Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

( SYRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA)

DISUSUN OLEH :

ABIDULMUFLI (122.56202.057)
ANDI DWI PAJRIANA (122.56202.065)
ANDI DWI PAJRIANI (122.56202.066)
RESALDI RISAMAN (122.56202.040)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS MUHAMMADIYAH


KOLAKA UTARA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul “ Syirik dan bahayanya bagi manusia”. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada teman kelompok kami yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan makalah kami.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian dalam tugas makalah kami.
Kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik yang membangun di diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi bagi pembaca.

Lasusua, 31 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................
1.3 TUJUAN MASALAH .............................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

2.1 PENGERTIAN SYIRIK ..........................................................................


2.2 MACAM-MACAM SYIRIK ..................................................................
2.3 TANDA-TANDA SYIRIK .....................................................................
BAB III PENUTUP ................................................................................................

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................
3.2 SARAN ..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULIAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak lepas darai unsur sosial yang mempengaruhi


pola piker dan cara pandanganya. Dalam hal ii berkaitan erat dengan unsur
warisan kebudayaan yang berhubungan dengan suatu teradisi yang masih
dipercayai oleh masyarakat. Tradisi dalam sekelompok masyarakat merupakan
sesuatu yang sudah mandarah daging dari keturunan-keturunan sebelum. Akan
tetapi seiring berjalanya waktu sebuah tradisi bisa menjadi malapetaka apabila
menyimpang dari ajaran agama, terutama agama islam. Perbuatan ini adalah
menuhankan sesuatu selain Allah dengan menyembahnya, meminta pertolongan
kepadanya, menaatainya, adau melakukan perbuatan lainyang tidak boleh
dilakukan, kecuali hanya kepada ALLAH SWT. Salah satu contohnya adalah
sebuah tradisi yang mempercayai atau menganggap sebuah benda mempunyai
kekuatan. Tradisi ini merupakan suatu tindakan syirik atau menyekutukan Allah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian syirik
2. Macam-macam syirik
3. Tanda-tanda syirik

1.3 TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan syirik


2. Untuk mengetahui macam-macam syirik
3. Unrtuk mengetahui tanda-tanda syirik
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN SYIRIK
Syirik menurut bahasa berasal dari kata ‫ شرك‬yang memiliki arti kongsi, saham,
andil, kerjasama.1 Sedangkan syirik menurut istilah adalah mengitikadkan sesuatu
selain Allah Swt sebagai perubah takdir dan pengatur alam.2 Syirik adalah
menyekutukan Allah Swt dalam rububiyah-Nya, uluhiyah-Nya, asma’ (nama-nama)
maupun sifat-Nya. Jika seorang hamba meyakini bahwa ada tuhan selain Allah Swt
yang berhak untuk disembah, meyakini ada sang pencipta atau penolong selain Allah
Swt, maka ia telah musyrik.3
Muhsin Qiraati dalam buku mencari tuhan menjelaskan bahwa syirik adalah
bersandar kepada selain Allah Swt, menggeser posisi ketuhanan-Nya kepada
makhluk, serta meyakini adanya kekuatan diatas kekuatan-Nya. Syirik juga bisa
bermakna segala bentuk pemujaan dan pendirian suatu kelompok di luar jalan yang
dibentangkan Allah Swt.
Hal ini Sebagaimana yang dijelaskan dalam kisah Nabi Nuh dengan anaknya,
bahwa Nabi Nuh telah menasehati anaknya yang tidak beriman, dan memperingatkan
seluruh orang kafir yang hidup pada masa itu tentang kemurkaan Ilahi akan
mendatangkan bencana air bah yang akan menenggelamkan mereka. Namun anaknya
mengatakan, ”selama belum menyaksikan murka Tuhanmu, aku akan pergi
berlindung ke puncak gunung.” Logika berpikir yang dibangun anak Nabi Nuh
bahwa ia membandingkan eksistensi gunung dan kekuatannya dengan eksistensi dan
kekuatan Allah Swt. Inilah salah satu bentuk jiwa yang mengidap kesyirikan. Oleh
karenanya, tatkala kita bersikap seperti itu (mengagungkan seseorang atau sesuatu
secara sejajar atau bahkan melebihi Allah Swt), pada saat itulah kita terbenam dalam
kesyirikan.4

1.2 MACAM- MACAM SYIRIK DAN BAHAYANYA BAGI MANUSIA


Syirik menurut Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan membagi syirik kedalam
dua kategori, yaitu:
1) Syirk Akbar (syirik besar) atau Syirk Jali (syirik nyata)
Syirik besar merupakan suatu dosa yang dapat mengeluarkan pelakunya dari
agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka. Jika ia meninggal dunia
dan belum bertaubat dari padanya. Syirik besar adalah memalingkan suatu bentuk
1
Zainal Arifin Djamaris, Islam Aqidah dan Syari’ah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet. 1, h. 226.
2
H.M.Ashaf Shaleh, Op.Cit, h. 48
3
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-tuwaijiri, Op.Cit, h,75.
4
Muhsin Qiraati, Op.Cit, h. 47-48. 14
ibadah kepada selain Allah Swt, seperti berdoa kepada selain Allah Swt,
menyembelih kurban dan bernadzar untuk selain Allah Swt, seperti untuk
kuburan, jin dan setan. Termasuk juga takut kepada orang-orang yang telah
meninggal dunia, jin maupun setan. Berdoa memohon pemenuhan kebutuhan dan
menghilangkan kesusahan, hal yang saat ini dilakukan disekeliling bangunan-
bangunan yang didirikan di atas para wali orang-orang shalih.5
Berikut tiga bahaya dari syirik bagi manusia:
1. Seluruh amalanya akan gugur

Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

ِ ‫ك َولَتَ ُكون ََّن ِمنَ ْال َخ‬


َ‫اس ِرين‬ َ ُ‫ك لَِئ ْن َأ ْش َر ْكتَ لَيَحْ بَطَ َّن َع َمل‬
َ ِ‫ك َوِإلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبل‬ ِ ‫و َلَقَ ْد ُأ‬
َ ‫وح َي ِإلَ ْي‬

"Telah diwahyukan kepada engkau dan juga Rasulullah-Rasulullah sebelum


engkau. Apabila engkau berbuat syirik (syirik akbar) maka akan gugurlah
seluruh amalanmu, dan sungguh engkau akan menjadi orang yang merugi (di
neraka Jahanam)" (QS. Az-Zumar: 65).

Ancaman ini berlaku untuk umat Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬dan juga umat
seluruh utusan Allah sebelumnya. Demikian pula dalam ayat yang lain, setelah
menyebutkan para utusan-Nya, Allah kemudian berfirman mengenai mereka,

َ‫َولَوْ َأ ْش َر ُكوا لَ َحبِطَ َع ْنهُ ْم َما َكانُوا يَ ْع َملُون‬

"Kalau seandainya mereka berbuat kesyirikan maka akan gugur seluruh


amalan yang telah mereka lakukan" (QS. Al An’am: 88).

Ayat ini disampaikan kepada para rasul padahal mereka tentu saja tidak akan
melakukan kesyirikan, karena dijaga oleh Allah ‫ﷻ‬. Jadi maksudnya adalah
seandainya Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬yang mana beliau adalah manusia yang
paling mulia, yang mana surga tidak akan terbuka kecuali diketuk oleh beliau,
juga melakukan kesyirikan maka amalannya akan gugur, apa lagi orang-orang
yang kedudukannya berada di bawah Rasulullah ‫ﷺ‬.

Sebagai contoh ada seorang hamba yang selama 60 tahun melakukan amal
saleh, kemudian sebelum meninggal dunia dia melakukan syirik besar, maka
amalannya selama 60 tahun tersebut baik berupa haji, sedekah, infak, dan
berbakti kepada orang tua, seluruhnya gugur. Karena dia akhiri amalannya
dengan berbuat syirik besar kepada Allah ‫ﷻ‬.
5
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-fauzan, At-Tuhid Lish Shafits Tsalits al-Ali, terjemah, Ainul Haris Arifin, Kitab Tuhid, (Jakarta:
Darul Haq, 2005), cet. 6, h. 8.
2. Dosanya tidak akan diampuni

Allah ‫ ﷻ‬berfirman:

َ ‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َر‬


‫ك بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُدونَ َذلِكَ لِ َم ْن يَ َشا ُء‬

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni


dosa lainnya bagi siapa yang Ia kehendaki" (QS. An-Nisa: 48)

Jika seseorang meninggal dunia dalam kondisi berbuat maksiat, misalnya


sedang berzina, atau karena bunuh diri, atau merampok lalu meninggal karena
ditembak polisi, maka dia telah melakukan dosa besar yang mana belum
sempat bertobat sehingga terancam dengan neraka Jahanam. Akan tetapi
masih ada kemungkinan bagi Allah untuk mengampuninya.

Berbeda halnya jika dia meninggal dalam keadaan berbuat syirik besar dan
belum sempat bertobat, maka mustahil diampuni oleh Allah ‫ﷻ‬. Allah ‫ﷻ‬
berfirman,

‫ِإ َّن الَّ ِذينَ َك َّذبُوا بِآيَاتِنَا َوا ْستَ ْكبَرُوا َع ْنهَا اَل تُفَتَّ ُح لَهُ ْم َأ ْب َوابُ ال َّس َما ِء َواَل يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َحتَّى يَلِ َج ْال َج َم ُل فِي‬
ِ َ‫َس ِّم ْال ِخي‬
‫اط‬

"Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ayat-ayat Allah (mendustakan


ayat-ayat Allah) maka tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit
dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa dimasukkan ke dalam
lubang jarum" (QS. Al-A’raf: 40)m

Orang musyrik mustahil masuk ke dalam surga kecuali setelah onta bisa
dimasukkan ke dalam lubang jarum. Sedangkan tidak mungkin ada onta yang
bisa masuk ke dalam lubang jarum, artinya tidak mungkin orang musyrik itu
masuk surga.

3. Kekal di dalam neraka Jahanam

Allah ‫ ﷻ‬berfirman:

‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫ِإنَّهُ َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّةَ َو َمْأ َواهُ النَّا ُر َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِم ْن َأ ْن‬

"Sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah maka telah


Allah haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka Jahanam
dan tidak ada penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)
Ketiga musibah ini saling berkaitan. Barang siapa yang melakukan syirik besar
maka seluruh amalannya akan gugur, kemudian jika ia meninggal dalam
keadaan belum bertobat maka tidak akan diampuni oleh Allah, dan akan
dikekalkan di dalam neraka.

a. Syirik Khauf (takut)


Yaitu perasaan takut kepada selain Allah Swt, baik kepada berhala, patung,
Thagut, mayat, makhluk ghaib dari bangsa jin, manusia yang dapat
membahayakan dirinya, tertimpa sesuatu yang tidak menyenangkan dirinya.
Ketakutan semacam ini merupakan bagian terpenting dan sangat esensi dalam
agama, barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah Swt, berarti ia
telah berbuat syirik besar kepada Allah Swt.

b. Syirik dalam Perasaan Cinta


Cinta kepada Allah Swt berarti cinta yang mengharuskan adanya kesempurnaan
rasa tunduk dan taat kepada-Nya. Inilah cinta yang ikhlas sepenuhnya kepada
Allah Swt. Tidak dibenarkan untuk menyekutukan-Nya dalam hal cinta kepada
siapapun. Siapa saja yang mencintai sesuatu selain Allah Swt sebagaimana yang ia
berikan kepada Allah Swt, maka ia telah mengambil tandingan bagi Allah Swt
dalam cinta dan pengagungan, itu adalah bentuk kesyirikan.

c. Syirik dalam Ketaatan


Bentuk syirik dalam ketaatan meliputi taat kepada para ulama, penguasa, dan
pemerintah dalam hal menghalalkan apa yang telah diharamkan Allah Swt,
mengharamkan apa yang telah 16 dihalalkan-Nya. Siapa saja yang mentaati
mereka dalam hal-hal tersebut berarti telah menjadikan bagi Allah Swt sekutu
dalam penetapan hukum (tasyri’), penghalalan dan pengharaman. Hal ini
merupakan syirik besar.6

Adapun menurut Musthafa Murad syirik besar lainnya ialah sebagai berikut:
1. Syirik Tha’ah dan A’ba’ (ketaatan dan mengikuti), seperti syiriknya orang-
orang Yahudi dan Nasrani
2. Syirik Istihlal Muharramat (penghalalan sesuatu yang diharamkan)
3. Syirik ‘Iradh (berpaling) dari agama Allah Swt
4. Syirik Istikbar (takabur/ sombong)
5. Syirik Istihza’ dan Tanaqqush terhadap agama Allah Swt (mengolokolok,
mempermainkan, mencela, menganggap ada kekurangan dan aib pada agama
Allah Swt)
6. Syirik Juhud (pengingkaran dan pembangkangan)
7. Syirik Mahabbah (cinta)
8. Syirik Nifaq.
6
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-fauzan, At-Tuhid Lish Shafits Tsalits al-Ali, terjemah, Ainul Haris Arifin, Kitab Tuhid, (Jakarta:
Darul Haq, 2005), cet VI, h. 8. (Lihat juga Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At-tuwaijiri, ensiklopedi Islam al-Kamil, (Jakarta:
Darussunnah Press, 2011), h. 80-81).
9. Syirik Ihtiyaz yaitu meyakini bahwa ada selain Allah Swt yang memiliki
kekuasaan penuh yang independen (lepas dari campur tangan Allah Swt) atas
sesuatu, bagaimana pun kadar kemampuan (kekuasaan) nya.
10. Syirik Syiya’ yaitu meyakini bahwa selain Allah Swt ada yang memiliki
bagian persekutuan dengan Allah Swt, bagaimana pun dan berapa pun bagian dia
tersebut, baik dalam hal tempat maupun kedudukan.
11. Syirik I’anah yaitu meyakini bahwa Allah Swt membutuhkan suatu penolong
dan pembantu.
12. Syirik Syafa’ah yaitu meyakini adanya seseorang yang mampu menghadap
Allah Swt dengan kehormatan dan kedudukannya untuk membebaskan seseorang
dengan syafa’atnya.7

2) syirk asghar (syirik kecil) atau syirk khafi (syirik samar-samar).

Syirik kecil ialah perbuatan yang dapat mengurangi nilai ketauhidan seseorang,
akan tetapi pelakunya tidak dikeluarkan dari agama. Syirik kecil merupakan
sarana yang akan mengantarkan kepada syirik besar. Pelaku syirik ini akan
mendapat siksaan, namun tidak kekal di dalam neraka sebagaimana kekalnya
orang-orang kafir. Syirik besar dapat menghapus segala amal sedangkan syirik
kecil akan menghapus amal yang berkenaan dengannya. Orang yang melakukan
amal perbuatan yang diperintahkan Allah Swt untuk mendapatkan pujian dari
manusia. Membaguskan shalat, bersedekah, berpuasa atau berdzikir kepada Allah
Swt dengan tujuan supaya disaksikan, didengar atau dipuji manusia. Riya yang
jika bercampur dengan amal perbuatan baik akan menghapusnya. Amal perbuatan
yang dilakukan bukan karena mengharap keridhaan Allah Swt, maka Allah Swt
membatalkan pahalnya.8

Adapun bentuk syirik kecil yang lain ialah bersumpah dengan selain Allah Swt.
Syirik kecil dapat berubah menjadi syirik besar tergantung dengan apa yang ada di
dalam hati pelaku. Oleh karenanya, hendaklah seorang muslim waspada terhadap
segala bentuk syirik, baik yang kecil maupun yang besar. Syirik adalah
kedzaliman yang besar yang tidak akan mendapatkan pengampunan dari Allah
Swt.9

Syirik kepada Allah Swt merupakan perbuatan yang tidak diragukan lagi dapat
merusak keimanan dan ketakwaan seseorang. Hal ini mengingat bahwa iman
merupakan landasan atau azas takwa. Menurut logikanya jika iman rusak otomatis

7
Ibid
8
Imam Adz-Dzahabi, al-Kabair Galaksi Dosa, (Jakarta: PT Darul Falah, 2007), h. 4-5.
9
Ibid.h. 82-83.
ketakwaannyapun ikut rusak, karena derajat takwa lebih tinggi daripada derajat
iman.
Sebagaimana Allah Swt berfirman:

ُ َ‫ ﴾ـه‬٥٠٦﴿ ‫ر ْكثـ َأ ُ ن ِ م ْ ؤ ُ ا يـ َ م َ و م َِبللم ُ ْش ه ِر ُّم م ُ ه َ ِ َّمل و إ ِ ُك َون‬

Artinya:”Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah,


melainkan dalam Keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahansembahan
lain).”(QS.Yūsuf (112) :106)

1.3 TANDA-TANDA SYIRIK

Tanda-tanda kesyirikan yang paling mencolok dan sesuai dengan perkataan


AlQur’an ialah berjalan bukan dijalan Allah Swt. keagungan dan kehinaan diri di
gantugkan kepada selain Allah Swt, menjalankan undang-undang yang diproduksi
selain Allah Swt. Terikat dengan selain-Nya, menyongkong kegiatan yang tidak
diridhoi Allah Swt. Gentar terhadap selain-Nya, serta berusaha demi selain Allah
Swt. Semua itu jelas berada di luar jaring-jaring ketauhidan.

Sebagaimana diketahui jumlah orang-orang ikhlas sangat sedikit. Mereka adalah


orang-orang yang tegar dan konsisten dalam menapaki jalan Allah Swt dan tidak
mengharapkan balasan serta ucapan terima kasih sedikitpun dari selain-Nya. Mereka
tidak memiliki sifat riya’ (suka pamer), bersikap pasrah secara total dihadapan
undang-undang Allah Swt, dan tidak menjalankan produk undang-undang selain
yang diturunkan Allah Swt. Kuantitas orang-orang semacam ini memang sangat
sedikit.10

10
Muhsin Qiraati, Op.Cit, h. 49-50.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Syirik yaitu kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatantertentu atau juga
mempercayai hal-hal selain Allah Swt. Orang yang mempercayaihal tersebut dinamakan
Musyrik. Sedangkan orang musyrik itu adalah orang yangmempersekutukan. Pengertian
Musyrik menurut istilah yaitu orang yang menyembahdan mengakui adanya Tuhan selain
Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah, baik Zat, Sifat, ataupun perbuatan-
Nya. Sikap syirik dapat merusak, bahkan dapatmenggugurkan aqidah Islam. Oleh karena itu,
kita harus berhati-hati jangan sampaigerak hati, ucapan, dan perbuatan kita terbawa kedalam
kemusyrikan. Sebab adasyirik kecil dan syirik besar. Syirik kecil dapat berubah menjadi
syirik besar.

3.2 SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan
kuranganya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Djamaris, Zainal Arifin.(1996). Islam Aqidah dan Syari’ah.Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Adz-Dzahabi,syaikh imam,(2020). Al Kabair Galaksi Dosa.Jakarta:PT Darul Falah.
Qiraati,Muhsin(2002). Mencari Tuhan-Mengapa dan Bagaimana.Bogor: PT Cahaya.
Handayani Rossi (2021).Tiga bahaya syirik besar. Diakses pada 2 januari 2023,dari
https://www.republika.co.id/berita/qwtp5f430/tiga-bahaya-syirik-besar#:~:text=Barang
%20siapa%20yang%20melakukan%20syirik,akan%20dikekalkan%20di%20dalam
%20neraka.

Anda mungkin juga menyukai