bayi + anak balita) 0
yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tetentu
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu
Capaian yang sama X
75.87 75.8793
kelahiran bayi 10 398 398 100% 302
Jumlah sasaran bayi lahir hidup di satu wilayah kerja dalam 9397 9698
hidup 0
kurun waktu yang sama
Jumlah bayi dengan berat lahir rendah di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Capaian bayi X
18.30 1.758 38.2346
dengan berat Jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang disatu wilayah kerja 10 398 4.60% 7
8 794 5152
lahir rendah dalam kurun waktu yang sama 0

Jumlah bayi baru lahir (umur 6 jam-48jam) yang


memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standart di satu
Capaian bayi wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
baru lahir
x
memperoleh 75.87 75.8793
10 398 398 100% 302
pelayanan 9397 9698
0
kesehatan Jumlah seluruh bayi lahir hidup di satu wilayah kerja pada
sesuai standar kurun waktu yang sama

Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kunjungan


neonatal sesuai dengan standart, minimal 3 kali yaitu pada
usia 6-48 jam, 1 kali pada 3-7 hari, dan 1 kali pada 8-28 X
Capaian KN 75.87 75.8793
hari di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu 10 398 398 100% 302
Lengkap 9397 9698
0
Jumlah seluruh bayi baru lahir hidup di satu wilayah kerja
pada kurun waktu yang sama

Jumlah Neonatal dengan komplikasi yang ditangani sesuai


Capaian dengan standart oleh tenaga kesehatan terlatih pada
Neonatal wilayah dan kurun waktu tertentu X
10.16 10.1694
dengan 10 59 59 100% 6
9492 9153
komplikasi 0
ditangani 15 % dari jumlah bayi lahir hidup pada wilayah dan kurun
waktu yang sama

Jumlah bayi (umur 29 hari - 11 bulan) yang memperoleh


pelayanan kesehatan sesuai standart minimal 4 kali yaitu
Capaian
satu kali pada umur 29 hari - 2 bulan, 1 kali umur 3-5
Jumlah bayi
bulan, 1 kali umur 6 bulan, dan 1 kali umur 9-11 bulan di
yang
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X
memperoleh 84.03 84.0314
10 382 382 100% 321
pelayanan 1414 1361
0
kesehatan
sesuai
standart Jumlah seluruh bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama
Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapat pelayanan
Capaian kesehatan sesuai standart + Jumlah Balita usia 24-35
Jumlah balita bulan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart
yang + Balita usia 36-59 bulan mendapatkan pelayanan sesuai
standart X
memperoleh 145 37.04 37.0446
10 1455 100% 539
pelayanan
0 5 4674 7354
kesehatan
sesuai Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja kabupan /
standart kota tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama

PELA
YANA
N
73.7
KESE
4362
HATA
574
N
REMA
JA
Jumlah peserta didik kelas 1SD/MI yang diperiksa
kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada
Capaian kurun waktu tertentu
penjaringan 80.62 80.6228
murid kelas 1
289 289 100% 233
2837 3737
SD/MI Jumlah peserta didik kelas 1 SD/MI di wilayah kerja dan
kurun waktu yang sama

Jumlah peserta didik kelas 7 SMP/MTs yang diperiksa


kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada
Capaian kurun waktu tertentu
penjaringan 99.28 99.2805
139 139 100% 138
murid kelas 1 0576 7554
SMP
Jumlah peserta didik kelas 7 SMP/MTs di wilayah kerja dan
kurun waktu yang sama

Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA yang diperiksa


kesehatannya melalui penjaringan kesehatan oleh tenaga
Capaian kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada
penjaringan kurun waktu tertentu 105 15.07 15.0710
1055 100% 159
murid kelas 1 5 109 9005
SMA
Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA di wilayah kerja
dan kurun waktu yang sama
Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standart yang ada di wilayah
Capaian anak kerja Kabupaten/Kota dalam kurun waktu satu tahun ajaran
PAUD
mendapat 289 289
2893 100% 100 100
pelayanan 3 3
kesehatan Jumlah semua anak usia pendidikan dasar yang ada di
sesuai standar wilayah kerja Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun ajaran yang sama

54.1
PELAYANAN GIZI 3371
185
Capaian Jumlah bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A 100.000
pemberian SI di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
vitamin A X
332.3 54.71 62.8874
pada bayi 6 - 10 382 4
87% 209
2042 0447
Jumlah seluruh bayi pada wilayah dan kurun waktu yang 0
11 bulan sama

Capaian Jumlah anak balita 12-59 bulan yang mendapatkan vit A


pemberian 200.000 SI di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
X
vitamin A tertentu 144 1257. 43.87 50.4315
pada anak 10 87% 634
0 5 15 5433 3164
balita 12-59 Jumlah anak balita 12-59 bulan pada wilayah dan kurun
bulan waktu yang sama
Jumlah Balita ditimbang di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu X
183 1285. 49.04 70.0676
Capaian D/S 10 70% 901
Jumlah Balita pada wilayah dan kurun waktu yang sama 0 7 9 736 5689

Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI


eksklusif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X
Capaian ASI 22.11 55.2763
10 398 159.2 40% 88
Eksklusif Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang dilakukan recall 0553 8191
0

Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status gizi kurang di


Capaian balita suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X
160
dengan status 10 240 15% 228 14.25 95
gizi kurang 0 0
Jumlah Balita 0-59 bulan yang ditimbang pada wilayah dan
kurun waktu yang sama
Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status pendek di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Capaian balita X
160 1.812 8.63095
dengan status 10 336 21% 29
pendek
Jumlah Balita 0-59 bulan yang diukur tinggi badan pada
0 0 5 2381
wilayah dan kurun waktu yang sama

Jumlah Balita 0-59 bulan dengan status kurus di suatu


Capaian balita wilayah kerja pada kurun waktu tertentu X
160 3.437 42.9687
dengan 10 128 8% 55
statuskurus 0 0 5 5
Jumlah Balita 0-59 bulan yang diukur pada wilayah dan
kurun waktu yang sama
Capaian balita Jumlah Balita Gizi buruk di suatu wilayah kerja pada kurun X 47.80 47.8070
dengan status waktu tertentu 10
228 228 100% 109
7018 1754
Jumlah semua Balita gizi buruk yang ada pada wilayah dan
gizi kurang
kurun waktu yang sama 0
4 PELAYANAN PENGENDALIAN DAN PENYAKIT #DIV
/0!
55.1
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Usia Lanjut 9825
777
Jumlah Penduduk usia produktif > 15 tahun diskrining
Pelayanan X
169 119 70.50 141.001
Kesehatan 10 8451 50%
Deteksi dini FR PTM minimal 1xSetahun/astimasi jlh 02 16 0532 065
Usia Produktif 0
penduduk usia >15 tahun

Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang


mendapat skrining kesehatan sesuai standart minimal 1
kali yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten/kota dalam
Pelayanan kurun waktu satu tahun X
Kesehatan 244 1221. 234 95.98 191.977
10 50%
Usila Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih 0 3 5 5 8539 0774
( 60+tahun ) yang ada di suatu wilayah kerja kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun yang sama

Persentase Jumlah orang terduga TBC yang dilakukan pemeriksaan


orang terduga penunjang dalam kurun waktu satu tahun
TBC
mendapatkan 27.73 27.7310
Pelayanan
Jumlah orang yang terduga TBC dalam kurun waktu tahun 119 119 100% 33
1092 9244
yang sama
Kesehatan
sesuai
standart
Case Jumlah pasien TB Paru X
17,
detection rate Perkiraan Jumlah pasien baru TB Paru 10 70% 0 0
47
TBC 0
Angka Jumlah Pasien TB yang menyelesaikan Pengobatan
Keberhasilan
X
pengobatan
Jumlah pasien TB yang diobati 10 39 39 100% 39 100 100
(Success
0
Rate) semua
kasus TBC
Penemuan Jumlah kasus Pneomonia balita yang ditemukan pada
tempat dan waktu tertentu X
penderita
pneumonia Jumlah kunjungan balita dengan batuk atau kesukaran 10 0 0 80% 0% 0 0
bernafas 0
pada Balita
Puskesmas Jumlah Puskesmas yang melakukan tatalaksana standart
yang minimal
melakukan X
tatalaksana Jumlah seluruh Puskesmas pada tahun yang sama 10 0 0 100% 0% 0 0
Standart 0
pneumonia
min 60%
Persentase Jumlah Ibu hamil yang di tes HIV
X
Bumil yang 32.53 46.4716
Jumlah Ibu hamil yang ada di wilayah & periode waktu 10 415 290.5 70% 135
mengetahui 012 0069
tertentu 0
Status HIV
Inciden HIV/ Jumlah infeksi baru HIV yang terjadi pada populasi umur
1000 diatas 15 tahun X
penduduk Jumlah penduduk umur diatas 15 tahun 10 0 0 0.21% 0 0 0
yang tidak 0
terinfeksi HIV
Persentase Jumlah penderita diare balita ditangani dalam 1 tahun
Diare X
ditemukan
Jumlah penderita diare balita
10 78 78 100% 78 100 100
dan ditangani 0
pada Balita
Persentase Jumlah Penderita Diare semua umur dilayanani dalam 1
Diare tahun
X
ditemukan
Jlh target penemuan Penderita Diare semua umur 10 124 124 100% 124 100 100
dan ditangani
0
pada semua
umur
#DIV
Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi /0!
Cakupan Jumlah Desa/kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun
Desa / waktu tertentu X
Kelurahan #DIV/
10 100% #DIV/0!
UCI Jumlah Desa/Kelurahan di suatu wilayah kerja dan pada 0!
0
kurun waktu yang sama
4 2
Cakupan Jumlah yang diimunisasi MR
X
Imunisasi #DIV/
10 94% #DIV/0!
Campak / MR Jumlah sasaran surviving infant 0!
0
pada Bayi  304 261
Imunisasi Jumlah yang mendapat iminusasi dasar lengkap
Dasar X
#DIV/
Lengkap pada 10 94% #DIV/0!
Jumlah sasaran Surviving infant 0!
Bayi 0
304  261
AFP Rate Jumlah kasus AFT non polio yang dilaporkan
(non Polio) X
0.0 #DIV/
<15 tahun 10 1.00% 0
0% 0!
Jumlah penduduk <15 tahun 0
Case Fatality Jumlah kematian akibat penyakit dalam periode waktu
rate difteri tertentu X
#DIV/
10 0% 0% 0
Jumlah penyakit yang terdiagnosa dalam periode waktu 0!
0
yang sama
Case fatality
rate tetanus X
Jumlah seluruh kematian penyakit tertentu #DIV/
neonatorium 10 0% 0% 0
Jumlah seluruh penderita penyakit pada tahun yang sama 0!
0

KLB ditangani Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditanggulangi <24 jam


< 24 jam pada periode waktu tertentu
X
#DIV/
10 0% 0% 0
Jumlah KLB yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan 0!
0
pada periode waktu yang sama

Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik 0


Angka Jumlah penderita DBD <49/10
Kesakitan 0.000 #DIV/
Jumlah Penduduk 11 0
(incidence pendud 0!
rate) DBD uk
Angka Jumlah Penderita Meninggal akibat DBD
X
Kematian #DIV/
10 <1% 0 0
(Case Fatality 0!
Jumlah Penderita DBD 0
rate) DBD
Angka Jumlah penderita positif malaria (dengan pemeriksaan
Kesakitan sediaan darah X
Malaria Jumlah penduduk berisiko pada wilayah kurun waktu yang #DIV/
10 0% 0% 0
(annual sama 0!
0
parasit
incidence
Jumlah sediaan darah diperiksa
Persentase X
#DIV/
sediaan darah Jumlah suspek pada wilayah & kurun waktu yang sama 10 100% 0% 0
0!
diperiksa 0

Pengobatan Jumlah penderita tersangka malaria & atau positif malaria X #DIV/
standar kasus 100% 0% 0
diobati 10 0!
malaria positif Jumlah penderita dengan gejala malaria 0
Jumlah kasus meninggal karena malaria X
Case fatality Jumlah kasus positif malaria pada wilayah & kurun waktu #DIV/
10 0% 0% 0
rate malaria yang sama 0!
0
Pengendalian Penyakit Tidak Menular #DIV
/0!
Penderita Jumlah penderita Hipertensi yang mendapat pelayanan
Hipertensi kesehatan X
518 2594. 15.64 31.2969
mendapat Jumlah estimasi Hipertensi dalam 1 tahun 10 50% 812
Pelayanan 0 9 5 8487 7437
Kesehatan
Penyandang Jumlah penderita DM yang mendapat pelayanan
DM kesehatan
X
mendapatkan 91.01 182.033
Jumlah Estimasi DM dalam 1tahun 10 423 211.5 50% 385
pelayanan 6548 0969
0
Kesehatan
sesuai standar
Deteksi dini % wanita usia 30-50 tahun yang melakukan IVA test dan
kangker leher sadanis dalam setahun X
376 1317. 0.876 2.50559
Rahim dan 10 35% 33
Kanker Jumlah wanita usia 30-50 tahun 0 3 05 9599 9636
Payudara
Persentase Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Kab/Kota yang
ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standart
yang dalam kurun waktu satu tahun
X
mendapatkan
Jumlah ODGJ berat berdasarkan proyeksi di wilayah kerja 10 70%
pelayanan
Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama 0
kesehatan
jiwa sesuai
standart 34 28
42.6
KESEHATAN LINGKUNGAN 7866
5 217
Persentase Jumlah sarana air minum dengan resiko rendah dan
sarana air sedang
minum yang 3 2.55 85% 0% 0 0
Jumlah sarana air minum di-IKL
dilakukan
pengawasan
Persentase Jumlah sampel air minum pada penyelenggara air minum
jumlah sarana yang diuji kwalitas air minum dan memenuhi syarat
air minum parameter mikrobiologi,fisik kimia di wilayah dan periode
yang waktu tertentu
memenuhi 3 2.4 80% 0% 0 0
syarat Jumlah seluruh sampel air minum pada penyelenggara air
mikrobiologi, minum yang diuji parameter mikrobiologik,fisik,kimia di
fisik, dan wilayah dan pada periode waktu yang sama
kimia
Persentase Jumlah KK dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang Ru
KK dengan layak (jambansehat) di suatu wilayah pada periode tertentu ma
akses h
terhadap Ta 57.64 64.0447
517 465.3 90% 298
fasilitas Jumlah KK di wilayah dan pada periode yang sama ng 0232 0234
sanitasi yang ga
layak (Jamban
sehat)
Jumlah desa/kelurahan STBM disuatu wilayah pada
Persentase periode waktu
desa/keluraha 4 3.6 90% 0% 0 0
n STBM Jumlah desa/kelurahan di wilayah dan pada periode yang
sama
Jumlah tempat-tempat umum sehat di suatu wilayah pada
Persentase kurun waktu tertentu
75.86 89.2494
tempat-tempat 58 49.3 85% 44
Jumlah seluruh TTU yang ada di wilayah dan pada kurun 2069 929
umum sehat
waktu yang sama

Persentase Jumlah TPM memenuhi/tidak memenuhi syarat higiene


PTM sanitasi di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
memenuhi/tid 102.777
40 36 90% 37 92.5
ak memenuhi 7778
syarat higiene
sanitasi
Tabel 4. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Puskesmas Raya Tahun 2021

SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3 NILAI


NO JENIS VARIABEL
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 HASIL
MANAJEMEN
I OPERASIONAL PUSKESMAS
1 Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan Sebagian Sebagian Semuanya
7
pokok tahun lalu < 50% 50 - 80 % 100%
Ya,
2 Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan Ya, beberapa Ya, sebagian seluruhnya
7
masalah berdasarkan prioritas ada analisa ada analisa ada analisa
Perumusan Perumusan Perumusan
3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
sebagian 7
sebagian kecil besar Semuanya
5-8 9 - 12
7
4 Melaksanakan Mini lokakarya bulanan < 5 kali/tahun kali/tahun kali/tahun

2-3
7
5 Melaksanakan Mini Lokakarya tribulanan (lintas < 2 kali/tahun kali/tahun 4 kali/tahun
sektor)
10-12
6 Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke < 6 kali 6-9 kali/tahun kali/tahun 10
Kabupaten/kota tepat waktu
Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap 9-12
10
7 bulan < 6 kali/tahun 6-8 kali/tahun kali/tahun
7.85
II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT
61-80 % 81 - 100%
1 Membuat kartu inventaris dan menempatkan di < 60% ruang ruang ruang 7
masing-masing ruangan
2 Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali/tahun 4-6 kali/tahun tiap bulan 4
ya,
3 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di ya, beberapa ya, sebagian seluruhnya 10
setiap unit pelayanan Unit besar
4 Membuat kartu stok untuk setiap jenis Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh 4
obat/bahan
besar item
di gudang obat secara rutin item obat obat item obat
5 Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh
besar item 7
item obat obat item obat
6,4
III MANAJEMEN KEUANGAN

1 Membuat catatan bulanan uang masuk – keluar Ya, Ya, setiap Ya,
10
dalam buku kas tidak tentu tiga bulan setiap bulan

2 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan Ya, Ya, setiap Ya,


10
keuangan secara berkala tidak tentu tiga bulan setiap bulan

Ya,
Membuat laporan keuangan tahunan BOK tepat Ya, Tidak tepat Ya, 10
3 waktu Tidak tentu waktu Tepat waktu
10
IV MANAJEMEN KETENAGAAN

Ada,
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa sebagian Ada, semua
10
besar
Pegawai pegawai Pegawai

Ada,
2 Membuat uraian tugas dan tanggung jawab Ada, beberapa sebagian Ada, seluruh
7
besar
setiap petugas Petugas petugas Petugas

Ada,
3 Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap Ada, beberapa sebagian Ada, seluruh
7
besar
petugas sesuai dengan tugas, wewenang dan Petugas petugas Petugas
tanggung jawab
Ada,
4 Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa sebagian Ada, seluruh
10
besar
Petugas petugas Petugas

Ada sebagian
Ada beberapa besar Ada, seluruh 7
5 Tersedianya dokumen profil kepegawaian pegawai pegawai pegawai
7.6
Dari tabel diatas didapatkan nilai Akhir dari Penilaian Kinerja Manajeman adalah 7,96 dalam kategori

Tingkat Kinerja cukup

Tabel 5. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Raya Tahun 2021

KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


NO. KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
1. Manajemen Umum 9,25 Baik Baik ≥ 8,5
Manajemen Pemberdayaan Cukup ≥ 5,5
2. 8,5 Baik
Masyarakat s.d 8,4
3. Manajemen Peralatan 9,5 Baik Kurang ≤ 5,5
4. Manajemen Sarana Prasarana 9,4 Baik
5. Manajemen Keuangan 10 Baik
6. Manajemen Sumber Daya Manusia 10 Baik
7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian 24,70 Kurang
8. Manajemen Data dan Informasi 10 Baik
9. Manajemen Program UKM esensial 63,36 Kurang
Manajemen Program UKM
10. 52,75 Kurang
Pengembangan
11. Manajemen Program UKP 94,92 Baik
12. Manajemen Mutu 8,5 Baik
Rata-rata 8,8 Baik

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kinerja kegiatan manajemen UPTD Puskesmas Raya tahun 2021

adalah 8,8 dalam kategori tingkat kinerja baik

3.1. PELAYANAN MEDIS, PELAYANAN PENUNJANG MEDIS, DAN PELAYANAN NON MEDIS
(STANDARD OUTPUT)
Kegiatan pelayanan Puskesmas terdiri dari pelayanan medis, pelayanan penunjang
medis dan pelayanan penunjang non medis. Standarisasi pelayanan medis, pelayanan
penunjang medis dan pelayanan penunjang non medis dimaksudkan untuk mengoptimalkan
kinerja pelayanan dan mengurangi terjadinya fasilitas yang idle dan potensial loss
pendapatan Puskesmas, sekaligus untuk menilai sejauh mana Puskesmas dapat memberikan
pelayanan berdasarkan sumber daya yang dimiliki.
Standard output merupakan pemanfaatan atas pelayanan manajemen (standard input)
contohnya pelayanan manajemen menyediakan peralatan, ruangan, maupun SDM pada
ruang persalinan, sedangkan pada standard output ditentukan seberapa besar tingkat
pemanfaatan ruang persalinan tersebut. Oleh karena itu standard output dari kegiatan
pelayanan medis adalah standarisasi pemanfaatan sumber daya yang disediakan oleh
standard input.
Pemanfaatan sumber daya ini menunjukkan seberapa besar tingkat pemanfaatan
sumber daya yang ada sehingga dapat mengurangi terjadinya fasilitas yang idle. Pengukuran
standard output pelayanan medis terdiri dari pelayananan rawat jalan, kegawatdaruratan
terbatas, PONED dan rekam medis.
Kegiatan penunjang medis merupakan kegiatan penunjang yang hasilnya
digunakan untuk tujuan diagnosa dokter dan tujuan terapi pengobatan. Standard
kinerja pelayanan penunjang medis dapat dilihat pada masing-masing unit pelayanan
antara lain: farmasi, laboratorium.
Indikator kinerja standard minimum pemanfaatan sumber daya (Standard Output)
berupa service level atau tingkat pemenuhan atas permintaan layanan pada unit instalasi
yang bersangkutan.
Kegiatan pelayananan medis termasuk kegiatan pelayanan manajemen dalam
mendukung kegiatan medis dan penunjang medis antara lain: pelayanan gizi,
pelayanan perbaikan sarana dan prasarana, ambulans, dan pengelolaan limbah.
Indikator kinerja standard minimum pemanfaatan sumber daya (standard output)
berupa service level atau tingkat pemenuhan atas permintaan layanan pada unit
instalasi yang output dokumen dan standard output adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Tabel indikator penilaian mutu klinis UPTD Puskesmas Raya 2021
INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS PUSKESMAS

Jenis Capaian
Target
No. Pelayanan Indikator 2021
Ruang 1. Memberi pelayanan di pendaftaran telah mendapatkan
Input 0%
1 Pendaftaran pelatihan perekam medikan 100%

Proses 2. Jam buka pelayanan pendaftaran Senin - Sabtu : 08.00- 100%


14.00 Wib Sesuai dengan SK Kepala Puskemas)
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan <
100%
10 menit
4. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah
Output 100%
selesai pelayanan
5. Kelengkapan informedconsent setelah mendapatkan
100%
informasi yang jelass
Outcom
> 60%
e 6. Kepuasan pasien
%
Ruang 1. Ketersediaan dokter sesuai standar permenkes No. 43
Input 100% 100%
2 Umum thn 2019
2. Kehadiran dokter tepat waktu yaitu jam 8.00 sd 14.00
Proses 100% 60%

Output 3. Waktu tunggu rawat jalan< 10 menit 100% 60%

4. Peresepan obat pada diagnosa penyakit terbanyak 100% 80 %


( DM, Hipertensi, dan ISPA) sesuai dengan pedoman

5. Pencatatan dan pelaporan pasien di puskesmas > 80 % 70%


Outcom
> 80 % 70%
e 6. Kepuasan Pasien
73,1%

Ruang Gigi Input 1. Ketersediaan dokter gigi sesuai standar permenkes No. 100% 80%
3 75/2014
2. Jam buka pelayanan dengan ketentuan Senin s/d Sabtu
Proses 100% 70%
08.00 s/d 16.00
Output 3. Waktu tunggu rawat jalan< 60 menit 100% 100%
4. Peresepan obat pada diagnosa penyakit terbanyak
100% 70%
(gangrenpulpadanabses) sesuai dengan pedoman
5. Pencatatan dan pelaporan pasien di puskesmas  100% 80%
Outcom
>80 % 60%
e 6. Kepuasan Pasien
76,7%
Ruang 1. Penanggungjawab laboratorium sesuai dengan
Input 100% 100%
4 Laboratorium permenkes No. 43 thn 2019
Proses 2. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 60 menit 100% 80%
3. Tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan 100% 100%
4. Waktu tunggu hasil pemeriksaan BTA >48 jam 100% 100%
Output 5. Tidak adanya kesalahan pemberian 100% 100%
Outcom
>80 % 70%
e 6. Kepuasan Pasien
91,6%
Ruang IBU /
Input 100% 100%
5 KB 1. Pemberian pelayanan oleh tenaga bidan
Proses 2. Pemeriksaan HB pada kunjungan ibu hamil < 30 menit 100% 70%

3. Pemantulan kunjungan bumil dengan faktor risiko 100% 70%


4. Kelengkapan pengisian kartu status KB 95% 95%
Output 5. Kepatuhan penerapan SOP 95% 75%
Outcom
95% 0
e 6. Kepuasan pasien
80%
6 Ruang Gizi 1. Pemberian pelayanan oleh tenaga gizi 100% 100%
2. Ketersediaan pelayanan konsultan gizi 100% 60%
Outcom
95% 0%
e Kepuasan pasien
53,3%
1. Waktu tunggu obat jadi/non racikan waktu tunggu obat
Apotik 100% 80%
7 racikan < 15 menit

2. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 100% 70%

3. Kepatuhan penerapan SOP 95% 70%


4. Kepuasan pelanggan 95% 70%
 Rata rata 72,5%

Tabel 5. Hasil Pencapaian Kinerja Usaha Kesehatan Peorangan (UKP) Puskesmas

Raya Tahun 2021

Hasil Cakupan Tingkat Keterangan


NO UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
(%) Kinerja
I

1. RUANG PENDAFTARAN % Kurang

2. RUANG UMUM % Kurang


3. RUANG GIGI % Kurang
4. RUANG LABORATORIUM 91,6% Baik
5. RUANG KIA/KB 80%% Kurang
6. RUANG GIZI 53,3% Kurang
7. RUANG APOTIK 72,5% Kurang
RATA RATA 74,5% kurang

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil kinerja kegiatan manajemen UPTD Puskesmas Raya tahun 2021

adalah 74,5% dalam kategori tingkat kinerja kurang


PROFIL INDIKATOR

Profil Indikator Standar Pelayanan Minimal yang mengacu kepada Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 meliputi
12 (dua belas) indikator yang harus dipenuhi puskesmas dengan keterlibatan
jejaring Puskesmas dan dukungan dinas kesehatan Kota Pematang Siantar. Selain
itu terdapat 7 (tujuh) indikator SPM untuk puskesmas BLUD di Kabupaten yang
dapat dijadíkan contoh sebagai berikut :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Judul Pelayanan kesehatan ibu hamil di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
pemeriksaan antenatal ibu hamil di puskesmas
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Ibu Hamil meliputi:
1) Satu kali pelayaran pada trimester pertama;
2) Satu kali pelayanan pada trimester kedua;
3) Dua kali pelayanan pada trimester ketiga;

dengan pelayanan kesehatan sesuai dengan usia kehamilan, yang secara


keseluruhan mencakup 10 T, yaitu:

1) Pengukuran berat badan.


2) Pengukuran tekanan darah.
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri).
5) Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ).
6) Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi.
7) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet.
8) Tes Laboratorium
9) Tatalaksana/penanganan kasus.
10)Temu wicara (konseling).
Penangangan ibu hamil sesuai standar dilakukan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, Rumah Sakit) mengikuti acuan Asuhan Persalinan Normal dan Buku
Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Rujukan.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa 1 tahun


Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar di
wilayah kerja Kota Pematang Siantar tersebut dalam kurun waktu satu
tahun.

Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Kota Pematang Siantar tersebut
yang telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Sumber Data Register Kohort ibu, buku KIA


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data

Langkah-langkah a. Setiap orang yang mengaku hamil atau patut diduga hamil perlu
Kegiatan dipastikan yang bersangkutan status kehamilannya;
b. Setiap ibu yang dipastikan bahwa hamil, maka memperoleh pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan
atau Jasa Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil; Jika dinyatakan tidak hamil,
maka diberikan promosi kesehatan yang sesuai;
c. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai ibu hamil
mengalami penyulit dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
d. Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis kebidanan dan kandungan), Bidan,
Manusia Perawat serta tenaga kesehatan penolong.

2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin

Judul Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya
penanganan ibu bersalin sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Operasional Persalinan sesuai standar yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya,


Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah Sakit) mengikuti
acuan Asuhan Persalinan Normal dan Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.

Pelayanan meliputi 5 (lima) Aspek Dasar Pelayanan Pertolongan Persalinan


kepada Ibu bersalin, yaitu:
1) Membuat keputusan klinik
2) Asuhan sayang Ibu dan sayang bayi
3) Pencegahan infeksi
4) Pencatatan (rekam medis) asuhan persalinan, dan
5) Persalinan dilakukan dengan standar Asuhan Persalinan Normal, yaitu:
a) asuhan kebidanan pada persalinan normal yang mengacu kepada
asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi
lahir serta upaya pencegahan komplikasi.
b) proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37 - 42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi, baik pada Ibu
maupun pada janin.

Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan rujukan, mengacu


kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar
dan Rujukan.
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 bulan
Numerator Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar
di fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Kota Pematang
Siantar dalam kurun waktu satu tahun.

Denumerator Jumlah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Kota Pematang Siantar tersebut
yang telah berakhir masa kehamilannya dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Sumber Data Register Kohort Ibu, Buku KIA


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Setiap ibu yang telah memperoleh pelayanan kehamilan, mengetahui
Kegiatan perkiraan persalinan, dan mengetahui tanda-tanda awal persalinan, bahkan
mengetahui perlangkapan yang diperlukan menghadapi kelahiran bayinya,
diharapkan Ibu hamil datang ke Fasyankes pada saat yang tepat untuk

bersalin dengan perlengkapan yang cukup, sehingga bisa melahirkan dengan


lancar dan selamat dengan pertolongan tenaga kesehatan yang sesuai
dengan standar
2) Setiap Ibu menjelang persalinan, yang dijumpai di Fasilitas pelayanan
kesehatan, memperoleh pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai
standar.
3) Ibu dengan penyulit/komplikasi persalinan, dilakukan rujukan, mengacu
kepada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan.
4) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi

Sumber Daya Dokter/dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Bidan, Perawat serta
Manusia tenaga kesehatan penolong

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 123


3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir

Judul Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya
penanganan bayi baru lahir sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan yang diberikan kepada bayi usia 0-28 dan sesuai standar
mengacu kepada Pelayanan Neonatal Essensial oleh tenaga kesehatan
(bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di fasilitas pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
(Puskesmas dan jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik
utama, Rumah Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah.

Standar 1: Pelayanan neonatal esensial saat lahir, diberikan kepada bayi


saat lahir sampai dengan 6 Jam (0-6 jam), yaitu:
1) pemotongan dan perawatan tali pusat;
2) Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
3) Injeksi Vitamin K;
4) Pemberian salep/ tets mata antibiotik
5) Pemberian imunisasi (injeksi) vaksin Hepatitis-B0.
Standar 2: Pelayanan neonatal esensial setelah lahir diberikan kepada
bayi setelah lahir (Usia 6 Jam-28 hari), meliputi:
1) Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif
2) Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM

3) Pemberian Vitamin K bayi yang lahir tidak di fasyankes atau belum


mendapatkan injeksi Vitamin K
4) Imunisasi Hebatitis B injeksi untuk bayi < 24 jam, yang lahir tidak
ditolong tenaga kesehatan
5) Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar dalam kurun waktu
satu tahun.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 124


Denumerator Jumlah sasaran bayi baru lahir di wilayah kerja Kota Pematang Siantar
tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama

Sumber Data Register Kohort Ibu, Register Posyandu, Buku KIA


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data

Langkah-langkah a. Berdasarkan data kependudukan yang selalu diupdate, dapat diketahui


Kegiatan ibu yang hamil, dan akan melahirkan pada tahun ini, sehingga dapat
perhitungkan siapa saja yang pada tahun ini akan menjadi Sasaran
Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Persebaran sasaran menurut
wilayah (desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk
mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Bayi Baru Lahir.
b. Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat.
c. Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
d. Setiap Bayi Baru Lahir diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Bayi Baru Lahir
e. Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Bayi Baru
Lahir mengalami penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat besar,
maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh
pelayanan rujukan;

f. Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter/dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Bidan, Perawat serta
Manusia tenaga kesehatan penolong

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 125


4. Pelayanan Kesehatan Balita (0-59 bulan)

Judul Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas


Dimensi Mutu Keselamatan dan Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya
penanganan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan oleh
tenaga kesehatan (bidan, perawat, dokter, dokter spesialis anak) di fasilitas
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas dan
jaringannya, Praktik Mandiri Bidan, klinik pratama, klinik utama, Rumah
Sakit) serta di Posyandu dan kunjungan rumah (termasuk oleh tenaga /
kader kesehatan terlatih).
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada setiap Balita, yaitu:

1) Standar-1 bagi Balita Usia 0-11 bulan;


2) Standar-2 bagi Balita Usia 12-35 bulan;
3) Standar-3 bagi Balita Usia 36-59 bulan.

Standar-1, meliputi:
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun.
e) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
f) Pemberian Edukasi dan informasi.

Standar-2, meliputi :
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun
b) Pengukuran panjang/tinggi badan kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun.
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun.
e) Pemberian Imunisasi Lanjutan.
f) Pemberian Edukasi dan informasi
Standar-3:
a) Penimbangan minimal 8 kali
b) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun.
c) Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun
d) Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun
e) Pemantauan perkembangan balita.
f) Pemberian kapsul vitamin A
g) Pemberian imunisasi dasar lengkap.
h) Pemberian imunisasi lanjutan.
i) Pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan
j) Pemberian Edukasi dan informasi

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 126


Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah Balita usia 12-23 bulan yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan
sesuai Standar 1 + Jumlah Balita usia 24-35 bulan
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 2 + Balita usia 36- 59
bulan mendapatkan pelayanan sesuai standar 3.
Denumerator Jumlah semua balita 0-59 bulan di wilayah puskesmas selama periode
waktu 1 tahun yang sama.

Jumlah Balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Kota Pematang Siantar
tersebut pada kurun waktu satu tahun yang sama.

Sumber Data Register Kohort Ibu, Register Posyandu, Buku KIA


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat diperhitungkan siapa
saja yang pada tahun ini termasuk Balita, sebagai Sasaran Pelayanan
Kesehatan Balita; Persebaran wilayah (desa/kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Balita; Peta juga
memperhitungkan terjadinya penambahan sasaran pelayanan, yaitu bayi
yang lahir pada tahun ini.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat.

3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya


yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Balita diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Balita;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Balita
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter anak), Bidan, Perawat serta ahli gizi dan tenaga
Manusia kesehatan terlatih (guru PAUD, kader kesehatan)

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 127


5. Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar

Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
pada uisa pendidikan dasar sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan skrining/penjaringan kesehatan, dan pemeriksaan kesehatan


berkala kepada setiap peserta didik kelas 1 (satu) sampai dengan kelas 9
(sembilan) pendidikan dasar (di lembaga pendidikan SD/MI, SMP/MTs, dan
Jenis Lain yang sederajat), dan kepada anak usia 7 (tujuh) tahun sampai
dengan 15 (lima belas) tahun di luar lembaga pendidikan dasar seperti
pondok pesantren, panti/ LKSA, lapas/ LPKA, dan lainnya, yang dilakukan
satu kali per tahun, yaitu meliputi :
a. Skrining kesehatan, dan
b. Tindak lanjut sesuai hasil skrining kesehatan.

Skrining kesehatan, meliputi:


1) Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis
anemia); dan
2) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi dan napas); dan
3) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; dan
4) Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan poster Snellen, garpu
talla; serta
Tindak lanjut sesuai hasil skrining, meliputi :

1) Memberikan umpan balik hasil skrining kesehatan


2) Melakukan rujukan jika diperlukan;
3) Memberikan penyuluhan kesehatan

KIE disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi setiap murid, sehingga setiap


murid memperoleh informasi tentang bagaimana mengatasi masalahnya,
dan memelihara kesehatannya; termasuk pelayanan tindak lanjut sesuai
kondisinya;
Pelayanan dilakukan oleh Dokter/Dokter Gigi, Perawat Tenaga Kesehatan
Gizi, Tenaga Kesehatan Masyarakat serta tenagakesehatan terlatih tertentu
(Guru, Kader Kesehatan/dokter kecil/ peer counselor)
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun


Numerator Jumlah anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada di wilayah kerja Kota
Pematang Siantar dalam kurun waktu satu tahun ajaran.

Denumerator Jumlah semua anak usia pendidikan dasar (kelas 1 sampai kelas 9) yang
ada di wilayah kerja Kota Pematang Siantar tersebut dalam kurun waktu
satu tahun ajaran yang sama.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 128


Sumber Data Register Anak Sekolah
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Anak Sekolah
Pengumpul Data

Langkah-langkah 1) Berdasarkan data dari Dinas Kependidikan atau atau lembaga DikDas
Kegiatan (SD/SDIT/MI, dan SMP/SMPIT/MTs) termasuk pondok pesantren,
panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat lainnya, dapat dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan menyediakan tempat
dan tim pelayanan kesehatan Udiksar pada Lembaga-lembaga
pendidikan dasar tersebut.
Berdasarkan data kependudukan dapat diketahui anak usia 7 tahun
sampai dengan 15 tahun pada tahun ini dan jika terdapat anak- anak
yang tidak terdaftar pada lembaga-lembaga pendidikandasar, maka
dipetakan juga di mana anak-anak tersebut berada, untuk mengerahkan
pelayanan.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, kepala
sekolah

atau pimpinan pondok pesantren, panti/LKSA, lapas/LPKA dan tempat


lainnya serta pihak lain yang terkait) dan jadual pelayanan ke lembaga
pendidikan; dan agar para pihak tersebut membantu menghadirkan
sasaran pelayanan (anak-anak yang tidak berada pada lembaga
pendidikan dasar) pada tempat-tempat pelayanan terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Udiksar diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Udiksar;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Udiksar
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih
Manusia (Gizi, guru, kader kesehatan, dokter kecil, peer counselor)

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 129


6. Pelayanan Kesehatan pada usia produktif

Judul Pelayanan Kesehatan pada usia produktif


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
pada usia produktif 15-59 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan Standar-1, diberikan kepada semua warga negara usia produktif
(diatas 15 tahun sampai dengan 59 tahun), meliputi
1) Edukasi kesehatan yang berisi tentang:
a) Cara meningkatkan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan
pola hidup sehat (olah raga dan aktivitas fisik, gizi yang baik dan
sesuai, istirahat cukup, manajemen stres, tidak merokok dan minum
minuman beralkohol);
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
c) Kesehatan reproduksi laki-laki dan perempuan;
d) Imunisasi pada usia produktif;
e) Penyakit yang sering terjadi pada usia produktif serta Tanda dan
gejala penyakit tersebut;
f) Infeksi dan penyakit menular seksual termasuk HIV dan AIDS

g) Perkembangan dan pertumbuhan badan di usia produktif dan usia


reproduksi;
h) Kesenatan gigi dan mulut;
i) Kesehatan reproduksi dan hidup;
j) Kesehatan jiwa dan NAPZA (narkoba dan zat adiktif lainnya);
k) Persiapan pernikahan dan kehidupan berumah tangga;
I) Kontrasepsi;
m) Informasi kesehatan lain yang diperlukan

2) Paket Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 tahun, yang terdiri dari :
a) Deteksi Obesitas dengan cara penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan (penilaian Indeks Massa Tubuh) dan
pengukuran lingkar perut
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan memeriksa tekanan
darah, dan
c) Deteksi Diabetes Melitus, yang dilakukan dengan pemeriksaan gula
darah puasa atau sewaktu;
d) Pelayanan tindaklanjut hasil skrining : (1) merujuk jika diperlukan,
dan (2) pemberian penyuluhan pendekatan siklus

Pelayanan Standar-2, diberikan kepada wanita usia 30-50 tahun menikah,


dan wanita dengan riwayat seksual berisiko, meliputi :

1) Pemeriksaan Payudara Klinis Sendiri;


2) Pemeriksaan IVA, sebagai upaya deteksi dini kanker

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 130


Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota yang mendapat pelayanan
skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah orang usia 15-59 tahun di kab/kota dalam kurun waktu satu tahun
yang sama.
Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register IVA, Register Anak
Sekolah.
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat
diperhitungkan siapa saja yang pada tahun ini termasuk Usia

Produktif, sebagai Sasaran Pelayanan Kesehatan pada Usia


Produktif; Persebaran sasaran menurut wilayah (Desa/Kelurahan,
RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban
pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan
Pada Usia Produktif;
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desadan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Produktif diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan
dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Produktif;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Usia
Produktif mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka
dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperolah
pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter/Dokter gigi, Bidan, Perawat dan serta tenaga kesehatan terlatih
Manusia lainnya. (Gizi, kader kesehatan, peer counselor)
7. Pelayanan Kesehatan pada Lanjut Usia

Judul Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut > 60 Tahun di Puskesmas

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 131


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
pada usia lansia >60 tahun sesuai standar di wilayah puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warga negara Usia Lanjut (usia
60 tahun ke atas) oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, nutrisionis,
kader posyandu lansia/posbindu) di puskesmas dan jaringan Posbindu di
wilayah Puskesmas minimal 1 tahun sekali meliputi pelayanan: edukasi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan skrining faktor risiko penyakit menular
dan penyakit tidak menular, yaitu:

1) Pelayanan edukasi tentang PHBS yang dilaksanakan pada fasyankes


dan atau UKBM, dan atau saat Kunjungan Rumah;
2) Paket Pelayanan skrining faktor risiko, minimal sekali dalam satu tahun,
yang terdiri dari :
a) Pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut;
b) Deteksi Hipertensi, yang dilakukan dengan mengukur tekanan darah;
c) Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus dengan menggunakan tes
cepat gula darah;
d) Deteksi gangguan merital emosional dan perilaku, termasuk
kepikunan menggunakan mini cog atau Mini Mental Status
Examination (MMSE/Test Mental Mini atau Abreviated Mental Test
(AMT) dan Geriatric Depression Scale (GDS);
e) Deteksi gangguan kognitif;
f) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut;
g) Amnesia perilaku berisiko.

Tindaklanjut hasil skrining kesehatan meliputi:


a) Melakukan rujukan jika diperlukan
b) Memberikan penyuluhan kesehatan

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang mendapat skrining
kesehatan sesuai standar minimal 1 kali yang ada di suatu wilayah kerja Kota
Pematang Siantar dalam kurun waktu satu tahun.
Denumerator Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun atau lebih yang ada di suatu
wilayah kerja Kota Pematang Siantar dalam kurun waktu satu tahun yang
sama.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 132


Sumber Data Register Posbindu, Register Rawat Jalan, Register Posyandu Lansia
Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM


Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang di dalamnya tercantum tanggal
Kegiatan lahir penduduk, berdasarkan data tersebut dapat diperhitungkan siapa
saja yang pada tahun ini termasuk Usia Lanjut, sebagai Sasaran
Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut,
Persebaran sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)

dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan


menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Pada Usia Lanjut
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Usia Lanjut diberikan pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan
Kesehatan Pada Usia Lanjut;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Usia Lanjut
mengalami penyulit atau gangguan kesehatan, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter, Bidan dan Perawat termasuk ahli Gizi, tenaga Kesehatan Masyarakat
Manusia dan Kader Kesehatan.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 133


8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
Penderita Hipertensi sesuai standar di wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan bagi semua penduduk/warga negara Penderita
Tekanan Darah Tinggi dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai upaya
pencegahan sekunder (agar yang bersangkutan tidak mengalami kondisi
kesehatan lebih lanjut), di mana pelayanan kesehatantersebut meliputi:
a) Pengukuran tekanan darah; dilakukan minimal setiap bulan satu kali, di
fasyankes.
b) Edukasi perubahan gaya hidup (diet seimbang dan aktivitas fisik), dan
kepatuhan minum obat.
c) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan Tekanan
Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg.

d) Penderita Hipertensi dengan komplikasi dan tekanan darah tidak bisa


dipertahankan terkendali, maka penderita dirujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun


Numerator Jumlah Penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun di dalam wilayah kerjanya yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.

Denumerator Jumlah seluruh Penderita Hipertensi usia ≥ 15 tahun yang berada di dalam
wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu


Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM


Pengumpul Data

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 134


Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan), dan data yang dimiliki oleh
Puskesmas dapat diidentifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran
Penderita Hipertensi, Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan kesehatan Penderita
Hipertensi.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan.
4) Setiap Penderita Hipertensi diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi.
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Penderita
Hipertensi mengalami penyulit atau gangguan kesehatan dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan.
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi

Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat dan Tenaga Kesehatan Masyarakat.


Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 135


9. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus

Judul Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus di Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
Penderita Diabetes Melitus di puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita Diabetes Melitus
dengan usia 15 tahun ke atas, sebagai upaya pencegahan sekunder (agar
yang bersangkutan tidak mengalami kondisikesehatan lebih lanjut), di mana
pelayanan kesehatan tersebut meliputi:
1) Pengukuran gula darah sewaktu (GDS); dilakukan setiap bulan satu kali;
2) Edukasi perubahan gaya hidup dan atau nutrisi serta aktivitas fisik;
3) Terapi Farmakologi, ketika ditemukan hasil pemeriksaan GDS lebih dari
200 mg/dl.

Pelayanan kesehatan penyandang Diabetes Melitus di wilayah kerja


Puskesmas sesuai standar oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya
(dokter, perawat, nutrisionis).

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Numerator Jumlah penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun di dalam wilayah
kerjanya yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam
kurun waktu satu tahun.

Denumerator Jumlah seluruh penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun yang berada di
dalam wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu satu tahun yang sama.

Sumber Data Register rawat jalan, register posbindu


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans PTM
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/ Kelurahan), dan data yang dimiliki oleh
Puskesmas dapat diidentifikasi penduduk yang termasuk dalam
sasaran Penderita Diabetes Melitus, Persebaran

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 136


sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh
Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan pelayanan
kesehatan Penderita Diabetes Melitus
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat tempat pelayanan
terdekat.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Penderita Diabetes Melitus diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Penderita
penyulit atau gangguan kesehatan lebih berat/ besar maka dilakukan
rujukan, sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan
rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi

Sumber Daya Dokter, Bidan, Perawat, Tenaga Kesehatan Gizi dan tenaga kesehatan
Manusia masyarakat (yang terlatih).
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya
pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat di
wilayah puskesmas.
Definisi Operasional Pelayanan kesehatan oleh dokter atau perawat terlatih atau tenaga
kesehatan terlatih lainnya kepada ODGJ Berat meliputi :
1) pemeriksaan kesehatan jiwa, yang mencakup:
a) pemeriksaan status mental, dan
b) Wawancara;
2) Edukasi kepatuhan minum obat (serta kebersihan diri
3) Melakukan rujukan, jika diperlukan
Frekuensi Setiap 1 bulan
Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun

Numerator Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas yang mendapatkan


pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dalam kurun waktu satu
tahun.
Denumerator Jumlah seluruh penderita ODGJ berat di wilayah kerja Puskesmas dalam
kurun waktu satu tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register kesehatan jiwa

Standar 100%

Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa


Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan) dapat diidentifikasi penduduk
yang termasuk dalam sasaran Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Berat, Persebaran sasaran menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW)
dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur beban pelayanan dan
menyediakan tempat dan tim pelayanan kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat diberikan
pelayanan sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan
Kualitas Barang dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat;
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat mengalami penyulit atau
gangguan kesehatan lebih berat besar, maka dilakukan rujukan,
sampai dipastikan bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter, Perawat dan Tenaga Kesehatan terlatih (untuk kesehatan jiwa).
Manusia

11. Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB)

Judul Pelayanan kesehatan orang terduga Tuberkulosis (TB) di puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
penderita TB di puskesmas

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 139


Definisi Operasional Pelayanan kesehatan berupa pelayanan penapisan bagi orang terduga
tuberkulosis untuk memastikan bahwa yang bersangkutan
mengalami/menderita tuberkulosis atau tidak, yang meliputi :
1) Pemeriksaan Klinis, mencakup pemeriksaan gejala dan tanda,
2) Pemeriksaan penunjang, mencakup pemeriksaan dahak dan atau
bakteriologis dan atau radiologis;
3) Edukasi perilaku berisiko dan pencegahan penularan;
4) Pelayanan merujuk orang yang sudah positif Tuberkulosis untuk
memperoleh pengobatan Anti Tuberkulosis (OAT) dan Pemantauan
Pengobatan;
di mana pelayanan tersebut diberikan kepada setiap orang yang terduga
Tuberkulosis, yaitu orang yang menunjukkan tanda-tanda batuk selama
lebih dari 2 (dua) minggu, disertai gejala lainnya.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analis serta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan kompetensinya.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data

Periode Analisa Setiap 1 tahun


Numerator Jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar di wilayah puskesmas selama periode waktu 1 tahun.

Denumerator Jumlah seluruh orang terduga TB di wilayah Puskesmas selama periode


waktu 1 tahun yang sama.

Sumber Data Register harian rawat jalan, register TB


Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan jiwa
Pengumpul Data

Langkah-langkah 1) Berdasarkan data yang dimiliki oleh Puskesmas atas penduduk yang
Kegiatan berada di wilayah kerjanya, diketahui penderita persebarannya
menurut wilayah (desa/ kelurahan, RT/RW); berdasarkan data itu dapat
dipetakan orang-orang yang kontak erat dengan penderita
Tuberkulosis tersebut, pemetaan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Terduga Tuberkulosis.

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 139


2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan kepada
pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan Camat, serta
pihak lain yang terkait) agar para pihak tersebut membantu
menghadirkan sasaran pelayanan pada tempat- tempat pelayanan
terdekat;
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Terduga Tuberkulosis diberikan pelayanan sebagaimana
ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan atau Jasa
Pelayanan Kesehatan Crang Terduga Tuberkulosis
5) Setelah dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah positif menderita
Tuberkulosis, maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan bahwa telah
memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam), perawat, analis
Manusia laboratorium, penata rontgen dan tenaga kesehatan masyarakat (terlatih).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 139


12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV

Judul Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya pelayanan
Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV di puskesmas.

Definisi Operasional Pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi :


1) edukasi perilaku berisiko, dan
2) skrining, dengan pemeriksaan tes cepat HIV, minimal satu kali dalan
satu tahun.
Pelayanan tersebut diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi virus
yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency
Virus), yaitu:
1) perempuan hamil, sekali selama kehamilan, sebelum kehamilan
berakhir, utamakan ketika kontak pertama dengan petugas;
2) Pasien Tuberkulosis, yang sedang dalam pengobatan
Tuberkulosis;
3) Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), selain HIV, yang sedang dalam
pengobatan IMS tersebut;

4) Penjaja seks, yaitu seseorang yang melakukan hubungan seksual


dengan orang lain sebagai sumber kehidupan utama maupun
tambahan, dengan imbalan tertentu berupa uang, barang, atau jasa.
5) Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) yaitu lelakiyang
pernah berhubungan seks dengan lelaki lainnya; sekali, sesekali atau
secara teratur, apapun orientasi seksnya (heteroseksual, homoseksual
atau biseksual).
6) Transgender/waria, yaitu orang yang memiliki identitas gender atau
ekspresi gender yang berbeda dengan jenis kelamin atau seksnya
yang ditunjukkan saat lahir. Kadang disebut juga transeksual.
7) Penggunan napza suntik (penasun), yaitu orang yang terbukti memiliki
riwayat menggunakan narkotika dan atau zat adiktif suntik lainnya;
8) Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), yaitu orang yang dalam
pembinaan pemasyarakatan KemKumHAM dan telah mendapatkan
vonis tetap.

Pelayanan diberikan oleh dokter/perawat terlatih, analis serta tenaga


kesehatan lainnya sesuai kewenangan dan kompetensinya.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentasi orang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
Numerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV yang mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar 1 tahun.
Denumerator Jumlah orang beresiko terinfeksi HIV di wilayah Puskesmas selama periode
waktu 1 tahun yang sama.
Sumber Data Register harian rawat jalan, register HIV
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab P2 HIV
Pengumpul Data
Langkah-langkah 1) Berdasarkan data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah daerah
Kegiatan (Kepala Daerah hingga Desa/Kelurahan dapat dilakukan oleh
Puskesmas identifikasi penduduk yang termasuk dalam sasaran Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV. Persebaran sasaran menurut wilayah
(desa/ kelurahan, RT/RW) dipetakan oleh Puskesmas untuk mengukur
beban pelayanan dan menyediakan tempat dan tim pelayanan
kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV.
2) Peta persebaran sasaran pelayanan tersebut diinformasikan
kepada pejabat wilayah administrasi setempat (Kepala Desa dan
Camat, serta pihak lain yang terkait seperti LSM dan organisasi
komunitas) agar para pihak tersebut membantu menghadirkan sasaran
pelayanan pada tempat-tempat pelayanan. Informasi tentang sasaran,
harus disesuaikan dengan strategi pelayanan Orang Dengan Risiko
Terinfeksi HIV, tidak semua data-informasi disampaikan kepada semua
orang.
3) Puskesmas mengatur penugasan Tim Pelayanan dan Sumber Daya
yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan;
4) Setiap Orang Dengan Risiko Terinfeksi HIV diberikan pelayanan
sebagaimana ditetapkan dalam Standar Jumlah dan Kualitas Barang
dan atau Jasa Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Risiko Terinfeksi
HIV
5) Jika ditemukan kondisi tertentu yang dikategorikan sebagai Orang
Dengan Risiko Terinfeksi HIV mengalami penyulit atau gangguan
kesehatan lebih berat/besar maka dilakukan rujukan, sampai dipastikan
bahwa telah memperoleh pelayanan rujukan;
6) Dilakukan pencatatan dan pelaporan.

Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas


Evaluasi
Sumber Daya Dokter (termasuk dokter spesialis paru atau penyakit dalam), perawat,
Manusia bidan, analis laboratorium, penata rontgen dan tenaga
kesehatan masyarakat (terlatih).

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 141


13. Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas

Judul Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskesmas


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya Kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam upaya
pelayanan
pasien.
Definisi Operasional Hasil pengukuran dari kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat yang berupa
angka.
Survey Kepuasan Masyarakat
Kegiatan pengukuran komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat
terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan
publik.

Frekuensi Setiap 1 tahun


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Nilai Indeks Kesehatan Masyarakat
Sumber Data Kuesioner Survey Kesehatan Masyarakat
Standar 80%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Administrasi Manajemen
Pengumpul Data
Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, Perawat dan Dokter.
Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 142


14. Pencapaian desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Judul Pencapaian desa/kelurahan (UCI)
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPTD UPTD Puskesmas Rayadalam mewujudkan
desa UCI.
Definisi Operasional Desa/kelurahan di mana ≥ 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut
sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap. Imunisasi Dasar Lengkap
pada bayi meliputi:
- Imunisasi Hepatitis B diberikan pada bayi 0-7 hari
- Imunisasi BCG dan Polio diberikan pada bayi usia 1 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2 diberikan pada bayi usia 2 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 diberikan pada bayi usia 3 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 dan IPV diberikan pada bayi usia 4
bulan
- Imunisasi Campak/MR diberikan pada bayi usia 9 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2 diberikan pada bayi usia 2 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3 diberikan pada bayi usia 3 bulan
- Imunisasi DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4 dan IPV diberikan pada bayi usia 4
bulan
- Imunisasi Campak/MR diberikan pada bayi usia 9 bulan

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase desa yang mencapai UCI.
Numerator Jumlah desa/kelurahan yang mencapai UCI.
Denumerator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Sumber Data Register imunisasi, kohort bayi.
Standar 100%
Penanggung Jawab Penanggung jawab imunisasi.
Pengumpul Data
Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, Perawat dan Dokter.
Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 143


15. Pencapalan desa/kelurahan siaga aktif PURI (Purnama Mandiri)

Judul Pencapaian desa/kelurahan siaga aktif PURI


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewujudkan
desa/kelurahan siaga aktif PURI
Definisi Operasional Desa/kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri
dengan kriteria sebagai berikut:

Purnama:
- Forum desa/kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader kesehatan 6-8 orang
- Ada kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
- Ada posyandu dan 3 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah desa/kelurahan serta dua sumber dana
lainnya
- Ada peran aktf masyarakat dan peran aktif dua ormas
- Ada peraturan Kepala Desa/kelurahan atau peraturan bupati yang sudah
direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal dari 40% rumah tangga yang ada
Mandiri :
- Forum desa/kelurahan berjalan setiap bulan
- Kader kesehatan 9 orang atau lebih
- Ada kemudahan akses pelayanan kesehatan dasar
- Ada posyandu dan 4 UKBM lainnya aktif
- Ada dana dari pemerintah desa/kelurahan serta dua sumber dana
lainnya
- Ada peran serta aktif masyarakat dan peran aktif lebih dari dua ormas
- Ada peraturan kepala desa/kelurahan atau peraturan bupati yang sudah
direalisasikan
- Pembinaan PHBS minimal 70% rumah tangga yang ada
Frekuensi Setiap 1 tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase desa/kelurahan siaga aktif PURI
Numerator Jumlah desa/kelurahan siaga aktif PURI.
Denumerator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Sumber Data Formulir Strata UKBM
Standar 50%
Penanggung Jawab Penanggung jawab UKBM.
Pengumpul Data

16. Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Manusia Bidan, Perawat, dan Dokter

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


Pencapaian desa/ kelurahan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan PHBS
Judul Pencapaian desa/kelurahan STBM dan PHBS
Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam mewujudkan
desa/kelurahan STBM.
Definisi Operasional Desa yang melaksanakan kegiatan STBM 5 (lima) pilar yaitu:
- Stop Buang Air Besar sembarangan
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
- Pengelolaan air minum, makanan rumah tangga
- Pengelolaan sampah rumah tangga
- Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Dan melaksanakan kegiatan PHBS
Frekuensi Setiap 1 tahun
Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase desa/kelurahan STBM dan PHBS
Numerator Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan STBM dan PHBS.
Denumerator Jumlah seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Sumber Data Laporan kesling, laporan PHBS
Standar 15%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung jawab kesehatan lingkungan,
Pengumpul Data penanggung jawab Promosi Kesehatan.
Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, Perawat dan Dokter.
Manusia

17. Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa)

Judul Penanggulangan KLB di bawah 24 Jam


Dimensi Mutu Kesinambungan Pelayanan
Tujuan Tergambarnya kinerja UPT Puskesmas dalam menanggulangi
Kejadian Luar Biasa < 24 jam.
Definisi Operasional Penanggulangan Kejadian Luar Biasa penyakit menular (Difteri, DBD,
Campak, Tetanus, dll) kurang dari 24 jam sejak laporan W1 diterima

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


sampai penyelidikan dengan catatan selain formulir W1 dapat juga berupa
faximili, email, telepon, dll. Penanggulangan berupa upaya untuk
menemukan penderita atau tersangka penderita,
penatalaksanaan penderita, pencegahan peningkatan, perluasan dan
menghentikan suatu KLB.

Frekuensi Setiap 1 bulan


Pengumpulan Data
Periode Analisa Setiap 1 tahun
Indikator SPM Persentase Kejadian Luar Biasa ditangani < 24 jam.
Numerator Jumlah Kejadian Luar Biasa ditangani <24 jam dalam periode satu tahun.

Denumerator Jumlah seluruh Kejadian Luar Biasa yang ada di wilayah kerja Puskesmas
dalam periode tahun yang sama.
Sumber Data Laporan KLB, ...
Standar 90%
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Surveilans
Pengumpul Data
Langkah-langkah
Kegiatan
Monitoring dan Sistem Informasi Puskesmas
Evaluasi
Sumber Daya Bidan, Perawat dan Dokter.
Manusia

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


BAB III
RENCANA PENCAPAIAN SPM

A. RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM


Jadwal rencana pencapaian indikator SPM dibuat berdasarkan dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Pematang Siantar untuk mencapai
target sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019.

No Indikator Target Capaian


PKM 2021 2022 2023 2024 2025
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 100 97,84% % 100% 90% 100%
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100 92,27% % 100% 100% 100%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi baru 100 75,88% % 100% 100% 100%
lahir (KN lengkap)
4 Pelayanan kesehatan balita (0-59 100 98,24% % 100% 100% 100%
bulan )
5 Pelayanan kesehatan pada 100 77,86% % 100% 100% 100%
usia pendidikan dasar
(penjaringan
pada kelas 1 dan 7)
6 Pelayanan kesehatan pada usia 100 78,49% % 100% 100% 100%
produktif (15-59 tahun )
7 Pelayanan kesehatan pada usia 100 46,79% % 100% .100% 100%
lanjut (<60 tahun)
8 Pelayanan kesehatan penderita 100 28,16% % 100% 100% 100%
hipertensi
9 Pelayanan kesehatan diabetes 100 37,95% % 100% 100 % 100%
melitus
10 Pelayanan kesehatan orang dengan 100 87,91% % 100% 100% 100%
gangguan jiwa (ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang 100 100% % 100% 100% 100%
terduga tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang dengan 100 44,27% % 100% 100% 100%
risiko terinfeksi HIV

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


Indikator Kinerja Puskesmas
1 Kepuasan masyarakat terhadap 100 78 % 80% 85% 85 % 85 %
pelayanan Puskesmas

2 Pencapaian desa/kelurahan UCI 100 100 % 100% 100% 100 % 100%


3 Pencapaian desa/ kelurahan siaga 100 ... % ... % ... % ... % ... %
aktif PURI
4 Pencapaian desa/ kelurahan STBM 100 0% ... % ... % ... % ... %
5 Penanggulangan KLB <24 jam 100 ?% ... % ... % ... % ... %
6 CFR Demam berdarah dengue 100 ?% ... % ... % ... % ... %
7 Fasyankes dan Fasyankestrad 100 ?% ... % ... % ... % ... %
memiliki ijin

Tabel 2. Rencana Pencapain Indikator Standar Pelayanan


Minimal Bidang Kesehatan Kota Pematang Siantar

Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 147


B. STRATEGI PENCAPAIAN SPM BERDASARKAN RENCANA STRATEGIS
Strategi pencapaian SPM dilaksanakan melalui program kegiatan yang
disusun dalam Rencana Strategis puskesmas. Kesesuaian Rencana Strategis
puskesmas dengan SPM sebagaimana dalam Lampiran.
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA

No JENIS LAYANAN SATUAN TAHUN (Rp)


DASAR 2022 2023 2024
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil Rupiah 17.100.000
2 Pelayanan kesehatan ibu Rupiah 6.300.000
bersalin
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Rupiah 20.100.000
baru lahir
4 Pelayanan kesehatan balita Rupiah 105.800.000
5 Pelayanan kesehatan Rupiah 4.800.000
pada usia pendidikan
dasar
6 Pelayanan kesehatan Rupiah 49.800.000
pada usia produktif
7 Pelayanan kesehatan Rupiah 11.700.000
pada usia lanjut
8 Pelayanan kesehatan Rupiah 7.500.000
penderita hipertensi
9 Pelayanan kesehatan Rupiah 7.500.000
diabetes melitus
10 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 4.200.000
dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat
11 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 12.000.000
terduga tuberkulosis (TBC)
12 Pelayanan kesehatan orang Rupiah 3.600.000
dengan risiko terinfeksi HIV

Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Pelayanan Dasa

No JENIS BELANJA TAHUN


(Rp)
2022 2023 2024
1 Belanja Pegawai / Jaspel
dan Honor (PNS)
2 Belanja Barang dan Jasa
(Jaspel non PNS)
3 Belanja Modal

Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya Berdasarkan Jenis Belanja


BAB V
PENUTUP

Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan panduan arah


kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat terlaksananya kebijakan
dalam Standar Pelayanan Minimal, perlu mendapat dukungan dan partisipasi
seluruh pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah
Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Standar Pelayanan Minimal UPTD Puskesmas Raya ini akan direvisi apabila
terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola
tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan
lingkungan.
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 150
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 151
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 152
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 153
\
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 154
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 155
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 156
Standar Pelayanan Minimal BLUD Puskesmas 157
Laporan Keuangan BLUD Puskemas 158

Anda mungkin juga menyukai