2NH
4
Cl + CaC
2
Asam oksalat dibebaskan dengan kerja asam sulphuri pada kalsium oksalat
CaC
2
O
2
+ H
2
SO
4
CaSO
4
+ H
2
C
2
O
4
Asam oksalat bebas kemudian dititrasi dengan potassium permorganat
5H
2
C
2
O
4
+ 2KMnO
4
+ 3H
2
SO
4
K
2
SO
4
+ 2MnSO
4
+ 8H
2
O + 10CO
2
Menurut Apriyantono et al. (1984), penetapan kadar kalsium yaitu kalsium direndam
sebagai kalsium oksalat. Endapan dilarutkan dengan H
2
SO
4
encer panas dan dititrasi dengan
KmnO
4.
Rumus perhitungan kadar kalsium;
MgCa/ 100 gam sampel = (titrasi x 0,2 x total volume larutan abu x 100 )
Volume larutan abu x berat sampel abu
30
lupetun Ptuktikum 6izi lkuni
4. PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Tabel data hasil analisa kadar kalsium
kel Berat sampel Vol titrasi Total volume Vol larutan Kadar kasium
(Ca)
1 5 3,80 20,5 20 15,58
2 5 3,70 20,5 20 15,12
3 5 5,20 20,5 20 21,32
4 5 4,60 20,5 20 18,86
5 5 3,80 20,5 20 15,58
6 5 4,20 20,5 20 17,22
4.2 AnaIisa Prosedur
Prinsip yang digunakan pada praktikum gizi ikani dengan materi analisa kadar kalsium
adalah kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat. Endapan dilarutkan dalam H
2
SO
4
encer
panas dan dititrasi dengan KmnO
4
(Apriyantono et al. 1989). Tahap pertama yang harus
dilakukan dalam analisa kalsium adalah mempersiapkan mempersiapkan sampel berupa ikan
teri yang dihaluskan terlabih dahulu dengan mortal untuk memperluas permukaan dan
ditimbang sebanyak 5 gram dengan timbangan digital dengan ketelitian 0,001 gram. Kemudian
di arangkan dan di abukan dengan menggunakan kompor listrik tujuannya agar didapat sisa
organik. Pada prinsipnya pengabuan dilakukan dengan cara langsung yaitu pengoksidasikan
semua zat organik pada suhu tinggi yaitu 500-600
0
C dan kemudian melakukan penimbangan
zat yang tertinggi setelah proses pembakaran (Sudarmadji, et al. 2007).
Hasil pengabuan yang telah ditimbang sebanyak 5 gram kemudian diencerkan
sebanyak 20x sampel yang diabukan dengan aquadest. Jadi aquades yang ditambahkan yaitu
sebanyak 100ml dalam erlenmeyer 300ml. Selanjutnya ditambahkan Ca dan Mg oksalat yaitu
oksalat sudah bereaksi dengan kalsium.
Larutan ditambahkan amonia untuk memecah ikatan kalsium dan juga asam asetat
sampai larutan berwarna merah mudah. Selanjutnya erlenmayer ditutup dengan kertas saring
berlapis dan larutan dipanaskan sampai mendidih (15 menit) untuk mempercepat terjadinya
reaksi. Lalu didinginkan pada suhu kamar selama semalam.
31
lupetun Ptuktikum 6izi lkuni
Selanjutnya larutan disaring untuk didapat fitratnya dengan bantuan corong dan dibilas
dengan aquades panas sebanyak 100 ml. Kemudian dipisahkan endapan dari kertas saring
sambil dibilas H
2
SO
4
encer panas. Penambahan bahan H
2
SO
4
encer panas bertujuan untuk
meningkatkan keasaman dalam fitrat. Dibilas lagi dengan aquadest panas 100ml untuk
membilas sisa H
2
SO
4
dan sisa residu dalam erlenmayer. Menurut Sudarmadji et al,(1997), saat
larutan dalam keadaan panas langsung dilakukan proses titrasi KmnO
4
0,01N sampai berwarna
merah jambu yang pertama (bertahan 20 detik) yang menunjukkan banyak kalsium yang
bereaksi dengan KMnO
4
0,01N. Dimasukkan kembali kertas saring dan dilanjutkan titrasi
sampai warna mwrah jambu fermanen kedua, selanjutnya dihitung kadar kalsium denga rumus :
MgCa/ 100 gram sampel = (titrasi x 0,2 x total volume larutan abu x 100 )
Volume larutan abu x berat sampel abu
4.3 AnaIisa HasiI
Pada analisa kadar kalsium dengan sampel ikan teri halus didapatkan hasil perhitungan
pada kelompok 1 didapat kadar kalsium 15,58 mg/100g, kelompok 2 didapatkan kadar kalsium
15,17 mg/100g, kelompok 3 didapatkan kadar kalsium 21,32 mg/100g, kelompok 4 didapatkan
kadar kalsium 18,86 mg/100g, kelompok 5 didapatkan kadar kalsium 15,58 mg/100g, dan
kelompok 6 diperoleh kadar kalsium 17,22 mg/100g.
Berdasrkan data hasil kadar kalsium diperoleh hasil tertinggi pada kelompok 3 sebesar
21,32 mg/100gram, sedangkan hasil terendah pada kelompok 2 dengan kadar kalsium 15,12
mg/100g.
Sedangkan ml KMnO
4
0,01N pada kelompok 1 sebesar 3,80 ml, kelompok 2 sebesar
3,70 ml, kelompok 3 sebesar 5,20 ml, kelompok 4 sebesar 4,60 ml, kelompok 5 sebesar 3,80
ml, dan kelompok 6 sebesar 4,20 ml. Jumlah titrasi KMnO
4
0,01N tertinggi padakelompok 3
yaitu 5,20 ml, sedangkan ml titrasi KMnO
4
0,01N terendah pada kelompok 2 sebesar 3,70 ml.
Dari pernyataan diatas dapat dilihat bahwa ml titrasi KMnO
4
0,01N sebanding dengan
kadar kalsiumnya. Hal ini menunjukkan semakin tinggi ml titrasi KmNO
4
, maka semakin tinggi
pula kadar kalsium , begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan hasil perhitungan dan data diketahui bahwa kandungan kalsium pada ikan
teri belum mencukupi kebutuhan kalsium pada manusia. Angka kecukupan rata-rata sehari
untuk kalsium bagi orang indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LP (1998),
dalam Almatsier (2003).
32
lupetun Ptuktikum 6izi lkuni
5. PENUTUP
5.1 KesimpuIan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum gizi ikani dengan materi anaisa kadar
kalsium, sebagai berikut:
O Kalsium adalah salah satu kelompok besar mineral/elemen unsur yang termasuk kedalam
makna elemen helina yang terdapat dalam tubuh manusia sebesar 99% ditulang dan gigi.
O Sumber kalsium banyak terdapat pada susu, ikan, udang kering, bayam, keju, es krim,
melinjo, sawi, dan lain sebagainya.
O Kekurangan mengkonsummsi kalsium dapat menyebabkan timbulnya penyakit
osteoporosis, osteomalasia, osteodistro fibrosa, raktisi dan lain sebagainya.
O Kelebihan mengkonsumsi kalsium dapat menyebabkan timbulnya penyakit-penyakit
perkakemia, tetany, rigor kalsium, ganguan ginjal, dan kurtipasi.
O Faktor kerusakan kalsium yaitu karena pemasakan dengan suhu tinggi dan asam phytat.
O Metode penetapan kadar kalsiumyaitu katsiora diendapkan dengan kalsium oksalat,
endapan dilakukan dalam H
2
SO
4
encer panas dan dititrasi dengan KMnO
4.
O Rumus perhitungan analisa kadar kalsium adalah sebagai berikut;
MgCa/ 100 gram sampel = (titrasi x 0,2 x total volume larutan abu x 100 )
Volume larutan abu x berat sampel abu
O Data analisa kalsium tertinggi terdapat pada kelompok 3 sebesar 21,32 mg/100gram,
sampel ml titrasi KMnO
4
0,01 N yaitu sebesar 5,2 ml.
O Data analisa kadar kalsium terendah terdapat pada kelompok 2 sebesar 15,17 mg/100gram
sampel dengan ml titrasi KMnO
4
0,01N sebesar 3,70 ml.
O Hubungan antara ml titrasi KMnO
4
0,01N sebanding lurus terhadap kadar kalsium semakin
tinggi kadar kalsium dan begitu pula sebaliknya.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum gizi ikani materi analisa kadar kalsium yaitu
sebaiknya praktikum tahun depan lebih cepat lagi dilakukan karena sangat berpengaruh pada
saat ujian UAS.
33
lupetun Ptuktikum 6izi lkuni
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier .S. 2009. Perinsip-Perinsip Dasar lmu Gizi. PT. Gramedia. Pustaka Utama.Jakarta.
Afriyanto .A.D. Fardiaz.N. P Puspitasari, Sedarnawah dan S. Budiantono. 1989. Analisa
Pangan. PB Press.Bogor.
Belitz. H. D dan W. Grusch. 1999. Food Chemistry. Springer. Newyork.
Budianto. A. K. 2005. Dasar-dasar lmu Gizi. UMM Press. Malang.
Gaman. P. M dan K. B Sherrington. 1997. lmu pangan Pengantar lmu Pangan Nutrisi dan
Mikrobiologi. UGM. Press. Yogyakarta.
Hartiningsih. . Widiyono. H wuryastuty dan H. Puramaningsih. 2005. Pengaruh Pemberian Teri
Asin Tehadap Estraksi Kalsium Urine dan Mineralisasi Tulang Kemur Tikus
Penderita Osteodistrofra Fibrosa, Jurnal Sain Vet. Vol 33 No 2.
wansyah. A. C. A. Herminiati dan F Setiyaningrum. 2008. Pengaruh Penambahan Tepung kan
Sebagai Sumber Kalsium Terhadap Mutu Kimia Kerupuk kan. Balai Besar
Pengembangan Teknologi Tepat guna. Lipi. Subang.
Poedjiadi. A dan F. M. T. Supriyanti. 2007. Dasar-dasar Biokimiawi. V1. Press. Jakarta.
Sediaoetama. A. D. 2008. lmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid 1. Dian Rakyat.
Sudarmadji. S. B. Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
34
lupetun Ptuktikum 6izi lkuni
LAMPIRAN
Perhitungan Kadar Kalsium
Rumus perhitungan kadar kalsium;
MgCa/ 100 gram sampel = (titrasi x 0,2 x total volume larutan abu x 100 )
Volume larutan abu x berat sampel abu
Kelompok 1
= 3,80 x 0,2 x 20,5 x 100 = 15,58 mg Ca / 100 gram
20 x 5
Kelompok 2
= 3,70 x 0,2 x 20,5 x 100 = 15,17 mg Ca /100 gram
20 x 5
Kelompok 3
= 5,20 x 0,2 x 20,5 x 100 = 18,86 mg Ca / 100 gram
20 x 5
Kelompok 4
= 4,60 x 0,2 x 20,5 x 100 = 18,86 mg Ca / 100 gram
20 x 5
Kelompok 5
= 3,80 x 0,2 x 20,5 x 100 = 15,58 mg Ca / 100 gram
20 x 5
Kelompok 6
= 4,20 x 0,2 x 20,5 x 100 = 12,22 mg Ca / 100 gram
20 x 5