Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Cara Kerja
3.2.1 Penentuan massa dan berat
1. Pilih alat untuk membantu proses penimbangan yang sesuai dengan zat yang akan
ditimbang, seperti kaca arloji yang biasa digunakan untuk menimbang zat padat dan
botol timbang yang biasa digunakan untuk menimbang bahan yang higroskopis.
2. Meminta zat padat yang akan ditimbang kepada asisten laboratorium.
3. Meletakkan zat padat yang akan ditimbang di atas piringan dan atur berat sesuai
ketentuan.
4. Pada saat penimbangan, pembacaan dapat dilakukan dengan melihat nilai kebenaran
hingga tiga angka desimal dibelakang koma.
5. Pastikan kondisi neraca analitik dalam keadaan benar-benar bersih sebelum
melakukan penimbangan.
6. Letakkan alat bantu penimbangan pada piringanblali tekan tare hingga muncul angka
0,0000 pada monitor.
7. Letakkan zat yang akan ditimbang, kemudian tutup kaca pada neraca dan lakukan
pembacaan angka pada monitor.
3.2.2 Pengukuran volume
1. Pengukuran dengan menggunakan gelas ukur dilakukan dengan kalibrasi. Cairan
yang membasahi dinding membentuk cekungan yang dapat membantu dalam
pembacaan angka.
2. Pengukuran dengan menggunakan buret diawali dengan melapisi kran gelas
menggunakan silikon, kemudian mencucinya dengan detergen dan bilas hingga
bersih. Kalibrasi bagian atas dan bawah buret dengan nilai kelibrasi 0,01 mL.
Bilas buret menggunakan aquades sebanyak 3 kali. Masukkan larutan penetrasi
hingga tanda batas kalibrasi. Cuplikan yang akan dititrasi diletakkan di dalam
erlenmenyer. Dan tahap terakhir yaitu keluarkan larutan tersebut dari buret, lalu
baca skala yang menunjukkan volume akhir.
3.2.3 Pemanasan dan pembakaran
1. Pemanasan ini terdiri dari logam lop yang dihunugkan bagian dasarnya dengan
bagian bawahnya yang mempunyai dua inlet sebagai aliran udara. Keberadaan
jarum di bagian dasar dihubungkan dengan selang karet untuk gas inlet dan tabung
gas. Bila nyala pembakaran bewarna kuning berarti jumlah udara lebih kecil
dibangdingkan jumlah gas, sedangkan pembakaran yang efisien menghasilkan
nyala bewarna biru dan juga nyala di atas warna biru yang menandakan bagian
yang paling panas.
2. Pembakaran dalam cawan dan pengendapan. Beberapa endapan harus dipanaskan
untuk menghilangkan zat yang dapat diuapkan secara sempurna.sebelum itu perlu
dilakukan penyaringan secara gravimetri. Sehingga jika endapan tersebut dibakar
tidak akan meninggalkan sisa.
3.2.4 Pemisahan
1. Potong kertas saring kemudian dibahasahi terlebih dahulu.
2. Corong yang telah diberi kertas saring diletakkan di atas erlenmeyer
3. Ambil 5 mL larutan Pb(NO3)2 kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
4. Tambahkan H2SO4
5. Amati endapan yang terbentuk dan catatat warnanya.
6. Ambil dan lipat kertas saring menjadi 2-3 kali lipatan kemudian tempatkan kertas
saring pada corong dan basahi dengan sedikit aquades sehingga melekat pada
dinding gelas corong.
7. Pasang corong yang berkertas saring di atas erlenmeyer sebagai penampung filtrat
dan air cucian.
8. Tuangkan larutan yang akan disaring ke dalam corong.
9. Pakai gelas pengaduk untuk membantu penuangan.
10. Penuangan harus dilakukan dengan hati-hati.
3.2.5 Pengenceran
1.
3.2.6 Titrasi
1. Cucilah buret dengan larutan pencuci (larutan Kalium dikromato 0,1 N) dan bilas
dengan larutan standar yang akan ditentukan konsenterasinya (NaOH 0,1 N).
2. Buret diisi dengan larutan standar tersebut hingga skala nol.
3. Pipet dengan pipet volume atau gondok HCl sebanyak 10 mL dan tempatkan ke
dalam erlenmeyer.
4. Tambahkan 2-3 tetes indikator phenolphthalien, lalu titrasi pelan-pelan dengan
erlenmeyer harus digoyang-goyang.
5. Titrasi dihentikan jika penambahan setetes NaOH memberikan warna merah muda
yang tidak hilang setelah penggoyangan dilakukan.
6. Lakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

Anda mungkin juga menyukai