Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AKHIRAT NANTI
Oleh : Deka Dewantara, S.Pd
Khutbah Pertama
ِ ِ ات ِ ِِإ َّن احْل م َد لِلَّ ِه حَنْم ُده ونَس تَعِينُه ونَس َت ْغ ِفره و َنع وذُ ب
َُأع َمالنَ ا َم ْن َي ْه د اللَّهْ ِ اهلل ِم ْن ُش ُرو ِر َأْن ُف ِس نَا َو ِم ْن َس يَِّئ ُ َ ُُ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َْ
ِ ِ ْ ض َّل لَ ه ومن ي ِ فَالَ م
َّ َأش َه ُد
َأن حُمَ َّم ًدا ْ و.
َ ُك لَ ه َ َْأش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَ هَ ِإالَّ اللَّهُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري ْ َو.ُى لَ ه
َ ض ل ْل فَالَ َه اد ُ ْ ََ ُ ُ
.ان ِإىَل َي ْوِم الدِّيْ ِن ٍ اللّه َّم ص ِّل علَى نَبِِّينَا حُمَ َّم ٍد وعلَى آلِِه ومن تَبِعهم بِِإحس. عب ُده ورسولُه
َ ْ ْ َُ ْ َ َ ََ َ َ ُ ُ ُ َ َ ُ َْ
ين َآمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِِه َواَل مَتُوتُ َّن ِإاَّل َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن ِ َّ ِ ِِ ِ يِف
َ يَا َأيُّ َها الذ: قَ َال اهللُ َت َعاىَل كتَابه ال َك ِرمْي
َأع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم
ْ ص ل ْح لَ ُك ْم
ِ يدا ي ِ
ْ ُ ً ين آَ َمنُوا َّات ُق وا اللَّهَ َوقُولُوا َق ْواًل َس د
ِ َّ
َ يَا َأيُّ َه ا الذ: ال َت َع اىَل
َ ََو ق
ِ ِ
ً َو َم ْن يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ
.يما
Mengawali khutbah pada siang hari ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk tidak pernah
berhenti berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dengan terus melakukan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan-Nya.
Jama’ah Shalat Jum’at rahimakumullah, Dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, para ulama
mengajarkan kepada kita bahwa yang mengalami pergantian waktu, peredaran masa dan perubahan
zaman adalah makhluk. Sedangkan Allah ta’ala tidak berlaku bagi-Nya peredaran masa. Karena Dia
ada tanpa permulaan dan ada tanpa akhir serta Maha Suci dari segala sifat perubahan. Imam Abu
Manshur al-Baghdadi mengatakan dalam al-Farq bain al-Firaq:
َأن اهللَ َت َعاىَل اَل حَيْ ِويِْه َم َكا ٌن َواَل جَيْ ِر ْي َعلَْي ِه َز َما ٌن
َّ َوَأمْج َعُ ْوا َعلَى
Maknanya: “Golongan Ahlussunnah sepakat menyatakan bahwa Allah tidak diliputi tempat dan
tidak dilalui oleh peredaran masa.” Saudara-saudaraku seiman rahimakumullah, Dalam kesempatan
khutbah kali ini, khatib akan mengajak kita semua untuk bermuhasabah dan merenungkan sabda
Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ ِِ ِ َ اَل َت ُز ْو ُل قَ َد َما َعْب ٍد َي ْو َم الْ ِقيَ َام ِة َحىَّت يُ ْس
َُأل َع ْن َْأربَ ٍع َع ْن عُ ُم ِر ِه فْي َما َأْفنَاهُ َو َع ْن َج َس ده فْي َم ا َأبْاَل ه
Maknanya: “Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat
hingga ia ditanya mengenai empat perkara: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya,
untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh
dan dalam hal apa ia belanjakan” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).
Jamaah Shalat Jum’at rahimakumullah, Perkara pertama yang akan kita pertanggungjawabkan
pada hari kiamat kelak adalah umur kita. Sejak kita menginjak usia baligh, seluruh apa yang kita
yakini, kita ucapkan dan kita perbuat, akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat. Jika kita
telah melakukan seluruh kewajiban dan menjauhkan diri kita dari semua yang Allah larang, maka
kita akan selamat dan bahagia. Sebaliknya, jika tidak, maka kita akan binasa dan merana.
Jamaah Shalat Jum’at rahimakumullah, Perkara Kedua, kita akan ditanya mengenai jasad kita.
Jika seluruh anggota badan kita selama hidup di dunia, kita gunakan untuk berbuat taat kepada
Allah, maka kita akan senang dan beruntung. Sebaliknya, jika kita menggunakannya untuk
bermaksiat kepada Allah, maka kita akan merugi dan binasa. Setiap anggota badan kita berpotensi
melakukan dosa dan maksiat. Karenanya, wajib bagi kita untuk menjaga hati, mata, hidung, telinga,
lisan, tangan, perut, kelamin, kaki dan seluruh anggota badan kita dari setiap perbuatan yang
bertentangan dengan ketentuan syariat Allah ta’ala.
Jamaah Shalat Jum’at rahimakumullah, Perkara Ketiga, kita akan dianya mengenai ilmu kita.
Kita akan ditanya, apakah kita telah mempelajari bagian ilmu agama yang fardlu ‘ain untuk kita
pelajari atau tidak. Dan jika kita telah mempelajarinya, apakah sudah kita amalkan ataukah tidak.
Ilmu agama yang hukum mempelajarinya fardlu ain adalah seperti dasar-dasar ilmu akidah, hukum-
hukum dasar terkait bersuci, shalat, zakat bagi yang mampu, puasa, kewajiban hati, maksiat-maksiat
anggota badan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan:
Perkara Keempat, kita akan ditanya mengenai harta kita, dari mana kita memperolehnya dan
untuk apa kita belanjakan. Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka
dan satu yang akan selamat. Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang
mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram seperti dia memperoleh
hartanya dari hasil Riba, mencuri, menipu, berjudi, korupsi, zhalim/menyakiti hati saudara-
saudaranya demi memeperoleh harta, mengambil hak orang lain , dan mereka yang mengumpulkan
harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan.
Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan jalan yang
halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
الصالِ ِح
َّ الصالِ ُح لِ َّلر ُج ِل ُ نِ ْع َم الْ َم
َّ ال
Maknanya: “Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih” (HR Ahmad dalam al-
Musnad) Yang demikian itu, karena orang yang shalih akan mencari harta dengan cara yang halal
dan membelanjakannya untuk hal-hal yang dihalalkan oleh Allah ta’ala.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Alhamdulillah kita masih sempat untuk bermuhasabah akan
kekurangan kita. Semoga Umur, jasad, ilmu dan harta yang kita miliki dapat kita manfaatkan
sebaik-baiknya dan memperoleh Ridho Allah Ta’ ala.
Demikian khutbah yang yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat dan dapat
menuntun kita menuju kehidupan yang lebih baik dan pernuh barakah. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
َوَت َقبَّ َل،الذ ْك ِراحْلَ ِكْي ِم ِ و َن َفعيِن وِإيَّا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن اآْل ي،آن الْع ِظي ِم
ِّ ات و ِ يِف
َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ بَ َار َك اهللُ يِل َولَ ُك ْم ال ُق ْر
الس ِمْي ُع الْ َعلِْيم
َّ ِإنَّهُ ُه َو،ُِميِّن ْ َو ِمْن ُك ْم تِاَل َوتَه
Khutbah Kedua
Doa