Anda di halaman 1dari 60

ISLAM, IMAN DAN IHSAN

Dr. Mustaqim Pabbajah, MA


Universitas Teknologi Yogyakarta
2020
Makna Islam
 Bahasa : ”tunduk dan patuh”
 Terminologi:
“Islam adalah bahwasanya engkau bersaksi
bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah
dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah
utusan Allah, engkau menegakkan shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan shaum
Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji ke
Baitullah -- jika engkau berkemampuan
melaksanakannya.” (HR Muslim)
Makna Islam
 tunduk serta patuh (aslama)
 pasrah berserah diri (sallama)
 tangga/derajat (sullam)
 kedamaian (siliim)
 kesejahteraan, kebahagiaan dan
keselamatan (salaama).
Makna Manusia
 Manusia adalah makhluk yang lemah,
bodoh, dan fakir (QS 4: 28, QS 33: 72, dan
QS 35: 15).
Manusia adalah makhluk yang dimuliakan
oleh Allah SWT karena mempunyai ruh dan
keistimewaan berupa akal serta diberi tugas
oleh Allah SWT untuk menjalankan peran
sebagai khalifah/wakil Allah di bumi untuk
mengatur alam dan seisinya, sesuai
ketentuan Allah SWT. (QS 32: 9, QS 17: 70,
dan QS 2: 30)
Al Islam
sebuah pedoman hidup dan berkehidupan
yang dikeluarkan langsung oleh Allah
SWT, Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan
Penguasa tunggal alam semesta, agar
manusia tunduk, patuh, dan pasrah kepada
ketentuan-NYA agar dapat meraih derajat
kehidupan lebih tinggi yaitu kedamaian,
kesejahteraan dan keselamatan baik di
dunia maupun di akhirat.
Dasar-Dasar Ajaran Islam
 AQIDAH  RUKUN IMAN
 SYARIAH  RUKUN ISLAM
 AKHLAQ  PERILAKU
Dasar Dasar Ajaran Islam
AKHLAQ
SYARIAH

SYARIAH

SYARIAH

SYARIAH
AQIDAH
Aqidah
 menurut bahasa Arab ‘aqad’, berarti ikatan
 menurut istilah, aqidah adalah perjanjian
yang teguh dan kuat terpatri dalam hati dan
tertanam di dalam lubuk hati yang paling
dalam.
 Jadi, akidah ini bagaikan ikatan perjanjian
yang kokoh yang tertanam jauh di dalam
lubuk hati sanubari manusia.
Dalil ‘Aqidah
“Dia telah mensyariatkan bagi kamu dalam
agama, apa yang telah diwasiatkan-NYA
kepada Nuh dan apa yang telah kami
wahyukan kepadamu, dan apa yang telah
kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan
Isa, yaitu: tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah-belah
tentangnya..............”( QS 42:13)
atau beberapa ayat lain seperti pada
QS 2: 136, dan QS 3: 84
Rukun Iman
 Iman kepada Allah SWT
 Iman kepada para Malaikat
 Iman kepada kitab-kitab
 Iman kepada para Nabi dan Rasul
 Iman kepada hari akhir
 Iman kepada qadha dan qadar
5 Golongan Manusia
 Mu’min menerima dan meyakini rukun iman yang
enam dengan tulus dan jujur sepenuh hatinya (QS 2:
1-5)
 Kafir  menolak rukun iman secara terbuka dan
terang-terangan. (QS 3: 6-7)
 Munafik  berpura-pura menerima aqidah Islam,
mereka menolak atau tidak mempercayai aqidah
Islam. (QS 2: 8-10)
 Musyrik menyekutukan Allah SWT dengan
sembahan-sembahan atau tandingan-tandingan
lain.(QS 2: 165, QS 10:18)
 Murtad semula beriman kepada Allah SWT,
kemudian berbalik menjadi kafir. (QS 4:137)
Syariah
 menurut bahasa Arab : jalan yang
ditempuh atau garis yang seharusnya
dilalui.
 menurut terminologi : pokok-pokok aturan
hukum yang digariskan oleh Allah SWT
untuk dipatuhi dan dilalui oleh seorang
muslim dalam menjalani segala aktifitas
hidupnya (ibadah) di dunia.
Kaidah Fiqih
 Hukum asal ibadah mahdhah adalah segala
sesuatu dilarang untuk dikerjakan, kecuali
yang dibolehkan dalam Al-Qur’an atau
dicontohkan Nabi Muhammad melalui As-
Sunnah.
 Hukum asal ibadah muamalah adalah
segala sesuatu dibolehkan, kecuali ada
larangan dalam Al-Qur’an atau As-Sunnah.
Aturan mengenai ibadah muamalah

 Hukum keluarga (ahwalus syakhsiyah)


 Hukum privat (ahkamul madaniyah)
 Hukum pidana (ahkamul jinaiyah)
 Hukum perundang-undangan (ahkamul
dusturiyah)
 Hukum internasional (ahkamul dauliyah)
 Hukum ekonomi dan keuangan (ahkamul
iqtishadiyah maliyah)
Akhlaq
 Akhlaq sering juga disebut sebagai ihsan
(dari kata Arab ‘hasan’, yang berarti baik).
 menurut Nabi SAW : “Ihsan adalah
engkau beribadat kepada Tuhanmu seolah-
olah engkau melihat-Nya sendiri, kalaupun
engkau tidak melihat-Nya, maka Ia
melihatmu.” (HR.Muslim).
Akhlaq
Mengatur hubungan antara manusia dengan:
 Allah SWT dan Rasul SAW
 Diri Sendiri
 Sesama Manusia
 Alam
Akhlaq kepada Allah & Rasul
 ”Katakanlah: Jika kamu mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosamu, Allah maha
pengampun lagi maha penyayang.
 ”Katakanlah: ”Taatilah Allah dan
RasulNya jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang berbuat zalim” (QS. 3: 31-32 )
Akhlaq kepada diri sendiri

 ”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat


dan ruku’lah berserta orang-orang yang
ruku’”
 ”Mengapa kamu suruh orang lain
kebaktian, sedang kamu melupakan dirimu
sendiri padahal kamu membaca Al Kitab?
Maka tidaklah kamu berpikir”
(QS 2:43-44)
Akhlaq kepada sesama manusia
 ”Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah
orang mengerjakan yang baik, dan cegahlah
dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan.
 ” Dan janganlah kamu memalingkan muka
dari manusia, dan janganlah kamu berjalan
dimuka bumi dengan angkuh, sesungguh nya
Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri” QS 2:83
dan QS 31:17-19:
Akhlaq kepada alam
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada malaikat: Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi, Mereka berkata: mengapa
Engkau hendak menjadikan di bumi orang
yang akan berbuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah.......” (QS 2:30)
Islam a Comprehensive Way of Life
ISLAM

AQIDAH SYARIAH AKHLAQ

MUAMALAH IBADAH

SPECIAL RIGHTS PUBLIC RIGHTS

EXTERIOR
CRIMINAL LAWS CIVIL LAWS INTERIOR AFFAIRS
AFFAIRS

INTERNATIONAL
ADMINISTRATIVE ECONOMY CONSTITUENCY
RELATION

FINANCE

LEASING INSURANCE BANKING MORTGAGE VENTURE CAP


Hukum Islam
 secara istilah disebut juga hukum syara’
adalah hukum Allah yang mengatur
perbuatan manusia yang didalamnya
mengandung tuntutan untuk dikerjakan oleh
para mukallaf atau ditinggalkannya atau
yang mengandung pilihan antara dikerjakan
dan ditinggalkannya.
 Hukum syara’ hanya dapat diambil dari
sumber-sumber hukum Islam, yaitu Al
Qur’an, As Sunnah, ijma’ sahabat nabi, dan
qiyas
KLASIFIKASI HUKUM
ISLAM
1. WAJIB  WAJIB ‘AIN & KIFAYAH
2. SUNNAH  QS : 2: 282
3. MUBAH  QS 2: 173
4. MAKRUH  HR Bukhari Muslim
5. HARAM  QS 17:32
Sasaran Hukum Islam
 Penyucian Jiwa: agar manusia menjadi
sumber kebaikan
 Menegakkan Keadilan Dalam Masyarakat
 Mewujudkan Kemashlahatan Manusia
disebut juga Maqashidus Syariah (Tujuan
Syariah) yang meliputi pemeliharaan
terhadap:
agama, jiwa, harta, akal dan keturunan
Maqashidus Syariah

Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara


Harta Akal Keturunan Jiwa Agama

Secara Filosofi , Seluruh kegiatan


harus Sesuai Dengan Maqashidus
Syariah

Hak
Muamalah Ibadah Hak Umum Ekonomi
Khusus
Maqashidus Syariah

Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara


Harta Akal Keturunan Jiwa Agama

Secara Filosofi , Seluruh kegiatan


Sesuai Dengan Maqashidus
Syariah

Yang Harus Dihindari

Gharar Maisir Riba Risywah Dzulmun


Memelihara Agama
(Al muhafazhah alad Dien)
 Untuk memelihara agamanya, Allah
mewajibkan manusia untuk shalat, zakat,
puasa, haji.
 Apabila manusia tidak melakukan
peribadatan tersebut maka di mata Allah ia
akan mendapatkan dosa karena tidak
menjalankan apa yang diperintahkannya.
 “ Tidak ada paksaan untuk memasuki agama
Islam; sesungguhnya telah jelas yang benar
daripada jalan yang salah” (2:256)
Memelihara jiwa
(Al muhafazhah ‘alan nafs)
 Memelihara jiwa ialah memelihara hak untuk
hidup secara terhormat agar manusia
terhindar dari pembunuhan, penganiayaan
baik fisik maupun psikis, fitnah, caci maki
dan perbuatan lainnya.
 Balasan perbuatan jahat adalah kejahatan
yang seimbang dengannya. Barang siapa
yang memaafkan dan berlaku damai,
pahalanya ada di tangan Allah. (Q.S 42: 40)
Memelihara akal
(Al muhafazhah alal aql)
 Menjaga akal bertujuan agar tidak terkena
kerusakan yang dapat mengakibatkan
seseorang menjadi tak berguna lagi di
masyarakat sehingga dapat menjadi sumber
keburukan.
 Akal merupakan salah satu unsur yang
membedakan manusia dengan binatang.
Namun demikian, Al-Quran juga
mengingatkan bahwa manusia dapat
menjadi lebih hina daripada hewan bila tidak
memiliki moral.
Memelihara keturunan
(Al muhafazhah alan nasl)
 Memelihara keturunan adalah memelihara
kelestarian manusia dan membina sikap
mental generasi penerus agar terjalin rasa
persahabatan dan persatuan diantara
sesama umat manusia.
 Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
pernikahan yang sah, sesuai dengan
ketentuan syariah, sehingga dapat terbentuk
keluarga yang tentram dan saling
menyayangi.
Memelihara harta
(Al muhafazhah alal mal)
 Menjaga harta, bertujuan agar harta yang dimiliki
oleh manusia diperoleh dan digunakan sesuai
dengan syariah. Aturan syariah mengatur proses
perolehan dan pengeluaran harta. Dalam
memperoleh harta harus bebas dari riba, judi,
menipu, merampok, mencuri dan tindakan lainnya
yang dapat merugikan orang lain
 “Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama suka diantara kamu dan
janganlah membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah
adalah maha penyayang kepadamu” (QS 4 : 29)
MAKNA IMAN
Pengertian Iman
 Secara etimologi, kata iman berasal dari bahasa Arab:
Aamana – yu’minu – iimaanan, yang berarti percaya.
 Secara terminologi / istilahy, iman adalah membenarkan
dengan hati (tashdiq bi qalb), menyatakan dengan lisan
(iqrar bi lisan), dan membuktikan dengan perbuatan (amal
bi arkan) terhadap kebenaran atau keyakinan tertentu.
 Dalam Al-Qur’an, kata iman sering dirangkai dengan
kata-kata tertentu yang menjadi corak atau sifat dari yang
diimaninya itu, seperti dengan kata: jibti (idealisme),
thaghut (naturalisme), bathil, kafir, dll. Kata iman yang
tidak dirangkai dengan sesuatu berarti menunjukkan
makna positif.
 Kata iman dalam Al-Qur’an juga disifati dengan Asyaddu
Hubban (sangat cinta), jadi orang beriman kepada Allah
berarti orang yang sangat cinta kepada Allah.
WUJUD IMAN
 Karena iman itu bukan hanya suatu
kepercayaan, tetapi adalah keyakinan yang
mendorong perbuatan baik, maka wujud iman
adalah dilaksanakannya amal-amal shalih
yang sesuai dengan aturan atau ajaran Islam
secara lahir dan batin.
 Jadi wujud iman merupakan keutuhan dari
keyakinan, ucapan dan perbuatan seseorang
dalam melaksanakan amal shalih.
 Dengan demikian wujud iman itu sangat luas,
karena mencakup berbagai jenis amal shalih
yang dilakukan oleh manusia yang didasarkan
atas keyakinannya kepada Allah.
Proses Terbentuknya Iman
• Setidaknya meliputi tiga tahap ikhtiar, yaitu:
 Tahap penyiapan benih keimanan anak, dilakukan
dengan hubungan suami isteri yang Islami,
mengkonsumsi makanan/minuman yang halal,
berpandangan dan bersikap hidup yang Islami.
 Tahap pengenalan pada ajaran Islam, yaitu melalui
pendidikan oleh keluarga atau lingkungannya, mulai
tingkat verbal, pemahaman, sampai amalan, dan
dilakukan sedini mungkin, terutama pendidikan akhlak
dan Al-Qur’an.
 Tahap pembiasaan, yaitu membiasakan untuk
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan
menjauhi laranganNya dengan penuh kesadaran.
 Prinsip-prinsip penting dalam keberhasilan
pendidikan mental dan perilaku seseorang:

 Prinsip pembiasaan berkesinambungan, artinya


dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti, karena
hidup memang ujian dan iman itu dapat bertambah dan
berkurang.
 Prinsip internalisasi dan individuasi, yaitu
menjadikan nilai-nilai keimanan itu sebagai bagian dari
sikap mental atau hidupnya, serta berupaya
menempatkan nilai-nilai iman itu serasi atau selaras
dengan sifat kepribadiannya.
 Prinsip sosialisasi, yaitu membuktikan bahwa nilai-
nilai iman itu memang cocok untuk kehidupan sosial,
karena memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
juga tidak mengukur nilai keimanan itu semata-mata
dari dirinya sendiri.
Prinsip konsistensi dan koherensi, yaitu
pembentukan iman itu harus dilakukan
secara tetap dan konsekuen, dalam arti
tidak selalu berubah-ubah tanpa arah dan
tujuan yang jelas, serta tanpa mengandung
pertentangan antara nilai yang satu dengan
nilai yang lainnya. Artinya setiap langkah
terdahulu digunakan untuk mendukung
atau memperkuat langkah-langkah
berikutnya.
Prinsip Integrasi

 yaitu mengupayakan pembentukan


keimanan itu dilakukan secara luas
dan menyeluruh, meliputi berbagai
aspek secara komprehensif. Tidak
menganggap iman itu sebagai ilmu
atau ketrampilan tingkah laku yang
terpisah-pisah.
Tanda-tanda Orang Beriman
 Jika disebut nama Allah hatinya bergetar, dan
berusaha agar ilmu Allah itu tidak lepas dari syaraf
memorinya, jika dibacakan Al-Qur’an hatinya
bergejolak untuk segera melaksanakannya. Sesuai
dengan Q.S. Al-Anfal : 2.
 Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan
ilmu Allah yang diiringi dengan do’a dan penyerahan
diri pada Allah. Q.S. Ali Imran: 120, Al-Maidah: 12,
Al-Anfal: 2, At-Taubah: 52, Ibrahim: 11, Al-
Mujadalah:10, At-Taghabun: 13.
 Tertib dalam melaksanakan shalat dan selalu menjaga
pelaksanannya. Q.S. Al-Anfal: 3, Al-Mukminun: 2,
7.
 Menafkahkan sebagian dari rizki yang
diterimanya. Q.S. Al-Anfal : 3, Q.S. Al-
Mukminun : 4.
 Menghindari perkataan/perbuatan yang
tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan.
Q.S. Al-Mukminun : 3 , 5.
 Memelihara amanat dan menepati janji. Q.S.
Al-Mukminun : 6.
 Berjihad di jalan Allah dan suka menolong.
Q.S. Al-Anfal : 74.
 Tidak meninggalkan pertemuan sebelum
minta izin. Q.S. An-Nur : 62. dll.
Korelasi Keimanan dan Ketaqwaan
 Keimanan pada keesaan Allah (tauhid)
meliputi dua aspek, yaitu tauhid teoritis
dan tauhid praktis.
 Tauhid teoritis, adalah pengakuan tentang keesaan
zat, sifat, dan perbuatan tuhan, sehingga berkaitan
dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi, dan
pemikiran manusia tentang konsep tuhan.
Konsekuensi logis tauhid teoritis adalah pengakuan
yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya
wujud mutlak yang menjadi sumber dari semua
wujud.
 Tauhid praktis (tauhid ibadah), adalah terapan atau
tindak lanjut dari tauhid teoritis yang berupa amal
perbuatan atau ibadah manusia.
 Perpaduan antara tauhid teoritis dan praktis
merupakan bentuk keimanan yang sempurna.
 Sedangkan taqwa merupakan perasaan takut
dan mengagungkan kepada Allah dengan cara
melaksanakan perintah-perintahNya dan
menjauhi semua larangaNya.
 Dengan demikian korelasi antara keimanan dan
ketaqwaan adalah sangat erat. Taqwa
merupakan bukti atau perwujudan dari orang
yang memiliki kesempurnaan iman. Sementara
iman merupakan dasar dan semangat yang
melandasi ketaqwaan.
‫ّللا أَن َدادًا يَ ِحبُّونَه َم‬ََِّ ‫ون‬ َِ ‫اس َمنَ يَت َّ ِخذَ ِمنَ د‬ َ ِ َّ‫ن الن‬ََ ‫ َو ِم‬
ََ ‫لِل َوَلَوَ يَ َرى الَّ ِذ‬
‫ين‬ ََِّ ِ ‫ش َُّد حبًّا‬ ََ ‫ّللا َوالَّ ِذ‬
َ َ ‫ين آ َمنوا َأ‬ ََِّ ‫ب‬َِ ‫َكح‬
َََّ ‫ن‬
‫ّللا‬ ََّ َ ‫لِل َج َِميعًا َوأ‬
ََِّ ِ َ ‫ن الق َّوَة‬ ََّ َ ‫اب أ‬
ََ َ‫ن العَذ‬ََ ‫ظلَموا ِإذَ يَ َرو‬ َ
Al-Baqarah: )١٦٥( ‫ب‬ َِ ‫ش ِديدَ العَذَا‬ َ
 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat
sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang
berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan
bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).

 [106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-
orang yang menyembah selain Allah.
‫ّللا َو ِجَلَتَ قلوبه َم‬ ََّ ‫ين ِإَذَا ذ ِك ََر‬ََ ‫ون الَّ ِذ‬
ََ ‫ ِإنَّ َما المؤ ِمن‬
َ‫علَى َر ِب ِهم‬ َ ‫علَي ِهمَ آيَاتَهَ زَ ا َدتهمَ ِإي َمانًا ََو‬
َ َ‫َو ِإذَا ت ِليَت‬
‫صالَة َ َو ِم َّما‬
ََّ ‫ون ال‬ ََ ‫ين ي ِقيم‬ ََ ‫) الَّ ِذ‬٢( ‫ون‬ ََ ‫يَت َ َو َّكل‬
)٣( ‫ون‬ ََ ‫َرزَ قنَاهمَ ين ِفق‬
Al-Anfal
 2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang
bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan
hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
 3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.

 [594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.


 [595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat
yang mengagungkan dan memuliakannya.
َ ‫ن ََونَح‬
‫ن‬ َِ ‫ون ِبنَا ِإال َِإح َدى الحسنَيَي‬ ََ ‫ قلَ َهلَ ت َ َربَّص‬
َ‫ّللا ِبعَذَابَ ِمنَ ِعن ِدَِه أَو‬ ِ ‫نَت َ َربَّصَ ِبكمَ أَنَ ي‬
ََّ َ‫صيَبَكم‬
At-)٥٢( ‫ون‬ ََ ‫ِبأَي ِدينَا فَت َ َربَّصوا ِإنَّا ََمعَكمَ مت َ َر ِبص‬
Taubah :
 52. Katakanlah: "tidak ada yang kamu
tunggu-tunggu bagi Kami, kecuali salah
satu dari dua kebaikan[646]. dan Kami
menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah
akan menimpakan kepadamu azab (yang
besar) dari sisi-Nya. sebab itu tunggulah,
Sesungguhnya Kami menunggu-nunggu
bersamamu."
َ‫عش ََر‬ َ َ‫ل َوبَعَثنَا ِمنهَمَ اثنَي‬ ََ ‫ّللا ِميثَاقََ بَ ِني ِإسَ َرا ِئي‬ ََّ َ‫ َولَقَدَ أ َ َخ َذ‬
َ ‫الز َكاَة‬ َّ َ‫صالَة َ ََوآتَيتم‬ َّ ‫ّللا ِإنِي َمعَكمَ َلَئِنَ أَقَمتمَ ال‬ ََّ ‫ل‬ ََ ‫نَ ِقيبًا َوقَا‬
‫سنًا‬َ ‫ضا َح‬ ً َ‫ّللا قَر‬ َََّ َ‫ع َّزرتموهَمَ َوأَق َرضتم‬ َ ‫َوآ َمنتمَ ِبرس ِلي َو‬
‫س ِيئَاتِكمَ ََوألد ِخلَنَّكمَ َجنَّاتَ تَجَ ِري ِمنَ تَحتِ َها‬ َ َ‫عنكم‬ َ ‫ن‬ ََّ ‫أل َك ِف َر‬
َِ ‫س ِبي‬
‫ل‬ َّ ‫س َوا ََء ال‬
َ ‫ل‬ َ َ‫ك َِمنكمَ فَقَد‬
ََّ ‫ض‬ ََ ‫األن َهارَ فَ َمنَ َكفَ ََر بَع ََد ذَ ِل‬
Al-Maidah: )١٢(
 12. Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani
Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan
Allah berfirman: "Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya
jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman
kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan
kepada Allah pinjaman yang baik[406] Sesungguhnya aku akan
menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan
ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka
Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia
telah tersesat dari jalan yang lurus.
 [406] Maksudnya Ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan
kewajiban dengan hati yang ikhlas.
ََ ‫ن الَّ ِذ‬
‫ين آ َمنوا‬ ََ ‫ان ِليَحز‬ ََ ‫شي‬
َِ ‫ط‬ َّ ‫ن ال‬ ََ ‫ ِإنَّ َما النَّج َوى ِم‬
ََِّ ‫عَلَى‬
‫ّللا‬ ََِّ ‫ن‬
َ ‫ّللا َو‬ َِ ‫ار ِهمَ شَيئًا َِإال ِبإِذ‬ ِ ‫ض‬
َ ‫س ِب‬ ََ ‫َولَي‬
Al-Mujadalah: )١٠( ‫ون‬ ََ ‫ل المؤ ِمن‬ َِ ‫فَليَت َ َو َّك‬
 10. Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari
syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita,
sedang pembicaraan itu Tiadalah memberi mudharat
sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan
kepada Allah-lah hendaknya orang-orang yang beriman
bertawakkal.

)١٣( ‫ون‬
ََ ‫ل المؤَ ِمن‬ ََِّ ‫علَى‬
َِ ‫ّللا فَليَت َ َو َّك‬ َ ‫ّللا ال ِإلَ َهَ ِإال ه ََو َو‬
ََّ 
At-Taghabun:
 13. (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan
hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah
saja.
‫ين همَ ِفَي‬ ََ ‫) الَّ ِذ‬١( ‫ون‬ ََ ‫ح المؤ ِمن‬ ََ َ‫ قَدَ أَفل‬
‫ن اللَّغ َِو‬
َِ ‫ع‬
ََ َ‫ين هم‬ ََ ‫) َوالَّ ِذ‬٢( ‫ون‬
ََ ‫صالتِ ِهمَ خَا ِشع‬َ
Al-Mukminun: )٣( ‫ون‬ ََ ‫مع ِرض‬

 1. Sesungguhnya beruntunglah orang-


orang yang beriman,
 2. (yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam sembahyangnya,
 3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada
berguna,
‫ين ه َم‬ ََ ‫) َوالَّ ِذ‬٤( ‫ون‬ ََ ‫عل‬ َِ ‫لز َكاَةِ فَا‬َّ ‫ين همَ ِل‬ ََ ‫ َوالَّ ِذ‬
َ‫اج ِهمَ أو‬َِ ‫علَى أَز َو‬ َ ‫) ِإال‬٥( ‫ون‬ ََ ‫وج ِهمَ َحا ِفظ‬ ِ ‫ِلفر‬
َِ ‫) فَ َم‬٦( ‫ين‬
‫ن‬ ِ ‫َما َملَ َكتَ أَي َمانهمَ فَإ َِنَّهمَ غَيرَ َمل‬
ََ ‫وم‬
Al-)٧( ‫ون‬ ََ ‫ك همَ العَاد‬ ََ ‫ك فَأولََِئ‬ ََ ‫ابتَغَى َو َرا ََء ذَ ِل‬
Mukminun :

 4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,


 5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
 6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang
mereka miliki[994]; Maka Sesungguhnya mereka dalam
hal ini tiada terceIa.
 7. Barangsiapa mencari yang di balik itu[995] Maka
mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas.
 [994] Maksudnya: budak-budak belian yang
didapat dalam peperangan dengan orang kafir,
bukan budak belian yang didapat di luar
peperangan. dalam peperangan dengan orang-
orang kafir itu, wanita-wanita yang ditawan
biasanya dibagi-bagikan kepada kaum muslimin
yang ikut dalam peperangan itu, dan kebiasan ini
bukanlah suatu yang diwajibkan. imam boleh
melarang kebiasaan ini. Maksudnya: budak-
budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut
tertawan bersama-samanya.

 [995] Maksudnya: zina, homoseksual, dan


sebagainya.
ِ َّ ‫ل‬
َ‫ّللا‬ َِ ‫س ِبي‬
َ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫وا‬ ‫د‬ ‫ه‬
َ ‫ا‬َ
‫ج‬ ‫و‬
َ َ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ج‬‫ا‬
َ َ ‫ه‬
َ ‫و‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫م‬
َ ‫آ‬ َ
‫ين‬
َ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ َوال‬
ََ ‫ك همَ المؤ َِمن‬
‫ون‬ ََ ‫صروا أولَ ِئ‬ َ ََ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫آو‬
َ َ
‫ين‬َ ‫ذ‬ ِ َّ ‫َوال‬
Al-)٧٤( َ‫َحقًّا لَهمَ َمغ ِف َرةَ َو ِرزقَ َك ِريم‬
Anfal:
 74. Dan orang-orang yang beriman dan
berhijrah serta berjihad pada jalan Allah,
dan orang-orang yang memberi tempat
kediaman dan memberi pertolongan
(kepada orang-orang muhajirin), mereka
Itulah orang-orang yang benar-benar
beriman. mereka memperoleh ampunan
dan rezki (nikmat) yang mulia.
‫الِل َو َرسو ِل َِه َوَِإذَا َكانوا‬ََِّ ‫ين آ َمنوا ِب‬ ََ ‫ون الَّ ِذ‬ََ ‫ ِإنَّ َما المؤ ِمن‬
ََّ ‫امعَ لَمَ يَذ ََهبوا َحتَّى يَستَأ ِذنَوهَ ِإ‬
‫ن‬ ِ ‫علَى أَمرَ َج‬ َ َ‫َمعَه‬
‫الِل َو َرسو ِل َِه‬ََِّ ‫ون ِب‬
ََ ‫ين يؤ ِمن‬ ََ ‫ك الَّ ِذ‬ ََ ِ‫َك أولَئ‬ ََ ‫الَّ ِذ‬
ََ ‫ين يَستَأ ِذنون‬
َ‫ت ِمنهم‬ ََ ‫شئ‬ َِ َ‫ض شَأَنِ ِهمَ فَأذَنَ ِل َمن‬ َ ِ ‫وك ِلبَع‬ ََ ‫فَإِذَا استَأذَن‬
An-)٦٢( َ‫ّللا غَفورَ َر ِحيم‬ َََّ ‫ن‬ َََّ َ‫َواستَغ ِفرَ لَهم‬
ََّ ‫ّللا ِإ‬
Nur:
 62. Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada
bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan
pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta
izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin
kepadamu (Muhammad) mereka Itulah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya, Maka apabila mereka meminta izin
kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang
kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk
mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Pengertian Ihsan
 Menurut Bahasa ihsan berasal dari kata hasuna yahsunu
hasanan yang berarti baik. Kemudian mendapatkan
tambahanhamzah didepannya, menjadi ahsana yuhsinu
ihsanan artinya memperbaiki atau berbuat baik.
 Menurut istilah yang diambil dari hadits, yaitu : Kamu
beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika
kamu tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia (Allah)
melihatmu dengan kata lain kita beribadah kepada Allah, baik
yang khusus maupun yang umum dengan ikhlas.
Dari pengertian ihsan di atas, maka yang menjadi landasan dasar dari
Ihsan antara lain sebagai berikut :
Muraqabatullah yang meliputi merasa selalu dalam pengawasan Allah swt
dan sikap Ihsan sebagai hamba Allah swt. sebagaimana keterangan dalam
hadits sabda Nabi Muhammad saw.
Ihsanullah yang meliputi merasakan kebaikan Allah dalam segala hal dan
sikap Ihsan sebagai khalifah Allah swt.
.

Seorang hamba Allah swt. yang ihsan, merasa selalu berada dalam
pengawasan Allah swt. tentunya akan senantiasa melakukan yang terbaik
dalam kehidupannya. Sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada hamba-
Nya, sudah seharusnya pula kita melakukan dan berbuat baik kepada sesama
manusia. Dalil firman Allah dalam Al-Qur’an al-karim :

ََ‫نََّللاَإِلَيك‬
َّ ‫س‬ َ ‫َوأَح ِسنَ َك َماَأَح‬

Artinya : dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu. (QS Al-Qashash : 77)

Sikap ihsan akan selalu tercermin dalam perbuatan individu dalam keseharian
dalam hubunganya kepada Allah swt dan hubungannya kepada sesama
manusia.
Kualitas Perbuatan Manusia
Berbagai perbuatan manusia mempunyai tingkatan-tingkatan kualitas, yang
antara lain bahwa kualitas perbuatan manusia adalah sebagai berikut :

Membalas keburukan dengan keburukan yang sama


Membalas keburukan dengan yang lebih buruk
Membalas kebaikan dengan keburukan
Membalas keburukan dengan kebaikan
Membalas kebaikan dengan yang lebih baik
Membalas kebaikan dengan kebaikan yang sama

Tentang berbagai macam kualitas perbuatan manusia, bagaimanakah sikap


perbuatan yang terbaik? Untuk itu, kita dapat mengutip dalil firman Allah
dalam Al-Qur’an yang berbunyi :

َ ‫َوبَ ۡينَه َ َع َد َوةَ ََكأَنَّه‬


َ‫َو ِليَ َح َِميم‬ َ َ‫سنَفَإِ َذَاَٱلَّذِيَبَ ۡينَك‬
َ ‫ِيَأ َ ۡح‬ ۡ ‫سيِئ َُۚة‬
َ ‫َٱدفَ ۡعَبِٱلَّتِيَه‬ َّ ‫َو َالَٱل‬
َ ‫سنَة‬ ۡ ‫َو َالَت َۡست َ ِو‬
َ ‫يَٱل َح‬

Artinya : dan tidaklah sama antara kebaikan dan kejahatan. Tolaklah


(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang
antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman
yang sangat setia. (QS Fushshilat : 34)
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat
kejelekan), yaitu seorang manusia mencurahkan
kebaikan dan menahan diri untuk tidak
mengganggu orang lain. Mencurahkan kebaikan
kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu,
kedudukan dan badannya.

Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu


Iman,Islam, dan Ihsan. Oleh karenanya, seorang
muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu
hanya sebatas akhlak yang utama saja,
melainkan harus dipandang sebagai bagian dari
akidah dan bagian.
Hadits Tentang Ihsan
Hadits Rasululluah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits
Jibril:

» َ‫َّللا َكأ َنهكَ ت َ َرا ُه َف ِإ ْن َل ْم تَك ُْن ت َ َرا ُه َف ِإنههُ َي َراك‬


َ ‫ َقا َل « أ َ ْن ت َ ْعبُ َد ه‬.‫ان‬
ِ ‫س‬ ِ ‫قَا َل َفأ َ ْخ ِب ْر ِنى ع َِن‬
َ ْ‫اإلح‬
’“ Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘Beliau menjawab,
‘Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya.
Jika kamu tidak bisa beribadah seolah-olah melihat-Nya
maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim 8).

Dalam hadits Jibril, tingkatan Islam yang ketiga ini memiliki


satu rukun. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
mengenai ihsan yaitu ‘Engkau beribadah kepada Allah
seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak
mampu beribadah seakan-akan melihat-Nya, Allah
melihatmu.’ Itulah pengertian ihsan dan rukunnya.
SUMBER BACAAN/REFERENSI
 Al-Quran dan Terjemahannya.
 Abas Mutawalli.H., 1981. Sunnah Nabi Kedudukannya menurut Al-Quran, Gema Risalah.
 Asjmuni Abdur Rachman, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, 2002. Metodologi dan Aplikasi.
Pustaka Pelajar. Yogya.
 Atho Mudzhar, HM.,1998. Membaca Gelombang Ijtihad: Antara Tradisi dan Liberasi. Titian
Ilahi Press, Yogya,
 Bashir A Dabla, Dr. Ali Syari’ati, 1992. Metodologi Pemahaman Islam. Terjemahan Bambang
Gunawan, dalam Jurnal Al-Hikmah No.4, Yayasan Muthahhari. Bandung
 Endang Soetari Ad.,2000. Ilmu Hadist-Kajian Riwayah dan dirayah, ‘Amal Bakti Press.
 Hasil Muktamar XXX NU :21-26 Nop.1999. Masail Al-Diniyah Al-Waqiyyah dan Masail al-
Diniyah Al-Maudzu’iyyah.Setjend.PB NU. Jakarta
 Mahmud Syahut, 1990. Islam ‘aqidah dan syaria’ah.
 Mudjahid Abdul Manaf, 1994. Sejarah Agama-agama.
 Muhtar Yahya dan Fathurraohman. Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islam. PT Al-Ma’ruf,
Bandung
 Murtadha Mutahhari,1993. Manusia dan Agama, Mizan, Bandung.
 Musthafa Mahmud, 1989. Rahasia Al-Quran, Surabaya, Media Idaman.
 Quraisy Syihab,M., 1996. Kemu’jizatan al-Quran. Mizan, Bandung.
 -----------------,1992. Membumikan al’Quran. Mizan, Bandung.
 -----------------, 1999. Wawasan al-Quran : tafsir Maudu’I atas Pelbagai Persoalan Umat,
Mizan, Bandung.
 Thabathaba’I Allamah,1992. Mengungkap Rahasia Al-Quran. Mizan, Bandung.
 Yasien Muhammad, 1997. Insan Yang Sucu- Konsep Fithrah dalam Islam. Mizan, Bandung.
 Yusuf Qurdowi, 1995. Studi Kritik Hadist, Tragenda Karya.

Anda mungkin juga menyukai