1. Jelaskan secara singkat tentang fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari
2. Sebutkan contoh contoh tentang ilmu fisika dan hubungannya dengan disiplin ilmu lain 3. Jelaskan langkah-langkah dalam prosedur atau meotde ilmiah 4. Jelaskan hal-hal yang dapat kalian lakuan ketika melakukan percobaan di laboratorium untuk menjaga keselamatan kerja
Jawaban
1. Fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari :
a. Gerak semu harian matahari Bumi bergerak mengelilingi matahari dari arah barat ke timur. Faktanya, matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat. Gerak matahari dari timur ke barat disebut gerak semu harian matahari. b. Lemari hias terbuat dari cermin datar Lemari hias selalu menggunakan cermin datar. Orang tidak pernah menggunakan cermin cembung atau cekung. Pada cermin datar, benda sama tinggi dengan bayangannya, jarak benda sama dengan jarak bayangannya. Hanya saja, cermin datar menunjukkan bayangan yang tertukar antara sisi kanan dengan sisi kiri. c. Spion kendaraan terbuat dari cermin cembung Cermin cembung tidak pernah membentuk bayangan terbalik. Semakin jauh jarak benda maka bayangan benda itu semakin kecil, begitu sebaliknya. Ini dapat ditemukan pada spion kendaraan. d. Kejadian Pelangi Pelangi terjadi pada pagi atau sore hari, tidak pernah tengah hari, apalagi malam hari. Jika matahari berada di sebelah barat maka pelangi terjadi di sebelah timur, begitu sebaliknya. Pelangi terjadi saat hujan dan tidak pernah terjadi pada saat cuaca cerah. Pelangi itu merupakan proses penguraian bintik air oleh cahaya matahari e. Jam tangan selalu berputar ke arah kanan Jam tangan dan alat ukur waktu lainnya selalu berputar ke kanan. Orang menjadikan ini sebagai patokan arah putaran. Misalnya, searah dengan putaran jarum jam. Artinya, berputar ke kanan. Berlawanan dengan putaran jarum jam, berarti berputar ke kiri. f. Hukum I Newton Ketika kendaraan hendak berangkat kita terdorong ke belakang, begitu sebaliknya. Ini diindikasikan sebagai hukum kelembaman (hukum I Newton). g. Petir dan kilat terjadi bersamaan Sesungguhnya petir dan kilat terjadi bersamaan. Faktanya kilat terlihat terlebih dahulu ketimbang terdengar petir. Ini disebabkan oleh cahaya lebih cepat merambat di udara ketimbang bunyi. 2. Contoh-contoh penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari : a. Jam alarm kita yang berbunyi Fisika terlibat dalam kehidupan sehari-hari sejak kita bangun di pagi hari. Suara jam alarm membantu kita bangun di pagi hari sesuai jadwal yang telah kita atur. Suara itu adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi kita dengar atau alami. Fisika mempelajari asal, rambat, dan sifat suara. Ini bekerja pada konsep Mekanika Kuantum. b. Penggunaan setrika uap Penggunan setrika uap juga memanfaatkan prinsip-prinsip dalam fisika. Prinsip utama Fisika yang digunakan dalam setrika uap adalah “Panas”. Panas, dalam Termodinamika, adalah jenis transfer energi dari zat cair yang lebih hangat ke yang lebih dingin. Setrika bisa bekerja karena adanya dasar logam yang dipanaskan – tapak setrika. c. Kita bisa berjalan tanpa tergelincir Saat kita sedang berjalan, kita memiliki cengkeraman yang baik tanpa tergelincir karena semacam kekasaran atau hambatan antara sol sepatu dan permukaan jalan. Perlawanan ini, yang bertanggung jawab untuk cengkeraman, disebut “Gesekan” atau “Traksi”. Namun, ketika kulit pisang berada di bawah kaki kita, kita bisa terjatuh. Sekarang, apa yang membuat kita bisa terjatuh karena hal tersebut? Itu karena berkurangnya gesekan antara sepatu kita dan permukaan jalan karena kulit pisang yang licin. d. Penggunaan bolpoin Seandainya Fisika tidak ada di sana, kita tidak akan bisa menulis dengan bolpoin di atas kertas. Dalam hal ini, konsep gravitasi mulai berlaku. Saat bolpoin kita bergerak melintasi kertas, bola berputar dan gravitasi memaksa tinta turun ke atas bola di mana ia dipindahkan ke kertas. Kaitan ilmu fisika dengan ilmu - ilmu lainnya : a. Fisika adalah dasar dari berbagai disiplin ilmu dan memberikan kontribusi langsung pada ilmu kimia, astronomi, teknik, dan bidang ilmiah lainnya. b. Dalam arsitektur, fisika adalah jantung dari stabilitas struktural dan terlibat dalam akustik, pemanasan, pencahayaan, dan pendinginan bangunan. c. Dalam geologi, fisika sangat dibutuhkan, seperti penanggalan radioaktif, analisis gempa, dan perpindahan panas di Bumi. d. dalam biologi , fisika membantu menjelaskan sifat-sifat dinding sel dan membran sel Pada tingkat mikroskopis, sedangkan pada tingkat makroskopik, dapat menjelaskan panas, kerja, dan kekuasaan yang terkait dengan tubuh manusia. e. Fisika terlibat dalam diagnosa medis, seperti sinar-X, magnetic resonance imaging (MRI), dan pengukuran aliran darah ultrasonik. Terapi medis kadang-kadang secara langsung melibatkan fisika, seperti: radioterapi kanker menggunakan radiasi pengion. f. Fisika juga dapat menjelaskan fenomena sensorik, seperti bagaimana alat musik membuat suara, bagaimana mata mendeteksi warna, dan bagaimana laser bisa mengirimkan informasi.
3. Langkah-langkah dalam prosedur atau meotde ilmiah :
a. Merumuskan Masalah Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan? b. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. c. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan- tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan. d. Menguji hipotesis. Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. e. Merumuskan Kesimpulan Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya. 4. Hal-hal yang dilakukan ketika melakukan percobaan di laboratorium untuk menjaga keselamatan kerja : a. Selalu mematuhi ucapan dari guru/asisten laboratorium agar terhindar dari kecelakaan b. Selalu gunakan sarung tangan, jas praktikum, kacamata praktikum, dan masker saat membawa atau melakukan percobaan dengan bahan kimia c. Jangan gunakan alas kaki terbua saat akan memasuki laboratorium tetapi gunakanlah alas kaki tertutup seperti sepatu d. Jangan makan atau minum di dalam laboratorium e. Jangan memakan atau menghirup bahan kimia apapun f. Ketika telah selesai melakukan praktikum, segera cuci tangan dengan air bersih yang mengalir g. Dilarang masuk ke laboratorium tanpa izin dari guru h. Saat akan memanaskan tabung reaksi gunakanlah penjepit dan jauhkan corong tabung reaksi dari anggota tubuh i. Ingat untuk selalu membaca simbol bahan kimia terlebih dahulu j. Mengambil senyawa dalam bentuk cairan menggunakan pipet ukut atau pipet tetes k. Sebelum meninggalkan laboratorium, jangan lupa mencuci tangan terlebih dahulu l. Selalu simpan bahan kimia berbahaya (HCl, H₂SO₄, NaOH, K₂Cr₂O₇, CH₃OH) di dalam lemari asam m. Saat melakukan percobaan dengan bahan kimia yang mudah terbakar (etanol atau benzena), jauhkan jadi sumber panas. Jika ingin memanaskan etanol, jangan memanaskannya secara langsung (berpotensi terbakar). masukkan etanol tersebut ke dalam tabung reaksi terbuka, lalu masukkan tabung reaksi ke gelas kimia berisi air lalu panaskan gelas kimia tersebut.