Anda di halaman 1dari 12

1

2
ENERGI LISTIK

BAB I

3
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Energi listrik merupakan energi yang paling mudah dan paling banyak dimanfaatkan
manusia dalam kehidupansehari-hari. Energi listrik juga paling luweskarena mudah
diubah menjadi bentuk energilainnya. Energi listrik diubah menjadi energi cahaya dan
energi kalor dalam lampu pijar, menjadi energi kinetik pada motor listrik, dan menjadi
energi kalor dalam setrika dan solder listrik. Bila kita perhatikan jala-jala listrik dirumah,
energi listrik banyak digunakan untuk penerangan, memasak, memanaskan air atau
makanan, mendinginkan rumah dll. Karena begitu pentingnya serta banyaknya manfaat
dalam penggunaan energi listrik maka saya menyusunmakalah tentang energi iistrik.

2.Rumusan Masalah
1.Pengertian Energi Listrik
2.Perubahan Energi Listrik
3.Teknologi Listrik Dalam Kehidupan Sehari-hari
4.Penggunaan Energi Listrik, Upaya Penghematan, dan Pencegahan Bahaya
Penggunaannya

3.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu“Energi Listrik”

BABII
PEMBAHASAN

4
1.Pengertian Energi Listrik

Energi listrik atau tenaga listrik adalah salah satu jenis energi utama yang
dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan
satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan
kebutuhan konsum sidaya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan
motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan atau menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. Energi listrik
menjalankan peralatan rumah tangga, peralatan perkantoran, mesinindustri, kereta
api listrik, lampu umum, alat pemanasan, memasak, danlain-lain.
Energi yang dihasilkan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti air, minyak,
batubara, angin, panasbumi, nuklir, matahari,dan lainnya. Satuan pokok energi listrik
adalah Joule, satuan lain adalah KWh (Kilowattjam). Listrik untuk industri dan
perumahan dihasilkan dari pembangkit listrik, misalnya: PLTA, PLTB, PLTD (diesel),
PLTM, PLTS (surya), PLTU, dan lainnya.

Besarnya energi listrik dapat ditentukan dengan rumus berikut

2. Perubahan Energi Listrik

a. Energi listrik menjadi energi kalor


Pernahkah kamu melihat solder listrik? Perhatikan bagaimana cara kerja alat
tersebut. Solder listrik merupakan salah satu alat yang mengubah energi
listrik menjadi energi kalor. Energi kalor ini lah yang melelehkan kawat timah
untuk menyambungkan komponen listrik. Kegiatan tersebut membuktikan
bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi kalor. Pada saat arus
mengalir, permukaan zat cair dalam termometer naik. Hal itu terjadi akibat

5
arus yang mengalir melalui kawat tembaga mengakibatkan kawat tembaga
menjadi panas. Oleh karena itu, suhu zat cair dalam termometer naik
sehingga permukaan zat cair pada termometer juga naik.

b. Energi listrik menjadi energi kimia


Percobaan energi listrikmenjadi energi kimia dapat terjadi pada penyepuhan.
Syarat – syarat penyepuhan yang harus dipenuhi, di antaranya sebagai
berikut.
1) Menggunakan arus listrik searah.
2) Bahan yang disepuh dipasang sebagai katode (kutubnegatif) dan bahan
penyepuh dipasang sebagai anode (kutubpositif).
3)Menggunakan larutan elektrolit (larutan yang dapat mengalirkan arus
listrik) yang tepat. Misalnya pada penyepuhan perak menggunakan
peraknitrat (AgNO,), larutan asam kroma t(H,Cro), dan larutan tembaga
(II) sulfat/terusi (CUSO).

3. TeknologiListrikDalamKehidupanSehari-hari
a. Setrika listrik
Bagian utama dari setrika listrik adala helemen
pemanas. Elemen pemanas pada setrika biasanya
terbuat dari suatu bahan yang mempunyai
hambatan jenis besar, misalnya dari bahan nikelin,
konstantan, ataunikrom. Elemenini berupa kawat
kecil panjang yang dililitkan pada suatu isolator
yang tahan panas (misalnyamika). Lilitan ini
kemudian ditutup lagi seluruhnya dengan bahan
isolator tahan panas.
Penutupan ini dimaksudkan agar elemen pemanas tersekat dari bagian-
bagian lain pada alat pemanas tersebut.Dengan demikian, bahaya
tersengat arus listrik bagi pemakainya dapat dihindari.

b. Lampu pijar
Thomas Alva Edison (1847-1931) dianggap sebagai orang pertama yang
menemukan lampu pijar. Lampu yang diciptakan oleh Edison masih
sangat sederhana, hanya terdiri atas kawat karbon lembut yang

6
diletakkan didalam bola kaca. Jika kawat karbon halus ini dialiri arus
listrik, kawat akan berpijar dan memancarkan cahaya. Namun, lampu
pijar ini rentan mengalami kerusakan karena kawatnya terbuat dari
karbon.
Bagian utama lampu pijar modern berupa sebuah spiral rangkap dari
bahan wolfram halus. Bagian ini disebut filamen. Filamen tersebut
dipasang dalam sebuah bola kaca yang bertekanan amat rendah dan diisi
dengan gas yang dapat menghalangi pembakaran, misalnya argon. Jika
arus listrik mengalir melalui filamen, kawat menjadi sangat panas dan
berpijar. Suhu filamen dapat mencapai 2.700°C. Sebagian energi listrik
yang melalui filamen diubah menjadi cahaya, namun sebagian lagi diubah
menjadi kalor sehingga pada saat ini masyarakat jarang menggunakan
lampu jenis ini.

c. Lampu tabung (tubelamp/TL)


Mengatur tekanan dalam suatu tabung dan memberikan lapisan zat
tertentu disekelilingnya merupakan teknik yang umum digunakan dalam
pembuatan lampu tabung atau lampu neon. Teknik ini digunakan untuk
menghasilkan cahaya putih pada lampu tabung.
Sebuah lampu tabung terdiri atas tabung yang hampir hampa udara
dan berisi gas uap merkuri (raksa). Pada ujung - ujung tabung terdapat
elektrode - elektrode. Jika elektrode-elektrode ini diberi beda potensial
yang cukup tinggi, akan terjadi loncatan muatan listrik. Akibatnya,
muatan-muatan itu akan menumbuk molekul-molekul gas merkur.
Akibat tumbukan tersebut, molekul-molekul gas merkuri akan
memancarkan cahaya ultraviolet (ultraungu) yang tidak tampak. Cahaya
ini akan berpendar setelah menumbuk dinding tabung, yang sudah
dilapisi zat hingga akhirnya dapat memancarkan cahaya putih.

7
Penggunaan lampu tabung dirasa lebih menguntungkan karena hampir
semua energi listrik yang digunakan diubah menjadi cahaya dan hanya
sedikit yang diubah menjadi kalor.

4. Penggunaan Energi Listrik, Upaya Penghematan, dan Pencegahan Bahaya


Penggunaannya

Sumber energi listrik pada umumnya berupa bahan bakar minyak dan batu bara.
Kedua jenis tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
sehingga dapat habis sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kita harus memperhatikan
penggunaan energi listrik dengan cara menghemat dan melakukan pedoman
penggunaan energi listrik yang aman.
a. Penggunaan Energi Listrik diLingkungan Sekitar
Kehidupan manusia tentu sangat membutuhkan keberdaan energi listrik.
Bayangkan, ketika malam hari saat suasana gelap, maka kita membutuhkan lampu
yang energinya berupa energi listrik. Penggunaan energi listrik dalam kehidupan
sehari-hari berasal dari PLN yang membutuhkan biaya energi listrik. Besar biaya
yang harus dibayar adalah banyaknya energi listrik yang terpakai dikalikan dengan
tarif dasar listrik perkWh.
Contoh:
Sebuah lampu dengan daya 20watt dinyalakan dalam waktu 6jam/hari selama 30
hari. Jika tarif dasarnya adalah Rp.250,00 maka hitunglah total biaya yang harus
dibayarkan selama 1 bulan!
Penyelesaian:
Daya lampu adalah 20watt, artinya dalam 1 detik menggunakan energi sebesar 20
joule, maka energi total yang digunakan lampu selama 30hari adalah
W= Pxt
= 20×6×30
= 3.600Wh 3,6kWh.
Totalbiaya= 3,6x250 =Rp900,00
Jadi,total biaya yang harus dibayarkan untuk penggunaan satu lampu selama 30 hari
adalah Rp900,00.

8
b. Upaya Penghematan Energi Listrik
Upaya penghematan listrik bertujuan untuk menghemat biaya listrik yang terus-
menerus naik dan mengurangi efek pemanasan global. Pembangkit listrik yang
menggunakan energi minyak bumi dan batu bara menghasilkan emisi karbon
sebagai penyumbang gas penyebab pemanasan global yang paling besar.
Beberapa langkah atau upaya yang dapat dilakukan untuk menghemat energi
listrik antara lain sebagai berikut..
1) Segera mematikan sakelar alat listrik yang tidak digunakan.
2) Menyalakan lampu setelah gelap.
3) Menggganti lampu pijar dengan lampu hemat energi.
4) Memilih alat-alat listrik yang berdaya rendah.
5) Membuat ruangan berjendela sehingga pada siang hari hemat penggunaan
lampu.
6) Mencari sumber-sumber energi alternatif yang dapat diperbarui.
7) Menggunakan peralatan listrik standar.

c. Pencegahan Bahaya Penggunaan Listrik


Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi bahaya yang
ditimbulkan dari penggunaan energi listrik antara lain sebagai berikut.
1) Janganlah menumpuk stop kontak pada satu sambungan listrik. Hal ini
menyebabkan sambungan listrik mengalami pemanasan yang berlebihan, sehingga
jika bahan yang digunakan tidak tahan terhadap panas tersebut, akan menyebabkan
lelehan dan menjadi percikan api.
2) Gunakan pemutus arus listrik (sekring) yang sesuai dengan daya tersambung
tanpa melebihi dan mengurangi.
3) Kabel yang terpasang dalam rumah atau gedung harus tertutup rapat dan jangan
ada yang mengelupas, diantara sambungan kabel harus benar-benar tertutup.
Selain itu juga berfungsi untuk melindungi dari sengatan listrik.
4) Jauhkan sumber-sumber listrik seperti sakelar, sambungan listrik, dan kabel-
kabel listrik. Gunakan standar pengamanan pemasangan sumber tersebut,
sehingga tidak membahayakan dan terhindar dari sengatan, terutama untuk
anak-anak.

9
5) Gunakanlah material listrik, seperti kabel listrik, tusuk kontak listrik, dan sakelar
listrik yang terjamin kualitasnya sesuai dengan standar. Standar dari material
listrik tersebut biasanya bertuliskan Standar Nasional Indonesia (SNI), dan
Lembaga Masalah Kelistrikan atau SPLN (standar PLN).

10
BABIII
PENUTUP

1.Kesimpulan
Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam
suatu rangkaian tertutup. Energi listrik merupakan suatu bentuk energi yang berasal
dari sumber arus. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk lain, misalnya: Energi
listrik menjadi energi kalor/panas, contoh: seterika, solder, dan kompor listrik.
Besarnya energi listrik dapat ditentukan dengan rumus berikut

2.SARAN
Saran saya Cermatlah dalam menggunakan energi listrik dalam kehidupan sehari-
hari, seperti mematikan lampu saat tidak digunakan. Manfaat menghemat listrik adalah
untuk menghindari adanya risiko akan terjadinya arus pendek, Korsleting atau arus
pendek listrik tidak hanya menyebabkan kerusakan tetapi juga kebakaran. Arus pendek
sendiri bisa terjadi akibat adanya kabel listrik yang rusak.

11
11

Anda mungkin juga menyukai