Anda di halaman 1dari 4

TUBERKULOSIS ANAK

No. Dokumen : /SOP/UKP/2022

No. Revisi : 00

Tanggal Efektif :01 januari 2023

Halaman :1/2

UPTD PUSKESMAS Ners. Nurlina Kusuma, S.Kep


NISAM ANTARA NIP : 1974031352005042001
1. Pengertian Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis. Penyakit
ini bersifat sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh
dengan lokasi terbanyak di paru yang merupakan lokasi infeksi primer.

2. Tujuan
Dapat mendeteksi secara dini tuberkulosis anak untuk segera mendapat
penanganan agar tercapai tumbuh kembang anak yang optimal

3. Kebijakan Surat keputusan kepala puskesmas Nisam Antara No……….

4. Referensi Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Depkes, 2011.

5. Prosedur/
1. Alat dan bahan :
langkah-
langkah 2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Lampu kepala
5. Cotton bud
6. Jarum suntik 23G
7. Pantokain 2%
8. Manifestasi klinis

Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan BTA (+)
keluarga,
BTA (-) atau
tidak tahu,
BTA tidak
jelas.
Uji tuberkulin Negatif Positif (≥ 10
mm, atau ≥ 5
mm pada
keadaan
imunosupres
i)
Berat Bawah garis Klinis gizi
badan/keadaa merah (KMS) buruk
n gizi atau (BB/U <
60%)
BB/U < 80%
Demam tanpa ≥ 2 minggu
sebab jelas
Batuk ≥ 3 minggu
Pembesaran ≥ 1 cm, jumlah
kelenjar limfe > 1, tidak nyeri
kolli, aksila,
ingu
nal

Pembengkaka Ada
n tulang/ pembengkakan
sendi
panggul,
lutut, falang
Foto rontgent Normal/ Kesan TB
thoraks tidak jelas

 Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter


 Jika dijumpai skrofuloderma, langsung didiagnosis tuberkulosis
 Berat badan dinilai saat datang
 Batuk dimasukkan dalam scoring setelah disingkirkan penyebab batuk
kronik lainnya seperti asma, sinusitis dan lain – lain.
 Foto rontgent thoraks bukan alat diagnosis utama pada TB anak
 Semua anak dengan reaksi cepat BCG ( reaksi lokal timbul , 7 hari setelah
penyuntikan )harus dievaluasi dengan sistem skoring TB anak
 Didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6 (skor maksimal 13)
 Pasien usia balita yang mendapat skor 5, dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut
Jika ditemukan salah satu keadaan di bawah ini, rujuk ke RS:
 Foto rontgent menunjukkan gambran milier, kavitas, efusi pleura
 Gibbus, koksitis
Tanda bahaya:
- Kejang, kaku kuduk
- Penurunan kesadaran
Kegawatan lain, misalnya sesak napas

8.1. Lup (kaca pembesar)Bronkitis infeksiosa seringkali dimulai dengan


gejala seperti pilek, yaitu hidung berlendir, lelah, menggigil, sakit
punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan.
8.2. Batuk (berdahak maupun tidak berdahak) selama 2-3 minggu.Dahak
dapat berwarna jernih, putih, kekuning-kuningan atau kehijauan.
Keluhan disertai demam (biasanya ringan), rasa berat dan tidak
nyaman di dada
8.3. Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya
batuk tidak berdahak, tetapi 1 – 2 hari kemudian akan mengeluarkan
dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah
banyak, berwarna kuning atau hijau.
8.4. Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik,
kadang terjadi demam tinggi selama 3 – 5 hari dan batuk bisa menetap
selama beberapa minggu.
8.5. Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari
adanya lendir.
8.6. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar
bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal
9. Penatalaksanaan:
9.1. Dokter memberi Analgetik – antipiretik : parasetamol 10 mg/kgbb/kali.
9.2. Dokter meresepkan Antibiotika diberikan kepada penderita yang
gejalanya menunjukkan adanya infeksi bakteri ( dahak berwarna
kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi ) dan penderita yang
sebelumnya memiliki penyakit paru.
9.3. Dokter meresepkan Antitusif :dekstrometorfan ( untuk batuk non
produktif) atau mukolitik (untuk batuk yang produktif) .
9.4. Pada penderita yang disertai sesak napas atau rasa berat bernapas
dapat diberikan bronkodilator, diantaranya: salbutamol, , aminofilin
9.5. Petugas member nasehat : istirahat , banyak minum , dilarang
merokok.
Panduan Pengobatan
a. Susunan panduan obat TB anak adalah 2HRZ/4HR:
Tahap intensif terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin (R) dan Pirazinamid
(Z) selama 2 bulan diberikan setiap hari (2HRZ).
Tahap lanjutan terdiri dari Isoniazid (H) dan Rifampisin (R) selama 4
bulan diberikan setiap hari (4HR).
b.Dosis obat harus disesuaikan dengan berat badan anak

Tabel 2. Dosis OAT Kombipak pada anak

Nama BB 20 – 32 kg
BB < 10 kg BB 10 – 19 kg
Obat

Isoniazid 50 mg 100 mg 200 mg

Rifampisin 75 mg 150 mg 300 mg

Pirasinami 600 mg
150 mg 300 mg
d

Catatan:
 Bila INH dikombinasi dengan Rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi
10 mg / kgBB / hari
 Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain karena
dapat mengganggu bioavaibilitas rifampisin
 Penderita yang berat badannya kurang dari 5 kg harus dirujuk
10.Bagan Alir

Skor ≥ 6

Beri OAT 2
bulan terapi

Respon + Respon
-

Terapi TB
Terapi TB diteruskan
diteruskan
sambil cari penyebab

Rujuk ke RS untuk
evaluasi lebih lanjut

11.Unit Terkait POLI UMUM,POLI KIA/KB


12.Dokumen
terkait
ATK, Buku Pendokumentasian, buku register pasien

13.Rekaman
historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai