Anda di halaman 1dari 23

MESIN ARUS SEARAH

II. GENERATOR ARUS SEARAH

2.1. Prinsip generator:


Generator adalah mesin yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Proses konversi energi elektromagnet didasarkan prinsip, g.g.l (tegangan) induksi yang ditimbul-
kan akibat suatu penghantar yang digerakkan dalam medan magnet, lihat dasar elektromagnet
pada bab I..
Generator arus searah dapat dibagi dalam dua bagian utama:
1). Rotor, yaitu bagian yang berputar,
2). Stator, yaitu bagian yang tidak berputar.

2.2. Prinsip kerjanya


a. Dasar Generator
Berdasarkan Hukum induksi dari Faraday yaitu apabila lilitan penghantar atau konduktor diputar
memotong garis-garis gaya medan magnit yang diam, atau lilitan penghantar diam dipotong oleh
garis-garis gaya medan magnit yang berputar, maka pada penghantar tersebut timbul Gaya Gerak
Listrik (GGL) atau tegangan induksi. Dalam hal ini untuk generator arus searah:
1. Lilitan penghantar diletakkan pada jangkar yang berputar.
2. Garis-garis gaya medan magnet yang berasal dari kutub magnet yang berada di-stator
3. Gerak atau perputaran dari lilitan penghantar dalam medan magnet.

Pada gambar-2.1 diperlihatkan kumparan tembaga ABCD yang terdiri dari satu belitan berbentuk persegi
panjang, berputar pada porosnya dalam suatu medan magnet yang seragam. Kedua ujung dari belitan
tersebut masing-masing dihubungkan pada cincin geser "a" dan "b". Dua sikat karbon
dihubungkan ke kedua cicin geser tersebut. Fungsi dari sikat ini adalah menyalurkan arus
induksi dalam kumparan dan kemudian disalurkan ke
beban (tahanan R). Kumparan yang berputar ini
disebut rotor atau jangkar atau armature dan
magnetnya sebagai medan magnet.
b. Cara kerja

DKE2 21
Bayangkan suatu kumparan berputar pada
porosnya searah dengan putaran jarum jam,
Gambar -2.1. Dasar suatu Generator
D C D

A B
U S U A S
C

poros
poros B
(a) Kumparan pada bidang netral (b) Kumparan berada pada posisi 90o

C D C

B A
U S U B S
D

A poros
poros

(c) Kumparan berada pada posisi 180o (d) Kumparan berada pada posisi 240o

Gambar-2.2. Dasar kerja suatu Generator


lihat gambar 2.2. Misalkan awal posisi
kumparan dalam medan magnet seperti pada
gambar 2.2a, berputar searah dengan putaran jarum jam. Besarnya ggl induksi yang timbul setiap saat
berbanding lurus dengan perobahan rata-rata dari pertautan fluks (e =-N.dΦ/dt), dan arahnya sesuai dengan
hukum tangan kanan dari Fleming. Pada awal rotasi misalkan bidang kumparan ABCD tegak-lurus
dengan fluks, yaitu seperti yang terlihat pada gambar 2.2a, fluks yang dicakup oleh kumparan
ABCD (pertautan fluksnya) maksimum, akan tetapi perobahan rata-rata fan pertautan fluksnya nol,
artinya pada saat ini tidak ada fluks yang dipotong oleh sisisi AB dan CD. Jadi pada posisi ini tidak
ada ggl induksi pada kumparan.
Selanjutnya bila kumparan ini berputar pada kecepatan konstan searah dengan jarum jam, sisi-sisi
kumparan mulai memotong fluks, terjadi perobahan rata-rata pertautan fluks yang meningkat
secara bertahap. Jadi tegangan induksinya pun meningkat secara bertahap dan maksimum pada
posisi gambar 2.2b. Selama periode ini kumparan berputar melalui n/2 radian atau 90° dan
peningkatan ggl induksinya sesuai dengan hukum sinus, seperti yang terlihat pada gambar 2.3. Arah
ggl induksi pada kumparan sesuai dengan hukum tangan kanan Fleming, yaitu dari B ke A dan dari D
ke C, lihat gambar 2.2b. Selanjutnya pada 1/4 kuadrant berikutnya yaitu dari 90° sampai dengan
180°, tingkat pemotongan fluks oleh kumparan menurun secara bertahap, demikian pula tegangan
e

0 90o 180o 270o 360o


I

DKE2 22
Gambar-2.3.Bentuk tegangan yang dihasilkan
induksinya, sampai menjadi nol,dimana pada saat ini bidang kumparan kembali tegak-lurus terhadap
medan magnet, lihat gambar-2.2c. Pada perputaran kumparan dalam 3/4 kuadrant berikutnya,yaitu
antar 180° sampai 270° ,tingkat pemotongan fluks oleh kumparan meninggkat secara bertahap dan ggl
induksi menjadi maksimum pada posisi seperti gambar 2.2d.Sekarang arah ggl dalam kumparan dari A
ke B dan dari C ke D , yaitu bertetangan dengan keadaan 1/4 kuadran pertama (gambar 2.2b) Bila
perputaran berlanjut hasil tegangan induksinya seperti yang dilukiskan pada gambar 2.3 Jadi, ggl yang
dibangkitkan pada penghantar adalah tegangan bolak-balik. Tegangan bolak-balik tersebut disearahkan
oleh komutator, lihat gambar 2.4.

Gambar-2.4. Azas generator arus-searah

Tegangan searah tersebut oleh sikat dikumpulkan, kemudian


diberikan ke-terminal generator untuk ditransfer ke beban.
Pada posisi gambar-2.4a, terlihat arah arus pada sisi a dan e
sisi b dari penghantar, sedangkan pada gambar-2.4b,
karena tidak ada fluks yang dipotong penghantar maka
tidak timbul g.g.l induksi sehingga arusnya nol. Pada posisi
gambar-2.4c, yaitu kebalikan dari posisi gambar-2.4a,
demikian pula arah arus pada sisi-sisi penghantar 0 90o 180o 270o 360o
berobah. Tegangan induksi bolak-balik yang telah I
disearahkan oleh komutator bentuknya berupa setengah Gambar-2.5.Tegangan induksi yang
disearahkan oleh komutator
gelombang, seperti yang terlihat pada gambar-2.5.
Arus yang mengalir pada penghantar jangkar karena beban tersebut, akan membangkitkan
medan yang melawan atau mengurangi medan utama yang dihasilkan oleh kutub sehingga tegangan
terminal turun, hal ini disebut reaksi jangkar.

2.3. Konstruksi dasar Generator arus searah.


Generator arus searah dapat dibagi dalam dua bagian utama:
1). Rotor, yaitu bagian yang berputar,
2). Stator, yaitu bagian yang tidak berputar.

DKE2 23
Gambar konstruksi dari mesin ini secara umum dapat dilihatpada gambar 2.6.
a. Bagian-bagian Rotor b. Bagianbagian stator
(i) Poros angkar (i) Kerangka generator
(ii) Inti jangkar (ii) Kutub utama beserta belitannya
(iii)Komutator (iii) Kutub-kutub bantu beserta belitannya
(iv) Kumparan jangkar (iv) Bantalan-bantalan poros

(a) Poros Jangkar (b) Sikat

© Kumutator

(c). Komutator

DKE2 24
(d) Stator
Gambar-2.6. Generator arus searah beserta kelengkapannya
2.4. Macam belitan jangkar
Ada dua macam belitan jangkar: (a) Belitan gelung (lap), dan (b) Belitan gelombang.

2.4a. Belitan gelung (lap), lihat gambar 2.7


Kumparan biasanya terdiri dari beberapa lilitan yang membentuk trapesium. Apabila
kumparan dihubungkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga setiap kumparan menggelung
kembali kesisi kumparan berikutnya, maka hubungan itu disebut belitan gelung. Dapat juga
dikatakan , bila dua ujung kumparannya dihubungkan ke segmen komutator yang berdekatan atau
berjarak satu segmen, dua segmen dan seterusnya, sehingga memberikan hubungan multiplex yakni
simplex, duplek, triplek dan seterusnya.
YB
YF

U S

YC
(a)

DKE2 25
Gambar-2.7. Belitan gelung. (a).Dasar belitan-gelung; (b). Tampan-muka, c). Bentangan belitan-gelung.
Yc = kisar-kolektor; YB = kisar-mundur; YF = kisar-maju; YR = kisar –resultan

Setiap kumparan mempunyai dua ujung, dimana kedua ujung kumparan tersebut dihubungkan dengan
setiap segmen komutator yang terisolir satu sama lain, berputar bersama rotor. Agar tegangan sisi
kumparan saling memperbesar, maka bila satu sisi kumparan berada dibawah kutub utara, pasangan
sisi kumparan lainnya harus terletak dibawah kutub selatan, lihat gambar-2.7a. dan gambar-2.7b.
Sebagai contoh, pada gambar 2.7b terlihat tampan-muka dari belitan gelung, dua-lapis, dua kutub, 8-
alur dan 16-kumparan yang disambung dengan komutator. Gambar-2.7c adalah bentangan dari kumparan
gelung. Angka-angka dalam laingkaran ini menunjukkan nomer alur; angka yang tidak dalam
lingkaran adalah nomer sisi penghantar/kumparan. Dalam gambar-2.7b dan 2.7c, kisar-maju YF =
7 (1 s/d 8) dan kisar-mundur YB = -5(8 s/d 3) dan kisar-resultan YR = 7 - 5 = 2. Jumlah jalur
kolektor dihitung berapa yang mundur dan yang maju dinamakan "kisar-kolektor" = Yc , dalam
hal ini YR = 1.
Karena setiap kumparan mempunyai dua ujung, dan setiap segmen komutator menghubungkan dua
ujung kumparan, maka terdapatlah enam-belas segmen komutator yang saling di-isolir satu sama
lain. Segmen komutator turut berputar bersama rotor.

2.4b. Belitan gelombang (wave)


Sama halnya dengan belitan gelung, akan tetapi kedua ujung kumparan dihubungkan ke segmen

DKE2 26
komutator yang berjarak 180° listrik, belitan seperti ini disebut "belitang-gelombang",lihat
gambar-2.8.
YB

U U
S
YF

YC
(a)

Gambar-2.8. Belitan gelombang


(a) Dasar belitan gelombang
(b) Tampilan muka
(c) Bentangannya
Pada gambar-2.8b adalah tam-pan-muka dari belitan gelom- bang dan gambar-2.8c adalah gambar
bentangannya, dengan dua kutup dan 8 alur dan setiap alur terdiri dari dua penghantar, sehingga
jumlah penghantar/ sisi-kumparan 16. Pada belitan- gelombang tidak ada kisar-mundur, yang ada
kisar- maju.

2.5. Macam generator berdasarkan cara penguatan medannya


a) Generator penguatan terpisah

DKE2 27
b) Generator penguatan
I
sendiri +
a. Generator penguatan terpisah Ia (1) Ia =I
+ (2) V= Ea -IaRa
Penguatan medan berasal

Beban
V (3) Daya yang dibangkitkan
Ea Ra
dari sumber arus searah luar, jangkar = EaIa
- (4) Daya yang dipasok ke-
seperti gambar 2.9 beban = VI

-
Gambar-2.9. Rangkaian ekivalen generator
arus-searah dengan penguatan terpisah

b. Generator penguatan sendiri terdiri dari :


(i) Kumparan medan dihubung shunt, lihat gambar 2.10a.
(ii) Kumparan medan dihubung seri, lihat gambar 2.10b.
(iii) Kumparan medan dihubung kompon
Hubungan kompon dapat berupa : (a) kompon pendek, lihat gambar 2.10c dan (b) kompon
panjang, lihat gambar 2.10d.
Medan
Ish I I seri
+ (1) Ish =V/Rsh +
Rs (1) Ia = I
Ia (2) Ia = I + Ish Ia
(2) V= Ea -Ia(Ra +Rs)
Medan shunt

+ (3) V= Ea -IaRa + (3) Daya yang dibangkitkan


Beban

Beban
(4) Daya yang dibangkitkan jangkar = EaIa
Rsh Eb Ra V jangkar = E I Eb Ra V
a a (4) Daya yang dipasok ke-
- (5) Daya yang dipasok ke- - beban = VI
beban = VI

- -
(a) (b)

I Ish I

(1) I sh = V + IRs
V
Rsh
Rs Medan seri (1) I sh =
Ish Medan seri Rsh
Rs (2) Ia = I + Ish
(3) V= Ea -Ia(Ra + Rs) (2) Ia = I + Ish
Beban
Beban

Ia Ia
(4) Daya yang dibangkitkan V (3) V= Ea -Ia(Ra + Rs)
V
+ jangkar = EaIa + (4) Daya yang dibangkitkan
(5) Daya yang dipasok ke- jangkar = EaIa
Rsh Ea Ra Rsh Ea Ra
beban = VI (5) Daya yang dipasok ke-
- - beban = VI

(c) (d)
Gambar-2.10 Rangkaian ekivalen generator arus-searah: (a) Seri, (b) shunt, © kompon-pendek,
(d) kompon-panjang
Contoh-2.1. Suatu generator shunt, memasok arus sebesar 450 A. pada tegangan 230 V. Tahanan dari
medan shunt 50Ω dan tahanan jangkar 0,03 Ω. Hitunglah g.g.l. yang dibangkitkan oleh generator
tersebut.
penyelesaian:
𝑉 230
Dari gambar 2.11, arus yang mengalir melalui kumparan medan shunt adalah 𝐼𝑠ℎ = 𝑅 = 50 = 4,6 𝐴.
𝑠ℎ
dan Ia = I + Ish = 450 + 4,6 = 454,6 A.

DKE2 28
Jatuh-tegangan pada jangkar = Ia.Ra = 454,6 x 0,03 = 13,6 V.
Jadi:
Ea - tegangan terminal + jatuh-tegangan pada jangkar = V + Ia.Ra
Jadi ggl yang dibangkitkan pada jangkar
Ea =230+13,6 = 243,6V.

Contoh-2.2. Suatu generator kompon panjang, memasok arus sebesar 50 A. pada tegangan 500V.
Tahanan dari jangkar = 0,05 Ω
Ish = 2A I=50 A
Tahanan dari medan seri = 0,03 Ω
Tahanan dari medan shunt = 250 Ω Medan
Jatuh-tegangan pada sikat = 1 V. per sikat. seri
RS = 0,03
Hitunglah g.g.l. yang dibangkitkan oleh

Beban
Ia
generator dan arus jangkarnya. 500 V
Penyelesaian:Sirkit dari generator seperti +
yang terlihat pada gambar-2.12. Ea Ra = 0,05
Besarnya arus yang mengalir kekumparan -
𝑉 500
medan shunt adalah: 𝐼𝑠ℎ = 𝑅 = 250 = 2 𝐴
𝑠ℎ
Arus yang mengalir melalui jangkar dan Gambar-2.12. Generator Kompon-panjang,
belitan seri adalah Ia = I + Ish = 50 + 2 = 52 A soal 2.2
Jatuh-tegangan pada kumparan medan seri = Ia.Rs= Ia x 0,03 = 52x0,03 = 1,56 V.
Jatuh-tegangan pada jangkar = Ia.Ra = 52x0,05 = 2,6 V.
Jatuh-tegangan pada sikat = 2xlV = 2 V.

Ea = V + Ia.Ra + Jatuh-tegangan pada kumparan medan seri + Jatuh-tegangan pada sikat


= 500 V + 2,6 V + 1,56 V + 2 V
Jadi:
Ea = 506,16 V.

Contoh-2.3. Suatu generator kompon pendek, lihat gambar-2.13, memasok arus sebesar 80 A.
pada tegangan 250 V.
Tahanan dari jangkar = 0,05 Ω
Tahanan dari medan seri = 0,03 Ω
Tahanan dari medan shunt = 100 Ω
Hitunglah g.g.l. yang dibangkitkan oleh generator tersebut, bila jatuh-tegangan pada sikat-sikat =
2V.
Penyelesaian:
Jatuh-tegangan pada kumparan medan seri = I=80 A
I.Rs = I.x 0,03 = 80x0,03 = 2,4 V.
Tegangan pada kumparan medan shunt = Rs=0,03 ohm
V + IRs = 250 V + 2,4 V = 252,4 V. Ish
𝑽+𝑰𝑹𝑺 𝟐𝟓𝟐,𝟒
Beban

𝑰𝒔𝒉 = = = 2,524 A. V=250 volt


𝑹𝒔𝒉 𝟏𝟎𝟎 Ia
Rsh=100 ohm

Ia = I + Ish = 80 + 2,524 = 82,524 A


Ea Ra=0,05 0hm
Jatuh-tegangan pada jangkar = Ia.Ra =
82,524x0,05 = 4,1262 V.
Gambar-2.13. Generator kompon-pendek
DKE2 29 , soal 2.3
Jatuh-tegangan pada sikat-sikat = 2 V.
Jadi: Ea = V + Ia.Ra + Jatuh-tegangan pada kumparan medan seri + Jatuh-tegangan pada sikat-sikat
= 250 V + 4,1262 V + 2,4 V + 2 V = 258,5 V

Contoh-2.4. Suatu generator kompon panjang, lihat gambar 2.14, tegangan terminalnya 230 V
bila memasok arus sebesar 150 A. Terdapat divertor yang dipasang paralel dengan medan
serinya
Tentukanlah: (i) G.g.l. induksi, (ii) Daya Ish I=150 A
total yang dibangkitkan dan (iii)

0,03 ohm
Pendistribusian Medan
seri
dayanya. RS = 0,05 
Tahanan dari jangkar (Ra) = 0,032 Ω

Beban
Tahanan dari medan seri (Rs) = 0,05 Ω Ia 230 V

Rsh =92
Tahanan dari divertor = 0,03 Ω +
Tahanan dari medan shunt (Rsh) = 92 Ω Ea Ra = 0,032
Penyelesaian -
𝑉 230
: 𝐼𝑠ℎ = = = 2,5 𝐴
𝑅𝑠ℎ 92
Ia = I + Ish = 150 + 2,5 = 152,5 A Gambar-2.14. Generator Kompon-panjang,
Tahanan kumparan medan seri paralel soal 2.
dengan divertor, maka tahanan penggantinya =
0,03×0,05
𝑅𝑝 = = 0,01Ω
0,03+0,05
Tahanan total sirkit jangkar = Ra + Rp =
= 0,032 + 0,01 = 0,042 Ω
Jatuh-tegangan pada sirkit jangkar = Ia (Ra + Rp) =
Ia x 0,042 = 152,5x0,042 = 6,4 V
(i) G.g.l. induksi, tegangan yang dibangkitkan pada jangkar = Ea = V + Ia (Ra + Rp) =
= 230 + 6,4 = 236,4 V
(ii) Daya yang dibangkit jangkar = Ea Ia = 236,4 x 152,5 = 36.051 watt.
(iii) Pendistribusian dayanya.
(a) Rugi daya pada jangkar = I2a Ra = 152,52 x 0,032 = 744 w.
(b) Rugi daya pada medan-seri = I a Rp = 152,5 x 0,01 …... = 232 w.
2 2

dan divertor.
(c) Daya yang diserap oleh medan shunt = V Ish = 230 x 2,5 = 575 w.
(d) Daya yang dipasok ke beban V.I = 230 x 150 = 34.508 w.
+
= 36.051 W
Contoh-2.5. Suatu generator kompon panjang dari 300 kw, 600 V; lihat gambar-2.15.
Tahanan dari jangkar termasuk tahanan sikatnya (Ra) = 0,03 Ω
Tahanan dari belitan komutasi = 0,011 Ω
Tahanan dari medan seri (Rs) = 0,012 Ω
Tahanan dari medan shunt (Rsh) = 75 Ω
Tahanan dari divertor = 0,036 Ω
Bila mesin tersebut memasok beban penuh, hitunglah tegangan dan daya yang dibangkitkan oleh

DKE2 30
jangkar.

Ish I=500 A

0,036 ohm
Medan
seri
R S = 0,012 

Beban
R = 0,011 600 V
Ia
+
Ea R a = 0 ,03 
-

Gambar-2.15. Generator Kompon-panjang,


soal 2.5

Penyelesaian:
Daya keluar = 300.000 w.
300.000
Arus keluaran = 𝐼 = = 𝟓𝟎𝟎 𝐀.
600
𝑉 600
Arus yang mengalir pada kumparan shunt = 𝐼𝑠ℎ = 𝑅 = =8𝐴
𝑠ℎ 75
Tahanan kumparan medan seri paralel dengan divertor, maka tahanan penggantinya =
0,036×0,012
𝑅𝑝 = = 0,009Ω
0,036+0,012

Ia = I + Ish = 500 + 8 = 508 A.

Tahanan total sirkit jangkar = 0,03 + 0,011 + 0,009 = 0,05 Ω


Jatuh-tegangan pada sirkit jangkar = Ia x 0,05 = 508x0,05 = 25,4 V
(i) Tegangan yang dibangkitkan pada jangkar = 600 + 25,4 = 625,4 V
(ii) Daya yang dibangkitkan pada jangkar = 625,4 X 508 = 317.700 W = 317,7 kW

2.6. G.G.L Yang Dibangkitkan atau Persamaan GGL untuk Generator

Misalkan 𝜙 = fluks per kutub dalam weber.


Z = jumlah penghantar dari jangkar
= jumlah slot (alur) x jumlah penghantar/slot
P = jumlah kutub generator
A = jumlah jalur paralel penghantar jangkar
N = kecepatan berputar dari jangkar, putaran per menit (ppm) atau rpm
E = g.g.l yang di-induksikan pada bagian penghantar yang paralel dari jangkar

DKE2 31
Gaya gerak listrik (ggl) yang dibangkitkan oleh jangkar Ea = ggl yang dibangkitkan pada satu
bagian yang paralel, yaitu E
𝑑𝜙
Ggl yang dibangkitkan rata-rata/penghantar = volt (jadi n=l)
𝑑𝑡
Sekarang, fluks yang dipotong per penghantar dalam satu putaran 𝑑𝜙 = 𝜙𝑃 𝑊𝑏.
Jumlah putaran per menit =N/60. Jadi waktu untuk satu putaran, dt=60/N detik
Sesuai dengan hukum Faraday mengenai Induksi Elektromagnetik, G.G.L yang
𝑑𝜙 𝜙𝑃𝑁
dibangkitkan/penghantar = = volt
𝑑𝑡 60

Untuk generator dengan belitan gelombang (simplex wave-wound generator)


Jumlah jalur paralel penghantar jangkar (A) = 2
Jumlah penghantar (dalam seri) pada satu bagian = Z/2
𝜙𝑃𝑁 𝑍 𝜙𝑍𝑃𝑁
Jadi G.G.L (yang dibangkitkan/bagian) = × = 𝑣𝑜𝑙𝑡
60 2 120

Untuk generator dengan belitan gelung(lap) (simplex lap-wound generator)


Jumlah jalur paralel penghantar jangkar (A) = P
Jumlah penghantar (dalam seri) pada satu bagian = Z/P
𝜙𝑃𝑁 𝑍 𝜙𝑍𝑁
Jadi G.G.L (yang dibangkitkan/bagian) = × = 𝑣𝑜𝑙𝑡
60 𝑃 60
Secara umum, g.g.l. yang dibangkitkan

𝜙𝑍𝑁 𝑃
𝐸𝑎 = ×( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 ….………………………………(2.1)
60 𝐴
dan
Ea = V+IaRa ......................................................................(2.2)
dimana:
Ea = Gaya gerak listrik (ggl) yang dibangkitkan oleh jangkar
V = Tegangan terminal generator
Ia = arus jangkar
Ra = Tahanan jangkar
𝜙 = fluks per kutub dalam weber.
Z = jumlah penghantar dari jangkar
= jumlah slot (alur) x jumlah penghantar/slot
P = jumlah kutub generator
A = jumlah jalur paralel penghantar jangkar (untuk belitan gelung A = P;
belitan gelombang A = 2 ) N = kecepatan berputar dari jangkar, putaran per menit
(ppm) atau rpm
N = kecepatan berputar dari jangkar, putaran per menit (ppm) atau rpm.
Contoh-2.6. Suatu generator dengan 4-kutub, yang jangkar dengan belitan gelung dengan 51 alur
(slot), dan setiap alur terdiri dari 20 penghantar. Berapa tegangan yang dibangkitkan pada mesin ini
bila N = 1500 rpm dan misalkan fluks per kutub 7 mWb.
𝜙𝑍𝑁 𝑃
Penyelesaian: 𝐸𝑎 = ×( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 (Pers.2.1)
60 𝐴
dimana: 𝜙 = 7 x 10-3 Wb

DKE2 32
Z = 51 x 20 =1020
belitan gelung, A = P = 4
N= 1500 rpm.
Tegangan yang dibangkitkan oleh mesin = Ea
Jadi:
𝜙𝑍𝑁 𝑃 7×10−3 ×1020×1500 4
𝐸𝑎 = ×( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 = ×( ) = 𝟏𝟕𝟖, 𝟓 𝐕.
60 𝐴 60 4

Contoh-2.7. Suatu generator shunt dengan 8-kutub, yang jangkarnya dengan belitan gelombang
dengan jumlah penghantarnya 778, dengan kecepatan berputar 500 rpm., memasok beban yang
berupa tahanan sebesar 12,5 Ω pada tegangan terminalnya 250 V.
Tahanan jangkar = 0,24 Ω
Ish
Tahanan medan shunt = 250 Ω I=20A
Hitunglah arus jangkar, ggl induksi dan fluks Ia
per kutub.
+

250 ohm
Penyelesaian: Sirkit dari generator shunt ini

12,5 ohm
seperti yang terlihat Ea Ra = 0,24 250 V
pada gambar-2. 16. - n),
250
𝑉 250
Arus beban 𝐼 = = = 20 𝐴..
𝑅𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 12,5
Besarnya arus yang mengalir kekumparan
Gambar-2.16. Generator shunt,
medan shunt adalah: soal no.2.7
𝑉 250
= 𝐼𝑠ℎ = = = 1,0 𝐴
𝑅𝑠ℎ 250
Besarnya arus j angkar = Ia dan dari gambar-2.16, didapat : Ia =I + Ish = 20+ 1=21 A.
G.g.l induksi = Ea = V + Ia.Ra Ish = 2,5 A I = 50 A
= 250 + (21 x 0,24) = 255,04 V
𝜙𝑍𝑁 𝑃 𝜙×778×500
Medan seri

𝐸𝑎 = × ( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 → 255,04 = × Rs = 0,03 


60 𝑎 60
8
( )
25 kW
𝑣𝑜𝑙𝑡 500 V
2 +
−3
𝜙 = 9,83 × 10 𝑊𝑏 = 9,8 mWb.
Ea Ra = 0,03 

Contoh-2.8. Suatu generator kompon-panjang, 4- -


kutub, belitan jangkarnya hubungan gelung memasok
daya sebesar 25 kW pada tegangan terminal 500 Gambar-2.17. Generator kompon-panjang
volt.Tahanan jangkar adalah 0,03 Ω ,tahanan medan soal 2.8

serinya 0,04 Ω dan tahanan medan shuntnya adalah 200 Ω . Jatuh tegangan per sikat adalah 1,0
volt,
(a). Tentukanlah ggl yang dibangkitkan. (b). Hitunglah jumlah penghantar jangkar bila kecepatan
generator ini 1200 rpm dan fluks per kutub adalah 0,02 Wb. Abaikan reaksi jangkar.
Penyelesaian:(a). Sirkit dari generator kompon-panjang ini seperti yang terlihat pada
gambar-2.17. I =25.000/500 = 50 A; Ish = 500/200 = 2,5 A., lihat gambar-2.17
Ia = I + Ish = 50 + 2,5 = 52,5 A.
Jatuh-tegangan pada medan sen = 52,5 x 0,04 = 2,1 V.
Jatuh-tegangan padajangkar = 52,5 x 0,03 = 1,575 V

DKE2 33
Jatuh-tegangan pada sikat = 2 x 1 = 2 V.
Ggl yang dibangkitkan = Ea = 500 + 2,1 + 1,575 + 2 = 505,67 V
𝜙𝑍𝑁 𝑃 0,02×𝑍×1200 4
(b) 𝐸𝑎 = × ( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 = 505,67 = × ( ) → 𝑍 = 1264 penghantar
60 𝐴 60 4
(belitang gelung A = P)

Contoh-2.9. Suatu generator shunt arus searah dengan 4-kutub, dengan fluks per kutub adalah
0,07 Wb. Kumparan jangkarnya hubungan gelung terdiri dari 220 belitan dan tahanan setiap
belitannya adalah 0,004 Ω. Hitunglah tegangan terminalnya bila generator ini berputar pada
kecepatan 900 rpm, jika arus jangkarnya sebesar 50 amper.
Penyelesaian: Setiap belitan mempunyai dua sisi, jadi: Z = 220 x 2 = 440 ; N = 900 rpm ;
𝜙 == 0,07 Wb; P = A = 4
Jadi:
𝜙𝑍𝑁 𝑃 0,07×440×900 4
𝐸𝑎 = × ( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 = × ( ) = 462 𝑣𝑜𝑙𝑡
60 𝐴 60 4

Tahanan total dari 220 belitan (atau 440 penghantar) =220 x 0,004 = 0,88 Ω
Oleh karena belitan jangkarnya mempunyai empat jalur paralel, maka tahan setiap jalurnya
adalah 0,88/4 = 0,22 Ω
Sekarang terdapat empat tahanan yang paralel yang masing-masing tahanannya adalah 0,22 Ω
Jadi, tahanan jangkar adalah = Ra = 0,22/4 = 0,055 Ω
Jatuh-tegangan padajangkar = IaRa = 50 x 0,055 = 2,75 V.
Jadi, tegangan terminal = V = Ea - IaRa = 462 - 2,75 = 459,25 volt

Contoh-2.10. Suatu generator shunt arus searah dengan 4-kutub, tahanan medan shuntnya adalah
100 Ω dan tahanan jangkarnya adalah 1 Ω, jangkarnya mempunyai 378 penghantar yang dihubung
secara gelombang. Fluks per kutub adalah 0,02 Wb. Ish I
Bila bebannya berupa tahanan sebesar 10 Ω yang +
dihubungkan pada terminalnya dan generator berputar Ia
pada 1000 rpm., hitunglah daya yang diserap oleh +
100 ohm

Ea Ra = 1 10 ohm
beban tersebut. V
𝜙𝑍𝑁 𝑃
Penyelesaian:Ggl induksi 𝐸𝑎 = 60 × (𝐴) 𝑣𝑜𝑙𝑡 = -
0,02×378×1000 4
× (2) = 𝟐𝟓𝟐 𝐯𝐨𝐥𝐭 I
60
(A=2 untuk belitan gelombang) -
Sekarang, misalkan V adalah tegangan terminalnya, Gambar-2.18. Generator shunt,
lihat gambar-2.18., yaitu tegangan dari soal no.2.10
beban dan juga merupakan tegangan dari belitan shuntnya.
Arus beban = V/10 A dan arus yang mengalir pada kumparan medan shunt = V/100 A.
𝑉 𝑉 11𝑉
Arus jangkar = + = ; Seperti diketahui, Ea = V +IaRa atau V = E a -jatuh-tegangan
10 100 100
pada jangkar
11𝑉
Jadi: 𝑉 = 252 − × 1 .Dari sini didapat V = 227 volt.
100
Arus beban (I) = 227/10 = 22,7 A;
Daya yang diserap oleh beban adalah:
= V x I = 227 x 22,7 = 5.153 w

DKE2 34
2.7. Rugi total pada generator arus-searah

Rugi tembaga pada jangkar


Rugi tembaga
Rugi tembaga pada kumparan medan
Rugi histerisis
Rugi total Rugi besi
Rugi arus pusar
Gesekan bantalan
Rugi mekanis
Gesekan angin

Rugi tembaga: terdiri dari:


(i) Rugi tembaga pada jangkar = 𝐼𝑎2 𝑅𝑎
dimana Ra = tahanan jangkar dan kutub-bantu dan tahanan belitan medan-seri dsb.nya.
Rugi ini kira-kira 30 sampai 40% dari rugi-beban penuh.
2
(ii) Rugi tembaga pada medan.Pada kasus generator shunt, rugi ini praktik konstan = 𝐼𝑠ℎ 𝑅𝑠ℎ
(atauVIsh ). Dalam kaus generator seri, rugi ini adalah = I^Rse dimana R^ adalah tahan belitan
medan-seri.
Rugi ini kira-kira 20 sampai 30% dari rugi-beban penuh.
(iii) Rugi pada sikat yang diakibatkan oleh tahanan kontak sikat. Rugi ini biasanya berikut
dengan rugi tembaga jangkar.

2.8. Pengaturan Tegangan

|𝑽𝒃𝒏𝒐𝒍 |−|𝑽𝒃𝒑 |
% 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒂𝒕𝒖𝒓𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 = × 𝟏𝟎𝟎%'
|𝑽𝒃𝒑 |
dimana:
Vbnol = Tegangan pada beban nol
Vbp = Tegangan pada beban penuh.

2.9.Effisiensi mesin arus searah.

𝑷𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝑷𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌−𝑹𝒖𝒈𝒊𝒓𝒖𝒈𝒊
𝜼= × 𝟏𝟎𝟎% = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝑷𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌

A B C
Masukan Daya
Rugi besi Daya listrik yang
mekanis = Rugi Keluaran
dan dibangkitkan oleh
Daya-listrik
gesekan jangkar
Keluaran dari tembaga = VI watt
=EaIa watt
penggerak mula
DKE2 35
Berikut ini ada tiga macam efisiensi dari generator
𝑩 𝑬𝒂 𝑰𝒂
1. Efisiensi Mekanis = 𝜼𝑴𝒆𝒌 = =
𝑨 𝑴𝒂𝒔𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒚𝒂 𝒎𝒆𝒌𝒂𝒏𝒊𝒔
𝑪 𝑽𝑰
2. Efisiensi elektris = 𝜼𝒆 = =
𝑩 𝑬𝒂 𝑰𝒂
𝑪
3. Efisiensi keseluruhan =efisiensi komersial = 𝜼𝒌𝒐𝒎 = dan 𝜼𝒌𝒐𝒎 = 𝜼𝑴𝒆𝒌 × 𝜼𝒆
𝑨

2.10. Kondisi untuk Effisiensi maksimum.


Keluaran Generator = VI
Masukkan Generator = Keluaran Generator + rugi-rugi
= 𝑉𝐼 + 𝐼𝑎2 𝑅𝑎 + Rugi besi dan lain-lain (=Wb)
= VI + (I + Ish )2 Ra + Wb 𝐼𝑎 = 𝐼 + 𝐼𝑠ℎ
Wb = rugi tetap
Akan tetapi, bila Ish diabaikan dibandingkan dengan arus beban, maka Ia mendekati I.
𝑷𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝑽𝑰 𝑽𝑰
Jadi 𝜼 = × 𝟏𝟎𝟎% = × 𝟏𝟎𝟎% = × 𝟏𝟎𝟎% (Ia = I)
𝑷𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝑽𝑰+𝑰𝟐𝒂𝑹𝒂+𝑾𝒃 𝑽𝑰+𝑰𝟐 𝑹𝒂+𝑾𝒃
𝟏
= 𝑰𝑹 𝑾 × 𝟏𝟎𝟎%
𝟏+( 𝒂 + 𝒃 )
𝑽 𝑽𝑰
Effisiensi maksimum bila pembaginya minimum, yaitu bila

𝑑 𝑰𝑹𝒂 𝑾𝒃 𝑅𝑎 𝑊
( + )=0→ − 𝑉𝐼𝑏2 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼 2 𝑅𝑎 = 𝑊𝑏
𝐷𝐼 𝑽 𝑽𝑰 𝑉

Jadi Effisiensi maksimum terjadi bila:

Rugi variabel = Rugi tetap

Arus beban pada Effisiensi maksimum didapat dari hubungan

𝑊
𝐼 2 𝑅𝑎 = 𝑊𝑏 atau 𝐼 = √ 𝑅 𝑏
𝑎

Contoh-2.11. Suatu generator shunt arus searah bekerja pada beban penuhnya 196 A pada
tegangan 220 V. Rugi besi adalah 720 W dan resistansi medan shuntnya 55Ω . Bila effisiensi
beban penuhnya adalah 88%, tentukanlah resistansi jangkarnya. Kemudian tentukan arus beban
pada effisiensi maksimumnya.
Penyelesaian: Keluaran = 220x 196 = 43.120 W.
Masukkan = 43.120/0,88 = 49.000 W.
Rugi total = 49.000 - 43.120 = 5.880 W.
Arus medan shunt = 220/55 = 4 A. Jadi Ia = 196+4 = 200 A. Rugi daya
pada medan shunt = 220x4 = 880 W. Rugi besi = 720 W.
Jadi rugi tetap = 880+720 = 1.600 W. Jadi rugi tembaga pada jangkar = 5.880-1.600 = 4.280 W.
4.280
2002Ra = 4.280 → 𝑅𝑎 = 2 = 0,107Ω
200

DKE2 36
1600
Untuk effisiensi maksimum ,→ 𝐼 2 𝑅𝑎 = rugi tetap = 1.600 W.;𝐼 = √ =1223 A.
0,107

2.11. Karakteristik generator arus searah


Berikut ini ada tiga karakteristik utama dari Generator arus-searah :
1. Karakteristik beban-nol (E0/If)
Karakteristik ini juga dikenal sebagai karakteristik rangkaian terbuka (O.C.C), lihat gambar-2.19.
Kurva ini memperlihatkan hubungan antara ggl generator pada beban nol (E 0) dan arus medan (If)
pada kecepatan konstan.. Juga dikenal sebagai karakteristik magnetisasi atau kurva jenuh beban
nol (no-load saturation curve). Bentuk kurva ini praktis sama untuk semua jenis generator arus
searah.
2. Karakteristik dalam atau Karakteristik total (EaIa)
Kurva ini menunjukkan hubungan antara ggl yang dibangkitakan pada keadaan berbeban dan
arus jangkar Ia. G.g.l E lebh kecil dari ggl E 0, dikarenakan adanya efek demagnetisasi reaksi
jangkar dan arus jangkar Ia , lihat ambar-2.20
3. Karakteristik luar (V/I)
Karakteristik ini merupakan karakteristik untuk kerja dari generator dan kadang-kadang dikatakan
sebagai kurva pengaturan-tegangan. Karakteristik ini menunjukkan hubugan antara tegangan terminal
V dan arus beban I., lihat ambar-2.20. Kurva ini letaknya dibawah karakteristik dalam, karena disini
diperhitugkan jatuh tegangan pada rangkaian jangkar. Nilai V = E- IaRa

E0
E0
Jatuh-tegangan akibat
reaksi jangkar
E
Jatuh-tegangan
jangkar
V
volt

IaRa

Arus-medan If Ia
Gambar-2.19. Karakteristik beban nol Gambar-2.20. Karakteristik dalam dan luar
Contoh-2.12. Suatu generator arus searah berkutub 8 buah mempunyai 480 penghantar pada
jangkarnya. Fluks magnetik dan kecepatan berputarnya sedemikian rupa sehingga ggl rata-rata
yang diinduksikan pada setiap penghantar 2,2 V, dan setiap penghantar mampu dialiri arus beban
sebesar 100 A. Hitunglah daya yang dibangkitkan pada beban penuh, bila jangkarnya berupa (a)
belitan gelung (lap) dan (b) belitan gelombang.
Penyelesaian:
E = V + I.R
𝜙𝑍𝑁 𝑃
𝐸𝑎 = × ( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡
60 𝐴

A = jumlah jalur paralel penghantar jangkar ( untuk belitan gelung A = P;


belitan gelombang A = 2)
(a) Jangkar dengan hubungan gelung (lap)

DKE2 37
Jumlah cabang yang paralel dari belitan jangkar = jumlah kutub = 8 Jadi jumlah
penghantar per cabang = 480/8 = 60 Tegangan terminal pada beban nol = (ggl per penghantar)x
(jumlah penghantar per cabang)
= 2,2 x 60 = 132 V.
Arus keluar pada beban penuh = (arus beban penuh per penghantar) x (jumlah jalur paralel
penghantar j angkar)
= 100x8 = 800 A.
Daya total yang dibangkitkan pada beban penuh = arus keluar x ggl yang dibangkitkan
= 800 x 132 = 1 05.600 w
= 105,6 kW
(b) Jangkar dengan hubungan gelombang.
Jumlah cabang yang paralel dari belitan jangkar = 2 Jadi jumlah penghantar per cabang
= 480/2 = 240 Tegangan terminal pada beban nol = (ggl per penghantar)x (jumlah penghantar
per cabang)
= 2,2 x 240 = 528 V.
Arus keluar pada beban penuh = (arus beban penuh per penghantar) x (jumlah jalur paralel
penghantar j angkar)
= 100x2 = 200 A.
Daya total yang dibangkitkan pada beban penuh = arus keluar x ggl yang dibangkitkan
= 200 x 528 = 1 05.600 w
= 105,6 kW

Contoh-2.13. Suatu generator arus searah berkutub 8 buah, belitan jangkarnya hubungan gelung,
berputar pada kecepatan 350 putaran per menit, dan diinginkan tegangan dibangkitkan 260 V.
Fluks per kutub 0,05 Wb. Jika jangkarnya mempunyai 120 alur (slot), hitunglah jumlah
penghantar per alur.
Penyelesaian:
𝜙𝑍𝑁 𝑃
𝐸𝑎 = × ( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 ; untuk belitan gelung A = P = 8
60 𝐴
0,05×𝑍𝑥350 8
260 = ×( ) 𝑣𝑜𝑙𝑡 → 𝑍 ≈ 890
60 8

dan jumlah penghantar per alur = 800/120 ≈ 7,4


Nilai ini harus bilangan genap; sehingga diambil 8 penghantar per alur. Dengan susunan
penghantar seperti ini maka jumlah pengahantar = 8 x 120 = 960 penghantar.
Dengan penghantar 890 dan fluks 0,05 Wb , didapat tegangan 260 V; maka dengan penghantar
sebanyak 960, maka fluks perkutubnya adalah 0,05 x (890/960) - 0,0464 Wb per kutub.

Contoh-2.14. Suatu generator shunt memasok arus sebesar 195 A pada tegangan terminalnya 250 V.
Tahanan jangkar dan tahan medan shunt masing-masing adalah 0,02Ω dan 50Ω. Rugi besi dan
gesekan seharga 950 w.
Hitunglah:
(a) G.g.l yang dibangkitkan (b) Rugi tembaga (c) Keluaran dari penggerak mula
(d) Efisiensi komersial, mekanis dan elektris.
250
Penyelesaian: (a) 𝐼𝑠ℎ = 50 = 5 𝐴 𝐼𝑎 = 𝐼 + 𝐼𝑠ℎ = 195 + 5 = 𝟐𝟎𝟎 𝐀
Jatuh-tegangan pada jangkar = 𝐼𝑎 𝑅𝑎 = 200 × 0,02 = 𝟒 𝐕.

DKE2 38
Jadi ggl yang dibangkitkan = 250 + 4 = 254 V.
(b) Rugi tembaga pada jangkar = 𝐼𝑎2 𝑅𝑎 = 2002 × 0,02 = 𝟖𝟎𝟎 𝐰
Rugi tembaga pada kumparan medan shunt = 𝑉 × 𝐼𝑠ℎ = 250 × 5 = 𝟏𝟐𝟓𝟎 𝐖
Jadi rugi tembaga total = 1250 + 800 = 2050 w
(c) Rugi buta beban (stray load loss) = 950 w; Rugi-rugi total = 950 + 2050 = 3000 watt.
Keluaran = 250 × 195 = 𝟒𝟖. 𝟕𝟓𝟎 𝐖; Daya masukan 48.750 + 3.000 = 51.750 w
Jadi keluaran dari pengerak-mula - 51.750 w
(d) Masukan generator = 51.750 w ; Rugi buta beban (stray load loss) = rugi besi+rugi gesekan = 950 w
Daya listrik yang dihasilkan jangkar = Daya masukan - stray loss = 51.750 - 950 = 50.800 w
𝟓𝟎.𝟖𝟎𝟎
𝜼𝒎𝒆𝒌 = × 𝟏𝟎𝟎% = 98,2%
𝟓𝟏.𝟕𝟓𝟎
Rugi tembaga atau listrik = 2050 watt.
𝟒𝟖.𝟕𝟓𝟎
𝜼𝒎𝒆𝒌 = × 𝟏𝟎𝟎% = 95,9%
𝟒𝟖.𝟕𝟎𝟓+𝟐.𝟎𝟓𝟎

𝟒𝟖.𝟕𝟓𝟎
𝜼𝒌𝒐𝒎 = × 𝟏𝟎𝟎% = 94,2%
𝟓𝟏.𝟕𝟓𝟎

2.12.Kerja paralel generator arus-searah


Syarat-syarat:
(a) Tegangan terminal dari generator harus sama, untuk itu berlaku hubungan:
V1= I1Z1 (harus sama) atau Ea1 I1Z1 = Ea2 - I2Z2 = Ea3 I3Z3
(b) Pengaturan tegangannya harus sama
(c) Polaritas dari masing-masing generator pada posisi yang sama.
(d) Tegangan terminal generator harus lebih besar dari tegangan beban.

Contoh-2.15. Suatu generator shunt bekerja paralel dan memasok beban sebesar 800 A.
Generator A : Tegangan pada beban nol = 240 V.
Tegangan pada beban 500 A. = 225 V.

Generator B : Tegangan pada beban nol = 245 V.


Tegangan pada beban 500 A. = 225 V.
Misalkan karakteristik bebannya linear dan tentukanlah tegangan rel dan kW yang dipikul oleh masing-
masing generator.
Penyelesaian: Generator A :
Jatuh-tegangan pada beban 500 A.
240 V - 225 V. = 15 V
𝐽𝑎𝑡𝑢ℎ−𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 15𝑉 3
Jadi = 500𝐴 = 100 𝑉/𝐴.
𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟
Generator B :
Jatu tegangan pada beban 400 A.
245 V - 225 V. = 20 V
𝐽𝑎𝑡𝑢ℎ−𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 20𝑉 1
Jadi = = 𝑉/𝐴.
𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟 400𝐴 20
Misalkan V = tegangan rel
I, = arus keluar dari generator A
I2 = arus keluar dari generator B

DKE2 39
Generator A :
3
240 − 𝐼1 × 100 = 𝑉 ……….(1)
Generator B :
1
245 − 𝐼2 × 20 = 𝑉 .……….(2)
Dari pers.(l) dan pers(2) didapat:.
3 1
240 − 𝐼1 × 100 = 245 − 𝐼2 × 20
3 𝐼
−𝐼1 × 100 = 5 − 202 ..(x100)
-3I1 = 500 -5I2 atau

-3I1 +5I2 = 500 -3I1 +5I2 = 500


I , + I 2 =800 31,+3I 2 = 2400
-------------------
2900
8I2 = 2900 𝐼2 = = 362,5 A
8
I, + I2 = 800 ; I2 = 362,5 A; maka didapat I, = 800 -12 = 800 - 362,5 = 437,5 A
Tegangan rel didapat dengan menggunakan pers(l) atau pers(2);
Ambil pers(l)
3
240 − 𝐼1 × 100 = 𝑉
3
240 − 437,5 × 100 = 𝑉
V = 226,875 volt
kVA1, V.I, = 226,875 x 437,5 = 99.257,8125 w atau 99,2578 kW.
kVA2 V.I2 = 226,875 x 362,5 = 82.242,1875 w atau 82,242 kW.

Contoh-2.16. Suatu generator shunt bekerja paralel, lihat gambar-2.19; yang setiap generator
tahanan jangkarnya = 0,01Ω dan tahanan medan shunt = 20 Ω dan memasok beban sebesar
4000 A. Ggl dari masing-masing generator tersebut adalah 210V dan 220 V.
Hitunglah tegangan rel dan daya keluar dari masing-masing mesin.
Penyelesaian:
Misalkan V = tegangan rel
I, = arus keluar dari generator 1
I2 = arus keluar dari generator 2
I1 + I2 = 4.000 A (beban total)
4.000 A
+
𝑉 I1 I2
𝐼𝑠ℎ = → 𝐼𝑎1 = (𝐼1 + 𝐼𝑠ℎ ) Ish Ish
𝑅𝑠ℎ
𝐼𝑎2 = (𝐼2 + 𝐼𝑠ℎ ) + +
20 ohm

20 ohm

G1 G2 V
Pada setiap mesin berlaku hubungan : V + Jatuh- - -
tegangan pada jangkar = G.g.l, induksi
G.g.l. induksi = Ea
Untuk generator-1 V + Ia1Ra = Ea1 -
E1 = 210 V E2 = 220 V
𝑉
V + Ia1 x 0,01 = Ea1 → 𝑉 + (𝐼1 + 20) = 220 𝑉 Gambar-2.19. Dua Generator shunt,
……..(i) bekerja paralel, no.2.16

DKE2 40
Untuk generator-2 V + Ia2Ra = Ea2
𝑉
V + Ia1 x 0,01 = Ea1 → 𝑉 + (𝐼2 + 20) = 210 𝑉 ……..(ii)
Pers(i) – Pers(ii) didapat:
0,01(I1 – I2) = 10 atau I1 – I2 = 1000 dan
I1 + I2 = 4.000 A (beban total)
+
2I1 = 50000 atau I1 = 2500 A dan I2 = 1500 A
Untuk menentukan tegangan rel V; nilai arus dari salah satu generator disubsitusikan kedlam
𝑉
persamaan 𝑉 + (𝐼1 + 20) = 220 𝑉 → 𝑉 + (2500 + 20𝑉 ) = 220 → 𝑉 = 184,90 𝑣𝑜𝑙𝑡

Daya keluar dari generator-1 = V x I1 = 184,90 x 2500 = 462.250 W


Daya keluar dari generator-2 = V x I2 = 184,90 x 1500 = 277.350 W

2.13. Soal-soal Generator arus-searah


1. Suatu generator arus-searah dengan 4-kutub, belitan jangkarnya dengan792 penghantar . Fluks per kutub
adalah 0,0121 Wb. Tentukanlah pada kecepatan berapa generator berputar agar membankitkan tegangan
240-V pada beban nol. (7521,3 rpm)

2.Generator kompon panjang 20-kW bekerja pada beban penuh dengan tegangan terminalnya 230-V.
Tahanan jangkarr, medan-seri dan medan-shunt masing-masingt adalah 0,1 Ω, 0,05 Ω, dan 115 Ω,.
Hitunglah ggl yang dibangkitkan bila generator tersebut hubungan kompon-panjang. (243,25 V)

3. Suatu generator arus-searah membangkitkan ggl sebesar 520-V. Jangkarnya mempunyai 2000
penghantar, fluks per kutub 0,013 Wb, kecepatan generator 120 rpm dan belitan jangkar mempunyai empat
jalur paralel penghantar jangkar. Tentukanlah jumlah kutubnya.

4. Bilapada kecepatan 1000 rpm dengan fluks per kutub 0,02 Wb, ggl yang dibangkitkan generator arus
searah ini adalah 200-V. Bila kecepatan meningkat menjadi 1100 rpm dan dalam waktu bersamaan fluks
per kutub berkurang menjadi 0,019 Wb per kutub, berapa ggl induksinya sekarang ?. (209 V)

5. Hitunglah besarnya fluk yang diperlukan dari generator shunt arus searah pada beban penuh
50-kW, 400 V, 600 rpm, dengan 256 penghantar, belitan jangkarnya hubungan gelung (lap).
Tahanan jangkarnya 0,1Ω, tahanan medan shunt adalah 200Ω dan jatuh-tegangan pada sikat 1 V
per sikat pada beban penuh. (0,162 Wb)

6. Hitunglah fluks dari generator 4-kutub dengan 722 penghantar, ggl yang dibangkitkan 500 V
bila bekerja pada 1000 rpm, bila jangkarnya: (a) dihubung gelung (lap), (b) dihubung gelombang.
(a)41,56mWb. (b) 20,78mWb
7. Suatu mesin dengan 4-kutub bekerja pada kecepatan 1500 rpm dimana jangkarnya mempunyai
90 alur (slot) dan tiap alur berisi 36 penghantar. Fluk per kutub adalah 10 mWb. Tentukanlah ggl
terminalnya, bila sebagai generator arus searah dengan belitan jangkarnya dihubung-gelung. Bila
arus sebesar 100 A, tentukanlah besar dayanya. (810 V, 324 kW)

DKE2 41
8. Suatu generator arus searah dengan 8-kutub, belitan jangkarnya hubungan-gelung, jangkarnya
mempunyai 120 alur dimana tiap alur berisi 4 penghantar. Bila setiap penghantar mampu dialiri
arus sebesar 250 A dan bila fluk/kutub adalah 0,05 Wb., hitunglah kecepatan dari generator guna
mendapatkan tegangan pada beban nol sebesar 240 V . Bila pada beban penuh tegangan terminal
generator menjadi 220 V, tentukanlah keluaran (output) dari mesin ini. (600 rpm, 440 kW)

9. Generator shunt 110-V, arus beban penuhnya 100 A, tahanan medan shuntnya 55Ω dan
rugi-rugi tetapnya adalah 500 W. Jika efffisiensi pada beban penuh adalah 88%, tentukanlah
tahanan jangkarnya. Diasumsikan tegangan konstan pada 110 V, hitunglah effisiensinya pada
setengah beban-penuh, dan dibebani lebih 50%. Hitung arus beban pada effisiensi maksimum
(0,0780. ;85,74%;86,97%; 96,1 A)

10. Generator arus searah kompon-pendek memasok arus sebesar 100 A pada tegangan 220 V.
Bila tahan medan shuntnya 50Ω, tahanan medan serinya 0,025Ω, tahan jangkarnya 0,05Ω, jatuh
tegangan pada sikat 2 V dan rugi besi dan gesekan sejumlah 1 kW, tentukanlah:
(a) g.g.l yang dibangkitkan. (b) rugi tembaga. (c) daya keluaran dari pengerak mula yang memutar
generator dan (d) effisiensi generator.
[(a) 229,7 V (b) 1,995 kW (c) 24,99 kW (d) 88%]

11. Suatu generator shunt arus searah, 4-kutub, mempunyai 55 alur jangkar, tiap alur berisi 8
penghantar. Bila kecepatan generator 900 rpm, fluks/kutub 5,6 xl0-2Wb dan belitan jangkar
mempunyai empat jalur paralel penghantar jangkar, hitunglah ggl yang dibangkitkan oleh
jangkar. Jika arus jangkar 100 amper, tahanan kumparan jangkar 0,05Ω, jatuh-tegangan pada
semua sikat 2 volt, hitung tegangan terminal generator. (369,6 V; 362,6 V)

12. Hitunglah gaya gerak listrik (ggl) pada generator arus searah 8-kutub dengan belitan gelung.
Jika generator tersebut berputar pada kecepatan 300 rpm dalam kuat medan magnet 0,05 Wb dan
mempunyai 960 penghantar jangkar. (240 V)

13. Suatu generator shunt arus searah , 4-kutub memasok arus 40 amper pada tegangan 230 volt.
Besarnya tahanan jangkar dan tahan medan masing-a\masing adalah 0,15Ω dan 100Ω. Hitunglah:

(a) Arus pada penghantar jangkar, jika jangkar dihubung secara belitan gelung.
(b) Gaya gerak listrik. Dimisalkan jatuh-tegangan pada sikat 1,0 volt/sikat
(10,575 A; 238,545 V)

14. Gaya gerak listrik generator pada keadaan tanpa beban menghasilkann 500 volt. Generator
tersebut jangkarnya mempunyai 144 alur dimana setiap alur berisi 6 batang penghantar yang
dihubungkan secara gelung. Dimisal;kan generator tersebut mempunyai 8-kutub. Hitunglah
besarnya fluks/kutub, jika kecepatan nominal generator 400 rpm. (0,0868 Wb)

15. Suatu generator kompon-panjang 4-kutub mempunyai kemampuan/teraan 500 volt, 25 kW


pada keadaan beban penuh. Jika tahan jangkar 0,03Ω, tahanan medan seri 0,04Ω dan tahanan
medan-shunt 200 Ω, tentukanlah gaya gerak listrik generator tersebut, bila jatuh tegangan pada
sikat 1 volt/sikat. (505,675 volt)

DKE2 42
16. Kemampuan suatu generator shunt adalah 24 kW pada tegangan nominal 200 volt. Jika
tahanan jangkar dan tahanan medan shunt masing-masing adalah 0,05Ω dan 40\Ω, tentukanlah
efisiensi keseluruhannya jika rugi-rugi gesekan dan rugi-rugi besi sama dengan rugi tembaga
(87,1%)
17. Suatu generator arus searah kompon-pendek, 20 kW, 440 V., efisiensinya pada beban penuh
adalah 87%. Bila tahanan jangkar 0,4Ω tahan medan seri dan medan shunt masing-masing
adalah 0,25Ω dan 240Ω, hitunglah rugi-rugi gesekan, angin dan rugi besi dari mesin ini.
(725 w)

DKE2 43

Anda mungkin juga menyukai