Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

Kata Pengantar, i
Daftar Isi, ii
.1 PENELITAN, 1
A. Pengertian,1
B. Jenis-jenis Penelitian, 2
.2 MASALAH, 9
1. Pengertian, 9
B. Penemuan Masalah, 10
C. Perumusan Masalah, 12
D. Ciri-ciri perumusah Masalah yang Baik, 15
.3 KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS, 18 A. Kajian Kepustakaan, 18
B. Hipotesis, 20
.4 POPULASI DAN SAMPEL, 2 A. Pengertian, 22
B. Sampling, 23
5. INSTRUMEN PENELITIAN, 28
A. Pengertian, 28
B. Pengembangan Instrumen Tes, 30
C. Pengembangan Instrumen Nontes, 3
6. ANALISIS DATA, 39
A. Jenis-jenis Data, 39
B. Analisis Kuantitatif, 41
C. Analisis Kualitatif, 42
.7PROPOSAL, 46
A. Pengertian, 46
B. Unsur-unsur Proposal, 46
8. PROPOSAL PENELITIAN KORELASIONAL, 54
9. PROPOSAL PENELITIANEKSPLORATIF, 67 10. PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS ISI. 83
1. PROPOSAL PENELITIAN SASTRA, 103
DAFTAR KEPUSTAKAAN, 121

1 PENELITIAN
A. Pengertian
Untuk memperoleh berbagai informasi, dan bahkan suatu kebenaran, seseorang dapat
menggunakan banyak cara dari yang paling sederhana sampai dengan cara yang paling kompleks.
Cara- cara sederhana meliputi membaca, mendengarkan, bertanya, coba- coba, perenungan, can
cara yang kompleks adalah penelitian. Penelitian bukan merupakan hal baru dan asing di telinga kita,
tetapi penelitian merupakan hal yang sudah kita kenal dan lakukan
meskipun dalam bentuk yang berbedadengan pengertian yang sebenarya, katakanlan, kurang
memenuhi prinsip-prinsip dan kaedah penelitian yang sebenarnya. Bila seseorang belum
mengetahui di mana lokasi Taman Mini Indonesia Indah (TMI) berada, ada beberapa cara yang dapat
digunakannya, seperti menghubungi dan bertanya pada pusat informasi, atau membaca peta kota
Jakarta. Sebaliknya, bila seseorang ingin mengetahui bagaimana pengaruh media elektronik
terhadap pola berbahasa Indonesia penduduk Jakarta; atau etektifitas penggunaan gambar dalam
pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak TK, maka cara yang dilakukannya adalah penelitian,
mengapa? Karena permasalahan tersebut memiliki kompleksitas yang sangat tinggi, dan cara-cara
sederhana tidak mampu memberikan jawaban yang akurat dan berterima bagi semua
2.MASALAH
A. Pengertian
Masalah merupakan salah satu komponen penting dalam penelitian. Tidak ada masala berarti tidak ada
penelitian karena dari masalah itulah seluruh kegiatan penelitian berawal. Masalah dapat didefnisian sebagai
kesenjangan yang terjadi antara apa yang diharapkar dengan apa yang ditemukan atau dilaksanakan.
Kegagalan siswa SMA di Jakarta Timur dalam menguasai bahasa Inggris merupakan masalah. Dalam hal ini,
kemampuan berbahasa Inggris kumunikatif sebagaimana dirumuskan dalam kurikulum merupakan tujuan yang
harus dicapai (ideal), sedangkan ketidak-mampuan mereka' dalam menggunakan bahasa Inggris untuk
komunikasi harian, seperti membaca koran bahasa Inggris, menulis surat, dan berbicara dengan orang lain
merupakan sebuah kondisi yang sebenarnya (faktual). Dari kondisi tersebut dapat diketahui adanya
ketdaksesuaian dan kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang diterrukan di lapangan, dan
itulah yang dinamakan masalah.
Sebagai kondisi yang tidak ideal, masalah perlu diselesaikar alau dicarikan jalan penyelesaiannya. Salah
satunya adalah melalu penelitian. Masalah tidak sama dengan topik penelitian. Topik itu tidak perlu ditulis secara
panjang lebar, tetapi dapat ditulis secara singkat sebagai judul penelitian. Tent saja dari topik yang diangkat
dapat

3.KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN HIPOTESIS


A. Kajian Kepustakaan
Berdasarkan masalah yang sudah dirumustan, peneliti sudai
dapat mencari teori-teori, konsep-konsep, dan asumsi-asumsi yang
dapat dijadican lardasan teoretis untuk penelitian yang akan
diaksanakan. Ha ini perlu dilakukan agar peneltian tersebut memilik.
pljakan dan dasar yang kckoh, sehingga hasilnya pun dapal
dipertanggungjavabkan. Berdasarkan kailan kepustakaan penelli.
dapat merumuskan hipotesis, dan mergerbangkan instrumen sesual
dengan variabel yang diteliti untuk penelitian kuantitalif: atas
mengembangkan pedoman wawancara dan ubservasi untuk
peneltian kualitatif. Selain itu, kalian kepustakaan dapat membantid
penelti menganalisis hasil peneltian, sehingua ditemukan hasil yan3
lebih baik.
Kajan «epusiakaan harus dilakukan secara komprehensil
dengan melibalkan berbagai sumber bacaan yang relevan dan up lo
date. Relovan berarti sumber-sumber bacaan merupakan naskah-
nasakah cetak dan elektrorik yang benar-benar sesual dan terkait erat
dengan permasalahan yang sedang dikail. Sedangkan up to dale
Lerarti naskah-naskah cetak Jan elektronik tersetui berasal dari

4.POPULASI DAN SAMPEL


A. Pengertian
Populasi dapat diartikan sejumlah kasus yang memenuhi syaral-syarat terlentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
Kasus, dalam hal in dapat clarlikan sebagai orang, barang, binatang. hal ataufun peristiva. Populasi dibedakan
meniadi dua. Populasi takerhingga (lakterjangkau) yakni populasi yang berisikan kasus yang takerlingga
jumlahnya, sehingga sensus sama sekali tidak dapal diakukan. Populasi terhingga (terjangkau) yakni populasi
yang bersikan kasus yang terhingga jumiahnya, sehingga sensus dapa; dilakukan. Maskipun demikian, dalam
populasi terhingga sensus seringkali tidak dapat dilakukan. Contoh:
1. Selurah kata beimbuhar yang terdapal pada novel David
Copperfilled
2. Selaruh mahasiswa BSI Fakultas Acab dan Humaniora UN.
3. Seluruh Kegiatan akademik mahasigwa BSI Fakultas Adab dan Humaniora UIN
BElla sensus tidak mungkin digunakan, maka sampel merupakan jalan keluar utamanya. Sampel dapat dlartlikan
sebagai sebagian dal. populast yang memiliki cir-airi umum yang dimilki olet populas.
Penggunaan sampel dalam penelitan didasari olch beberapa alasan,

5.INSTRUMEN PENELITIAN
A. Pengertian
Fenelitian yang baik sangat tergantung pada ketersediaan data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Data yang tidak tepal berpengaruh terhadap kesahihan kesimpulan yang diambl. Untuk mendapatkan data yang
akurat diperlukan instrumen penelitian yang tepat. Instrumen penelitan dapat didefinisikan sebagai alat atau cara
yang digunakan untuk mendapatkar data atau informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Ditinjau dari segi bidang stau domain yang diakur, instrumen penellian dibeciakan menjadi dua, tes dan nontes.
Tes merupakar instrumen penelitian yang digunakan untuk mendadatkan data atau mengukur kemampuan
kognitif dan psikomotor seseorang dalam bidang-bidang atas keterampilan tertentu, seperti kemampuan
gramatika, penguasaan kosakata, kemampuan membaca, kemampuan menulis, kemampuan menyinak,
kemampuan berbica a. kemampuan analisis pusisi Klasik bahasa linggris, kemampuan linguistir, kemampuan
pragmatik, 1Q, krealvitas berbahasa, dan kemampuan menerferahkan. Nontes merupakan instrumen penelitian.
yang digunakan untuk mendapalkan data aleu mengukur kemampuan. aleklif seseorang alau informasi yang
lidak berkenzan dengal.

6. ANALISIS DATA
A. Jenis-Jenis Data
Analisis dala mervoakar salah satu langkan er fis yang sangat menentukan bagaimana masala yang telah
dirumuskan harus dijawab. Analisis data dapat diartikan sebagai proses pengolahan data Tercumpul dengan
menggunakan berbagai cara dan strategi, baik yang memanfaatkan statistika maupun yang tidak memanfaatkan
statistika sehingga dapat dtemukan pemecahan masalah yang tepat dan akurat. Statistika, umumnya, diperlukan
jika data yang diperoleh merupakan data kuantitarif atau numerik; sedangkan model analisis nonstatistika
digunakan lika data yang diperoleh merupakan data kualitaif. Olah karena itu, agar dapat menentukan apakah
analisis statistika atav hanstatstika yantg akan digunakan, peneli harus mengetahui jenis data apa yang cimiliki.
Terdapat lima kelompok data yang perla diketahui sesuai dengan sudut pandangnya yang berbeda. Berdasa kan
pengauraan Statistik dalam analisisnya data dapat cibedakan menjadi data kuantitatif dan kualitatir (deskriptif).
Data kuantitatif membutuhkan Cara-cara atau rumus-rumus statistik tertentu untuk rrengelohnya Schingga
hasilya dapat dgurakan untuk manguj hpolesis;
Sebaliknya, data kualitatif tidak memer ukan statistik-statistik tersebut, Tatapi membuturkan model anaisis
kualitatif sesuai dongan Pendekatan yang digunakan. Sesuai dencan sifatnya, data dapat

7.PROPOSAL
1. Pengertian
Salah satu kegialan penting sebelum pelaksanaar penelitian adalah senyusunan proposal penelitian.
Proposal dapat dikatakan sebagai rencana penelitian yang berisikan gambaran menyelurch mengena;
penel tian yang akan dilakukan. entu saja jroposal hans nemuat unsur-unsur penting paneiltan, seperti
latar belakang. serumusan masalah, metode, dan analisis data, sehingga peneilian. yang akan
dilakukan benar-benar dapat tergambarkan. Proposal disusun berdasarkan bentuk ponelitian yang akan
dilaksanakan.
Penaltien kuantitatif memiliki made proposal rang berbeda dengan zeneltian kualitalif. Meskipun
demikian secara substantf, kedua proposal tersebut tidak berbeda karena keduanya harus mam"
menggambarkan apa dan bagaimana peneltiar akan dilakukan.
Jinurnya proposal harus memuat latar belakang penelitian, batasan nasalah, perumusan massalah,
signifikans, tujuar, kajian teoretis, den netodologi penelitian, waktu dan tempat penelitian.

1. Unsur-unsur Proposal
Berkut in akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur proposal unuk penetian kuantital dar kualtait yarg seing
digunakan untuk penulisan skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.

8.PROPOSAL PENELITIAN KORELASIONAL

CONTOH PROPOSAL
PENELITIAN KORELASI
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI, PEMAHAMAN SILANG BUDAYA, DAN KEMAMPUAN
KOMUNIKATIF BAHASA INGGRIS SISWA SMAN DI JAKARTA

9.PROPOSAL PENELITIAN EKPLORATIF

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN EKPLORATIF

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS KOMPETENSI DI PERGURUAN


TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

10.PROPOSAL ANALISIS ISI

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS ISI

TINGKAT KETERBACAAN, KUALITAS, DAN KESESU AISM BUKU TEKS BAHA.SA INGGRIS UNTUK SISWA
KELAS II SMA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

11.PROPOSAL PENELITIAN SASTRA

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN SASTRA

MAKANAN DAN RITUALNYA SEBAGAI REPRESENTAS PEMBENTUKAN IDENTITAS ТОКОН-ТОКОН


PEREMPUAN DALAM NOVEL FASTING FEASTING
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmad, H.M. Dkk, Pengembangari kurikulum unfuk IAIN dan PTAIS


semua Fakultas dan Jurusan Kornponen MKDK. Bandung:
Pustaka Setia, 1998.
Anonymous, Operant Conditioning, http://www.gwu.edu/tip/skinner.
html., tanggal 1 Maret 2003.
Anonymous, Conditions of Learning, http://www.gwu.edu-lp/gagne.
html., tanggal 1 Maret 2003.
Anonymous, Experiential Learning, http://www.gwu.edu/-lp/
rogers.html., tanggal 1 Maret 2003.
Anonim, Kurikulum Berbasis Kampetensi, Kurikulum dan Hasil Belajar,
Kompetensi Dasar Mata Pelaiaran Bahasa Inggris SMA dan
Madrasah Allyah. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitoang
Depdiknas, 2003.
Ausubel, David A. Educational Psychology: A cognitive view. New York: Holt, Rinehart & Winston, 1968.
Azra, Azyumardi, Kebiakan Kurikulum UIN Menuju Universitas Riset.
Makalah yang disampaikan pada Workshop Kurikulum Berbasis
Kompetensi ÜIN Syrif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17-19
Juli 2003 di Cisarua.
Back, R.C. Motivation: Theories and Principles. New Jersey, Prentice
Hall, 1990.
Brown, H. Douglas, Principles of Language Learning and Teaching.
Englewood Cliffs: Prentice Hall Regents, 1994.
Brumfit, Christopher Language and Liferature Teaching: From Practice fo Principle. Oxford: Pergamon Press
Ltd., 1985.
Diknas, Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMA dan
MA Jakarta: Puskur Balbang Diknas, 2002.
Dubin, Fraida dan Elte Olshtain, Course Design. Cambridge:
Cambridge University Press, 1986.
Ellis, Rod The Study of Second Language Acquisition. Oxford: OUP,
1994.
Flesch, Rudolf How to Write Plain English http://www.mang.
canterbury. ac. nz/courseinfo/AcademicWriting/Flesch. hm).
Grant, Nevile Making the Most of Your Textbok . London: Longman
Group, "987.*
Huda, Nuril Language leaming and Teaching: Issues and Trends.
Malang: IKIP Malang Publisher, 1999.
Hadely, Alice Ommagio. Teaching Language in Context. Boston:
Heinle and Heinle Publisher, 1994.
Helliwell, Susan Teaching English in the Primary Classroom. London:
Longman, 1992.
Hamalik, Omar Pengembangan Kurikulum, Dasar Casar Perkembangannya, Bandung: Mardar Maju, 1990.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching. London
and New York: Longman, 1991.
Harmer, Jeremy The Practice of English Language Teaching.
Completely revised and updated edition London: Longman, 2003.
Hibberd, Dominic. Poetry of the First World War (1914-1924) London:
Macmillan Education, 1987.
Hymnes, O. H. On Communicalive Compelence: The Communicalive
Approach lo Language Teaching, eds. C. J. Brumfit dan K.
Johnson. Oxford: OJP, 1979.
KartorPolini sKedudukar dan Fungsi Bahasa Asing di Indonesia,
Pustaka, 1981.
Klvert. lan Scolt. Brilish Witers Vol. 18. New York: Charles
Scribner's Sons, 1984.
krisanele b aure G. dan Mandell, Stephen R. Lierature Readine. reacting, Witing. Fiorida: Hol, Reinehai and
Winston,
Lighbown. Patsv M. dan Nina Spada, How Langueges are learned.
Oxford: OUP, 1993.
Lucas, John. Modern English Poetry from Hardy to Hughes London:
B.T. Batsford Ltd. 1986.
Mulyasa, E. Kurikuluni Berbasis Kompetensi, kansep karekteristik, dan implementasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003.
Murby, John Communicative Syllabus Design. Cambridge: CUP,
1978
Munby John. Communicative Sylabus Design Cambridge: CUP, 1978
Murdocs, George Peter "The Cross-cultural Suvey" Readings in Cross-Culture, ed. Frank W. Moore. New Haven,
CN: HRAF
Press, 1998.
Nunan, David Language Teaching Methodology. London: Prentice
Hall international Ltd., 1991
Nuttal, Chrisline Teaching Reading Skills in a Foreign Language.
Lendon: Heinemann Educational Books, 1987.
Robert Karin, Teaching Reading in High School. New York: Harper &
Row Publisher, 1984.
Rogers, Pat. The Oxford Illustraled History of English Literature,
Oxfurd: Oxford University Press, 1987.
Sanders, Andrew. The Short Oxford History of English Literature,
Oxford: Clarendon Press, 1994,
Smith, Judith M. and Wayne A. King. Readabilly. Michigan: Unih's
Bocks, Inc.-
Sudjiman, Panuli. Memanami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya,
1991.
Suwito, Kebjakan yang Diperiukan Dalam Penerapan Kurikulum Borbasis Kompelensi. Makalah yang
disampaikan pada
Warkshop Kurikulum Berbasis Kompetensi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 17-19 Juli 2003 di
Cisarua.
Tarigan H.G. dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa, 1986.
Thomas, Jenny. "Cross-Cultural Pragmatic Failure" Applied Linguistic
Vol. 3. 1983.
Tomlinson, Brian Materials Development in Language Teaching.
Cambridge: Cambridge University Press, 1998.
Yamin, Martinis, Sirategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Gaung Persada Press, 2003.
Wiliams, John. Twentieth Century British Poetry. Singapore: Colset
Private Limited, 1987.

Anda mungkin juga menyukai