Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nabila Cahya Malika

Kelas : X MIPA 2

No. urut / Nis : 25 / 2017339

Tugas Fisika

1. Jelaskan secara singkat tentang fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari


2. Sebutkan contoh contoh tentang ilmu fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu
lain
3. Jelaskan langkah-langkah dalam prosedur atau meotde ilmiah
4. Jelaskan hal-hal yang dapat kalian lakuan ketika melakukan percobaan di
laboratorium untuk menjaga keselamatan kerja

Jawaban

1. Fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari :


a. Gerak semu harian matahari
Bumi bergerak mengelilingi matahari dari arah barat ke timur. Faktanya,
matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat. Gerak matahari dari
timur ke barat disebut gerak semu harian matahari.
b. Lemari hias terbuat dari cermin datar
Lemari hias selalu menggunakan cermin datar. Orang tidak pernah
menggunakan cermin cembung atau cekung. Pada cermin datar, benda sama
tinggi dengan bayangannya, jarak benda sama dengan jarak bayangannya.
Hanya saja, cermin datar menunjukkan bayangan yang tertukar antara sisi
kanan dengan sisi kiri.
c. Spion kendaraan terbuat dari cermin cembung
Cermin cembung tidak pernah membentuk bayangan terbalik. Semakin jauh
jarak benda maka bayangan benda itu semakin kecil, begitu sebaliknya. Ini
dapat ditemukan pada spion kendaraan.
d. Kejadian Pelangi
Pelangi terjadi pada pagi atau sore hari, tidak pernah tengah hari, apalagi
malam hari. Jika matahari berada di sebelah barat maka pelangi terjadi di
sebelah timur, begitu sebaliknya. Pelangi terjadi saat hujan dan tidak pernah
terjadi pada saat cuaca cerah. Pelangi itu merupakan proses penguraian
bintik air oleh cahaya matahari
e. Jam tangan selalu berputar ke arah kanan
Jam tangan dan alat ukur waktu lainnya selalu berputar ke kanan. Orang
menjadikan ini sebagai patokan arah putaran. Misalnya, searah dengan
putaran jarum jam. Artinya, berputar ke kanan. Berlawanan dengan putaran
jarum jam, berarti berputar ke kiri.
f. Hukum I Newton
Ketika kendaraan hendak berangkat kita terdorong ke belakang, begitu
sebaliknya. Ini diindikasikan sebagai hukum kelembaman (hukum I Newton).
g. Petir dan kilat terjadi bersamaan
Sesungguhnya petir dan kilat terjadi bersamaan. Faktanya kilat terlihat
terlebih dahulu ketimbang terdengar petir. Ini disebabkan oleh cahaya lebih
cepat merambat di udara ketimbang bunyi.
2. Contoh-contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari :
a. Jam alarm kita yang berbunyi
Fisika terlibat dalam kehidupan sehari-hari sejak kita bangun di pagi hari.
Suara jam alarm membantu kita bangun di pagi hari sesuai jadwal yang telah
kita atur. Suara itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi kita dengar
atau alami. Fisika mempelajari asal, rambat, dan sifat suara. Ini bekerja pada
konsep Mekanika Kuantum.
b. Penggunaan setrika uap
Penggunan setrika uap juga memanfaatkan prinsip-prinsip dalam fisika.
Prinsip utama Fisika yang digunakan dalam setrika uap adalah “Panas”.
Panas, dalam Termodinamika, adalah jenis transfer energi dari zat cair yang
lebih hangat ke yang lebih dingin. Setrika bisa bekerja karena adanya dasar
logam yang dipanaskan – tapak setrika.
c. Kita bisa berjalan tanpa tergelincir
Saat kita sedang berjalan, kita memiliki cengkeraman yang baik tanpa
tergelincir karena semacam kekasaran atau hambatan antara sol sepatu dan
permukaan jalan. Perlawanan ini, yang bertanggung jawab untuk
cengkeraman, disebut “Gesekan” atau “Traksi”. Namun, ketika kulit pisang
berada di bawah kaki kita, kita bisa terjatuh. Sekarang, apa yang membuat
kita bisa terjatuh karena hal tersebut? Itu karena berkurangnya gesekan
antara sepatu kita dan permukaan jalan karena kulit pisang yang licin.
d. Penggunaan bolpoin
Seandainya Fisika tidak ada di sana, kita tidak akan bisa menulis dengan
bolpoin di atas kertas. Dalam hal ini, konsep gravitasi mulai berlaku. Saat
bolpoin kita bergerak melintasi kertas, bola berputar dan gravitasi memaksa
tinta turun ke atas bola di mana ia dipindahkan ke kertas.
Kaitan ilmu fisika dengan ilmu - ilmu lainnya :
a. Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu dan memberikan kontribusi langsung
pada ilmu kimia, astronomi, teknik, dan bidang ilmiah lainnya.
b. Dalam arsitektur, fisika adalah jantung dari stabilitas struktural dan terlibat dalam
akustik, pemanasan, pencahayaan, dan pendinginan bangunan.
c. Dalam geologi, fisika sangat dibutuhkan, seperti penanggalan radioaktif, analisis
gempa, dan perpindahan panas di Bumi.
d. dalam biologi , fisika membantu menjelaskan sifat-sifat dinding sel dan membran
sel Pada tingkat mikroskopis, sedangkan pada tingkat makroskopik, dapat menjelaskan
panas, kerja, dan kekuasaan yang terkait dengan tubuh manusia.
e. Fisika terlibat dalam diagnosa medis, seperti sinar-X, magnetic resonance imaging
(MRI), dan pengukuran aliran darah ultrasonik. Terapi medis kadang-kadang secara
langsung melibatkan fisika, seperti: radioterapi kanker menggunakan radiasi pengion.
f. Fisika juga dapat menjelaskan fenomena sensorik, seperti bagaimana alat musik
membuat suara, bagaimana mata mendeteksi warna, dan bagaimana laser bisa
mengirimkan informasi.

3. Langkah-langkah dalam prosedur atau meotde ilmiah :


a. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan
adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan
data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana
mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya
bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?
b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam
metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat
penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena
itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk
mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan
berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan.
c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-
tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di
lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya.
Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah
hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
d. Menguji hipotesis.
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara
dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada
hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan
atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau
menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut.
e. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah
adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus
bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan
atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu
ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang
dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan
rumusan masalah yang diajukannya.
4. Hal-hal yang dilakukan ketika melakukan percobaan di laboratorium
untuk menjaga keselamatan kerja :
a. Selalu mematuhi ucapan dari guru/asisten laboratorium agar terhindar dari
kecelakaan
b. Selalu gunakan sarung tangan, jas praktikum, kacamata praktikum, dan
masker saat membawa atau melakukan percobaan dengan bahan kimia
c. Jangan gunakan alas kaki terbua saat akan memasuki laboratorium tetapi
gunakanlah alas kaki tertutup seperti sepatu
d. Jangan makan atau minum di dalam laboratorium
e. Jangan memakan atau menghirup bahan kimia apapun
f. Ketika telah selesai melakukan praktikum, segera cuci tangan dengan air
bersih yang mengalir
g. Dilarang masuk ke laboratorium tanpa izin dari guru
h. Saat akan memanaskan tabung reaksi gunakanlah penjepit dan jauhkan corong
tabung reaksi dari anggota tubuh
i. Ingat untuk selalu membaca simbol bahan kimia terlebih dahulu
j. Mengambil senyawa dalam bentuk cairan menggunakan pipet ukut atau
pipet tetes
k. Sebelum meninggalkan laboratorium, jangan lupa mencuci tangan terlebih
dahulu
l. Selalu simpan bahan kimia berbahaya (HCl, H₂SO₄, NaOH, K₂Cr₂O₇, CH₃OH) di
dalam lemari asam
m. Saat melakukan percobaan dengan bahan kimia yang mudah terbakar (etanol
atau benzena), jauhkan jadi sumber panas. Jika ingin memanaskan etanol,
jangan memanaskannya secara langsung (berpotensi terbakar). masukkan
etanol tersebut ke dalam tabung reaksi terbuka, lalu masukkan tabung reaksi
ke gelas kimia berisi air lalu panaskan gelas kimia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai